• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.3 Saran

Berikut ini beberapa saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya, antara lain:

5.3.1 Sebaiknya isi materi lingkungan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat pada modul pembelajaran IPA disesuaikan dengan analisis kebutuhan pada kelas yang dijadikan penelitian, sehingga siswa mudah memahaminya. 5.3.2 Sebaiknya pengembangan produk berupa modul pembelajaran IPA berbasis

pendidikan emansipatoris disesuaikan dengan analisis kebutuhan pada kelas yang dijadikan penelitian, sehingga hasilnya akan tepat sasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Alya, Q. (2009). Kamus bahasa indonesia untuk pendidikan dasar. Jakarta: PT INDAHJAYA Adipratama.

Browne, M. N dan Keeley, S. M. (2012). Pemikiran kritis: Panduan untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan kritis. Jakarta: Indeks.

Carm, P. G. (1989). Etika lingkungan lidup. Malang: Dioma.

Daryanto. (2013). Menyusun modul bahan ajar untuk persiapan guru dalam mengajar. Yogyakarta: Gava Media.

Fahruddin, M. M. (2008). Konsep pendidikan humanis dalam perspektif al-quran. Tidak diterbitkan.

Hadi, S. (1991). Analisis butir untuk instrumen angket, tes dan skala nilai dengan BASICA. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Halawa, R. (2016). Pengembangan modul tanaman obat untuk pendidikan konservasi lingkungan di kelas V SDN No 075046 Lolofitu kabupaten Nias Barat. Tidak diterbitkan.

Handayani, A. (2013). Peningkatan sikap peduli lingkungan melalui Implementasi Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA

Kelas IV.1 di SD N Keputran “A”. Tidak diterbitkan.

Harsono. Y.M. 2007. Developing learning materials for specific purposes. Teflin Jurnal. Volume 18, No. 2, Agustus 2007.

Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: CV. Maulana.

Joyo, P. (2013). Pemikiran pendidikan kritis Prof. H. A. R Tilaar dan relevansinya dalam pendidikan islam. Tidak diterbitkan.

Kresnawati, N. (2013). Korelasi kualitas pembelajaran geografi dan hasil belajar terhadap sikap peduli lingkungan siswa kelas XII IPS SMAN 1 Ponorogo.

Jurnal, 1(3), 298-303.

Kurniawati, T.D. (2016). Pengembangan modul praktikum IPA sebagai suplemen kurikulum 2013 untuk mendorong siswa kelas IV berpikir kritis. Tidak diterbitkan.

Mangunsong, F. (2005). Proceeding: mencapai perkembangan manusia yang utuh melalui pendidikan emansipatoris. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Sagala, S. (2010). Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2008). Kurikulum dan pembelajaran: teori dan praktik pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kunatitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta: Kencana

Tomlinson, B. (2005). Material development in language teaching. Cambridge : Univesity Press.

Winarti, E dan Anggadewi, B. E. T. (2015). Manusia pembelajar di dunia tarik ulur: pedagogi ignasian sebagai pendidikan emansipatoris. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Widoyoko, E. P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

SILABUS PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SD N Perumnas Condongcatur Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Program : III / SD-MI Semester : 1 (satu)

Standar Kompetensi : 2. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan

Kompetensi Dasar Materi Pokok dan Uraian Materi Gagasan Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Alokasi Waktu Sumber/ Bahan/ Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 2.2 Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan

Lingkungan Sehat dan Tidak Sehat

o Ciri-ciri lingkungan sehat dan tidak sehat o Dampak lingkungan tidak sehat terhadap kesehatan o Cara merawat lingkungan kelas agar stap bersih dan sehat Kegiatan Belajar I o Mengidentifikasi ciri-ciri linkungan sehat dan tidak sehat melalui pengamatan gambar o Mencari tahu

dampak lingkungan tidak sehat bagi kesehatan Kegiatan Belajar II o Pembuktian pengaruh lingkungan tidak sehat terhadap Competence - Mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat

- Memcari tahu dampak

lingkungan yang sehat dan tidak sehat bagi kesehatan

- Membuktikan bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat dapat

Tugas Individu dan Kelompok - soal uraian - penilaian diri - unjuk kerja 5jp Sumber: Buku IPA SD Kelas III Bahan: Modul Ayo Cintai Lingkungan Alat: Tangan Siswa

udara dan eksperimen pencemaran air o Menjelaskan cara merawat lingkungan kelas agar stap bersih dan sehat o Merancang

kegiatan aksi lingkungan sehat di sekolah

Kegiatan Belajar III o Mengevaluasi

kegiatan aksi yang telah dilakukan disekolah selama 1 minggu Conscince - Menunjukkan sikap peduli lingkungan - Menunjukkan sikap bertanggung jawab Compassion - Merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu - Melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah direncanakan - Mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah dilaksanakan

( ... ) NIP/NIK : ...

( ... ) NIP/NIK : ...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Tingkat Pendidikan : SD Perumnas Condongcatur Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/ Semester : III / I

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit

A.Standar Kompetensi

3. Memahami kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan, dan upaya menjaga kesehatan lingkungan

B.Kompetensi Dasar

3.2Mendeskripsikan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan

C.Indikator

1. Competence

2.2.1 Mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat

2.2.2 Memcari tahu dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat bagi kesehatan 2.2.3 Membuktikan bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat dapat

mempengaruhi kesehatan 2. Conscinence

2.2.4 Menunjukkan sikap peduli lingkungan 2.2.5 Menunjukkan sikap bertanggung jawab 3. Compassion

2.2.6 Merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu

2.2.7 Melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah direncanakan 2.2.8 Mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah dilaksanakan

D.Tujuan Pembelajaran 1. Competence

2.2.2.1 Siswa mampu memcari tahu dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat bagi kesehatan melalui buku bacaan dengan benar.

2.2.3.1 Siswa mampu membuktikan bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan melalui kegiatan eksperimen polusi udara dengan benar.

2. Conscience

2.2.4.1 Siswa mampu menunjukkan sikap peduli lingkungan melalui kegiatan aksi lingkungan sehat dengan benar.

2.2.5.1 Siswa mampu menunjukkan sikap bertanggung jawab melalui kegiatan pembelajaran dengan benar.

3. Compassion

2.2.6.1 Siswa mampu merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu melalui bimbingan guru dengan benar.

2.2.7.1 Siswa mampu melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah direncanakan melalui bimbingan guru dengan benar.

2.2.8.1 Siswa mampu mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah dilaksanakan melalui bimbingan guru dengan benar.

E. Materi Pembelajaran

Lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat

F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Saintifik

2. Metode Pembelajaran : ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimen, dan tanya jawab

G. Alat, Bahan, dan Sumber 1. Alat dan Bahan

- Bahan praktikum (2 pot berisi tanaman, pot 1 berisi banyak tanaman & pot 2 berisi satu tanaman, 2 toples bening, korek api, dan obat nyamuk bakar)

- Gambar lingkungan sehat dan tidak sehat - LKS

- Buku LKS IPA kelas III

H.Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Belajar I

Tahap Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan - Guru mengawali pembelajaran dengan Doa

- Guru melakukan presensi

- Apersepsi : Siswa dan guru berdiskusi mengenai lingkungan

- Motivasi : Siswa melakukan tepuk bit

- Orientasi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Inti Ekplorasi

- Siswa mengamati gambar lingkungan yang sehat dan tidak sehat pada modul (Mengamati)

- Siswa dan guru berdiskusi mengenai perbedaan lingkungan yang sehat dan tidak sehat

- Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika masih ada yang bingung (Menanya)

- Siswa menyebutkan contoh lain yang merupakan lingkungan sehat dan tidak sehat

Elaborasi

- Siswa dibagi menjadi 6 kelomok diskusi

- Siswa secara berkelompok mencari tahu penyebab dan dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat bagi kesehatan melalui buku bacaan (Menalar dan Mencoba)

- Siswa menuliskan hasil temuannya yang diperoleh pada buku catatan masing-masing

Konfirmasi

- Siswa dan guru merangkum pembelajaran yang diperoleh

Penutup - Guru merangkum pembelajaran dari awal hingga akhir

- Siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang didapat hari ini dengan bimbingan guru

- Guru memberikan tindak lanjut pada siswa berupa PR (mengerjakan latihan soal di buku paket) - Guru menutup kegiatan doa dan salam

15 menit

Kegiatan Belajar II

Tahap Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan - Guru mengawali pembelajaran dengan Doa

- Guru melakukan presensi

- Apersepsi : Guru mengulas pembelajaran yang telah dilakukan di pertemuan sebelumnya yaitu pemahaman bahwa lingkungan yang sehat berpengaruh terhadap kesehatan

- Motivasi : Siswa melakukan tepuk bit

- Orientasi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Inti Eksplorasi

- Siswa ditunjukkan dua buah pot berisi tanaman (pot 1 berisi banyak tanaman & pot 2 berisi satu tanaman) (Mengamati)

- Guru mengajukan pertanyan pada siswa terkait dengan dua pot tanaman yang ditunjukkan.

 Apa perbedaan dari dua pot berisi tanaman ini?  Apa yang terjadi jika kedua pot ini ditutup dengan toples dan saya beri asap? (Menanya)

Elaborasi

- Siswa berkumpul kembali dengan kelompok yang sebelumnya sudah dibentuk

- Setiap kelompok siswa dibagiakan media untuk melakukan eksperimen

- Siswa diberi kesempatan bertanya jika masih bingung dengan kegiatan yang dilakukan (Menanya)

- Siswa bereksperimen (pembuktian bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan) dengan media polusi udara, serta dilakukan sesuai urutan yang ada di modul (Menalar dan Mencoba)

- Siswa mengamati hasil eksperimen dan mencatat hasilnya di buku masing-masing

Konfirmasi

- Siswa membacakan hasil kegiatan eksperimen di depan kelas (Mengkomunikasikan)

- Siswa menyimpulkan dari kegiatan eksperimen yang dilakukan bahwa kesehatan

- Siswa secara individu diminta membuat rancangan kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu Penutup - Guru merangkum pembelajaran dari awal hingga

akhir

- Siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang didapat hari ini dengan bimbingan guru

- Siswa diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah direncanakan baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan rumah

- Guru menutup kegiatan doa dan salam

Kegiatan Belajar III

Tahap Rincian Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan - Guru mengawali pembelajaran dengan Doa

- Guru melakukan presensi

- Apersepsi : Guru bercerita mengenai pengalamannya ketika melakukan aksi lingkungan sehat dirumah

- Motivasi : Siswa melakukan tepuk lingkungan sehat

- Orientasi : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

Inti - Guru bertanya pada siswa terkait dengan kegiatan aksi lingkungan sehat yang dilakukan selama 1 minggu

- Salah satu siswa menceritakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah dilakukannya

- Siswa menuliskan perbedaan yang terjadi sebelum dan sesuadah melakukan kegiatan aksi lingkungan sehat selama satu minggu

- Dua siswa membacakan hasil pekerjaannya secara bergantian di depan kelas

- Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pentingnya lingkungan sehat bagi kesehatan

- Siswa melanjutkan kegiatan aksi lingkungan sehat sebagai kebiasaan baik di rumah dan sekolah

45 menit

Penutup - Guru merangkum pembelajaran dari awal hingga akhir

- Siswa melakukan refleksi atas pelajaran yang didapat hari ini dengan bimbingan guru

- Guru menutup kegiatan doa dan salam I. Penilaian

1. Jenis/ teknik penilaian

Aspek Penilaian Jenis Teknik

Kognitif Tes Tertulis

Psikomotor Non tes Produk

Afektif Non tes Penilaian diri

2. Instrumen: LKS dan rubrik penilaian (terlampir) 3. Post Tes (terlampir)

4. Pedoman penskoran (terlampir)

Mengetahui, Kepala Sekolah (………..) Yogyakarta, 6 November 2016 Guru Kelas (………..)

Indikator 2.2.1 Mengidentifikasi 3 ciri-ciri lingkungan yang sehat dan tidak sehat 2.2.2 Memcari tahu dampak lingkungan yang sehat dan tidak sehat bagi

kesehatan

2.2.3 Membuktikan bahwa lingkungan yang sehat dan tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan

Teknik

Penilaian Tes

Instrumen 5 soal uraian (terlampir)

Kunci Jawaban

1. Ciri-ciri lingkungan yang tidak sehat - Udara kotor dan banyak debu - Sumber air keruh dan tercemar - Sampah berserakan dimana-mana 2. Ciri-ciri lingkungan yang sehat

- Udaranya bersih dan segar - Sumber air bersih

- Sampah tidak berserakan

3. Dampak membuang sampah disungai - Air sungai menjadi tercemar

- Jika airnya digunakan dapat menyebabkan penyakit - Dapat menyebabkan banjir

4. Cara mencegah pencemaran udara - Menanam banyak tanaman/pohon - Tidak membakar sampah

- Tidak menebang pohon secara liar

5. Cara menjaga lingkungan sekolah agar tetap bersih dan sehat - Membuang sampah di tempat sampah

- Membersihkan kelas setiap hari - Menanam tanaman di halaman kelas

Nilai = � �� ����

B. Penilaian Afektif

Indikator 3.2.4 Menunjukkan sikap peduli lingkungan 3.2.5 Menunjukkan sikap bertanggung jawab Teknik

penilaian Non Tes Instrumen Penilaian diri

Format Penilaian Diri

Nama siswa: ……….. Kelas/ No.Absen:…../……

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap Peduli Lingkungan

1 Saya selalu membuang sampah pada tempat sampah. 2 Saya tidak mencoret-coret meja, kursi, dan tembok di

kelas.

3 Saya selalu piket membersihkan kelas sesuai jadwal. 4 Saya selalu merawat dan tidak merusak tanaman yang

ada di depan kelas.

Sikap Tanggung Jawab

1 Saya selalu memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan di depan.

2 Saya berani berpendapat ketika sedang melakukan diskusi di kelas.

3 Saya selalu memperhatikan jika ada teman yang sedang presentasi di depan.

4 Saya dapat menerima pendapat orang lain ketika berada dalam kelompok diskusi.

Kriteria Baik sekali 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sikap menghargai Memenuhi 4 aspek penilaian Memenuhi 3 aspek penilaian Memenuhi 2 aspek penilaian Memenuhi 1 aspek penilaian C.Penilaian Psikomotor

Indikator 2.2.6 Merancang kegiatan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu 2.2.7 Melaksanakan kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah

direncanakan

2.2.8 Mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah dilaksanakan

Teknik

penilaian Non Tes Instrumen Observasi

Lembar Pengamatan

No. Aspek yang Diamati 1 2 3 4

1 Siswa mampu membuat rancangan aksi lingkungan sehat.

2 Siswa mampu melaksanakan aksi lingkungan sehat selama 1 minggu.

3 Siswa bisa mengevaluasi kegiatan aksi lingkungan sehat yang telah dilaksanakannya

Jumlah Keterangan: 1 : Kurang 2 : Cukup 3 : Baik 4 : Sangat Baik

Lingkungan Sehat Dan Lingkungan Tidak Sehat

Pernahkah kamu melihat tumpukan sampah di sekitarmu? Bersihkah sungai di lingkunganmu? Bersihkah udara di sekitar jalan raya kota atau desamu? Coba bandingkan kondisi lingkunganmu dengan kondisi lingkungan di suatu pegunungan atau desa terpencil yang jauh dari keramaian! Samakah kondisinya? Mengapa demikian? Awalnya, kondisi lingkungan di setiap tempat semuanya bersih, sehat, dan alami. Pohon-pohon masih rindang, air sungai masih mengalir jernih, udara belum terkena polusi, tanah pun masih bersih dari polusi. Namun, mengapa kondisi tersebut dapat berubah?

A. Perbedaan antara Lingkungan Sehat dengan Lingkungan Tidak Sehat

Agar dapat hidup dengan baik, maka setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan yang sesuai dengan sifat dan kebutuhannya. Misalnya, manusia hanya dapat hidup di darat, sedangkan ikan hidup di lingkungan perairan, dan sebagainya.

Perhatikan Gambar 1 dan 2. Gambar tersebut memperlihatkan lingkungan dari dua daerah yang berbeda, yaitu daerah pegunungan dan daerah industri. Pernahkah kamu berada di kedua daerah tersebut? Apa yang kamu rasakan? Bila berada di daerah pegunungan, maka kamu akan merasakan sejuk. Udara yang dihirup terasa segar. Lain halnya apabila kamu berada di suatu daerah industri. Udara di daerah industri terasa panas, berdebu, dan menyesakkan pernapasan. Mengapa demikian? Kebersihan lingkungan rumah kita harus selalu diperhatikan. Setiap hari, lantai rumah sebaiknya disapu agar kotoran tidak menumpuk di lantai.

1. Lingkungan Sehat

Perhatikan lingkungan di sekitarmu! Apakah lingkunganmu termasuk lingkungan sehat? Lingkungan sehat adalah lingkungan yang bersih. Lingkungan sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Udara bersih dan segar. b. Tanah yang subur. c. Sumber air yang bersih.

(2) (1)

f. Banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.

Kamu mempunyai kewajiban untuk mewujudkan lingkungan sehat. Lingkungan sehat akan membuat kesehatan kita terjaga dan betah menghuninya.

2. Lingkungan Tidak Sehat

Keadaan lingkungan di sekitar manusia tinggal, ada yang memenuhi syarat kesehatan dan ada pula yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan lingkungan yang tidak sehat. Ciri-ciri lingkungan yang tidak sehat adalah sebagai berikut:

a. Udara kotor karena banyak debu dan asap. b. Sampah banyak berterbaran.

c. Sumber air tidak bersih.

d. Saluran air tidak lancar sehingga air menggenang.

e. Tumbuhan tidak bisa tumbuh dengan subur sehingga lingkungan menjadi gersang. Lingkungan yang tidak sehat mengakibatkan berjangkitnya berbagai penyakit, bau yang tidak sedap, dan pemandangan yang buruk.

Beberapa faktor penyebab lingkungan tidak sehat, yaitu sebagai berikut. 1. Pencemaran Udara

Pencemaran udara dapat disebabkan oleh asap pabrik, asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan sebagainya.

2. Pencemaran Air

Pencemaran air disebabkan oleh adanya pembuangan limbah rumah tangga dan limbah pabrik ke dalam lingkungan, salah satu contohnya adalah membuang sampah di sungai. 3. Pencemaran Tanah

Membuang sampah di sembarang tempat dapat mencemari lingkungan. Sampah harus dibuang di lokasi pembuangan sampah yang semestinya. Sampah tersebut akan diolah menjadi zat-zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Sampah antara lain berupa

sampah organik yang berasal dari makhluk hidup. Contoh sampah organik, antara lain, daun-daun, sisasisa makanan, dan sebagainya. Selain sampah organik, ada pula sampah anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari benda tak hidup. Contoh sampah anorganik, antara lain, kaleng, botol, plastik, dan sebagainya. Sampah organik dapat membusuk dan terurai oleh bakteri atau jamur menjadi zat-zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan. Zat-zat yang telah terurai ini dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Sementara itu, sampah anorganik tidak dapat terurai secara alamiah sehingga diperlukan campur tangan manusia untuk melakukannya.

bersama!

4. Pencemaran Suara

Kemajuan teknologi manusia selain menghasilkan kemakmuran juga menimbulkan pencemaran. Selain pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah, pencemaran suara pun timbul dari kemajuan teknologi ini. Pencemaran suara terutama terjadi di daerah perkotaan maupun di daerah perindustrian. Mengapa demikian? Coba diskusikanlah bersama!

B. Pengaruh Pencemaran Lingkungan terhadap Kesehatan

Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara. Segala bentuk pencemaran ini dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup maupun lingkungan. i. Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Kesehatan

Udara kotor mengandung zat-zat kimia, debu, dan bibit penyakit. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara, antara lain sesak napas, asma, dan bahkan dapat menyebabkan kanker. Debu yang beterbangan dapat masuk ke dalam mata sehingga mata menjadi merah dan mengganggu penglihatan. Untuk menjaga agar mata tidak terkena debu atau kotoran, maka saat melakukan perjalanan,kamu sebaiknya memakai kacamata jalan dan mencuci muka setelah sampai di tempat tujuan. Apabila debu menempel pada kulit, maka kulit akan terasa gatal dan bersisik. Usahakan mandi secara teratur setiap hari agar kulit menjadi bersih dan sehat.

ii. Pengaruh Pencemaran Air terhadap Kesehatan

Pencemaran air dapat merugikan kesehatan makhluk hidup maupun lingkungan. Air yang telah tercemar membahayakan kesehatan. Mengapa? Air yang telah tercemar mengandung bibit-bibit penyakit dan zat-zat kimia beracun. Penyakit yang muncul karena pencemaran air, antara lain diare, muntaber, gatal-gatal, dan berbagai penyakit kulit lainnya. Gunakanlah air yang bersih dan sehat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ciri-ciri air yang menyehatkan, antara lain air tersebut bersih, tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna (jernih), dan tidak mengandung bibit penyakit. Sebelum dikonsumsi, air direbus sampai mendidih. Hal ini bertujuan agar bibit penyakit terdapat di dalam air dapat mati.

iii. Pengaruh Pencemaran Tanah terhadap Kesehatan

Tanah yang tercemar akan berkurang kesuburannya. Selain itu, zat-zat pencemar juga dapat terserap oleh tumbuhan. Tumbuhan tersebut kemudian dimakan oleh hewan atau manusia. Akibatnya, zat pencemar tersebut akan berpindah ke dalam tubuh hewan atau manusia. Apa yang terjadi jika zat pencemar yang masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia itu bertambah banyak? Diskusikan bersama temanmu!

iv. Pengaruh Pencemaran Suara

Hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terkena pengaruh polusi suara, antara lain: a) sebaiknya jangan membangun rumah di tepi jalan raya yang dilalui banyak

kendaraan bermotor,

b) memakai penutup telinga saat berada di lingkungan yang sangat bising.

C. Cara Menciptakan Lingkungan yang Sehat

Rumah yang bagus belum tentu sehat. Rumah sederhana dapat menjadi lingkungan yang sehat. Syarat-syarat rumah sehat antara lain sebagai berikut.

1. Terdapat ventilasi pertukaran cahaya matahari dan udara. 2. Ada kamar mandi dan WC yang bersih.

3. Ada saluran pembuangan limbah yang bersih. 4. Ada sumber air yang bersih.

5. Ada tempat pembuangan sampah bertutup dan bersih. 6. Ada halaman rumah yang bersih.

Hal-hal yang diperhatikan untuk menciptakan halaman yang bersih adalah sebagai berikut. 1. Menanam tumbuhan rindang dan menghasilkan buah. Misalnya jambu, mangga, dan rambutan. Untuk mempercantik halaman dapat ditanam tumbuhan berbunga. Misalnya, mawar, anggrek, dan melati.

2. Membuat selokan air. Selokan air membuat air tidak menggenang. Air yang menggenang dapat menjadi sarang nyamuk.

3. Membersihkan sampah di halaman rumah secara teratur setiap hari.

4. Menjaga halaman rumah tidak lembap. Oleh karena itu, usahakan cukup cahaya matahari.

Kita dapat menanam tumbuhan dalam pot. Tumbuhan dapat membuat udara bersih, sejuk, dan segar. Tumbuhan juga membuat lingkungan tampak lebih indah. Untuk lingkungan perumahan, perlu dibuat jalan atau gang. Hal ini bertujuan untuk memperlancar transportasi. Perlu diadakan kerja bakti antarwarga untuk membersihkan lingkungan sekitar. Jangan terlalu sering menggunakan bahan-bahan yang mengandung zat beracun. Misalnya, detergen dan racun pembasmi hama. Jangan pula membuat WC atau jamban di sungai. Di kota besar seperti Jakarta banyak terjadi pencemaran udara. Udara dikatakan tercemar jika sudah tercampur berbagai zat. Zat tersebut seperti debu, asap, dan bau yang tidak sedap. Hal-hal berikut dilakukan untuk menjaga udara

agar tetap bersih.

1. Menanam tumbuhan untuk penghijauan. 2. Membuang sampah pada tempatnya.

3. Merawat kendaraan agar tidak mengeluarkan asap terlalu banyak. 4. Tidak merokok.

SOAL POSTES

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar!

1. Sebutkan 3 ciri-ciri lingkungan yang tidak sehat! Jawab :

... ... 2. Sebutkan 3 ciri-ciri linkungan yang sehat!

Jawab :

Dokumen terkait