BAB V: PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan tersebut maka dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa perlu dikemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Metode buzz group dapat memakan waktu terutama pada saat membagikan kelompok diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengatur
pembelajaran khususnya pada mata pelajaran kimia agar hasilnya sesuai
yang diinginkan.
2. Metode buzz group ini dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan dapat mendorong siswa ikut serta sehingga memunculkan sikap yang
percaya diri dalam diri siswa, sehinnga diperlunya pengelolaan kelas yang
yang menyenangkan agar tujuan yang diinginkan tercapai.
3. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan metode buzz group. Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar
mencoba mengaplikasikan metode buzz group pada materi lainnya yang
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhammad dkk. (2013). Model Dan Metode Pembelajaran Disekolah, Semarang: Unissula Press.
Ahmadi, Abu Prasetya, tri Joko. (2005), Strategi Belajar Mengajar Untuk
Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. (2003). Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2008). penelitian tindakan kelas, Jakarta: Bumi Aksara. Aritonang, Keke T. (2014). “Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa”, Jurnal Pendidikan Penabur, Vol. 7, No. 10.
Badlisyah, Teuku dan Munira Magfirah. (2017). “Penggunaan Macromedia Flash Pada Materi Larutan Penyangga Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X1 MAN Darussalam”, lantanida journal, Vol. 5, No. 1.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2010), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Faizi, Mastur. (2013). Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid, Jogjakarta: DIVA Press.
Gede Suarjana, Nyomah, Dan Luh Putrini Mahadewi. (2014) “ Pengaruh Teknik
Buzz Group Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Ips Siswa SD”, Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 2, No, 1.
Hadi, Joko, Mokhamad Nur. (2013). “Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Buzz Group Dan Model Pembelajaran Langsung”, Jurnal Penelitian Pendidikan Elektro. Vol. 1 No. 1.
Hamalik, Oemar. (1990). Psikologi Belajar dan Mengajar, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. (2002). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hasibuan dan Moedjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hasmunir, Tasnim Dan M. Yusuf Harum. (2016). “Penerapan Metode Pembelajaran Diskusi Tipe Buzz Group Dengan Media Crossword
Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas X IS-I
SMA Negeri 8 Banda Aceh”, Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi FKIP
Unsyiah, Vo. 1, No. 1.
Hikmah, Zahratul Naila Dan Nadi Suprapto. (2019). “ Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelas Tipe Buzz Group Untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Peserta Didik Kelas X Mia Materi Usaha Dan Energi”, Inovasi Pendidikan Fisika, Vol. 8, No. 2.
Hisyam dkk. (2008). Strategi Pembelajran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insani Madani.
Ikromah, Jihadin Nur, dkk. (2015). “Perbedaan Strategi Buzz Group Discussion Dengan Ceramah Audiovisual Terhadap Tingkat Pendidikan Warga Binaan Tentang HIV/AIDS Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Jember”, Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 3, No. 1.
Irsan. (2014). “Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter Dan Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan”, Jurnal Pendidikan
IPA Indonesia, Vol. 3, No. 1.
Mahmud. (2011)Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Manam, Nurlaili. (2018). “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Buzz Disertai Media Lidi Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Pada Siswa Kelas Ii Sd Negeri 024 Rambah Tahun Pelajaran 2016/2017”, Indonesian Journal of Basic Education, Vol. 1 No. 1.
Mansur, Nurdin. (2015). “Pencapaian Hasil Belajar Ditinjau Dari Sikap Belajar Mahasiswa”, Lantanida Jounal, Vol. 3, No. 2.
Marissa, Arina dkk. (2016). “Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Penerapan Guided-Inquiry Berstrategi Buzz Group, Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, Vol 10, No. 2.
Masnur Muslich. (2009). Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu
Mudah, Jakarta: Bumi Aksara.
Mukhlis. (2017). “Pembelajaran Model Inquiri Terbimbing Pada Materi Besaran Dan Satuan Untuk Meningkatkan Keterampilan Generic Sains Dan Hasil Belajar Mahasiswa” Lantanida journal, Vol. 5, No. 1.
Mulyani. (2010). Evaluasi Pendidikan, Malang: UIN Maliki Press.
Mulyasa. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Renaka Rosda Karya.
Mulyono. (2012). Strategi Pembelajaran, Malang: UIN-Maliki Press.
Nasution, Noehi, dkk. (2001). penilaian hasil belajar, Jakarta: Dapertemen Pendidikan Nasional.
Nasution, S. (2004). Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara. Petrucci, Ralph H. (1987). Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern Edisi
Keempat-Jilid 2, Bogor: Erlangga.
Purwanto, Abdul. Feofisionalisme Keguruan, 17 Maret 2009, Diakses pada tanggal 12 Oktober 2018, www. Enggineanalisis.Blogspot.com.
Rohwati, M. “Penggunaan Education Game Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Biologi Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup”, Jurnal Pendidikan IPA
Rahmayanti, Nuril, Muntari, dan Jackson Siahaan. (2013). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelas Dengan Teknik Buzz Group Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kimia Materi Pokok Hidrokarbon”,
jurnal J. Pijar MIPA, Vol. 9, No.1.
Rahmayanti, Nuril, Muntari, dan Jackson Siahaan. (2013). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Diskusi Kelas Dengan Teknik Buzz Group Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kimia Materi Pokok Hidrokarbon”,
jurnal J. Pijar MIPA, Vol. 9, No.1.
Ratumanan, Gerson Tanwey. (2004). Belajar dan Pembelajaran, Surabaya: Unesa University Press.
Rohwati, M. (2012). “Penggunaan Education Game Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Biologi Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup”, Jurnal
Pendidikan IPA Indonesiah, Vol. 1, No. 1.
Roswandi. (2013). Psikologi Pembelajaran, Bandung: CV Cipta Pesona Sejahtera.
Saleh, Hairus. (2016). “Penerapan Strategi Buzz Group Discussion Pada Matakuliah Struktur Aljabar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa”, Matematika Jurnal, Vol, 3, No. 2.
Sanjana, Nana. (2007). peningkatan hasil proses belajar mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajara Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajara Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana.
Setyosari, Punaji. (2001). Rancangan Pembelajaran Teori dan Praktek, Malang: Elang emas.
Slameto. (2001). Proses Belajar Mengajar Dalam SKS, Jakarta: Bumi Aksara. Soemanto, Wasty. (1990). Psikologi pendidikan, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Stanislaus dan Uyanto. (2009). Pedoman Analisis data dengan SPSS, Yogyakarta:
Graha ilmu.
Sudarmo, Unggul. (2019). Kimia Untuk Sma/Ma Kelas XI, Jakarta: Erlangga. Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali
Press.
Sudijono, Anas. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press.
Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya.
Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosydakarya.
Sufriati. (2017). “Strategi Buzz Group Disertai Media Kelereng Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas I Sd Negeri 023898 Binjai Utara”, MES (Journal of Mathematics Education and Science) Vol. 3, No. 1.
Sufriati. (2017). “Strategi Buzz Group Disertai Media Kelereng Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas I Sd Negeri 023898 Binjai Utara”, MES (Journal of Mathematics Education and Science) Vol. 3, No. 1.
Sugiyono. (2013). MetodologiPendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sulastri. (2018). “Metode Buzz Group Disertai Media Lidi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II Pokok Bahasan Perkalian Pada Bilangan Cacah Di SD Negeri Jembayat 02 Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016”, Dialektika P. Matematika, Vol. 5, No. 1. Surjadi. (1989). Membuat Siswa Aktif Belajar, Bandung:Bandar Maju
Syah, Muhibbi. (2005). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Indonesia.
Tahar, Irzan. (2006). “Hubungan Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh”, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Vol. 7, No. 2.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustafa. (2013). Belajar dan Pembeljaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik” Jakarta: Prestasi Pustaka.
Wahyuni, Septia Dan Elfi Ramadhani. (2018) “ Model Pembelajaran Kolaboratif Tipe Buzz Group Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa”,
Seminar Nasional, Vol. 1.
Wahyuni, Septia Dan Elfi Ramadhani. (2018). “ Model Pembelajaran Kolaboratif Tipe Buzz Group Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis Siswa”,
Seminar Nasional, Vol. 1.
Wasid, Isandar dan Dadang Sunandar. (2013). Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yusuf, Muh. (2009). “Pengaruh Cara Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Programmable Logic Controller (PLC) Siswa Kelas Iii Jurusan Listrik Smk Negeri 5 Makassar”, Jurnal MEDTEK, Vol. 1, No. 2. Zainal Arifin. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
Satuan Pendidikan : MAS Idi Cut
Kelas : XI
Tahun Ajaran : 2018/2019
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasr (KD)
Indikator Pembelajaran
Materi Pokok Kegiatan
Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber belajar 3.14.Memprediksi terbentukny a endapan dari suatu reaksi berdasarkan kesetimbang an kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp). 3.14.1 Menjelaskan kesetimban gan dalam larutan jenuh 3.14.2 Menjelaskan prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) 3.14.3 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengar uhi kelarutan 3.14.4 Menghitung hubungan kelarutan dan tetapan • Pengertian larutan jenuh • Pengertian kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) • Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan • Hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) • Reaksi pengendapan • Pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan • Mengamati • Peserta didik mendengar penjelasan garis besar tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp).
• Guru membentuk peserta didik duduk dalam kelompok besar 7-9 dan memilih satu pemimpin kelompok. • Guru bersama pemimpin kelompok memecahkan kelompok besar menjadi kelomopok kecil 3-4 peserta didik. 1. Teknik penilaian a. Tugas kelompok/LK PD b. Tugas Individu/Soal Tes 2. Instrumen penilaian (Terlampir) 9 JP • Budiman Anwar, 2005, Kimia Untuk SMA Bandung: Yrama Widya. • Candra Purnama, Rohmatyah, Kimia untuk SMA/MA Kelas X. • Michael Purba, Kimia Untuk
SMA kelas XI, (Jakarta: Erlangga,2006), h. 266. • Susilawati Amdayani, biogroll kimia, Diakses pada Tanggal 21 april 4.14 Merancang dan melakukan percobaan untuk memisahkan campuran ion logam (kation) dalam
kelarutan (Ksp) 3.14.5Memprediksi terbentukny a endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp) 3.14.6 Menjelaskan pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan 4.14.1Merancang, melakukan, dan menyimpulka n percobaan untuk • Guru membagikan LKPD kepada tiap-tiap kelompok kecil. • Guru
mengintruksikan kepada pemimpin kelompok agar meminta kelompok kecil bergabung lagi dalam kelompok
besar untuk
menyampaikan hasil diskusi dari tiap kelompok kecil agar dirangkum. Menanya
• Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai pembelajaran. Wordpres. Com. • Unggul Sudarmo, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, (jakarta: Erlangga, 2013), h. 290.
terbentuknya
endapan. • Guru membimbing
setiap kelompok berdiskusi dengan mendatangi tiap-tiap kelompok. Pengumpulan Data • Guru meminta peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi dari beberapa sumber. Mengkomunikasikn • Guru mempersilahkan salah satu anggota kelompok besar untuk
hasil diskusi mereka.
• Guru mendorong kepada kelompok lain untuk untuk bertanya dan memberi tanggapan pada penyaji. • Guru memperhatikan, mengkritik, memperbaiki kesalahan, dan memperkuat hasil diskusi dan jawaban tiap kelompok.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBALAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MAS Idi Cut
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/2 (Genap)
Materi Pokok : Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Tahun ajaran : 2019-2020
Alokasi waktu : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti
KI 1 : menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari soluisi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.14. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan kesetimbangan kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
Pertemuan 1
3.14.1 Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh
3.14.2 Menjelaskan prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Pertemuan 2 3.14.3 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan 3.14.4 Menghitung hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Pertemuan 3
3.14.5 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip
kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
3.14.6 Menjelaskan pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan
4.14 Merancang dan melakukan percobaan untuk memisahkan campuran ion logam (kation) dalam larutan.
4.14.1Merancang, melakukan, dan menyimpulkan percobaan
untuk memprediksi
terbentuknya endapan.
C. Tujuan Pembelajaran .
1. Peserta didik dapat menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh 2. Peserta didik dapat menjelaskan prinsip kelarutan dan tetapan hasil kali
3. Peserta didil dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
4. Peserta didik dapat menghitung hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp)
5. Peserta didik dapat memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
6. Peserta didik menjelaskan pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan D. Materi Pembelajaran
1. Kesetimbangan dalam larutan jenuh
2. Kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan 4. Reaksi pengendapan
5. Pengaruh ion senama dan pH pada kelarutan
E. Metode dan pendekatan Pembelajaran 1. Metode: Buzz Group
2. Pendekatan: Saintifik
F. Media Pembelajaran
1. Media/Alat: LKPD, Papan Tulis, Spidol.
G. Sumber Belajar
Budiman Anwar, 2005, Kimia Untuk SMA, Bandung: Yrama Widya Candra Purnama, Rohmatyah, Kimia untuk SMA/MA Kelas X.
Michael Purba, Kimia Untuk SMA kelas XI, (Jakarta: Erlangga,2006), h. 266.
Susilawati Amdayani, biogroll kimia, Diakses pada Tanggal 21 april 2012 Dari situs: Wordpres. Com.
Unggul Sudarmo, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, (jakarta: Erlangga, 2013), h. 290.
H. Langkah-Langkah Pembelajaran a. Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru Peserta didik
• Orientasi
• Apersepsi
1. Guru masuk kelas dan memberikan salam
2. Guru mengucapkan
selamat pagi kepada
peserta didik dan
menanyakan kabar peserta didik.
3. Guru mengistruksikan peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai
pembelajaran.
4. Guru memeriksa
kehadiran peserta didik. 5. Guru bertanya apakah
dirumah kalian ada gula dan air. Biasa dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah melarutkan gula dalam air. Yang menjadi pertanyaan ibu. Apakah gula dalam air itu larut? Guru menjelaskan “Ya larut, jika jumlah gulanya itu sedikit maka gula tersebut pasti larut. Tetapi apabila dimasukkan
1. Peserta didik menjawab salam 2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru 3. Peserta didik berdoa 4. Peserta didik menjawab absen 5. Peserta didik menjawab dan mendengarkan penjelasan guru. 15 menit
• motivasi
misalnya kita masukkan gula dalam satu gelas sebanyak 5 sendok bahka lebih, maka kemungkinan gula tersebut tidak semuanya larut sebagian akan terjadi endapan/tidak larut”.
6. Apa sebenarnya konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan? Nah, konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan itu berkaitan dengan hal ini. Yaitu kemudahan larut tidaknya suatu zat dan berapa banyak jumlah yang harus larut dalam pelarut tertentu. Maka dalam pertemuan kali ini kita akan mengetahui secara mendetail lagi tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan.
7. Guru memberitahukan kepada peserta didik, bahwa pembelajaran hari ini menggunakan strategi
buzz group dan guru
menjelasakan bahwa 6. Peserta didik mendengar penjelasan guru. 7. Peserta didik mendengar penjelasan guru.
jenis dari kegitan diskusi dengan menetapkan setiap anggota kelompok besar dan pemimpin kelompok. Selanjutnya, berkumpul dalam kelompok kecil untuk berdiskusi. Setelah itu kembali lagi ke kelompok besar untuk menyampaikan gagasan yang muncul didalam kelompok. Kemudian guru meminta setiap kelompok untuk aktif ikut serta
menyampaikan hasil
diskusi didepan kelas. 8. Guru memberikan soal
pre-test kepada peserta didik.
9. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 8. Peserta didik mengerjakan soal pre-test yang dibagikan guru. 9. Peserta didik mendengar tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Kegiatan Inti Mengamati (presentasi Guru)
1. Guru menyampaikan dan menjelaskan konsep dasar pokok bahasan tentang, kesetimbangan larutan jenuh dan makna dari kelarutan
• Peserta didik mendengar penjelasan guru • Peserta didik 105 menit
(Ksp).
2. Guru membentuk peserta didik dalam kelompok besar dan memilih satu pemimpin kelompok besar, setiap kelompok beranggotakan 8-9 peserta didik.
3. Guru bersama pemimpin
kelompok memecahkan
anggota kelompok besar menjadi 3-4 kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 peserta didik.
yang disampaikan guru.
• Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang di bagikan guru. • Peserta didik mendengar arahan dari guru. • Pemimpin kelompok menjalankan tugas yang diperintahkan oleh guru.
• Peserta didik duduk berdasarkan
kelompok yang
dibagikan oleh guru
dan pemimpin kelompok nya. • Peserta didik mendiskusikan masalah yang diberikan guru. • Peserta didik mendengar arahan
dari guru dan
(Diskusi Kelompok Kecil). 1. Guru memberikan LKPD
tentang materi yang sudah di pelajari.
(Diskusi Kelompok Besar).
1. guru mengintruksikan
kepada Pemimpin
kelompok agar meminta setiap kelompok kecil untuk bergabung kembali menjadi kelompok besar untuk menyampaikan hasil diskusi mereka. • Peserta didik berkelompok mencari jawaban tentang LKPD yang diberikan guru.
• Setiap peserta didik menjalankan tugasnya masing-masing, sebagai penulis, mencari jawaban dan melaporkan hasil diskusi kepada kelompok besar. • Pemimpin kelompok meminta kepada kelompok kecil agar bergabung kedalam kelompok besar. • Peserta didik kelompok kecil menyampaikan hasil diskusinya. • Peserta didik
Menanya
1. Guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai pembelajaran hari ini.
Mengasosiasikan
1. Guru membimbing setiap
kelompok berdiskusi
dengan mendatangi pada
tiap-tiap kelompok
mengenai menganalisis data, kesulitan dalam mengerjakan LKPD dan perannya dalam kelompok.
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi dari beberapa sumber.
memberi tanggapan.
• peserta didik bertanya kepada guru tentang materi dan penjelasan guru
yang belum di pahami. • Peserta didik menayakan materi yang belum dipahaminya. • Setiap kelompok secara individu mengerjakan tugas yang diberikan guru.
• Peserta didik
mencari dan
mengumpulkan bahan dari berbagai
sumber untuk
mencari bahan
Mengkomunikasikan (Diskusi Kelas)
1. Guru mempersilahkan salah satu anggota kelompok
besar untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka.
2. Guru mendorong kepada kelompok lain untuk untuk bertanya dan memberi tanggapan pada penyaji.
3. Guru memperhatikan, mengkritik, memperbaiki kesalahan, dan memperkuat hasil diskusi dan jawaban tiap kelompok.
yang diberikan guru.
• Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dari kelompok kecil dan besar.
• Peserta didik dari
kelompok lain
menanyakan kepada penyaji yang belum dimengertinya dan memberikan tanggapan. • Peserta didik mendengar penjelasan guru.
Penutup 1. Guru mengintruksikan
peserta didik
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
2. Guru bersama peserta didik
melakukan refleksi
terhadap pembelajaran hari ini.
3. Guru menyampaikan
1. peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. peserta didik menjawab pertanyaan guru. 15 menit
selanjutnya.
4. Guru memberikan tugas. 5. Guru menyuruh peserta
didik untuk belajar lagi di rumah dan materi yang akan datang. 6. guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. 3. Peserta mendengar penyampaian materi selanjutnya. 4. Peserta didik mencatat tugas yang diberikan guru 5. Peserta didik belajar di rumah dan materi untuk pertemuan
selanjutnya. 6. peserta didik
menjawab salam penutup dari guru.
b. Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Guru Peserta didik
• Orientasi
• Apersepsi
1. Guru masuk kelas dan memberikan salam 2. Guru mengucapkan
selamat pagi kepada peserta didik dan
menanyakan kabar
peserta didik.
3. Guru mengistruksikan peserta didik untuk
berdoa sebelum
memulai pembelajaran.
4. Guru memeriksa
kehadiran peserta didik.
5. Apa yang terjadi jika dimasukkan 2 sendok garam dapur ke dalam
minyak goreng?
Kemudian guru
menjelaskan “Garam tidak terlarut dalam minyak goreng karena garam bersifat sangat
polar sedangkan
minyak goreng bersifat non polar. Satu lagi
1. Peserta didik menjawab salam
2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru
3. Peserta didik berdoa
4. Peserta didik menjawab absen
5. Peserta didik menjawab pertanyaan guru dan mendengarkan
penjelasan guru.
• Motivasi
S dan Ksp sama-sama di hitung pada larutan jenuh? Ada yang tau materi apa yang kita pelajari hari ini..? 6. Maka dalam pertemuan
ini akan kita
mengetahui lagi secara mendetail tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan serta
hubungan kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) 7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 6. Peserta didik mendengar penjelasan guru. 7. Peserta didik mendengar tujuan pembelajaran yang disampaikan guru. Kegiatan Inti Mengamati (presentasi Guru) 1. Guru menyampaikan dan menjelaskan
konsep dasar pokok
bahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan serta hubungan kelarutan • Peserta didik mendengar penjelasan guru
• Peserta didik mencatat
materi yang
disampaikan guru
105 menit
(Ksp).
2. Guru mengintruksikan peserta didik duduk berdasarkan kelompok masing-masing yang sebelumnya telah dibagi oleh guru dan pemimpin kelompok besar. (Diskusi Kelompok Kecil). 1. Guru memberikan LKPD tentang materi yang sudah di sajikan.
(Diskusi Kelompok Besar). 1. guru mengintruksikan kepada pemimpin kelompok agar meminta setiap
kelompok kecil untuk
• Peserta didik duduk berdasarkan kelompok yang di bagikan guru.
• Peserta didik
mendengar arahan dari guru.
• Peserta didik