BAB V PENUTUP
B. Saran
1. melihat hasil kesimpulan di atas, agaknya akan menjadi sebuah tantangan
bagi penerjemah untuk mengembangkan dan mengenalkan pada dunia
puisi-puisi Indonesia dan teks sastra lain, dengan diterjemahkan ke dalam
bahasa lain.
2. Dalam buku Turab Fauqo Turab kumpulan puisi Taufik Ismail sangat
terbuka untuk diteliti melalui analisis di luar aspek gaya bahasa, seperti
kritik terjemahan, kritik budaya dan sebagainya. Kiranya penelitian ini
dapat membuahkan penelitian-penelitian lain baik yang bersifat
melengkapi, mengimbangi, maupun medekonstruksi.
Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
banyak kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini menjadi pedoman
Daftar Pustaka
Abdul Halim Hanafi, Metodologi Penelitian Bahasa, Jakarta: Diadit Media, 2011.
Al-Jarim, Ali dan Amin Musthafa, Terjemahan Al-Balaghatul Wadhihah.Penerjemah Mujiyo Nurkholis, Bahrun Abu Bakar, L.C. dkk. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994.
Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra, Bandung: Sinar Baru, 1987.
Arifin, E Zaenal, Teori dan Kajian Wacana Bahasa Indonesia, Tangerang: Pustkaka Mandiri, 2012.
Buana ,Cahya, MA Pengaruh Sastra Arab Terhadap Sastra Indonesia Lama Dalam Syair-syair Hamzah Fansuri Kajian Sastra Banding. Yogyakarta : Mocopatbook, 2008.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Nasional Edisi Keempat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Ismail, Achmad Satori, Problematika Terjemah Jakarta : Adabia Press, 2011.
Ismail,Taufik, Kumpulan Puisi Dwi Bahasa: Debu di Atas Debu Jakarta: Majalah Sastra Horison, 2013.
Jabrohim, Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarta: Hanindita Graha Widya,
2002.
Kamil, Sukron, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik Modern Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2009
Keraf , Gorys, DIksi dan Gaya Bahasa, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama : 2010
Ma’luf, Lois, Al-Munjid, Beirut: Al-kutulukiyyah, 2002.
56
Mansyur Moh dan Kustiwan, Pedoman Bagi Penerjemah Arab-Indonesia Indonesia-arab Jakarta : PT. Moyo Segoro Agung Jakarta, 2002.
Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Munawwir , Ahmad Warson, Al-munawwir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya : Pustaka Progressif 1997.
Muzakki, Ahmad Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan, Yogyakarta Ar-ruzz Media, 2006.
Nababan, M. Rudolf , M. Ed. Teori Menerjemah Bahasa Inggris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Nyoman Kutha Ratna, Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan
Budaya,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Ratna Nyoman Kutha, S. U, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Richard E. Palmer, Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2003.
Sayogie Frans, Penerjemah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, Jakarta : Lembaga Penelitiian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.
Siswantoro, Metode Penelitian Sastra Anaisis Struktur Puisi, Yogyakarta, Pustaka
Pelajar 2010
Tarigan, Henry Guntur, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Bandung : Angkasa, 2009.
Tarigan, Henry Guntur, Pengajaran Kosa Kata, Bandung: Angkasa, 1984
Lampiran 1.
Biografi
A. Biografi Taufik Ismail 1. Tentang Taufik Ismail
Taufiq Ismail lahir dari pasangan A. Gaffar Ismail dan Sitti Nur Muhammad
Nur. Ayahnya adalah seorang ulama dan pendiri PERMI. Ia menghabiskan masa
kecilnya beberapa tempat Solo, Semarang, dan Yogyakarta, kemudian saat ia
SMP ia pindah di Bukittinggi, dan kemudian saat masa SMA di Pekalongan.
Taufiq tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah
bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri,
kemudian ia ingin menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin
memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya.1
Taufiq Ismail menikah dengan Esiyati pada tahun 1971. Kemudian pernikahan
Mereka dikaruniai satu orang anak, yang diberi nama Abraham Ismail. Dia sangat
bangga dengan dukungan isteri dan keluarganya dalam perjalanan karir. Esiyati
sangat mendukung cita-cita suaminya itu untuk menjadi seorang sastrawan karena
Esiyati sangat memahami profesi, cita-cita seorang sastrawan, emosi sastrawan,
bagaimana impuls-impuls seorang sastrawan. Kemudian Taufiq Ismail bersama
sejumlah sastrawan lain, berobsesi memasyarakatkan sastra ke sekolah-sekolah
melalui program "Siswa Bertanya, Sastrawan Menjawab". Kegiatan tersebut
disponsori oleh Yayasan Indonesia dan Ford Foundation.2
1Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:35:17 http://www.tokohindonesia.com / biografi/ article/ 285-ensiklopedi/ 2105-malu-(aku)-jadi-orang-indonesia.
2 Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:35:17 http://www.tokohindonesia.com / biografi/ article/ 285-ensiklopedi/ 2105-malu-(aku)-jadi-orang-indonesia.
2. Pendidikan dan KarirTaufik Ismail
Taufik Ismail seorang lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Indonesia, Bogor pada tahun 1963 sekarang Institut Pertanian Bogor. Setelah lulus
dari FKHP-UI Bogor pada 1963 ia ingin mencoba melanjutkan rencananya untuk
membuat peternakan, guna membiayai kegemarannya dalam dunia sastra, akan
tetapi gagal punya usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di
Selat Malaka.
Sejak kecil Taufiq sudah suka membaca dan bercita-cita jadi sastrawan ketika
masih SMA sajak pertamanya bahkan berhasil dimuat di majalah Mimbar
Indonesia dan Kisah. Sampai saat ini, Taufiq telah menghasilkan puluhan sajak
dan puisi, serta beberapa karya terjemahan. Karya-karya Taufiq pun telah
diterjemahkan ke berbagai bahasa, misalnya Arab, Inggris, Jepang, Jerman, dan
Perancis. Sebagai penyair, Taufiq telah membacakan puisinya di berbagai tempat,
baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Dalam setiap peristiwa yang
bersejarah di Indonesia Taufiq selalu tampil dengan membacakan puisi-puisinya,
seperti jatuhnya rezim Soeharto, peristiwa Trisakti, dan peristiwa Pengeboman
Bali. Ia bahkan sempat menulis puisi ketika kasus video Ariel Peterpan, Luna
Maya, dan Cut Tari beredar.
Dibidang musik, Taufik juga mahir menciptakan lagu. Ia bersama Bimbo,
Kegemaran membacanya makin terpuaskan, ketika Taufiq Ismail menjadi
penjaga perpustakaan Pelajar Islam Indonesia Pekalongan. Sambil menjaga
perpustakaan, dia pun leluasa melahap karya Penyair Legendaris Indonesia
Chairil Anwar, Pujangga Tetralogi Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Toer,
sampai William Saroyan dan Karl May. Dia tidak hanya membaca buku sastra
tetapi juga sejarah, politik, dan agama. 4
Kesukaan membacanya, tanpa disadari membuatnya menjadi mudah dan suka
menulis. Ketertarikannya pada sastra semakin tumbuh tatkala dia sekolah di SMA
Whitefish Bay di Milwaukee, Wisconsin, AS. Dia mendapat kesempatan sekolah
di situ, berkat beasiswa program pertukaran pelajar American Field Service
International Scholarship. Di sana dia mengenal karya Robert Frost, Edgar Allan
Poe, Walt Whitman. Dia sangat menyukai novel Hemingway The Old Man and
The Sea.
Saat Taufik Ismail masih menjadi seoarang mahasiswa Taufik Ismail aktif
dibeberapa organisasi kampus yang mengantarkannya menjadi Ketua Senat
Mahasiswa FKHP UI pada tahun 1960-1961 dan Dia juga pernah menjabat Wakil
Ketua Dewan Mahasiswa pada tahun 1960-1962.5 Setelah lulus dari kuliah Ia pun
terus berkarir di dunia pendidikan, untuk mengamalkan ilmunya dan mengabdikan
dirinya mulai dengan menjadi seorang asisten dosen Manajemen Peternakan di
“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.
“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.
5 Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:35:17 http://www.tokohindonesia.com / biografi/ article/ 285-ensiklopedi/ 2105-malu-(aku)-jadi-orang-indonesia.
Fakultas Peternakan di IPB pada tahun 1961-1964, dan Taufik Ismail pun menjadi
Guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea pada tahun
1962, serta Guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor 1963-1965.
Pendidikan singkat lain yang Taufiq tempuh adalah American Field Service
International School, International Writing Program di University of Iowa, dan di
Faculty of Languange and Literature, Mesir. Taufik Ismail Sempat batal untuk
dikirim untuk melanjutkan studi ke Universitas Kentucky dan Florida Karena ia
menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden
Soekarno. Kemudian Hal itu juga menyebabkan Taufiq dipecat sebagai pegawai
negri pada tahun 1964. Namun bagaimanapun, kenyataan tersebut tidak
membuatnya putus asa dan berhenti berkarya.
Di Bogor Taufik Ismail pernah menjadi guru di SKP pamekar dan SMA
Regina Pacis, juga mengajar di IPB. Dia menulis di berbagai media menjadi
wartawan, menjadi Pengurus perpustakaan PII, Pekalongan (1954-1956), Anggota
Badan Pertimbangan Bahasa, kemudian Bersama Mochtar Lubis, P.K. Oyong,
Zaini, dan Arief Budiman ia mendirikan Horison pada tahun 1966. Kemudian ia
ikut mendirikan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), menjadi Pj. Direktur Taman
Ismail Marzuki (TIM) dan menjadi rektor Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta
LPKJ pada tahun1968 dan manajer Hubungan Luar Unilever. Sejak tahun 1985 ia
aktif di AFS Indonesia, ia pernah menjadi ketua yayasan Bina Antar Budaya,
menjadi penyelenggara pertukaran pelajar antarbangsa. Taufik Ismail terpilih
menjadi anggota Board of Trustees AFSIS di New York pada tahun 1974-1976. 7
kemudian Pada tahun 1984-1986 Dia menjabat sebagai Ketua Lembaga Kesenian
“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.
7 Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:35:17 http://www.tokohindonesia.com / biografi/ article/ 285-ensiklopedi/ 2105-malu-(aku)-jadi-orang-indonesia.
3. Karya-karya Taufik Ismail
Dalam karir penyairannya Taufiq sudah menerbitkan sejumlah buku kumpulan
puisi, di antaranya:
Manifestasi bersama Goenawan Mohamad, Hartojo Andangjaya
Tirani dan Benteng (1993); yang mengantarkannya memperoleh Hadiah Seni,
Puisi-puisi Sepi
Kota, Pelabuhan, Ladang, Angin, dan Langit,
Buku Tamu Museum Perjuangan,
Sajak Ladang Jagung,
Puisi-puisi Langit,
dan Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia.9
B. Biografi Penerjemah
1. Tentang Prof. Dr. Hj. Nabila Lubis, MA
Prof. Nabila Lubis, kelahiran Cairo Mesir 14 maret pada tahun 1942 ia
menghabiskan masa kecil sampai remaja dan ia pun menyelesaikan semua jenjang
pendidikannya di Mesir sampai ia memperoleh gelar Licence of Literatures (Lc)
dari Fakultas Sastra Cairo Uniersity, Jurusan Library and Achiement pada tahun
1963. Kemudian ia kembali ke Indonesia dan meneruskan Pendidikan program S2
difakultas pasca Sarjana Uin Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1988-1990
melalui INIS hingga ia memperoleh gelar doktor pada tahun 1992 di Uin Syarif
“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.
“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.
Hidayatullah Jakarta dalam bidang Filologi dan Sastra Arab di fakultas Adab UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Prof Dr Nabilah Lubis MA adalah wanita asli Mesir, alumni Jurusan
Keperpustakaan Fakultas sastra Universitas Kairo, putri pertama dari pasangan
Abdel Fattah Muhammad dan Daulat. Nabilah Lubis lahir ketika terjadi Perang
Dunia II antara tentara Inggris melawan Jerman yang memperebutkan Mesir.
Awalnya, Nabilah adalah warga negara Mesir. Namun, pertemuannya dengan
seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Fakultas Syariah Universitas
Baghdad Irak, Burhanuddin Umar Lubis pada tahun 1963, membuat Nabilah
tertarik menjadi warga negara Indonesia.. Dari hasil pernikahannya mendapatkan
empat orang anak, Amany Lubis (Ilmuwan/ Guru Besar UIN Syahid dan
Universitas As Syafi’iyyah), Sri Ilham Lubis (Birokrat/ Pejabat Kemenag), Umar
Al Fattah Lubis (Entertainer) dan Ahmad Sobri Lubis (Sekjen FPI).
Saat ini, ia sudah menjadi seorang Prof. Dr. Hj. Nabilah Lubis, MA yang
menjabat sebagai Ketua Majelis Internasional Ilmuwan Muslimat dan Guru Besar
Sastra Arab dan Filologi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Pendidikan dan Karir Prof. Dr. Hj. Nabila Lubis, MA
Prof. Nabila Lubis menyelesaikan pendidikannya di Mesir sampai ia
memperoleh gelar Licence of Literatures (Lc) dari Fakultas Sastra Cairo
University, Jurusan Library and Achiement pada tahun 1963. Kemudian ia
10 “Peluncuran buku autobiografiProf Dr Nabilah Lubis MA” Artikel diakses pada 28 Oktober 2015, 11:44:00 http://www.wartanews.com/read/Nasional/8a8f7ab3-ab44.
Dalam karirnya Prof. Nabila Lubis pernah menjadi kepala perpustakaan IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1965 dan juga beberapa perguruan tinggi
swasta seperti ABA, PTIQ dan IIQ. Dan ia pun pernah menjabat sebagai Wakil
rektor IIQ pada tahun 1977-1984, menjadi ketua jurusan bahasa Arab di fakultas
Adab dan Humaniora IAIN Syarif Hidaytullah Jakarta pada tahun 1993.
Kemudian beberapa tahun kemudian ia di angkat menjadi Dekan fakultas Adab
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1998). Ia pun terus aktif menjadi Dosen sastra
Arab program pasca sarjana IIQ pada tahun 1999 sesuai dengan tekadnya untuk
memajukan bahasa islam yaitu bahasa Arab. Disamping kesibukannya menjadi
dosen ia pun menjabat sebagai Pimpinan Umum dan Pimpinan redaksi Majalah
Alo Indonesia Berbahasa Arab. Ketua umum Majlis Internasional ilmuwan
Muslimah se Dunia (MAAI)
3. Karya-karya Prof. Dr. Hj. Nabila Lubis, MA
Prof. Nabila Lubis dipercaya untuk menerjemahkan terbitan buku berbahasa
indonesia ke dalam bahasa Arab oleh Departemen Penerangan RI. Di antaranya :
Sejarah Perjuangan Bangsa Dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia karya
Nugroho Notosusanto dan majalah indonesia Al-yaum
Zubdatu Asrar karya Syekh Yusuf Al-Taaj, Suatu perbandingan Antara Bahasa
Naskah dan Bahasa Arab Buku (thesis 1988).
“Peluncuran buku autobiografi Prof Dr Nabilah Lubis MA” Artikel diakses pada 28
Syekh Yusuf Al-Taaj, Menyingkap Intisari Segala Rahasia, diterbitkan oleh
EFEO-UI Mizan 1996.
Teks Naskah dan metode penelitian flologi diterbitakan fak. Adab IAIN Jakarta
1996.
Menyingkap Rahasia Haji, Srigunting Rajawali Press, Jakarta 1999
Fiqih Puasa, terjemahan Yusuf Al-Qardawi, Srigunting Rajawali Pres Jakarta
1997
Mendalami dasar-dasar aqidah islam, terjemahan Raja Grafindo Persada 2000
Putri muslimah dan krisis akhlak, dalam media fisual modern dari sisi pendidikan islam, terjemahan, Majlis al-Alimat The International Council of Muslim Women
Scholars, Jakarta, 2003
Said Nursi dari Turki karya dan pemikirannya, terjemahan raja grafindo persada,
jakarta 2003
Al-Mu’in al-adab al-arabiyah wa tarikhihi, fakultas Adab dan Humaniora, UIN Jakarta, 2005.
Puisi “Buku”
1. Buku
2. Berfikir untuk saya
3. Buku menghirup udara
4. Dan menghembuskan minyak wangi
5. Buku seperti taman
6. Yang bisa dimasukan ke dalam kantong.
7. Buku sebenarnya bukanlah yang kita baca,
8. Tapi buku yang membaca kita.
9. Kalu mau ide baru
10. Baca buku lama
11. Kalau mau ide lama
12. Baca buku baru.
13. Orang mesti baca pengarang dua kali
15. Yang pertama mengapresiasinya,
16.Yang kedua untuk membuka topengnya.
17. Seseorang pembaca yang baik susah dicari
18. Seorang penulis yang baik mudah dicari
19. Buku itu
20. Cermin.
21. Kalau keledai bercermin disitu,
22. Tak akan muncul wajah ulama.
23. Buku telfon penuh fakta
24. Tapi tanpa ide.
25. Ada buku untuk dicoba-coba
26. Ada buku untuk ditelan
27. Ada buku untuk dikunyah dan dicerna
28. Buku adalah jendela.
31. Rumah tanpa buku
32. Bagaikan ruangan tak berjendela.
33. Duduk sendirian di bawah sinar lampu,
34. Buku berkembang di depan kita,
35. Bercakap-cakap secara akrab
36.Dengan manusia dari generasi yang tak tampak Sungguh kenikmatan yang tak bertara.
38.Hadiah hebat seorang dewasa berkeluarga
40.Adalah membacakan buku cerita anak-anak untuk keturunannya.
41.Pemandangan luar biasa mengharukanan
42.Adalah ketika seorang kanak-kanak memelototi buku. Masa lalu dan masa depan menjadi bersatu.
43. Buku adalah teman paling pendiam
44. Dan selalu siap di tempat,
45. Penasihat yang paling mudah ditemui
46. Dan sangat bijaksana,
47. Serta guru yang luar biasa sabar.
48. Universitas sejati hari ini
49. Adalah sebuah kumpulan buku.
50.Orang dapat memperoleh pendidikan kelas atas dari rak buku sepanjang satu setengah meter.
51. Membaca buku bagus
52. Seperti bercakap-cakap dengan orang
-orang hebat dari abad-abad terdahulu.
53. Buku pertama sebuah bangsa
54. Adalah kamus bahasanya
57. (yang urutan kata-katanya tidak alfabetis).
58. Tugas buku non sastra menjawab pertanyaan.
59. Tugas buku sastra mengajukan pertanyaan.
60. Kehidupan
61. Menggoyang dan menggoncang kita. buku sastra menstabil dan mengukuhkan kita.
62. Kebiasaan membaca itu
63. Satu-satunya kenikmatan yang murni.
64. Ketika kenikmatan lain pudar,
65. Kenikmatan membaca tetap bertahan.
66. Seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan
67. Bila dia tidak dikelilingi buku-bukunya
69. Tanpa buku.
70. Banyak orang seperti saya.
71. Orang yang perlu buku
72. Seperti mereka perlu udara.
73. Biarlah saya jadi orang miskin,
74.Tinggal digubuk tapi punya buku banyak
75. Dari pada jadi raja
76. Tapi tak suka membaca.
77. Ketika kita mengoleksi buku
78. Kita mengumpulkan
79. Kebahagiaan.
80. Kalau ada uang sedikit,
81. Saya beli buku
82. Kalau masih bersisa,
85. Buku.
86. Seperti daging untuk jasmani,
87. Begitulah bacaan untuk rohani.
88. Buku adalah pengusung peradaban.
89. Tanpa buku sejarah diam,
90. Sastra bungkam,
91. Sains lumpuh,
92. Pemikiran macet.
93. Buku adalah mesin perubahan,
94. Jendela dunia,
95. “mercu suar” seperti kata seorang
penyair,
96. “yang di pancangkan samudera waktu.”
97. Buku harus menjadi kampak
99. Di dalam diri kita.
100.Orang yang memegang kekuasaan.
101.Tak punya waktu untuk membaca buku
102. Orang yang tidak membaca buku
103. Tidak pantas memegang kekuasaan
104.Ke mana sang penderita itu mencari pelipur lara
105.Ketika akhirnya diketahuinya
106.Bahwa dalam hidupnya seribu buku dia ingin baca
107.Tapi hanya seratus yang sempat diselesaikannya.
108.Buku diproduksi luar biasa banyaknya,
109.Tak mungkin kita baca selengkapnya.
110.Bahkan tak mungkin tahu nomor dan judulnya.
112. Buku yang hebat haruslah dibaca waktu ketika remaja
113.Kemudian pada masa dewasa,
114.Dibaca lagi di umur tua.
115.Seperti menatap sebuah bangunan yang indah
116.Di bawah sinar matahari pagi
117.Waktu tengah hari
118.Dan ketika bulan purnama.
119.Buku adalah benda luar biasa.
120.Perpustakaan itu seperti taman indah
121.Penuh dengan bunga aneka warna,
122.Seperti permadani terbang yang sanggup melayangkan kita
123.Ke negeri-negeri tak dikenal sebelumnya.
124.Saya selalu membayangkan sorga itu
125.Seperti semacam perpustakaan
126.Buku Nan Paling Hebat
127.Adalah Buku
128.Yang kata paling awalnya
130.Kata perintah “Bacalah”