• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. melihat hasil kesimpulan di atas, agaknya akan menjadi sebuah tantangan

bagi penerjemah untuk mengembangkan dan mengenalkan pada dunia

puisi-puisi Indonesia dan teks sastra lain, dengan diterjemahkan ke dalam

bahasa lain.

2. Dalam buku Turab Fauqo Turab kumpulan puisi Taufik Ismail sangat

terbuka untuk diteliti melalui analisis di luar aspek gaya bahasa, seperti

kritik terjemahan, kritik budaya dan sebagainya. Kiranya penelitian ini

dapat membuahkan penelitian-penelitian lain baik yang bersifat

melengkapi, mengimbangi, maupun medekonstruksi.

Penulis menyadari betul bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

banyak kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini menjadi pedoman

Daftar Pustaka

Abdul Halim Hanafi, Metodologi Penelitian Bahasa, Jakarta: Diadit Media, 2011.

Al-Jarim, Ali dan Amin Musthafa, Terjemahan Al-Balaghatul Wadhihah.Penerjemah Mujiyo Nurkholis, Bahrun Abu Bakar, L.C. dkk. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994.

Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra, Bandung: Sinar Baru, 1987.

Arifin, E Zaenal, Teori dan Kajian Wacana Bahasa Indonesia, Tangerang: Pustkaka Mandiri, 2012.

Buana ,Cahya, MA Pengaruh Sastra Arab Terhadap Sastra Indonesia Lama Dalam Syair-syair Hamzah Fansuri Kajian Sastra Banding. Yogyakarta : Mocopatbook, 2008.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Nasional Edisi Keempat, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Ismail, Achmad Satori, Problematika Terjemah Jakarta : Adabia Press, 2011.

Ismail,Taufik, Kumpulan Puisi Dwi Bahasa: Debu di Atas Debu Jakarta: Majalah Sastra Horison, 2013.

Jabrohim, Metodologi Penelitian Sastra, Yogyakarta: Hanindita Graha Widya,

2002.

Kamil, Sukron, Teori Kritik Sastra Arab: Klasik Modern Jakarta : Rajagrafindo Persada, 2009

Keraf , Gorys, DIksi dan Gaya Bahasa, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama : 2010

Ma’luf, Lois, Al-Munjid, Beirut: Al-kutulukiyyah, 2002.

56

Mansyur Moh dan Kustiwan, Pedoman Bagi Penerjemah Arab-Indonesia Indonesia-arab Jakarta : PT. Moyo Segoro Agung Jakarta, 2002.

Muhammad, Metode Penelitian Bahasa, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Munawwir , Ahmad Warson, Al-munawwir Kamus Arab-Indonesia, Surabaya : Pustaka Progressif 1997.

Muzakki, Ahmad Kesusastraan Arab Pengantar Teori dan Terapan, Yogyakarta Ar-ruzz Media, 2006.

Nababan, M. Rudolf , M. Ed. Teori Menerjemah Bahasa Inggris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Nyoman Kutha Ratna, Stilistika: Kajian Puitika Bahasa, Sastra, dan

Budaya,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Ratna Nyoman Kutha, S. U, Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Richard E. Palmer, Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2003.

Sayogie Frans, Penerjemah Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia, Jakarta : Lembaga Penelitiian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.

Siswantoro, Metode Penelitian Sastra Anaisis Struktur Puisi, Yogyakarta, Pustaka

Pelajar 2010

Tarigan, Henry Guntur, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Bandung : Angkasa, 2009.

Tarigan, Henry Guntur, Pengajaran Kosa Kata, Bandung: Angkasa, 1984

Lampiran 1.

Biografi

A. Biografi Taufik Ismail 1. Tentang Taufik Ismail

Taufiq Ismail lahir dari pasangan A. Gaffar Ismail dan Sitti Nur Muhammad

Nur. Ayahnya adalah seorang ulama dan pendiri PERMI. Ia menghabiskan masa

kecilnya beberapa tempat Solo, Semarang, dan Yogyakarta, kemudian saat ia

SMP ia pindah di Bukittinggi, dan kemudian saat masa SMA di Pekalongan.

Taufiq tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah

bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri,

kemudian ia ingin menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin

memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya.1

Taufiq Ismail menikah dengan Esiyati pada tahun 1971. Kemudian pernikahan

Mereka dikaruniai satu orang anak, yang diberi nama Abraham Ismail. Dia sangat

bangga dengan dukungan isteri dan keluarganya dalam perjalanan karir. Esiyati

sangat mendukung cita-cita suaminya itu untuk menjadi seorang sastrawan karena

Esiyati sangat memahami profesi, cita-cita seorang sastrawan, emosi sastrawan,

bagaimana impuls-impuls seorang sastrawan. Kemudian Taufiq Ismail bersama

sejumlah sastrawan lain, berobsesi memasyarakatkan sastra ke sekolah-sekolah

melalui program "Siswa Bertanya, Sastrawan Menjawab". Kegiatan tersebut

disponsori oleh Yayasan Indonesia dan Ford Foundation.2

1Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:35:17 http://www.tokohindonesia.com / biografi/ article/ 285-ensiklopedi/ 2105-malu-(aku)-jadi-orang-indonesia.

2 Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:35:17 http://www.tokohindonesia.com / biografi/ article/ 285-ensiklopedi/ 2105-malu-(aku)-jadi-orang-indonesia.

2. Pendidikan dan KarirTaufik Ismail

Taufik Ismail seorang lulusan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Indonesia, Bogor pada tahun 1963 sekarang Institut Pertanian Bogor. Setelah lulus

dari FKHP-UI Bogor pada 1963 ia ingin mencoba melanjutkan rencananya untuk

membuat peternakan, guna membiayai kegemarannya dalam dunia sastra, akan

tetapi gagal punya usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di

Selat Malaka.

Sejak kecil Taufiq sudah suka membaca dan bercita-cita jadi sastrawan ketika

masih SMA sajak pertamanya bahkan berhasil dimuat di majalah Mimbar

Indonesia dan Kisah. Sampai saat ini, Taufiq telah menghasilkan puluhan sajak

dan puisi, serta beberapa karya terjemahan. Karya-karya Taufiq pun telah

diterjemahkan ke berbagai bahasa, misalnya Arab, Inggris, Jepang, Jerman, dan

Perancis. Sebagai penyair, Taufiq telah membacakan puisinya di berbagai tempat,

baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Dalam setiap peristiwa yang

bersejarah di Indonesia Taufiq selalu tampil dengan membacakan puisi-puisinya,

seperti jatuhnya rezim Soeharto, peristiwa Trisakti, dan peristiwa Pengeboman

Bali. Ia bahkan sempat menulis puisi ketika kasus video Ariel Peterpan, Luna

Maya, dan Cut Tari beredar.

Dibidang musik, Taufik juga mahir menciptakan lagu. Ia bersama Bimbo,

Kegemaran membacanya makin terpuaskan, ketika Taufiq Ismail menjadi

penjaga perpustakaan Pelajar Islam Indonesia Pekalongan. Sambil menjaga

perpustakaan, dia pun leluasa melahap karya Penyair Legendaris Indonesia

Chairil Anwar, Pujangga Tetralogi Bumi Manusia, Pramoedya Ananta Toer,

sampai William Saroyan dan Karl May. Dia tidak hanya membaca buku sastra

tetapi juga sejarah, politik, dan agama. 4

Kesukaan membacanya, tanpa disadari membuatnya menjadi mudah dan suka

menulis. Ketertarikannya pada sastra semakin tumbuh tatkala dia sekolah di SMA

Whitefish Bay di Milwaukee, Wisconsin, AS. Dia mendapat kesempatan sekolah

di situ, berkat beasiswa program pertukaran pelajar American Field Service

International Scholarship. Di sana dia mengenal karya Robert Frost, Edgar Allan

Poe, Walt Whitman. Dia sangat menyukai novel Hemingway The Old Man and

The Sea.

Saat Taufik Ismail masih menjadi seoarang mahasiswa Taufik Ismail aktif

dibeberapa organisasi kampus yang mengantarkannya menjadi Ketua Senat

Mahasiswa FKHP UI pada tahun 1960-1961 dan Dia juga pernah menjabat Wakil

Ketua Dewan Mahasiswa pada tahun 1960-1962.5 Setelah lulus dari kuliah Ia pun

terus berkarir di dunia pendidikan, untuk mengamalkan ilmunya dan mengabdikan

dirinya mulai dengan menjadi seorang asisten dosen Manajemen Peternakan di

“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.

“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.

5 Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:35:17 http://www.tokohindonesia.com / biografi/ article/ 285-ensiklopedi/ 2105-malu-(aku)-jadi-orang-indonesia.

Fakultas Peternakan di IPB pada tahun 1961-1964, dan Taufik Ismail pun menjadi

Guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea pada tahun

1962, serta Guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor 1963-1965.

Pendidikan singkat lain yang Taufiq tempuh adalah American Field Service

International School, International Writing Program di University of Iowa, dan di

Faculty of Languange and Literature, Mesir. Taufik Ismail Sempat batal untuk

dikirim untuk melanjutkan studi ke Universitas Kentucky dan Florida Karena ia

menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden

Soekarno. Kemudian Hal itu juga menyebabkan Taufiq dipecat sebagai pegawai

negri pada tahun 1964. Namun bagaimanapun, kenyataan tersebut tidak

membuatnya putus asa dan berhenti berkarya.

Di Bogor Taufik Ismail pernah menjadi guru di SKP pamekar dan SMA

Regina Pacis, juga mengajar di IPB. Dia menulis di berbagai media menjadi

wartawan, menjadi Pengurus perpustakaan PII, Pekalongan (1954-1956), Anggota

Badan Pertimbangan Bahasa, kemudian Bersama Mochtar Lubis, P.K. Oyong,

Zaini, dan Arief Budiman ia mendirikan Horison pada tahun 1966. Kemudian ia

ikut mendirikan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), menjadi Pj. Direktur Taman

Ismail Marzuki (TIM) dan menjadi rektor Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta

LPKJ pada tahun1968 dan manajer Hubungan Luar Unilever. Sejak tahun 1985 ia

aktif di AFS Indonesia, ia pernah menjadi ketua yayasan Bina Antar Budaya,

menjadi penyelenggara pertukaran pelajar antarbangsa. Taufik Ismail terpilih

menjadi anggota Board of Trustees AFSIS di New York pada tahun 1974-1976. 7

kemudian Pada tahun 1984-1986 Dia menjabat sebagai Ketua Lembaga Kesenian

“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.

7 Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:35:17 http://www.tokohindonesia.com / biografi/ article/ 285-ensiklopedi/ 2105-malu-(aku)-jadi-orang-indonesia.

3. Karya-karya Taufik Ismail

Dalam karir penyairannya Taufiq sudah menerbitkan sejumlah buku kumpulan

puisi, di antaranya:

Manifestasi bersama Goenawan Mohamad, Hartojo Andangjaya

Tirani dan Benteng (1993); yang mengantarkannya memperoleh Hadiah Seni,

Puisi-puisi Sepi

Kota, Pelabuhan, Ladang, Angin, dan Langit,

Buku Tamu Museum Perjuangan,

Sajak Ladang Jagung,

Puisi-puisi Langit,

dan Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia.9

B. Biografi Penerjemah

1. Tentang Prof. Dr. Hj. Nabila Lubis, MA

Prof. Nabila Lubis, kelahiran Cairo Mesir 14 maret pada tahun 1942 ia

menghabiskan masa kecil sampai remaja dan ia pun menyelesaikan semua jenjang

pendidikannya di Mesir sampai ia memperoleh gelar Licence of Literatures (Lc)

dari Fakultas Sastra Cairo Uniersity, Jurusan Library and Achiement pada tahun

1963. Kemudian ia kembali ke Indonesia dan meneruskan Pendidikan program S2

difakultas pasca Sarjana Uin Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1988-1990

melalui INIS hingga ia memperoleh gelar doktor pada tahun 1992 di Uin Syarif

“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.

“Biografi Taufik Ismail” Artikel diakses pada tanggal 30 Maret 2015, 19:38:19 http://profil.merdeka.com/indonesia/t/taufiq-ismail/.

Hidayatullah Jakarta dalam bidang Filologi dan Sastra Arab di fakultas Adab UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Prof Dr Nabilah Lubis MA adalah wanita asli Mesir, alumni Jurusan

Keperpustakaan Fakultas sastra Universitas Kairo, putri pertama dari pasangan

Abdel Fattah Muhammad dan Daulat. Nabilah Lubis lahir ketika terjadi Perang

Dunia II antara tentara Inggris melawan Jerman yang memperebutkan Mesir.

Awalnya, Nabilah adalah warga negara Mesir. Namun, pertemuannya dengan

seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Fakultas Syariah Universitas

Baghdad Irak, Burhanuddin Umar Lubis pada tahun 1963, membuat Nabilah

tertarik menjadi warga negara Indonesia.. Dari hasil pernikahannya mendapatkan

empat orang anak, Amany Lubis (Ilmuwan/ Guru Besar UIN Syahid dan

Universitas As Syafi’iyyah), Sri Ilham Lubis (Birokrat/ Pejabat Kemenag), Umar

Al Fattah Lubis (Entertainer) dan Ahmad Sobri Lubis (Sekjen FPI).

Saat ini, ia sudah menjadi seorang Prof. Dr. Hj. Nabilah Lubis, MA yang

menjabat sebagai Ketua Majelis Internasional Ilmuwan Muslimat dan Guru Besar

Sastra Arab dan Filologi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Pendidikan dan Karir Prof. Dr. Hj. Nabila Lubis, MA

Prof. Nabila Lubis menyelesaikan pendidikannya di Mesir sampai ia

memperoleh gelar Licence of Literatures (Lc) dari Fakultas Sastra Cairo

University, Jurusan Library and Achiement pada tahun 1963. Kemudian ia

10 “Peluncuran buku autobiografiProf Dr Nabilah Lubis MA” Artikel diakses pada 28 Oktober 2015, 11:44:00 http://www.wartanews.com/read/Nasional/8a8f7ab3-ab44.

Dalam karirnya Prof. Nabila Lubis pernah menjadi kepala perpustakaan IAIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1965 dan juga beberapa perguruan tinggi

swasta seperti ABA, PTIQ dan IIQ. Dan ia pun pernah menjabat sebagai Wakil

rektor IIQ pada tahun 1977-1984, menjadi ketua jurusan bahasa Arab di fakultas

Adab dan Humaniora IAIN Syarif Hidaytullah Jakarta pada tahun 1993.

Kemudian beberapa tahun kemudian ia di angkat menjadi Dekan fakultas Adab

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1998). Ia pun terus aktif menjadi Dosen sastra

Arab program pasca sarjana IIQ pada tahun 1999 sesuai dengan tekadnya untuk

memajukan bahasa islam yaitu bahasa Arab. Disamping kesibukannya menjadi

dosen ia pun menjabat sebagai Pimpinan Umum dan Pimpinan redaksi Majalah

Alo Indonesia Berbahasa Arab. Ketua umum Majlis Internasional ilmuwan

Muslimah se Dunia (MAAI)

3. Karya-karya Prof. Dr. Hj. Nabila Lubis, MA

Prof. Nabila Lubis dipercaya untuk menerjemahkan terbitan buku berbahasa

indonesia ke dalam bahasa Arab oleh Departemen Penerangan RI. Di antaranya :

Sejarah Perjuangan Bangsa Dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia karya

Nugroho Notosusanto dan majalah indonesia Al-yaum

Zubdatu Asrar karya Syekh Yusuf Al-Taaj, Suatu perbandingan Antara Bahasa

Naskah dan Bahasa Arab Buku (thesis 1988).

“Peluncuran buku autobiografi Prof Dr Nabilah Lubis MA” Artikel diakses pada 28

Syekh Yusuf Al-Taaj, Menyingkap Intisari Segala Rahasia, diterbitkan oleh

EFEO-UI Mizan 1996.

Teks Naskah dan metode penelitian flologi diterbitakan fak. Adab IAIN Jakarta

1996.

Menyingkap Rahasia Haji, Srigunting Rajawali Press, Jakarta 1999

Fiqih Puasa, terjemahan Yusuf Al-Qardawi, Srigunting Rajawali Pres Jakarta

1997

Mendalami dasar-dasar aqidah islam, terjemahan Raja Grafindo Persada 2000

Putri muslimah dan krisis akhlak, dalam media fisual modern dari sisi pendidikan islam, terjemahan, Majlis al-Alimat The International Council of Muslim Women

Scholars, Jakarta, 2003

Said Nursi dari Turki karya dan pemikirannya, terjemahan raja grafindo persada,

jakarta 2003

Al-Mu’in al-adab al-arabiyah wa tarikhihi, fakultas Adab dan Humaniora, UIN Jakarta, 2005.

Puisi “Buku”

1. Buku

2. Berfikir untuk saya

3. Buku menghirup udara

4. Dan menghembuskan minyak wangi

5. Buku seperti taman

6. Yang bisa dimasukan ke dalam kantong.

7. Buku sebenarnya bukanlah yang kita baca,

8. Tapi buku yang membaca kita.

9. Kalu mau ide baru

10. Baca buku lama

11. Kalau mau ide lama

12. Baca buku baru.

13. Orang mesti baca pengarang dua kali

15. Yang pertama mengapresiasinya,

16.Yang kedua untuk membuka topengnya.

17. Seseorang pembaca yang baik susah dicari

18. Seorang penulis yang baik mudah dicari

19. Buku itu

20. Cermin.

21. Kalau keledai bercermin disitu,

22. Tak akan muncul wajah ulama.

23. Buku telfon penuh fakta

24. Tapi tanpa ide.

25. Ada buku untuk dicoba-coba

26. Ada buku untuk ditelan

27. Ada buku untuk dikunyah dan dicerna

28. Buku adalah jendela.

31. Rumah tanpa buku

32. Bagaikan ruangan tak berjendela.

33. Duduk sendirian di bawah sinar lampu,

34. Buku berkembang di depan kita,

35. Bercakap-cakap secara akrab

36.Dengan manusia dari generasi yang tak tampak Sungguh kenikmatan yang tak bertara.

38.Hadiah hebat seorang dewasa berkeluarga

40.Adalah membacakan buku cerita anak-anak untuk keturunannya.

41.Pemandangan luar biasa mengharukanan

42.Adalah ketika seorang kanak-kanak memelototi buku. Masa lalu dan masa depan menjadi bersatu.

43. Buku adalah teman paling pendiam

44. Dan selalu siap di tempat,

45. Penasihat yang paling mudah ditemui

46. Dan sangat bijaksana,

47. Serta guru yang luar biasa sabar.

48. Universitas sejati hari ini

49. Adalah sebuah kumpulan buku.

50.Orang dapat memperoleh pendidikan kelas atas dari rak buku sepanjang satu setengah meter.

51. Membaca buku bagus

52. Seperti bercakap-cakap dengan orang

-orang hebat dari abad-abad terdahulu.

53. Buku pertama sebuah bangsa

54. Adalah kamus bahasanya

57. (yang urutan kata-katanya tidak alfabetis).

58. Tugas buku non sastra menjawab pertanyaan.

59. Tugas buku sastra mengajukan pertanyaan.

60. Kehidupan

61. Menggoyang dan menggoncang kita. buku sastra menstabil dan mengukuhkan kita.

62. Kebiasaan membaca itu

63. Satu-satunya kenikmatan yang murni.

64. Ketika kenikmatan lain pudar,

65. Kenikmatan membaca tetap bertahan.

66. Seseorang kehilangan kontak dengan kenyataan

67. Bila dia tidak dikelilingi buku-bukunya

69. Tanpa buku.

70. Banyak orang seperti saya.

71. Orang yang perlu buku

72. Seperti mereka perlu udara.

73. Biarlah saya jadi orang miskin,

74.Tinggal digubuk tapi punya buku banyak

75. Dari pada jadi raja

76. Tapi tak suka membaca.

77. Ketika kita mengoleksi buku

78. Kita mengumpulkan

79. Kebahagiaan.

80. Kalau ada uang sedikit,

81. Saya beli buku

82. Kalau masih bersisa,

85. Buku.

86. Seperti daging untuk jasmani,

87. Begitulah bacaan untuk rohani.

88. Buku adalah pengusung peradaban.

89. Tanpa buku sejarah diam,

90. Sastra bungkam,

91. Sains lumpuh,

92. Pemikiran macet.

93. Buku adalah mesin perubahan,

94. Jendela dunia,

95. “mercu suar” seperti kata seorang

penyair,

96. “yang di pancangkan samudera waktu.”

97. Buku harus menjadi kampak

99. Di dalam diri kita.

100.Orang yang memegang kekuasaan.

101.Tak punya waktu untuk membaca buku

102. Orang yang tidak membaca buku

103. Tidak pantas memegang kekuasaan

104.Ke mana sang penderita itu mencari pelipur lara

105.Ketika akhirnya diketahuinya

106.Bahwa dalam hidupnya seribu buku dia ingin baca

107.Tapi hanya seratus yang sempat diselesaikannya.

108.Buku diproduksi luar biasa banyaknya,

109.Tak mungkin kita baca selengkapnya.

110.Bahkan tak mungkin tahu nomor dan judulnya.

112. Buku yang hebat haruslah dibaca waktu ketika remaja

113.Kemudian pada masa dewasa,

114.Dibaca lagi di umur tua.

115.Seperti menatap sebuah bangunan yang indah

116.Di bawah sinar matahari pagi

117.Waktu tengah hari

118.Dan ketika bulan purnama.

119.Buku adalah benda luar biasa.

120.Perpustakaan itu seperti taman indah

121.Penuh dengan bunga aneka warna,

122.Seperti permadani terbang yang sanggup melayangkan kita

123.Ke negeri-negeri tak dikenal sebelumnya.

124.Saya selalu membayangkan sorga itu

125.Seperti semacam perpustakaan

126.Buku Nan Paling Hebat

127.Adalah Buku

128.Yang kata paling awalnya

130.Kata perintah “Bacalah”

Dokumen terkait