BAB V PENUTUP
B. SARAN
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian pada kelas X-1
dan X-2 semester genap SMA N 1 Candimulyo peneliti menyarankan :
1. Para guru fisika dapat menggunakan metode inkuiri pada materi lain
sebagai salah satu metode pembelajaran karena dapat meningkatkan
pemahaman konsep, mengaktifkan siswa, dan menarik minat siswa.
2. Pada penelitian selanjutnya lebih baik jika peneliti benar-benar
menyiapkan alat praktikum dengan baik, sehingga dapat meminimalisir
gangguan ketika pembelajaran berlangsung.
3. Untuk penelitian selanjutnya jumlah sampel yang digunakan agar lebih
banyak lagi dan sebaiknya digunakan alat bantu seperti video shooting
dan melakukan wawancara kepada siswa dalam observasi tentang
keaktifan.
4. Jika ada kelas kontrol (kelas pembanding) maka sebaiknya juga
dilakukan pengamatan keaktifan di kelas tersebut.
5. Untuk penyusunan soal pre-test dan post-test sebaiknya dimasukkan
aspek ketrampilan proses sehingga tidak hanya mengukur pemahama
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Sandy. 2010. Super Bank Soal Fisika SMA Kelas 1, 2 dan 3.
Jakarta: Wahyu Media
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Mikrajuddin, Abdullah. 2006. Fisika 1B SMA dan MA untuk Kelas X
Semester II. Jakarta: Esis
Mulyasa.H.E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sabir. 2007. Buku Kerja dengan Pendekatan Aktif Fisika untuk SMA Kelas
X Semester 2. Jakarta:Esis
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Siregar, Evelin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Suparno, Paul. 2007. Kajian & Pengantar Kurikulum IPA SMP & MT.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta:
Suparno, Paul. 2009. Kajian Kurikulum Fisika SMA/MA berdasarkan
KTSP. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pemdidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Surya, Yohanes dan Ananta P. 1998. Fisika 1. Jakarta: Intan Pariwara
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Uno, Hamzah B dan Mohamad, Nurdin. 2011. Belajar dengan pendekatan
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMA N 1 Candimulyo Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/II
Materi Pembelajaran : Listrik Dinamis Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A.Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah
dan berbagai produk teknologi
B.Kompetensi Dasar
5.1 Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian listrik sedehana
C.Indikator
1. Dapat menjelaskan hubungan antara beda potensial, kuat arus dan
hambatan
2. Dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan
suatu kawat penghantar
D.Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar
dalam materi listrik dinamis
E.Materi Ajar
Sumber yang digunakan dalam hukum ohm ini adalah buku fisika untuk
kelas X semester 2 tulisan Marthen Kanginan.
1. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, maka akan ada arus yang mengalir.
Terjadinya aliran arus listrik ini disebabkan karena adanya beda potensial pada
dua titik suatu penghantar. Alat-alat elektronik seperti radio, kipas angin senter,
televise ini merupakan contoh alat yang dapat menyala, karena adanya aliran
listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan dengan peralatan-peralatan
tersebut, sehingga ada beda potensial.
Orang yang menyelidiki mengenai hubungan antara kuat arus listrik
dengan beda potensial pada suatu penghantar adalah George Simon Ohm. Dia
merupakan ahli fisika dari Jerman. Dengan rasa keingintahuan Ohm,
melakukan penyelidikan dan pada akhirnya dia berhasil menemukan hubungan
secara matematis antara kuat arus listrik dengan beda potensial yang kemudian
dikenal dengan hukum ohm.
Perbandingan beda potensial dan kuat arus listrik selalu tetap atau
konstan. , C adalah konstanta. Konstanta ini merupakan sebuah hambatan suatu penghantar yang disimbolkan oleh huruf R. Jadi didapat:
Semakin besar beda potensial listrik maka, semakin besar pula kuat arus yang
mengalir. Jadi beda potensial sebanding dengan kuat arus ( ). Secara matematis dapat dituliskan V= I x R. Hukum ohm: “Besarnya kuat arus listrik
yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar”.
Besar 1 =
Jadi, satu ohm adalah beda potensial sebesar 1 volt yang dapat
menyebabkan mengalirnya arus sebesar satu amper.
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hambatan Dalam Suatu Penghantar
Suatu penghantar misalnya kawat listrik, memiliki hambatan listrik.
Pengukuran suatu hambatan listrik dapat diperoleh dari pengukuran berbagai
nilai kuat arus I untuk berbagai nilai tegangan. Setelah itu dapat dibuat grafik
hubungan V terhadap I dan nilai dari hambatan listriknya adalah kemiringan
dari grafik V terhadap I
. V
I Gambar 1. Grafik V versus I
Untuk suatu penghantar dari kawat logam, misalnya kawat tembaga, jika
suhu dan sifat-sifat fisik lainnya dijaga tetap maka kemiringan dari grafik V
terhadap I atau . Secara umum, untuk kawat-kawat logam, makin besar suhu makin besar hambatan listriknya. Namun untuk kebanyakan logam
paduan, misalnya konstanta, hambatannya hanya sedikit dipengaruhi oleh
perubahan suhu.
Hambatan dalam suatu penghantar dipengaruhi oleh beberapa besaran
kawat. Sehingga dapat dirumuskan . Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa hambatan seutas kawat penghantar sebanding dengan L dan
berbanding terbalik dengan A. Untuk penampang kawat umumnya berbentuk
lingkaran, sehingga luas penampangnya yaitu mengikuti persamaan luas
lingkaran , dengan r adalah jari-jari lingkaran.
Satuan SI untuk R adalah ohm, A adalah m2 dan L adalam m. Sesuai
dengan persamaan diatas, maka satuan hambatan jenis adalah
F. Metode Pembelajaran
Inkuiri terbimbing
G.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama 2 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Peneliti berkenalan dengan siswa dan
menjelaskan maksud peneliti mengajar di SMA N 1 Candimulyo.
2. Menyampaikan KD 5.1
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian listrik sederhana 3. Menyampaikan bahan yang akan
dipelajari hari ini yaitu hukum ohm 4. Mempersiapkan dan mengecek
kehadiran siswa
5. Siswa menerima soal pre-test dan
peneliti memberikan penjelasan 6. Siswa mengerjakan soal pre-test
7. Siswa mengumpulkan soal pre-test
beserta jawaban
Kegiatan inti
A. Eksplorasi
i. Peneliti bertanya apakah siswa dapat mengerjakan soal pre-test atau tidak. ii. Peneliti melakukan tanya jawab tentang
apa saja yang sudah pernah di pelajari tentang materi listrik dinamis.
10 menit
B. Elaborasi
1. Siswa dibagi dalam 6 kelompok
2. Siswa menerima dan membaca petunjuk penggunaan alat yaitu multimeter 3. Siswa mendengarkan penjelasan
penggunaan multi meter
4. Siswa mengerjakan soal latihan tentang pengukuran multimeter
25 menit
C. Konfirmasi
1. Siswa menyebutkan materi yang telah dipelajari hari ini.
2. Peneliti bertanya apakah siswa sudah
memahami atau belum. 5 menit
Penutup
1. Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa.
2. Peneliti menyampaikan kepada siswa bahwa materi akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
3. Menutup pelajaran
5 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Peneliti membuka pelajaran dengan
salam dan mengecek kehadiran siswa 2. Peneliti menyampaikan kegiatan yang
akan dilaksanakan
5 menit
Kegiatan inti A. Eksplorasi
Peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari pertemuan sebelumnya.
5 menit
B. Elaborasi
1. Siswa dibagi dalam 6 kelompok 2. Siswa menerima LKS tentang hukum
ohm
3. Siswa membaca LKS yang telah
dibagikan dan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan.
4. Siswa menjawab hipotesis
5. Siswa menjawab mengenai variabel kontrol, bebas dan terikat.
6. Siswa melakukan praktikum mengenai hukum ohm
7. Siswa menganalisis hasil percobaan mereka dan menjawab pertanyaan yang ada di LKS.
8. Siswa menuliskan dan menyampaikan hasil yang ditemukan dalam percobaan.
25 menit
C. Konfirmasi
1. Bersama siswa merangkum hasil kesimpulan siswa tentang hukum ohm
2. Peneliti bertanya apakah siswa sudah memahaminya atau belum.
Penutup 1.Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa
2.Peneliti menyampaikan kepada siswa kegiatan untuk pertemuan berikutnya
5 menit
Pertemuan ketiga 2 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan salam dan
mengecek kehadiran siswa
2. Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu praktikum tentang hambatan kawat
5 menit
A. Eksplorasi
Peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa tentang apa saja yang sudah dipelajari pertemuan sebelumnya.
5 menit
B. Elaborasi
1. Siswa kembali berkelompok
2. Siswa menerima LKS ke dua tentang hambatan kawat penghantar
3. Siswa membaca LKS 4. Siswa menjawab hipotesis
5. Siswa menjawab mengenai variabel kontrol, bebas dan terikat dengan bimbingan peneliti
6. Siswa melakukan percobaan mengenai hambatan kawat penghantar
7. Siswa menganalisis hasil percobaan mereka dan menjawab pertanyaan yang ada di LKS
8. Siswa menuliskan hasil dan kesimpulan percobaan dengan bimbingan peneliti 9. Siswa mengumpulkan LKS hambatan
kawat penghantar
10.Siswa menerima kuesioner minat belajar siswa dan guru memberikan penjelasan
11.Siswa mengerjakan kuesioner minat 12.Siswa mengumpulkan kuesioner minat
belajar C. Konfirmaasi
1. Peneliti mengajak siswa untuk menyebutkan kembali apa yang dipelajari hari ini
2. Peneliti bertanya apa siswa sudah memahami atau belum
5 menit
Penutup 1. Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa
2. Peneliti menyampaikan kepada siswa bahwa akan dilaksanakan post-test pada pertemuan berikutnya
3. Peneliti menutup pelajaran dengan salam
Pertemuan ke empat 1 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan salam
dan mengecek kehadiran siswa 2. Menyampaikan kegiatan yang
akan dilaksanakan
2 menit
Kegiatan inti 1. Siswa menerima soal post-test
2. Siswa mengerjakan post-test
3. Siswa mengumpulkan post-test
40 menit
Penutup 1. Ucapan terima kasih dan memberi salam penutup
3 menit
H. Alat/ Sumber Belajar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL (CERAMAH)
Sekolah : SMA N 1 Candimulyo
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : X/II
Materi Pembelajaran : Listrik Dinamis
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A.Standar Kompetensi
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah
dan berbagai produk teknologi
B.Kompetensi Dasar
5.1 Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian listrik sedehana
C.Indikator
1. Dapat menjelaskan hubungan antara beda potensial, kuat arus dan
hambatan
2. Dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar hambatan
suatu kawat penghantar
D.Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar
2. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar
hambatan pada suatu kawat penghantar.
E.Materi Ajar
Hukum Ohm dan Faktor-Faktor Hambatan Kawat Penghantar.
Sumber yang digunakan dalam hukum ohm ini adalah buku fisika untuk
kelas X semester 2 tulisan Marthen Kanginan.
1. Hukum Ohm
Pada rangkaian listrik tertutup, maka akan ada arus yang mengalir.
Terjadinya aliran arus listrik ini disebabkan karena adanya beda potensial
pada dua titik suatu penghantar. Alat-alat elektronik seperti radio, kipas
angin senter, televise ini merupakan contoh alat yang dapat menyala,
karena adanya aliran listrik dari sumber tegangan yang dihubungkan
dengan peralatan-peralatan tersebut, sehingga ada beda potensial.
Orang yang menyelidiki mengenai hubungan antara kuat arus
listrik dengan beda potensial pada suatu penghantar adalah George
Simon Ohm. Dia merupakan ahli fisika dari Jerman. Dengan rasa
keingintahuan Ohm, melakukan penyelidikan dan pada akhirnya dia
berhasil menemukan hubungan secara matematis antara kuat arus listrik
dengan beda potensial yang kemudian dikenal dengan hukum ohm.
Perbandingan beda potensial dan kuat arus listrik selalu tetap atau
konstan. , C adalah konstanta. Konstanta ini merupakan sebuah hambatan suatu penghantar yang disimbolkan oleh huruf R. Jadi
pula kuat arus yang mengalir. Jadi beda potensial sebanding dengan kuat
arus ( ). Secara matematis dapat dituliskan V= I x R. Hukum ohm:
“Besarnya kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar”.
Besar 1 =
Jadi, satu ohm adalah beda potensial sebesar 1 volt yang dapat
menyebabkan mengalirnya arus sebesar satu amper.
2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hambatan Dalam Suatu Penghantar
Suatu penghantar misalnya kawat listrik, memiliki hambatan listrik.
Pengukuran suatu hambatan listrik dapat diperoleh dari pengukuran
berbagai nilai kuat arus I untuk berbagai nilai tegangan. Setelah itu dapat
dibuat grafik hubungan V terhadap I dan nilai dari hambatan listriknya
adalah kemiringan dari grafik V terhadap I
.
V
I
Gambar 1. Grafik V versus I
Untuk suatu penghantar dari kawat logam, misalnya kawat
tembaga, jika suhu dan sifat-sifat fisik lainnya dijaga tetap maka
kawat-kawat logam, makin besar suhu makin besar hambatan listriknya.
Namun untuk kebanyakan logam paduan, misalnya konstanta,
hambatannya hanya sedikit dipengaruhi oleh perubahan suhu.
Hambatan dalam suatu penghantar dipengaruhi oleh beberapa
besaran antara lain yaitu: panjang kawat, tegangan, kuat arus, dan luas
penampang kawat. Sehingga dapat dirumuskan . Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa hambatan seutas kawat
penghantar sebanding dengan L dan berbanding terbalik dengan A.
Untuk penampang kawat umumnya berbentuk lingkaran, sehingga luas
penampangnya yaitu mengikuti persamaan luas lingkaran , dengan r adalah jari-jari lingkaran.
Satuan SI untuk R adalah ohm, A adalah m2 dan L adalam m.
Sesuai dengan persamaan diatas, maka satuan hambatan jenis adalah
F. Metode Pembelajaran
Ceramah aktif
G.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama 2 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Peneliti menyapa siswa dan
mempersiapkan keadaan kelas
2. Peneliti berkenalan dengan siswa dan
menjelaskan maksud peneliti mengajar di SMA N 1 Candimulyo
3. Mengecek kehadiran siswa 4. Menyampaikan topik dan tujuan
pembelajaran
5. Siswa menerima soal pre-test
6. Siswa mengerjakan soal pre-test
7. Siwa mengumpulkan soal dan jawaban dari soal pre-test yang telah siswa kerjakan
Kegiatan inti A. Eksplorasi
1. Peneliti bertanya apakah siswa dapat mengerjakan soal pre-test atau tidak 2. Peneliti bertanya apa saja yang sudah
siswa pelajari pada materi listik dinamis
5 menit
B. Elaborasi
1. Siswa menerima dan membaca petunjuk
2. Peneliti bertanya tentang multimeter? 3. Siswa melakukan tanya jawab
mengenai penggunaan multimeter. 4. Siswa mengerjakan soal latihan
tentang pengukurn dengan menggunaan multimeter.
25 menit
C. Konfirmasi
1. Peneliti mengajak kembali siswa untuk menyebutkan kembali materi yang telah dipelajari.
2. Peneliti bertanya kepada siswa apakah
sudah memahaminya atau belum, jika belum peneliti dapat menjelaskan kembalinya kembali, jika waktu itu tidak mencukupi maka siswa
diberikan kesempatan untuk bertanya di luar jam pelajaran
Penutup 1. Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa
2. Peneliti menyampaikan kepada siswa bahwa materi akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
3. Menutup pelajaran
5 menit
Pertemuan kedua 1 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan salam dan
mengecek kehadiran siswa
2. Siswa diminta untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan terakhir.
3. Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa bahwa kita akan
mempelajari mengenai hukum ohm. 4. Motivasi: siswa diminta untuk
meceritakan pengalaman dalam
keseharian yang berkaitan dengan hukum ohm.
5. Pengetahuan prasyarat: bunyi hukum ohm
Kegiatan inti A. Eksplorasi
Peneliti bertanya kepada siswa bagaimana bunyi hukum ohm
5 menit
B. Eksplorasi
1. Siswa diminta menyebutkan penemu hukum ohm.
2. Siswa diminta untuk menjelaskan bunyi dari hukum ohm
3. Siswa diminta menjelaskan besaran-besaran yang terkait dengan hukum ohm. 4. Siswa diminta untuk merumuskan
persamaan dalam hukum ohm
5. Siswa mengerjakan soal latihan mengenai hukum ohm.
25 menit
C. Konfirmasi
1. Peneliti mengajak kembali siswa untuk menyebutkan kembali bunyi hukum ohm dan persamaannya.
2. Peneliti bertanya kepada siswa apakah sudah memahaminya atau belum, jika belum peneliti dapat menjelaskan
kembalinya kembali, jika waktu itu tidak mencukupi maka siswa diberikan
kesempatan untuk bertanya di luar jam pelajaran
5 menit
Penutup 1. Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa
2. Peneliti memberitahukan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
3. Menutup pelajaran pelajaran dengan salam
Pertemuan ketiga 2 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan salam dan
mengecek kehadiran siswa
2. Siswa diminta untuk mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari 3. Peneliti menjelaskan tujuan
pembelajaran kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari mengenai hambatan kawat penghantar
4. Motivasi : peneliti menjelaskan manfaat kawat penghantar
5. Pengetahuan prasyarat: kawat penghantar
5 menit
Kegiatan inti A. Eksplorasi
Peneliti melakukan tanya jwab kepada siswa apakah sudah tau tentang kawat penghantar?
5 menit
B. Elaborasi
1. Bersama dengan siswa melakukan tanya jawab mengenai macam-macam kawat penghantar
2. Siswa menjelaskan faktor-faktor yang mempengruhi kawat penghantar 3. Melakukan tanya jawab mengenai
hubungan dari besaran yang
mempengaruhi kawat penghantar 4. Siswa diajak untuk merumuskan
persamaan untuk hambatan suatu kawat penghantar
5. Siswa mengerjakan latihan soal 6. Siswa menerima kuesioner minat
belajar fisika
7. Siswa mengerjakan kuesioner minat 8. Siswa mengumpulkan soal kuesioner
minat belajar C. Konfirmasi
1. Peneliti mengajak siswa untuk
menyebutkan kembali materi yang telah dipelajari untuk hari ini
2. Peneliti bertanya kepada siswa apakah sudah memahaminya atau belum, jika belum peneliti dapat menjelaskan
kembalinya kembali , jika waktu itu tidak mencukupi maka siswa diberikan
kesempatan untuk bertanya di luar jam pelajaran
5 menit
Penutup 1. Peneliti memberikan apresiasi kepada siswa
2. Peneliti menyampaikan kepada siswa bahwa pertemuan berikutnya akan dilaksanaka post-test
3. mengikuti pelajaran dengan baik dan menyuruh siswa untuk mempersiapkan pelajaran berikutnya.
Pertemuan ke empat 1 x 45 menit
Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan salam dan
mengecek kehadiran siswa
2. Menyampaikan kegiatan yang akan dilaksanakan
3 menit
Kegiatan Inti 1. Siswa menerima soal post-test
2. Siswa mengerjakan soal post-test
3. Siswa mengumpulkan post-test
40 menit
Penutup 2. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kerja samanya
3. Memberi salam penutup
2 menit
H. Alat/ Sumber Belajar
Lampiran 4. LKS ( Lembar Kerja Siswa)
LEMBAR KERJA SISWA
Nama: Kelas/ Kelompok: No: Hukum Ohm
(Inkuiri Terbimbing)
I. Tujuan :
Menyelidiki hubungan antara beda potensial dengan kuat arus.
II. Alat dan Bahan:
a. Multimeter 1 buah b. Kabel 2 buah c. Resistor 1 buah d. Baterai 4 buah
III. Rumusan Masalah:
Bagaimanakah hubungan antara beda potensial dengan kuat arus yang mengalir pada rangkaian yang telah kalian buat?
IV. Hipotesis: (tulislah dugaan – dugaan terhadap rumusan masalah diatas)! ... V. Variabel:
a. Yang dijaga konstan:... b. Yang dimanipulasi: ... c. Yang merespon: ...
VI. Prosedur Percobaan: a. Siapkan alat dan bahan
b. Buatlah susunan rangkaian tertutup seperti pada gambar, dengan 1 baterai.
c. Catatlah besar kuat arus listrik yang ditunjukkan oleh ampermeter serta beda potensial yang ditunjukkan oleh voltmeter. (Untuk pengukuran kuat arus listrik dan tegangan gunakan batas ukur yang paling besar terlebih dahulu).
d. Ulangi kegiatan tersebut dengan menambah jumlah baterai . e. Masukkan hasil pengukuran pada tabel yang sudah disediakan.
VII. Data
Tabel Percobaan Perbandingan beda potensial dan kuat arus
R = 820 Ω No Jumlah baterai Beda potensial (V) Kuat Arus (I) 1 2 3 4 VIII.Pertanyaan :
a. Berdasarkan hasil percobaan, bagaimana pengaruh penambahan baterai terhadap kuat arus listrik? Mengapa demikian?
Jawab:... ... ... .
b. Bagaimanakah perbandingan antara beda potensial dengan kuat arus listrik dari data yang kalian peroleh? Jelaskan!
Jawab:
... ... ... c. Apa kesimpulan anda dari praktikum ini?
Jawab:
... ... ... ...
d. Apakah kesimpulan anda sesuai dengan hipotesis yang telah anda buat di awal? Jelaskan!
... ... ... ...
LEMBAR KERJA SISWA
Nama: Kelas/ Kelompok: No: Hambatan Kawat Penghantar
I. Tujuan :
Menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan kawat penghantar
II. Alat dan Bahan:
a. 1 buah papan rangkaian yang terdiri dari enam kawat penghantar
b. 1 buah multimeter
c. 1 buah pita meter
d. 1 buah baterai 1,5 volt
e. Kabel
III. Rumusan Masalah:
Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan kawat penghantar dan bagaimanakah pengaruhnya?
IV. Hipotesis: (Tulislah dugaan sementara terhadap rumusan masalah diatas)
...
V. Prosedur Percobaan:
a. Siapkan alat dan bahan
b. Ukurlah panjang kawat penghantar pada kawat nikel
c. Ukurlah nilai beda potensial di ujung-ujung kawat nikel (ukurlah
d. Ukurlah arus yang mengalir pada ujung-ujung kawat nikel (ukurlah
skala yang ditunjuk, skala maksimal dan batas ukur yang digunakan)
e. Lakukan hal yang sama dari nomor (b – d ) dengan mengganti jenis kawat penghantar yang lain
f. Masukkan hasil pengukuran kedalam tabel berikut
VI. a. Variabel pada percobaan 1:
1. Variabel kontrol ...
2. Variabel bebas : ...
3. Variabel terikat : ...
b. Variabel pada percobaan 2:
1. Variabel kontrol ...
2. Variabel bebas : ...
3. Variabel terikat : ...
c. Variabel pada percobaan 3:
1. Variabel kontrol ...
2. Variabel bebas : ...
3. Variabel terikat : ...
VII. Data
a. Tabel hasil percobaan 1:
1. Jenis Kawat : Nikelin
2. Panjang : 50 cm = 0,5 m
3. Tegangan : volt
No Diameter ( m) Luas (m2) Skala yang ditunjuk Skala maksimal Batas ukur I (A) (ohm) 1 2 3
b. Tabel hasil percobaan 2:
1. Panjang kawat :
2. Diameter kawat :
3. Tegangan : volt
Skala yang ditunjuk : skala maksimal: batas ukur: No Jenis kawat Hambatan Jenis kawat (Ωm) Skala yang ditunjuk Skala maksimal Batas ukur I (A) (ohm) 1 2 3
c. Tabel hasil percobaan 3:
1. Jenis Kawat :
2. Diameter :
3. Tegangan : volt
Skala yang ditunjuk : skala maksimal: batas ukur:
No Panjang kawat (m) Skala yang ditunjuk Skala maksimal Batas ukur I (A) (ohm)
1 2 3
VIII. Pertanyaan
a. Dari hasil percobaan 1 yang telah anda lakukan, apa pengaruh luas
penampang kawat terhadap hambatan kawat penghantar? Hubungan
antara hambatan dengan luas penampang dapat ditulis .
b. Dari hasil percobaan 2 yang telah anda lakukan, bagaiamanakah
pengaruh hambatan jenis kawat terhadap hambatan kawat
penghantar? Hubungan antara hambatan dengan hambatan jenis
kawat dapat ditulis .
c. Dari hasil percobaan 3 yang telah anda dilakukan, bagaiamanakah
Hubungan antara hambatan dengan panjang kawat dapat ditulis