BAB VI PENUTUP
C. Saran
1. Bagi Jogja Bay
Jogja Bay disarankan untuk mulai menerapkan akuntansi lingkungan, dimulai dari melakukan pemisahan biaya lingkungan dari biaya operasional, sehingga dapat dilihat bagaimana pengeluaran perusahaan terkait dengan aktivitas pertanggungjawaban lingkungan yang telah dilakukan. Pembuatan laporan pertanggungjawaban biaya lingkungan juga baik dibuat untuk mengetahui dan mengendalikan kinerja lingkungan perusahaan, juga sebagai bentuk pertanggungjawaban lingkungan perusahaan atas pemberdayaan sumber daya alam untuk kegiatan operasionalnya. Berikuit contoh usulan Laporan Biaya Lingkungan untuk
Jogja Bay bila diklasifikasikan menurut klasifikasi biaya Hansen dan Mowen (2009):
Tabel 8
Jogja Bay Pirates Adventure Waterpark Laporan Biaya Lingkungan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2018 Biaya Lingkungan Persentase dari Biaya Operasional Biaya pencegahan: Gardener Expense Rp XXX Rp XXX XX % Biaya deteksi: Plumbing Expense Rp XXX Gardener Expense XXX Uji Kualitas Air XXX
Uji Kualitas Tanah XXX XXX XX Biaya kegagalan internal:
Electricity Expense Rp XXX
Housekeeping Supplies Expense XXX
Gardener Expense XXX
Chemical and Cleaning Expense XXX
Vendor Expense XXX
Pest Control Expense XXX XXX XX Biaya kegagalan eksternal:
- - - -
Total Rp XXX XX %
Untuk menghitung persentase dari biaya operasional, dimulai dengan mempersentasekan total biaya lingkungan dari total biaya operasional dengan menggunakan rumus:
Total Biaya Lingkungan
Total Biaya Operasionalx 100%
Setelah ditemukan total persentase dari biaya operasional, dapat dihitung persentase dari biaya operasional untuk setiap klasifikasi dengan rumus sebagai berikut:
Total Biaya Lingkungan Setiap Klasifikasi
Total Biaya Lingkungan x Total Persentase dari Biaya Operasional
Pelaporan biaya lingkungan di atas dapat membantu Jogja Bay dalam mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas lingkungan, serta jumlah biaya untuk setiap klasifikasinya. Laporan biaya lingkungan tersebut memberikan informasi mengenai persentase biaya lingkungan dari total biaya operasional, apakah jumlahnya signifikan atau tidak. Dengan membuat laporan biaya lingkungan seperti di atas, Jogja Bay dapat mengetahui bagaimana distribusi atau alokasi dari biaya lingkungannya, berapa persen biaya lingkungan yang berasal dari klasifikasi pencegahan dan deteksi, berapa persen biaya lingkungan yang berasal dari kegagalan. Jogja Bay dapat lebih mengendalikan kinerjanya agar dapat meminimalisir kerusakan lingkungan akibat kegiatan operasionalnya dengan menggunakan informasi yang ada di laporan biaya lingkungan tersebut. Biaya kegagalan, baik internal maupun eksternal, lebih baik dicegah untuk terjadi karena jika sudah terjadi kegagalan, biaya yang dikeluarkan akan lebih tinggi karena berhubungan dengan kegiatan perbaikan. Untuk meminimalisir munculnya biaya kegagalan, biaya pencegahan dan deteksi dinaikkan sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien agar kegagalan internal maupun eksternal dapat diminimalisir, sehingga biaya kegagalan dapat menurun.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mencari informasi lebih rinci dari tempat penelitian, sehingga analisis dapat dilakukan dengan lebih mendalam. Peneliti selanjutnya akan menjadi lebih baik jika dapat memperoleh informasi keuangan dari biaya-biaya yang dikeluarkan, sehingga lebih tergambarkan seberapa besar persentase biaya lingkungan yang dikeluarkan oleh Jogja Bay dari keseluruhan biaya operasional.
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar
Akuntansi Keuangan. Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.
Ditz, Daryl, Janet Ranganathan, dan R. Darryl Banks. 1995. Green Ledgers: Case
Studies in Corporate Environmental Accounting. World Resources Institute,
Baltimore.
Georg, Susse dan Lise Justesen. 2017. “Counting to Zero: Accounting For A Green Building”. Accounting, Auditing & Accountability Journal. Vol. 30 Issue: 5.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Buku 2 Edisi 8. Salemba Empat, Jakarta.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2012. Akuntansi Manajerial. Buku 1 Edisi 8. Salemba Empat, Jakarta.
Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Islaili, Nurul. 2013. “Harga Pokok Produksi Untuk Menentukan Harga Jual Pada UKM Caula Di Sidoarjo”. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi. Vol. 2, No.8.
Kotler dan Amstrong. 2010. Principles of Marketing. Pearson, New Jersey.
Lodhia, Sumit K. 1999. “Environmental Accounting in Fiji: An Extended Case Study of the Fiji Sugar Corporation”. Journal of Pacific Studies-Banking,
Finance and Accounting Special Issue. Vol. 23 (November), No. 2:
283-309.
Meilanawati, Refi. 2013 “Analisis Pengungkapan Biaya Lingkungan (Environmental Costs) Pada PT. Semen Indonesia Persero, Tbk”. Jurnal
Akuntansi Unesa. Vol. 2 (September), No. 1.
Ministry of the Environment. 2002. Environmental Accounting Guidelines. Ministry of the Environment, Japan.
Puspaningrum, Yunita. 2006. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Harga Jual Kacang Atom Pada Perusahaan Gajah Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Santoso, Hendra F. 2012. “Akuntansi Lingkungan Tinjauan Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Atas Biaya Lingkungan”. Jurnal
Akuntansi. Vol. 22 (November), No.2:635-654.
Wanggono, Antonius Wasi. 2016. Analisis Perlakuan Akuntansi Biaya Lingkungan. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
KUESIONER PENELITIAN
PENGAKUAN BIAYA LINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL
Oleh:
Maria Ratih Puspita Dewi
NIM: 142114172
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Responden Di Tempat
Dengan hormat,
Saya, Maria Ratih Puspita Dewi, adalah mahasiswi Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “PENGAKUAN BIAYA LINGKUNGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i responden untuk bersedia mengisi kuesioner ini secara objektif dan sesuai dengan kenyataan yang dilihat dan dirasakan oleh Bapak/Ibu/Sdr/i responden.
Dalam melakukan pengisian kuesioner ini, dimohon Bapak/Ibu/Sdr/i respoden membaca petunjuk yang tertera terlebih dahulu agar memudahkan dalam memberikan jawaban. Segala bentuk jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i responden akan sangat bermanfaat bagi penelitian ini. Saya memegang teguh kerahasiaan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Bapak/Ibu/Sdr/i responden dalam kuesioner ini.
Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/i responden, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : 2. Umur : 3. Jabatan : 4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 5. Pendidikan Terakhir : SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat D-3/Sederajat S-1 S-2 S-3 Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama.
2. Isilah setiap pernyataan dengan memberikan tanda centang (V) pada kolom yang tersedia.
3. Kolom keterangan diisi sebagai informasi tambahan yang relevan untuk setiap pernyataan.
KUESIONER PENGAKUAN BIAYA LINGKUNGAN
Petunjuk:
Di bagian I, ada dua alternatif jawaban, yaitu “Ada” dan “Tidak Ada”.
Ada = Perusahaan mengeluarkan biaya yang disebutkan di setiap pernyataan.
Tidak Ada = Perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang disebutkan di setiap pernyataan.
No. Deskripsi Ada Tidak
Ada Keterangan Biaya Pencegahan Lingkungan
1 Biaya yang timbul akibat melakukan studi lingkungan.
2 Biaya yang timbul akibat melakukan evaluasi dan pemilihan alat daur ulang air.
3 Biaya yang timbul akibat melakukan evaluasi dan pemilihan alat untuk mengendalikan atau meminimalisir terjadinya pencemaran air.
4 Biaya yang timbul akibat melakukan evaluasi dan pemilihan alat untuk mengendalikan atau meminimalisir terjadinya pencemaran tanah.
Biaya Deteksi Lingkungan
5 Biaya yang timbul akibat dilakukannya inspeksi untuk setiap proses daur ulang air kolam renang. 6 Biaya yang timbul akibat
dilakukannya pengujian keefektifan alat pengendalian pencemaran.
7 Biaya yang timbul akibat dilakukannya pengujian dan pengukuran pencemaran air.
8 Biaya yang timbul akibat dilakukannya pengujian dan
No. Deskripsi Ada Tidak
Ada Keterangan pengukuran pencemaran tanah.
9 Biaya yang timbul akibat dilakukannya pengawasan terhadap perawatan aneka ragam flora yang ada di sekitar kolam renang.
Biaya Kegagalan Internal Lingkungan 10 Biaya yang timbul akibat
disediakannya tempat-tempat pembuangan sampah yang tersebar di lokasi kolam renang.
11 Biaya yang timbul akibat melakukan pembuangan air kotor dari kolam renang.
12 Biaya yang timbul akibat melakukan daur ulang air kolam renang.
13 Biaya yang timbul akibat dilakukannya penanaman pohon di sekitar area kolam renang.
14 Biaya yang timbul akibat pengoperasian peralatan daur ulang air.
15 Biaya yang timbul akibat pengoperasian alat yang digunakan untuk mengendalikan atau meminimalisisr pencemaran.
Biaya Kegagalan Eksternal Lingkungan 16 Biaya yang timbul untuk
memperbaiki kerusakan tanah akibat penggalian besar-besaran untuk pembuatan kolam.
17 Biaya yang timbul untuk melakukan ganti rugi kepada masyarakat sekitar akibat limbah cair hasil pembuangan dari kolam renang.
Adakah biaya lainnya yang belum disebutkan di atas? Jika Ada, tuliskan di bawah ini:
Sumber: mengacu pada teori pengklasifikasian biaya lingkungan menurut Hansen dan Mowen (2009)
KUESIONER BIAYA LINGKUNGAN DAN PENENTUAN HARGA JUAL
Petunjuk:
Ada dua alternatif jawaban, yaitu “Ada” dan “Tidak Ada”. Ada = Pernyataan sesuai dengan kondisi di perusahaan. Tidak Ada = Pernyataan tidak sesuai dengan kondisi di perusahaan.
No. Deskripsi Ya Tidak Keterangan
1 Biaya lingkungan digabungkan dengan biaya lainnya (biaya operasi maupun biaya di luar operasi). 2 Harga jual ditentukan dengan
menambah semua biaya yang dikeluarkan dengan laba yang diinginkan.
3 Biaya lingkungan menjadi salah satu pertimbangan dalam penentuan harga jual.
4 Biaya lingkungan menyebabkan harga jual menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.
Sumber: mengacu pada teori cost-plus pricing menurut Kotler dan Armstrong (2010)