• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diajukan beberapa saran untuk perbaikan penelitian lanjutan di masa yang akan datang. Mengingat hasil biobutanol yang dihasilkan masih rendah, maka diperlukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan kadar biobutanol, antara lain :

1. Dalam proses hidrolisis dibutuhkan H2SO4 yang berfungsi sebagai katalis sekaligus sebagai pelarut sehingga perlu untuk menentukan konsentrasi H2SO4yang dapat menghasilkan kadar gula yang maksimal.

2. Pada proses fermentasi, sebaiknya waktu fermentasi lebih divariasikan lagi untuk memperoleh kadar biobutanol yang lebih tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja Hili Yusuf, Syulasmi Ammi, dan Kusnadi, 2009, “pemanfaatan sampah organic sebagai bahan baku produksibioetanol sebagai energy alternative”, laporan penelitian Universitas Pendidikan Indonesia.

Aisyah shaza, 2012 “Share informasi”, dalam situs

http://aisyahshaza.blogspot.com/2012/10/pendahuluan-latar-belakang-sampah.html (diakses 5 Juni 2013)

Apri, 2010, “kromatografi gas dan aplikasinya pada pemisahan”, dalam situs

http://apryshinsetsuboy.blogspot.com/2010/12/kromatografi-gas-dan-aplikasinya-pada.html (diakses 23 oktober 2013)

AriefSoemaryanto. “Biobutanol”, dalam situs

http://id.scribd.com/doc/106094962/Biobuthanol (diakses 26 juni 2013)

Asrini, Indah. Restu. 2011. Pembuatan Bioethanol dari Rumput Laut Gracilaria Sp menggunakan Enzim Ekstraseluler (Alfa amilase dan Glukoamilase) dari Rhizopus Oryzae. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Negeri Ujung pandang, Makassar.

Best, D.J. Chemistry and Biotechnology. Di dalam I.J.Higgins, D.J.Best dan J.Jones (eds.). 1992. Biotechnology, Principles and Applications, Blackwell Scientific Publication, Oxford.

Forsberg, C.W. 1986. Production of 1,3-propanediol from Glicerol by Clostridium Acetobutylicum and Other Clostridiumspecies. Appl. And Environ. Microbiol., 53(4) : 639 – 643, American Society for Microbiology. Inc., New York

Gutiererez, N.A. dan I.S. Maddox. 1987. Role of Chemotaxis in Solvent Production by Clostridium Acetobutylicum. Appl.And Env.Microbiology. 53 (8) : 1924-1927

Hasil Litbang, 2013 “Produksi Biobutanol Dengan Bahan Baku Non Pangan Sebagai Energi Alternatif Melalui Proses Fermentasi”, dalam Situs

35

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-08.pdf (diakses 2 juli 2013)

Indonesia Biobutanol, “Category Archives: Fermentasi”,dalam situs http://indonesiabiobutanol.wordpress.com/category/teknologi-produksi/fermentasi-teknologi-pr`oduksi/ (diakses 26 juni 2013)

Isroi. 2008. Analisis Kandungan Selulosa dan Lignin dengan Metode Chesson, (Online), (http://isroi.wordpress,com diakses 30 September 2013)

Kanchanatawe, S., I.S. Maddox dan S.M.R. Bhamidimarri. 1992. Nutrient Requirements for Acetone-Butanol-Ethanol Production Using Clostridium acetobutylicum in A Packed Bed Reactor. Proc. 10thAust. Biotechnol.Conferences

Ketut sumada, 2012 “Bahan Bakar Biobutanol”, dalam situs

http://www.KETUTSUMADA/BAHAN/BAKAR/BIOBUTANOL.htm (diakses 9 Juni 2013)

Matana Orpa, dkk. 2008. Volumetri . Sekolah Menengah Analis Kimia, Makassar

Nurwahyuni Sangga, 2012. Pembuatan Bioethanol dari Tandang Kosong Kelapa Sawit. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar.

Nisandi. 1999. Pengolahan Dan Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Briket Arang Dan Asap Cair, SNT, Yogyakarta

Purwanto, A.1995. Di dalam Yoder, C.H.,F.H. Suydan dan F.A. Snavely. 1980. Kajian Awal pemisahan Campuran Aseton-Butanol-Etanol Hasil fermentasi dengan Destilasi sederhana dan dengan Pendekatan Model Ishotherm Flash.Skripsi. Fateta, IPB, Bogor

Rina.H, dkk. 2009. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menjadi Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Masa Depan yang Ramah Lingkungan. (online), (Http://Rina-H-GT- Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit-IPB.com, diakses 23 oktober 2013)

Sun, Y., Cheng, J., 2002. Hydrolysis of lignocellulosic material for ethanol production : a review. Bioresource Technol., 83, 1-11

Syarif, Asyah. ST. 2012. Optimasi Proses Hidrolisis dan Fermentasi Pada Pembuatan Bioethanol dari Tandang Kosong Kelapa Sawit. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar

Taherzadeh, M.J. and Karimi, K., 2007, Acid-Based Hydrolysis Processes for Ethanol from Lignocelulosic Materials ; A Review, Bioresources 2(3), p. 476. (Online) ( http://Hidrolisis Asam.com diakses 20 agustus 2013

Yerushalmi, L. dan B. Volesky. 1985. Importance of Agitattion in Acetone-Butanol-Fermentation, Biotech, and Bioeng, 27 : 1297-1305.

37

LAMPIRAN I. Diagram Alir Analisis Lignoselulosa

Hemiselulosa

Selulosa 1 g sampel direflux selama 1 jam dengan 150 ml H2O

pada suhu 1000C

Residu sampel yang telah dikeringkan direflux selama 1 jam dengan 150 ml H2SO41 N pada suhu 1000C

Residu sampel yang telah dikeringkan diperlakukan 10 ml 72% (v/v) H2SO4pada suhu kamar selama 4 jam, kemudian ditambahkan 150 ml

H2SO41 N dan direfluks selama 1 jam pada temperature 1000C.

Residu disaring dan dicuci dengan H2O sampai netral, kemudian dikeringkan dalam oven, selanjutnya residu diabukan dan ditimbang.

Campuran disaring, kemudian residu dicuci dan dikeringkan dalam oven.

LAMPIRAN II. Pengolahan Data A. Pembuatan Larutan

1. Pembuatan Larutan Untuk Hidrolisis Sampel:

Pembuatan larutan H2SO40,5 %(1L) dari larutan H2SO440% V1× C1 = V2× C2

V1× 40 % = 1000 ml × 0,5 % V1 = 12,5 ml

2. Pembuatan Larutan Untuk Analisis Holoselulosa dan Lignin :

Pembuatan larutan H2SO40,5 M dari larutan H2SO440% (500 ml) M =% = , / = 7,51 mol/L V1×C1 = V2×C2 V1× 7,51M = 500 ml ×0,5 M V1 = 16,64 ml

Pembuatan larutan H2SO41 N dari larutan H2SO498% (250ml) N =%

= ,

/ = 36,8 grek/L

39

V1×C1 = V2×C2

V1× 36,8N = 250 ml ×1 N

V1 = 6,79 ml

Pembuatan larutan H2SO472 % dari larutan H2SO498% (100ml) V1×C1 = V2×C2

V1× 98 % = 100 ml ×72 %

V1 = 73.47 ml

3. Pembuatan Larutan Untuk Analisis Glukosa :Pembuatan Larutan Na2S2030,05 N (1 L)

g = L x N x Bst

= 1 L x 0,1 grek/L × 79 g/grek = 7,9055 gram

Pembuatan Larutan Luff Schoorl (1 L)

• CuSO4.5H2O = 25 Gram

• Asam Sitrat = 50 Gram

• Na2CO3 = 144 Gram

Pembuatan Larutan KI 20% (250 ml)

% b/v = × 100 %

20 g/ml = ×

100 x berat = 5000

Berat = 50 gram

Pembuatan Larutan H2SO425%dari larutan H2SO498% (250 ml) V1x C1 = V2xC2 V1x 40% = 250 ml x 25 % V1= 156,25 mlPembuatan larutan Na2PO410 % (100 ml) %b/v = × 100 % 10 g/ml% = × 100 % Berat = / = 10 gram

Pembuatan larutan Pb Asetat 10 % (100 ml)

%b/v = × 100 %

10 g/ml% = × 100 %

Berat = /

41

4. Pembuatan Larutan Untuk Standarisasi Na2S2O30,05 NPembuatan Larutan HCL 4 N (100 ml) N =% = , , / = 11,64 grek/L V1x C1 = V2x C2 V1x 11,64 N = 100 ml x 4N V1 = 34,36 mlStandarisasi Larutan Na2S2O30,05 N

Dik : Berat K2Cr2O7 : 0,5080 gram = 508 mg Volume Penitar : 51,3 ml Dit :N Tio…. ? Penye : N Na2S2O3 `= = , / = , / = , . / = 0,0505 mgrek/ml

5. Menghitung Kandungan Holoselulosa dan Lignin : Dik : Berat sampel (a) = 1,0006 g

Berat residu kering setelah refluks I (b) = 0,8116 g Berat residu kering setelah refluks II (c) = 0,4686 g Berat residu kering setelah refluks III (d) = 0,2407 g

Dit : a. Fraksi hemiselulosa ...? b. Fraksi selulosa ...? c. Fraksi lignin ...? d. Total holoselulosa ...? Peny : a. Hemiselulosa = × 100 % = . . . × 100 % = 34.27 % b. Selulosa = × 100 % = . . . × 100 % = 22.77 % c. Lignin = × 100 % = . . × 100 % = 24.05 %

43

d. Holoselulosa = Fraksi Hemiselulosa + Fraksi Selulosa = 34.27 % + 22.77%

= 57.04%

6. Menghitung Kadar glukosa a. Optimasi temperatur

Untuk Suhu 1300C

Angka Tabel (AT)=( ) ×

.

=( , , ) , ,

= 0,8 ml (Di lihat pada tabel)

Kadar Gula = × × % = , , × % = , , × % = 0,77 %

b. Kadar suspensi

Untuk perbandingan 1 : 6

Angka Tabel (AT) =( ) ×

.

=( , , ) , ,

= 3,33 ml (Di lihat pada tabel)

Kadar Gula = × × % = , , × % = , , × % = 3,21 %

Untuk hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel. 5 Tabel 9. Konversi mg gula menurut Luff Schoorl

ml Tio 0,0500 N mg Glukosa 1 2,4 2 4,8 3 7,2 4 9,7 5 12,2 6 14,7 7 17,2 8 19,8 9 22,4 10 25,0

45 11 27,6 12 30,0 13 33,3 14 35,7 15 38,5 16 41,3 17 44,2 18 47,1 19 50,0 20 53,0 21 56,0 22 59,1 23 62,2

c. Konsentrasi Biobutanol hasil analisis GC Kadar Biobutanol pada fermentasi hari ke 7 % Biobutanol =

=

= 0.0159 %

Kadar Aseton pada fermentasi hari ke 5 % Aseton =

=

Kadar Ethanol pada fermentasi hari ke 5 % Ethanol =

=

47

53

LAMPIRAN IV Dokumentasi Penelitian 1. Preparasi Sampel

3. Penentuan Kadar Holoselulosa

Proses merefluks sampel Penyaringan residu hasil refluks

4. Analisis Kadar Gula Hasil Hidrolisis Metode Luff Schroll

55

5. Proses Fermentasi

Dokumen terkait