• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

B.2. Saran Penelitian Selanjutnya

1. Penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan kondisi selama wawancara berlangsung seperti waktu, tempat, dan lingkungan fisik sekitar.

2. Penelitian selanjutnya agar melakukan preliminary research lebih menyeluruh sebelum melaksanakan penelitian. Metode yang kompleks akan jauh lebih efektif. Namun ada hal-hal yang harus diantisipasi jika

menggunakan metode penelitian yang kompleks yaitu waktu yang dibutuhkan dan kemampuan peneliti selama jalannya penelitian.

3. Penelitian selanjutnya agar dapat menggunakan metode pengambilan data wawancara mendalam untuk lebih mengungkapkan dinamika yang terjadi. 4. Penelitian selanjutnya agar mengikuti kegiatan perbelanjaan responden

lebih intens untuk mendapatkan dokumentasi yang lebih kompleks mengenai proses pembelian yang dilakukannya.

5. Penelitian selanjutnya agar dapat meneliti mengenai pengaruh repurchase terhadap rasa bersalah (guilt) pada konsumen yang telah mengalami post purchase dissonance.

6. Penelitian selanjutnya agar dapat meneliti tentang gambaran trust terhadap perilaku repurchase online shopper yang telah mengalami post purchase dissonance.

7. Penelitian selanjutnya agar dapat meneliti tentang gambaran kepribadian terhadap perilaku repurchase pada online shopper.

75

DAFTAR PUSTAKA

Akhter, S.H. (2010). Services Attributes Satisfaction and Actual Repurchase Behavior: The Mediating Influence of Overall Satisfaction and Purchase Intention. Journal of Customer Satisfaction, Dissatisfaction and Complaining Behavior, 23:52-64.

Akir, O. & Othman Md. N. (2010). Consumers’ Shopping Behaviour Pattern on

Selected Consumer Goods: Empirical Evidence from Malaysian Consumers. International Review of Business Research Papers, Vol. 6, Number 4, September 2010, pp 279-294.

Bauer, H.H., Barnes, S.J., Reichardt, T., & Neumann, M.M. (2005). Driving consumer acceptance of mobile marketing: a theoretical framework and empirical study.Journal of Electronic Commerce Research. Vol. 6, No. 3, pp. 181-192.

Bellman, S., Lohse, G., & Johnson, E. (1999) Predictors of Online Buying Behavior. Communications of the ACM (42:12) pp.32-38.

Blackwell, R.D., Miniard, P.W., & Engel, J.F. (2001). Consumer Behavior, 9th Ed. Orlando: Harcourt Inc.

Broekhuizen, T. (2006). Understanding Channel Purchase Intentions: Measuring Online and Offline Shopping Value Perceptions (Dissertation). Netherlands: Labyrinth Publications.

Bungin, B. (2003). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Case, T., Burns, O. M., and Dick, G. N. (2001). Drivers of on-line purchasing among U.S. University Students. Proceedings of the 7th Americas Conference on Information Systems, pp. 873-878.

Chang, L. Y., Lee. Y. J., Chien. C. L., Huang. C. L. dan Chen. C. Y, (2010). The

Repurchase Intention: A Case of Cigarette Repurchase in Taiwan. The Journal of International Management Studies, Vol. 5, No. 2.

Cattell, R. B. & H. I. Scheier. (1961). The meaning and Measurement of Neuroticism and Anxiety. New York: Ronald Press.

Festinger, L. (1958). A Theory of Cognitive Dissonance Stanford. California: Stanford University Press.

Ginting, E. D. J. (2009). Postpurchase Dissonance Ditinjau Dari Kecenderungan Sebagai Inovator, Kemampuan Sebagai Opinion Leaders Dan Tingkat Kreativitas Yang Dimiliki Konsumen. Program Studi Psikologi Bidang Ilmu-ilmu Sosial: Psikologi Industri dan Organisasi. Tesis. Yogyakarta: UGM.

Hanif, M. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Dapat Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Serta Dampaknya Pada Persepsi Resiko Konsumen Terhadap Online Shopping. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang: tidak diterbitkan.

Hasan, U. & Nasreen, Dr. R. (2012). Cognitive Dissonance and Its Impact on Consumer Behavior. Journal of Business and Management, Vol. 1, Issue 4 (July-August), pp. 07-12.

Hawkins, D.L. (1972). Reported Cognitive Dissonance and Anxiety: Some Additional Findings. Journal of Marketing, 36 (July).

Hawkins, D. I., Mothersbaugh, D. L., & Best, R. J. (2007). Consumer Behavior: Building Marketing Strategy, (10th Edition). New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Hawkins, D. I. & Mothersbaugh, D. L. (2010). Consumer Behavior: Building Marketing Strategy. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Hellier, P.K., Geursen, G.M., Carr, R.A. & Rickard, J.A. (2003). Customer Repurchase Intention A General Structural Equation Model. European Journal of Marketing, 37, 11/12, 1762-1800.

77

Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kassarjian, H.H. & Cohen, J.B. (1965). Cognitive Dissonance and Consumer Behavior. California: Management Review, 8(1), 55-64.

Keng, C. & Liao, T. (2009). Consequences of postpurchase dissonance: The mediating role of an external information search, Social Behavior & Personality: An International Journal, vol. 37, no. 10, pp. 1327-1339.

Kotler, P., Amstrong, G., & Silva, G.D. (2005). Marketing: An Introduction an Asian Perspective. New Jersey: Pearson Hall, Inc.

Kotler, P. & Keller, K.L. (2009). Marketing Management. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Lamb, Jr. W.C., Hair, Jr. J.F., McDaniel, C., Boshoff, C., & Terblanche, N.S. (2004). Marketing. Second South African Edition. Cape Town: Oxford University Press.

Li, N. & Zhang, P. (2002). Consumer Online Shopping Attitudes and Behavior: an Assessment of Research. Proceedings of AMCIS 2002 – the Americas Conference on Information Systems, paper # 74.

Loudon, D. L., & Bitta, A. J. D. (1993). Consumer Behavior: Concepts & Applications (4th Edition). Singapore: McGraw-Hill Book Company.

Lovelock, C & Wright, L. (2007). Principles of Service Marketing and Management (2nd ed). Upper Saddle River: Pearson Education Inc.

Lovelock, C. & Wirtz, J. (2011). Services Marketing: People, Technology, Strategy. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Puspitaningrum, M.J. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang. Program Studi Magister Manajemen: Program Pasca Sarjana. Tesis. Semarang: UNDIP.

Prasetijo, R. & Ihalauw, J. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi Offset.

Mitchell, S. (2008). Over 875 Million consumers have shopped online — the number of internet shoppers up 40% in two years, Tersedia dalam: http://nz.nielsen.com/news/OnlineShopping.shtml (Diakses 11 Januari 2013).

Moleong, (2005). Metodologi Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Poerwandari. (2007) Pendekatan Kualitataif untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok: Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).

Rajamma, R. K., Paswan, A. K., & Ganesh, G. (2007). Services purchased at brick and mortar versus online stores, and shopping motivation. Journal of Services Marketing: Emerald Group Publishing Limited, Vol.21, No.3, p.200-212.

Roberts & Mary L., (2003). Internet Marketing: Integrating Online and Offline Strategies, International Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.

Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2007). Consumer Behavior. (9th ed). Singapore: Prentice Hall.

Sharma, D. K. R. & Ramesh, A. (2007). A Study on Consumer Insecurities and Fears in Select Product Categories Using Verbal Categories Analysis. International Marketing Conference on Marketing & Society, 8-10 April, 2007, IIMK [www.google.com; on-line: Oktober 2012].

Singh, J. (2008). Consumer complaint intentions and behavior: definitional and taxonomical issues. Journal of Marketing, Vol. 52, January, pp. 93 – 107.

79

Strydom, J.W., Cant, M.C., & Jooste, C.J. (2000). Marketing Management (4th ed). Cape Town: Juta.

Sumardi, (2009). Word of Mouth Marketing, Fans dan Peluang Tumbuh, SWA, 09/XXV, 30 April – 13 Mei.

Sweeney, J. C., Hausknecht, D., & Soutar, G. N. (2000). Cognitive Dissonance After Purchase: A Multidimensional Scale. Journal of Psychology & Marketing, 17, (5), 369 – 385.

Tarigan, E. P. D. A. (2012). Perbedaan PostPurchase Dissonance pada pembelian online dan offline. Skripsi. Universitas Sumatera Utara: tidak diterbitkan.

Wen, C., Prybutok, V.R., & Xu, C. (2011). An Integrated Model For Customer Online Repurchase Intention. Journal of Computer Information Systems, Fall 2011.

Zeng, F., Zuohao H., Rong C., & Zhilin Y. (2009). Determinants of Online Service Satisfaction and Their Impacts on Behavioral Intentions. Total Quality Management & Business Excellence, 20 (8), 953-969.

Internet:

Inilah.com. (2012). http://gayahidup.inilah.com/read/detail/1907677/tren-belanja- online-dan-gaya-hidup-kaum-metropolis [Diakses tanggal 12 Oktober 2012, pukul 20.25 WIB].

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Verbatim Wawancara

LAMPIRAN 1

I. Identitas Informan:

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Umur :

4. Pendidikan :

5. Lama Belanja Online : 6. Produk yang Dibelanjakan :

7. Mengalami PPD : kali 8. Kapan terakhir mengalami PPD :

II. Tempat dan tanggal wawancara:

III. Daftar Pertanyaan

A. Belanja Online

1. Apa yang menjadi alasan seseorang memilih belanja online? Probing:

a. Mengapa alasan itu menjadi penting sehingga seseorang harus belanja online?

b. Bagaimana dengan anda?

c. Menurut anda, bagaimana jika dibandingkan dengan belanja offline? d. Hingga saat ini sudah berapa banyak toko online yang pernah anda

kunjungi untuk berbelanja?

e. Produk-produk apa saja yang menjadi prioritas anda untuk dibelanjakan secara online dan mengapa?

2. Menurut anda, berbelanja online itu idealnya dilakukan oleh siapa? Probing:

a. Sejak kapan anda mulai belanja online?

b. Bagaimana awal mulanya anda belanja online, diri sendiri atau dari teman?

3. Menurut anda, wanita atau pria-kah yang menjadi pembeli online yang paling banyak di masyarakat?

a. Hal-hal apa saja yang menjadi prediktor seseorang akan berbelanja secara online?

b. Bagaimana dengan anda sendiri?

4. Menurut anda, apakah toko online memberikan pengaruh terhadap anda untuk berbelanja?

Probing:

a. Bagaimana anda memilih toko-toko online yang akan anda kunjungi untuk berbelanja?

b. Bagaimana tingkat keamanan dan kenyamanan yang ideal bagi seorang calon pembeli online?

c. Seberapa tingkat kepercayaan anda terhadap satu toko online sehingga anda akan berbelanja dengannya?

d. Mengapa keamanan, kepercayaan dan kenyamanan dalam berbelanja online menjadi prioritas bagi pelanggan online?

B. Post Purchase Dissonance / Disonansi setelah Pembelian

1. Perasaan seperti apa yang muncul setelah seseorang berbelanja secara online?

Probing:

a. Setelah anda berbelanja online, perasaan apa saja yang muncul pada diri anda?

b. Perilaku-perilaku apa saja yang anda munculkan untuk merefleksikan perasaan tersebut?

c. Kepuasan seperti apa yang anda rasakan setelah berbelanja produk dengan toko online tersebut?

2. Menurut anda, apakah kecemasan setelah pembelian akan dialami oleh orang yang berbelanja secara online?

Probing:

a. Bagaimana kepribadian seseorang berpengaruh terhadap bentuk kecemasan yang akan dialami?

b. Bagaimana lingkungan sekitar berpengaruh terhadap disonansi yang terjadi setelah pembelian?

c. Menurut anda, faktor apa yang paling berperan dalam diri anda terhadap pembelian yang telah dilakukan?

3. Menurut anda, seberapa penting komitmen dalam pengambilan keputusan pembelian?

Probing:

a. Berapa lama waktu yang anda habiskan sebelum membuat keputusan untuk membeli produk tertentu pada satu toko online?

b. Bagaimana anda mempertimbangkan berbagai pilihan-pilihan produk yang akan dipilih sebelum memutuskan untuk membelinya?

4. Menurut anda, apakah cara pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara online itu berpengaruh terhadap disonansi yang terjadi setelah pembelian tersebut?

Probing:

a. Bagaimana cara anda mengambil keputusan untuk membeli secara online?

C. Repurchase setelah Post Purchase Dissonance

1. Bagaimana tanggapan anda terhadap pembelian kembali setelah mengalami disonansi setelah pembelian?

Probing:

a. Bagaimana perilaku membeli kembali dapat terjadi pada anda?

b. Bagaimana anda menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan finansial anda?

c. Bagaimana proses yang terjadi ketika anda membeli kembali pada toko online sebelumnya/toko yang lain?

2. Bagaimana tanggapan anda terhadap konsekuensi yang akan terjadi setelah melakukan pembelian kembali?

Probing:

a. Bagaimana cara anda mengatasi konsekuensi tersebut?

b. Bagaimana perasaan yang muncul dan perilaku apa yang anda lakukan?

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

REKONSTRUKSI DATA

Langkah 1

Rangkuman koding, analisa data dan analisa tematik

1. Responden I (Bunga)

Koding Analisa Data Analisa Tematik

R.1/W.1/b.19-20/h.2 Responden mulai belanja online sejak tahun 2012 hingga saat ini.

Pengalaman belanja online

R.1/W.1/b.24-25/h.2-3 Responden lebih sering belanja produk fashion secara online.

Pengalaman belanja online

R.1/W.1/b.37-41/h.3 Barang yang dibeli responden ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Disonansi setelah pembelian

R.1/W.1/b.44-45/h.3 Reponden telah mengalami disonansi setelah membeli sebanyak 3 kali.

Disonansi setelah pembelian

R.1/W.1/b.67-71/h.5 Selang waktu untuk membeli kembali tergantung model.

Niat belanja

R.1/W.1/b.74-75/h.5 Kerutinan responden belanja online tergantung selera.

Niat belanja

R.1/W.1/b.84-86/h.5 Kemudahan dan efisiensi waktu menjadi alasan memilih belanja online.

Pengalaman belanja online

R.1/W.1/b.105-116/h.6 Dibandingkan dengan belanja offline, belanja online lebih mudah dan praktis.

Pengalaman belanja online

R.1/W.1/b.159-160/h.9 Responden menyalahkan diri sendiri atas

pembeliannya.

Karakteristik responden

R.1/W.1/b.160-164/h.9 Responden tidak teliti dalam membaca keterangan barang. Disonansi setelah pembelian R.1/W.1/b.188-190/h.10 Postingan komen menyakini responden untuk mempercayai olshop.

Pengambilan keputusan

R.1/W.1/b.192-193/h.10-11 Responden menjadi ketagihan belanja online.

Niat belanja

R.1/W.1/b.203-205/h.11 Kepercayaan menjadi pengaruh yang berperan.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.1/b.215-222/h.12 Responden menjalin komunikasi terhadap penjual selama proses pembelian.

Pengambilan keputusan

R.1/W.1/b.227-231/h.12 Posting-an dari olshop tersebut membuat

responden menjadi tertarik untuk berbelanja. Niat belanja R.1/W.1/b.236-238/h.13 Responden membaca komen-komen yang diposting untuk Pengambilan keputusan

memastikan kebenaran olshop.

R.1/W.1/b.240-245/h.13 Responden mulai menaruh kepercayaan terhadap olshop. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.1/b.247-251/h.13 Responden pernah ditipu

oleh olshop.

Pengalaman belanja online R.1/W.1/b.253-255/h.13 Responden ternyata belanja

online mulai dari 2011.

Pengalaman belanja online R.1/W.1/b.260-263/h.14 Responden pasrah dan

percaya ada karma yang akan diterima oleh si penjual. Karakteristik responden R.1/W.1/b.275-287/h.14-15 Pengetahuan responden cukup berpengalaman. Pengalaman belanja online R.1/W.1/b.299/h.16 Responden takut. Disonansi setelah

pembelian

R.1/W.1/b.317-321/h.16-17 Responden komplain. Disonansi setelah pembelian

R.1/W.1/b.327/h.17 Olshop yang menjadi langganan responden salah satunya adalah teman.

Online shop langganan

R.1/W.1/b.336-338/h.17 Responden tidak marah terhadap agen penjual tersebut.

Karakteristik responden

R.1/W.1/b.342-343/h.18 Responden bukan tipe orang pemarah. Karakteristik responden R.1/W.1/b.344-347/h.18 Resiko pembelian ditanggung sendiri. Pengambilan keputusan

R.1/W.1/b.349-351/h.18 Responden tidak

menyalahkan penjual atas pembelian barang yang tidak sesuai. Karakteristik responden R.1/W.1/b.357-359/h.18 Resiko pembelian ditanggung responden. Pengambilan keputusan R.1/W.1/b.376-378/h.19 Responden mencari

informasi dari teman untuk tidak mengulangi

kesalahan.

Pengambilan keputusan

R.1/W.1/b.399-407/h.20-21 Proses pemikiran yang panjang juga berakhir pada pembelian.

Pengambilan keputusan

R.1/W.1/b.409-413/h.21 Keuangan menjadi pertimbangan responden dalam membuat keputusan pembelian.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.1/b.420-422/h.21 Hasrat membeli menjadi

dorongan responden dalam melakukan pembelian.

Niat belanja

R.1/W.1/b.488-490/h.25 Varian produk olshop lebih banyak dari toko offline.

Pengalaman belanja online R.1/W.1/b.493-497/h.25 Budget termasuk salah satu

yang pertimbangan belanja.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.1/b.520/h.26 Responden percaya terhadap olshop tsb. Pengaruh terhadap pembelian kembali

R.1/W.1/b.523-524/h. 26 Responden menyalahkan diri sendiri.

Karakteristik responden R.1/W.1/b.525-529/h.26-27 Faktor kemudahan dan

pelayanan yang bagus menjadi alasan untuk repurchase.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.1/b.538-540/h.27 Responden belanja hanya

dengan olshop yang dipercaya.

Online shop langganan

R.1/W.1/b.540-543/h.27 Responden belanja kembali dengan olshop yang

mengecewakan itu. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.1/b.559-562/h.28 Responden mengubah

pemahaman diri sendiri.

Karakteristik responden R.1/W.1/b.574-575/h.29 Konsekuensi pembelian ditanggung responden. Pengambilan keputusan R.1/W.1/b.577-583/h.29 Responden melakukan

kreasi pada barang yang mengecewakan. Disonansi setelah pembelian R.1/W.1/b.590-591/h.30 R.1/W.1/b.594-597/h.30 - Responden kecewa. - Responden kemudian berpikir kreatif. Disonansi setelah pembelian R.1/W.1/b.602-604/h.30 Emosi responden diarahkan ke hal yang positif.

Karakteristik responden

R.1/W.1/b.621-624/h.31 Responden melakukan pembelian kembali pada toko online yang

sebelumnya

Pengaruh terhadap pembelian kembali

mengecewakan.

R.1/W.1/b.664-669/h.33 Harga menjadi patokan pembelian yang dilakukan oleh responden.

Pengambilan keputusan

R.1/W.1/b.710-714/h.35 Selama proses pembelian, responden menjalin komunikasi terus menerus dengan si penjual.

Karakteristik responden

R.1/W.1/b.725/h.36 Responden membutuhkan selang waktu sebelum kembali berbelanja.

Disonansi setelah pembelian

R.1/W.1/b.764-767/h.38 Responden merasa cemas. Disonansi setelah pembelian

R.1/W.2/b.791-794/h.40

R.1/W.2/b.794-799/h.40-41

- Responden mengalami keraguan dengan

munculnya rasa takut dan cemas sebelum

melakukan pembelian. - Adanya ketidaksesuaiaan

barang dengan informasi yang diberikan

Disonansi setelah pembelian

R.1/W.2/b.805/h.41 Responden takut barang yang dibeli tidak sesuai harapan.

Disonansi setelah pembelian

R.1/W.2/b.815-818/h.41-42 Responden merasa ragu dalam memutuskan untuk membeli atau tidak.

Pengambilan keputusan R.1/W.2/b.832-837/h.42 Responden tidak menyalahkan olshop. Karakteristik responden

setiap pembelian responden.

pembelian

R.1/W.2/b.867-874/h.44 Kepuasan membuat responden berkeinginan untuk membeli kembali.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.2/b.894-897/h.45 Harga menjadi

pertimbangan utama dalam melakukan pembelian.

Pengambilan keputusan

R.1/W.2/b.919-920/h.46 Pendapat orang lain tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian responden.

Pengambilan keputusan

R.1/W.2/b.934-937/h.47 Keinginan responden untuk membeli.

Niat belanja

R.1/W.2/b.930-931/h.47 Peran orang dekat hanya sebagai second opinion.

Pengambilan keputusan R.1/W.2/b.958-962/h.49 Responden ragu namun

berani membuat keputusan.

Pengambilan keputusan R.1/W.2/b.991-996/h.50 Responden memiliki

keinginan membeli yang kuat namun kurang dalam hal informasi.

Niat belanja

R.1/W.2/b.1025-1027/h.52 Responden mementingkan harga harus sesuai dengan barang. Pengambilan keputusan R.1/W.2/b.1037-1040/h.52 Responden mengalami ketidakpuasan. Disonansi setelah pembelian

R.1/W.2/b.1118-1123/h.56 Kebutuhan dan harga menentukan seberapa

Pengaruh terhadap

penting keputusan membeli itu harus dilakukan.

pembelian kembali R.1/W.2/b.1146-1149/h.58 Kualitas selalu

dihubungkan dengan jumlah uang yang dikeluarkan.

Pengambilan keputusan

R.1/W.2/b.1151-1155/h.58 Responden sering membuat perbandingan harga berbagai olshop.

Karakteristik responden

R.1/W.2/b.1200-1203/h.60 Responden merasa boros. Karakteristik responden R.1/W.3/b.1282-1288/h.65-

66

Adanya kepercayaan responden terhadap toko online tersebut sepenuhnya. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.3/b.1295-1306/h.66 - Nafsu belanja responden

sulit untuk dikontrol. - Responden akan segera

melakukan pembelian tanpa berpikir panjang.

Karakteristik responden

R.1/W.3/b.1309-1317/h.67 Bagi responden, harga berperan dalam hal melakukan pembelian kembali. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.3/b.1326-1331/h.67- 68

Alasan membeli kembali bagi responden lebih karena keekonomisan. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.3/b.1335-1340/h.68 Responden melakukan

pembelian kembali karena

Pengaruh terhadap

kesalahan bukan pada agen penjual sepenuhnya;

pembelian kembali R.1/W.3/b.1359-1360/h.69 Ada 3 toko online yang

menjadi langganan responden.

Online shop langganan

R.1/W.3/b.1374-1376/h.70 Responden repurchase pada olshop bersangkutan atas dasar kepercayaan.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.3/b.1389-1392/h.70- 71

Munculnya barang baru mempengaruhi responden untuk membeli kembali.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.3/b.1400-1405/h.71 Produk baru sebagai

pemicu responden untuk berbelanja kembali.

Pengaruh terhadap pembelian kembali

R.1/W.3/b.1419/h.72 Responden kecewa Disonansi setelah pembelian

R.1/W.3/b.1419-1423/h.72 Kesalahan responden sendiri dalam setiap pembelian barang yang mengecewakan karena penjual hanya berfungsi sebagai penyalur.

Karakteristik responden

R.1/W.3/b.1461-1463/h.74 Tingkat kebutuhan dan finansial disesuaikan sebelum melakukan pembelian.

Pengambilan keputusan

75 khawatir barang yang dibeli tidak sesuai dengan yang ditunjukkan.

pembelian

R.1/W.3/b.1489-1490/h.75 Kualitas, harga dan

pengiriman barang menjadi faktor penentu pembelian.

Pengambilan keputusan

R.1/W.3/b.1498/h.76 Diri sendiri yang menentukan untuk melakukan pembelian. Pengambilan keputusan R.1/W.3/b.1505-1512/h.76 Kesalahan barang merupakan kesalahan responden. Karakteristik responden R.1/W.3/b.1538-1547/h.77- 78

Responden kenal dengan pemilik olshop

Online shop langganan R.1/W.3/b.1634-1636/h.82 Responden menenangkan

diri dan mencoba bersabar.

Disonansi setelah pembelian

R.1/W.3/b.1661-1662/h.83 Perasaan takut masih ada setiap ingin belanja online

Disonansi setelah pembelian

R.1/W.3/b.1663-1665/h.82- 84

Namun keinginan

responden untuk memiliki lebih besar.

Niat belanja

R.1/W.3/b.1678-1679/h.84 Kegunaan, harga dan kualitas menjadi pertimbangan setiap pembelian responden. Pengambilan keputusan R.1/W.3/b.1707-1713/h.86 Responden belum komitemen terhadap pembelian online yang selalu rutin.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.1/W.3/b.1716-1719/h.86 Responden spontan dalam Pengambilan

membuat keputusan. keputusan R.1/W.4/b.1970-1971/h.99 Responden pernah vakum

untuk pembelian online selama 2 tahun

Disonansi setelah pembelian

R.1/W.4/b.2060-2063/h.103 Taraf kecemasan responden tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.

Disonansi setelah pembelian

2. Responden II (Sandra)

Koding Analisa Data Analisa Tematik

R.2/W.1/b.15-17/h.106 Responden mulai belanja online dari tahun 2009.

Pengalaman belanja online R.2/W.1/b.19/h.106 Produk yang dibelanjakan

responden melalui onlineshop.

Pengalaman belanja online

R.2/W.1/b.23/h.106 Produk yang dibelanjakan responden melalui

onlineshop.

Pengalaman belanja online

R.2/W.1/b.28-30/h.107 Efisiensi waktu sebagai faktor yang membuat responden belanja online.

Pengalaman belanja online R.2/W.1/b.35/h.107 Responden mengalami PPD. Disonansi setelah pembelian

R.2/W.1/b.38-40/h.107 Frekuensi disonansi yang terjadi pada responden banyak.

Disonansi setelah pembelian

R.2/W.1/b.42/h.107 Frekuensi belanja online responden sangat banyak.

R.2/W.1/b.46-48/h.108 Rasa kecewa muncul karena warna yang berbeda dengan foto.

Disonansi setelah pembelian

R.2/W.1/b.57-58/h.108 Barang yang dibeli responden tidak sesuai dengan informasi.

Disonansi setelah pembelian

R.2/W.1/b.62-66/h.108-109 Responden tidak

melakukan usaha banyak untuk memastikan produk yang akan dibeli.

Pengambilan keputusan

R.2/W.1/b.69-71/h.109 Keinginan untuk membeli lagi terhadap olshop sebelumnya tergantung pada produk barunya.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.76-80/h.109 Selang waktu untuk

kemudian belanja kembali tergantung produk baru.

Intesitas belanja

R.2/W.1/b.87-89/h.110 Responden pernah ditipu. Pengalaman belanja online R.2/W.1/b.89-92/h.110 Warna dan bahan yang

tidak sesuai dengan informasi sebelumnya.

Disonansi setelah pembelian

R.2/W.1/b.97-98/h.110 Banyak olshop yang pernah dibelanjakan.

Pengalaman belanja online R.2/W.1/b.100-103/h.110 Instagram dan bbm

menjadi dua media belanja responden.

Pengalaman belanja online

R.2/W.1/b.106-107/h.110 Responden mempunyai 3 olshop langganan tetap.

Online shop langganan R.2/W.1/b.110-117/h.111 Langganan responden Online shop

merupakan orang yang dikenal. langganan R.2/W.1/b.123-124/h.111 Produk mempengaruhi intensitas repurchase responden. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.135-139/h.112 Responden mengandalkan

testimoni untuk berbelanja dengan olshop

bersangkutan.

Pengambilan keputusan

R.2/W.1/b.141-142/h.112 Rasa suka dan ingin mengoleksi menjadi alasan responden membeli.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.148-149/h.113 Responden merasa seperti

consumptive buyer.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.152-157/h.113 - Barang yang dibeli

responden karena kesenangan sendiri. - Responden hobi mengoleksi. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.166-173/h.113- 114

Belanja online lebih praktis bagi responden.

Pengalaman belanja online R.2/W.1/b.177-180/h.114 Orang sekitarlah yang

men-judge responden sebagai consumptive buyer.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.187-188/h.114 Niat beli tergantung produk Pengaruh

yang dikeluarkan. terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.202-205/h.115 Responden cepat membuat

keputusan pembelian. Pengambilan keputusan R.2/W.1/b.206-210/h.115- 116 Adik responden memberikan pendapatnya sebagai seorang fashion designer. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.219/h.116 Sampai sekarang

responden masih belanja online.

Intensitas belanja

R.2/W.1/b.226/h.116 Keputusan membeli online diputuskan sendiri.

Pengambilan keputusan R.2/W.1/b.230-133/h.117 Pembelian secara online

merupakan pilihan sendiri.

Pengambilan keputusan R.2/W.1/b.239-244/h.117 Responden selalu meminta

foto asli barang.

Pengambilan keputusan

R.2/W.1/b.255/h.118 Barang tidak digunakan. Disonansi setelah pembelian

R.2/W.1/b.257-263/h.118 Responden komplain terhadap olshop.

Disonansi setelah pembelian

R.2/W.1/b.266/h.118 Responden uring-uringan. Karakteristik responden R.2/W.1/b.267-269/h.118 Responden berbelanja

produk dibawah harga 200ribu.

Intensitas belanja

R.2/W.1/b.274-275/h.119 Responden hanya marah terhadap diri sendiri.

Karakteristik responden R.2/W.1/b.284-289/h.119 Kesukaan dan niat beli Pengaruh

responden terhadap produk mempengaruhi pembelian. terhadap pembelian kembali R.2/W.1/b.291/h.119 Pengambilan keputusan

tidak menghabiskan waktu lama. Pengambilan keputusan R.2/W.1/b.296-299/h.120 Responden menyadari dirinya boros. Karakteristik responden R.2/W.1/b.340-342/h.122 Responden melakukan perbandingan harga. Pengambilan keputusan R.2/W.1/b.346-352/h.122 Responden memperhatikan

harga produk terlebih dahulu.

Pengambilan keputusan

R.2/W.1/b.366-372/h.123 Reponden lebih memilih belanja online.

Intensitas belanja

R.2/W.1/b.379-382/h.124 Responden menyesuaikan harga dengan model produk.

Pengambilan keputusan

R.2/W.1/b.420-422/h.126 Resiko untuk belanja online ditanggung sendiri.

Pengambilan keputusan R.2/W.2/b.455-458/h.129 Disonansi dialami dengan

olshop langganan.

Disonansi pembelian R.2/W.2/b.461-468/h.129 Responden memaafkan dan

mengesampingkan produk.

Disonansi setelah pembelian

R.2/W.2/b.476-480/h.130 Responden meminta foto asli barang pada olshop langganannya.

Karakteristik responden

R.2/W.2/b.476-480/h.130 Responden meminta foto asli setiap pembelian online.

Karakteristik responden

R.2/W.2/b.492-495/h.130 Penyesalan dari olshop ditanggapi dengan baik oleh responden. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.497-798/h.131 Model produk mempengaruhi responden membeli lagi. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.519-522/h.132 Model produk menjadi

pemicu repurchase responden. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.525-528/h.132 Model dan harga yang

sesuai menimbulkan keinginan untuk membeli lagi.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.534/h.132 Tidak adanya pengaruh

lingkungan.

Pengambilan keputusan R.2/W.2/b.539-541/h.133 Model baru menimbulkan

keinginan untuk membeli kembali Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.565/h.134 Responden merasa

khawatir untuk repurchase.

Pengambilan keputusan R.2/W.2/b.566-568/h.134 Responden mempercayai olshop tersebut. Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.601-603/h.136 Model produk membuat

responden melakukan

Pengaruh terhadap

repurchase. pembelian kembali R.2/W.2/b.607/h.136 Kegunaan barang yang

dibeli tidak terpikirkan oleh responden.

Pengambilan keputusan

R.2/W.2/b.620-628/h.137 Responden repurchase karena sudah langganan dengan olshop tersebut dan pengalaman masa lalu yang dapat diterima responden.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.639-643/h.137- 138 Responden memilih berbelanja dengan harga murah dan banyak.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.646-648/h.138 Harga disesuaikan dengan

kepantasan model produk.

Pengaruh terhadap pembelian kembali R.2/W.2/b.651-655/h.138 Disonansi yang dirasakan

responden berbeda pada belanja online dan offline

Disonansi pembelian

R.2/W.2/b.670-673/h.139 Tidak ada batasan uang dalam berbelanja, yang ada hanyalah batasan diri responden.

Karakteristik responden

R.2/W.2/b.687-692/h.140 Responden menyesuaikan

Dokumen terkait