• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Perlu dikembangkan teknik dan cara pemurnian surfaktan APG yang baik sehingga penampakan APG menjadi lebih menarik (jernih dan cerah) dan jika diaplikasikan tidak mempengaruhi warna produk yang diinginkan. 2. Perlu pengujian formulasi herbisida untuk mengendalikan gulma pada

tanaman budidaya untuk melihat efektivitasnya tanpa mengganggu atau mengurangi kualitas tanaman budidaya tersebut.

3. Perlu pengujian formulasi APG sebagai surfaktan dengan menggunakan bahan aktif yang lain, untuk mengetahui kemampuan APG dalam meningkatkan efektivitas bahan aktif tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

APCC (Asian Pacific Coconut Community). 2005. Peta Potensi Dunia Kelapa dan Sebaran Potensi Kelapa di Indonesia. Jakarta.

Bangun, P dan H. Pane. 1984. Pengaturan Penggunaan Herbisida Pada Tanaman Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Buletin Teknik 7. 66 hal.

BPPT. 2006. “Sagu, Potensial Perkaya Keragaman Pangan”. Dalam

www.bbpt.go.id. 26 Februari 2007.

Buchanan, M. C., Wood, dan D. Matthew. 1998. Patens: “Process for Making Alkyl Polyglycosides”. Dalam www.ep.espacenet.com. 27 Februari 2007. Bujang K dan F. B. Ahmad. 2000. Production and Utilization in Malaysia. Dalam

: Sagu Untuk Ketahanan Pangan. Prosiding Seminar Nasional Sagu; Manado, 6 Oktober 2003. manado. Pusat Penelitian dan pengembangan Perkebunan manado. Halaman 16-19.

Cremlyn, R. J. 1991. Agrochemicals: Preparation and Mode of Action. John & Wiley Sons. New York. 369p.

Ensiklopedia Pustaka Tani. 2005. “Herbisida”. Dalam www.pustakatani.org. 17 Februari 2007.

Geourgeu, G., C. L. Sung, dan M. M. Shara. 1992. “Surface Active Compund from Microorganisms”. Departement of Chemical Engineering and Petrolium Engineering. University of Texas, Austin.

Hill, K. 2000. “Fats and Oil as Oleochemical Raw Material”. Dalam Pure Appl.Chem Vol. 72, No. 7, pp. 1255-1264,. Cognis D GmbH, Germany. Holmberg, K., B. Kronberg dan B. Lindman. 2003. “Surfactant and Polimer in

Aques Solution”. Ed ke-2. Chichester: J Wiley.

Indrawanto, R., 2008. Optimasi Nisbah Mol Glukosa-Fatty Alcohol C12 Dan Suhu Asetalisasi Pada Proses Pembuatan Surfaktan Nonionik Alkyl Polyglycosides (APG). Fakultas Teknologi Pertanian. IPB Bogor.

Klingman, G. C., F. M. Ashton and L. J. Noordhof. 1982. Weed Science: Principles and Practices. John Wiley and Sons, Inc. New York. 431 p. Kirk, R. E., dan D. F. Othmer. 1963. “Encyclopedia of Chemical Technology”.

Vol. 1. The Interscience Encyclopedia Inc, New York.

Kearney, P. C., and D. D. Kaufman. 1988. Herbicides. Marcel Dekker, Inc. 500 p. Kurniadji, M. N. N., 2008. Rancangan Proses Produksi Surfaktan Non Ionik Alkyl

Polyglycosides (APG) Berbasis Pati Sagu dan Lauryl Alcohol (Dodekanol)

serta Karakterisasinya pada Formulasi Herbisida. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB Bogor.

Margaretha, A. 1999. “Synthesis of Fructosa-Based Surfactans”. Ph.D dissertation: Technische Universiteit Delft.

Martin, A. N., J. Swarbick, dan A. Cammarata. 1970. “Physical Pharmacy”, second Ed., Lea & Febiger, Philadelphia. Dalam Moechtar. 1989. “Farmasi Fisika”: Bagian Larutan dan Sistem Dispersi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Matheson, K. L. 1996. “Surfactant Raw Material: Classification, Synthesis, and Uses”. In: Spitz, L. (Edl. Soap and Detergent: A Theoretical and Practical Review. AOCS Press, Champaign, Illinois.

McWhorter, C. G. 1990. Adjuvants for Herbicides chapter 2: The use of Adjuvants. Weed science Society of America, Champaign, Illinois.

Moechtar. 1989. “Farmasi Fisika”: Bagian Larutan dan Sistem Dispersi, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Moenandir, J. 1988. Fisiologi Herbisida (Ilmu Gulma : buku II). Rajawali Pers. Jakarta.

Pomeranz, Y. 1991. Functionalk Properties of Food Components. Second Edition. Academic Press Inc

Porter, R. M. 1991. “Handbooks of Surfactant”. Chapman and Hall, New York. Present, Z. 2000. “All About Fatty alkohol”. Dalam http://www.condea.org. 12

Maret 2007.

Rieger, M. M. 1985. “Surfactan in Cosmetic”. Surfactan Science Series. Marcel Dekker Inc., New York. pp 488.

Samad, M. Y. 2002. Meningkatkan Produksi Industri Kecil Sagu Melalui Penerapan Teknologi Ekstraksi Semi Mekanis. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia Vol.4, No.5, (Agustus 2002), hal. 11-17 Humas-BPPT/ANY Sukman, Y., dan Yakup. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. PT. Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Suryani, A., I. Sailah, dan E. Hambali. 2000. “Teknologi Emulsi”. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Swern, D. 1979. “Bailey’s Industrial Oil and fat Products”. Vol. 14 th Edition. John Willey and Son Inc., New York.

Tominack, R. L. 2000. “Herbicide Formulations”. J. Toxicol Clin Toxico l38:129– 135.

Tjitrosoedirdjo, S., I. H. Utomo dan J. Wiroatmojo. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. PT. Gramedia. Jakarta.

Utomo, I. H. 1995. Beberapa Hasil Penelitian Pengujian Round Up 75 WSG pada Lahan Alang-alang di Perkebunan. Kumpulan Makalah Peluncuran Produk BaruHerbisida 75 WSG. PT. Monagro Kimia. Bandar Lampung. 8 hal. Wuest, W., R. Eskuchen, J. Wollman, K. Hill, dan M. Biermann. 1992 . Patens:

“Process for Preparing Alkyl Glucosides Compounds from Oligo-and/or Polysaccharides. dalam www.uspto.gov. 12 Februari 2007.

Lampiran 1. Analisis yang dilakukan pada alkil poliglikosida (APG) dan herbisida

1. Rendemen

Rendemen APG dihitung berdasarkan berat APG hasil destilasi yang diperoleh dengan berat total bahan baku awal yang digunakan.

Berat APG hasil destilasi

Rendemen (%) = x 100

Berat total bahan baku awal 2. Stabilitas emulsi (Modifikasi ASTM D 1436, 2000)

Stabilitas emulsi diukur diantara air dan xilena. Xilena dan air dicampur dengan perbandingan 6:4. Campuran tersebut dikocok selama 5 menit menggunakan vortex mixer. Pemisahan emulsi antara xilena dan air diukur berdasarkan lamanya pemisahan antar fasa sebelum dan sesudah ditambahkan surfaktan dibandingkan nilainya. Penetapan stabilitas emulsi dengan cara yang sederhana, yaitu dengan cara pengukuran berdasarkan pemisahan dengan asumsi bahwa sistem emulsi yang sempurna bernilai 100.

(Tinggi keseluruhan-Tinggi pemisahan)

% Stabilitas = x 100

Tinggi keseluruhan

3. Penentuan nilai HLB

Nilai HLB digunakan untuk menentukan sifat kelarutan surfaktan APG di dalam air dan menentukan aplikasi surfaktan berdasarkan nilai HLB yang dimiliki surfaktan APG.

Penentuan nilai HLB (Gupta et al. 1983 dalam Kuang et al. 2000). HLB dari surfaktan APG ditentukan menggunakan metode bilangan air (water

number method). Larutan surfaktan APG yang mengandung 1 g surfaktan APG

dalam 25 ml campuran piridina dan benzena 95:5 (v/v) difiltrasi dengan aquases sampai kekeruhan permanen. Nilai HLB dari sampel surfaktan APG diperoleh dengan interpolasi pada kurva standar HLB.

4. Pengukuran tegangan permukaan metode Du Nouy (ASTM D-1331. 2000) Peralatan dan wadah sampel yang digunakan harus dibersihkan terlebih dahulu dengan larutan asam sulfat-kromat dan dibilas dengan aquades, lalu dikeringkan. Cincin platinum yang digunakan pada alat tensiometer dan mempunyai mean circumferense = 5.945.

Posisi alat diatur agar horizontal dengan water pass dan diletakkan pada tempat yang bebas dari gangguan, seperti getaran, angin, sinar matahari dan panas. Larutan surfaktan dengan ragam konsentrasi, dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diletakkan di atas dudukan tensiometer. Suhu cairan di ukur dan dicatat. Selanjutnya cincin platinum dicelupkan ke dalam sampel tersebut (lingkaran logam tercelup ± 3 mm di bawah permukaan cincin). Skala vernier tensiometer diatur pada posisi nol dan jarum penunjuk harus berada pada posisi terhimpit dengan garis pada kaca. Selanjutnya kawat torsi diputar perlahan-lahan sampai film cairan tepat putus, saat film cairan tepat putus, skala di baca dan dicatat sebagai nilai tegangan permukaan.

5. Pengukuran tegangan antarmuka (ASTM D-1331. 2000)

Metode menentukan tegangan antarmuka hampir sama dengan pengukuran tegangan permukaan. Tegangan antarmuka menggunakan dua cairan yang berbeda tingkat kepolarannya, yaitu larutan surfaktan dengan ragam konsentrasi dan xilena (1:1). Larutan surfaktan terlebih dahulu dimasukkan ke dalam wadah sampel, kemudian dicelupkan cincin platinum ke dalamnya (lingkaran logam tercelup ± 3 mm di bawah permukaan cincin). Setelah itu, secara hati-hati larutan xilena ditambahkan di atas larutan surfaktan sehingga sistem terdiri atas dua lapisan. Kontak antara cincin dan larutan xilena sebelum pengukuran harus dihindari. Setelah tegangan antarmuka mencapai equilibrium, yaitu benar-benar terbentuk dua lapisan terpisah yang sangat jelas, pengukuran selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama pada pengukuran tegangan permukaan.

6. Penyimpanan Herbisida

Untuk mengetahui daya tahan herbisida terhadap penyimpanan, maka formula herbisida yang telah dibuat disimpan selama 5 minggu pada suhu kamar. Setiap minggu diamati kestabilan formula dan pada minggu terakhir dianalisis pH dan tegangan permukaannya.

7. Daya Berantas Herbisida

Pengamatan dilaksanakan pada 1, 2, dan 3 MSA. Penilaian daya berantas herbisida dilakukan dengan membuat skoring skala 0 – 4, keterangan nilai skoring adalah sebagai berikut:

0 = tidak ada daya berantas 1 = daya berantas jelek 2 = daya berantas sedang 3 = daya berantas baik

4 = daya berantas baik sekali (gulma mati semua)

8.Persentase Penutupan Gulma

Pengamatan dilakukan secara visual pada setiap petak percobaan. Selang penutupan gulma antara 0 – 100% yang diamati pada 1, 2, dan 3 MSA. Untuk menghilangkan subyektifitas, pengamatan dilakukan minimal oleh tiga orang.

9.Bobot Kering Gulma

Bobot kering gulma dihitung setiap petak dengan mengambil contoh melalui dua kali penempatan kuadrat secara sistematis. Bobot keringnya dipisahkan berdasarkan bobot kering total, golongan rumput, golongan daun lebar, dan golongan teki. Gulma dalam kuadrat dipotong di atas permukaan tanah dan dipisahkan berdasarkan golongan. Gulma kemudian di oven dengan suhu 105 °C selama 24 jam. Penimbangan bobot kering gulma dilakukan pada 1, 2, dan 3 MSA.

Lampiran 2. Penghitungan rendemen alkil poliglikosida (APG)

Sagu : 20,25 gram

Butanol : 78,5 gram

Air : 17,5 gram

Katalis (p-toluena) : 0,24 gram Alkohol lemak : 77,65 gram Katalis (p-toluena) : 0,12 gram

DMSO : 2 gram

NaOH : 1 gram

197,26 gram

APG yang dihasilkan rata-rata: 19,28 gram. 19,28 gram

Rendemen APG kasar = x 100 % 197,26 gram

Lampiran 3. Penghitungan nilai HLB alkil poliglikosida (APG) Penentuan kurva standar HLB

Surfaktan Aquades yang

dipakai (ml) Rata-rata HLB

Asam oleat 14,3 16,8 15,55 1

Span 20 38,3 37,7 38,00 8,6

Tween80 67,7 70,0 68,85 15

Gambar Kurva standar HLB

Aquades yang dibutuhkan untuk titrasi APG = 43,15 ml 14 x - 164,4

y =

53,3 y = 8,25

Lampiran 4. Data hasil penelitian, analisa ragam dan uji lanjut Duncan kestabilan formulasi herbisida

A. Data hasil penelitian kestabilan formulasi herbisida (%)

Kode Konsentrasi glifosat (%(b/v)) Konsentrasi APG (%(b/v))

Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3

Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata A 16 4 100,00 92,31 96,15 100,00 92,31 96,15 100,00 92,31 96,15 B 16 6 89,23 96,92 93,08 89,23 95,38 92,31 89,23 95,38 92,31 C 16 8 95,38 70,77 83,08 95,38 69,23 82,31 95,38 69,23 82,31 D 16 10 60,00 78,46 69,23 60,00 76,92 68,46 60,00 76,92 68,46 E 24 4 100,00 100,00 100,00 100,00 98,46 99,23 100,00 98,46 99,23 F 24 6 98,46 100,00 99,23 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 G 24 8 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 H 24 10 100,00 98,46 99,23 100,00 98,46 99,23 100,00 98,46 99,23 I 48 4 100,00 98,46 99,23 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 J 48 6 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 K 48 8 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 L 48 10 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46 98,46

B. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan kestabilan formulasi herbisida minggu ke-1 (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) kestabilan formulasi herbisida minggu ke-1 Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig. Glifosat 981,632 2 490,816 10,990 3,89 0,002

APG 320,664 3 106,888 2,393 3,49 0,119

Glifosat * APG 565,495 6 94,249 2,110 3,00 0,128

Error 535,905 12 44,659

Corrected Total 2403,696 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

• Nilai F hitung < F tabel : Tidak berpengaruh nyata

2. Uji lanjut Duncan kestabilan formulasi herbisida minggu ke-1

Uji lanjut Duncan kestabilan formulasi Herbisida minggu ke-1 faktor konsentrasi glifosat

Konsentrasi glifosat (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

16 8 85,3837 A

48 8 98,6525 B

24 8 99,2300 B

• Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

C. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan kestabilan formulasi herbisida minggu ke-2 (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) kestabilan formulasi herbisida minggu ke-2 Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig. Glifosat 1023,092 2 511,546 11,455 3,89 0,002

APG 300,919 3 100,306 2,246 3,49 0,135

Glifosat * APG 617,230 6 102,872 2,304 3,00 0,103

Error 535,905 12 44,659

Corrected Total 2477,146 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

• Nilai F hitung < F tabel : Tidak berpengaruh nyata

2. Uji lanjut Duncan kestabilan formulasi herbisida minggu ke-2

Uji lanjut Duncan kestabilan formulasi herbisida minggu ke-2 faktor konsentrasi glifosat

Konsentrasi glifosat (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

16 8 84,8063 A

48 8 98,4600 B

24 8 98,8450 B

• Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

Catatan: Untuk minggu ke-3, ke-4 dan ke-5 hasil analisis ragam sama seperti minggu ke-2 karena datanya tidak mengalami perubahan.

Lampiran 5. Data hasil penelitian, analisa ragam dan uji lanjut Duncan tegangan permukaan herbisida

A. Data hasil penelitian tegangan permukaan herbisida (dyne/cm)

Kode Konsentrasi glifosat (%(b/v)) Konsentrasi APG (%(b/v))

Awal Minggu ke-5

Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata

A 16 4 29,25 29,25 29,25 29,00 29,00 29,00 B 16 6 29,00 28,50 28,75 28,75 28,75 28,75 C 16 8 28,50 28,25 28,38 28,50 28,50 28,50 D 16 10 28,25 28,00 28,13 28,25 28,25 28,25 E 24 4 27,50 28,75 28,13 28,88 29,00 28,94 F 24 6 27,38 28,38 27,88 28,75 28,75 28,75 G 24 8 27,25 28,25 27,75 28,25 28,50 28,38 H 24 10 27,13 28,13 27,63 28,00 28,38 28,19 I 48 4 28,50 28,75 28,63 29,00 29,00 29,00 J 48 6 28,13 28,13 28,13 28,38 28,50 28,44 K 48 8 27,88 27,75 27,81 28,00 28,00 28,00 L 48 10 27,75 27,63 27,69 27,75 27,75 27,75

B. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan tegangan permukaan herbisida awal (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) tegangan permukaan herbisida awal Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig.

Glifosat 2,581 2 1,291 6,156 3,89 0,014

APG 2,493 3 0,831 3,963 3,49 0,035

Glifosat * APG 0,256 6 0,043 0,204 3,00 0,969

Error 2,516 12 0,210

Corrected Total 7,846 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

• Nilai F hitung < F tabel : Tidak berpengaruh nyata

2. Uji lanjut Duncan tegangan permukaan herbisida awal

Uji lanjut Duncan tegangan permukaan herbisida awal faktor konsentrasi glifosat Konsentrasi glifosat (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

24 8 27,8462 A

48 8 28,0650 A

16 8 28,6250 B

Uji lanjut Duncan tegangan permukaan herbisida awal faktor konsentrasi APG Konsentrasi APG (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

10 6 27,8150 A

8 6 27,9800 A

6 6 28,2533 A B

4 6 28,6667 B

• Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

C. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan tegangan permukaan herbisida minggu ke-5 (α = 0.05)

1. Analisis ragam (ANOVA) tegangan permukaan herbisida minggu ke-5 Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig.

Glifosat 0,485 2 0,243 24,695 3,89 0,000

APG 2,915 3 0,972 98,954 3,49 0,000

Glifosat * APG 0,217 6 0,036 3,680 3,00 0,026

Error 0,118 12 0,010

Corrected Total 3,735 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

2. Uji lanjut Duncan tegangan permukaan herbisida minggu ke-5

Uji lanjut Duncan tegangan permukaan herbisida minggu ke-5 antara faktor konsentrasi glifosat dan konsentrasi APG

Kode Konsentrasi glifosat (%) Konsentrasi APG (%) N Rataan Pengelompokan Duncan L 48 10 2 27,75 A K 48 8 2 28,00 B H 24 10 2 28,19 B C D 16 10 2 28,25 C D G 24 8 2 28,37 C D E J 48 6 2 28,44 D E C 16 8 2 28,50 E B 16 6 2 28,75 F F 24 6 2 28,75 F E 24 4 2 28,94 F G A 16 4 2 29,00 G I 48 4 2 29,00 G

• Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

Lampiran 6. Data hasil penelitian dan uji Kruskal Wallis daya berantas herbisida

A. Data hasil penelitian daya berantas herbisida Konsentrasi

glifosat

Konsentrasi

APG Kode

1 MSA 2 MSA 3 MSA

P1 P2 P3 P1 P2 P3 P1 P2 P3 16% 4% A1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 A2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 16% 6% B1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 B2 1 2 2 1 2 2 1 2 3 16% 8% C1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 C2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 16% 10% D1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 D2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 24% 4% E1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 E2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 24% 6% F1 1 1 0 1 1 1 1 2 2 F2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 24% 8% G1 1 2 1 2 3 3 2 2 2 G2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 24% 10% H1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 H2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 48% 4% I1 3 4 3 3 3 3 3 2 3 I2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 48% 6% J1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 J2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 48% 8% K1 2 2 1 3 3 3 3 3 3 K2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 48% 10% L1 2 2 1 3 3 2 3 3 3 L2 2 3 2 3 3 2 3 3 3

Keterangan : P1: Pengamat ke-1, P2: Pengamat ke-2, P3: Pengamat ke-3, A1: Ulangan ke-1, A2: Ulangan ke-2, MSA: Minggu Setelah Aplikasi

B. Uji Kruskal Wallis daya berantas herbisida (α = 0,05)

Uji Kruskal Wallis daya berantas herbisida selama 3 MSA karena pengaruh konsentrasi glifosat dan konsentrasi APG

Pengamatan Glifosat APG

Df h x20.05 Df h x20.05

1 MSA 2 27,166 5,991 3 1,299 7,815

2 MSA 2 47,025 5,991 3 2,804 7,815

3 MSA 2 50,699 5,991 3 0,946 7,815

• Nilai h > x20.05 : Berpengaruh nyata

Lampiran 7. Foto-foto aplikasi formulasi herbisida A. Formulasi glifosat 16% + APG 4%

B. Formulasi glifosat 16% + APG 6%

0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA

C. Formulasi glifosat 16% + APG 8%

D. Formulasi glifosat 16% + APG 10%

0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA

E. Formulasi glifosat 24% + APG 4%

F. Formulasi glifosat 24% + APG 6% 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA

G. Formulasi glifosat 24% + APG 8%

H. Formulasi glifosat 24% + APG 10% 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA

I. Formulasi glifosat 48% + APG 4%

J. Formulasi glifosat 48% + APG 6% 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA

K. Formulasi glifosat 48% + APG 8%

L. Formulasi glifosat 48% + APG 10% 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA 0 MSA 2 MSA 3 MSA 1 MSA

Lampiran 8. Data hasil penelitian, analisa ragam dan uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma

A. Data hasil Penelitian persentase penutupan gulma (%)

Kode Konsentrasi glifosat (%(b/v)) Konsentrasi APG (%(b/v))

1 MSA 2 MSA 3 MSA

Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata A 16 4 84,67 87,33 86,00 73,33 79,00 76,17 70,33 68,67 69,50 B 16 6 69,00 72,33 70,67 67,67 65,33 66,50 63,33 60,67 62,00 C 16 8 73,67 66,67 70,17 60,00 75,00 67,50 50,00 66,67 58,33 D 16 10 99,00 88,67 93,83 92,00 75,00 83,50 66,67 66,67 66,67 E 24 4 76,67 71,67 74,17 65,33 67,33 66,33 58,33 50,00 54,17 F 24 6 97,33 84,00 90,67 68,33 61,00 64,67 55,00 51,67 53,33 G 24 8 81,00 83,33 82,17 70,00 60,00 65,00 48,33 35,00 41,67 H 24 10 82,33 74,67 78,50 56,67 52,33 54,50 41,67 49,00 45,33 I 48 4 27,00 52,67 39,83 17,33 24,33 20,83 13,33 21,20 17,27 J 48 6 58,00 61,67 59,83 18,33 14,00 16,17 13,33 11,67 12,50 K 48 8 62,00 58,33 60,17 30,00 11,67 20,83 11,67 10,00 10,83 L 48 10 70,00 59,67 64,83 26,67 11,67 19,17 10,67 8,33 9,50

B. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma 1 MSA (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) persentase penutupan gulma 1 MSA Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig. Glifosat 3234,336 2 1617,16 31,471 3,89 0,000

APG 487,493 3 162,498 3,162 3,49 0,064

Glifosat * APG 1371,464 6 228,577 4,448 3,00 0,013

Error 616,631 12 51,386

Corrected Total 5709,925 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

• Nilai F hitung < F tabel : Tidak berpengaruh nyata

2. Uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma 1 MSA Kode Konsentrasi glifosat (%) Konsentrasi APG (%) N Rataan Pengelompokan Duncan I 48 4 2 39,835 A J 48 6 2 59,835 B K 48 8 2 60,165 B L 48 10 2 64,835 B C C 16 8 2 70,170 B C D B 16 6 2 70,665 B C D E 24 4 2 74,170 B C D E H 24 10 2 78,500 C D E F G 24 8 2 82,165 D E F A 16 4 2 86,000 D E F F 24 6 2 90,665 E F D 16 10 2 93,835 F

• Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

C. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma 2 MSA (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) persentase penutupan gulma 2 MSA Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig. Glifosat 13151,314 2 6575,65 116,304 3,89 0,000

APG 90,186 3 30,062 0,532 3,49 0,669

Glifosat * APG 502,116 6 83,686 1,480 3,00 0,265

Error 678,463 12 56,539

Corrected Total 14422,080 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

• Nilai F hitung < F tabel : Tidak berpengaruh nyata 2. Uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma 2 MSA

Uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma 2 MSA faktor konsentrasi glifosat Konsentrasi glifosat (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

48 8 19,2500 A

24 8 62,6238 B

16 8 73,4162 C

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

D. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma 3 MSA (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) persentase penutupan gulma 3 MSA Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig. Glifosat 11216,501 2 5608,25 200,124 3,89 0,000

APG 316,239 3 105,413 3,762 3,49 0,041

Glifosat * APG 123,808 6 20,635 0,736 3,00 0,630

Error 336,286 12 28,024

Corrected Total 11992,834 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

• Nilai F hitung < F tabel : Tidak berpengaruh nyata

2. Uji lanjut Duncan persentase penutupan pulma 3 MSA

Uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma 3 MSA faktor konsentrasi glifosat Konsentrasi glifosat (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

48 8 12,5250 A

24 8 48,6250 B

16 8 64,1263 C

Uji lanjut Duncan persentase penutupan gulma 3 MSA faktor konsentrasi APG Konsentrasi APG (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

8 6 36,9450 A

10 6 40,5017 A B

6 6 42,6117 A B

4 6 46,9767 B

• Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

Lampiran 9. Data hasil penelitian, analisa ragam dan uji lanjut Duncan bobot kering gulma

A. Data hasil penelitian persentase penutupan gulma (gram/0,25 m2)

Kode Konsentrasi glifosat (%(b/v)) Konsentrasi APG (%(b/v))

1 MSA 2 MSA 3 MSA

Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata A 16 4 32,37 11,57 21,97 22,46 15,03 18,75 11,32 7,93 9,63 B 16 6 18,26 12,82 15,54 14,52 12,03 13,28 9,32 6,97 8,15 C 16 8 8,84 20,88 14,86 8,77 12,88 10,83 6,15 10,52 8,34 D 16 10 20,66 14,25 17,46 16,69 12,24 14,47 14,29 6,26 10,28 E 24 4 14,66 9,53 12,10 11,00 8,67 9,84 4,84 6,52 5,68 F 24 6 24,00 13,03 18,52 9,10 6,84 7,97 5,62 4,96 5,29 G 24 8 20,15 12,25 16,20 3,67 8,22 5,95 3,01 7,62 5,32 H 24 10 16,76 13,79 15,28 13,29 5,13 9,21 5,50 3,50 4,50 I 48 4 4,47 5,03 4,75 2,44 2,51 2,48 2,27 2,03 2,15 J 48 6 4,12 4,40 4,26 1,30 1,22 1,26 0,97 0,96 0,97 K 48 8 6,51 5,79 6,15 1,78 1,31 1,55 1,12 1,04 1,08 L 48 10 4,48 8,35 6,42 1,41 1,74 1,58 2,39 0,59 1,49

B. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan bobot kering gulma 1 MSA (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) bobot kering gulma 1 MSA Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig.

Glifosat 671,505 2 335,753 9,136 3,89 0,004

APG 1,432 3 0,477 0,013 3,49 0,998

Glifosat * APG 109,217 6 18,203 0,495 3,00 0,800

Error 441,030 12 36,752

Corrected Total 1223,183 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

• Nilai F hitung < F tabel : Tidak berpengaruh nyata 2. Uji lanjut Duncan bobot kering gulma 1 MSA

Uji lanjut Duncan bobot kering gulma 1 MSA faktor konsentrasi glifosat Konsentrasi glifosat (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

48 8 5,3938 A

24 8 15,5213 B

16 8 17,4563 B

• Huruf pengelompokan Duncan yang sama menunjukkan faktor tidak berbeda nyata

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

C. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan bobot kering gulma 2 MSA (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) bobot kering gulma 2 MSA

Source Type III Sum of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig. Glifosat 636,683 2 318,342 38,928 3,89 0,000

APG 57,049 3 19,016 2,325 3,49 0,126

Glifosat * APG 28,084 6 4,681 0,572 3,00 0,745

Error 98,133 12 8,178

Corrected Total 819,949 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

2. Uji lanjut Duncan bobot kering gulma 2 MSA

Uji lanjut Duncan bobot kering gulma 2 MSA faktor konsentrasi glifosat Konsentrasi glifosat (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

48 8 1,7138 A

24 8 8,2400 B

16 8 14,3275 C

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

D. Analisis ragam dan uji lanjut Duncan bobot kering gulma 3 MSA (α = 0,05)

1. Analisis ragam (ANOVA) bobot kering gulma 3 MSA Source Type III Sum

of Squares df

Mean

Square F hitung F tabel Sig. Glifosat 235,566 2 117,783 21,349 3,89 0,000

APG 4,020 3 1,340 0,243 3,49 0,865

Glifosat * APG 5,491 6 0,915 0,166 3,00 0,981

Error 66,203 12 5,517

Corrected Total 311,280 23

• Nilai F hitung > F tabel : Berpengaruh nyata

• Nilai F hitung < F tabel : Tidak berpengaruh nyata 2. Uji lanjut Duncan bobot kering gulma 3 MSA

Uji lanjut Duncan bobot kering gulma 3 MSA faktor konsentrasi glifosat Konsentrasi glifosat (%) N Rataan Pengelompokan Duncan

48 8 1,4213 A

24 8 5,1963 B

16 8 9,0950 C

• Huruf pengelompokan Duncan yang tidak sama menunjukkan faktor berbeda nyata

Dokumen terkait