• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI : PENUTUP

B. Saran

c. Tersedianya fasilitas tempat untuk mengadakan pelatihan di Empowering Centre Pulogadung.

d. Media yang digunakan dalam pelatihan berupa bahan-bahan untuk membuat kue yang telah disediakan Rumah Zakat.

e. Waktu yang cukup untuk mustahik dalam melakukan pelatihan. f. Materi pelatihan yang diberikan dalam bentuk tulisan

memudahkan peserta untuk memahaminya.

2. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, variabel ketepatan penggunaan unsur-unsur pelatihan ( ) berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan mustahik dengan nilai koefisien regresi sebesar

0,694, sedangkan variabel tercapainya tujuan dan sasaran pelatihan ( ) berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan mustahik dengan nilai koefisien regresi sebesar 1,262. Hal ini menunjukkan bahwa variabel efektivitas pelatihan (ketepatan penggunaan unsur-unsur pelatihan dan tercapainya tujuan dan sasaran pelatihan) berpengaruh positif terhadap peningkatan kesejahteraan mustahik. Pada uji koefisien determinasi, diperoleh nilai R Square sebesar 33,1%, hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kesejahteraan mustahik dipengaruhi oleh variabel ketepatan penggunaan unsur-unsur pelatihan ( ) dan variabel tercapainya tujuan dan sasaran pelatihan ( ), sedangkan sisanya sebesar 66,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model yang digunakan penulis. Variabel efektivitas pelatihan ﴾variabel ketepatan penggunaan unsur-unsur pelatihan ( ) dan variabel tercapainya tujuan dan sasaran pelatihan ( )﴿

secara bersama-sama berpengaruh positif secara signifikan terhadap kesejahteraan mustahik. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji f-test (simultan) yang menunjukkan nilai signifikannya sebesar 0,016. Dan berdasarkan uji t-test (parsial), variabel ketepatan penggunaan unsur-unsur pelatihan berpengaruh positif tetapi tidak secara signifikan sebesar 0,301 terhadap kesejahteraan mustahik, begitu pula dengan variabel tercapainya tujuan dan sasaran pelatihan yang hanya berpengaruh positif tetapi tidak secara signifikan terhadap kesejahteraan mustahik sebesar 0,116.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis lakukan, penulis memiliki beberapa saran yang sekiranya dapat membantu Rumah Zakat untuk lebih memaksimalkan pelatihan program Cake House di Empowering Centre Pulogadung, diantaranya sebagai berikut :

1. Pelatihan program Cake House di Empowering Centre Pulogadung lebih meningkatkan pemberian motivasi dan penerapan disiplin waktu kepada mustahik peserta pelatihan.

2. Menambah jumlah instruktur yang ahli di bidangnya. 3. Membuat laporan evaluasi setiap diadakannya pelatihan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahim dan Mubarok. Zakat dan Peranannya dalam Pembangunan Bangsa Serta Kemashlahatannya Bagi Umat. Yayasan Yatim Piatu Ponpes Al-Mukhlisin, 2002.

Alqodri, Ahmad Faizs. Manager Area II. Laporan Kegiatan Program Pendampingan Keberdayaan Cake House kerjasama antara PT. PLN (Persero) dan Rumah Zakat Indonesia. Bandung, Maret 2010.

Al-Zuhayly, Wahbah. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008.

Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana, 2008.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 2002.

Hafidhuddin, Didin. dkk. The Power of Zakat : Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat AsiaTenggara. Malang : UIN-Malang Press, 2008.

Hamalik, Oemar. Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005. Handayaningrat, Soewarno. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.

Jakarta : CV. Haji Masagung, 1990.

Kusmana, (ed). Bunga Rampai Islam & Kesejahteraan Sosial. Jakarta : IAIN Indonesian Social Equity Project, 2006.

Mangkunegara, Anwar Prabu. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung : PT Refika Aditama, 2006.

Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : ANDI, 2009.

Mas’udi, Masdar F. Agama Keadilan Risalah Zakat (Pajak) dalam Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991.

Qardhawi, Yusuf. Hukum Zakat. Bogor : Pustaka Litera Antarnusa, 1996.

 . Spektrum Zakat, Dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan. Jakarta : Zikrul Hakim, 2005.

Rae, Leslie. Mengukur Efektivitas Pelatihan. Jakarta : IPPM dan PT Pustaka Binaman Pressindo, 1990.

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta, 2010.

Rifai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktik. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2009.

Santoso, Singgih. SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 1999.

Siagian, Sondang P. Teknik Menumbuhkan dan Memelihara Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung, 1995.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta, 2009.

Internet

Badan Pusat Statistik (BPS). “Penduduk Miskin di Indonesia 13,3 persen”. Artikel

diakses pada 6 Oktober 2010 dari

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/10/06/22335177/ Penduduk.Miskin.di.Indonesia.13.3.Persen.

Wawancara

Wawancara Pribadi dengan Andina Dian Wulansari, Operating Improvement and Development Dept. Head, Andina_dian@rumahzakat.org, Senin, 25 Juli 2011.

Wawancara Pribadi dengan Maskur Anshor, ICD Head Jakarta Timur, Empowering Centre Pulogadung, jl. Pulo Asem Utara 3 Rt.09/01 No. 02 Pulogadung-Jakarta Timur, Rabu, 8 Juni 2011.

JAWABAN : Empowering Centre Pulogadung berdiri sejak bulan Februari 2010. Di wilayah Jakarta Timur, ICD Pulogadung adalah salah satu ICD percontohan. Keistimewaannya adalah dengan dibentuknya Empowering Centre Pulogadung. Sebelum dibentuk Empowering Centre, ibu-ibu yang mengikuti program pelatihan dari Rumah Zakat mengalami kesulitan karena tidak tersedianya tempat untuk mengadakan kegiatan pelatihan. Mereka hanya mengandalkan rumah salah satu peserta yang sekiranya bersedia dan menunjang sebagai tempat pelatihan. Alasan perlu dibangunnya Empowering Centre Pulogadung adalah untuk memudahkan proses pendampingan dan monitoring pemberdayaan seluruh aspek kehidupan warga ICD Pulogadung, khususnya untuk pelatihan program Cake House, pelatihan menjahit dan program pemberdayaan lainnya. Harapannya, dengan adanya Empowering Centre, ibu-ibu peserta pelatihan dapat melaksanakan kegiatannya dengan maksimal. Selain digunakan sebagai pusat inkubasi pemberdayaan masyarakat, Empowering Centre Pulogadung juga digunakan sebagai kantor untuk memonitoring seluruh kegiatan pemberdayaan di beberapa wilayah ICD Jakarta Timur oleh para Member Relation Officer (MRO), yakni SDM yang bertugas memonitoring dan memberikan pendampingan kepada para anggota penerima manfaat dari Rumah Zakat.

2. Siapa yang memimpin Empowering Centre Pulogadung saat ini?

JAWABAN : Alhamdulillah hingga saat ini saya (red. Maskur Anshor) masih diberi kesempatan dan kepercayaan untuk memimpin teman-teman MRO di wilayah ICD Jakarta Timur.

3. Bagaimana struktur organisasi ICD Jakarta Timur?

JAWABAN : Di wilayah Jakarta Timur itu ada 6 ICD. Masing-masing ICD dibina oleh 1 Member Relations Officer (MRO). ICD Pulogadung dibina oleh Bpk. Budi Rahardjo, ICD Cakung dibina oleh Bpk. Andri Nurdianto, ICD Matraman dibina oleh Bpk. Eka Kurniawan, ICD Gambir dibina oleh Bpk. Ibrahim Muhajirin, yang spesial untuk Bpk. Riwanto, beliau membina 2 ICD yakni Cilincing dan Koja.

4. Apa saja program pemberdayaan Rumah Zakat yang dijalankan di Empowering Centre Pulogadung?

JAWABAN : Di EC sendiri untuk saat ini ada 3 program pemberdayaan yang dijalankan, yaitu program KUKMI (Kelompok Usaha Kecil, Menengah dan Mandiri) berupa pemberian bantuan modal usaha, program pelatihan Cake

yang dekat dengan tempat tinggal mustahik, bentuknya seperti kegiatan majelis ta’lim ibu-ibu.

5. Sebenarnya apa tujuan diadakannya program pemberdayaan tersebut khususnya program pelatihan Cake House ?

JAWABAN : Sebenarnya tujuan diadakannya program pemberdayaan tersebut tidak hanya program Cake House saja adalah untuk membangun kemandirian mustahik agar mustahik dapat memberdayakan potensi diri dan lingkungannya secara mandiri. Contohnya program Cake House, kita ingin mendidik mustahik agar terampil membuat kue, setelah kita beri materi pelatihan membuat kue, kita bina mereka agar mempunyai jiwa entrepreneurship (wirausaha). Dengan memberikan motivasi untuk berusaha, mereka bisa menambah pendapatan keluarga yang diharapkan dapat membantu mereka untuk mencapai tingkat hidup yang lebih layak, dari prasejahtera menjadi sejahtera.

6. Bagaimana langkah-langkah penyusunan pelaksanaan pelatihan Cake House?

JAWABAN : Untuk program Cake House ini awalnya kita adakan social mapping dulu yang berguna untuk mengetahui apa potensi yang ada di lingkungan mustahik dan apa yang mustahik butuhkan. Tujuannya agar program nanti ada hasilnya, jadi tidak semena-mena kita adakan program, padahal program itu tidak dibutuhkan oleh mustahik. Setelah menetapkan tujuan program dan tolok ukur keberhasilannya, kemudian dari kegiatan pengajian yang sudah rutin diikuti mustahik, kita ajak mustahik yang memang mau untuk mengikuti pelatihan, sifatnya tidak memaksa jadi bagi mustahik yang mau saja. Kalau mustahik yang tidak mau kita paksa, percuma nanti tidak akan ada hasilnya, sia-sia. Setelah terkumpul jumlah pesertanya, lalu baru kita buat tim dan jadwal kegiatannya. Setelah semua terpenuhi baru mulai kita laksanakan kegiatan pelatihannya yang nanti setiap selesai kegiatan, kita adakan evaluasi.

7. Siapa saja yang menjadi peserta dalam pelatihan program Cake House? JAWABAN : Untuk peserta, kita tidak mempunyai kriteria khusus. Karena sasaran dari program tersebut adalah mustahik, jadi ya kita prioritaskan pelatihan itu untuk mustahik, tetapi mustahik yang memang ada keinginan untuk membuat kue dan dari membuat kue itu mereka termotivasi untuk mempunyai usaha agar mereka bisa menambah pendapatan keluarga.

8. Dalam pelaksanaannya, apakah ada instuktur yang mengajarkan mustahik?

JAWABAN : Tentu saja ada, tapi untuk saat ini kita tidak mempunyai instruktur yang cukup untuk melatih ibu-ibu. Dalam pelatihan program Cake House, sebenarnya tidak ada kriteria khusus untuk menentukan siapa yang tepat dijadikan sebagai pelatih (instruktur). Hal yang terpenting, instruktur dalam pelatihan ini adalah orang yang sudah ahli dalam membuat berbagai macam jenis kue dan roti. Dalam beberapa kali pertemuan, memang pernah Rumah Zakat memfasilitasi peserta dengan mendatangkan pelatih yang profesional, namun karena keterbatasan biaya, untuk pelatihan selanjutnya Rumah Zakat mencari orang yang sekiranya mau dan mampu untuk berbagi ilmu dengan ibu-ibu peserta pelatihan. Hal ini dirasakan lebih menguntungkan. Terkadang ibu-ibu peserta pelatihan sendiri yang merekomendasikan instruktur untuk melatih mereka.

9. Bagaimana untuk waktu pelatihan?

JAWABAN : Untuk waktu pelatihan, kita sudah buatkan jadwal per bulan untuk mereka. Nanti bisa dilihat sendiri ya contoh jadwalnya di rencana program bulanan kita.

10.Untuk metode pelatihannya bagaimana Pak, apa ada metode khusus yang digunakan dalam pelatihan Cake House?

JAWABAN : Untuk pelatihan Cake House ini kita tidak ada metode khusus ya, sama saja seperti membuat kue di rumah. Ketika semua peserta dan pelatih sudah datang, pelatihan kita mulai. Biasanya acara dibuka oleh MRO dengan membaca basmalah, lalu mulai membuat kue. Kalau sudah jadi, biasanya didokumentasikan dalam bentuk foto lalu kita evaluasi kegiatan pelatihan saat itu. Ya, evaluasi ringan saja. Bagaimana apakah kue yang dibuat berhasil, rasanya enak atau ada yang kurang. Dan setelah selesai, MRO menutup acara pelatihan.

11.Dalam pelatihan Cake House, bagaimana untuk sarana dan media yang digunakan?

JAWABAN : Untuk sarana berupa peralatan membuat kue, alhamdulillah kami telah menyediakannya. Di sini sudah lengkap semuanya, mulai dari timbangan, oven, mixer, kompor, loyang, piring, alat untuk mencetak dan

12.Hal yang terpenting tentunya dana, untuk pelatihan Cake House ini bagaimana Pak?

JAWABAN :Alhamdulillah, Biaya yang digunakan dalam pelatihan program Cake House sepenuhnya ditanggung oleh pihak Rumah Zakat. Rumah Zakat tidak membutuhkan biaya yang besar untuk mengadakan pelatihan. Selama ini, anggaran biaya yang disediakan selalu mencukupi, sehingga peserta tidak pernah kekurangan biaya dan pelaksanaan pelatihan program Cake House dapat berjalan sesuai dengan rencana.

* Catatan : Untuk selanjutnya dalam kegiatan wawancara atau penelitian dan pencarian data-data yang penulis butuhkan, oleh pihak Rumah Zakat penulis disarankan untuk mencarinya di dalam majalah Rumah Lentera Marketing Support Department Rumah Zakat dan juga website www.rumahzakat.org. Dua media itulah yang menjadi rekomendasi pihak Rumah Zakat, karena di sana sudah terdapat dengan lengkap segala sesuatu mengenai Rumah Zakat dan pembahasan yang penulis perlukan.

EC Pulogadung, 8 Juni 2011

Pewawancara ICD Head Jakarta Timur

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Nama : Ramadani Eka Sri Utami NIM : 107053002397

Jurusan : Manajemen Dakwah

Bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Efektivitas Pelatihan Program Cake House Senyum Mandiri Rumah Zakat Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Mustahik di Empowering Centre Pulogadung”. Penelitian ini ditujukan dalam rangka penyusunan tugas akhir perkuliahan (skripsi).

Sehubungan dengan itu, saya memohon kepada Ibu kiranya berkenan untuk mengisi pernyataan-pernyataan dalam kuesioner yang saya ajukan dengan sebenar-benarnya dan dalam keadaan sadar. Atas perhatian dan kesediaan Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, Juni 2011

4. Pendidikan Terakhir : a. SD/MI b. SMP/MTs c. SMA/SMK/MA d. Tidak Sekolah 5. Pekerjaaan Suami : a. PNS/BUMN b. Pegawai Swasta

c. Wiraswasta d. Tidak Bekerja e. Lainnya (Sebutkan!) ...

6. Pekerjaan responden : a. Wiraswasta b. Tidak bekerja/Ibu RT c. Lainnya (Sebutkan!) ...

7. Penghasilan per bulan : a. ≤ 500.000 b. 600.000 - 1.000.000 c. 1.100.000 – 1.500.000 d. 1.600.000 - 2.000.000 e. > 2.000.000

8. Lamanya mengikuti : a. < 6 bulan b. 7 bulan – 1 tahun pelatihan c. 1 – 1,5 tahun d. > 2 tahun

Keterangan : SS (Sangat Setuju) S (Setuju)

N (Netral)

TS (Tidak Setuju)

menyampaikan materinya dengan baik sehingga mudah dimengerti oleh peserta.

2. Menurut saya, metode yang digunakan dalam pelatihan Cake House ini sudah tepat.

3. Waktu yang digunakan untuk pelatihan sangat kondusif.

4. Tanpa adanya instruktur (pelatih), ibu-ibu peserta program Cake House dapat mempelajari

materinya sendiri.

5. Materi berupa resep kue atau resep makanan yang digunakan dalam pelatihan sudah relevan (sesuai) dengan kebutuhan (pangsa pasar) saat ini.

6. Saya sering tidak dapat mengikuti kegiatan pelatihan karena waktunya mengganggu aktivitas rumah tangga saya.

7. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pelatihan tidak memberatkan peserta karena ditanggung sepenuhnya oleh Rumah Zakat.

8. Menurut saya, sarana (fasilitas) yang digunakan dalam pelatihan program Cake House ini sudah sangat mendukung (lengkap) sehingga ibu-ibu tidak perlu repot membawa peralatan dari rumah. 9. Bahan-bahan yang digunakan dalam pelatihan

program Cake House sangat mudah didapatkan di toko-toko kue atau pasar swalayan terdekat.

sedikit sehingga saya tidak memahami materinya secara keseluruhan.

12. Tempat yang digunakan untuk pelatihan sangat luas dan mendukung kegiatan pelatihan. 13. Materi yang diberikan dalam pelatihan tidak

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki peserta. 14. Dikarenakan lokasi pelatihan yang cukup jauh,

saya jarang datang untuk mengikuti pelatihan. 15. Menurut saya, pelatihan akan berhasil jika

seluruh peserta aktif dalam kegiatan pelatihan. 16. Jika latihan hari ini tidak berhasil, akan diadakan

pengulangan materi yang sama di waktu yang akan datang hingga mencapai hasil yang baik. TUJUAN DAN SASARAN PELATIHAN 17. Program Cake House adalah program yang

diberikan Rumah Zakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu mengenai cara membuat kue.

18. Dengan mengikuti program Cake House saya dapat meningkatkan potensi agar pendapatan keluarga meningkat.

19. Menurut saya, pelatihan program Cake House dapat meningkatkan keterampilan saya.

20. Program Cake House yang diadakan Rumah Zakat tidak dapat membuat saya mandiri.

23. Dengan mengikuti program Cake House saya termotivasi untuk dapat memiliki usaha sendiri. 24. Saya mengikuti pelatihan program Cake House

ini karena sadar bahwa saya harus berusaha untuk hidup lebih baik lagi.

25. Bagi saya, pelatihan program Cake House merupakan hal yang sia-sia.

26. Pelatihan program Cake House meningkatkan kesadaran saya untuk berusaha hidup lebih layak. 27. Menurut saya, pelatihan program Cake House justru membuat saya menjadi malas dan ketergantungan.

28. Saya tidak mampu menggunakan potensi yang saya miliki di luar kegiatan pelatihan.

29. Saya mengikuti kegiatan pelatihan karena ikut-ikutan dengan ibu-ibu yang lain.

30. Dengan mengikuti program Cake House saya mampu melatih peserta lain untuk mengembangkan potensinya.

KESEJAHTERAAN MUSTAHIK

31. Setelah mengikuti pelatihan, saya mengalami peningkatan pendapatan.

32. Dengan adanya pelatihan program Cake House saya dapat memiliki usaha yang produktif. 33. Sekarang, saya dapat menerapkan pola makan

35. Dengan mengikuti program Cake House saya dapat memiliki tabungan di bank.

36. Saya memiliki tempat tinggal yang layak.

37. Saya memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan sandang (pakaian).

38. Saya memiliki kemampuan untuk membeli aset rumah tangga (misal. TV, radio, kipas angin, kulkas, telepon, handphone dan barang elektronik lainnya)

39. Di keluarga, hanya suami saya yang bekerja. 40. Saya memiliki kemampuan mengakses fasililitas

kesehatan dengan mudah dan murah.

41. Saya menerima kredit dari bank selama tiga tahun terakhir (misal. Kredit motor, kredit rumah atau kredit modal usaha).

42. Saat ini, saya mengikuti kegiatan arisan di lingkungan rumah.

43. Saya mampu menyekolahkan anak saya hingga ke jenjang pendidikan yang tinggi.

44. Saya tidak memiliki sumber pendapatan lain selain dari suami saya.

45. Setiap bulannya, saya tidak dapat menyisihkan sebagian pendapatan baik untuk ditabung maupun digunakan untuk arisan atau investasi lainnya.

1 5 5 5 5 5 2 5 5 5 1 2 5 1 1 2 4 58 2 5 4 4 2 4 2 5 5 4 2 4 4 4 2 4 4 59 3 5 5 4 4 4 2 5 5 5 1 4 4 1 2 5 5 61 4 5 5 5 2 5 2 5 5 5 2 2 4 2 2 5 5 61 5 4 4 4 4 4 2 5 5 5 1 1 4 2 1 5 4 55 6 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 52 7 5 4 4 2 4 2 4 4 5 2 1 4 2 2 4 4 53 8 4 4 5 4 4 2 4 5 1 2 2 4 1 1 4 5 52 9 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 5 55 10 4 4 4 4 4 2 5 5 5 1 1 5 2 2 5 5 58 11 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 2 4 2 2 4 5 54 12 4 4 4 4 4 2 5 4 5 1 1 4 2 2 4 2 52 13 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 54 14 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 1 1 1 61 15 5 5 4 2 4 2 5 4 4 2 4 5 2 2 4 4 58 16 5 4 4 4 4 2 5 5 4 1 2 4 2 2 4 4 56 17 4 4 4 2 5 2 5 4 5 2 2 4 2 2 4 4 55 18 5 5 5 4 4 1 4 5 5 2 1 5 2 2 5 5 60 19 4 4 4 5 4 2 5 5 4 1 2 4 1 1 4 4 54 JUMLAH 1068 Variabel X2 No. 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah 1 5 4 5 1 5 1 5 5 1 4 1 2 2 5 46 2 5 5 5 2 4 1 4 4 1 4 2 2 1 4 44 3 4 4 5 1 4 1 5 4 1 4 1 2 2 5 43 4 5 5 4 2 4 2 4 4 2 4 2 2 2 4 46 5 5 5 5 1 5 1 5 5 1 5 1 1 1 5 46 6 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 4 46 7 4 4 4 2 4 2 5 4 1 5 1 1 2 4 43 8 4 4 5 1 5 2 5 5 1 4 1 2 2 2 43 9 4 4 5 2 4 2 4 4 2 4 2 2 2 4 45 10 5 5 5 1 5 1 5 5 1 5 1 1 1 5 46 11 4 4 5 2 4 2 4 4 2 4 2 2 2 2 43 12 2 5 4 2 4 2 5 4 2 4 2 1 2 4 43 13 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 2 2 2 4 44 14 5 5 5 2 4 4 4 5 2 5 2 2 2 4 51 15 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 40

Variabel Y No. 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Jumlah 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 1 56 2 4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 61 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 52 5 5 5 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 57 6 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 52 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 54 8 4 4 4 1 1 4 2 2 5 5 1 1 5 5 4 48 9 2 2 4 2 2 2 2 2 4 4 2 1 5 4 4 42 10 5 4 4 2 2 4 4 4 2 5 1 4 4 2 1 48 11 4 2 4 2 2 2 2 2 4 5 1 1 5 4 4 44 12 5 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 2 47 13 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 52 14 5 5 2 2 2 5 5 2 2 5 4 2 5 2 4 52 15 2 4 4 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 44 16 5 4 5 4 2 4 2 1 4 4 1 1 5 4 2 48 17 2 2 4 2 4 2 4 4 4 5 4 2 4 4 2 49 18 5 4 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 4 4 2 49 19 5 5 4 4 2 2 1 2 5 4 1 1 5 5 2 48 JUMLAH 960

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 19 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 19 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,488 45 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 146,8421 57,696 ,519 ,453 VAR00002 147,0526 59,942 ,265 ,473 VAR00003 147,0526 59,497 ,330 ,469 VAR00004 147,7368 64,760 -,231 ,528 VAR00005 147,2105 59,064 ,248 ,469 VAR00006 149,1053 59,211 ,157 ,476 VAR00007 146,6842 59,117 ,347 ,467 VAR00008 146,7368 57,427 ,562 ,450 VAR00009 146,9474 55,942 ,361 ,447 VAR00010 149,5789 58,146 ,210 ,468 VAR00011 149,1579 57,474 ,209 ,467 VAR00012 147,3158 64,784 -,262 ,522 VAR00013 149,3158 57,339 ,323 ,457 VAR00014 149,4737 64,152 -,238 ,514 VAR00015 147,3158 66,006 -,308 ,536 VAR00016 147,3158 65,895 -,279 ,541 VAR00017 147,0526 55,164 ,579 ,432

VAR00023 146,8947 61,099 ,082 ,485 VAR00024 147,0000 59,556 ,301 ,470 VAR00025 149,7368 65,871 -,501 ,524 VAR00026 146,9474 60,275 ,193 ,477 VAR00027 149,7368 62,871 -,140 ,500 VAR00028 149,5789 61,035 ,108 ,483 VAR00029 149,5263 64,819 -,443 ,514 VAR00030 147,4737 54,596 ,397 ,437 VAR00031 147,2632 58,205 ,176 ,472 VAR00032 147,4737 56,819 ,323 ,454 VAR00033 147,3684 65,468 -,440 ,521 VAR00034 148,2105 54,620 ,380 ,439 VAR00035 148,3684 56,357 ,241 ,460 VAR00036 147,6842 55,117 ,458 ,436 VAR00037 148,0526 51,275 ,573 ,403 VAR00038 148,3684 52,246 ,492 ,416 VAR00039 148,1053 72,322 -,566 ,586 VAR00040 147,0526 62,942 -,159 ,500 VAR00041 148,8421 49,807 ,594 ,390 VAR00042 148,5263 52,263 ,403 ,425 VAR00043 147,0526 59,942 ,083 ,485 VAR00044 148,0526 70,497 -,509 ,572 VAR00045 148,7895 63,287 -,142 ,518 Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

variabel x1 24,3158 2,18715 19

variabel x2 16,7895 1,87317 19

Correlations

variabel y variabel x1 variabel x2

Pearson Correlation variabel y 1,000 ,550 ,603

variabel x1 ,550 1,000 ,654

variabel x2 ,603 ,654 1,000

Sig. (1-tailed) variabel y . ,007 ,003

variabel x1 ,007 . ,001 variabel x2 ,003 ,001 . N variabel y 19 19 19 variabel x1 19 19 19 variabel x2 19 19 19 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,550a ,303 ,262 4,78845 ,303 7,377 1 17 ,015 2 ,637b ,406 ,331 4,55723 ,103 2,769 1 16 ,116

a. Predictors: (Constant), variabel x1

Total 558,947 18

2 Regression 226,653 2 113,327 5,457 ,016b

Residual 332,294 16 20,768

Total 558,947 18

a. Predictors: (Constant), variabel x1

b. Predictors: (Constant), variabel x1, variabel x2 c. Dependent Variable: variabel y

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -12,028 12,596 -,955 ,353 variabel x1 1,402 ,516 ,550 2,716 ,015 2 (Constant) -16,016 12,225 -1,310 ,209 variabel x1 ,694 ,650 ,272 1,069 ,301 variabel x2 1,262 ,758 ,424 1,664 ,116

1. Ibu Nani Jakarta, 1 Februari 1964 Gg. Remaja II Rt. 05/07 Jatinegara Kaum SD Tidak bekerja / Ibu RT 1.100.000 - 1.500.000 7 bulan - 1 tahun 2. Ibu Sri Winarni Cilacap, 2 Februari 1969 Gg. Remaja II Rt. 05/07

Jatinegara Kaum

SMP Wiraswasta 600.000 - 1.000.000

7 bulan - 1 tahun 3. Ibu Lisni Tanjung Padang, 3 Februari 1969 Gg. Remaja I Rt. 08/04

Jatinegara Kaum

SMA Tidak bekerja / Ibu RT

1.100.000 - 1.500.000

7 bulan - 1 tahun 4. Ibu Sauti Wonogiri, 7 November

1972 Gg. Remaja I Rt. 08/04 Jatinegara Kaum SMP Tidak bekerja / Ibu RT 600.000 - 1.000.000 7 bulan - 1 tahun 5. Ibu Dedeh S. Jakarta, 9 November

1979 Gg. Remaja II Rt. 05/07 Jatinegara Kaum SMP Tidak bekerja / Ibu RT 600.000 - 1.000.000 7 bulan - 1 tahun 6. Ibu Suwarisni Jakarta, 22 Januari 1971 Gg. Remaja I Rt. 011/04

Jatinegara Kaum

SMA Tidak bekerja / Ibu RT

600.000 - 1.000.000

7 bulan - 1 tahun 7. Ibu Saryati Jakarta, 13 April 1969 Gg. Remaja II Rt. 05/07

Jatinegara Kaum

SD Wiraswasta ≤ 500.000 7 bulan - 1 tahun 8. Ibu Mugiwati Banyumas, 22 Februari

1981

Rawa Teratai, Cakung Jakarta Timur

SMP Tidak bekerja / Ibu RT

> 2.000.000 < 6 bulan 9. Ibu Rispanita Padang, 21 Agustus

1974

Jl. Sambiloto IV Rt. 011/06

Pulomas, Jak-Tim

SMA Wiraswasta > 2.000.000 < 6 bulan

10. Ibu Ety Resnowati

Jakarta, 19 April 1964 Jl. Metro Jaya I Rt. 04/07

Pulomas, Jak-Tim

SMA Wiraswasta 1.600.000 - 2.000.000

< 6 bulan

11. Ibu Eti Suharti Kuningan, 6 Agustus 1968

Pulogadung SMP Tidak bekerja / Ibu RT

1.600.000 - 2.000.000

15. Ibu Nafsiyah Madiun, 28 Maret 1967 Pulogadung SMA Tidak bekerja / Ibu RT

1.100.000 - 1.500.000

< 6 bulan 16. Ibu Susmeni Brebes, 15 Desember

1968

Pulogadung SMP Tidak bekerja / Ibu RT

1.100.000 - 1.500.000

< 6 bulan 17. Ibu Hikmawati Jakarta, 11 Desember

1965

Gg. Remaja I Rt. 07/04 Jatinegara Kaum

SMA Tidak bekerja / Ibu RT

≤ 500.000 < 6 bulan 18. Ibu Nurhasanah Jakarta, 26 Juni 1968 Gg. Remaja II Rt. 05/07

Jatinegara Kaum

SMA Tidak bekerja / Ibu RT

1.100.000 - 1.500.000

7 bulan - 1 tahun 19. Ibu Aida Jakarta, 30 September

1968 Gg. Remaja II Rt. 05/07 Jatinegara Kaum SD Tidak bekerja / Ibu RT ≤ 500.000 7 bulan - 1 tahun

Dokumen terkait