• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian lanjutan sebaiknya dilakukan dalam skala yang lebih besar untuk dapat melihat efektivitas teknik pengomposan jerami yang tepat dengan massa pengomposan yang besar.

42

2. Pengukuran parameter seperti perubahan temperatur dan kelembaban penting untuk dilakukan setiap hari untuk mengikuti proses pengomposan.

3. Analisis kandungan unsur hara perlu dilakukan untuk seluruh parameter yang ada pada SNI 19-7030-2004.

43

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih sebesar-besarnya disampaikan kepada para petani, analis laboratorium dan pihak-pihak lainnya yang telah membantu dan terlibat dalam pelaksanaan penelitian ini. Penulis juga menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada LPPM-IPB yang telah mendukung sepenuhnya pembiayaan penelitian melalui skema I-MHERE B.2c IPB.

45

DAFTAR PUSTAKA

ADB-GEF-UNDP. 1998. Asian Least-Cost Greenhouse Gas Abatement Strategy (ALGAS) Indonesia. ADB-GEF-UNDP, Manila.

[BPTP] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2010. Fermented Rice Straw As Ruminant’s Feed. Solok, Indonesia. http://sumbar.litbang.deptan.go.id/ [12 Oktober 2010].

Barrington, S., Choiniere, D., Trigui, M., and Knight, W. 2002. Effect of Carbon Source on Compost Nitrogen and Carbon Losses. Bioresource Technology

83:189-194.

Canet, R., Pomares, F., Cabot, B., Chaves, C., Ferrer, E., Ribo, M., and Albiach, M.R. 2008. Composting Olive Mill Pomace and Other Residues from Rural Southeastern Spain. Waste Management 28:2585-2592.

Cayuela, M.L., Mondini, C., Insam, H., Sinicco, T., and Franke-Whittle, I. 2009. Plant and Animal Wastes Composting: Effects of The N Source on Process Performance. Bioresource Technology 100:3097-3106.

[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2007. Agenda Nasional dan Rencana Aksi 2008-2009 Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Pertanian. Departemen Pertanian.

Djaja, W. 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kotoran Ternak & Sampah. AgroMedia Pustaka, Jakarta. Vi + 86 hlm.

Dobermann, A and Fairhurst, T.H. 2002. Rice Straw Mangement. Better Corps International. Vol 16, Special Suplemen, May 2002.

Iqbal, A. 2008. Potensi Kompos dan Pupuk Kandang untuk Produksi Padi Organik di Tanah Incepticol. Jurnal Akta Agrosia 11: 13-18.

Kruva, S.V. 1997. Air Pollution, People, and Plants. APS Press, Minnesota, USA. Li, X,. Zhang, R., and Pang, Y. 2008. Characteristics of Dairy Manure

Composting With Rice Straw. Bioresource Technology 99: 359-367. [LITBANG] Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2002. Prospek

Pertanian Organik Di Indonesia. Departemen Pertanian. http://www.litbang.deptan.go.idberitaone17 [18 Mei 2010]

Mario, M.D., Zubair, A., Ahmad, A., Febrianti, T. Indah, F.S., dan Pakaya, R. 2008. Rekomendasi Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo. Departemen Pertanian.

Metcalf and Eddy. 2004. Wastewater Engineering, Treatment and Reuse. McGraw-Hill, New York.

Murarka, I.P. 2000. Solid Waste Disposal and Reuse in the United States. CRC Press, Boca Raton, Florida.

46

Perez, L.R., Martinez, C., Marcilla, P., and Boluda, R. 2009. Composting Rice Straw with Sewage Sludge and Compost Effects On The Soil-plant System. Chemospere 75: 781-787.

Pichtel, J. 2005. Waste Management Practices: Municipial, Hazardous and Industrial. CRC press, Boca Raton, Florida.

Pierzynski, G.M., Sims, J.T., and Vance, G.F. 2005. Soils and Environmental Quality. CRC press, Boca Raton, Florida.

[PP] Peraturan Pemerintah. 2001. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. CV. Ekojaya, Jakarta.

Rauf, A.W., Syamsudin, T., dan Sihombing, S.R. 2000. Peranan Pupuk NPK pada Tanaman Padi. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Irian Jaya.

Rashad, F.M., Saleh, W.D., and Moselhy, M.A. 2010. Bioconversion of Rice Straw and Certain Agro-Industrial Wastes to Amendments for Organic Farming System: 1. Composting, Quality, Stability, and Maturity Indices.

Bioresource Technology 101: 5952-5960

Reijntjes, C. Bertus, H. dan Waters-bayers. 1992. Pertanian Masa Depan : Pengantar Untuk Pertanian Berkelanjutan Dengan Input Luar Rendah. Sukoco Y, penerjemah; Fliert EVD dan Hidayat B, editor. Yogyakarta: Kanisius. Terjemahan dari: Farming For The Future, An Introduction to Low-External-Input and Sustainable Agriculture.

Salvato, J.A., 1992. Environmental Engineering and Sanitation. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Setyorini, D. 2005. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 27 No. 6, 2005. Balai Penelitian Tanah, Bogor.

Sigit, Anggoro, A., dan Suharjo. 2007. Analisis proses degradasi lahan dan dampaknya terhadap produktivitas lahan pertanian di kabupaten Klaten. Forum Geografi, 21 (2). pp. 155-173. ISSN 0852-2682. http://eprints.ums.ac.id/726/ [12 Oktober 2010].

Simanungkalit, R.D.M., Suriadikarta, D.A., Saraswati, R., Setyorini, D., dan Hartatik, W. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Snape, J.B., Dunn, I.J., Ingham, J., and Prenosil, J.E. 1995. Dynamics of Environmental Bioprocesses. VCH, Weinheim.

Souri, S. 2001. Penggunaan Pupuk Kandang Meningkatkan Produksi Padi. Instalasi Pengkajian dan Penelitian Teknologi Pertanian, Mataram.

47

[SNI] Standar Nasional Indonesia. 2004. Standar Nasional Indonesia No. 19-7030-2004 tentang Spesifikasi Kompos Dari Sampah Organik Domestik. Badan Standarisasi Nasional.

Stofella, P.J. and Kahn, B.A. 2001. Compost Utilization in Horticultural Cropping Systems. CRC press, Boca Raton, Florida.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta.

US Composting Council. 2008. USCC Factsheet: Using Compost Can Reduce Water Pollution. New York.

USEPA, 1998. Emission Factor Documentation for AP-42. Section 9.2.1. Fertilizer Application. Draft Report. USEPA, North Carolina.

Yuwono, A.S. 2003. Odour Pollution in the Environmental: Detection of Biogenic Odour Emissions Using a QCM Sensor Array – Based Instrument [dissertation]. Rheinischen Friedrich-Wilhelms-Universität Bonn.

Yuwono, A.S., Ichwan, N., dan Saptomo, S.K. 2011. Pengomposan Jerami Padi Organik dan Analisis Mutunya. Seminar Nasional IATPI –ITS 2011,

49

Lampiran 1. Standar Nasional Indonesia tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik (SNI 19-7030-2004)

No Parameter Satuan Minimum Maksimum No Parameter Satuan Minimum Maksimum

1 Kadar air % 0C 50 17 Cobal (Co) mg/kg * 34

2 Temperatur Suhu air tanah 18 Chromium (Cr) mg/kg * 210

3 Warna Kehitaman 19 Tembaga (Cu) mg/kg * 100

4 Bau Berbau tanah 20 Merkuri (Hg) mg/kg 0,8

5 Ukuran partikel Mm 0,55 25 21 Nikel (Ni) mg/kg * 62

6 Kemampuan ikat air % 58 22 Timbal (Pb) mg/kg * 150

7 pH 6,80 7,89 23 Selenium (Se) mg/kg * 2

8 Bahan asing % * 1,5 24 Seng (Zn) mg/kg * 500

UNSUR MAKRO UNSUR LAIN

9 Bahan oganik % 27 58 25 Calsium % * 25,50

10 Nitrogen % 0,40 26 Magnesium (Mg) % * 0,60

11 Karbon % 9,80 32 27 Besi (Fe) % * 2,00

12 Phosfor (P2O5) % 0,10 28 Aluminium (Al) % 2,20

13 C/N – ratio 10 20 29 Mangan (Mn) % 0,10

14 Kalsium (K2O) % 0,20 BAKTERI

UNSUR MIKRO 30 Fecal Coli MPN/gr 1000

15 Arsen mg/kg * 13 31 Salmonella sp. MPN/4gr 3

16 Cadmium (Cd) mg/kg * 3

50

Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air irigasi dan lumpur KUALITAS AIR IRIGASI (mg/L)

TSS Inlet Center Outlet

Sampel I 61,75 86,40 64,00 Sampel II 58,00 53,67 24,17 Sampel III 35,07 30,33 26,90

N Total Inlet Center Outlet Sampel I 12,80 9,60 11,60 Sampel II 8,90 9,60 9,85 Sampel III 0,982 0,876 0,866

P Total Inlet Center Outlet Sampel I 0,25 0,30 0,37 Sampel II 0,51 0,44 0,43 Sampel III 0,700 0,293 0,193

Kalium Inlet Center Outlet Sampel I 0,72 0,35 0,65 Sampel II 0,45 0,47 0,49 Sampel III 0,025 0,022 0,019

KUALITAS LUMPUR (mg/kg)

N Total Inlet Center Outlet Sampel I 196,90 217,60 174,40 Sampel II 115,20 118,40 128,70 Sampel III 68,86 73,66 74,60

P Total Inlet Center Outlet Sampel I 92,60 117,20 90,40 Sampel II 92,08 94,20 96,40 Sampel III 12,85 12,90 12,97

Kalium Inlet Center Outlet Sampel I 132,80 165,20 96,30 Sampel II 96,30 98,40 108,60 Sampel III 36,70 42,95 42,98

51

Lampiran 3. Neraca massa limbah-kompos (per ha)

Spesifikasi Kuantitas Satuan

Produksi gabah 4,8 ton

Produksi jerami 14,1 ton

Kadar air rata-rata jerami 30,7 %

Input kotoran hewan untuk bahan kompos 14,1 ton

Efisiensi proses pengomposan 40 %

Kompos yang dihasilkan 11,3 ton

Dosis pemberian kompos (Rekomendasi Kementan) 7,0 ton Sisa produksi kompos (bagi peruntukan lain) 4,3 ton

Dokumen terkait