BAB V PENUTUP
B. Saran
Kaitannya dengan pendidikan karakter di pondok pesantren yang disampaikan oleh salah satu informan yaitu: Hujan lebat dan cuaca
ektrem, dan listrik padam.53Dari keterangan tersebut dipondok
pesantren tersebut belum tersedianya jetset dan gedung yang belum saling berdampingan.
3. Model Pendidikan Karakter di SMK al-Ittihad Bringin
a. Model Pendidikan Karakter di SMK al-Ittihad Bringin Berdasarkan pemaparan data hasil penelitian pada bab muka, pada bagian ini peneliti sampaikan sebuah desain yang terbangun di SMK al-Ittihad Bringin kaitannya terhadap pola pendidikan karakter bagi peserta didik di SMK al-Ittihad Bringin.
Dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi dilapangan didapatkan bahwa pendidikan karakter di SMK al-Ittihad Bringin bersifat hiden kurikulum, maksudnya pendidikan karakter tersebut inklud dalam seluruh mata pelajaran.
51
Lampiran 1/Kyai/NC pada hari selasa 17/1/2017
52
Lampiran 3/santri/Df pada hari selasa 17/1/2017
53
32
Pendidikan karakter bagi peserta didik ketika masih bersifat hiden kelemahannya akan selamanya tidak ada penekanan yang pasti, kontroling sistem pun juga akan mengalami kesulitan apabila bangunannya semacam hiden itu tidak disusun dengan sistem yang matang, terarah dan terencana dengan evaluasi yang terstruktur.
Berpedoman pada hasil observasi dokumentasi dan wawancara penulis terhadap beberapa informan khususnya pola pendidikan karakter di SMK al-Ittihad Bringin peneliti mesndapatkan sebuah model kaitannya dengan strategi atau desain internalisasi pendidikan karakter dapat ditempuh melalui beberapa cara diantaranya:
1). Komitmen bersama antara kepala sekolah, guru, dan peserta didik.
2). Melalui kegiatan penunjang yang mampu memberikan sentuhan semangat belajar dan pengembangan pendidikan karakter
3). Penegakan kedisiplinan terkait akhlakul karimah terhadap diri
sendiri, guru, kepala sekolah.
b. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Karakter di SMK al-Ittihad Bringin
1). Faktor Pendukung a). Internal
33
SMK al-Ittihad Bringin memiliki seorang kepala sekolah dan guru yang sangat berkualifikasi baik dalam segi kualitas dan kuantitas.
(2). Kegiatan
Dari hasil observasi penulis bahwa dalam menyukseskan visi misi SMK al-Ittihad Bringin dibutuhkan berbagai kegiatan yang mendukung agar lulusan dari SMK al-Ittihad Bringin siap untuk bekerja, diantaranya yaitu praktek produktif pertanian dibuktikan adanya berbagai macam tanaman hasil praktek peserta didik.
(3). Kurikulum
Dari hasil observasi lapangan penulis melihat bahwa SMK al-Ittihad Bringin memiliki visi misi yang jelas, untuk mewujudkan visi misi tersebut SMK al-Ittihad menyusun jadwal mata pelajaran sudah memenuhi standar, serta guru yang mengampu pelajaran pun sesuai dengan jurusannya ketika kuliah.
(4). Kebijakan lembaga tentang tata tertib
Dalam sebuah tatanan masyarakat sekolah sangat penting dimiliki tata tertib yang jelas dan bisa digunakan untuk mengkonstruk bangunan peserta didik. Sebagaimana disampaikan oleh informan:
34
Apabila siswa terlambat berangkat sekolah maka akan
diberi sanksi membersihkan halaman sekolah.54Hal tersebut juga
diperkuat dari hasil observasi peneliti ditemukan adanya peserta didik yang telat berangkat sekolah maka dihukum untuk membersihkan halaman sekolah.
b). Eksternal
(1) Peserta Didik
Melihat keadaan peserta didik sangat mendukung karena banyak peserta didik yang tinggal diasrama pondok pesantren al-Ittihad Bringin, sebagaimana salah satu informan mengatakan:
Siswa sebagian besar tinggal diasrama.55 Hal tersebut
dibuktikan hasil observasi lapangan peneliti didapatkan sepertiga dari peserta didik yang ada di SMK tinggal diasrama.
(2). Budaya Lingkungan
Dari hasil observasi lapangan kaitannya dengan lingkungan khususnya di SMK al-Ittihad Bringin sangat mendukung pendidikan karakter karena jauh dari pusat perkotaan dan tidak dilalui oleh angkutan umum.
54
Lampiran 5/Guru/ER pada hari senin 16/1/2017
55
35
(3). Kerjasama dengan Stakeholder
Selain itu salah satu hal penting yang sudah dijalankan oleh pihak SMK yaitu kegiatan yang melibatkan lingkungan masyarakat dalam proses penyusunan kurikulum. Faktor tersebut ditegaskan olehh salah seorang informan: Dalam proses penyusunan karakter dilibatkan semua stakeholder dilingkungan sekolah baik yayasan,
komite, guru, wali murid dan warga sekitar.56
2). Faktor Penghambat
(a) Peserta didik
Faktor penghambat dalam pendidikan karakter yaitu faktor dari peserta didik sebagaimana yang disampaikan oleh salah satu
informan yaitu: Ketidak tertiban murid.57 Kesadaran siswa untuk
berkarakter baik dan berperilaku baik belum begitu besar.58 Dari
hasil observasi dilapangan oleh peneliti ketika kegiatan belajar mengajar ada peserta didik yang masih bermain hp.
(b) Lingkungan
Faktor penghambat pendidikan karakter yaitu faktor lingkungan sebagaimana KA mengatakan perbedaan baground dari siswa. Dari hasil observasi peneliti bahwa anak usia SMK itu
56
Lampiran 4/Kepala SMK/KA pada hari senin 16/1/2017
57
Lampiran 6/Peserta didik/NM pada hari senin 16/1/20017
58
36
sedang mencari jatidiri, dalam mencari jati diri tersebut siswa mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama teman disekolah.
(c) Sarana dan prasarana
Hasil observasi dilapangan oleh peneliti ditemukan sarana prasarana di SMK al-Ittihad Bringin masih sangat kurang. Disekolah tersebut baru ada 3 ruang kelas, 1 ruang guru, ruang kepala sekolah dan tata usaha, ruang perpus. Belum ada LCD, belum ada alat peraga, belum ada buku buku penunjang.
Dari hasil analisis data diatas penulis dapat menyimpulkan terjadi perbedaan pola pendidikan karakter antara pondok pesantren al-Ittihad Bringin dan SMK al-Ittihad Bringin. Perbedaan pola pendidikan karakter yang diterapkan pada santri atau peserta didik terlihat pada kebijakan kiyai dan kepala sekolah dalam kepemimpinannya.
B. Persamaan Model Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Dan SMK al-Ittihad Bringin
1. Mencetak Generasi Bangsa yang Memiliki Karakter Baik
Hasil observasi dilapangan kaitannya dengan visi misi pondok pesantren yaitu ditekankan untuk mengamalkan yang sudah diajarkan dipondok pesantren dan mengikuti ahlussunah wal jamaah, harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat dan bisa mengayomi masyarakat tanpa membedakan yang kaya dan miskin dan menghormati yang lebih
37
tua dan menghargai yang muda.59 Dari sumber tertulis tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa pendidikan karakter yang ditanamkan kepada santri yaitu karakter yang baik. Karakter tersebut meliputi karakter religius, mandiri, demokratis, tanggung jawab, berilmu, cakap, kreatif.
Hasil observasi di SMK al-Ittihad Bringin kaitannya dengan pendidikan karakter lebih ditekankan pada karakter santun, terampil,
mandiri, inovatif serta jujur.60
2. Dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter Terkendala Masalah yang Sama
Hasil observasi di lapangan dalam proses pendidikan karakter terkendala pada sarana dan prasarana yang kurang memadai. Selain masalah tersebut pendidikan karakter dipengaruhi oleh santri dan peserta didik yaitu faktor dari diri sendiri diantaranya yaitu malas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian model pendidikan karakter di pondok pesantren dan SMK al-Ittihad Bringin dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Model pendidikan karakter di pondok pesantren al-Ittihad
Bringin bersifat hidden kurikulum. Sangat terlihat dari tujuan
59 Lampiran 1/Kyai/NC/ pada hari selasa 17/1/2017
60
38
pembelajaran lebih dominan difokuskan pada karakter religius, berakhlak mulia, mandiri, bertanggung jawab.
2. Model pendidikan karakter di SMK al-ittihad Bringin bersifat
hidden kurikulum. Sangat terlihat dari tujuan pembelajaran lebih dominan difokuskan untuk membekali peserta didik SANTRI MAJU (Santun, terampil, mandiri, inovatif, jujur).
3. Perbedaan dan persamaan model pendidikan karakter di
pondok pesantren al-Ittihad Bringin dan SMK al-Ittihad Bringin: Usia pengasuh pondok pesantren sudah agak sepuh, usia tersebut sangat berpengaruh kewibawaan seseorang, pengalamannya sudah banyak. Standar kelulusan memahami al-Qur’an, hadis, dan qiyas untuk mewarisi ilmu-ilmu ulama salafi sholihin dan ditekankan untuk mengamalkan yang sudah diajarkan dan mengikuti ahlussunnah wal jamaah. Rata rata ustad sudah menikah, dan sangat matang dalam pemikirannya.
Santri yang sangat tawadhu’ kepada kyai. Santri tidak boleh
membawa HP/ alat elektronik yang lain. Kyai, ustad, santri tinggal satu lokasi sehingga dalam pendidikan karakter lebih inten, karena setiap hari hidup berdampingan. Perbedaan pola pendidikan karakter di SMK al-Ittihad Bringin yaitu: Usia kepala SMK belum dewasa, sehingga pengalamannya dalam mengatasi peserta didik belum sepenuhnya paham mengenai anak usia SMK. Standar kelulusan siswa memiliki kompetensi
39
penilaian yang baik dan kompetensi sesuai visi dan misi sekolah. Rata rata guru belum menikah, terpaut usia 3-5 tahun antara guru dan peserta didik, sehingga peserta didik lebih menganggap seperti dengan temannya sendiri.Peserta didik boleh membawa HP/ alat elektronik yang lain. Kepala SMK, guru, peserta didik tidak tinggal satu lokasi sehingga dalam pendidikan karakter hanya kurang lebih 6 jam saja, jadi kurang intens dan kurang maksimal. Persamaan pola pendidikan karakter di pondok pesantren dan SMK al-Ittihad Bringin yaitu: Kekurangan sarana prasarana. Berkecimpung dalam dunia pendidikan yang tujuannya mencerdaskan kehidupan bangsa dan penanaman pendidikan karakter baik.
B. Saran
1. Kyai dan kepala sekolah sebaiknya menyamakan visi misi kaitannya
dalam penerapan pola pendidikan karakter yang diterapkan pada santri ataupun peserta didik.
2. Kyai yang ada di pondok pesantren Ittihad sebagai ketua yayasan
al-Ittihad Bringin setiap hari sebaiknya mengawasi kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK al-Ittihad Bringin terutama pada penerapan pola pendidikan karakter di SMK al-Ittihad Bringin. Setidaknya ketika
40
setiap hari kyai mengawasi kegiatan belajar mengajar peserta didik ada rasa canggung untuk berbuat yang tidak sopan.
3. Untuk peserta didik seharusnya memiliki rasa malu ketika melakukan
perbuatan yang kurang sopan terhadap diri sendiri ataupun kepada sekitar, terutama kepada guru, kepala sekolah dan teman sebayanya.
41
DAFTAR PUSTAKA
Agboola, Alex & Kaun Chen Tsai, “Bring Character Education Into Clasroom”, Internasional Journal Of Environmental & Science Education, Volume 3, Number 1 (July 2008), 1-8.
File:///C:/User/Acer/Downloads/Dokuments/konsep_karakter. Pdf.
diunduh tanggal 4 Desember 2016.
file:///C:/Users/acer/Downloads/Documents/3e15ff1cecde1a07.pdf. diunduh tanggal 21 Maret 2017.
Hofman, H.Roelando, “Relationship Beetween Intructional Supervision And Professional Development”, International Journal Education: Comparative Perspectives, Volume 13, Number 1 (2014), 1-8.
Khazin, Muhyiddin. Kalender Pondok Pesantren al-Ittihad Bringin Tahun 2016. Yogyakarta:L’U Grafika, 2015.
Lickona, Thomas. Educating For Character. Terjemahan Lita S. Bandung: Nusa Media, 2014.
Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.
Palmour, Jody. On Moral Charakter A Practical Guide To Aristotles
Virtues And Vices, Washington D.C: The Archon Institute For Leadership Development, 1986.
Rafany, Been. Super Personality Plus. Yogyakarta: Araska, 2013. Riduwan. Metode Dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Shihab, M. Quraish.Tafsir al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati, 2012.
Strauss, Anselm & Corbin, Juliet.Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan: Kuantitatif,
42
Tannir, Abir & Anis al-Haroub, “ Effect of Character Education on The
Self Esteem of Intelectually Able And Less Able Elementary Students In Kuwait”, International Journal of Special Education,Volume 28, Number 1, (2013), 1-13.
Winton, Sue. “Character Education: Implications For Critical
Democracy” Internatioal Critical Childood Policy Studies, Volume 1, Number 1, (2005), 1-22.
1
LAMPIRAN GAMBAR
Foto Ustad dan Santri Menulis Jawaban Wawancara
2
Lampiran 1
Daftar Pertanyaan Wawancara Pengasuh Ponpes Al-Ittihad
Bringin
1.
Apakah yang paling ditekankan dalam standar kompetensi lulusan daripondok pesantren al-Ittihad Bringin?
2.
Menurut bapak, apa yang dimaksud pendidikan karakter? Karakter santri(lulusan) yang seperti apakah yang ingin dihasilkan dari pondok pesantren al-Ittihad Bringin?
3.
Apakah karakter dan kepribadian santri sekarang sudah mencerminkankepribadian seorang santri sebagaimana dalam visi misi pondok pesantren al-Ittihad Bringin?
4. Bagaimanakah langkah dan cara awal dalam penyusunan kurikulum untuk
mewujudkan lulusan santri yang memiliki karakter yang baik?
5. Melalui mata pelajaran apa dan kegiatan seperti apa lembaga berusaha
mengembangkan pendidikan karakter pada santri?
6. Menurut bapak muatan karakter seperti apakah yang selama ini sudah
dimasukkan dalam mata pelajaran dan kegiatan sehari-hari?
7. Khususnya Dalam penyusunan kurikulum yang berisi karakter, siapa
sajakah yang terlibat dalam proses penyusunan kurikulum?
8. Apakah penyusunan dan pengembangan kurikulum yang berisi karakter
sudah menganalisis kebutuhan (need assesment) yaitu membaca, mempelajari, memahami, mengakomodasi dan mengapresiasi kebutuhan,
3
tuntutan, dan perkembangan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat khususnya dalam masalah moral yang tidak baik?
9. Bagaimana proses pendidikan karakter di pondok pesantren al-Ittihad
Bringin?
10.Apa faktor pendukung dan penghambat proses internalisasi nilai-nilai
4
Lampiran 2
Daftar Pertanyaan Wawancara Ustad Pondok Pesantren
Al-Ittihad Bringin
1. Menurut bapak apakah karakter santriwan/satriwati sudah
mencerminkan karakter yang baik?
2. Sebagai ustad terkait mata pelajaran yang ada dipondok pesantren
al-Ittihad Brinngin. Bagaimana pendidikan karakter yang bapak terapkan bagi santriwan/ santriwati?
3. Dalam mata pelajaran nilai nilai karakter yang baik seperti apakah
yang bpk sampaikan kepada santriwan/ santriwati?
4. Dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter mata pelajaran
tersebut, bapak menggunakan konsep yang bagaimana? Seperti apakah contohnya?
5. Menurut bapak, Seberapa pentingkah pendidikan karakter pada
santriwan/ santriwati?
6. Idealnya kapan santriwan/santriwati tersebut diberikan paparan nilai
nilai pendidikan karakter ?
7. Menurut bapak, apakah keadaan lingkungan pondok pesantren sudah
mendukung pendidikan karakter?
8. Bagaimanakah bentuk evaluasi akhir semester yang bapak terapkan?
9. Bagaimana proses pendidikan karakter di pondok pesantren al-Ittihad
5
10.Apakah faktor pendukung dan penghambat proses internalisasi
6
Lampiran 3
Daftar Pertanyaan Wawancara Santri Pondok Pesantren
Al-Ittihad Bringin
Nama :
Alamat :
Jawablah instrumen ini dengan sejujur-jujurnya
1. Apa sajakah nilai-nilai yang ditekankan ustad dalam kegiatan
belajar mengajar?
2. Apakah disetiap kegiatan belajar mengajar guru/ustad selalu
memberikan karakter yang baik yang harus dimiliki oleh santriwan/santriwati?
3. Apakah disetiap kegiatan belajar mengajar ustad menyampaikan
tata tertib santriwan/santriwati?
4. Bagaimana cara bersikap kepada diri sendiri, berhubungan dan
berkomunikasi yang baik dengan pengasuh, ustad, sesama dan orang lain?
5. Apakah ustad hadir tepat waktu dan menekankan disiplin terhadap
ketentuan peraturan setiap kegiatan belajar mengajar?
6. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar yang selama ini
berjalan dikelas?
7. Bagaimana metode atau strategi pembelajaran yang diterapkan
7
8. Sudahkah setiap ustad memberikan contoh dalam bersikap dan
berperilaku yang mencerminkan pendidikan karakter didalam pondok pesantren al-Ittihad dan kegiatan belajar mengajar?
9. Ketika melihat lingkungan ponpes al-Ittihad apakah sudah
kondusif dan mendukung pendidikan karakter?
10.Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat proses pendidikan
karakter yang diterapkan guru/ ustad?
Lampiran 4
Daftar Pertanyaan Wawancara Kepala SMK Al-Ittihad Bringin
1. Apakah yang paling ditekankan dalam standar kompetensi lulusan dari
SMK al-Ittihad Bringin?
2. Menurut bapak, apa yang dimaksud pendidikan karakter? Karakter santri
(lulusan) yang seperti apakah yang ingin dihasilkan dari SMK al-Ittihad Bringin?
3. Apakah karakter dan kepribadian santri sekarang sudah mencerminkan
kepribadian seorang santri sebagaimana dalam visi misi SMK al-Ittihad Bringin?
4. Bagaimanakah langkah dan cara awal dalam penyusunan kurikulum untuk
mewujudkan lulusan peserta didik yang memiliki karakter yang baik?
5. Melalui mata pelajaran apa dan kegiatan seperti apa lembaga berusaha
8
6. Menurut bapak muatan karakter seperti apakah yang selama ini sudah
dimasukkan dalam mata pelajaran dan kegiatan sehari-hari?
7. Khususnya Dalam penyusunan kurikulum yang berisi karakter, siapa
sajakah yang terlibat dalam proses penyusunan kurikulum?
8. Apakah penyusunan dan pengembangan kurikulum yang berisi karakter
sudah menganalisis kebutuhan (need assesment) yaitu membaca, mempelajari, memahami, mengakomodasi dan mengapresiasi kebutuhan, tuntutan, dan perkembangan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat khususnya dalam masalah moral yang tidak baik?
9. Bagaimana proses pendidikan karakter di SMK al-Ittihad Bringin?
10.Apa faktor pendukung dan penghambat proses internalisasi nilai-nilai
karakter bagi para peserta didik?
Lampiran 5
Daftar Pertanyaan Wawancara Guru SMK Al-Ittihad Bringin
1. Menurut bapak/ibu apakah karakter peserta didik sudah
mencerminkan karakter yang baik?
2. Sebagai guru terkait mata pelajaran yang ada di SMK al-Ittihad
Brinngin. Bagaimana pendidikan karakter yang bapak/ibu terapkan bagi peserta didik?
3. Dalam mata pelajaran nilai nilai karakter yang baik seperti apakah
9
4. Dalam menginternalisasikan nilai-nilai karakter mata pelajaran
tersebut, bapak/ibu menggunakan konsep yang bagaimana? Seperti apakah contohnya?
5. Menurut bapak/ibu, Seberapa pentingkah pendidikan karakter pada
peserta didik?
6. Idealnya kapan peserta didik tersebut diberikan paparan nilai nilai
pendidikan karakter ?
7. Menurut bapak/ibu, apakah keadaan lingkungan SMK al-Ittihad
Bringin sudah mendukung pendidikan karakter?
8. Bagaimanakah bentuk evaluasi akhir semester yang bapak/ibu
terapkan?
9. Bagaimana proses pendidikan karakter di SMK al-Ittihad Bringin?
10.Apakah faktor pendukung dan penghambat proses internalisasi
10
Lampiran 6
Daftar Pertanyaan Wawancara Peserta Didik SMK
Al-Ittihad Bringin
Nama :
Alamat :
Jawablah instrumen ini dengan sejujur-jujurnya
1. Apa sajakah nilai-nilai yang ditekankan guru dalam kegiatan belajar
mengajar?
2. Apakah disetiap kegiatan belajar mengajar guru selalu memberikan
karakter yang baik yang harus dimiliki oleh peserta didik?
3. Apakah disetiap kegiatan belajar mengajar guru menyampaikan tata
tertib peserta didik?
4. Bagaimana cara bersikap kepada diri sendiri, berhubungan dan
berkomunikasi yang baik dengan kepala sekolah, guru, sesama dan orang lain?
5. Apakah guru hadir tepat waktu dan menekankan disiplin terhadap
ketentuan peraturan setiap kegiatan belajar mengajar?
6. Bagaimana proses kegiatan belajar mengajar yang selama ini berjalan
dikelas?
7. Bagaimana metode atau strategi pembelajaran yang diterapkan oleh
11
8. Sudahkah setiap guru memberikan contoh dalam bersikap dan
berperilaku yang mencerminkan pendidikan karakter didalam pondok pesantren al-Ittihad dan kegiatan belajar mengajar
9. Ketika melihat lingkungan SMK al-Ittihad apakah sudah kondusif dan
mendukung pendidikan karakter?
10.Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat proses pendidikan