• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Ujicoba burner pembakar ter telah berhasil dikoneksikan dengan boiler sehingga

dapat memproduksi steam pada tekanan 1-3 barg. Steam telah digunakan sebagai seal gas saat pekerjaan poking (pemeriksaan level layer unggun tetap) di gasifier dengan stabil.

6. Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) diharapkan dapat mendorong pemerintah dan pengusaha untuk mempercepat implementasi penggunaan bahan bakar batubara untuk pembangkit listrik di Indonesia.

7. Hasil kunjungan ke daerah-daerah dalam rangka implementasi gasifikasi batubara untuk PLTD dual fuel memerlukan koordinasi dari berbagai pihak terutama pada masalah administrasi.

6.2. Saran

1. Untuk kondisi umpan harus benar benar kering dan ukuran butir harus sesuai dengan yang diharapkan.

2. Untuk pembakaran ter harus dilakukan 24 jam untuk membantu kebutuhan steam di bagian utility.

3. Harus dilakukan kegiatan maintenance untuk generator setelah ujicoba dilakukan. 4. Perlunya modifikasi sistim sirkulasi air di dummy load.

DAFTAR PUSTAKA

DOE - Department of Energi, 2010. Coal Gasification Database. United State of America. Elliot, M.A. (ed.), 1981. Chemistry of coal utilization. Second Suppl. Vol., John Wiley & Sons,

New York.

Francis, W., 1965. Fuels and Fuel Technology. Vol II, Section C: Gaseous Fuels. Pergamon Press, Oxford.

Higman, C. and van der Burgt, M., 2008. Gasification. Edisi ke-2. Burlington, M.A.: Elsevier Inc. Kent, J.A., 2007. Kent and Riegel’s of Industrial Chemistry and Biothechnology, Volume I. Edisi

7, New York: Springer Science and Business Media, LLC.

61 Setiawan, D.I., Kurniawan, M., Herlina, L., Nardey, Sh., Ardyarini, N., dan Handoko, S., 2012. Pemanfaatan Tar Batubara menjadi Minyak Bakar. Laporan Penelitian, Puslitbangtek MIGAS, Badan Litbang ESDM tahun 2012.

Suprapto,S., 1995. Gasifikasi batubara peringkat rendah dengan pereaksi udara. Prosiding Seminar Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengembangan Bidang Fisika Terapan, Bandung 2-3 Oktober 1995.

Suprapto,S., Heryadi, D. dan Nurhadi, 2009. Pemanfaatan batubara untuk PLTD sistim dual fuel. Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara. Vol.5, No.3, Juli 2009.

Tiedema, P., van der Weide, J. and Dekker, H.J. 1983. Converting Diesel engines to the use of gaseous fuels. Producer Gas 1982, p. 393-414. The Beijer Institute, Stockholm, Sweden.

Tobing, S.W., 2008. Komunikasi Pribadi. PT PLN (Persero) Jasa Produksi.

LAMPIRAN I

62

JAM Jumlah Tar

Start AWAL AKHIR PENURUNAN (liter) T1 (°C) T2 (°C)

13-03-2014 13:00 25 - 1253 1121 1 cm = 2,5 liter

Ke 1 13:10 - 40 15 1247 1149 Interval waktu 10 menit

13:20 - 51 11 1282 1170

13:30 - 62 11 1353 1229

13:40 - 70 8 1348 1220

13:50 - - - - Jam 13.50 Pengisian tar ke drum suplai tungku

14:00 - - -

-45 112.5

Ke 2 14:00 23 - 868 443 Interval waktu 10 menit

14:10 - 29 6 1215 1052

14:20 - 38 9 1318 1170

14:30 - 44 6 1344 1253

14:40 - 51 7 1388 1192

14:50 - 59 8 1332 1192

15:00 - 66 7 1325 1175

43 107.5

Ke 3 15.23 21 - 1257 1035

15.33 - 26 5 1399 1281

15.43 - 32 6 1378 1311

1553 - 39 7 1364 1288

16.03 - 43 4 1379 1276

16.13 - 50 7 1343 1274

16.23 - 54 4 1324 1247

33 82.5

302.5

TANGGAL LEVEL TAR (Cm) TEMPERATURE KETERANGAN

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Jumlah Total Tar

63

JAM Jumlah Tar

Start AWAL AKHIR PENURUNAN (liter) T1 (°C) T2 (°C)

13-03-2014 13:00 25 - 1253 1121 1 cm = 2,5 liter

Ke 1 13:10 - 40 15 1247 1149 Interval waktu 10 menit

13:20 - 51 11 1282 1170

13:30 - 62 11 1353 1229

13:40 - 70 8 1348 1220

13:50 - - - - Jam 13.50 Pengisian tar ke drum suplai tungku

14:00 - - -

-45 112.5

Ke 2 14:00 23 - 868 443 Interval waktu 10 menit

14:10 - 29 6 1215 1052 14:20 - 38 9 1318 1170 14:30 - 44 6 1344 1253 14:40 - 51 7 1388 1192 14:50 - 59 8 1332 1192 15:00 - 66 7 1325 1175 43 107.5 Ke 3 15.23 21 - 1257 1035 15.33 - 26 5 1399 1281 15.43 - 32 6 1378 1311 1553 - 39 7 1364 1288 16.03 - 43 4 1379 1276 16.13 - 50 7 1343 1274 16.23 - 54 4 1324 1247 33 82.5 302.5

JAM Jumlah Tar

Start AWAL AKHIR PENURUNAN (liter) T1 (°C) T2 (°C)

14-03-2014 9:00 16 - 1 cm = 2,5 liter

Ke 1 9:10 - 20 4 Interval waktu 10 menit

9:20 - 24 4 Termocouple T1 Jebol Meleleh

9:30 - 29 5

9:40 - 36 7 Jam 9.50 – 10.40 Pengelasan saluran pipa

10:15 - 51 15

10:25 - 54 3

10:45 - 62 8

46 115

Ke 2 11:00 20 - - Interval waktu 10 menit

11:10 - 21 1 -11:20 25 - 545 11:30 - 44 19 772 11:40 - 51 7 868 12:00 - 59 8 1192 35 87.5

Ke 3 0.510416667 15 - - 553 Interval waktu 15 menit

0.520833333 - 25 10 - 884

0.53125 - 34 9 - 1056

0.541666667 - 43 9 - 1010

0.552083333 - 50 7 - 993

35 87.5

Ke 4 13:25 22 - - 974 Interval waktu 20 menit 13:45 - 40 18 - 1164 Tar keadaan encer

14:05 - 57 17 - 1090

14:25 - 69 12 - 1173

47 117.5

Ke 5 14:25 25 - - 892 Interval waktu 20 menit

14:55 - 41 16 - 1155

15:15 - 50 9 - 1122

15:35 - 58 8 1073

33 82.5

Ke 6 15:44 25 - - 1105 Interval waktu 30 menit

16:14 - 40 15 - 1160

16:44 - 54 14 - 1209

29 72.5

Ke 7 17:00 20 - - 1012 Interval waktu 30 menit

17:30 - 35 15 - 1107

18:00 - 50 15 - 1209 Jumlah penurunan level dari drum

30 75

637.5 Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter Jumlah Total Tar

LEVEL TAR (Cm)

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter Jumlah Total Tar

TANGGAL LEVEL TAR (Cm) TEMPERATURE

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

KETERANGAN

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

64

JAM Jumlah Tar

Start AWAL AKHIR PENURUNAN (liter) T1 (°C) T2 (°C)

17-03-2014 9:00 - - - - Persiapan dan Pemanasan tungku 1 cm = 2,5 liter

Ke 1 10:20 24 - - 702 Interval waktu30 menit 10:50 - 32 8 - 922

11:20 - 46 14 - 1150 Jam 11.15 Compresor Bermasalah /perbaikan

22 55

Ke 2 11:30 22 - - 1239 Interval waktu 30 menit 12:00 - 36 14 1136

12:30 - 48 12 526

26 65

Ke 3 12:45 24 - - 1018 Interval waktu 30 menit 13:15 - 38 14 - 1188

13:45 - 54 16 - 1210

30 75

Ke 4 14:00 22 - - 1239 Interval waktu 30 menit 14:30 - 35 13 - 1197

15:00 - 53 18 - 1167

31 77.5

Ke 5 15:20 - - - - Suhu turun tar campur air 15:35 25 - - 908

16:05 - 34 9 - 997 16:35 - 47 13 - 1013

22 55

Ke6 16:50 23 - - 1035 Interval waktu 30 menit 17:20 - 36 13 1181

17:50 - 52 39 1211

52 130

457.5

JAM Jumlah Tar

Start AWAL AKHIR PENURUNAN (liter) T1 (°C) T2 (°C)

18-03-2014 8:00 - - - - Menyetok Tar Pakai Pompa Penghantar ke drum 10:00 - - - - PLN OFF

15:00 - - - - Pemanasan Tar di drum 16:45 - - - - PLN ON 16:50 - - - - Pemanasan Tungku Temperature meleleh ( T2) 17:06 16 - - -18:06 - 53 37 - - 1 cm = 2,5 liter 37 92.5

TANGGAL LEVEL TAR (Cm) TEMPERATURE KETERANGAN

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter Jumlah Total Tar

TANGGAL LEVEL TAR (Cm) TEMPERATURE KETERANGAN

65

JAM Jumlah Tar

Start AWAL AKHIR PENURUNAN (liter) T1 (°C) T2 (°C)

15-03-2014 8:05 20 - - 366 1 cm = 2,5 liter

Ke1 8:25 - 28 8 - 956 Interval waktu20menit

8:45 - 37 9 - 899

9:05 - 47 10 - 1024

27 67.5

Ke 2 9:16 27 - - 1164 Interval waktu 20 menit

9:36 - 38 11 - 1155

9:56 - 48 10 - 1122

10:16 - 59 11 - 1073

32 80

Ke3 10:30 25 - - 1003 Interval waktu30 menit

11:00 - 39 14 - 1063

11:30 - 53 14 - 1186

28 70

Ke 4 11:45 25 - - 1309 Jam 13.30 – 10.43 Pengisian tar ke drum suplai

12:15 - 39 14 - 1110

12:45 - 52 13 - 1160

27 67.5

Ke 5 13:00 24 - - 1254 Interval waktu 30 menit

13:30 - 41 17 - 1230

14:00 - 53 12 - 1139

29 72.5

Ke 6 14:15 25 - - 1304 Interval waktu 30 menit

14:45 - 41 16 1312

15:15 - 55 14 1248

30 75

Ke 7 15:30 25 - - 1164 Interval waktu 30 menit

16:00 - 40 15 1205

16:30 - 56 16 1180

31 77.5 510 Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter Jumlah Total Tar Total tar @ 1 cm = 2.5 liter Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

TEMPERATURE

TANGGAL LEVEL TAR (Cm) KETERANGAN

Total tar @ 1 cm = 2.5 liter

66

Lampiran II

SOP GASIFIKASI BATUBARA

UNTUK PLTD DUAL FUEL

67

PUSLITBANG TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA

KEMENTERIAN ESDM

2014

No

PROSEDUR LINE-UP GASIFIER :

Tahapan Gambar

1 Lakukan pengecekan peralatan yaitu pompa, blower, valve dan rotary valve, ash tray, crane, genset. Cek instrumen pressure dan temperature. Juga cek EP 1 dan EP 2 (sesuai SOP).

2 Membuka Flare (F-1) dengan menarik ke bawah Bell Valve-1 (BV-Valve-1) di Gasifier.

68 5 Start Pompa (P-3) circulating

water. Cek aliran air dan tekanan pada discharge.

+gambar 6 Mengisi air dalam ash tray.

Jangan terlalu penuh, karena nanti akan diisi abu di bagian dalam tray.

7 Start Pompa (P-1), untuk mengisi air di water jacket dan box cooler. Atur setting batas atas dan batas bawah Steam Drum 1 dan Steam Drum 2, ubah switch ke posisi auto.

a. Batas bawah SD-1 = 25cm b. Batas atas SD-1 = 30cm c. Batas bawah SD-2 = 25cm d. Batas atas SD-2 = 30cm

69 8 Memastikan discharge steam

di Steam Drum-1 dan Steam Drum-2 tertutup.

9 Pastikan valve yang

berhubungan aliran gas dalam keadaan tertutup

a. downstage valve,

b. input dan output pressure adder,

c. input output desulfurized tower,

a.

70 d. input dan output fog

drop,

e. bypass valve upstage ke indirect cooler.

71 12 Pastikan lagi WS-0 dan WS-5

terisi penuh, karena selama operasi WS-0 dan WS-5 harus dalam kondisi penuh (tidak boleh dikosongkan).

Posisi WS-0 adalah dibawah reaktor Gasifier, sedangkan WS-5 di dekat EP-2.

13 Buka valve Flare-2 terbuka 25%.

72 No

PROSEDUR PENGECEKAN ELECTRIK PRECIPIRATOR:

Keterangan Gambar

73 2 Tutup manhole bawah EP1 dan EP2.

74 6 Untuk keamanan, kosongkan area EP,

pastikan tidak ada pekerja yang ada di area EP.

7 Cek switch ampere off semua (posisi turun). Nyalakan MCB panel EP.

75 9 On kan switch ampere satu demi satu (posisi

76 12 Jika telah selesai, turunkan switch ampere

(off), kemudian matikan EP dengan menekan tombol stop. Matikan MCB panel EP.

77 3 Mengisi Box hopper dengan kokas sampai

penuh

4 Menutup manhole gasifier lalu menyuplai kokas ke dalam gasifier.

5 Mengisi kokas ke dalam gasifier secara bertahap sampai ruang kosong didalam gasifier mencapai 170 cm – 200 cm dan dilanjutkan dengan pengisian batubara ke dalam gasifier yang dilakukan pada saat temperatur output up stage mencapai (80ºC - 90 ºC).

• Pressure combution awal pengisian ± 500 Pa, tahan pressure 500 Pa sampai ± 50 kali – 70 kali pengisian.

Yang perlu diperhatikan pada saat start-up gasifier antara lain :

• Check analisa gas untuk mengetahui kondisi gas yang di hasilkan. • Naikkan pressure combution sampai 1000 Pa – 1500 Pa.

• Isi batu bara ke dalam gasifier sampai ruang kosong di dalam gasifier mencapai 170 cm – 200 cm.

• Check poking hole untuk mengetahui kondisi api di dalam gasifier.

• Cek pembentukan steam pada steam drum. Jika tekanan steam drum telah mencapai 0.1 MPa, maka steam dapat dialirkan menuju utility dan proses.

• Check analisa gas untuk mengetahui kondisi oksigen yang di hasilkan.

• Sebelum gas di transfer ke pencucian gas, direkomendasikan temperatur gasifier ± 200ºC.

78

Proses ini membutuhkan waktu ± 24 jam, sampai memenuhi kriteria teknis gas yang direkomendasikan.

No

PROSEDUR PENGALIRAN GAS DARI GASIFIER SAMPAI KE

PENCUCIAN GAS

Keterangan Gambar

1 Membuka cerobong (Hal ini dilakukan untuk membuang gas sisa dan oksigen yang tersisa):

a. Electronic Precipitator-1 (EP-1),

b. Indirect Cooler (IC),

79 c. Electronic Precipitator-2

(EP-2),

d. Gas Tank (GT), dan

e. Desulfurized Tower (DT).

b.

c.

d.

80 2 Mengalirkan gas dari gasifier menuju

EP-1 dengan cara mengosongkan WS-1 hingga gas keluar melalui cerobong EP-1.

3 Mengalirkan gas dari EP-1 menuju IC dengan cara mengosongkan WS-2 hingga gas keluar melalui cerobong IC. Tutup cerobong EP-1.

4 Menyalakan pompa air phenol untuk mengalirkan air phenol ke spray (P-05).

5 Mengalirkan gas dari IC menuju EP-2 dengan cara mengosongkan WS-3 hingga gas keluar melalui cerobong EP-2. Tutup cerobong IC.

81 6 Membuka valve downstage 100% (full

open) untuk memaksimalkan aliran gas menuju Air Cooler.

7 Mengalirkan gas dari Air Cooler menuju IC dengan cara mengosongkan WS-4 hingga gas dari downstage (Air Cooler) bercampur dengan gas dari upstage (EP-1).

8 Memastikan WS-5 terisi penuh dengan

air (selama percobaan WS-5 tidak

boleh kosong).

9 Naikkan pressure combustion sampai 2-3kPa. Pastikan pressure Gas Tank <1,8kPa

82 10 Mengalirkan gas dari EP-2 menuju gas

tank dengan cara menarik bandul bell valve-2 hingga gas keluar melalui cerobong Gas Tank. Tutup cerobong EP-2.

11 Buka valve input Desulfurized Tower (DT).

12 Mengalirkan gas dari gas tank menuju Pressure Adder (BL-3) dengan cara mengosongkan WS-6.

13 Buka valve output pressure adder, operasikan pressure adder (BL-3) dengan frekuensi 10Hz, lalu buka valve input perlahan sehingga gas mengalir ke Desulfurized Tower (DT).

83 14 Gas akan mengalir ke Desulfurized

Tower (DT) hingga gas keluar melalui cerobong DT. Tutup cerobong Gas Tank.

15 Buka output Desulfurized Tower, tutup cerobong Desulfurized Tower (DT).

84 16 Nyalakan Flare-2

17 Atur Pressure Adder (BL-3) hingga tekanan output 3-5 kPa

18 Mengambil sampel gas untuk analisa oksigen. Jika kandungan oksigen < 0,5% (batasan EP boleh dioperasikan) 19 Alirkan steam ke insulator EP1 dan EP2

dengan membuka valve steam.

Atur %open valve steam untuk mendapatkan temperatur insulator di EP-1 & EP-2 > 90o C.

20 Start EP-1 dan EP-2, (tahapan penyalaan disesuaikan dengan SOP pengecekan EP).

(jika oksigen <0,5% & temperatur insulator di EP-1 & EP-2 > 90o C)

21 Mengambil sampel gas untuk analisa tar dan partikulat. Jika gas telah

85 memenuhi kriteria teknis yang diijinkan

maka gas dialirkan menuju genset melalui Fog Drop.

22 Buka cerobong Fog Drop (FD), buka inlet valve FD lalu buka outlet valve perlahan dan buka cerobong output Fog Drop (FD). Setelah 2-3 menit gas keluar, tutup cerobong fog drop.

23 Meningkatkan frekuensi pressure adder (BL3) hingga indikator tekanan pada outlet pressure adder (BL3) mencapai 5-8 kPa

24 Gas siap dimasukkan ke instalasiGenset.

1. Terhadap bahan bakar

CARA PENGENDALIAN SATURATED TEMPERATURE

Untuk menghasilkan produksi coal gas yang berkualitas, maka sangat penting menentukan saturated temperatur gasifier agar proses dapat beroperasi dengan normal.

Saturated temperatur tidak mempunyai standar yang baku karena tergantung pada faktor-faktor (antara lain struktur equipment, keadaan gasifikasi di dalam gasifier, jenis batubara yang dipakai, pengaruh musim dan cuaca, fungsi dan penggunaan coal gas), sehingga memerlukan pengalaman dan keterampilan operator untuk mengatasi situasi–situasi tertentu yang terjadi.

Ketentuan–ketentuan dasar yang dapat dijadikan acuan adalah sebagai berikut:

No Situasi Tindakan

1 Jika melting point dari ash rendah dan berpotensi untuk menimbulkan slag

Untuk mencegahnya dengan cara menaikkan saturated temperature

86 2 Jika kadar ash tinggi saat proses gasifikasi

sedang berlangsung dan berpotensi untuk menimbulkan slag

Untuk mencegahnya dengan cara menaikkan saturated temperature.

3 Jika banyak butiran batubara yang halus (berukuran <1cm) dan berpotensi mempercepat terjadinya slag

Untuk mencegahnya dengan cara menaikkan saturated temperature

4 Jika kadar air batubara tinggi dan berpotensi menyebabkan terjadinya penurunan temperature gasifier

Untuk mencegahnya dengan cara menurunkan saturated temperature

2. Perubahan beban suplay

No Situasi Tindakan

1 Apabila volume pemakaian coal gas bertambah maka saat itu kondisi proses gasifikasi akan meningkat, suplay kebutuhan udara bertambah, pembakaran dalam gasifier dan pembentukan gas juga bertambah cepat.

harus segera menaikkan saturated temperature

2 Apabila volume pemakaian coal gas menurun, maka volume udara dari blower juga menurun dan proses gasifikasi juga berkurang.

harus segera menurunkan saturated temperature

3. Berdasarkan pemantauan keadaan dalam gasifier (gasifier beroperasi dengan normal atau tidak.

No Situasi Tindakan

1 Ketika terpantau fire layer didalam gasifier sangat tinggi

menaikkan saturated temperature

2 Ketika terpantau temperature di dalam gasifier menurun

87 Selain situasi tersebut, saat kondisi operasi gasifier menunjukkan keadaan tidak normal, maka operator yang sedang bertugas dapat memilih alternatif tindakan untuk mengatur saturated temperature. Diperlukan operator yang terampil dan dapat menguasai keadaan berdasarkan pengalaman–pengalaman yang telah dimiliki agar produksi coal gas dapat mencapai tingkat optimal.

No

PEMERIKSAAN POKING HOLE GASIFIER

Pemeriksaan poking hole adalah tugas rutin yang sangat penting dan sebagai penentu apakah target/sasaran produksi coal gas dapat tercapai. Pemeriksaan poking hole dilakukan tiap 2 jam sekali. Apabila kondisi operasi gasifier tidak normal, penyucukan/penyogokan poking hole dapat dilakukan beberapa kali dan atau sesekali melakukan penyucukan 2 poking hole secara bersamaan.

Tahapan

1 Pada saat hendak menyucuk/menyogok poking hole terlebih dulu rendam besi penyucuk/penyogok kedalam air dingin, kemudian buka valve steam lalu buka tutup poking hole supaya aliran steam keluar menutupi poking hole.

2 Operator poking hole pada saat menyucuk/menyogok harus berdiri dekat poros poking hole dan menyucuk/menyogok hingga terasa oleh tangan telah mencapai kerucut furnace baru berhenti.

3 Penyucukan/penyogokan kedalam gasifier dilakukan selama ± 2 menit baru dikeluarkan, selanjutnya tutup kembali poking hole, tutup pula aliran steam yang menuju ke poking hole.

4 Setelah besi penyucuk/penyogok ditarik keluar, perhatikan warna ujung besi dan ketinggiannya untuk menentukan dan mencatat perkiraan temperatur di dalam reaktor. 5 Ketika besi penyucuk/penyogok dalam tahap pendinginan, segera luruskan dengan

ditempa dan letakkan kembali pada tempat yang telah di tentukan.

6 Pemeriksaan poking hole dilakukan 2 orang dalam 1 kelompok, salah seorang bertanggung jawab membuka tutup poking hole dan yang satunya menyucuk/menyogok dengan besi.

7 Ketika sedang memeriksa poking hole tiba-tiba aliran listrik padam, maka besi penyucuk/penyogok harus segera ditarik keluar dan menutup kembali poking hole agar udara tidak masuk (yang dapat menyebabkan gasifier meledak).

PROSEDUR PENANGGULANGAN KEKURANGAN AIR DAN

KEBOCORAN PADA STEAM TANK

88 PENTING : Setiap kali melakukan pengisian air steam drum, lakukan secara perlahan-lahan tanpa

terburu-buru. (selalu perhatikan level air di gelas dug No

a)

Masalah Kondisi Solusi

1 Air pada hidrometer (gelas duga) menunjukkan air dalam steam drum habis, maka segera lakukan “CALLING WATER” (memastikan kondisi air yang ada dalam hidrometer steam drum)

DILARANG KERAS menambah air tanpa mengikuti S.O.P

- Kondisi steam drum masih ada air

- Tidak ada air dalam steam drum tetapi saat blowdown valve dibuka masih mengeluarkan air mengalir

- Tidak ada air dalam steam drum tetapi saat blowdown valve dibuka tidak mengeluarkan air mengalir

- steam drum boleh ditambah air,

- boleh mengisi air secara perlahan hingga pengisian air mencapai level normal,

- Buka valve pembuangan steam sampai steam kosong dan bersamaan itu cut off steam dari luar sehingga pressure steam drum turun sampai nol. Isi steam drum dengan air panas(jika ada), jika pengisian air masih tidak dapat dilakukan, maka segera hentikan operasional gasifier.

- 2 Ketika memeriksa hidro meter

dengan membuka blowdown valve yang keluar bukan steam, tetapi berupa air panas.

- air dalam steam drum penuh.

- segera tutup valve pengisian air, buka blowndown valve hingga sebagian air terbuang keluar sampai batas normal, setelah itu tutup blowdown valve. Selesai menangani air yang penuh di steam drum, maka periksa pressure bottom gasifier apakah jarum pressure bergerak naik-turun, kalau jarum pressure bergerak tidak stabil maka periksa box safety valve distribusi udara apakah berisi air atau tidak, apabila

89

tergenang air maka segera keluarkan air tersebut dengan membuka valve drainase air.

Operator yang di lapangan harus mengecek level indicator steam drum 1 dan steam drum 2, tiap 2 jam. Pastikan kondisinya sama dengan CCR.

90

No

PROSEDUR YANG HARUS DILAKUKAN DI SAAT EMERGENCY STOP

DAN LISTRIK PADAM

Tahapan Gambar

1 Matikan EP-1 dan EP-2.

(Pastikan power EP-1 dan EP-2 sudah dimatikan/Off).

91 4 Buka full valve steam drum

92 8 Tutup valve in dan out gas pressure

93

No

PERSIAPAN SHUT DOWN GAS FURNACE/GASIFIER

Tahapan Gambar

94 5 Buka flare atas (Flare-1) secara

bersamaan tutup output flare bawah (Flare-2).

6 Tutup valve input dan output fan presure adder(BL-3&4).

95 9 Rupture disc EP1 & EP2 di buka.

10 Inject steam melalui bypass ke gas furnace (Flare-1).

90 Lampiran III

Dokumen terkait