• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, penulis ingin memberikan beberapa saran mengenai pemanfaatan koleksi grey literature di Perpustakaan MPR RI, faktor pemanfaatan, dan kendala yang dihadapi dalam pemanfaatan koleksi grey

literature. Adapun saran-saran dari penulis sebagai berikut:

1. Mengingat koleksi grey literature memiliki isi informasi yang penting dan memiliki peranan yang penting juga untuk Perpustakaan MPR RI maka diperlukan perkembangan untuk koleksi grey literature. Perkembangan tersebut berupa menambah dan memperbaharui koleksi

grey literature yang terbit di MPR RI maupun dari lembaga lain yang

berkaitan dengan MPR RI yaitu dengan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang menerbitkan koleksi grey literature. Sehingga pemanfaatan koleksi grey literature dapat meningkat dan menjadi sumber informasi yang bermanfaat.

2. Pepustakaan MPR RI harus dapat mempertahankan bahkan harus mampu meningkatkan kepuasan pemustaka dalam memanfaatkan koleksi baik itu koleksi umum terlebih koleksi grey literature. Karena kepuasan pemustaka dapat mempengaruhi faktor-faktor pemanfaatan koleksi. Kemudian Perpustakaan MPR RI perlu meng-upgrade teknologi informasinya dan meninjau ulang sistem temu kembali informasinya sehingga performance yang diberikan perpustakaan dapat lebih maksimal. 3. Perpustakaan MPR RI perlu meningkatkan fasilitas komputer untuk pencarian koleksi di perpustakaan, kemudian update database koleksi di OPAC perpustakaan agar pemustaka yang mencari koleksi grey literature

dapat langsung menemukannya. Perpustakaan MPR RI juga perlu berusaha untuk melengkapi koleksi grey literature yang hilang maupun yang jilidnya tidak lengkap juga menambah eksemplar supaya koleksi dapat dimanfaatkan bersamaan ketika ada yang mencari koleksi grey

literature yang sama.

4. Perpustakaan MPR RI juga perlu menambah rak koleksi untuk grey

literature agar koleksi tersebut dapat dimanfaatkan dan mudah ditemukan

dari pada disimpan di gudang. Perpustakaan MPR RI perlu membuat katalog bibliografi untuk terbitan-terbitan grey literature MPR RI agar pemustaka yang mencari informasi mengenai tersebut dapat melihat dari katalog bibliografi tersebut.

5. Perpustakaan MPR RI perlu memberikan informasi kepada para pengguna potensial khususnya yang berada di lingkungan MPR, DPR, dan DPD RI mengenai koleksi grey literature yang dikoleksi oleh perpustakaan melalui jurnal warta pustaka yang diterbitkan oleh Perpustakaan MPR RI maupun bekerja sama dengan terbitan-terbitan berkala yang diterbikan oleh DPR dan DPD RI sehingga informasinya akan terus diperbaharui.

Perpustakaan MPR RI perlu lebih memperhatikan lagi kegiatan promosi perpustakaan khususnya untuk mempromosikan koleksi grey literature yang menjadi koleksi khusus di Perpustakaan MPR RI, hal ini diperlukan agar pemustaka-pemustaka yang mencari informasi yang terkait dengan koleksi

grey literature tersebut dapat langsung mengetahui kemana mereka harus

Bungin Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana, 2009.

Dady P. Rachmananta. Etika Kepustakawan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi

dan Kode etik pustakawan Indonesia. Jakarta: Sagung Seto, 2010.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia, 2008.

Fourie, Denise K & Dowell, David R. Libraries in The Information Age: An

Introduction and career exploration. California: ABC-CLIO, LLC, 2009.

Karmidi Martoatmodjo. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.

Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1991.

Lancester, F.W. If You Want to Evaluate Your Library.London: The Library Association, 1998.

Lasa HS. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009.

Lexy J. Moleong. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002.

Mudjito. Pembinaan Minat Baca. Jakarta: Universitas Terbuka, 1993.

Nanang Martono. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data

Sekunder. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Perpustakaan Nasional RI. Panduan Koleksi Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 1992.

___________.SNI Bidang Kepustakaan dan kepustakawanan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN, 1999. Purwono. Dokumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Rachman Hermawan dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2012.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993.

Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

________. Perpustakaan dan Masyarakat Edisi Revisi. Jakarta: Sagung Seto, 2006.

Tim Penyusun. Pembina dan Seleksi Bahan Pustaka. Jakarta: Lembaga Bina Pustaka Lestari Ilmu, 1991.

Sumber Elektronik

Alberani V. Pietrangeli PDC. Mazza AMR. The Use of Grey Literature in Health

Sciences: A Preliminary Survey. Bulletin of the Medical Library

Association, 784, h. 358-363. Tahun 1990. Diakses dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC225438/pdf/mlab00125-0040.pdf.

Crawford, Walt.Thingking about Library Literature. Crawford at large, h. 58-60. Tahun 2008. Diakses dari http://www.e-resources.pnri.go.id

Frater, Jonathan., et al. What Would You Tell Me If I Said Grey Literature?. Journal of Electronic Resource in Medical Libraries, Vol. 4 No. 1-2, h. 145-153. Tahun 2007. Doi: 10.1300/J383v04n01_13.

Imam Yuadi. Perpustakaan Digital: Paradigma, Konsep, dan Teknologi

Informasi yang Digunakan. Surabaya: Fisip Unair. Tahun 2011. Artikel

diakses pada 08 Mei 2015 dari

journal.unair.ac.id/filerPDF/PERPUSTAKAAN%20DIGITAL.pdf. Pappas, Cleo & Williams, Irene. Grey Literature: Its Emerging Importance.

Journal of Hospital Librarianship, Vol. 11 No. 3, h. 228-234. Tahun 2011. Doi: 10.1080/15323269.2011.587100.

Lawrence. A. Electronic Document in a Print World: Grey Literature and The

Internet. Media International Australia, Vol. 143, h. 122-131. Tahun 2012.

Liauw Toong Tjiek.”Open Acces: Menyuburkan Plagiarisme?” Jurnal Visi

Pustaka 11. 03 Desember, 2009. Diakses dari

http://www.pnri.go.id/MajalahOnlineAdd.aspx?id=130.

Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. (n.d). Layanan Perpustakaan. Diakses dari http://pustaka.mpr.go.id.

________. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Bab II Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat.

New York Academy of Medicine. (n.d.). What is Grey Literatur. Artikel diakses pada 24 Maret 2015 pukul 23:32 dari http://www.greylit.org/about. Pungki Purnomo. Grey Literature, Koleksi yang Terlupakan pada Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Lemahnya Penerapan Local

Intelectual Deposit. Al-Maktabah, Vol. 9 No. 1, h. 38-54. Tahun 2007.

Diakses dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/1618.

Rasiman. Digitalisasi Local Content: Perluasan Pemenfaatan dan Akses Layanan

Perpustakaan. Tahun 2011. Makalah diakses pada 05 April 2015 pukul

20:45 dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30926/1/Digitalisasi%20L

ocal%20Content-Perluasan%20Pemanfaatan%20dan%20Akses%20Layanan%20Perpustaka an.pdf .

Ranger, Sara L. Grey Literature in Special Libraries: Access and Use. Publishing Research Quarterly, 53-63. Tahun 2005. Diakses dari . http://http://e-resources.perpusnas.go.id/.

Rattahpinusa. (n.d.). Pemanfaatan Kepustakaan Kelabu Bagi Penelitian. Diakses dari

http://pustakawan.pnri.go.id/uploads/journal/submission/24/8-Pemanfaatan-Grey-Literature-Bagi-Penelitian.doc.

Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007

Tentang Perpustakaan. Diakses pada 12 Mei 2015 dari

http://perpusnas.go.id

Murray, Tara E. What’s so Special About Special Libraries?. Journal of Library Administration, Vol. 43 No. 4, h. 274-282. Tahun 2013. Doi:

10.1080/01930826.2013.865395.

Tatik Ilmiyah. Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Local Content terhadap Kegiatan

Penelitian ... Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 2 No. 2, h. 1-9. Tahun 2013.

Weintrab, Irwin. The Role Of Grey literature In The Science. Tahun 2000. Artikel diakses pada 13 February 2015 dari

Sekretaris Jenderal Wakil Sekretaris Jenderal

Biro Hubungan Masyarakat

Subbagian Dokumentasi Foto Subbagian Hubungan Antar Lembaga Subbagian Audio Visual Subbagian Pemberitaan Bagian Media Visual Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Bagian Perpustakaan Bagian Pengolahan Data dan Sistem Informasi Subbagian Sarana dan Jaringan Subbagian Penyediaan dan Pemeliharaan Bahan Pustaka Subbagian Pengolahan Data Subbagian Pelayanan Perpustakaan

TATA TERTIB DAN PROSEDUR PEMINJAMAN PERPUSTAKAAN SEKRETARIAT JENDERAL MPR RI

TATA TERTIB

1. Pengguna perpustakaan harus bersifat sopan dan rapi

2. Tas dan jaket tidak diperkenankan dibawa masuk, dan harus disimpan di loker 3. Dilarang merokok, makan, dan minum di ruang perpustakaan

4. Ikut menjaga kerapian dan kebersihan ruang perpustakaan PROSEDUR PEMINJAMAN

1. Peminjaman buku bisa dilakukan oleh anggota perpustakaan dan masyarakat umum.

2. Pada saat meminjam anggota perpustakaan harus menunjukkan kartu anggota perpustakaan Sekretariat Jenderal MPR RI.

3. Peminjaman oleh umum yang belum terdaftar sebagai anggota perpustakaan Sekretariat Jenderal MPR RI, wajib meninggalkan kartu identitas diri.

4. Batas maksimal peminjaman buku adalah sebagai berikut:

7 (tujuh) eksemplar untuk pegawai Sekretariat Jenderal MPR RI

4 (empat) eksemplar untuk peminjam di luar pegawai Sekretariat Jenderal MPR RI

2 (dua) eksemplar untuk peminjam di luar pegawai Sekretariat Jenderal MPR RI dan belum terdaftar

5. Masa berlaku peminjaman adalah sebagai berikut:

2 (dua) minggu dan dapat diperpanjang bagi anggota perpustakaan

1 (satu) minggu dan tidak dapat diperpanjang bagi peminjam yang belum terdaftar

6. Keterlambatan dalam pengembalian buku lebih dari 1 (satu) bulan akan diberikan sanki berupa sumbangan 1 (satu) buah buku yang nantinya akan dimasukkan ke dalam koleksi perpustakaan.

7. Peminjaman di atas hanya berlaku untuk peminjaman koleksi sirkulasi, sedangkan untuk jenis koleksi seperti: kamus, risalah, dan ensiklopedia tidak dapat dipinjamkan.

8. Majalah hanya dapat dipinjam dalam waktu 2 (dua) hari. 9. Untuk koleksi baru yang belum dikelola tidak bisa dipinjam. 10. Tidak diperkenankan memindahtangankan koleksi yang dipinjam.

11. Tidak diperkenankan mencorat-coret, melipat, dan segala hal yang bisa merusak koleksi yang dipinjam.

12. Apabila koleksi yang dipinjam hilang/rusak, peminjam wajib mengganti dengan koleksi yang sama, atau dengan mengganti dengan buku lain yang sesuai.

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth.

Pengunjung Perpustakaan MPR RI

Dalam rangka menyelesaikan skripsi pada program studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab Dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis bermaksud mengadakan sebuah penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Grey literature di

Perpustakaan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia”. Untuk itu penulis membutuhkan data yang penulis peroleh dengan adanya kerjasama dari anda dengan mengisi kuesioner ini.

Semua jawaban yang anda berikan terjamin kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk penelitian ini. Kerjasama anda dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi penulis dalam penelitian ini.

Atas bantuan dan partisipasi dari anda, penulis mengucapkan terima kasih.

Petunjuk pengisian: Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.

I. Identitas Responden

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Pekerjaan :

Status Pendidikan : SMA D3 S1 S2 S3

II. Pertanyaan Umum

1. Apakah anda anggota Perpustakaan MPR RI? a. Ya

b. Tidak

2. Berapa kali dalam seminggu anda berkunjung ke Perpustakaan MPR RI? a. 1 kali

b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali

3. Apa tujuan anda mengunjungi Perpustakaan MPR RI? a. Membaca

b. Penelitian c. Meminjam buku

d. Mengerjakan tugas kantor atau kuliah

e. Lainnya, (mohon sebutkan)...

III.Pemanfaatan Koleksi Grey literature

4. Apakah anda mengetahui Perpustakaan MPR RI memiliki koleksi grey

literature yaitu karya-karya yang tidak diterbitkan oleh penerbit komersial

beberapa contoh grey literature adalah laporan pemerintah, hasil-hasil rapat, makalah seminar, laporan penelitian, prosiding, skripsi, tesis, disertasi, peta, dan lainnya yang tidak diterbitkan secara komersial?

a. Ya b. Tidak

5. Dari mana anda mengetahui Perpustakaan MPR RI memiliki koleksi grey

literature?

a. Tahu sendiri

b. Katalog online perpustakaan

c. Informasi dari petugas perpustakaan d. Informasi dari teman

6. Apakah anda pernah memanfaatkan koleksi grey literature di Perpustakaan MPR RI yang merupakan terbitan lokal atau yang dihasilkan oleh MPR RI?

a. Pernah b. Tidak Pernah

7. Jenis grey literature apa saja yang pernah anda manfaatkan? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Laporan Penelitian b. Skripsi, Tesis, Disertasi

c. Hasil-Hasil Rapat Kerja dan Risalah Sidang d. Himpunan Kliping Berita dan Artikel

e. Sejarah, Serba-Serbi, dan Selayang Pandang MPR RI f. Majalah MPR/DPR/DPD RI

g. Lembar Negara

h. Jurnal Majelis MPR RI i. Jurnal Warta Pustaka j. Amandemen UUD RI 1945 k. Ketetapan MPR RI

l. Keputusan MPR RI m. Himpunan Peraturan n. Kegiatan Empat Pilar

o. Buku-Buku Terbitan MPR RI

p. Lainnya, (mohon sebutkan)... 8. Apa tujuan anda memanfaatkan koleksi grey literature dalam mencari

informasi di Perpustakaan MPR RI?

a. Karena informasi yang dibutuhkan tidak terdapat pada koleksi umum lainnya

b. Untuk bahan referensi menyelesaikan tugas kantor c. Untuk bahan referensi menyelesaikan tugas kuliah d. Untuk bahan referensi dalam menyusun tugas akhir e. Menambah dan memperluas wawasan

9. Bagaimana cara anda mencari koleksi grey literature yang anda butuhkan? a. Bertanya pada petugas perpustakaan

b. Mencari langsung ke rak c. Mencari melaui katalog online

d. Lainnya, (mohon sebutkan)... 10.Bagaimana cara anda memanfaatkan koleksi grey literature di Perpustakaan

MPR RI?

a. Membaca di perpustakaan b. Memfotokopi

c. Mancatat bagian penting yang dibutuhkan saja

d. Lainnya, (mohon sebutkan)... 11.Apakah anda sering memanfaatkan koleksi grey literature di Perpustakaan

MPR RI? a. Selalu b. Sering

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

12.Menurut anda apakah koleksi grey literature penting disediakan di Perpustakaan MPR RI?

a. Sangat penting b. Penting

c. Kurang penting d. Sangat tidak penting

13.Apakah jumlah koleksi grey literature MPR RI di Perpustakaan MPR RI sudah cukup memadai?

a. Sangat memadai b. Memadai

c. Kurang memadai d. Sangat tidak memadai

IV.Faktor-Faktor yang Melatar Belakangi Pemanfaatan Koleksi Grey literature

14.Dari faktor-faktor keseluruhan dibawah ini apa saja yang melatar belakangi anda dalam memanfaatkan koleksi grey literatur di Perpustakaan MPR RI? (jawaban boleh lebih dari satu)

a. Kebutuhan informasi

b. Karena adanya motivasi untuk memanfaatkan koleksi grey literature c. Karena adanya keinginan atau minat pada koleksi grey literature d. Kelengkapan koleksi grey literature yang dimiliki perpustakaan

e. Karena keterampilan pustakawan yang baik dalam melayani pemustaka yang mencari informasi

f. Mudahnya pencarian dan temu kembali informasi dalam koleksi grey literature

g. Lainnya, (mohon sebutkan)... 15.Bagaimana pendapat anda mengenai faktor kelengkapan koleksi grey

literature yang melatar belakangi pemanfaatan koleksi grey literature di

Perpustakaan MPR RI? a. Sangat lengkap b. Lengkap

c. Kurang lengkap d. Tidak lengkap

16.Bagaimana pendapat anda mengenai faktor yang melatar belakangi

pemanfaatan koleksi grey literature dari segi keterampilan pustakawan dalam melayani dan membantu anda?

a. Sangat terampil b. Terampil

c. Kurang terampil d. Sangat tidak terampil

17.Bagaimana pendapat anda mengenai faktor yang melatar belakangi

pemanfaatan koleksi grey literature dari segi sistem temu kembali informasi koleksi grey literature di Perpustakaan MPR RI?

a. Mudah digunakan (user friendly) b. Informasi mudah ditemukan

c. Sistem temu kembali informasi dapat diakses dimana dan kapan saja d. Lainnya, (sebutkan) ...

18.Apa saran anda untuk Perpustakaan MPR RI dalam hal meningkatkan pemanfaatan koleksi grey literature MPR RI?

... ... ... ... ... ... ...

Interviewer : Marini Badzlina

Informan : Prominensa Atyantama (Pustakawan) Tanggal : 10 Oktober 2015

Marini : Siapa saja yang memanfaatkan koleksi grey literature (risalah sidang, ketetapan MPR, keputusan MPR, majalah lokal, amandemen UUD, dll) di perpustakaan MPR RI?

Pak Esa : Anggota MPR, pejabat MPR (kepala biro, kabag. atau kasubbag.) Dosen, peneliti, mahasiswa

Marini : Apakah koleksi grey literature di perpustakan MPR RI memadai dan lengkap dengan permintaan pemustaka yang mencari informasi yang berkaitan dengan koleksi grey literature?

: Tidak, karena ada yang meninjam tapi tidak dikembalikan lagi Marini : Kemudian kalo koleksinyg dicari tidak ada bagaimana solusi yang

diberikan oleh pihak perpustakaan? : Kita bilang tidak ada

Marini : Apakah koleksi grey literature sering dimanfaatkan oleh pemustaka yang datang ke perpustakaan MPR RI?

: Iya, Tapi hanya orang-orang yang tertentu saja Marini : Bagaimana intensitas pemanfaatanya?

Pak Esa : Intensitasnya tidak terlalu tinggi

Marini : Apakah informasi mengenai koleksi grey literature yang ada di perpustakaan MPR RI tersedia di OPAC perpustakan?

: Hanya sebagian tersedia dalam bentuk buku, nanti dalam bentuk PDF akan diupload di OPAC web

Marini : Dalam pemanfaatan koleksi grey literature (risalah, himpunan keputusan, ketetapan MPR, majalah lokal, skripsi, thesis, laporan penelitian, dll) apakah perpustakaan MPR RI merasakan kendala baik dari menemukan koleksinya maupun dari pemustaka yg mencari koleksi?

jumlah eksemplar kurang memadai, penataan koleksi yang belum tertata karena kendala ruangan dan rak buku. Kemudian untuk penataannya kita taruh digudang. Solusi untuk kendala tersebut biasanya kita fotokopi untuk yg tercetak dan diperbanyak yg non tercetak

Hari/tanggal : Senin, 25 Mei 2015 – Jumat, 5 Juni 2015 Waktu : 09.00 – 15.30 WIB

Deskripsi :

Pada saat penulis melaksanakan penelitian skripsi dengan judul pemanfaatan grey literature di Perpustakaan MPR RI, pada hari pertama penulis memperhatikan keadaan dan suasana di lingkungan perpustakaan tersebut. Suasana di ruang perpustakaan cukup kondusif dan nyaman untuk membaca. Kemudian fasilitas seperti study carel atau kursi dengan meja yang bersekat juga disediakan dibeberapa titik sehingga memudahkan pemustaka untuk membaca di perpustakaan. Selain itu pemustaka yang ingin membaca majalah, koran, koleksi lainnya juga disediakan sofa-sofa yang nyaman sehingga mereka dapat membaca dengan nyaman pula.

Dihari-hari berikutnya penulis mulai mengamati kegiatan yang terjadi di Perpustakaan MPR RI. Mulai dari proses melayani pemustaka dalam memanfaatkan koleksi, faktor yang melatar belakangi pemustaka memanfaatkan koleksi sampai pada kendala-kendala yang terjadi dalam memanfaatkan koleksi khususnya koleksi grey literature. Dari pengamatan yang penulis lakukan, terlihat bahwa pemustaka dalam memanfaatkan koleksi grey literature yang ada di Perpustakaan MPR RI cenderung untuk langsung bertanya kepada pustakawan maupun petugas yang ada di perpustakaan. Pemustaka biasanya bertanya apakah informasi yang mereka butuhkan tersedia dan terdapat di koleksi grey literature yang mereka cari kemudian mereka akan bertanya pada petugas untuk dicarikan koleksi grey literature tersebut. Walaupun pada letaknya rak-rak koleksi tersebut terletak sangat strategis, artinya koleksi-koleksi tersebut sangat mudah dilihat dan diletakkan pada jajaran rak paling depan. Tetapi untuk koleksi grey literature jenis majalah diletakkan lebih terlihat dan mudah dibaca sehingga majalah lebih sering dimanfaatkan dibandingkan dengan jenis yang lain oleh pemustaka yang datang. Sebenarnya untuk beberapa pemustaka perpustakaan yang berasal atau bekerja di MPR RI sudah mengetahui terbitan-terbitan MPR RI (grey literature) tersedia di Perpustakaan. Karena grey literature yang diterbitkan oleh MPR RI berasal dari bagian-bagian yang memang bertanggung jawab untuk menerbitkan dokumen-dokumen tersebut.

dengan syarat pemustaka harus meninggalkan kartu identitas asli sebagai jaminan dan waktu untuk memfotokopi juga hanya diberikan dalam satu hari tersebut dan sekitar 2-3 jam. Koleksi grey literature di Perpustakaan MPR RI selain majalah memang hanya kadang-kadang saja dimanfaatkan oleh pemustaka dan pemustaka yang datang untuk mencari koleksi grey literature tertentu seperti risalah sidang, ketetapan MPR dan lainnya juga merupakan pemustaka tertentu yang memang bekerja atau sedang dalam studi yang berkaitan dengan MPR RI.

Mengenai jumlah dan ketersediaan koleksi grey literature penulis melihat untuk beberapa jenis tertentu ada yang hilang dan jilid yang tidak lengkap serta kurang updatenya jenis seperti laporan ilmiah, skripsi, tesis yang berhubungan dengan MPR RI pada tahun-tahun terbaru. Selain itu beberapa kendala mengenai pemanfaatan juga penulis temukan di perpustakaan seperti kurangnya fasilitas komputer pencari untuk menelusur di OPAC perpustakaan, penulis hanya melihat satu unit komputer saja yang di sediakan. Dalam penilaian penulis OPAC Perpustakaan MPR RI juga kurang update dan kurang informasi mengenai koleksi

grey literature. Kendala lainnya dalam pemanfaatan koleksi grey literature adalah

mengenai jumlah eksemplar koleksi, jumlah rak dan keterbatasan ruang koleksi di Perpustakaan MPR RI karena penulis melihat ada beberapa koleksi yang hanya ada satu eksemplar saja. Hal ini akan menyulitkan perpustkaan apabila kolkesi tersebut rusak atau hilang sehingga seharusnya dapat diperbanyak. Kemudian banyak juga koleksi grey literature yang tidak dapat ditaru di rak, mereka ada yang ditumpuk begitu saja di gudang karena perpustakaan mengalami kurang rak untuk koleksi-koleksi tersebut sehingga menjadi kendala dalam pemanfaatan.

Jakarta, 5 Juni 2015 Penulis,

Marini Badzlina atau yang lebih akrab dipanggil Ririn lahir di Depok, 14 Desember 1993. Putri pertama dari tiga bersaudara, Bapak Novianto dan Ibu Nina Mulianti. Penulis bertempat tinggal di Pondok Tirta Mandala Blok D3 No. 2 RT. 02 RW. 04 Jl. Nuri Depok, Jawa Barat. Memulai pendidikan dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas di Depok yakni, TK Lukman Hakim (1997-1999), tamat Sekolah Dasar Negeri Mekarjaya 11 (1999-2005), lulus dari MTS Al-Hamidiyah Sawangan tahun (2005-2008), kemudian tahun (2008-2011) melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu SMAN 1 Depok. Selanjut penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil Program Studi Ilmu Perpustakaan pada tahun 2011. Selama masa kuliah penulis mengikuti beberapa kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus seperti, organisasi dalam kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (HMJ IP) dan tari saman. Dalam masa kuliah penulis melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di Perpustakaan MPR RI tahun 2014 dan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Kedung Dalem, Mauk, Tanggerang. Penulis berkecimpung dalam kepengurusan Karang Taruna di lingkungan tinggal penulis yakni di RT. 02 Pondok Tirta Mandala.

Dokumen terkait