• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada tahapan penelitian, maka diperoleh beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengaruh pembelajaran matematika berbantuan software Geogebra terhadap kemampuan spatial ability dan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas XI di SMK Negeri 3 Kuningan, yaitu :

1. Terdapat peningkatan spatial ability siswa setelah melalui pembelajaran berbasis komputer berbantuan program GeoGebra, rata-rata gain ternormalisasi untuk kelompok Technologically-Aligned Classroom (TAC) sebesar 0,77 (tinggi), kelompok Technologically-Misaligned Classroom (TMC) sebesar 0,74 (tinggi) dan kelompok Technologically-Based Guided Inquiry (TGBI) sebesar 0,64 (sedang).

2. Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan spatial ability diantara 3 kelompok eksperimen, dimana kemampuan spatial ability siswa SMK yang mendapat pembelajaran matematika Berbantuan software GeoGebra dengan model pembelajaran Technologically-Aligned Classroom (TAC) lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran Technologically-Based Guided Inquiry dan Technologically-Misaligned Classroom (TMC).

3. Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa setelah melalui pembelajaran berbasis komputer berbantuan program GeoGebra, rata-rata gain ternormalisasi untuk kelompok Technologically-Misaligned Classroom (TMC) sebesar 0,82 (tinggi), kelompok Technologically-Aligned Classroom (TAC) sebesar 0.71 (tinggi) dan kelompok Technologically-Based Guided Inquiry (TGBI) sebesar 0.70 (sedang).

122

4. Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa SMK diantara 3 kelompok eksperimen, dimana siswa yang mendapat pembelajaran matematika berbantuan software GeoGebra dengan model pembelajaran Technologically-Misaligned Classroom (TMC). lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran Technologically-Aligned Classroom (TAC) dan lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran Technologically-Based Guided Inquiry.

5. Hampir seluruh siswa memberikan dukungan terhadap pembelajaran matematika berbantuan program GeoGebra, dari hasil perhitungan angket diperoleh presentase siswa yang mendukung sebesar 73,9 %.

Pembelajaran matematika berbantuan software Geogebra memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulannya diantaranya : (1) Belajar matematika dengan menggunakan berbantuan software Geogebra dapat menumbuhkan minat siswa dalam belajar matematika. (2) Belajar komputer dengan menggunakan multimedia interaktif dapat membantu siswa memahami konsep geometri transformasi. (3) Software GeoGebra dapat membantu siswa memvisualisasikan pergerakan transformasi bangun datar yang dipelajari. Sedangkan untuk kelemahannya adalah keterbatasan sarana dan prasarana untuk mendukung pembelajaran komputer dengan menggunakan multimedia interaktif.

123

B. SARAN

1. Guru

Pembelajaran berbantuan software GeoGebra hendaknya terus dikembangkan dan dijadikan alternatif pilihan guru dalam pembelajaran matematika, khususnya dalam materi geometri yang membutuhkan kemampuan spatial yang tinggi. Hal ini disebabkan pembelajaran berbantuan software GeoGebra secara umum memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan spatial ability dan komunikasi matematis,

2. Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah tentang pengembangan pembelajaran berbasis teknologi dan dapat pula digunakan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan memperdalam pembelajaran berbasis teknologi agar terus mengembangkan dan memperluas penelitiannya pada model pembelajaran, kemampuan dan jenjang yang berbeda.

3. Bagi penentu kebijakan

Peneliti menyarankan kepada penentu kebijakan agar model pembelajaran matematika berbasis teknonologi dimasukkan ke dalam kurikulum matematika SMA/SMK. Disamping itu, dibutuhkan juga dukungan dari lembaga/instansi terkait untuk mensosialisasikan penerapan model pembelajaran berbantuan software GeoGebra di sekolah melalui MGMP, seminar, lokakaya, atau melalui pelatihan guru, selain itu kelengkapan sarana dan prasarana juga harus diperhatikan karena pembelajaran ini menuntut penggunaan komputer yang memadai sebagai faktor pendukungnya.

124 DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. 2009. Pembelajaran Geometri dan Teori van Hiele. [Online]. Tersedia: http://abdussakir.wordpress.com/2009/01/25/pembelajaran-geometri-dan-teori-van-hiele/. [11 September 2012].

Agusyana, Y. 2011. Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19. Jakarta : Elex Media Komputindo.

Armstrong, T. (2010). Multiple intelligences .[online]. Tersedia : http://www.thomasarmstrong.com/multiple_intelligences.htm. [12 januari 2012].

Ansari, B. I (2003). Menumbuhkembangkan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi matematis Siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) melalui Strategi Think Talk Write. Disertasi Doktor pada FPMIPA UPI Bandung :Tidak diterbitkan.

Arikunto, S. (2007). Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Baki, A. (2004). Problem solving experiences of student mathematics teachers through cabri: a case study. Teaching Mathematics and Its Applications. . Journal for Research in Mathematics Education

Bako, M. “Different Projecting Methods in Teaching Spatial Geometry”. European Research in Mathematics Education III. [Online]. Tersedia: http://www.osun.org/spatial sense/. [11 September 2012].

Bell, F.H.(1978). Teaching and Learning Mathematics (In Secondary School). USA : Brown Company Publisher.

Bartman, R.E. Assesment Anotation for The Curriculum Framework Mathematics Grade 4,8,and 10. Missouri Department of Elementary and Secondary Education.

Barkatsas, A. (2007). A New Scale for Monitoring Students’ Attitudes to Learning Mathematics with Technology (MTAS) Computers and Education.[online].

125 Tersedia: www.pgce.soton.ac.uk/ict/.../PDFs/learningmathattitudescale.pdf. [15 Desember 2012]

Battista, M.T. (1990). Spatial Visualization and Gender Differences in High School Geometry. Journal for Research in Mathematics Education.

Battista, M. T. (2002). Learning Geometry in a Dynamic Computer Environment; Teaching Children Mathematics, 8(6). Journal for Research in Mathematics Education.

Battista, M. T., Wheatley, G. H. & Tsarama, G. (1982). The Importance of Spatial Visualization and Cognitive Development for Geometry Learning in Preservice Elementary Teachers. Journal for Research in Mathematics Education.

Ben-Chaim, D., Lappan, G. & Houang, R. T. (1988). The Effect of Instructions on Spatial Visualization Skills of Middle School Boys and Girls. American Educational Research Journal, 25(1), 51-71.

Bishop, AJ. (1989). Review of Research on Visualization in Mathematics Education. Focus on Learning Problems in Mathematics, 11.

Boulter, D.R., & Kirby, J.R. (1994). Identification of strategies employed by students in solving transformational geometry problems. Journal of Educational Research.

Butler & Hatsell. (2005). Getting Going with GeoGebra 3. iCT Training Centre Oundle School, Peterborough, UK.

Clements, D. H., Battista, M. T., Sarama, J., & Swaminathan, S. (1997).

Development Of Students’ Spatial Thinking In A Unit On Geometric

Motions and Area. The Elementary School Journal.

Darsono. 2010. Tinjauan Geometri Berdasarkan Filsafat Matematika [Online]. Tersedia: http://wwwdarsonmate.blogspot.com/2010/03/filasafat-geometri_31.html/. [11 Mei 2013].

David, A. et al. (2009). Methods For Teaching (Metode-metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

126 Duatepe, A. (2004). The effects of drama based instruction on seventh grade students’ geometry achievement, Van Hiele geometric thinking levels, attitude toward mathematics and geometry. Unpublished PhD dissertation, Ankara: METU.

Duffy, TM. M, Lowyck, J & Jonassen, D.(2008). Designing Environments for Constructive Learning. Journal for Research in Mathematics Education Fennema, E., & Sherman, J. (1977). Sex-related differences in mathematics

chievement, spatial visualization and affective factors, American educational Research Journal, 14, 51-71.

Firdaus. (2005). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Pembelajaran dalam Kelompok Kecil Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dengan Pendekatan Berbasis Masalah. Tesis Magister pada PPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Garderen, D.V (2006). Spatial visualization, visual imagery, and mathematical problem solving of students with varying abilities. Journal of Learning Disabilities.

Gardner, H. (1993). Frames of mind: The theory of multiple intelligences (10th anniversary Ed.) New York: Basic Books.

Guay, R.B., dan McDaniel, E. (1977). The Relationship Between Mathematics Achievement And Spatial Abilities Among Elementary School Children, Journal for Research in Mathematics Education.

Herlina, S. (2011). Efektivitas Strategi React Dalam Upaya Peningkatan Kemampuan Komunikasi Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis Magister pada FPMIPA UPI Bandung :Tidak diterbitkan.

Ishaq. (2010). Peningkatan Kemampuan Koneksi dan Komunikasi Matematik Siswa melalui Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Program Geometri Sketchpad. Tesis SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kirby J. R. dan Boulter, D.R. (1999). Spatial Ability and transformational geometry. Canada : European Journal of Psychology of Education.

127 Kayhan, B. (2005). Investigation of high school students’ spatial Ability. Disertasi

Master: Tidak Diterbitkan, Ankara: METU.

Koswara, U. (2012). Meningkatkan Kemampuan Penalaran Dan Komunikasi Matematika Siswa SMA Melalui Pembelajaran Kontekstual Berbahan Program GeoGebra. Tesis SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Krismiati, A. (2008). Pembelajaran berbasis masalah berbantuan Cabry II dalam meningkatkan kemampuan pemecahan dan berpikir kritis siswa. Tesis UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kusumah, Y.S (2004). Peran Algoritma dan computer dalam pembelajaran matematika di sekolah menengah. Bandung: Makalah tidak dipublikasikan. Lampert, M. (1988). Teaching that connects students' inquiry with curricular

agendas in schools . Technical Report, Educational Technology Center, Harvard Graduate School of Education.

Lane, Suzanne. (2003). The Conceptual Framework for Development of a Mathematics Performance Assessment Instrument. Educational Measurement: Issues and Practice. [Online]. Tersedia: http://web.njit.edu/~ronkowit/teaching/rubrics/samples/math_probsolv_chicago.pdf [9 Januari 2013].

Linn, M.C., dan Petersen, A.C. (1985). Emergence and characterization of sex differences in spatial ability: A meta-analysis. Child Development.

Liedtke, W. (1995). Developing Spatial Abilities in The Early Grades. Teaching Children Mathematics.

Hoong, L. Y. dan Khoh, Lim-Teo. S. (2003). Effects of geometer's sketchpad on Spatial Ability and achievement in transformation geometry among secondary two students in Singapore. Singapore : Nanyang Technological University.

Lohman, D. F. (1979). Spatial ability: A Review and Reanalysis of the Correlational Literature (Tech. Rep. No. 8). Stanford, CA: Aptitude Research Project, School of Education, Stanford University. (From

128 Diezmann, C. M., Watters, J.J. (2000). Identifying and Supporting Spatial Intelligence in Young Children, Contemporary Issues in Early Childhood. Maccoby dan Jacklin. (1974). Mathematically Gifted Student’ Spatial

Visualization Ability of Solid Figures. Gyongin National University of Education

Maier. (1996). Spatial Geometry and Spatial Ability-How to Make Solid Geometry Solid. Praxis Schule 5-10,22-27.

Marliah, S. T. (2006). Hubungan Antara Spatial Ability dengan Prestasi Belajar Matematika. Makara, Sosial Humaniora, vol. 10, No .1, Juni 2006:27-32. Mayer, R.E. & Moreno, R. (2000). A Learner-Centered Approach to Multimedia

Explanations: Deriving Instructional Design Principles from Cognitive Theory, IMEJ–enhanced Learning, Vol. 2(2) [online] tersedia: http://imej.wfu.edu/articles/2000/2/05/index.asp (12 September2012). McGee, M.G. (1979). Human spatial abilities: Psychometric studies and

environmental, genetic, hormonal, and neurological influences. Psychological Bulletin.

NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM.

Nohda, N. (1992). A Study of Problem Solving with Cabri-Geometry in Secondary School Mathematics, in J.P. Becker & T. Miwa (Eds.), Proceedings of the US-Japan Seminar on Computer Use in School Mathematics.

Nurkholis, E. (2012). Meningkatkan Kemampuan Spatial Sense Dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer. Tesis SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Piaget, J. dan Inhelder, B. (1971). Mental Imagery in Child. New York: Basic Books. Makara, Sosial Humaniora, VOL. 10, NO. 1, JUNI 2006: 27-32. PISA (2009). Survei Internasional PISA. [Online]. Tersedia:

http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/pisa2009keyfindings.htm.[10 Januari 2013].

129 Olkun, S. (2003) Making connections: Improving spatial abilities with engineering drawing activities, International Journal of Mathematics Teaching and Learning.

Priyanto, D.(2008). Mandiri Belajar SPSS.Yogyakarta : Media-Kom.

Rizal, A. 2008. Pembelajaran Geometri. [Online]. Tersedia: http://ahmadrizal.wordpress.com/2008/08/06/pembelajaran-geometri/. [14 Maret 2010]

Rusman (2009) Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Sabandar, J. (2002). Pembelajaran geometry dengan menggunakan cabry geometry II. Kumpulan makalah, pelatihan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Sarama, J & Clements, D. (2009). Early Childhood Mathematics Education Research. New York : Routledge.

Shepard, R & Cooper, LA.(1982).Mental Images and Their Transformations. Cambridge, MA: MIT Press.

Sebnem, Boyraz. (2008). The Effects Of Computer Based Instruction On Seventh Grade Students’ Spatial Ability, Attitudes Toward Geometry, Mathematics

And Technology. [online]. Tersedia :

https://etd.lib.metu.edu.tr/upload/3/12609994/index.pdf [12 November 2012].

Sjölinder, M. (1998). Spatial Cognition and Environmental Descriptions. In Exploring Navigation: Towards a Framework for Design and Evaluation of Navigation in Electronic Spaces. Journal Research of Technology.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Smith, R., Strong, S. (2001). Spatial Visualization: Fundamentals and Trends in Engineering Graphics. Journal of Industrial Technology , 18(1),1-13.

130 Sudrajat, A. (2008). Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/ [15 Januari 2008].

Sugiyono. (2009) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suherman, E. (2003). Evalusi Pembelajaran Matematika. Bandung : JICA.

Susilana, R. & Riyana, C. (2008) Media Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Tartre, L. A. (1990). Spatial orientation skill and mathematical problem solving, Journal for Research in Mathematics Education, 21(3).

TIMSS. (2011). International Students Achievement In Mathematics. [Online]. Tersedia: http://timssandpirls.bc.edu/timss2011/international-results-mathematics.html. [9 Januari 2013].

Sumarmo,U. (2010). Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, Dan Bagaimana Dikembangkan Pada Siswa. Bandung : FPMIPA UPI. [Online]. Tersedia http://math.sps.upi.edu/wp-content/upload/2010/02/ BERPIKIR-DAN DISPOSISI-MATEMATIK-SPS-2010.pdf. [10 November 2011]. Yakimanskaya, I. S. (1991). The Development of Spatial Thinking in school

children. (“Soviet Studies in Mathematics Education”vol.3). (N.C.T.M.: Reston, USA).

Yuliardi, Ricki. (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Interaktif Berbasis Komputer Tipe Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Spatial Sense Siswa SMP Dalam Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Dokumen terkait