• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah diharapkan perlakuan terbaik dari faktis gelap ini dapat menjadi gambaran untuk mengoptimumkan mutu faktis gelap berbahan baku minyak jarak dari varietas

Ricinus communis L. Selain itu penggunaan Na2CO3 masih perlu diminimumkan, sehingga tidak menyebabkan tingginya nilai pH dan kadar abu faktis gelap.

DAFTAR PUSTAKA

Abednego, J. G. 1975. Dasar-dasar Teknologi Karet. Balai Penelitian Perkebunan Bogor, Bogor.

Agritha, G. 2005. Pembuatan Faktis Gelap Berbahan Baku Campuran Minyak Minyak Jagung dan Minyak Sawit Kasar. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB Bogor.

Alfa, A. A. dan S. Honggokusumo. 1998. Pembuatan Faktis dari Minyak Biji

Karet. Prosiding Simposium Nasional Polimer II. ISSN 1410-8720,

Jakarta.

Alfa, A. A. 2007. Bahan Kimia Untuk Kompon Karet. Diktat Kursus Teknologi Barang Jadi Karet. Balai Penelitian Teknologi Karet, Bogor.

Anonim. 2009. Factice. [terhubung berkala]. http://www.winahead.com. [20 Agustus 2009].

Arizal, R. 1989. Bahan Elastomer untuk Industri Barang Jadi Karet (Karet Alam

dan Karet Sintetik). Latihan Teknologi Barang Jadi Karet. Balai Penelitian

Teknologi Karet, Bogor.

Baron, H. 1948. Modern Rubber Chemistry. Hutchinson’s Scientific Technical Publication, USA. 182-201; 303-327.

Carrington, J. H. 1936. The Testing of Substitute. Transaction of Institute Rubber Industry. Vol.11: 302-311.

Carrington, J. H. 1962. Symposium on Factice As an Aid to Productivity in The

Rubber Industry. National College of Rubber Technology, London. 15-31.

Clark, A. H.1962. Symposium on Factice As an Aid to Productivity in The Rubber

Industry. National College of Rubber Technology, 12-30.

Coran, A. Y. 1978. Vulcanization. Di dalam F. R. Eirich (ed). 1978. Science and

Technology of Rubber. Academic Press, San Francisco. 291-335.

Craig, A. S. 1963. Rubber Technology, a Basic Course. Oliver and Boyd Ltd., London.

Craig, A. S. 1969. Concise Encyclopaedic Dictionary of Rubber Technology. Elsevier Publishing Company, Amsterdam, The Netherland.

Departemen Pertanian. 2009. Hasil Pencarian Berdasarkan Komoditi. [terhubung berkala]. http://database.deptan.go.id/bdsp/hasil_kom.asp. [8 September 2009] .

Eckey, E. W. 1954. Vegetables Fats and Oils. Reinhold Publishing Corporation, New York

Fernando, M. R. N. 1971. Manufacture of Dark Factice from Rubber Seed Oil. Journal of The Rubber Research Institute of Ceylon, Vol.47: 59-64.

Flint, C. F. 1955. Factice: Relation of Structure to Properties. Transactions of The Institute of The Rubber Industry. The Intitution of The Rubber Industry, London. 151-162.

Harrison, J. B. 1952. Factice: Its Use and Function in Rubber Technology. The Journal of The Institution of The Rubber Industry. Vol. 28 (3): 117-138. Heyne, K. 1987. Tumbuhan Beguna Indonesia. Diterjemahkan oleh Badan

Litbang Kehutanan Indonesia.

Honggokusumo. 1994. Sistem Vulkanisasi. Diktat Kursus Teknologi Barang Jadi Karet. Balai Penelitian Teknologi Karet, Bogor.

Honggokusumo. 1998. Sistem Vulkanisasi. Diktat Kursus Teknologi Barang Jadi Karet. Balai Penelitian Teknologi Karet, Bogor.

Hotmann, W. 1989. Rubber Technology Handbook. Hanser Publisher. New York. 305-307.

Jamieson, G. S. 1932. Vegetable fats and Oils. Book Department-The Chemical Catalog Company Inc., New York.

Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. UI Press, Jakarta.

Kholid, M. I. 2005. Pembuatan Faktis Gelap dari Minyak Sawit Kasar dan Minyak Kedelai. Skripsi. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB Bogor.

Kirk, R. E. dan D. F. Othmer. 1952. Encyclopedia of Chemical Technology, Vol.

1, 2nd ed. The Interscience Encyclopedia Inc., New York.

Kirk, R. E. dan D. F. Othmer. 1964. Encyclopedia of Chemical Technology, Vol.

4, 2nd ed. The Interscience Encyclopedia Inc., New York.

Lever, A. E. 1951. Factice: A Review of Its Characteristics. The India-Rubber Journal, (26): 4-7.

Le Bras, J. 1968. Introduction to Rubber. Terjemahan dari bahasa Perancis oleh J.H Gundry. Rubber and Plastics Research Association of Great Britain. Mc Laren and Sons Ltd., London.

Maspanger, D. R. 1987. Faktis Minyak Biji Karet sebagai Bahan Pembantu

Proses Pembuatan Barang Karet. Menara Perkebunan. Vol. 55 (4): 80-83.

Maspanger, D. R. 2002. Sifat Fisik Karet. Diktat Kursus Teknologi Barang Jadi Karet. Balai Penelitian Teknologi Karet, Bogor.

Morton, M. 1959. Introduction to Rubber Technology. Reinhold Publishing Corporation, New York.

Oxtoby, D., H. P. Gillis, N. H. Nachtrieb. 2001. Kimia Modern. Terjemahan Akhmadi, S. S., S. L. Simamarta (ed). Penerbit Erlangga, Jakarta.

Parhusip, A. B. 2008. Potret Karet Alam Indonesia. Economic Review 213:2-3. [terhubung berkala]. http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/Ulasan%20 Ekonomi/Artikel%20Ekonomi%20dan%20Bisnis/Karet-sep08.pdf. [6 Februari 2009].

Polunin, N. 1962. Rubber Botany, Production and Utilization-World Crops

Books. Leonard Hill (Book) Ltd., London.

Reynolds, R. F. 1962. Historical and Economic Aspect of Factices. Egan Reid Stationery Co. Ltd. London. 5-14.

Robbeleu, G., R. K. Downey, dan A. Ashari. 1989. Oil Crops of The World. Mc Graw Hill, New York.

Roberts K. C. dan J. H. Carrington. 1984. New Principles in The Manufacture and

Use of Factice and Factice Like Material. Anchor Chemical Co. Ltd.

Manchester. 289-294.

Salunkhe, D. K., J. K. Chvan, R. N. Adside, dan S. S. Kadam. 1992. Worlds Oil

Seed Chemistry, Technology and Utilization. AVI Book Published, New

York.

Simpson, R.B. 2002. Rubber Basics. Rapra Technology Limited. Shawbury, Shrewsbury, Shropshire, UK.

Stern, H. J. 1967. Rubber Natural and Synthetic. McLaren, London, 257-259. Sonntag, N. O. V. 1979. Composition and Characteristic of Individual Fats and

Oils. Di dalam D. Swern (ed). 1979. Bailey’s Industrial Oil and Fat

Products Vol.1, 4th Edition. John Wiley and Sons Inc., New York.

406-407.

Sonntag, N. O. V. 1982. Rubberlike Materials. Di Dalam D. Swern (ed). 1982.

Bailey’s Industrial Oil and Fat Products Vol.2, 4th Edition. John Wiley

Sujatmaka. 1991. Prospek Pasar dan Budidaya Jarak. Penebar Swadaya, Jakarta. Weiss, E. A. 1971. Castor, Sesame, and Safflower. Leonard Hill Books A

Division of International Textbook Co., Ltd., London.

White, J. R. dan S. K. De. 2001. Rubber Technologist’s Handbook. Rapra Technology Limited. Shawbury, Shrewsbury, Shropshire, UK.

Widodo, W dan S. Sumarsih. 2007. Jarak Kepyar Tanaman Penghasil Minyak

Kastor untuk Berbagai Industri. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Williams, K. A. 1966. Oils, Fats and Fatty Foods, Their Practical Examination

Lampiran 1. Prosedur Uji Minyak Sebagai Bahan Baku Faktis

1. Prosedur Uji Bilangan Iod Metode Hanus (AOAC, 1995)

Prinsip:

Ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak yang tidak jenuh akan bereaksi dengan iod. Gliserida dengan tingkat ketidakjenuhan tinggi akan mengikat sejumlah iod dalam jumlah lebih besar.

Contoh yang telah disaring ditimbang sebanyak 0.25 g dalam erlenmeyer 250 ml tertutup dan kemudian dilarutkan dalam 10 ml CCl4 dengan penambahan 25 ml pereaksi Hanus. Erlenmeyer ditutup dan dibiarkan di tempat gelap selama 1 jam sambil dikocok beberapa kali. Setelah itu, ditambahkan 10 ml KI 15% sambil terus dikocok. Selanjutnya ditambahkan 100 ml air suling yang telah dididihkan. Iod yang tersisa pada larutan dititrasi dengan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 0.1 N sampai larutan tersebut berwarna kuning pucat, kemudian ke dalam larutan tersebut ditambahkan beberapa tetes indikator amilum 1% dan titrasi dilanjutkan sampai warna biru hilang. Blanko dibuat dengan perlakuan yang sama tanpa menggunakan contoh.

Bilangan Iod = (A − B) × N × 12,69 G

Keterangan:

A = Volume titrasi untuk blanko (ml) B = Volume titrasi untuk contoh (ml)

N = Normalitas larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3) 12,69 = Berat atom iodium/10

2. Prosedur Uji Bilangan Asam (AOAC, 1995)

Prinsip:

Reaksi penyabunan antara asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak dengan alkali yang ditambahkan.

Contoh yang akan diuji ditimbang sebanyak 5 sampai 10 gram di dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 50 ml alkohol netral 95% kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air sambil diaduk. Kemudian setelah dingin ditambahkan indikator phenolphtalein 1% dalam alkohol, lalu dititrasi dengan KOH 0,1 N sampai berwarna merah muda yang tetap selama 30 detik.

Bilangan Asam =A × N × B G

Kadar Asam Lemak Bebas (%) = A × N × B G

Keterangan:

A = Volume titrasi (ml) N = Normalitas larutan KOH

B = Bobot molekul minyak (asam lemak dominan, risinoleat = 298,46) G = Berat contoh (gram)

Lampiran 2. Prosedur Analisis Sifat Kimia Faktis

1. Prosedur Uji Kadar Ekstrak Aseton (ASTM 297-81)

Sampel sebanyak 2-5 gram dimasukkan ke dalam kertas saring kering yang sudah diketahui bobotnya. Kemudian sampel tersebut diekstrak dalam soxhlet selama 16 jam dengan menggunakan pelarut aseton. Setelah ekstraksi selesai sampel diangkat dari soxhlet, didiamkan sebentar sampai kering udara, dan dimasukkan dalam oven suhu 70oC. Sampel selanjutnya dimasukkan dalam desikator dan ditimbang.

Kadar Ekstrak Aseton(%) = A

B × 100%

Keterangan:

A = Berat sampel terekstrak (g) B = Berat awal sampel (g)

2. Prosedur Uji Kadar Sulfur Bebas (BPTK, Bogor, Bolotnikov dan Gurova Method)

Sampel yang telah ditipiskan (0.5-0.75 mm) ditimbang sebanyak 0.3 g, dimasukkan dalam erlenmeyer 500 ml dan ditambahkan 100 ml Na2SO3 5%, 5 ml suspensi Na-stearat 0.1%, dan 1 g parafin. Erlenmeyer kemudian ditutup dengan kaca arloji dan dipanaskan selama 4 jam di atas titik didih atau selama 16 jam di bawah titik didih (± 80oC). Setelah pemanasan, sampel ditambah 100ml SrCl2 0.5% dan 10 ml Cd-asetat 3%. Campuran selanjutnya disaring, filtrat ditampung dalam erlenmeyer dan residu dibilas dengan 75-100 ml larutan cadmium pencuci 0.12%. Sambil diaduk, ke dalam filtrat ditambahkan 10 ml formaldehid, 10 ml asam asetat glasial, dan 5 ml larutan kanji. Erlenmeyer kemudian ditempatkan di atas potongan es sehingga suhu campuran turun sampai kurang dari 15oC. Tahap akhir adalah titrasi dengan larutan iodin 0.05 N sampai titik akhir titrasi tercapai (perubahan warna biru). Blanko disiapkan dengan mencampur larutan formaldehid, asam asetat glasial,

dan kanji tanpa adanya filtrat. Kadar sulfur bebas dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Kadar Sulfur Bebas (%) = (A − B) × N × 0,032

C × 100%

Keterangan:

A = Volume titrasi sampel (ml) B = Volume titrasi blanko (ml) N = Normalitas larutan iodin C = Berat contoh (gram)

3. Prosedur Uji Kadar Abu (ASTM 1278-76)

Sampel sebanyak 1-2 g ditimbang dalam cawan porselen yang kering dan telah diketahui beratnya. Sampel dibakar di atas pemanas sampai tidak menghasilkan asap. Selanjutnya sampel diabukan dalam tanur pada suhu 550oC hingga menjadi abu dalam bobot yang tetap. Setelah menjadi abu, cawan didinginkan dalam desikator jam dan ditimbang.

Kadar Abu (%) = A

B × 100%

Keterangan: A = Berat abu (g)

B = Berat awal sampel (g)

4. Prosedur Pengukuran pH Faktis

Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 2 g. Sampel kemudian dilarutkan dengan 40 ml akuades. Sampel diaduk lalu diukur pH larutan dengan pH meter.

Lampiran 3. Data Hasil Penelitian

Tabel 3a. Data Nilai Kadar Ekstrak Aseton Faktis Gelap (dalam %)

Suhu (oC) (Ai) Konsentrasi Sulfur (bsm) (Bj) Rata-rata (Ai) 25 30 35 140 96.64 96.52 97.30 96.72 ± 0.84 97.02 95.22 97.61 Rata-rata 96.83 ± 0.27 95.87 ± 0.92 97.46 ± 0.22 150 97.05 96.69 97.26 97.08 ± 0.75 95.93 98.19 97.33 Rata-rata 96.49 ± 0.79 97.44 ± 1.06 97.30 ± 0.05 160 94.50 96.95 96.98 96.54 ± 1.05 97.50 96.67 96.66 Rata-rata 96.00 ± 2.12 96.81 ± 0.20 96.82 ± 0.23 170 94.92 91.91 81.32 90.19 ± 5.63 96.14 85.91 90.91 Rata-rata 95.53 ± 0.86 88.91 ± 4.24 86.12 ± 6.78 Rata-rata (Bj) 96.21 ± 1.06 94.76 ± 4.03 94.42 ± 5.74

Tabel 3b. Data Nilai Kadar Sulfur Bebas Faktis Gelap (dalam %)

Suhu (oC) (Ai) Konsentrasi Sulfur (bsm) (Bj) Rata-rata (Ai) 25 30 35 140 1.42 3.90 5.83 3.72 ± 2.12 1.32 3.34 6.33 Rata-rata 1.37 ± 0.07 3.62 ± 0.40 6.08 ± 0.35 150 1.11 3.80 6.08 3.66 ± 2.22 1.42 4.21 6.33 Rata-rata 1.27 ± 0.22 4.01 ± 0.29 6.21 ± 0.18 160 1.32 3.60 5.37 3.43 ± 1.81 1.62 3.65 5.62 Rata-rata 1.47 ± 0.21 3.63 ± 0.04 5.50 ± 0.18 170 1.37 2.79 4.81 2.99 ± 1.73 1.11 2.33 5.22 Rata-rata 1.24 ± 0.18 2.56 ± 0.33 5.02 ± 0.29 Rata-rata (Bj) 1.34 3.45 5.70

Tabel 3c. Data Nilai Kadar Abu Faktis Gelap (dalam %) Suhu (oC) (Ai) Konsentrasi Sulfur (bsm) (Bj) Rata-rata (Ai) 25 30 35 140 5.56 5.32 4.90 5.32 ± 0.25 5.58 5.38 5.19 Rata-rata 5.57 ± 0.01 5.35 ± 0.04 5.04 ± 0.21 150 5.39 5.28 5.38 5.29 ± 0.10 5.24 5.33 5.11 Rata-rata 5.32 ± 0.11 5.30 ± 0.04 5.25 ± 0.19 160 5.52 5.18 5.19 5.32 ± 0.18 5.58 5.23 5.23 Rata-rata 5.55 ± 0.04 5.20 ± 0.04 5.21 ± 0.03 170 5.62 5.29 5.08 5.33 ± 0.20 5.51 5.28 5.20 Rata-rata 5.57 ± 0.08 5.29 ± 0.01 5.14 ± 0.08 Rata-rata (Bj) 5.50 ± 0.13 5.29 ± 0.06 5.16 ± 0.14

Tabel 3d. Data Nilai pH Faktis Gelap

Suhu (oC) (Ai) Konsentrasi Sulfur (bsm) (Bj) Rata-rata (Ai) 25 30 35 140 10.41 10.02 9.72 10.12 ± 0.24 10.30 10.18 10.06 Rata-rata 10.36 ± 0.08 10.10 ± 0.11 9.89 ± 0.24 150 10.38 10.15 10.14 10.28 ± 0.19 10.22 10.17 10.63 Rata-rata 10.30 ± 0.11 10.16 ± 0.01 10.39 ± 0.35 160 9.58 10.28 10.07 10.07 ± 0.27 10.13 10.04 10.32 Rata-rata 9.86 ± 0.39 10.16 ± 0.17 10.20 ± 0.18 170 9.81 9.91 9.62 9.95 ± 0.24 10.34 9.96 10.06 Rata-rata 10.08 ± 0.37 9.94 ± 0.04 9.84 ± 0.31 Rata-rata (Bj) 10.15 ± 0.30 10.09 ± 0.13 10.08 ± 0.32

Lampiran 4. Data Analisis Varian 1. Kadar Ekstrak Aseton

Class Level Information

Class Levels Label Values

SUHU 4 A1, A2, A3, A4 140, 150, 160, 170 SULFUR 3 B1, B2, B3 25, 30, 35

Number of Observations Read 24

Number of Observations Used 24

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F

SUHU 3 196.5381792 65.5127264 10.91 0.0010 SULFUR 2 14.5031083 7.2515542 1.21 0.3327 SUHU*SULFUR 6 83.4990583 13.9165097 2.32 0.1014 Model 11 294.5403458 26.7763951 4.46 0.0080 Error 12 72.0385500 6.0032125 Corrected Total 23 366.5788958

R-Square Coeff Var Root MSE WORDS Mean 0.803484 2.575565 2.450145 95.13042

Duncan's Multiple Range Test for WORDS

NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate.

Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 12

Error Mean Square 6.003213

Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N SUHU

A 97.075 6 A2

A 96.718 6 A1

A 96.543 6 A3

B 90.185 6 A4

2. Kadar Sulfur Bebas

Class Level Information

Class Levels Label Values

SUHU 4 A1, A2, A3, A4 140, 150, 160, 170 SULFUR 3 B1, B2, B3 25, 30, 35

Number of Observations Read 24

Number of Observations Used 24

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F SUHU 3 2.74815000 0.91605000 14.63 0.0003 SULFUR 2 76.14815833 38.07407917 608.13 <.0001 SUHU*SULFUR 6 1.45917500 0.24319583 3.88 0.0218 Model 11 80.35548333 7.30504394 116.68 <.0001 Error 12 0.75130000 0.06260833 Corrected Total 23 81.10678333

R-Square Coeff Var Root MSE WORDS Mean 0.990737 7.157566 0.250217 3.495833

Duncan's Multiple Range Test for WORDS

NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate.

Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 12

Error Mean Square 0.062608

Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N SUHU

A 3.8250 6 A2

A 3.6900 6 A1

A 3.5300 6 A3

B 2.9383 6 A4

Duncan Grouping Mean N SULFUR

A 5.6988 8 B3

B 3.4525 8 B2

C 1.3363 8 B1

3. Kadar abu

Class Level Information

Class Levels Label Values

SUHU 4 A1, A2, A3, A4 140, 150, 160, 170 SULFUR 3 B1, B2, B3 25, 30, 35

Number of Observations Read 24 Number of Observations Used 24

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F SUHU 3 0.00614583 0.00204861 0.22 0.8784 SULFUR 2 0.47260833 0.23630417 25.74 <.0001 SUHU*SULFUR 6 0.15429167 0.02571528 2.80 0.0608 Model 11 0.63304583 0.05754962 6.27 0.0018 Error 12 0.11015000 0.00917917 Corrected Total 23 0.74319583

R-Square Coeff Var Root MSE WORDS Mean 0.851789 1.802455 0.095808 5.315417

Duncan's Multiple Range Test for WORDS

NOTE: This test controls the Type I comparisonwise error rate, not the experimentwise error rate.

Alpha 0.05 Error Degrees of Freedom 12

Error Mean Square 0.009179

Means with the same letter are not significantly different. Duncan Grouping Mean N SULFUR

A 5.50000 8 B1

B 5.28625 8 B2

C 5.16000 8 B3

4. pH

Class Level Information

Class Levels Label Values

SUHU 4 A1, A2, A3, A4 140, 150, 160, 170 SULFUR 3 B1, B2, B3 25, 30, 35

Number of Observations Read 24 Number of Observations Used 24

Source DF Sum of Squares Mean Square F Value Pr > F SUHU 3 0.33935000 0.11311667 2.06 0.1594 SULFUR 2 0.02175833 0.01087917 0.20 0.8230 SUHU*SULFUR 6 0.44257500 0.07376250 1.34 0.3121 Model 11 0.80368333 0.07306212 1.33 0.3153 Error 12 0.65950000 0.05495833 Corrected Total 23 1.46318333

R-Square Coeff Var Root MSE WORDS Mean 0.549270 2.320151 0.234432 10.10417

Lampiran 5. Stoikiometri Reaksi Pembentukan Faktis Gelap Minyak Jarak

Reaksi pembentukan faktis gelap :

Asam lemak tidak jenuh + Sulfur Faktis Gelap + Sulfur Bebas Diketahui :

Basis minyak = 100 gram

Densitas minyak jarak = 0,967 ≈ 1gram/ml

Komposisi asam lemak tidak jenuh minyak jarak : 97% Jenis Asam Lemak Tidak Jenuh Jumlah (%) Risinoleat (C18H34O3), BM = 298 87 Oleat (C18H34O2), BM = 282 7 Linoleat (C18H32O2) = 280 3

Total 97

Komposisi (dalam gram): Perhitungan mol: Risinoleat (R) = × 97 = 84,39 gram R = , = 0,283 mol Oleat (O) = × 97 = 6,79 gram O = , = 0,024 mol

Reaksi : 12R + O + 35S R12OS35 yang bereaksi 0,283 mol ≈ 0,024 mol ≈ 0,843 mol 0,024 mol Sulfur yang dibutuhkan : 0,843 mol ´ 32 = 26,98 gram

BM R12OS35 = 4978 gram/mol

Faktis gelap yang terbentuk = 0,024 mol ´ 4978 (gram/mol) = 119,47 gram

Konsentrasi sulfur yang ditambahkan dan sulfur sisa =

· 25 bsm sisa sulfur = 25 gram - 26,98 gram = -1,98 gram · 30 bsm sisa sulfur = 30 gram - 26,98 gram = 3,02 gram · 35 bsm sisa sulfur = 35 gram - 26,98 gram = 8,02 gram

Prediksi Sulfur bebas =

· 25 bsm kadar sulfur bebas = 0%

· 30 bsm kadar sulfur bebas = 3,02/136 ´ 100% = 2,22% · 35 bsm kadar sulfur bebas = 8,02/141 ´ 100% = 5,69%

Tidak diperhitungkan karena jumlahnya sangat kecil

Lampiran 6. Stoikiometri Penggunaan Natrium Karbonat (Na2CO3)

Diketahui :

· Basis minyak = 100 gram · BM KOH = 56,1 gram/mol

· Bilangan asam minyak jarak (hasil pengukuran) = 1,02 (mg KOH/g minyak) = 1,02 ´ 10-3 g KOH/g minyak · Jumlah KOH = 1,02 ´ 10-3 g KOH/g minyak ´ 100 g minyak

(untuk 100 gram minyak)

= 0,102 g KOH · mol KOH = 0,102/56,1= 1,82 ´ 10-3 mol

Reaksi asam lemak bebas dengan KOH:

Reaksi : KOH (basa) + RCOOH (asam lemak bebas) RCOOK + H2O 1,82 ´ 10-3 mol ≈ 1,82 ´ 10-3 mol

Reaksi netralisasi asam lemak bebas menggunakan Na2CO3:

Reaksi : Na2CO3 (basa) + RCOOH (asam lemak bebas) RCOONa + H2CO3

1,82 ´ 10-3 mol

· mol Na2CO3 = mol RCOOH = 1,82 ´ 10-3 mol · BM Na2CO3 = 105,99 gram/mol

· gram Na2CO3 yang dibutuhkan (dalam 100 gram minyak) : =1,82 ´ 10-3 mol ´ 105,99 (gram/mol) = 0,19 gram= 0,2 gram

Lampiran 7. Dokumentasi Faktis Gelap

Dokumen terkait