PENERAPAN METODE MODELING THE WAY
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PAI PADA SISWA KELAS X.2 SMA
NEGERI 1 AMPEL TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
MUHAMMAD YANIS ABDILLAH
NIM : 11113012
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MOTTO
ِعَفۡرَي
ٱ
ه َللّ
ٱ
َنيِ
لَّ
َ
َو ۡمهكنِم ْاوهنَماَء
ٱ
َنيِ
لَّ
َ
ْاوهتو
ه
أ
ٱ
َمۡلِعۡل
َو ٖۚ تَٰ َجَرَد
ٱ
ه َللّ
اَمِب
ٞيرِبَخ َنو
هلَمۡعَت
١١
“ …. niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang mempunyai peranan penting dalam hidupnya
1. Kepada kedua orang tuaku (Bapak Maskuri Ahmad dan Ibu Istiqomah) terimakasih telah menjadi orang tua yang baik yang telah mendidiku, merawatku dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran yang tak ternilai harganya
2. Terimakasih banyak untuk saudara-saudaraku yang selama ini telah setia mendukungku, dan memberi semangat untuk mengerjakan skripsi ini sehingga skripsi ini selesai.
3. Institut Agama Islam Negeri Salatiga, dimana tempat yang telah penulis pilih untuk menuntut ilmu. Semoga ilmu yang di peroleh penulis dapat bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri.
4. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil. yang telah bersedia memberikan pengarahan bimbingan penulis hingga selesainya pembuatan skripsi ini. 5. Untuk sahabat-sahabatku seperjuangan, Rhonie, Alif, Mujahidin, Wisnu,
Adib, Posko 72 dan Rebonan FC yang selalu memberi saya semangat dengan ikhlas
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam. Semoga Allah SWT senantiasa memberi petunjuk dan pertolongan kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah selalu kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dan terwujud karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam. 4. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. selaku dosen Pembimbing Akademik. 5. Bapak Mufiq, S.Ag., M.Phil., selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali berbagi ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
ABSTRAK
Muhammad Yanis Abdillah. 2017. Penerapan Metode Modelling The Way untuk Meningkatkan Hasil Belajar PAI pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Salatiga. Pembimbing : Mufiq, S.Ag., M.Phil.
Kata Kunci: Metode Modelling The Way, Hasil Belajar PAI
Penelitian ini merupakan sebuah upaya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Modelling The Way dalam meningkatkan hasil belajar PAI siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah Metode Modelling The Way dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel tahun pelajaran 2016/2017? Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI melalui Metode Modelling The Way pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel tahun pelajaran 2016/2017.
Metode penelitian adalah PTK dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, observasi, dan angket. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui perkembangan siswa setelah mendapatkan pembelajaran dan mengetahui perkembangan siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Observasi, digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, kreatifitas guru dan keaktifan siswa. Angket, digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa sebelum dan sesudah mendapatkan pembelajaran.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... ... i
HALAMAN BERLOGO ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... ... x
DAFTAR ISI ... xi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 4
E. Kegunaan Penelitian ... 5
F. Definisi Operasional ... 5
G. Metode Penelitian ... 7
1. Rancangan Penelitian ... 7
2. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 8
4. Instrumen Penelitian ... 12
5. Teknik Pengumpulan Data ... 12
6. Analisis Data ... 12
H. Sistematika Penulisan Laporan ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 16
A. Hakikat Belajar ... 16
1. Pengertian Belajar ... 16
2. Faktor –faktor Belajar ... 17
B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ... 21
1. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ... 21
2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ... 22
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 23
C. Pembelajaran Kooperatif Metode Modelling The Way ... 26
1. Pembelajaran Kooperatif ... 26
2. Metode Modelling The Way ... 31
a. Pengertian ... 31
b. Langkah-langkah Pelaksanaan ... 32
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Modeling The Way... 33
D. Penelitian yang Relevan ... 34
E. Kerangka Berpikir ... 35
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 38
A. Profil Sekolah ... 38
1. Deskripsi Siklus I ... 40
2. Deskripsi Siklus II ... 43
3. Deskripsi Siklus III ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Analisis Hasil Penelitian ... 49
1. Analisis Data Pra Siklus ... 49
a. Analisis Data Hasil Tes ... 49
b. Analisis Data Angket ... 50
2. Analisis Data Siklus I ... 51
a. Analisis Hasil Pengamatan ... 51
b. Analisis Hasil Tes ... 54
3. Analisis Data Siklus II ... 55
a. Analisis Hasil Pengamatan ... 55
b. Analisis Hasil Tes ... 58
4. Analisis Data Siklus III ... 59
a. Analisis Hasil Pengamatan ... 59
b. Analisis Hasil Tes ... 62
c. Analisis Data Hasil Angket ... 62
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64
1. Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 64
2. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 66
BAB V PENUTUP ... 70
A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 SK dan KD mata pelajaran PAI Kelas X Semester 1... ... 23
Tabel 2.2 SK dan KD mata pelajaran PAI Kelas X Semester 2... ... 25
Tabel 3.1 Profil SMA Negeri 1 Ampel ... ... 38
Tabel 3.2 Data PTK dan PD SMA Negeri 1 Ampel ... ... 39
Tabel 3.3 Data Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Ampel ... ... 40
Tabel 3.4 Data Rombongan Belajar SMA Negeri 1 Ampel ... 40
Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Siklus ... ... 49
Tabel 4.2 Rekapitulasi Angket Belajar Pra Siklus Tindakan ... ... 50
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus I ... ... 52
Tabel 4.4 Hasil Tes Siklus I ... ... 55
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II ... ... 56
Tabel 4.6 Hasil Tes Siklus II ... ... 58
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus III ... ... 59
Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus III ... ... 62
Tabel 4.9 Rekapitulasi Angket Belajar Pasca Siklus Tindakan ... ... 63
Tabel 4.10 Kinerja Guru ... ... 65
Tabel 4.11 Keaktifan Siswa ... ... 67
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 1.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran 2.1 Lembar Hasil Pengamatan PBM untuk Guru Siklus I Lampiran 2.2 Lembar Hasil Pengamatan PBM untuk Guru Siklus II Lampiran 2.3 Lembar Hasil Pengamatan PBM untuk Guru Siklus III
Lampiran 3.1 Lembar Hasil Pengamatan secara Klasikal untuk Siswa Siklus I Lampiran 3.2 Lembar Hasil Pengamatan secara Klasikal untuk Siswa Siklus II Lampiran 3.3 Lembar Hasil Pengamatan secara Klasikal untuk Siswa Siklus III Lampiran 4.1 Hasil Ulangan Siklus I
Lampiran 4.2 Hasil Ulangan Siklus II Lampiran 4.3 Hasil Ulangan Siklus III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru mempunyai peran yang penting dalam membentuk pola pikir dan pola laku anak didik. Selain itu, guru harus mampu memberikan motivasi, nasehat dan keteladanan kepada anak didiknya, karena guru itulah yang bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak didiknya.
Tujuan pendidikan dalam Islam pada dasarnya adalah untuk mendidik dan membina manusia agar menjadi hamba Allah yang sholeh secara syamil yang mencakup seluruh aspek kehidupan, baik perbuatan, pikiran dan perasaannya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Adz Dzariat ayat 56 berikut. mereka menyembah-Ku. (Adz Dzariat:56).
Ayat tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
Sebagai upaya untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas di sekolah maka guru perlu selalu berusaha mengembangkan dan meningkatkan profesionalismenya dengan cara memahami dan menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didiknya.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu bidang studi yang wajib dipelajari oleh semua siswa yang beragama Islam di SMA Negeri 1 Ampel, Boyolali dari kelas X sampai kelas XII. Pada dasarnya mata pelajaran PAI diberikan pada siswa adalah untuk dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan membantu memberi solusi terhadap berbagai permasalahan khususnya mengenai hukum-hukum agama Islam.
Hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran PAI di SMA Negeri 1 Ampel, yaitu Bp. Habib Arifianto, diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran di masa lalu cenderung masih terpusat pada guru, dan kurang terpusat pada siswa. Saat guru menyajikan pembelajaran siswa cenderung pasif. Hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa yang kurang bersemangat ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, rendahnya perhatian dan respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru.
sehingga siswa kurang bersemangat dan cepat bosan saat pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut maka diperlukan suatu langkah yang tepat agar tujuan pembelajaran PAI dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar PAI, khususnya untuk siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel tahun pelajaran 2016/2017, peneliti bekerjasama dengan guru mata pelajaran PAI akan menerapkan metode Modelling The Way.
Menurut Suprijono (2009:115) metode Modelling The Way merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang di dalamnya siswa dibentuk kedalam kelompok belajar yang terdiri dari tiga sampai lima anggota yang nantinya diminta untuk mendemonstrasikan materi yang sedang dipelajari.
Berdasarkan pengertian tersebut, metode Modelling The Way dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk metode experience learning, yaitu suatu metode proses belajar mengajar yang mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung (Topatimasang, 1986:56).
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, peneliti akan melaksanakan penelitian tentang Penerapan Metode Modelling The Way untuk Meningkatkan Hasil Belajar PAI pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel Tahun Pelajaran 2016/2017.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Apakah metode Modelling The Way dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel tahun pelajaran 2016/2017 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui : Peningkatan hasil belajar PAI melalui metode Modelling The Way pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Ampel tahun pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan berdasarkan permasalahan yang dihadapi guru dalam pembelajaran PAI, adalah melalui penerapan metode Modelling The Way dapat meningkatkan antusiasme dalam belajar PAI dan hasil belajar PAI pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel tahun pelajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
siswa) mendapat nilai ulangan harian > nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 77.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Teoritis
Memberikan sumbangan pengetahuan dan wawasan tentang penerapan metode Modelling The Way dalam pembelajaran PAI di SMA.
2. Praktis
a. Untuk siswa, dapat meningkatkan antusiasme dan hasil belajar PAI. b. Untuk guru, dapat digunakan sebagai sarana dalam meningkatkan
kualitas dan profesionalismenya dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran PAI.
c. Untuk sekolah, sebagai perbaikan proses pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah.
F. Definisi Operasional
1. Metode Modelling The Way
2. Hasil Belajar
Menurut Nasution (1988:39) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Jadi dalam hal ini belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang.
Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2005).
Hasil belajar dalam penelitian ini ditunjukkan dengan nilai tes ulangan tiap siklus pembelajaran yang terdiri dari tiga siklus. Hasil belajar dalam penelitian ini berupa nilai/prestasi belajar PAI, yaitu nilai hasil tes pada materi mempraktikkan adab dalam berhias, adab dalam perjalanan dan adab dalam bertamu atau menerima tamu.
3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Agama Islam adalah untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki pengetahuan yang luas tentang Islam dan berakhlakul karimah (Depdiknas, 2003:2).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sarwiji (2007:6), penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang bersifat reflektif yang berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecah masalahnya dan ditindak lanjuti dengan tindakan nyata yang terencana dan terukur.
Secara ringkas, penelitian tindakan kelas dalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu (Rochiati, 2005:13).
Menurut Kurt Lewin (dalam Suwandi, 2007:35), menggambarkan penelitian tindakan sebagai serangkaian langkah yang membentuk spiral. Setiap langkah mempunyai empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).
siklus I dilaksanakan, maka hasilnya dianalisis dan dilanjutkan pada kegiatan pembelajaran siklus II. Setelah pembelajaran siklus II, hasilnya dianalisis kemudian ditindaklanjuti dengan pembelajaran siklus III. Perbedaan pada tiap siklus terletak pada materi pembelajarannya. Untuk siklus I, materi pembelajarannya adalah mempraktikkan adab dalam berhias, pada siklus II materi pembelajarannya adalah mempraktikkan adab dalam perjalanan dan pada siklus III materi pembelajarannya mempraktikkan adab dalam bertamu atau menerima tamu.
2. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ampel mengingat lokasinya dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga diharapkan proses penelitian dapat berlangsung secara efektif, efesien dan produktif. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Ampel sejumlah 22 siswa yang terdiri 7 putra dan 15 putri serta masih menempuh semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.
3. Langkah-langkah Penelitian
Pelaksanaan
Gambar 1. Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK
Tahapan-tahapan penelitian pada tiap siklus pembelajaran sesuai dengan gambar 1 diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Tahap perencanaan dalam tiap siklus meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b) Membuat butir-butir soal.
c) Mempersiapkan lembar observasi. d) Mempersiapkan lembar angket.
Perencanaan
Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
b. Tindakan
Tahap tindakan dalam tiap siklus meliputi hal-hal sebagai berikut :
a) Kegiatan inti
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru menerangkan materi pembelajaran
c) Guru membagi siswa menjadi kelompok 3-4 orang
d) Guru memberi siswa waktu 10-15 menit untuk berdiskusi merangkum materi yang diberikan.
e) Guru memberi waktu 5-7 menit untuk berlatih dalam kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi/kerja kelompok.
f) Secara bergiliran tiap kelompok mempresentasikan kerja kelompok
g) Guru memberi kesempatan kelompok lain memberi masukan h) Guru memberi penjelasan secukupnya berdasarkan presentasi
siswa maupun dari masukan siswa lain. b)Kegiatan penutup
c. Observasi
1)Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran. 2)Mengamati situasi selama proses pembelajaran.
3)Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. 4)Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. d. Refleksi
Berdasarkan kegiatan di atas maka peneliti memperoleh berbagai data baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Selanjutnya data tersebut dikelompokkan dan di analisis dengan teknik yang sesuai.
Adapun kegiatan guru selama proses ini adalah:
1) Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana kompetensi yang ingin dicapai telah dikuasai siswa.
2) Mengevaluasi mekanisme tindakan, jika ditemukan langkah-langkah tindakan yang kurang tepat, maka perlu dilakukan tindakan lagi secara lebih terfokus
3) Menegaskan kembali tentang hasil yang telah dicapai, 4) Menindaklanjuti hasil pencapaian siswa.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini meliputi: lembar butir soal tes, lembar observasi, lembar angket, dan lembar daftar nilai.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Metode tes, digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan dan mengetahui perkembangan siswa setelah mendapatkan perlakuan. Data dari tes tersebut didokumentasikan dan dianalisis untuk mengetahui tingkat kemajuan hasil belajar siswa.
b. Metode angket, digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dalam penggunaan metode Modelling The Way.
c. Metode observasi, digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, kreatifitas guru, dan keaktifan siswa.
d. Metode dokumentasi, meliputi pengumpulan dokumen yang sudah ada, yakni nilai ulangan harian pada bidang studi PAI.
6. Analisis Data
metode review informan kunci yaitu pengujian validitas data dengan cara membandingkan dan menguji kebenaran suatu informasi yang diperoleh melalui alat yang berbeda dengan waktu yang berbeda (Suwandi, 2007:35).
Menurut Afifuddin & Saebani (2009:143) pengecekan validitas data dengan cara trianggulasi dalam suatu penelitian meliputi :
a. Trianggulasi data, yaitu dengan menggunakan berbagai sumber data, seperti dokumen, arsip, hasil diskusi refleksi pembelajaran dengan guru dan siswa.
b. Trianggulasi teori, yaitu dengan berbagai teori yang berlainan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi syarat. c. Trianggulasi metode, yaitu dengan metode tes, observasi, dan angket.
Penelitian ini menggunakan ketiga cara trianggulasi tersebut, yakni trianggulasi data, teori, dan metode.
Jenis data dalam penelitian ini meliputi data kualitatif dan data kuantitatif, analisisnya juga menggunakan dua macam, yaitu:
a. Data kuantitatif dengan analisis deskriptif komparatif: membandingkan nilai tes sebelum penelitian (pra tindakan) dengan nilai tes siklus I, siklus II dan siklus III.
1) Menghitung jumlah siswa yang tuntas belajar, yaitu dihitung jumlah siswa yang memperoleh nilai 77 keatas ( >77)
∑ > 77
Tuntas belajar klasikal = --- x 100% ∑ siswa
3) Menentukan persentase daya serap klasikal, dengan rumus : ∑ nilai yang diperoleh siswa
Daya serap klasikal = --- x 100% ∑ nilai ideal seluruh siswa
b. Data kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif, berdasar pada hasil observasi dan hasil angket.
H. Sistematika Penulisan Laporan
Penulis membagi penulisan laporan penelitian ini menjadi tiga bagian, masing-masing bagian dapat diperinci kedalam bagian yang lebih kecil.
1. Bagian Awal, meliputi: Sampul, Lembar Berlogo, Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran.
2. Bagian Inti, meliputi:
Bab II. Kajian Pustaka, meliputi: Hakikat Belajar, Mata Pelajaran PAI, Hasil Belajar PAI, Metode Modelling The Way; Penelitian yang Relevan, Kerangka Berpikir.
Bab III. Paparan Hasil Penelitian, meliputi: Profil Sekolah, Deskripsi Per Siklus yakni Deskripsi Siklus I, Deskripsi Siklus II, dan Deskripsi Siklus III.
Bab IV. Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: Analisis Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian.
Bab V. Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu perbuatan yang disengaja oleh seseorang untuk mengubah kemampuan dan perilaku (pengetahuan, sikap-kepribadian, dan kecakapan-keterampilan) dirinya melalui berbagai pengalaman dan latihan (Amirin, 2003:1). Nasution (1988:39) menyebutkan belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu mencakup jumlah pengetahuan dan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang.
Seseorang yang telah belajar akan mengalami perubahan jika dibandingkan dengan sebelum belajar. Orang tersebut akan lebih tahan menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Ia tidak hanya menambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula menerapkannya secara fungsional dalam situasi hidupnya.
lingkungannya dan bersifat permanen, tahan lama dan menetap. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah hasil suatu proses perubahan kearah perubahan perilaku dan perubahan sikap meliputi pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun sikap (afektif), yang bersifat permanen dan tahan lama dan terbentuk sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.
2. Faktor-faktor Belajar
Aunurrahman (2009:176) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut secara garis besar ada dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, meliputi delapan faktor yaitu ciri khas siswa, sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menggali hasil belajar, rasa percaya diri dan kebiasaan belajar (Aunurrahman, 2009:178).
1) Ciri Khas Siswa
mendukung materi pelajaran yang akan dipelajari, tidak memiliki banyak masalah sebelum belajar dan dalam proses belajar selanjutnya.
2) Sikap terhadap Belajar
Siswa memiliki sikap menerima untuk belajar ketika akan memulai kegiatan belajar, sehingga ia akan cenderung untuk berusaha terlibat dalam kegiatan belajar dengan baik. Akan tetapi jika sikap menolak sebelum belajar lebih dominan, maka siswa cenderung kurang memperhatikan kegiatan belajar.
3) Motivasi Belajar
Siswa yang memiliki motivasi belajar akan tampak melalui kesungguhan untuk terlibat di dalam proses belajar akan tetapi siswa yang kurang memiliki motivasi, umumnya kurang mampu untuk belajar lebih lama.
4) Konsentrasi Belajar
Kesulitan berkonsentrasi dalam belajar merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan.
5) Mengolah Bahan Belajar
6) Menggali Hasil Belajar
Suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan yang telah tersimpan dinamakan menggali hasil belajar. Kesulitan di dalam menggali hasil belajar merupakan kendala di dalam proses pembelajaran karena siswa akan mengalami kesulitan untuk mengolah pesan-pesan baru yang memiliki keterkaitan dengan pesan-pesan lama yang telah diterima sebelumnya.
7) Rasa Percaya Diri
Bilamana siswa sering mencapai keberhasilan di dalam melaksanakan tugas, dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan apalagi diiringi dengan adanya pengakuan umum atas keberhasilan yang dicapai maka rasa percaya diri siswa akan semakin kuat.
8) Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktifitas belajar yang dilakukannya.
b. Faktor Eksternal Belajar
1) Faktor Guru
Bilamana dalam proses pembelajaran, guru mampu mengaktualisasikan tugas-tugas dengan baik, mampu memfasilitasi kegiatan belajar siswa, mampu memotivasi, membimbing dan memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan.
2) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap siswa.
3) Kurikulum Sekolah
Dalam rangkaian proses pembelajaran di sekolah, kurikulum merupakan panduan yang dijadikan guru sebagai kerangka acuan untuk mengembangkan proses pembelajaran. Perubahan kurikulum pada sisi lain juga menimbulkan masalah, antara lain: (a) Tujuan yang akan dicapai mungkin berubah, (b) Isi pendidikan berubah, dan (c) Kegiatan belajar mengajar berubah dan evaluasi juga berubah.
4) Sarana dan Prasarana
laboratorium, buku-buku pelajaran, media belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa.
B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Secara umum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam Agama Islam. Ajaran-ajaran tersebut terdapat dalam Quran dan Al-Hadis yang tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu akidah, syariah dan akhlak. Akidah merupakan penjabaran dari konsep iman; syariah merupakan penjabaran dari konsep Islam dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian ke-Islaman, termasuk kajian yang terkait dengan ilmu teknologi serta seni budaya.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam juga menekankan keutuhan dan keterpaduan antara ranah kognitif, psikomotor dan afektifnya (BSNP, 2006:51).
1. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
berakhlakul karimah.Oleh karena itu semua mata pelajaran hendaknya seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Mengenai tujuan akhir dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Umum adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak mulia (BSNP, 2006:52).
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA/MA bertujuan untuk:
a. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
b. mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek: Al-Qur’an dan Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan Kebudayaan Islam.
manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya (BSNP, 2006:52).
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas X kurikulum KTSP dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 2.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Al-Qur’an
1.1 Membaca QS Al-Baqarah; 30, Al-Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56 dan An Nahl : 78 1.2 Menyebutkan arti QS Baqarah; 30,
Al-Mukminun; 12-14, Az-Zariyat; 56 dan An Nahl : 78.
1.3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung dalam QS Al-Baqarah;30, Al-Mukminun; 12-14,
Az-2.1 Membaca QS Al An’am; 162-163 dan Al-Bayyinah; 5.
2.2 Menyebutkan arti QS Al An’am;162-163 dan Al-Bayyinah; 5.
2.3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam QS Al An’am;162-163 dan Al-Bayyinah; 5.
Aqidah
3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Akhlak
2. Membiasakan perilaku terpuji
4.1 Menyebutkan pengertian perilaku husnuzhan. 4.2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku
husnuzhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia.
4.3 Membiasakan perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari.
5.1 Menyebutkan pengertian kedudukan dan fungsi Al-Qur’an, Al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
5.2 Menjelaskan pengertian, kedudukan dan fungsi hukum taklifi dalam hukum Islam 5.3 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan
sehari-hari.
6.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasullah SAW periode Makkah.
6.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW periode Makkah
Tabel 2.2. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Al Qur’an
7. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an tentang Demokrasi
7.1 Membaca QS Ali Imran; 159 dan QS Asy Syura; 38.
7.2 Menyebutkan arti QS Ali Imran 159 dan QS Asy Syura; 38.
7.3 Menampilkan perilaku hidup demokrasi seperti terkandung dalam QS Ali Imran 159, dan QS Asy Syura; 38 dalam
8.1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada malaikat.
8.2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat.
8.3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman kepada malaikat dalam
kehidupan sehari-hari.
Akhlak
9. Membiasakan perilaku terpuji.
9.1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu, dan atau menerima tamu.
9.2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu atau menerima tamu.
9.3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari.
10. Menghindari Perilaku Tercela
10.1Menjelaskan pengertian hasad, riya, aniaya dan diskriminasi
10.2Menyebutkan contoh perilaku hasad, riya, aniaya dan diskriminasi
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Fiqih
11. Memahami hukum Islam tentang zakat, haji dan wakaf.
11.1 Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji dan waqaf.
11.2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan zakat, haji dan wakaf.
11.3 Menerapkan ketentuan
perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, haji dan wakaf.
12.1 Menceritakan sejarah dakwah Rasullah SAW periode Madinah.
12.2 Mendeskripsikan strategi dakwah Rasullullah SAW periode Madinah.
(BSNP, 2006:54-55)
Materi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diambil dan dilaksanakan dalam pembelajaran pada penelitian ini adalah mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari.
C. Pembelajaran Kooperatif Modelling The Way
1. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Pembelajaran berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memilki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan. Pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang telah mengalami proses belajar apabila di dalam dirinya telah terjadinya perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Aunurrahman, 2009:34).
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran bersama-sama dalam suatu kelompok dengan jumlah anggota antara tiga sampai lima orang siswa. Para anggota bekerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru (Pahyono, 2004).
Pembelajaran kooperatif menurut Surtikanti & Santoso (2010:54) adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih.
dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.
b. Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada beberapa pendekatan, yaitu: belajar aktif, konstruktivistik, dan kooperatif untuk menghasilkan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa mengembangkan potensinya secara optimal.
Belajar aktif, ditunjukkan dengan adanya keterlibatan intelektual dan emosional yang tinggi dalam proses belajar, tidak sekedar aktifitas fisik semata (Asokanthan, 2008).
Pendekatan konstruktivistik dalam model pembelajaran kooperatif dapat mendorong siswa untuk menemukan dan mengkonstruksi materi yang sedang dipelajari melalui diskusi, observasi atau percobaan secara bersama-sama di dalam kelompok.
Pendekatan kooperatif mendorong dan memberi kesempatan kepada siswa untuk terampil berkomunikasi, mampu menyatakan pendapat atau idenya dengan jelas, mendengarkan orang lain dan menanggapinya dengan tepat, meminta feedback serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan baik.
c. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
1) Saling Ketergantungan Positif
Beberapa cara membangun saling ketergantungan positif yaitu : a) Menumbuhkan perasaan peserta didik bahwa dirinya
terintegrasi dalam kelompok.
b) Mengusahakan agar semua anggota kelompok mendapatkan penghargaan yang sama
c) Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap peserta didik dalam kelompok hanya mendapatkan sebagian dari keseluruhan tugas kelompok.
d) Setiap peserta didik ditugasi dengan peran yang saling mendukung dan saling berhubungan, dan saling melengkapi. 2) Tanggungjawab Perseorangan
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang di perkuat oleh kegiatan belajar bersama.
3) Interaksi Promotif
Unsur interaksi promotif penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif.
4) Komunikasi antar Anggota
Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan peserta didik harus:
b) Mampu berkomunikasi secara akurat. c) Saling menerima dan saling mendukung. 5) Pemrosesan Kelompok
Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.
d. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, antara lain (Santosa, 2010:53) :
1) Meningkatkan Hasil Belajar Akademik
Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan sosial, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2) Penerimaan terhadap Keragaman
Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama.
3) Pengembangan Keterampilan Sosial
Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi untuk saling berinteraksi dengan teman yang lain.
e. Manfaat Pembelajaran Kooperatif
1) Dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya dalam suasana belajar mengajar yang bersifat terbuka dan demokratis.
2) Dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri yang telah dimiliki oleh siswa.
3) Dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap, nilai dan keterampilan-keterampilan sosial untuk ditetapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
4) Siswa tidak hanya sebagai objek belajar melainkan juga sebagai subjek belajar karena siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya.
5) Siswa dilatih untuk bekerjasama, karena bukan materi saja yang dipelajari tetapi juga tuntutan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal bagi kesuksesan kelompoknya.
6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memperoleh dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung sehingga apa yang dipelajarinya lebih bermakna bagi dirinya.
2. Metode Modelling The Way
a. Pengertian Metode Modelling The Way
sampai lima anggota yang nantinya diminta untuk mendemonstrasikan materi yang sedang dipelajari.
Metode Modelling The Way pada dasarnya merupakan suatu metode pembelajaran yang berbasis unjuk kerja siswa berupa demonstrasi berdasarkan skenario yang telah dibuat oleh siswa. Adapun alasan penggunaan metode ini sebagai berikut.
1) Terdapat topik yang cocok dengan metode ini
2) Terdapat sifat bahan ajar yang menuntut diperagakan 3) Tipe belajar pembelajar yang berbeda
4) Memudahkan mengerjakan memahami prosedur kerja. b. Langkah-langkah Pelaksanaan
Menurut Suprijono (2009:115) langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan metode Modelling The Waysebagai berikut: 1) Guru menerangkan materi pembelajaran
2) Guru membagi siswa jadi kelompok 3-4 orang
3) Guru memberi siswa waktu 10-15 menit untuk menciptakan skenario kerja
4) Guru memberi waktu 5-7 menit untuk berlatih
5) Secara bergiliran tiap kelompok mendemonstrasikan kerja kelompok
7) Guru memberi penjelasan secukupnya.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Modelling The Way
Kelebihan dan kekurangan metode Modelling The Way antara lain sebagai berikut (Suprijono, 2009:115)
1) Kelebihan Metode Modelling The Way
a) Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar, sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang penting.
b) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru. c) Bila siswa turut aktif dalam demonstrasi, maka beberapa masalah
yang menjadi pertanyaan siswa akan terjawab pada waktu mengamati proses demonstrasi.
d) Mampu mengurangi pengertian anak yang bersifat verbalistik. e) Memberikan kesempatan siswa untuk berfikir secara cermat dan
kritis.
f) Memberikan pengalaman belajar bagi siswa mengenai langkah-langkah suatu ketrampilan motorik tertentu.
2) Kekurangan Metode Modelling The Way a) Kurang efisien waktu
b) Memerlukan fasilitas yang tidak sedikit
d) Demontrasi akan menjadi metode yang tidak wajar bila alat yang didemontrasikan tidak dapat diamati secara seksama oleh siswa. e) Tidak semua hal dapat didemontrasikan di dalam kelas.
f) Demontrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktifitas dimana siswa melakukan demonstrasi sendiri. g) Bila guru kurang dapat menggunakan alat-alat peraga yang
dipakai maka akan menghambat jalannya pelajaran.
h) Kadang-kadang tidak semua anak memperhatikan apa yang didemonstrasikan oleh guru.
D. Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa penelitian yang relevan dan identik dengan penelitian ini, diantaranya sebagai berikut.
Penelitian Fina Nasru Shofiatun (2010) dengan judul “Implementasi
Metode Modelling The Way dan Demonstrasi pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
disajikan dalam 3 (tiga) siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Modelling The Way dan demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman, keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas XI IPA2 SMA Bakti Ponorogo pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Penelitian Laili Mukaromah (2009) dengan judul “Implementasi
Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII VII MTs Himmatul Ummah Kampar Riau Tahun Pelajaran 2008/2009. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang mempunyai tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Penelitian Noening Andrijati (2010) dengan judul “Peningkatan Kualitas Perkuliahan Pendidikan Matematika II Melalui Strategi Modelling The Way. Riset pengembangan pembelajaran ini menggunakan penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus.
Data dikumpulkan melalui observasi dan tes. Setelah menerapkan Strategi Modelling The Way dalam siklus pertama, skor rata-rata tes formatif siswa adalah 72,3 dan penguasaan belajar adalah 66,67%. Prestasi siswa meningkat pada siklus kedua; rata-rata skor formatif tes siswa 74,53 dan penguasaan kelas belajar adalah 82,22%. Kegiatan belajar siswa pada siklus pertama mencapai tingkat 80 atau B, dan pada siklus kedua, naik menjadi 87,5 atau A. Kinerja dosen di siklus pertama 81.25atau AB, dan pada siklus kedua, menjadi 87,5 atau A.
E. Kerangka Berpikir
Belum menggunakan metode modeling the
way dalam pembelajaran perilaku terpuji
Menggunakan metode modeling the
way dalam
pembelajaran. Kerangka alur berpikir dalam penelitian ini dipaparkan pada gambar 2.1.
Gambar 2.1.Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas
Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa guru mata pelajaran PAI pada pra tindakan menyampaikan materi pembelajaran belum menggunakan metode Modelling The Way menunjukkan bahwa kemampuan belajar siswa terhadap materi yang disampaikan guru rendah, belum sesuai harapan karena masih terdapat beberapa siswa yang belum tuntas belajar. Pada tahap berikutnya guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
Kondisi metode modeling the way
Minat dan perhatian siswa kurang, hasil belajar rendah
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Profil Sekolah
SMA Negeri 1 Ampel adalah salah satu SMA Negeri di Kabupaten Boyolali yang beralamat Jalan Pantaran km. 1 Ampel Boyolali. Lokasinya terletak di Dukuh Belang 01/04, Gladagsari, Kaligentong, Ampel Boyolali. Adapun profil lengkap SMA Negeri 1 Ampel dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 3.1. Profil SMA Negeri 1 Ampel 1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMAN 1 AMPEL
2 NPSN : 20308451
3 Jenjang Pendidikan : SMA 4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : JL. PANTARAN KM.1 AMPEL
RT / RW : 1 / 4
Kode Pos : 57352
Kelurahan : Gladagsari
Kecamatan : Kec. Ampel
Kabupaten/Kota : Kab. Boyolali
Provinsi : Prop. Jawa Tengah
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -7.4549 Lintang 110.5329 Bujur
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 0216/0/92 8 Tanggal SK Pendirian : 05-05-1992
11 Tgl SK Izin
Operasional : 20-05-1991
12 MBS : Ya
13 Luas Tanah Milik (m2) : 18765
14 NPWP : 1851195527000
3. Kontak Sekolah
15 Nomor Telepon : 82247842186
16 Email : [email protected]
4. Data Periodik
17 Waktu
Penyelenggaraan : Pagi
18 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat 19 Sumber Listrik : PLN
20 Daya Listrik (watt) : 7900 21 Akses Internet : Ada
5. Data Lainnya
22 Kepala Sekolah : Daryanto 23 Operator Pendataan : Indarti
24 Akreditasi : A
25 Kurikulum : KTSP
Tabel 3.2. Data PTK dan PD SMAN Negeri 1 Ampel
No Uraian Guru Tendik PTK PD
1 Laki - Laki 11 2 13 114
2 Perempuan 15 5 20 202
Total 26 7 33 316
Keterangan:
Tabel 3.3. Data Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Ampel
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kelas 12
2 Ruang Laboratorium 4 3 Ruang Perpustakaan 1
Total 17
Tabel 3.4. Data Rombongan Belajar SMA Negeri 1 Ampel
No Uraian Detail Jumlah Total
1 Kelas 10 L 45 139
P 94
2 Kelas 11 L 51 108
P 57
3 Kelas 12 L 18 69
P 51
B. Deskripsi Per Siklus 1. Deskripsi Siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Jumat, 28 April 2017 jam pelajaran ke 2-3 dimulai pukul 07.45 s.d 09.15 selama 90 menit. Materi pembelajaran dalam siklus I ini adalah mempraktikkan adab dalam berhias. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dipaparkan sebagai berikut:
a. Perencanaan
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.
b. Tindakan
Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus I meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Kegiatan Pendahuluan
Bapak Habib Arifianto, S.Pd selaku guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti yang akan bertindak sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam kegiatan pembelajaran ini guru menggunakan metode Modelling The Way.
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru menerangkan materi pengertian, dan ketentuan tentang adab dalam berhias secara garis besar.
c) Guru membagi siswa menjadi kelompok 3-4 orang
e) Guru memberi waktu 5-7 menit untuk berlatih dalam kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi/kerja kelompok.
f) Secara bergiliran tiap kelompok mempresentasikan kerja kelompok
g) Guru memberi kesempatan kelompok lain memberi masukan h) Guru memberi penjelasan secukupnya berdasarkan presentasi
siswa maupun dari masukan siswa lain. 3) Kegiatan penutup
Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi evaluasi.
c. Observasi
Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus I. Adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:
1) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran. 2) Mengamati situasi selama proses pembelajaran.
3) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. 4) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
d. Refleksi
1) Guru belum dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
2) Kesiapan siswa menjelang pembelajaran dimulai terlihat masih kurang.
3) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi pembelajaran terlihat masih kurang
4) Beberapa siswa berbicara sendiri atau mengganggu teman 5) Siswa terlihat kurang aktif dalam menjawab pertanyaan guru
2. Deskripsi Siklus II
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 05 Mei 2017 jam pelajaran ke 2-3 dimulai pukul 07.45 s.d 09.15 selama 90 menit. Materi pembelajaran dalam siklus II ini adalah mempraktikkan adab dalam perjalanan. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dipaparkan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus II, peneliti bersama guru PAI melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.
b. Tindakan
1) Kegiatan Pendahuluan
Guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya, yaitu adab dalam berhias. Guru juga memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam kegiatan pembelajaran ini guru menggunakan metode Modelling The Way.
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru menerangkan materi tentang adab dalam perjalanan secara garis besar.
c) Guru meminta siswa menuju kelompok seperti yang telah dibuat pada pembelajaran sebelumnya.
d) Guru memberi siswa waktu 10-15 menit untuk menciptakan skenario kerja atau berdiskusi merangkum materi yang diberikan, yaitu mempraktikkan adab dalam perjalanan.
f) Secara bergiliran tiap kelompok mendemonstrasikan/ mempresentasikan kerja kelompok
g) Guru memberi kesempatan kelompok lain memberi masukan h) Guru memberi penjelasan secukupnya berdasarkan
demonstrasi/presentasi siswa maupun dari masukan siswa lain. 3) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi evaluasi
c. Observasi
Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus II. Adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:
1) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran. 2) Mengamati situasi selama proses pembelajaran.
3) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. 4) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru PAI setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus II. Adapun kegiatan refleksi diperoleh hasil sebagai berikut:
2) Kesiapan siswa menjelang pembelajaran dimulai terlihat lebih baik dari pembelajaran sebelumnya.
3) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi pembelajaran terlihat lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. 4) Intensitas dan frekuensi siswa berbicara sendiri atau mengganggu
teman telah berkurang.
5) Siswa terlihat mulai lebih aktif dalam menjawab pertanyaan guru.
3. Deskripsi Siklus III
Pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari Jumat, 12 Mei 2017 jam pelajaran ke 2-3 dimulai pukul 07.45 s.d 09.15 selama 90 menit. Materi pembelajaran dalam siklus III ini adalah mempraktikkan adab dalam bertamu atau menerima tamu. Pelaksanaan pembelajaran siklus III dipaparkan sebagai berikut :
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus III, peneliti bersama guru PAI melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain: membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.
b. Tindakan
1) Kegiatan Pendahuluan
Guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran sebelumnya yakni adab dalam perjalanan. Guru juga memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat dari materi yang akan dipelajari
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dalam kegiatan pembelajaran ini guru menggunakan metode Modelling The Way.
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Guru menerangkan materi tentang adab dalam bertamu atau menerima tamu
c) Guru membagi siswa menjadi kelompok 3-4 orang
d) Guru memberi siswa waktu 10-15 menit untuk menciptakan skenario kerja atau berdiskusi merangkum materi yang diberikan, yaitu mempraktikkan adab dalam bertamu atau menerima tamu.
f) Secara bergiliran tiap kelompok mendemonstrasikan/ mempresentasikan kerja kelompok
g) Guru memberi kesempatan kelompok lain memberi masukan h) Guru memberi penjelasan secukupnya berdasarkan
demonstrasi/presentasi siswa maupun dari masukan siswa lain. 3) Kegiatan Penutup
Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi evaluasi
c. Observasi
Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus III. Adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:
1) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran. 2) Mengamati situasi selama proses pembelajaran.
3) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. 4) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru PAI setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus III. Adapun kegiatan refleksi diperoleh hasil sebagai berikut:
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Data Pra Siklus
a. Analisis Data Hasil Tes
Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I, II, dan III telah dilaksanakan penilaian berupa tes tertulis terhadap siswa pada pokok bahasan sebelum kompetensi dasar membiasakan perilaku terpuji. Hasil tes disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan awal siswa agar dapat diketahui ada dan tidaknya kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran siklus I, II dan III. Adapun hasil tes pada pra siklus pembelajaran tersebut ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 4.1. Hasil Tes Pra Siklus
Jumlah Siswa 22 orang Rata-rata 77,8
KKM 77
Tuntas 16 orang (72,7 %) Belum Tuntas 6 orang (27,3 %)
1) Rata-rata nilai tes sebesar 77,8; perolehan ini masih di bawah kriteria ketuntasan minimal sebesar 77.
2) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 16 orang (72,7%).
3) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 6 orang (27,3%).
b. Analisis Data Angket
Angket pra tindakan ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui pendapat siswa terhadap pembelajaran PAI sebelum menggunakan metode Modelling The Way (lampiran 5.1).
Tabel 4.2. Rekapitulasi Angket Belajar Pra Siklus Tindakan
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakah menurut Anda mengajar mata pelajaran PAI hanya cukup dengan satu metode saja ?
0 22
2 Apakah Anda menganggap perlu menggunakan metode yang lain?
2 20
3 Apakah Anda cukup berminat diajar dengan menggunakan satu metode pembelajaran?
2 20
4 Apakah menurut Anda penggunaan metode mengajar guru selama ini sudah cukup baik dan memadai?
3 19
5 Apakah menurut Anda metode pembelajaran dari guru selama ini dapat dengan mudah untuk memahami materi pembelajaran?
5 17
6 Apakah Anda cukup antusias dan tertarik diajar dengan menggunakan satu metode pembelajaran?
2 20
7 Apakah Anda cukup berminat diajar dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi?
8 Apakah menurut Anda guru sering mengalami masalah dalam menentukan materi pembelajaran?
0 22
9 Apakah menurut Anda metode pembelajaran oleh guru selama ini telah dengan mudah dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar ?
6 16
10 Apakah menurut Anda metode pembelajaran oleh guru selama ini dapat membantu memudahkan untuk mengerjakan soal?
6 16
Hasil angket pada tabel 4.2 diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Seluruh siswa (22 orang) menyatakan bahwa mengajar mata pelajaran PAI tidak hanya cukup dengan satu metode saja.
2) Sejumlah 20 siswa (91 %) menyatakan tidak antusias dan tertarik diajar dengan menggunakan satu metode pembelajaran
3) Sejumlah 16 siswa (73 %) menyatakan bahwa metode guru dalam mengajar kurang dapat membantu meningkatkan hasil belajar.
2. Analisis Data Siklus I
a. Analisis Hasil Pengamatan
1) Pengamatan terhadap Guru
Hasil pengamatan terhadap guru pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran siklus I dipaparkan pada Tabel 4.3 dan lampiran 2.1.
Tabel 4.3. Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus I
NO INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum pembelajaran 4 2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 4
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan pada materi pembelajaran 4 4 Kemampuan memandu kegiatan pembelajaran 4
5
Kemampuan memberikan bimbingan pada siswa yang
mengalami kesulitan belajar 4
6
Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan 4
B METODE PEMBELAJARAN
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang dicapai 4 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4 9 Menguasai kelas 4 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat mudah diterapkan 4
11
Melaksanakan pembelajaran yang memingkinkan tumbuhnya kegiatan positif 4
12
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan 3
C
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/MEDIA PEMBELAJARAN
13 Menggunakan media yang relevan dengan materi 4 14 Menghasilkan pesan yang menarik 4
15
Mengupayakan media belajar bagi siswa dan buku
pendamping guru yang sesuai 4
D PEMBELAJARAN YANG MEMICU DAN MEMELIHARA KETERLIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran 4 17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 4 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 4
E PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan). 4
F PENGGUNAAN BAHASA
21
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan
benar. 4
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 4
III PENUTUP
23
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan siswa 4
24
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai remidi atau pengayaan. 4
Total Skor 95
Nilai Kinerja Guru 7.92
Kategori BAIK
Keterangan penskoran:
1 = sangat tidak baik 4 = baik
2 = tidak baik 5 = sangat baik 3 = kurang baik
Penjelasan Tabel 4.3 mengenai hasil pengamatan terhadap guru siklus I sebagai berikut:
a) Pada pra pembelajaran, guru telah memeriksa kesiapan siswa dan melakukan apersepsi dengan baik.
b) Penguasaan materi pembelajaran oleh guru, meliputi: penguasaan materi, kemampuan memandu pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, pembimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan terasa kurang terlihat sudah cukup baik.
d) Guru terlihat belum optimal dalam melaksanakan pembelajaran yang bersifat mudah diterapkan.
e) Guru terlihat telah cukup baik dalam memanfaatkan sumber/media pembelajaran.
f) Guru cukup baik dalam menumbuhkan partisipasi aktif, keceriaan dan atusiasme siswa dalam belajar saat pembelajaran. 2) Pengamatan terhadap Siswa
Hasil pengamatan terhadap siswa (lampiran 3.1) dapat dijelaskan sebagai berikut
a) Kesiapan siswa dalam menyiapkan alat pelajaran sebelum pembelajaran dimulai cukup baik.
b) Secara umum siswa cukup baik memperhatikan penjelasan guru.
c) Siswa masih terlihat banyak yang berbicara sendiri saat kegiatan pembelajaran.
d) Siswa cukup aktif dalam kerjasama kelompok.
e) Siswa cukup baik dalam menjalankan perintah guru pada saat kegiatan pembelajaran.
b. Analisis Hasil Tes
Tabel 4.4. Hasil tes siklus I Jumlah Siswa 22 orang
Rata-rata 80,6
KKM 77
Tuntas 17 orang (77,3 %) Belum Tuntas 5 orang (22,7 %)
Hasil tes pada Tabel 4.4 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Rata-rata nilai tes sebesar 80,6 perolehan ini telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebesar 77.
2) Siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 17 orang (77,3%).
3) Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 5 orang (22,7%).
3. Analisis Data Siklus II
a. Analisis Hasil Pengamatan 1) Pengamatan terhadap Guru
Tabel 4.5. Hasil Pengamatan terhadap Guru Siklus II
NO INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I PRA PEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan siswa sebelum pembelajaran 4 2 Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 5
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A PENGUASAAN MATERI PEMBELAJARAN
3 Menunjukkan penguasaan pada materi pembelajaran 4 4 Kemampuan memandu kegiatan pembelajaran 4
5
Kemampuan memberikan bimbingan pada siswa yang
mengalami kesulitan belajar 4
6
Kemampuan menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan 4
B METODE PEMBELAJARAN
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan) yang dicapai 4 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 4 9 Menguasai kelas 4 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat mudah diterapkan 4
11
Melaksanakan pembelajaran yang memingkinkan tumbuhnya kegiatan positif 5
12
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan 3
C
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR/MEDIA PEMBELAJARAN
13 Menggunakan media yang relevan dengan materi 5 14 Menghasilkan pesan yang menarik 4
15
Mengupayakan media belajar bagi siswa dan buku
pendamping guru yang sesuai 4
D PEMBELAJARAN YANG MEMICU DAN MEMELIHARA KETERLIBATAN SISWA
16 Menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran 4 17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 4 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 5
E PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
19 Memantau kemajuan belajar selama proses 4
20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan). 4
F PENGGUNAAN BAHASA
21
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan
benar. 4
22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 4