• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri dari Deskripsi Tiap Siklus dan dan Pembahasan, terdiri dari Deskripsi Tiap Siklus dan

KAJIAN PUSTAKA

C. HakikatPembelajaran Contextual Teaching and Learning

1. Pengertian Contextual Teaching and Learning

CTLmerupakaan konsep pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasidunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Sedangkan menurut ( Trianto, 2009 : 107) mengemukakan pembelajaran CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari - hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontektual, yakni : kontruktivisme (kontructivisme), bertanya

27

(questioning), inkuiri (inquiry ), masyarakat belajar( learning community ), pemodelan (modelling ), dan penilaian autentik (authentic assessment ).

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa secara natural pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang, itu dapat terjadi melalui pencarian hubungan yang masuk akal dan bermanfaat. Pemanduan materi dengan pelajaran dengan konteks keseharian siswa didalam pembelajaran CTL akan menghasilkan dasar - dasar pengetahuan yang mendalam dimana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannys.

Pembelajaran CTL dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Melalui hubungan didalam dan diluar ruang kelas, suatu pendekatan pembelajaran CTL menjadikan pengalaman lebih releven dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam membangun pengetahuan dalam pembelajaran seumur hidup, pembelajaran CTL menyajikan suatu konsep yang mengaitkan materi pelajaran yang dipelajari siswa dengan konteks dimana materi tersebut digunakan, serta berhubungan dengan bagaimana seseorang belajar atau gaya atau cara siswa belajar. Konteks memberikan arti, relevansi dan manfaat penuh terhadap belajar.

28

2. KomponenPembelajaranContextualTeaching And Learning

CTLsebagai suatu pendekatan dalam implementasinya tentu saja memerlukan perencanaan pembelajaran yang mencerminkan konsep dan prinsip CTL.

Ada tujuh komponen pembelajaran CTL yang harus dikembangkan oleh guru yaitu :

a. Kontruktivisme(Contructivisme)

Kontruktivismemerupakan proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognifit peserta didik berdasarkan pengalaman pribadinya. Menurut kontrutivisme pengetahuan memang berasal dari luar, tetapi dikontruksi oleh dan dari dalam diri seseorang. Oleh karena itu, pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting, Yaitu objek yang menjadi pengamatan, dan kemampuan subjek untuk menginterpretasi objek tersebut. Dengan demikian, pengetahuan tersebut tidak bersifat statis, tetapi bersifat dinamis, tergantung individu yang melihatdan mengontruknya.

b. Inkuiri(Inquiry )

Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang berdasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejuta fakta hasil dari mengingat tetapi hasil dari proses menemukan sendiri.dengan demikian dalam proses perencanaan, guru tidak mempersiapkan sejumlah materi yang harus

29

memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri. Materiyang harus dipahaminya tersebut.

Secara umum proses inkuiri dapat dilakukan melalui beberapa langkah, yaitu: Merumuskan masalah, Mengajukan Hipotesis, Mengumpulkan data, Menguji Hipotesis berdasarkan data yang ditemukan dan membuat kesimpulan.

c. Bertanya(Questioning)

Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya bukan berarti tidak tahu, demikian pula dengan menjawab bukan berarti telah paham. Sebab bertanya dapat dipandang sebagai refleksi keingintahuan setiap individu, sedangkan menjawab pertanyaan dapat dipandang sebagai cerminan kemampuan seseorang dalam berfikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan materi begitu saja, tetapi mamancing agar peserta didik dapat menemukan jawabannya sendiri. oleh karena itu, peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan - pertanyaan dari peserta didik, guru dapat membimbing dan mengarahkan mereka untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya.

Pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya dan menjawab dapat dilakukan dengan cara - cara sebagai berikut :

a. Menggali informasi, khususnya kemampuan dasar peserta didikdalam penguasaan materi pelajaran yang akan maupun yang sedang dibahas.

30

b. Membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar lebih sungguh - sungguh.

c. Merangsang keingintahuan peserta didik terhadap topik - topik tertentu.

d. Memfokuskan peserta didik pada sesuatu yang diinginkan. e. Membimbing peserta didikuntuk menemukan atau

menyimpulkan materi pembahasan. d. MasyarakatBelajar (Learning Community)

Masyarakat belajar dalam CTL adalah kerjasama atau belajar bersama dalam sebuah masyarakat atau kelas - kelompok. Kerjasama atau belajar bersama tersebut dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik dalam belajar kelompok secara formal, maupun dalam dalam dari lingkungan yang terjadi secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh dari sharing dengan orang lain, antar teman dan antar kelompok. Inilah hakikat masyarakat belajar, masyarakat yang saling berbagi pengalaman, informasidan pengetahuan. Pembelajaran dengan pendekatanCTLmenekankan arti penting proses belajar sebagai proses social melalui interaksi alam komunitas belajar. Hasil belajar diperoleh dari berkolaborasi dan berkooperasi. Dalam praktiknya masyarakat belajar terwujud dalam pembentukan kelompok besar,mendatangkan ahli kekelas, bekerjasama dengan dengan kelas paralel, bekerja kelompok dengan kelas diatasnya, dan bekerjasama dengan masyarakat.

31 e. Pemodelan (Modelling)

Asas modelling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap peserta didik. Misalnya, guru olahraga memberikan contoh tentang bagaimana cara menendang bola, atau guru biologi memberikan contoh bagaimana cara mencangkok tanaman,dan seterusnya. Proses modelling tidak terbatas pada guru saja, tetapi dapat juga memanfaatkan peserta didik yang dianggap memiliki kemampuan. Misalnya, peserta didik yang bisa menendang bola dapat disuruh untuk memberikan contoh pada peserta didik yang lain.

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengetahuan dan pengalaman yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian - kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah diprosesnya. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif peserta didik. yang pada akhirnya menjadi bagian dari pengetahuan. tidak menutup kemungkinan melalui proses refleksi tersebut, peserta didik akan memperbarui pengetahuan yang telah dibentuknya.

Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan CTL, setiap akhir pembelajaran, guru memberikan kesempatan peserta didik untuk merenung atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Dengan kata lain, guru membiarkan peserta didik secara bebas untuk

Dokumen terkait