BAB V PENUTUP
B. Saran
Berkaitan dengan simpulan dan implikasi tersebut di atas, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Siswa diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif .
b. Siswa diharapkan selalu berupaya menambah semangat dan rajin belajar.
2. Bagi Guru
a. Persiapan guru dalam penerapan metode Modelling The Way harus benar-benar matang agar pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana.
b. Guru sebaiknya selalu memantau dan memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar.
3. Bagi Kepala Sekolah
Kepala sekolah hendaknya selalu memberi motivasi kepada guru agar selalu berupaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menciptakan pembelajaran aktif dan kreatif diantaranya dengan menerapkan metode Modelling The Way dalam kegiatan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M. 2003. “Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Belajar”. Semarang: Kandepag Jateng.
Andrijati, Noening, “Peningkatan Kualitas Perkuliahan Pendidikan Matematika II Melalui Strategi Modeling the Way”, FIP UNNES, 2010, Online.http://journal.unnes.ac.id/index.php/JPP/article/view/191, Diunduh 15 Juni 2017 pukul 20.40 WIB.
Arbi, Sutan Zanti. 1993. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Depdikbud. Asokanthan, Samuel F. Active Learning Methods for Teaching Dynamics-
Development and Implementation, The University of Queensland, Brisbane Australia, 2008.
Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta.
BSNP. 2006. Stándar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMA/MA. Jakarta. Departemen Agama. 2000. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian SMA Mata Pelajaran Pendidikan AgamaIslam. Jakarta: Depdiknas.
Mukaromah, Laili. 2009. “Implementasi Strategi active Learning Tipe Modelling The Way dalam Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII VII MTs Himmatul Ummah Kampar Riau Tahun Pelajaran 2008/2009, Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, Nasution, S.1988. Didaktik Asas-asas Mengajar.Bandung: Jemars.
Pahyono. 2004. Sosialisasi Model-model Pembelajaran di LPMP Jawa Tengah Tahun 2004, LPMP Jawa Tengah, Semarang.
Santosa, Surtikanti. 2010. Perencanaan Pembelajaran. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Shofiatun, Fina Nasru. 2010. “Implementasi Metode Modeling the Way dan Demonstrasi pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”. Skripsi.
STAIN Ponorogo, Online. http://library-
stainponorogo.net/gdl42/gdl.php?mod=browse&op=read&id=stainpres s.Diunduh 16 Juni 2017 pukul 19.55 WIB.
Sudjana, N. 2005. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suwandi, Sarwiji. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 113.
Topatimasang, Roem dkk.1986. Belajar dari Pengalaman. Jakarta: P3M. Wiraatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung.
Lampiran 1.1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) SIKLUS I
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ampel
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : X / 2
Waktu : 6 x 45 menit
Aspek : Akhlak
A. Standar Kompetensi
9. Membiasakan perilaku terpuji.
B. Kompetensi Dasar
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berhias. 9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berhias. 9.3 Mempraktikkan adab dalam berhias.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Menjelaskan pengertian adab dalam berhias
Mampu menunjukkan contoh adab dalam berhias.
Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berhias
Religius, jujur, santun,
disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
D. Materi Ajar (Materi Pokok)
Pengertian:
Adab dalam berhias Contoh-contoh adab dalam :
berhias
Praktik adab dalam:
Berhias
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah, dan modeling the way
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Menjelaskan pengertian adab dalam berhias
Mampu menunjukkan contoh adab dalam berhias.
Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berhias
G. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan pengertian adab dalam berhias Menampilkan contoh-contoh dalam berhias Mempraktikkan adab dalam berhias.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
4) Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memasuki ruang kelas dan memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa.
b. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari
5) Kegiatan Inti
a. Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Guru menerangkan materi pengertian dan ketentuan tentang adab dalam berhias secara garis besar.
Lampiran Materi PAI Pembelajaran Siklus I
Materi Pembelajaran: Adab Berhias 1. Bagi laki-laki diharamkan memakai emas dan kain sutra.
Dasarnya hadits Nabi yang artinya: “Nabi mengambil sutra ditangan kanan dan mengambil emas ditangan kiri. Kemudia bersabda : dua mecam perhiasan ini haram bagi kaum laki-laki” Emas sebagai perhiasan tersebut tidak mesti berupa cincin, kalung atau anting-anting, tetapi dapat juga berupa alat yang digunakan sehari hari- seperti sendok, piring, gelas, jam, pipa rokok, gigi emas dan sebagainya.
2.Islam menharamkan tato, pangur dan operasi plastik Dasarnya sabda Nabi SAW:
َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله َّىلَص ِالله ُل ْوُسَر َنَعَل
:
َة َرِش ا َوْلا َو َةَمِشَتْ ُوْملا َو َةَمِش ا َوْلَا
َة َرِش ْوَتْسُملْا َو
)ملسم هاور(
Artinya : “ Rasulullah SAW melaknat perempuan yang mentato, yang minta ditato, yang memangur yang minta dipangur “(HR. Muslim)
Menghiasi tubuh dengan tato dan memendekkan gigi berarti merubah ciptaan Allah. Disamping menyakitkan proses pembuatannya, juga hal yang demikian berarti lebih mementingkan kehidupan jasmani bukan kehidupan rohani.
Operasi plastik adalah operasi untuk merubah bentuk pada bagian- bagian tubuh tertentu agar sesuai yang dinginkan, seperti hidung tambah mancung, dagu bertambah baik, pipi bertambah baik dan sebagainya.Hal ini jelas diharamkan karena mengubah ciptaan Allah tanpa alasan yang dibenarkan. Kecuali terdapat hal yang mendesak seperti penyakit yang dapat mengganggu baik fisik atau psikoligis.
3.Islam mengaharamkan menipiskan alis.
Diantara berhias yang berlebihan dan diharamkan adalah mencabut, mencukur atau menipiskan alis apabila usaha menambah kecantikan tersebut bagi wanita-wanita yang tidak berperangai baik (tuna susila) . Dasarnya Sabda Rasulullah SAW:
َمَّلَس َو هَيلَع ُالله َّىلَص ِالله ُل ْوُسَر َنَعَل
:
َةَصِمَنَتُمْلا َو َةَصِم اَّنلَا
هاور (
) دوادوبا
Artinya: “Rasulullah SAW melaknat wanita yang membuang atau minta dibuangkan rambut alisnya” (HR. Abu Dawud)
4.Islam mengharamkan menyambung rambut, baik perempuan apalagi laki-
laki.
Islam mengharamkan seseorang menyambung rambutnya, baik rambut orang lain ataupun rambut buatan. Nabi melarang keras pemalsuan bagi perempuan apalagi laki-laki, walaupun rambutnya rontok karena penyakit, meskipun dia tengah jadi penganten. Sabda Rasulullah SAW”
ا ْو ُدا َرَاَف اَه َرْعَش َطَّعَمَتَف ْتَض ِرَماَهَّنِا َو ْتَج َّو َزَت ِراَصْنَلاْا َنِم َةَي ِراَج َّنِإ
َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله َّىلَص ِِّيِبَّنلا ا ْوُلَاَسَف اَه ْوُل ِصَي ْنَا
:
َةَل ِصا َولا ُالله َنَعَل
)ىر اخبلا ه اور( َةَل ِص ْوَتْسُمْلا َو
Artinya: “Bahwa ada seorang gadis Anshor yang akan menikah. Rambutnya rontok karena sakit.Lalu keluarganya hendak menyambung rambut itu.Merekapun bertanya kepada Nabi SAW. Allah melaknat perempuan yang menyambung dan minta disambung rambutnya” ( H.R. Bukhori)
5. Menyemir rambut,
Menyemir rambut juga termasuk yang diharamkan kerena merubah ciptaan Allah Imam Al-Khatabi mengatakan “ Ancaman yang keras pada masalah ini, karena mengandung penipuan dan pemalsuan. Nabi bersabda yang diriwayatkan beberapa shahabat Nabi :
اَّنِم َسْيَلَف َانَّشَغ ْنَم
LEMBAR PENILAIAN TERTULIS PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ampel
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : X / 2
A. Standar Kompetensi
9. Membiasakan perilaku terpuji.
B. Kompetensi Dasar
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berhias. 9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berhias. 9.3 Mempraktikkan adab dalam berhias.
C. Materi Ajar (Materi Pokok)
Adab dalam berhias
D. Soal
Kerjakan Soal di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Jelaskan pengertian adab dalam berhias. 2. Sebutkan dan jelaskan adab dalam berhias.
3. Sebutkan dan jelaskan larangan-larangan dalam berhias menurut tuntunan agama Islam.
4. Sebutkan dalil beserta artinya tentang larangan tato, pangur dan operasi plastik.
5. Sebutkan dalil beserta artinya tentang larangan menyambung rambut, baik perempuan dan laki-laki.
Lampiran 1.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) SIKLUS II
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ampel
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : X / 2
Waktu : 6 x 45 menit
Aspek : Akhlak
A. Standar Kompetensi
9. Membiasakan perilaku terpuji.
B. Kompetensi Dasar
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan 9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam perjalanan. 9.3 Mempraktikkan adab dalam perjalanan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan.
Mampu menunjukkan contoh adab dalam perjalanan
Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam perjalanan
Religius, jujur, santun,
disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Pengambil resiko (suka tantangan, mampu memimpin)
D. Materi Ajar (Materi Pokok)
Pengertian:
Adab dalam perjalanan Contoh-contoh adab dalam :
perjalanan Praktik adab dalam:
Perjalanan
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah dan modelling the way
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan.
Mampu menunjukkan contoh adab dalam perjalanan
Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam perjalanan
G. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan
pengertian adab dalam perjalanan Menampilkan contoh-contoh dalam perjalanan Mempraktikkan adab dalam perjalanan.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memasuki ruang kelas dan memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa.
b. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya, yaitu adab dalam berhias.
c. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari.
2. Kegiatan Inti
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru menerangkan materi tentang adab dalam perjalanan secara garis besar.
Lampiran Materi PAI Pembelajaran Siklus II
Materi Pembelajaran: Adab Bepergian dan dalam Kendaraan
Saat kita bepergian banyak hal yang harus diperhatikan, diantaranya keselamatan dan keamanan kita sendiri, keselamatan yang ditinggal dirumah juga keselamatan dan keamanan orang lain, agar sampai tujuan dengan selamat. Karena itu adab dalam bepergian a.l :
1. Harus jelas tujuan kita, kemana dan untuk apa.
2. Mohon pamit kepada orang tua, kemana kita pergi dan kapan akan kembali, sambil memberi salam dan cium tangan.
3. Ketika keluar rumah melangkah dengan kaki kanan sambil berdo’a
ِللاِب َّلاِا َة َّوُق َلا َو َل ْوَح َلا َو ِالله َىلَع ُتْلَك َوَت ِالله ِمْسِب
Artinya: “ Dengan nama Allah aku berserah diri kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah
4. Berjalan dengan hati-hati, waspada dan jangan lengah sambil melamun 5. Taatilah peraturan lalu lintas.
6. Jika naik kendaraan umum, naiklah dengan kaki kanan sambil membaca basmalah dan berdo’a:
اَحْبُس
َن ْوُبِلَقْنُمَل اَنِِّبَر ىَلِا اَّنِإ َو َنْيِن ِرْقُم ُهَل اَنُك اَم َو اَذَه اَنَل َرَّخَس يِذَّلا َن
Artinya: “Maha suci Tuhan yang memindahkan kendaraan ini bagi kami, sedangkan kami sendiri tidak dapat memindahkannya dan kepada Allah kami kembali “
7. Duduklah ditempat duduk yang tersedia.
8. Jangan meludah dalam kendaraan, jangan mengluarkan anggota badan lewat jendela.
10.Patuhilah peraturan pada kendaraan yang kita tumpangi. 11.Jaga baik-baik barang bawaan kita.
12.Hargailah penumpang lain.
13.Jangan merusak dan membuat corat-coret dalam kendaraan.
14.Apabila telah sampai pada tujuan , turunlah sambil membaca Alhamdulillhi Rabbil ‘Alamiin.
LEMBAR PENILAIAN TERTULIS PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ampel
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : X / 2
A. Standar Kompetensi
9. Membiasakan perilaku terpuji.
B. Kompetensi Dasar
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan 9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam perjalanan. 9.3 Mempraktikkan adab dalam perjalanan.
C. Materi Ajar (Materi Pokok)
Adab dalam perjalanan
D. Soal
Kerjakan Soal di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Jelaskan pengertian adab dalam perjalanan. 2. Sebutkan dan jelaskan adab dalam perjalanan.
3. Sebutkan dalil beserta artinya tentang doa ketika keluar rumah. 4. Sebutkan dalil beserta artinya tentang doa ketika keluar rumah.
Lampiran 1.3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) SIKLUS III
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ampel
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : X / 2
Waktu : 6 x 45 menit
Aspek : Akhlak
A. Standar Kompetensi
9. Membiasakan perilaku terpuji.
B. Kompetensi Dasar
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan atau menerima tamu. 9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam bertamu atau menerima
tamu.
9.3 Mempraktikkan adab dalam bertamu dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai Budaya Dan
Karakter Bangsa
Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan menerima tamu
Mampu menunjukkan adab dalam bertamu dan menerima tamu.
Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam bertamu dan menerima tamu.
Religius, jujur, santun,
disiplin, tanggung jawab, cinta ilmu, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh pada aturan, sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, dan adil.
Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif :
Patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya.
Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
Percaya diri (keteguhan hati, optimis).
Berorientasi pada tugas (bermotivasi, tekun/tabah, bertekad, enerjik).
Orientasi ke masa depan (punya perspektif untuk masa depan)
D. Materi Ajar (Materi Pokok)
Pengertian:
Adab dalam bertamu dan menerima tamu Contoh-contoh adab dalam :
bertamu atau menerima tamu. Praktik adab dalam:
Bertamu dan atau menerima tamu.
E. Metode Pembelajaran:
Ceramah dan modeling the way
F. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan mampu untuk :
Menjelaskan pengertian adab dalam bertamu dan menerima tamu
Mampu menunjukkan adab dalam bertamu dan menerima tamu.
Mampu mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam bertamu dan menerima tamu.
G. Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
Mendiskusikan pengertian adab dalam perjalanan dan bertamu atau menerima tamu Menampilkan contoh-contoh bertamu atau menerima tamu Mempraktikkan adab dalam bertamu atau menerima tamu
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Guru memasuki ruang kelas dan memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa.
b. Guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya yakni adab dalam perjalanan.
c. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari.
Lampiran Materi PAI Pembelajaran Siklus III
Materi Pembelajaran: Adab Bertamu dan Menerima Tamu
A. Adab Bertamu
1. Mengucapkan salam sewajarnya dan bila perlu bisa mengetuk pintu dengan perlahan-lahan (tidak menggedor-gedor)
2. Jangan berdiri tepat di depan pintu, tetapi agak menepi ke arah kiri ataupun kanan
3. Jangan mengintip lewat pintu dan jendela
4. Jika tiga kali salam dan mengetuk pintu tidak ada jawaban, sebaiknya pulang, sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surat An Nuur ayat 28:
Artinya: “Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”( Q. S Nuur; 28)
5. Duduklah di tempat yang disediakan dengan sopan, jangan duduk kalau belum dipersilakan
6. Jangan jelalatan/sibuk melihat kesana-kemari
7. Jika disuguhi terima apa adanya, jangan merepotkan atau membuat kecewa tuan rumah
8. Kalau dirasa cukup, pamitlah dengan sopan
9. Nyatakan penghargaan dan terima kasih atas sambutannya 10.Harapkan si tuan rumah suatu saat bisa balas berkunjung 11.Akhiri pertemuan dengan harapan dan doa
12.Hendaknya memberi kabar terlebih dahulu, apalagi jika akan berkunjung membawa rombongan
13.Hendaklah memperhatikan jam/waktu bertamu, jangan bertamu pada jam istirahat
14.Apabila tempat pria dan wanita dipisah, jangan masuk tempat yang tidak disediakan untuk kita
Bertamu adalah berkunjung ke tempat kediaman orang lain. Kunjungan itu biasanya karena adanya suatu keperluan. Bertamu dengan maksud yang baik dan dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT serta untuk memperoleh Ridho-Nya dan Rahmat-Nya termasuk ke dalam silaturahmi. Silaturahmi dianjurkan oleh agama Islam. Rasulullah SAW bersabda :
ُالله ىَّلَص ِالله َل ْوُس َر ُتْعِمَس:َلاَق ُهَّنَا ُهْنَع ُالله َّي ِض َر َةَرْي َرُه يِبَا ْنَع
ِه ِرَثَأ يِف ُهَل َأَسْنُيَا َو ِهِق ْز ِر يِف ُهَل َطَسْبُي ْنَا ُهَّرَس ْنَم:ُل ْوُقَي َمَّلَس َو ِهْيَلَع
ِم ْرِِّتلا ُه َوَرا َو )ملسم و يرخبلا هاور(ُهَم ِحَر ْل ِصَيْلَف
َةَل ِص َّنِا ٍظْفَلِب ُّيِذ
ِرَثَلآْا يِف ٌةَأَسْنُم ِلاَمْلا يِف ٌةا َرْثَم ِلْهَلآْا يِف ٌةَّبَحَم ِمْحَّرلا
Artinya : ”Dari Abu Hurairah ra bahwa dia berkata:"Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia melakukan
silaturahmi’ (H.R. Bukhari dan Muslim); dan diriwayatkan oleh Tamidzi dengan kalimat: ”sungguh silaturahmi itu menimbulkan cinta kasih dikalangan famili, merupakan sumber kekayaan dan menyebabkan umur
panjang.”
Menurut ajaran Islam orang yang bertamu itu harus memperhatikan dan melaksanakan tata krama, sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Rasul- Nya. Adapun tata krama dalam bertamu itu adalah:
1. Mempunyai maksud baik yang diridai Allah misalnya untuk mengurus masalah perdagangan, membicarakan urusan ilmu pengetahuan, dan untuk bersilaturahmi.
2. Menggunakan pakaian yang dapat menutup aurat, sopan, dan berpenampilan islami.
3. Memperhatikan keadaan orang yang kita tamui, usahakan, bertamu itu ketika orang yang ditamui dalam keadaan tenggang waktu. Janganlah bertamu apabila orang yang ditamui itu dalam keadaan sibuk, sedang tidur, dan waktu makan, karena apabila bertamu dan orang yang ditamuinya dalam keadaan seperti itu mungkin dapat mengganggunya dan maksud bertamu tidak akan tercapai dengan baik.
4. Hendaknya bersikap dan bertutur kata yang sopan, sehingga orang yang dikunjungi merasa senang serta menaruh rasa hormat pada tamunya. Jika yang dikunjungi menyajikan makanan kepada tamunya, hendaknya dimakan dan jangan sekali-kali mencela makanan yang disajikan, bahkan lebih baik memujinya. Hadis Nabi SAW menyebutkan:
َباَعاَم
َمَّلَس َو ِهْيَلَع ُالله ىَّلَص ِالله َل ْوُسَر
ُهَلَكَا ُهاَهَتْشا ِِّنِا ُّطَق اًماَعَط
)ثيدحلا( ُهَك َرَت ُهَه ِرَك ْنِا َو
Artinya: Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Jika Ia suka, dimakannya dan jika tidak, maka ditinggalkannya.” (Al-Hadis)
Selain itu, sebagai tamu yang baik, janganlah berperilaku yang tidak pantas atau menyulitkan tuan rumah, misalnya: memesan makanan yang disukai, minta dilayani dalam memenuhi kebutuhan nya dan lain-lain lagi.
5. Dalam bertamu, kalau memang harus menginap, usahakan jangan sampai lebih dan tiga hari. Karena hal ini dapat rnengganggu atau menyulitkan tuan rumah. Rasulullah SAW bersabda:
ٍمَاِّيَأ ُةَثَلاَث ُةَف اَيِّ ِضلا
)ملسم و ىراخبلا هاور(
Artinya: “Bertamu itu selama tiga hari”(Al-Hadis) Juga Rasulullah SAW bersabda
َفْيَك :ِالله َل ْوُس َراَيا ْوُلاَق ُهَمِِّثَؤُي َّىتَح ِهْي ِخَأَدْنِع َمْيِقُي ْنَا ِمِلْسُمِل ُّل ِحَي َلا َو
ُهُمِِّثَؤُي
)ملسم هاور( ِهِب ِهْي ِرْقَي ُهَل َءْيَش َلا َو ُهَدْنِع َمْيِقُي ْنَأ َلاَق ؟
Artinya: ”Tidak halal bagi seorang muslim dirumah saudaranya (bertamu) yang menyebabkan ia (tuan rumah) berdosa. Sahabat bertanya: ’Bagaimana menyebabkan ia berdosa? ’Nabi SAW menjawab: ’Tinggal di rumahnya padahal engkau mengetahui bahwa ia tidak memiliki apa-apa yang akan dihidangkanya kepadamu.”(H.R. Muslim)
B. Adab Menerima Tamu
Menerima tamu dengan cara yang baik adalah salah satu ciri orang yang beriman. Kita harus yakin bahwa setiap tamu membawa berkah, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tamu adalah “raja” di rumah kita yang harus diterima dan dilayani dengan baik. Sabda Nabi Muhammad SAW:
ير اخبلا هاور( ُهَفْيَض ْم ِرْكُيْلَف ِر ِخلآا ِم ْوَيْلا َو ِللاِب ُنِمْؤُي َناَك ْنَم
) ملسم و
Artinya “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya menghormati tamunya”(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Ada empat cara menyambut tamu, yaitu:
1. ”Gupuh”,yaitu dengan menampakkan kegembiraan hati atas kedatangan tamu tersebut, misalnya dengan:
a. Segera berdiri dari tempat duduk dan menjawab salamnya b. Menyambut kedatangannya di depan pintu
c. Menjabat tangannya dengan erat, hangat, dan sopan
2. ”Aruh” (grapyak),yaitu menciptakan suasana akrab dan penuh persaudaraan, dengan cara:
b. Mencari topik pembicaraan yang menyenangkan c. Jangan bersikap kaku atau diam saja
3. ”Lungguh”(duduk pada tempat yang telah disediakan)
a. Jangan membiasakan berbicara dengan tamu sambil berdiri b. Mengatur tempat duduk di ruang tamu dengan sebaik mungkin
4. ”Suguh”(memberi makanan atau minuman)
a. Jika perlu boleh ditanyakan kepada tamu minuman apa yang diinginkan
b. Suguhan tidak perlu mewah, apalagi sampai mubadzir c. Persilakan tamu menikmati hidangan dengan cara sopan d. Ajak tamu makan bersama-sama
e. Jangan menanyakan: perlu apa, bermalam di mana, berapa lama tinggal, kapan pulang, karena itudapat menyinggung perasaan tamu f. Jika tamu pamitan nyatakan perasaan karena pertemuan yang singkat
tersebut
g. Antarkan sampai depan pintu, lebih baik lagi sampai halaman atau jalan raya
h. Sampaikan terima kasih atas kunjungannya
Lampiran 4.1
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UPT. SMA NEGERI 1 AMPEL
Alamat : Jl. Pantaran KM. 1 Ampel Boyolali HASIL ULANGAN SIKLUS I TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Mapel : PAI Kelas : X.2
SMT : 2 Banyak Peserta Tes : 22 Siswa
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Agus Basuki 80 Tuntas
2 Arief Mulyani 83 Tuntas
3 Chorul Rohatin 80 Tuntas
4 Dwi astuti 85 Tuntas
5 Farida Rita Rochim 87 Tuntas
6 Fitria Handayani 90 Tuntas
7 Giyati 74 Tidak Tuntas
8 Ika Musdalifah 82 Tuntas
9 Ika Purwanti 86 Tuntas
10 Indah Lestari 80 Tuntas
11 Jarwoko 60 Tidak Tuntas
12 Johan Nur Dahlan 68 Tidak Tuntas
13 Murtiningsih 90 Tuntas
14 Ninik Saputri 85 Tuntas
15 Novia Amanah 80 Tuntas
16 Prayogi Setyawan 75 Tidak Tuntas
17 Riski Noviyanti 83 Tuntas
18 Safrida Riyanti 82 Tuntas
20 Sri Wahyudi 72 Tidak Tuntas
21 Tri Rahayu 85 Tuntas
22 Yoga Ahmad Fauzi 80 Tuntas
JUMLAH 1774 RATA-RATA 80.6 TUNTAS 17 (77,3 %) TIDAK TUNTAS 5 (22,7 %) KKM 77 DAYA SERAP 80.64
Lampiran 4.2
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UPT. SMA NEGERI 1 AMPEL
Alamat : Jl. Pantaran KM. 1 Ampel Boyolali HASIL ULANGAN SIKLUS II TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Mapel : PAI Kelas : X.2
SMT : 2 Banyak Peserta Tes : 22 Siswa
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Agus Basuki 90 Tuntas
2 Arief Mulyani 96 Tuntas
3 Chorul Rohatin 92 Tuntas
4 Dwi astuti 94 Tuntas
5 Farida Rita Rochim 92 Tuntas
6 Fitria Handayani 92 Tuntas
7 Giyati 80 Tuntas
8 Ika Musdalifah 94 Tuntas
9 Ika Purwanti 90 Tuntas
10 Indah Lestari 82 Tuntas
11 Jarwoko 75 Tidak Tuntas
12 Johan Nur Dahlan 78 Tuntas
13 Murtiningsih 95 Tuntas
14 Ninik Saputri 80 Tuntas
15 Novia Amanah 83 Tuntas
16 Prayogi Setyawan 75 Tidak Tuntas
17 Riski Noviyanti 90 Tuntas
18 Safrida Riyanti 88 Tuntas
20 Sri Wahyudi 76 Tidak Tuntas
21 Tri Rahayu 94 Tuntas
22 Yoga Ahmad Fauzi 88 Tuntas
JUMLAH 1916 RATA-RATA 87.1 TUNTAS 19 (86,4 %) TIDAK TUNTAS 3 (13,6 %) KKM 77 DAYA SERAP 87.09
Lampiran 4.3
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UPT. SMA NEGERI 1 AMPEL
Alamat : Jl. Pantaran KM. 1 Ampel Boyolali HASIL ULANGAN SIKLUS III TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Mapel : PAI Kelas : X.2
SMT : 2 Banyak Peserta Tes : 22 Siswa
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Agus Basuki 92 Tuntas
2 Arief Mulyani 93 Tuntas
3 Chorul Rohatin 94 Tuntas
4 Dwi astuti 94 Tuntas
5 Farida Rita Rochim 90 Tuntas
6 Fitria Handayani 93 Tuntas
7 Giyati 80 Tuntas
8 Ika Musdalifah 90 Tuntas
9 Ika Purwanti 93 Tuntas
10 Indah Lestari 85 Tuntas