• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, penulis menyampaikan saran sebagai berikut.

1. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya memandang bahwa pembelajaran menulis cerita pendek merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, sehingga kita perlu memperhatikan keterampilan siswa dalam menulis cerita pendek yang benar dan baik.

2. Para guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya lebih bervariasi dalam memilih metode pembelajaran menulis cerita pendek agar siswa menjadi lebih berminat mengikuti proses pembelajaran sehingga pembelajaran cerita pendek tidak menjenuhkan.

3. Salah satu alternatif dalam menggunakan metode pembelajaran cerita pendek adalah penggunaan metode simulasi yang telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dan membuat pembelajaran materi menulis cerita pendek menjadi menyenangkan.

Nama Sekolah : MTs. N 19 Jakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/ Genap

Standar Kompetensi : Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis cerita pendek

Kompetensi Dasar : Menulis kreatif cerita pendek

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menulis cerita pendek

 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya.

Rasa hormat dan perhatian. Tekun.

Tanggung jawab.

B. Materi Pembelajaran

Cerpen (cerita pendek) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa yang menceritakan kisah kehidupan tokoh secara singkat.

Ciri sebuah cerpen adalah:

1. Mempunyai alur yang sederhana

Pembacaan cerpen melibatkan pelafalan, intonasi, gaya atau ekspresi ketika membacakan cerpen. Yang ditampilkan dalam pembacaan cerpen:

 Pelafalan dengan kejelasan pengucapan.

 Intonasi berkaitan dengan turun naiknya nada dan cepat lambatnya tempo berbicara.

 Gaya berkaitan dengan gerak tubuh dan wajah yang sesuai dengan karakter tokoh dalam cerpen.

C. Metode Pembelajaran

Metode Simulasi Role Playing

D. Kegiatan Pembelajaran

 Kegiatan Awal

a. Salam pembuka dan berdoa. b. Guru mengecek kehadiran siswa.

c. Guru mengecek kesiapan siswa untuk belajar. d. Guru menyampaikan tujuan.

e. Guru mengingatkan kembali tentang membaca indah puisi. f. Siswa dan guru mendiskusikan tentang penulisan cerita pendek.

 Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang cerita pendek.

b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai cerita pendek. c. Guru menjelaskan tentang simulasi dalam menulis cerita pendek.

d. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai simulasi dalam menulis cerita pendek.

e. Guru menetapkan beberapa siswa sebagai pemain yang akan terlibat dalam simulasi dan mengatur kegiatan sesuai dengan peran.

g. Guru memberikan bantuan jika ada pemeran yang mendapat kesulitan.

h. Setelah simulasi bermain peran selesai, siswa yang lain memberikan tanggapan terhadap proses simulasi tersebut.

 Kegiatan Akhir

a. Guru mempersilahkan siswa untuk menulis cerita pendek sesuai dengan tema yang ditampilkan oleh pemain di depan.

E. Sumber Belajar 1. Teks cerita pendek

2. Buku penunjang pelajaran Bahasa Indonesia.

Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

F. Penilaian Bentuk tes: 1. Tes tertulis

2. Tagihan hasil karya/produk

Kriteria Penilaian Menulis Cerita Pendek

Kriteria Penilaian Skor Maksimal

Tema

a) Tema/judul sesuai dengan isi cerita

b) Tema/judul kurang sesuai dengan isi cerita

c) Tema/judul tidak sesuai dengan tema dan isi cerita

25

Penokohan

a) Terdapat tokoh protagonis, tritagonis dan antagonis b) Terdapat tokoh protagonis dan tritagonis

b) Alur/jalan ceritanya kurang jelas

c) Alur/jalan ceritanya tidak jelas

25

Latar

a) Terdapat latar tempat, waktu dan suasana b) Terdapat latar tempatdan waktu

c) Hanya terdapat latar suasana.

15

Sudut Pandang

a) Terdapat sudut pandang yang jelas dalam cerpen b) Terdapat sudut pandang yang kurang jelas c) Terdapat sudut pandang yang tidak jelas

15

Jumlah 100

Mengetahui,

Guru Pamong Peneliti

Iis Mintarsih, S.Pd Rizki Dwi Yanti

Nama Sekolah : MTs. N 19 Jakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/ Genap

Standar Kompetensi : Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis cerita pendek

Kompetensi Dasar : Menulis kreatif cerita pendek

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu menulis cerita pendek.

 Karakter siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya.

Rasa hormat dan perhatian. Tekun.

Tanggung jawab.

B. Materi Pembelajaran

Cerpen (cerita pendek) adalah karangan pendek yang berbentuk prosa yang menceritakan kisah kehidupan tokoh secara singkat.

Ciri sebuah cerpen adalah:

1. Mempunyai alur yang sederhana

Pembacaan cerpen melibatkan pelafalan, intonasi, gaya atau ekspresi ketika membacakan cerpen. Yang ditampilkan dalam pembacaan cerpen:

 Pelafalan dengan kejelasan pengucapan.

 Intonasi berkaitan dengan turun naiknya nada dan cepat lambatnya tempo berbicara.

 Gaya berkaitan dengan gerak tubuh dan wajah yang sesuai dengan karakter tokoh dalam cerpen. C. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Latihan. D. Kegiatan Pembelajaran  Kegiatan Awal

a. Salam pembuka dan berdoa. b. Guru mengecek kehadiran.

c. Guru mengecek kesiapan siswa untuk belajar. d. Guru menyampaikan tujuan.

e. Guru mengingatkan kembali tentang membaca indah puisi. f. Siswa dan guru mendiskusikan tentang penulisan cerita pendek.

 Kegiatan Inti

a. Guru menjelaskan tentang cerita pendek.

b. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai cerita pendek. c. Guru memberikan tugas untuk menulis cerita pendek

 Kegiatan Akhir

a. Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru dan menginformasikan materi untuk pertemuan selanjutnya.

Nurhadi, dkk. 2007. Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

F. Penilaian Bentuk tes: 1. Tes tertulis

2. Tagihan hasil karya/produk

Kriteria Penilaian Menulis Cerita Pendek

Kriteria Penilaian Skor Maksimal

Tema

a) Tema/judul sesuai dengan isi cerita

b) Tema/judul kurang sesuai dengan isi cerita

c) Tema/judul tidak sesuai dengan tema dan isi cerita

25

Penokohan

a) Terdapat tokoh protagonis, tritagonis dan antagonis b) Terdapat tokoh protagonis dan tritagonis

c) Hanya terdapat tokoh antagonis

25

Alur

a) Alur/jalan ceritanya jelas

b) Alur/jalan ceritanya kurang jelas

c) Alur/jalan ceritanya tidak jelas

25

Latar

a) Terdapat latar tempat, waktu dan suasana

b) Terdapat sudut pandang yang kurang jelas c) Terdapat sudut pandang yang tidak jelas

15

Jumlah 100

Mengetahui,

Guru Pamong Peneliti

Iis Mintarsih, S.Pd Rizki Dwi Yanti

Atminah. Ia memiliki satu orang kakak laki-laki bernama Abdul Fikri Askari.

Pada umurnya yang ke lima tahun, gadis yang biasa dipanggil “Dwi” ini disekolahkan di TK. Pantai Indah Cilincing, Jakarta Utara dan diumurnya yang ketujuh tahun bersekolah di SDN Kalibaru 01 Pagi Jakarta Utara. Saat duduk di bangku Sekolah Dasar, gadis ini adalah seorang yang pandai bergaul, dan sering kali mengikuti lomba cerdas cermat antar sekolah. Tamat dari SD ia masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 53 Jakarta Utara. Prestasi yang pernah diraihnya sewaktu SMP adalah juara ketiga lomba Story telling antar kelas dan juara pertama lomba cerdas cermat dalam Bahasa Inggris. Usai mengenyam pendidikan di SMP ia kemudian melanjutkan sekolahnya di SMAN 110 Jakarta Utara. Prestasi yang pernah diukirnya semasa SMA adalah juara ketiga lomba membaca puisi dalam Bahasa Inggris, juara kedua lomba cerdas cermat Bahasa Inggris dan juara harapan satu lomba menulis kanji. Ia pun pernah menjadi

tim Taiko di sekolahnya dalam acara Bunkasai. Lulus dari SMA ia melanjutkan pendidikannya di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia mengemban ilmu di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Demi menggapai gelar sarjana, mahasiswi ini gigih dalam melakukan penelitian dan tak kenal lelah menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas VII MTs. N 19 Jakarta Selatan.

Dokumen terkait