• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT - SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) PADA SISWA KELAS V MI AL MAHMUD KUMPULREJO 01 KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT - SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) PADA SISWA KELAS V MI AL MAHMUD KUMPULREJO 01 KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI SIFAT

-

SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) PADA

SISWA KELAS V MI AL MAHMUD KUMPULREJO 01

KEC.

ARGOMULYO KOTA SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

U

LIS SA’ADAH

11510046

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(3)
(4)
(5)
(6)

iv MOTTO

Barangsiapa yang keluaruntuk mencari ilmu maka ia berada di jalan ALLAH sampai ia kembali (HR. Tirmidzi)

Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah, apabila kau mau maka sia siakalah pintu tersebut atau

peliharalah( HR.Tirmidzi)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku Ibu (Ismiyati ) dan Ayah (M. Ismun) tercinta, terima kasih atas doa, nasehat dan perjuangannya.

2. Adikku Dewi Lestari tercinta yang juga ikut memotivasi dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

3. Sahabatku Syarifatul Umami yang mau meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam pembuatan skripsi.

4. Almamater Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

5. Almamater Pondok Salafiyah Al Manar Tengaran Kab. Semarang

6. Mi Al Mahmud Kumpulrejo Salatiga yang telah membantu penelitian dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

(7)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SIFAT SIFAT CAHAYA MELALUI PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS V

MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01

Maka Dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Ibu Peni Susapti. M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI yang telah membantu dan memberi petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku Pembimbing yang banyak memberikan saran dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Bapak/Ibu Dosen dan karyawan / karyawati IAIN Salatiga.

8. Bapak Drs. H. Masyhudi. M.Pd.I selaku Kepala MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Argomulyo Salatiga serta semua guru yang telah membantu memberikan informasi atau data tentang penelitian ini.

(8)

vi

5. Semua Murid kelas V yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

6. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban baik material maupun spiritual

7. Sahabat-sahabat senasib dan seperjuangan khususnya PGMI 2010 yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu.

Harapan penulis semoga amal baik mereka senantiasa mendapat balasan dari Allah SWT yang lebih baik dari padanya.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan di sana sini, karena keterbatasan kemampuan penulis, maka dari itu saran dan kritik yang bersifat membangun dan menyempurnakan skripsi ini, dari pembaca sangat diharapkan.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pecinta ilmu dan pembaca pada umumnya serta penulis pada khususnya.

Salatiga, 13Februari 2015

(9)

vii Skripsi Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Pembimbing : Dr. Budiyono Saputro. M, Pd.

Kata Kunci : Prestasi Belajar dan Pendekatan CTL

Penelitian ini merupakan upaya Penulis untuk mengetahui penggunaan pendekatan Contextual Teaching And Learning. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: “Apakah penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learnin dapat meningkatkan Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siswa kelas V MI Al Mahmud 01 Kumpulrejo Argomulyo, Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015” ?

Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan tiga tahapan yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrumen penelitian lainnya. 2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 3) Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan. 4) Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subyek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V MI al Mahmud 01 Kumpulrejo yang berjumlah 24 siswa, terdiri dari 18 siswa laki- laki dan 6 siswi perempuan.

Berdasarkan penelitian diperoleh hasil dengan pendekatan Contextual Teaching And Learning( CTL ) pada materi sifat – sifat cahaya mengalami peningkatan mulai dari siklus I sampai siklus III yaitu pada siklus I ke siklus II, angka peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM meningkat sebanyak 5 siswa atau 20,8%. Dari siklus II ke siklus III, angka peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM meningkat sebanyak 2 siswa atau 8,3%

(10)

viii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... LEMBAR BERLOGO ... JUDUL ...

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

PENGESAHAN KELULUSAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar BelakangMasalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis PenelitiandanIndikator ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. DefinisiOperasional... 7

G. Metode Penelitian... 8

1. Rancangan penelitian ……… 8

2. Langkah – langkah penelitian ……….9

3. Subyek, lokasidanwaktu ………. 11

4. Instrumenpenelitian ………. 12

5. Teknikpengumpulan data ……… 12

(11)

ix

H. Sistematika Penulisan Skripsi ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... A. Pengertian Prestasi Belajar ... 15

1. Prestasi Belajar ... 15

2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 16

3. Pengertian Belajar ... 17

4. Tujuan Belajar ... 18

5. Prinsip - Prinsip Belajar ... 19

6. Ciri - Ciri Belajar ... 20

7. Macam - Macam Evaluasi Belajar ... 21

8. Perwujudan Prestasi Belajar ... 22

B. IPA 1. Pengertian IPA... 24

2. Tujuan IPA... 25

3. RuangLingkup IPA ... 25

C. Hakikat Pendekatan Pembelajaran CTL ... 1. Pengertian Pendekatan CTL ... 26

2. Komponen Pendekatan Pembelajaran CTL ... 28

3. Pendekatan Pembelajaran CTL ... 32

4. Langkah - Langkah Pembelajaran Pendekatan CTL ... 34

5. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan CTL ... 36

6. Nilai - nilai Karakter dalam Pendekatan CTL... 37

7. Dasar Teori Pembelajaran Pendekatan CTL ... 40

D. Materi IPA Sifat - Sifat Cahaya ... 1. Pengertian Cahaya ... 41

2. Sifat-Sifat Cahaya ... 41

(12)

x

A. Gambaran umum MI Al Mahmud Kumpulrejo ... 46

B. Tujuan MI Al Mahmud Kumpulrejo ... 46

C. Visi Misi MI Al Mahmud Kumpulrejo ... 47

D. Keadaan Guru dan Siswa ... 47

E. Subyek Penelitaian ... 48

F. Pelaksanaan Penelitian ... 50

G. Diskripsi Siklus 1 ... 50

H. Diskripsi Siklus II ... 52

I. Diskripsi Siklus III ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Prestasi Belajar Siswa ... 58

B. Pembahasan ... 62

BAB V PENUTUP ... A. Kesimpulan... 65

B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Empat Langkah Tindakan PTK………….…. 11 Grafik 4.1 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I,

(14)

xii

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Data Tenaga Pendidik ... 47

TABEL 3.2 Data Siswa Keseluruhan ... 48

TABEL 3.3 Data siswa kelas V ... 49

TABEL 4.1 Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 58

TABEL 4.2 Prestasi Belajar SiswaSiklus II ... 60

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP (RencanaPelaksanaanPembelajaran) siklus I……. Lampiran 2 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus II…… Lampiran 3 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus III….. Lampiran 4 Lembar soal pre tes siklus I……….. Lampiran 5 Lembar soal post tes siklus I………... Lampiran 6 Lembar soal post tes siklus II……….. Lampiran 7 Lembar soal post tes siklus II………. Lampiran 8 Lembar soal pre tes siklus III………. Lampiran 9 Lembar soal post tes siklus III……… Lampiran10 Lembar Pengamatan Guru siklus I………. Lampiran11 Lembar Pengamatan Guru siklus II……… Lampiran12 Lembar Pengamatan Guru siklus III………. Lampiran13 Lembar Pengamatan Siswa siklus I………. Lampiran14 Lembar Pengamatan Siswa siklus II……… Lampiran15 Lembar Pengamatan Siswa siklus III……….. Lampiran17 Surat Ijin Penelitian……….. Lampiran18 Surat Keterangan Penelitian………. Lampiran19 Lembar Konsultasi………...

Lampiran20 Nilai SKK………

Lampiran21 Daftar Riwayat Hidup………

Lampiran 22 Dokumentasi……….

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, pendidikan masih memegang peranan yang sangat penting.Dengan adanya pendidikan, sumber daya manusia dapat berkembang menuju ke arah yang lebih baik. Salah satunya dapat dilihat dari prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa. Dalam perkembangannya, guruharus memiliki keahlian untuk memilih dan menggunakan Pendekatan Pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam serta mengetahui kondisi siswa, disamping itu penguasaan ketrampilan yang lain.

Dari hal-hal tersebut sudah diketahui bahwa keberhasilan pendidikan sangatlah penting dalam pendidikan.Dalam hal ini seorang guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran sekolah. Sudjana (2007:13) mengemukakan bahwa untuk menunjang tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran diperlukan keterampilan guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru memegang peranan penting dalam mengontrol kegiatan pembelajaran di kelas dengan didukung sumber lain dalam bentuk pengajaran melalui pendekatandalam pembelajaran.

(17)

2

Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikandan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalammengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, jelas bahwa IPA memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan di negara - negara maju .

Pendidikan IPA di Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat penting dan menjadi tolak ukur kemajuan bangsa. Kenyataan yang terjadi diIndonesia, mata pelajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang diperhatikan. Apalagi melihat kurangnya pendidikan yang menerapkan konsep IPA. Permasalahan ini terlihat dari cara guru dalam mengajar peserta didik. Mereka menyampaikan materi secara mentah kepada peserta didik, dalam arti para guru hanya menyampaikan materi serta peserta didik hanya disuruh mendengarkan. Guru sering kali tidak memperhatikan tingkat antusias peserta didik dalam mengikuti pelajaran. Mereka hanya menggunakan suatu pendekatan kovensional saja yaitu Pendekatan yangdigunakan hanya ceramah dan tanya jawab saja.

(18)

3

banyaknya jumlah siswa kelas V MI Al - Mahmud KumpulRejo 01 yang nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM). Dari 24 siswa hanya 9 anak atau 37,5% yang dapat mencapaiKKM.

(19)

4

Upaya untuk mengatasi masalah yang ada di kelas diperlukan sebuah pendekatan pembelajaran yang tepat yang dapat memberikan semangat siswa dalam belajar IPA khususnya materi sifat - sifat cahaya. Melalui proses belajar yang di alami siswa sendiri maka siswa menjadi tertarik, sehingga tumbuh minat dan kreativitas untuk belajar.

Salah satu PendekatanPembelajaran yang sesuai dengan permasalahanpembelajaran yang ada adalah dengan PendekatanContextual Teaching And Learning ( CTL). CTL yaitu suatu pendekatan dengan konsep Pembelajaran yang membantu guru untuk menghubungkan kegiatan dan bahan ajar dengan situasi nyata, yang dapat memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapannya dalam kehidupan sehari - hari. siswa sebagai anggota keluarga bahkan sebagai anggota masyarakat disekitarnya (Suprijono,2009:79). Harapan setelah diterapkan pendekatan CTLmaka pemahaman siswa terhadap materi sifat - sifat cahaya dapat meningkat.

Tidak hanya guru yang dapat menggunakan pendekatan pembelajaran ini, akan tetapi orangtua juga dapat menggunakannya dalam pembelajaran di rumah. Atas peran guru, orangtua, dan tentunya niat dari siswa, pendekatan pembelajaran CTL ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa pada mata pelajaran IPA terutama dalam Materi Sifat - Sifat Cahaya.

Dari berbagai hal diatas Penulis membuat Penelitian tentang

(20)

5

Pendekatan CTL Pada Siswa Kelas V MI Al - Mahmud Kumpulrejo 01 Tahun

Pelajaran 2014/2015”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji sebagai berikut: “Apakah pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA Materi Sifat - Sifat Cahaya padaSiswa kelas V MI Al - Mahmud Kumpulrejo 01Tahun Pelajaran 2014/2015?”

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Peningkatan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V MI Al - Mahmud Kumpulrejo 0I Tahun Pelajaran 2014/2015 melalui Pendekatan CTL.

D. Hipotesis PenelitandanIndikatorPenelitian 1. HipotesisPenelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,2008:64). Adapun menurut Hadi (2000:63), “hipotesis diartikan sebagai dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah, dia akan ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima jika fakta-fakta

(21)

6

dirumuskan hipotesis “melalui pendekatanCTL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas VMI Al - Mahmud Kumpulrejo 0ITahun Pelajaran 2014/2015”.

2. IndikatorKeberhasilan

Penerapan Pendekatan CTL ini efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai.adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:

a. Ada perubahan hasil post test secara berkelanjutan (continue) dari siklus pertama ke siklus dua dan seterusnya.

b. Siswa dinyatakan berhasil apabila kelulusan sudah mencapai 80%, siswa memenuhi KKM sebesar 60.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya yaitu:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan masukan dan wawasan kepada guru dalam proses pembelajaran.

b. Memberikan solusi sebagai upaya perbaikan mutu proses pendidikan khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

2. Manfaat Praktis

(22)

7 a. Bagi Siswa

Memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa

b. Bagi Guru

Memberikan arahan dalam proses pembelajaran dan memberi solusi untuk mengajarkan materi lebih efektif dan menyenangkan c. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatnya pembelajaran, karena dengan hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi sekolah dalam meningkatkan kemampuan peserta didik.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok yang menjadi variabel penelitian.

Adapun istilah-istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut :

1. Prestasi Belajar

(23)

8

2. Ilmu Pengetahuan Alam

IPA merupakankonsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luasterkait dengan kehidupan manusia. PembelajaranIlmu Pengetahuan Alam sangat berperan dalam proses pendidikan dan perkembangan teknologi (Susanto, 2013 : 45)

3. Pendekatan Contextual Teaching And Learning

Pendekatan CTL yaitu suatu pendekatan dengan konsep Pembelajaran yang membantu guru untuk menghubungkan kegiatan dan bahan ajar dengan situasi nyata, yang dapat memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan pengetahuan dan terapannya dalam kehidupan sehari - hari. siswa sebagai anggota keluarga bahkan sebagai anggota masyarakat disekitarnya (Suprijono,2009:79).

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas atau dikenal dengan sebutan PTK. PTKAdalah Penelitian yang mengangkat masalah - masalah yang aktual yang dilakukan oleh guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran dikelas secara lebih profesional (Tukiran, 2010: 17). Arikunto (2008:2-3) mengemukakan tiga kata sehingga membentuk pengertian PTK.

(24)

9

menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.

2. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus - siklus kegiatan untuk peserta didik.

3. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.

2. Langkah-langkah Penelitian

Tahapan-tahapan dalam melaksanakan PTK adalah: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan (Planning)

Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1) Membuat skenario pembelajaran dengan pendekatanCTL(Silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)). 2) Menyusun soal evaluasi

3) Menyusun lembar pengamatan untuk guru dan siswa. b. Tindakan (Action)

(25)

10

proses refleksi pada tahap empat nanti dan agar hasilnya dapat disinkronkan dengan maksud semula.

c. Pengamatan (Obervation)

Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diamati, dicatat, dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama kegiatan pembelajaran.

d. Refleksi (Reflection)

Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi, dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan. (Kunandar, 2011: 75).

Pada tahap refleksi meliputi: 1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran, 2) Evaluasi hasil observasi, 3) Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II.

Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya, yaitu siklus II dan seterusnya.

(26)

11

Skema Siklus Penelitian

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Menurut Arikunto

3. Subjek, LokasidanWaktuPenelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di lakukan di MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 Madrasah ini dipilih karena memerlukan pengembangan Pendekatan pembelajaran yang akan meningkatkan kinerja guru.

b. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V yang berjumlah 24 siswa. penelitian ini dikhususkan pada mata pembelajaran IPA

c. Waktu Penelitian

PTK ini dilakukan pada tahun ajaran baru 2014/2015 yaitu tanggal 12 Januari 2015 sampai selesai.

(27)

12

4. Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah: a.Silabus

b. Soal Tes c.. Bahan Ajar

d.. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) e.Lembar Pengamatan Guru

f. Lembar Pengamatan Siswa 5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan (Suyadi, 2011: 84). Lebih jelasnya metode pengumpulan data akan diuraikan sebagai berikut: a. Metode Observasi (Pengamatan)

Observasi (Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pengamatan secara sistematis (Arikunto, 2008: 27). Metode ini penulis gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran denganditerapkannya Pendekatan CTL

b. Tes

Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran.

(28)

13

Metode ini dalam arti sempit adalah sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, dalam arti luas adalah dokumen, sertifikat, foto, tape dan lainnya (Arikunto, 2008: 64). Dokumentasi ini penulis gunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana dan prasarana, dan keadaan siswa.

6. Analisis data

Semua data yang telah diperoleh dan dikumpulkan pada dasarnya untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang diperoleh dari lapangan. Oleh sebab itu, pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisis, diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.

Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis denganmenyusun danmengolah data yang terkumpul melalui tes, wawancara, lembar pengamatan guru, lembar pengamatan siswa dan dokumentasi.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini, maka peneliti susun dengan sistematika sebagai berikut :

(29)

14

BAB IIKAJIAN PUSTAKA: Kajian Pustaka, terdiri dari Prestasi Belajar, Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam, pendekatanCTL dan Materi Sifat - Sifat Cahaya, Kaitan Prestasi Belajar Dengan Pendekatan CTL.

BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN: Pelaksanaan Penelitian, terdiri dari Gambaran Umum Lokasi Penelitian, Subyek Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian yang Meliputi Deskripsi Pelaksanaan SiklusI,Pelaksanaan Siklus II,dan Pelaksanaan SiklusIII.

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari Deskripsi Tiap Siklus dan Pembahasan Hasil Penelitian.

BAB VPENUTUP : Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Daftar Pustaka

(30)

15

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Prestasi Belajar

1. Prestasibelajar

(31)

16

2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam Sriyanti, 2009: 23) Suryabrata berpendapat secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal dan factor eksternal.

a. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor faktor diluar diri individu. faktor eksternal terdiri dari faktor non sosial dan sosial.

1) Faktor nonsosaial

Faktor nonsosial adalah faktor faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada dilingkungan belajar.kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedungdan sejenisnya.

2) Faktor sosial

Faktor sosial adalalah faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang berupa manusia dapat dipilih menjadi faktor keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang ada didalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan psikologis.

1) Faktor Biologis

(32)

17

(a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya

Keadaan tonus jasmani secara umum ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu.

(b) Keadaan fungsi- fungsi jasmani tertentu

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah jasmani tertentu, terutama fungsi yang terkait dengan panca indra. 2) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis tersebut yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat dan lainnya.

3. Pengertian Belajar

Sardiman juga mengambil kesimpulan dari beberapa defini isi yang dikemukakan para ahli, yaitu: Belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru,dan lain sebagainya. Belajar itu akan lebih baik, kalau subjek itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistk (Sardiman, 2009 :20).

(33)

18

sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat Penulis simpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

4. Tujuan Belajar

Secara umum tujuan belajar terbagi menjadi tiga , yaitu: a. Untuk Mendapatkan Pengetahuan

Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. dengan kata lain, tidak dapat mengembangkang kemampuan berfikir akan memperkaya kemampuan.

b. Penanaman Konsep dan Ketrampilan

Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu ketrampilan.jadi soal ketrampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. ketrampilan dapat dididik yaitu dengan melatih kemampuan.

c. Pembentukan Sikap

(34)

19

menggunakan pribadi guru itu sendiri sebagai contoh atau model (Sardiman,2009:26).

5. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam hal ini ada beberapa Prinsip yang penting dalam belajar. Adapun prinsip - prinsip belajar tersebut adalah sebagai berikut: a. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan

kelakuannya.

b. Belajar memerlukan proses dan penahapan serta kematangan diri para siswa.

c. Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi, terutama motivasi dari dalam atau dasar kebutuhan atau kesadaran atau intrinsic motivation, lain halnya belajar dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekandan menderita.

d. Dalam banyak hal, Belajar merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan berbuat keliru ) dan conditioning atau pembiasaan. e. Kemampuan Belajar seseorang harus diperhatikan dalam rangka

menentukan isi pelajararan.

f. Belajar dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu : 1) Diajar secara langsung

2) Kontrol, kontak, penghayatan, pengalaman langsung (seperti anak belajar bicara, sopan santun, dan lain - lain).

(35)

20

g. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif mampu membina sikap, keterampilan, cara berfikir kritis dan lain - lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja.

h. Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak memengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.

i. Bahan pelajaran yang bermakna atau berarti, lebih mudah dan menarik untuk dipelajari, dari pada bahan kurang bermakna.Belajar perlu ada intraksi siswa dengan lingkungannya.

j. Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan serta keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan gairah belajar.

k. Belajar sedapat mungkin diubah kedalam bentuk aneka ragam tugas, sehingga anak - anak melakukan dialog dalam dirinya atau mengalaminya sendiri.(Sardiman ,2009 :24).

6. Ciri - Ciri belajar

DalamSriyanti, 2009: 18 ) Baharuddin dan Esa mengemukakan ciri - ciri belajar meliputi:

a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku

b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanen.

c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan tingkah laku itu bisa jadi bersifat potensial.

(36)

21

e. Pengalaman atau latihan dapat memberikan penguatan.

7. Macam - Macam Evaluasi Belajar

Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada dijalan yang diharapkan (Slameto,1991:159). Adapun macam - macamnya sebagai berikut :

a. Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi untuk mengetahui daya serap siswa setelah satu unit pelajaran yang disajikan. Evaluasi ini dilakukan sebagai penentu ketuntasan belajar siswa yang biasanya dengan tes tertulis. bagi siswa yang tuntas bisa melanjutkan pokok bahasan pelajaran yang baru, sedangkan bagi yang belum tuntas maka harus diberikan remidial.

b. Evaluasi Sumatif

(37)

22

8. Perwujudan Prestasi Belajar

DalamSriyanti, 2009: 20),Syah menyatakan bahwa wujud hasil belajar dapat dilihat adanya sembilan wujud perubahan, yaitu:

a. Kebiasaan

Salah satu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan kebiasaan – kebiasaan yang tidak diperlukan. Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang akan berperilaku positif yang relatif menetap dan otomatis.

b. Ketrampilan

Ketrampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan kordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang tinggi. Oleh sebab itu, prestasi belajar dapat dilihat tingkat ketrampilan yang ada dalam diri individu.

c. Pengamatan

Pengamatan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra, terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar.

d. Berfikir Asosiatif dan Daya Ingat

(38)

23

berfikir asosiatif tersebut. Selain itu, orang belajar akan mudah melakukan berfikir assosiatif tersebut. Selain itu, orang belajar memiliki daya ingat yang lebih baik.

e. Berfikir Rasional dan Kritis

Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berfikir rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan logika untuk menentukan sebab - akibat, menganalisis, menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu. f. Sikap

Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk mereaksi terhadap sesuatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya. g. Inhibisi

Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih baik. Hasil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan individu dalam melakukan sesuatu secara baik. h. Apresiasi

(39)

24 i. Tingkah laku efektif

Orang belajar akan memiliki tingkah laku yang efektif. Tingkah laku efektif ini dapat dilihat sebagai wujud dari hasil belajar. Maksudnya, seseorang dikatakan berhasil belajar jika orang tersebut memiliki tingkah laku yang efektif, yaitu tingkah laku yang memiliki manfaat.

B. IPA

1. Pengertian IPA

IPA atau yang lebih dikenal istilah sains adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam sekitar beserta isinya. IPA mempelajari semua benda yang ada di alam,peristiwa,dan gejala -gejala yang muncul dialam. Dengan demikian IPA dapat didefinisikan sebagai suatu pengetahuan yang bersifatobyektif tentang alam sekitarnya.

IPA dapat dipelajari dangan mengamati objek.objek yang diamati dalam IPA dapat berupa benda yang sangat kecil seperti atom dan bakteri ataupun objekyang berukuran sangat besar seperti laut bumi dan matahari. Secara umum, objek pengamatan IPA dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Objek biotik meliputi semua mahluk hidup diantaranya manusia,

hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.

(40)

25

2. Tujuan IPA

Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Menurut Badan Nasional Standar pendidikan (BSNP) adalah untuk:

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran tuhan yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturanalamciptaannya. b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep - konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari - hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA lingkungan teknologi dan masyarakat.

d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar memecahkan masalah dan membuat keputusan.

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara dan melestarikan lingkungan.

3. Ruang Lingkup IPA

a. Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi dua aspek.

b. Kerja ilmiah yang mencakup penyelidikan, penelitian, berkomunikasi, pengembangan kreativitasdan pemecahan masalah, sikap dan nilai ilmiah.

c. Pemahaman konsep penerapan.

(41)

26

e. Benda atau materi, sifat - sifat dan kegunaan meliputi : cair, padat, dan gas.

f. Energi dan perubahannya meliputi : gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.

g. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda -benda langit lainnya.

h. Ilmu pengetahuan alam, lingkungan, teknologi, dan masyarakat merupakan konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan saling ketekaitannya dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat melalui pembuatan suatu karya teknologi sederhana termasuk merancang dan membuat.

C. HakikatPembelajaranContextual Teaching and Learning

1. Pengertian Contextual Teaching and Learning

(42)

27

(questioning), inkuiri (inquiry ), masyarakat belajar( learning community ), pemodelan (modelling ), dan penilaian autentik (authentic assessment ).

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa secara natural pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang, itu dapat terjadi melalui pencarian hubungan yang masuk akal dan bermanfaat. Pemanduan materi dengan pelajaran dengan konteks keseharian siswa didalam pembelajaran CTL akan menghasilkan dasar - dasar pengetahuan yang mendalam dimana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannys.

(43)

28

2. KomponenPembelajaranContextualTeaching And Learning

CTLsebagai suatu pendekatan dalam implementasinya tentu saja memerlukan perencanaan pembelajaran yang mencerminkan konsep dan prinsip CTL.

Ada tujuh komponen pembelajaran CTL yang harus dikembangkan oleh guru yaitu :

a. Kontruktivisme(Contructivisme)

Kontruktivismemerupakan proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognifit peserta didik berdasarkan pengalaman pribadinya. Menurut kontrutivisme pengetahuan memang berasal dari luar, tetapi dikontruksi oleh dan dari dalam diri seseorang. Oleh karena itu, pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting, Yaitu objek yang menjadi pengamatan, dan kemampuan subjek untuk menginterpretasi objek tersebut. Dengan demikian, pengetahuan tersebut tidak bersifat statis, tetapi bersifat dinamis, tergantung individu yang melihatdan mengontruknya.

b. Inkuiri(Inquiry )

(44)

29

memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri. Materiyang harus dipahaminya tersebut.

Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu: Merumuskan masalah, Mengajukan Hipotesis, Mengumpulkan data, Menguji Hipotesis berdasarkan data yang ditemukan dan membuat kesimpulan.

c. Bertanya(Questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya bukan berarti tidak tahu, demikian pula dengan menjawab bukan berarti telah paham. Sebab bertanya dapat dipandang sebagai refleksi keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan dapat dipandang sebagai cerminan kemampuan seseorang dalam berfikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan materi begitu saja, tetapi mamancing agar peserta didik dapat menemukan jawabannya sendiri. oleh karena itu, peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan - pertanyaan dari peserta didik, guru dapat membimbing dan mengarahkan mereka untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya.

Pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya dan menjawab dapat dilakukan dengan cara - cara sebagai berikut :

(45)

30

b. Membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar lebih sungguh - sungguh.

c. Merangsang keingintahuan peserta didik terhadap topik - topik tertentu.

d. Memfokuskan peserta didik pada sesuatu yang diinginkan. e. Membimbing peserta didikuntuk menemukan atau

menyimpulkan materi pembahasan. d. MasyarakatBelajar (Learning Community)

(46)

31 e. Pemodelan (Modelling)

Asas modelling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap peserta didik. Misalnya, guru olahraga memberikan contoh tentang bagaimana cara menendang bola, atau guru biologi memberikan contoh bagaimana cara mencangkok tanaman,dan seterusnya. Proses modelling tidak terbatas pada guru saja, tetapi dapat juga memanfaatkan peserta didik yang dianggap memiliki kemampuan. Misalnya, peserta didik yang bisa menendang bola dapat disuruh untuk memberikan contoh pada peserta didik yang lain.

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengetahuan dan pengalaman yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian - kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah diprosesnya. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif peserta didik. yang pada akhirnya menjadi bagian dari pengetahuan. tidak menutup kemungkinan melalui proses refleksi tersebut, peserta didik akan memperbarui pengetahuan yang telah dibentuknya.

(47)

32

menafsirkan pengalamannya sendiri, sehingga ia dapat menyimpulkan tentang pengalaman belajarnya.

g. Penilaian Nyata(Authentic Asessment)

Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh peserta didik untuk mengetahui apakah peserta didik belajar atau tidak. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah peserta didik benar - benar belajar atau tidak, memahami atau tidak apakah pengalaman belajar peserta didik memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan, baik intelektual maupun mental peserta didik. Penilaian yang autentik dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan secara kontinu selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, penilaian difokuskan pada proses belajar bukan hasil belajar.(Suyadi, 2013: 83).

3. Pendekatan Pembelajaran Contexstual

(48)

33

Berdasarkan Center For Occoupational Research Andelvelopment( CORD) Penerapan Pendekatan Pembelajaran CTL digambarkan sebagai berikut:

a. Relating yaitu belajardikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata. Konteks merupakan kerangka yang dirancang guru untuk membantu peserta didik agar yang dipelajari lebih bermakna.

b. Experiencing yaitu belajar adalah kegiatan mengalami peserta didik berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji, berusaha menemukan dan menciptakan hal baru dari apa yang dipelajarinya.

c. Applying yaitu belajar menekan kan pada proses mendemontasikan pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya.

d. Cooperating yaitu belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar kelompok, komunikasi interpersonal atau hubungan intersubjektif.

e. Transfering yaitu belaja rmenekankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.

( Suprijono, 2009: 83).

4. Langkah - Langkah Pendekatan Pembelajaran Contekstual Teaching And Learning

(49)

34 a. Pendahuluan

1. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai, manfaat dari proses pembelajaran, dan pentingnya materi pelajaran yang akan dipelajari.

2. Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL

a) Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa

b) Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan percobaan tentang sifat - sifat cahaya.

c) Melalui percobaan siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang ditemukan tentang percobaan tentang sifat- sifat cahaya. 3. Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan

oleh setiap siswa. b. Inti Pembelajaran

Dilapangan, siswa - siswa melakukan hal - hal sebagai berikut. 1) Melakukan percobaan sesuai dengan pembagian tugas kelompok. 2) Mencatat hal - hal yang mereka temukan sesuai alat observasi yang

telah mereka ditentukan sebelumnya.

Didalam kelas, siswa - siswa melakukan hal - hal berikut.

1) Mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing - masing.

(50)

35

3) Setiap kelompok menjawab setiap pertannyaan yang diajukan oleh kelompok yang lain.

c. Penutup

1) Dengan bantuan guru, siswa menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat - sifat cahaya sesuai dengan indikator hasil belajar yang harus dicapai.

2) Guru menugaskan siswa untuk membuat karangan tentang

pengalaman belajar mereka dengan tema “cahaya”.( Hamruni, 2012:

149) sedangkan trianto mengemukakanpenerapan pendekatan CTL dalam bukunya mendesain model pembelajaran inovatif - progresif sebagai berikut

1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya. 2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk topik. 3. Kembangkan rasa ingin tahu siswa dengan bertanya. 4. Ciptakan masyarakat belajar ( belajar dalam kelompok ). 5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.

6. Lakukan refleksi diakhir pertemuan.

7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. (Trianto, 2009 : 111)

(51)

36 a. Keunggulan PendekatanCTL

1) Pembelajaran dengan pendekatan CTL dapat mendorong peserta didik menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata artinya peserta didik secara tidak langsung dituntut untuk menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan dikehidupan nyata dilingkungan masyarakat, sehingga mampu menggali,berdiskusi,berfikir kritis,dan memecahkan masalah nyata yang dihadapinya dengan cara bersama - sama.

2) Pembelajarandengan pendekatan CTL mampu mendorong peserta didik untuk menerapkan hasil belajarnya dalam kehahidupan nyata.artinya peserta didik tidak hanya diharapkan dapat memahami materi yang dipelajarinya, tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilaku dalam kehidupan sehari - hari.

3) Pembelajarandengan pendekatan CTL menekankan pada proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam CTL tidak diharapkan peserta didik hanya menerima materi pelajaran melainkan dengan cara proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.

b. Kelemahan pendekatan CTL

(52)

37

2) Pendekatan CTL lebih intensif dalam membimbing karena dalam pendekatan CTL guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. 3) Upaya untuk menghubungkan antara materi dikelas dengan realitas

didalam kehidupan sehari - hari peserta didik rentan kesalahan atas dasar ini harus mengalami kegagalan berulang kali (Suyadi, 2013 : 95)

6. Nilai – Nilai Karakter dalam Pembelajaran Contektual Teaching and

Learning

Berikut ini dikemukakan nilai – nilai karakter yang dapat ditransimikan melalui pendekatan pembelajaran CTL. Setidaknya terdapat enam nilai karakter dari 18 nilai karakter yang dirancang kemendikbud, diantaranya adalah nilai kerjasama, toleransi, demokratis, mandiri semangat kebangsaan maupun cinta tanah air, peduli lingkungan, dan kepedulian sosial.

a. Kerja keras

(53)

38 b. Rasa ingin tahu

Bagi peserta didik yang belajar dengan pendekatan pembelajaran CTL, menguasai materi pelajaran yang diberikan guru dikelas saja tidak cukup. Secara alamiah peserta didik akan terus mencari tahu, apa dan bagaimana materi tersebut berhubungan dan dapat digunakan sebagai pemecahan masalah. Memang banyak ide maupun gagasan yang muncul, tetapi dalam praktiknya tidak sedikit peserta didik yang gagal dan harus mencari ide lain untuk menghubungkan dan menggunakan materi yang telah dikuasai tersebut sebagai problem solver. Namun kegagalan demi kegagalan tidak akan

menyurutkan peserta didik untuk memecahkan masalah, karena ia akan mencari jalan lain yang dapat ditempuh. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran CTL mampu menanamkan nilai karakter khususnya rasa ingin tahu.

c. Kreatif

(54)

39

fleksibilitas, keindahan dan seni, sedangkan intelektualitas sarat akan linieritas, sistematisasi yang rumit, kaku, prosedural dan ketat.

d. Mandiri

pendekatanpembelajaran CTL menuntut kemandirian yang tinggi, meskipun strategi ini dapat dilakukan secara kelompok. Hal ini karena strategi pembelajaran CTL secara tidak langsung menyangsikan kegagalan harus ditanggung sendiri jika ternyata cara mengatasi masalah yang dipilih gagal. Konsekuensi ini menuntut kemandirian yang tinggi, sehingga peserta didik terdorong untuk memilih cara – cara mengatasi masalah dengan penuh percaya diri dan tidak terpikir sedikitpun untuk menyalahkan orang lain atas kegagalan dirinya.

e. Tanggung jawab

(55)

40

pembelajaran CTL merupakan keniscayaan yang tidak dapat diragukan.

f. Peduli lingkungan sosial

pendekatan pembelajaran CTL dapat digunakan secara kelompok maupun individu. Ketika strategi ini digunakan secara kelompok, secara otomatis hal ini dapat menanamkan nilai karakter kepedulian sosial. Sedangkan kemampuan peserta didik dalam mengaitkan materi kelas dengan mengaitkan materi kelas dengan kehidupan nyata serta menggunakannya sebagai problem solver, secara otomatis dapat menanamkan kepedulian lingkungan.

7. Dasar Teori Pembelajaran Contektual Teaching And Learning

Menurut Johnson ( 2004 : 86) tiga pilar dalam sistem CTL, yaitu : a. Pendekatan CTL mencerminkan prinsip kesaling - bergantungan

untuk memecahkan masalah.

b. Pendekatan CTL mencerminkan prinsip deferensiasi, hal ini terlihat ketika ctl menantang untuk saling menghormati keunikan masing – masing, untuk menghargai perbedaan - perbedaan, untuk menjadi kratif, untuk bekerjasama, untuk menghasilkan gagasan baru yang berbeda, dan untuk menyadari bahwa keragaman adalah tanda kemantapan dan kekuatan.

(56)

41

umpan balik yang diberikan olah penilaian autentik, dan berperan serta dalam kegiatan kegiatan yang berpusat pada siswa yang membuat hati mereka bernyanyi.

D. Materi IPA Sifat-SifatCahaya

1. Pengertian Cahaya

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Sumber cahaya adalah benda yang dapat mengeluarkan cahayanya sendiri. Menurut asal-usul terjadinya, sumber cahaya dibagi menjadi dua macam yaitu:

a. Sumber Cahaya Alami

Sumber cahaya alami antara lain matahari, bintang, bulan, kilat dan kunang – kunang.

b. Sumber Cahaya Buatan

Sumber cahaya buatan antara lain senter, lampu pijar, lilin yang dinyalakan.

2. Sifat-Sifat Cahaya

a. Cahaya Dapat Dipantulkan

(57)

42

Apabila cahaya dipantulkan kesebuah benda maka dua peristiwa yang mungkin terjadi adalah :

1) Cahaya akan terus melalui benda yang mengenainya 2) Cahaya dipantulkan kembali.

Pemantulan dibedakan menjadi dua yaitu 1) Pemantulan beraturan

Pemantulan beraturan adalah pemantulan cahaya pada benda yang berpermukaan rata, mengkilat atau licin.pemantulan ini menghasilkan pemantulan cahaya yang beraturan.

2) Pemantulan baur atau pemantulan difus

Pemantulann difus merupakan pemantulan yang terjadi pada permukaannya tidak rata.pemantulan difus akan menghasilkan pantulan cahaya yang berhamburan.

b. Cahaya dapat menembus benda bening

Benda yang dapat ditembus oleh cahaya matahari misalnya air dan kaca. Benda- benda yang menerima cahaya dibedakan menjadi dua kelompok yaitu:

1) Benda gelap

Benda gelap adalah benda yang tidak dapat ditembus oleh cahaya. Contohnya kayu,besi, kain, kalkulator, buku dan lainnya.

2) Benda bening

(58)

43

c. Cahaya dapat dibiaskan

Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Contohnya : pensil dimasukkan kedalam air akan terlihat patah. Cahaya akan mengalami pembiasan apabila melewati dua medium(zat perantara)yang berbeda.

Pembiasan cahaya mempunyai dua sifat yaitu :

1) Jika cahaya masuk kemedium yang kerapatanya lebih besar maka cahaya dibiaskan mendekati garis normal.contoh cahaya dari udara ke air.

2) Jika cahaya masuk kemedium yang kerapatanya lebih kecil maka cahaya dibiaskan menjauhi garis normal.contoh cahaya dari air keudara

Besar kecilnya pembiasan cahaya tergantung pada besar kecilnya kerapaan zat tersebut.

d. Cahaya dapat merambat lurus

Berkas cahaya dari lilin yang merambat melalui lubang kecil akan selalu tampak lurus. Garis- garis yang menggambarkan cahaya disebut sinar cahaya. Kumpulan sinar cahaya disebut berkas cahaya.

(59)

44

e. Cahaya putih terdiri dari berbagai warna.

Pelangi memiliki bermacam - macamwarna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Warna-warna pelangi muncul karena cahaya putih matahari dibiaskan, diuraikan, dan dipantulkan oleh tetes-tetes air hujan. Warna-warna pelangi membentuk setengah lingkaran. Warna-warna cahaya yang membentuk cahaya putih disebut spektrum.

Proses penguraian cahaya dapat menyebabkan terjadinya pelangi dan fatamorgana.

a. Pelangi

Pelangi terjadi bila dalam keadaan hujan terdapat sinar matahari. Pelangimemiliki tujuh warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu.pelangi berasal dari cahaya matahari berupa sinar berwarna putih. Karena terkena air hujan, sinar putih tersebut mengalami pembiasan.

b. Fatamorgana

(60)

45

E. Kaitan Prestasi Belajar Dengan Pendekatan CTL

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pembelajaran yang materinya melibatkan siswa secara aktif serta berhubungan langsung dengan alam sekitar.

Dalam kaitannya memahami materi ipa yang begitu luas guru harus menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat dan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA.

Adapun pentingnya pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA adalah sebagai berikut :

a. Dengan menggunakan Pendekatan CTL siswa dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan peristiwa di kehidupan nyata.

b. Dengan menggunakan Pendekatan CTL siswa dapat belajar bersama teman, saling bertukar pikiran, dapat memecahkan permasalahan secara bersama – sama.

c. Dengan menggunakan Pendekatan CTL siswa tidak hanya mendapatkan pemahaman dari guru tetapi juga dari teman sekelompok.

d. Dengan menggunakan pendekatan CTL siswa lebih aktif menggali dan mencari pemahaman tentang materi.

e. Dengan menggunakan Pendekatan CTL siswa dapat menumbuhkan jiwa tanggung jawab terhadap apa yang telah ditugaskan.

(61)

46

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Gambaran Umum MI Al - Mahmud 01 KumpulRejo

Penelitian ini dilaksanakan di MI Al - Mahmud KumpulRejo 01 pada siswa kelas V yang jumlahnya 24 siswa. MI Al - Mahmud KumpulRejo 01 mempunyai enam ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, koperasi, dan UKS. MI Al - Mahmud KumpulRejo 01 terletak ditengah desa berbatasan dengan sebelah barat jalan desa, sebelah selatan berupa kebun, sebelah timur berupa rumah penduduk, didepan sekolah yaitu sebelah utara terdapat sebuah masjid Al Muttaqin sehingga dapat digunakan sebagai sarana kegiatan keagaman yang dilakukan oleh siswa dan guru. Seperti kegiatan keagaman yang diwajibkan sekolah yaitu sholat dhuha dan sholat dhuhur dan Pembelajaran Agama Islam.

B.Tujuan MI Al-Mahmud KumpulRejo 01

1. Terbentuknya pribadi yang Islami

2. Mencapai nilai ujian rata-rata 8 (delapan)

3. Tercapainya tri sukses pendidikan yang meliputi penampilan disiplin, output dan outcame.

4. Menjaga eksistensi madrasah.

5. Memberikan pelayanan multiple intelegences siswa

(62)

47

C.Visi Misi MI Al - Mahmud KumpulRejo 01

1. Visi : Teguh, Iman dan unggul dalam mutu. 2. Misi :

a. Peningkatan kwalitas pendidikan.

b. Pembinaan keagamaan dan ekstrakulikuler secara intensif. c. Transparasi manajemen Madrasah.

d. Peningkatan kompetensi pembelajaran.

D.Keadaan Guru dan Siswa MI Al - Mahmud 01 KumpulRejo a. Keadaan Guru MI Al - Mahmud 01 KumpulRejo

Jumlah guru atau staf pengajar pada MI Al - Mahmud KumpulRejo 01 Kec. Argomulyo, Salatiga pada tahun ajaran 2014/2015.

Adapun nama-nama pengajar atau guru pada MI Al - Mahmud 01 KumpulRejo Kec. Argomulyo Salatiga pada tahun ajaran 2014/2015. secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 3.1

Data Nama Guru MI MI Al-Mahmud kumpulrejo 01

No Nama Jabatan

1. Drs. H. Masyhudi, M. Pd.I Kepala Sekolah

2. Nikmatul Fadhilah S.Pd Wali Kelas VI

3. Kholil S.Pd.I Wali Kelas V dan pengurus perpustakaan

4. Zulaikah A. Ma Wali Kelas IV

5. Ilham S.Ag Wali Kelas III

6. Zahrah Wali Kelas II

7. Asiyah S.Pd. &Azizah S.Pd.I. Wali Kelas I

8. M. Makruf S.Pd.I Guru B. Inggris dan OR

(63)

48

10. Muhlasin Pegawai Tata Usaha

11. Zeni maulida S.Pd Bahasa Inggris

12. Anjarini Bahasa Jawa/SBK

13. Lintang S.Pd.I Bahasa Arab

b. Keadaan Siswa MI Al – Mahmud Kumpul Rejo 01

Berikut ini adalah Jumlah keseluruhan siswa MI Al-Mahmud Kumpul Rejo 01 Argomulyo, Salatiga pada tahun ajaran 2014/2015.

Tabel 3.2

Data siswa MI Al-Mahmud Kumpul Rejo 01

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah siswa

1. I 12 siswa 21 siswa 33 siswa

Data Siswa Kelas V di MI Al Mahmud Kumpul Rejo 01

(64)

49

13. Muhammad Afifudin 

14. M. Agung Prayitno 

23. Munikatul Musnadah 

24 Nnurul Hidayah 

F. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran IPA semester II (dua) tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian dilakukan melalui tiga siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari 4 kegiatan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan/Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi hasil pengamatan. Penelitian tersebut menggunakan jam mata pelajaran IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas V MI Al Mahmud KumpulRejo 01.Adapun waktu pelaksanaan sebagai berikut:

(65)

50

G.Deskripsi Siklus I

1. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

a. Waktu Pelaksanaan Tindakan Kelas siklus pertama yaitu dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2015.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Perangkat yang disiapkan dalam siklus I meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran

b. Menyiapkan alat - alat pembelajaran dengan pendekatan CTL

2. Pelaksanaan/Tindakan

Penelitian Siklus I dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2015 dengan materi Sifat - Sifat Cahaya. Dalam siklus ini peneliti sudah menggunakan pendekatan CTLTahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

1) Guru memberikan salam kemudian berdoa bersama. 2) Guru menanyakan keadaan siswa dan melakukan presensi. 3) Guru menyuruh siswa mengerjakan soal pre test

b. Kegiatan Inti

(66)

51

2) Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari 3) Guru menjelaskan materi sifat-sifat cahaya melalui penugasan dan

praktek langsung.

4) Guru membagi siswa menjadi lima kelompok untuk melakukan percobaan dan mengamati langsung tentang sifat-sifat cahaya 5) Guru menyuruh siswa mencatat hasil dari hasil diskusinya tersebut. 6) Guru menyuruh siswa membacakan hasil diskusi kelompok

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.

8) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pelajaran hari ini.

9) Menyuruh siswa membuat karangan tentang pelajaran yang telah dipelajari.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan soal post test

2) Guru memotivasi siswa untuk lebih sungguh-sungguh dalam belajar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3) Guru menutup pelajaran dengan salam.

3. Observasi

Observasi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa terhadap pembelajaran sifat-sifat cahaya. Keaktifan siswa dalam mengikuti percobaan sifat – sifat cahaya.

(67)

52

Hasil yang didapatkan dalam pengamatan yaitu dikumpulkan dan dianalisis pada tahap ini.peneliti dan guru dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi baik lembar observasi ataupun hasil pekerjaan siswa hasil observasi dapat dijadikan acuan untuk perencanaan siklus selanjutnya.

H. Deskripsi Siklus II

Dalam pelaksanaan siklus II, peneliti mengarahkan siswa untuk lebih aktif ketika pembelajaran berlangsung dan lebih mengoptimalkan pembelajaran IPA dengan pendekatan CTL. Peneliti melakukan tahapan di bawah ini.

1. Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi:

a. Waktu pelaksanaan tindakan kelas siklus II yaitu dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2015.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Perangkat yang disiapkan dalam siklus II meliputi absensi, lembar pengamatan, lembar penilaian dan soal. Absensi digunakan untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran

b. Menyiapkan alat - alat pembelajaran denganpendekatan CTL

(68)

53

Tindakan pada siklus II ini dilaksanakan lebih optimal dari siklus I, yang secara rinci dijelaskan sebagai beikut:

a. Kegiatan Awal

1) Guru memberikan salam kemudian berdoa bersama. 2) Guru menanyakan keadaan siswa dan melakukan presensi. 3) Guru menyuruh siswa mengerjakan pre test

b. Kegiatan Inti

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 2) Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari 3) Guru menjelaskan materi sifat - sifat cahaya melalui penugasan dan

praktek langsung.

4) Guru membagi siswa menjadi lima kelompok untuk melakukan percobaan dan mengamati langsung tentang sifat sifat cahaya 5) Guru menyuruh siswa mencatat hasil dari hasil diskusinya tersebut. 6) Guru menyuruh siswa membacakan hasil diskusi kelompok

7) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.

8) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari pelajaran hari ini.

9) Menyuruh siswa membuat karangan tentang materi yang telah dipelajari.

c. Kegiatan Akhir

(69)

54

2) Guru memotivasi siswa untuk lebih sungguh-sungguh dalam belajar dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3) Guru menutup pelajaran dengan salam.

3. Observasi

Observasi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa terhadap pembelajaran sifat-sifat cahaya. Keaktifan siswa dalam mengikuti percobaan sifat - sifat cahaya.

4. Refleksi

Berdasarkan analisis data dari hasil observasi siklus II telah banyak mengalami perubahan dalam proses pembelajaran yaitu siswa lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan dan siswa lebih serius dalam memahami materi pembelajaran.

I. Deskripsi Siklus III

1. Perencanaan

Tahap perencanaan siklus III meliputi:

a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 3 Februari 2015

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

c. Mempersiapkan alat pembelajaran dengan pendekatan CTL. d. Penyiapan Perangkat

(70)

55

untuk mengetahui kehadiran siswa. Lembar pengamatan disusun dalam melakukan pengamatan terhadap seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan/Tindakan

a. Kegiatan Awal

1) Guru mengucapkan salam dengan jelas.

2) Guru menanyakan keadaan siswa dilanjutkan dengan melakukan presensi.

3) Guru menyuruh siswa mengerjakan pre test b. Kegiatan Inti

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas

2) Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari 3) Guru menjelaskan materi sifat - sifat cahaya

4) Guru bersama siswa melakukan percobaan tentang sifat - sifat cahaya bersama sama.

5) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami.

6) Guru melakukan tanya jawab langsung kepada siswa tentang sifat sifat cahaya

7) Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama.

(71)

56 c. Kegiatan Akhir

1) Melakukan post test

2) Guru memotivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar dan mengucapkan terimakasih sudah berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.

3) Guru menutup pelajaran dengan salam.

3. Observasi

Observasi merupakan tahap evaluasi dan perbaikan kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Aspek yang diamati antara lain: pemahaman siswa terhadap pembelajaran sifat-sifat cahaya. Keaktifan siswa dalam mengikuti percobaan sifat - sifat cahaya.

4. Refleksi

Berdasarkan Refleksi siklus III telah banyak mengalami peningkatan dalam belajar yaitu meliputi :

a. Siswa senang dengan pendekatan yang diterapkan oleh guru saat proses belajar.

b. Siswa sangat aktif dan antusias dalam proses pembelajaran.

c. Banyak siswa yang aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari guru.

(72)

57

(73)

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prestasi Belajar Siswa

1. Siklus I

Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas, kondisi awal siswa dapat dilihatdari kebiasaan belajar IPA di kelas, yang menunjukan masih rendahnya kemampuan dalam memahami materi. Kondisi awal ini sebagai acuan dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V MI Al Mahmud Kumpul Rejo 01. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2015 dikelas V dengan jumlah 24 siswa.Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan istrumen penelitian lainnya. diantaranya lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa. Pada setiap siklus peneliti juga memberikan tes forrmatif untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa. Adapun hasil tes formatif terdapat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa Siklus I

(74)

59 siswa terdapat 15 siswa atau 62,5% memperoleh nilai yang mencapai KKM. Dan yang tidak mencapai KKM ada 9 siswa atau 37,5%. Rata - rata nilai siswa pada siklus I ini adalah 64.berarti bahwa pembelajaran IPA sudah tuntas.

2. Siklus II

(75)

60

Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siswa Siklus II

No Nama KKM Nilai Akhir Keterangan

Peningkatan nilai 4 siswa atau

16,6%

Keterangan :

Tuntas : 19 siswa (79,1%) Tidak Tuntas : 5 siswa (20,8%)

(76)

61

71% yang berarti pembelajaran IPA tuntas dan sudah mencapai target peneliti.

3. Siklus III

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus III dilaksanakan pada tanggal3 Februari 2015. dikelas V dengan jumlah 24 siswa. adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan istrumen penelitian lainnya diantaranya lembar pengamatan guru dan lembar pengamatan siswa. Seperti pada tindakan siklus I dan siklus II peneliti juga memberikan tes forrmatif pada siklus III untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa. Adapun hasil tes formatif terdapat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Prestasi Belajar Siswa Siklus III

Gambar

Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian Menurut Arikunto
Tabel 3.1 Data Nama Guru MI  MI Al-Mahmud kumpulrejo 01
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas V di MI Al Mahmud Kumpul Rejo 01
Tabel 4.1 Prestasi Belajar Siswa Siklus I
+5

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan pada praktikum kali ini yaitu mengukur beban kerja psikologis untuk menentukan besar beban kerja mental yang dialami oleh seseorang dalam

Secara umum, gugatan perbuatan melanggar hukum (yang merupakan gugatan perdata) mendasari pengajuan gugatannya dengan prinsip Actor Sequitur Forum Rei , sebagaimana diatur dalam

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian tentang pengaruh jumlah sudu turbin angin TAST atau Vertical Axis Wind Turbine terhadap karateristik daya

Kawasan Berikat adalah suatu banguan, tempat, atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang didalamya dilakukan kegiatan usaha industri pengolahan barang dan bahan, kegiatan

[r]

Untuk mengetahui status mutu air sumur di wilayah kampung batik Laweyan. dengan

cara membaca huruf- huruf hijaiyah sesuai mahraj dan tanda bacanya (fathatain, kasratain, damatain, sukun dan tasydid). - -

menyelesaikan permasalahan tidak rutin yang memuat berbagai tuntutan kemampuan berpikir termasuk yang tingkatannya lebih tinggi.. 3) Matematika merupakan studi