• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi tersebut di atas, maka peneliti mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif.

b. Siswa diharapkan selalu berupaya menambah semangat dan minat belajar.

2. Bagi Guru

a. Persiapan guru dalam penerapan metode Talking Stick harus benar- benar matang agar pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana.

b. Guru sebaiknya selalu memantau dan memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

c. Pemanfaatan metode talking stick secara maksimal untuk materi yang relevan.

DAFTAR PUSTAKA

Acep, Yonny. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia.

Al-Jazairi, Abu Bakar jabir. 2006. Fiqih Ibadah dari Minhajul Muslim. Solo: Media Insani Publishing.

Amirin, Tatang M. 20013. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Belajar. Semarang: Kandepag Jateng.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Departemen Agama. 2000. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta.

Dimjati, Djamaluddin. 2011. Panduan Ibadah Haji dan Umroh Lengkap. Solo: Era Adicitra Intermedia.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI. 2005. Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah. Jakarta.

Djazuli, A. 2006. Ilmu Fiqih: Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam. Jakarta: Prenada Media Group.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim, T. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Ibrahim, T & Darsono. 2008. Penerapan Fikih Kedua untuk Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah.

Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif: Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Khallaf, Abdul Wahhab. 1994. Ilmu Ushul Fiqh. Semarang: Dina Utama.

Kusumah, Wijaya, dkk. 2012. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua. Jakarta: Indeks.

Nasution,S. 1988. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemars.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Thobroni, M. 2016. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Lampiran 1.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII A Waktu : 6 x 40 menit Aspek : Haji dan Umrah

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

C. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat menjelaskan pengertian haji dan dalilnya

 Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji

 Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib, dan sunnah haji

 Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan ibadah haji

 Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah dan dalilnya

 Siswa dapat menjelaskan syarat sah umrah

D. Materi Pembelajaran

 Haji dan Umrah

E. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Metode Talking stick

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran.

2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya dengan waktu yang cukup.

3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.

4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.

5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat pertanyaan.

6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian. Kegiatan akhir (10 menit)

Lampiran materi fikih siklus I

Materi Pembelajaran

1. Pengertian dan hukum haji

Haji menurut bahasa adalah menyengaja. Menurut syari‟at Islam, haji adalah sengaja mengunjungi Mekkah (Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah yang terdiri atas Thawaf, Sai, Wukuf, dan amalan-amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt. dan mengharapkan keridhaan- Nya.

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali dalam hidupnya. Allah swt berfirman dalam QS. Ali „Imran: 97.

ًلِ٘بَص ََِْ٘لِإ َعبَطَتْصا ِيَه ِتَْ٘بْلا ُّجِح ِسبٌَّلا َٔلَع ِ َّ ِلِلََّ

Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu

mengadakan perjalanan ke sana …”(QS. Ali „Imran : 97)

Rasulullah saw bersabda :

اًذَّوَح ه َّىَاَّ الله َّلِْا َََلِا َلْ ْىَا ِةَدبًَِش : شْوَخ َٔلَع م َلْصِ ْلْا ٌَِٖ ب

ِالله لْْ صَّر

َىبَضَهَر ِمَْْص َّ ِتَْ٘بْلا ِّجَحَّ ِةبَكَّزلا ِءبَتِْٗاَّ ِة َلَّصلا ِمبَقِاَّ

)نلضه ّ ٓربخبلا ٍاّر(

“Islam ditegakkan atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat, mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abdullah : 21)

2. Syarat wajib dan syarat sah haji

Syarat wajib haji adalah hal-hal yang apabila telah terpenuhi menyebabkan orang yang bersangkutan wajib menunaikan ibadah haji.

Syarat wajib haji adalah: a. Beragama Islam b. Baligh/dewasa c. Berakal sehat d. Merdeka e. Mampu

Syarat sah haji adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh orang yang menunaikan ibadah haji. Tidak terpenuhinya salah satu syarat sah haji maka hajinya tidak sah.

Haji dinyatakan sah apabila memenuhi beberapa hal berikut: a. Dilaksanakan sesuai batas-batas waktunya.

b. Melaksanakan urutan haji tidak dibolak-balik. c. Dipenuhi syarat-syaratnya.

d. Dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan. 3. Rukun haji

Rukun haji adalah hal-hal pokok yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji. Dan apabila ada rukun yang tertinggal, maka ibadah hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut:

a. Ihram

Niat mengerjakan haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan semua yang dilarang dan diharamkan dalam haji.

b. Wukuf di Padang Arafah

Berhenti di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, yang dimulai tergrlincirnya matahari (tanggal 9 Zulhijah) sampai dengan fajar tanggal 10 Zulhijah.

c. Thawaf

Mengelilingi Ka‟bah sebanyak tujuh kali dengan syarat: 1) Suci dari hadas dan najis

2) Menutup aurat

3) Ka‟bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf 4) Hitungannya dimulai dari rukun Hajar Aswad 5) Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram

Adapun macam-macam thawaf adalah sebagai berikut: 1) Thawaf ifadah (thawaf rukun haji)

2) Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru pertama kali datang ke tanah suci dan melihat Ka‟bah.

3) Thawaf sunah, yaitu thawaf yang bisa dilaksanakan kapan saja. 4) Thawaf nadzar, yaitu thawaf yang dinadzarkan (dijanjikan).

5) Thawaf wada‟, yaitu thawaf yang dikerjakan ketika hendak meninggalkan tanah suci (saat akan pulang).

d. Sa‟i

Berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali. Syarat-syarat sa‟i adalah:

1) Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah.

2) Dikerjakan setelah thawaf, baik thawaf qudum maupun thawaf ifadah. 3) Dikerjakan sebanyak 7 kali.

e. Tahalul

Bercukur atau memotong sebagian rambut kepala. f. Tertib atau urut

Merupakan pelaksanaan rukun haji tidak boleh diubah urutannya. 4. Wajib haji

Wajib haji adalah bagian-bagiandi dalam ibadah haji yang harus dilaksanakan selama menunaikan ibadah haji, dan apabila ada yang tertinggal maka dapat diganti dengan membayar dam (denda).

Wajib haji meliputi beberapa hal, yaitu:

b. Bermalam di Muzdalifah setelah kembali dari Arafah pada malam hari tanggal 10 Zulhijah.

c. Bermalam di Mina.

d. Melempar jumrah, yaitu jumrah ula, wustha, dan aqabah dengan menggunakan batu kerikil sebanyak 7 butir.

e. Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram. f. Thawaf wada‟ yaitu thawaf perpisahan.

5. Sunnah haji

Sunnah haji adalah perbuatan-perbuatan yang dianjurkan dilaksanakan oleh orang yang beribadah haji. Ada beberapa sunnah haji, yaitu:

a. Mengerjakan haji dengan cara ifrad

b. Membaca talbiyah mulai sejak ihram sampai dengan melempar jumrah aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

c. Membaca do‟a setelah membaca talbiyah. d. Thawaf qudum.

e. Menunaikan shalat sunah dua rekaat setelah selesai thawaf qudum. f. Mencium hajar aswad.

6. Dam

Menurut bahasa dam adalah darah. Sedangkan menurut istilah dam adalah mengalirkan darah atau menyembelih hewan ternak sebagai tebusan atas pelanggaran yang dilakukan.

7. Tata urutan pelaksanaan ibadah haji a. Ihram

b. Wukuf di Arafah c. Mabit di Muzdalifah d. Melontar jumrah Aqabah e. Thawaf ifadah

f. Mengerjakan sa‟i g. Tahalul

i. Thawaf wada‟

8. Pengertian Umrah dan hukumnya.

Menurut bahasa umrah berarti ziarah atau berkunjung. Sedangkan menurut istilah umrah adalah melakukan ziarah ke Baitullah (Ka‟bah) di tanah suci dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.

Firman Allah swt :

َِّ ِلِلَ َةَزْو عْلاَّ َّجَحْلا اُّْوِتَأَّ

Artinya: “Sempurnakanlah olehmu haji dan umrah karena Allah”. (QS. Al- Baqarah/2:196)

Dalam sebuah hadis, diriwayatkan

َّىَا ٌََْع الله َِٖضَر زِببَج ْيَع

ْىَاَّ , َلْ َلبَق ؟ِتَبِجاَْْلا ِةَزْو عْلا ِيَع َلِئ ص .م.ص َِّٖبٌَّلا

)ٓذهزتلا ّ ذوحا ٍاّر( لَضْفَا َْ ُ َّ َزَوْعَت

Artinya: “Dari Jabir r.a: Sesungguhnya Nabi saw pernah ditanya tentang

umrah, wajibkah hukumnya? Nabi saw menjawab, “tidak wajib dan

hendaklah kamu sekalian melakukan umrah itu lebih utama”. (HR.

Ahmad dan Tirmidzi) 9. Syarat, Rukun dan Wajib Umrah

a. Syarat umrah

Syarat umrah ada dua yaitu syarat wajib dan syarat sah. 1) Syarat wajib umrah

a) Islam b) Balig

c) Berakal sehat d) Merdeka e) Mampu 2) Syarat sah umrah

a) Islam b) Balig c) Berakal d) Merdeka

b. Rukun dan wajib umrah 1) Rukun umrah a) Ihram b) Thawaf c) Sa‟i d) Tahalul e) Tertib 2) Wajib umrah

a) Ihram dari miqat

b) Meninggalkan segala larangan umrah sebagaimana larangan haji. 10.Tata urutan pelaksanaan umrah

Adapun tata urutan mengerjakan umrah adalah sebagai berikut:

a. Ihram disertai niat umrah di dalam hati, semata-mata mengharapkan ridha Allah atau dengan mengucapkan :

ًةَزْو ع َّن َِّللا َكَّْ٘بَل

Artinya: “Ya Allah! Aku penuhi panggilan-Mu, untuk menunaikan ibadah

umrah.”

b. Kemudian masuk ke dalam masjidil haram untuk melakukan thawaf sebanyak 7 kali (sama seperti haji).

c. Dilanjutkan sa‟i antara bukit Shafa dan bukit Marwah. d. Kemudian tahalul dan seterusnya seperti pelaksanaan haji.

LEMBAR PENILAIAN TERTULIS

PEMBELAJARAN SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/ 2

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

C. Materi Ajar (Materi pokok) Haji dan Umrah

D. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan pengertian haji beserta dalilnya!

2. Sebutkan dan jelaskan rukun haji! 3. Jelaskan tata urutan ibadah haji!

4. Jelaskan pengertian umrah beserta dalilnya! 5. Sebutkan dan jelaskan tata urutan ibadah umrah!

Lampiran 1.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII A Waktu : 6 x 40 menit Aspek : Haji dan Umrah

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah 5.2 Menjelaskan macam-macam Haji.

C. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah haji

 Siswa dapat menjelaskan larangan ibadah umrah

 Siswa dapat menjelaskan tentang haji Ifran

 Siswa dapat menjelaskan tentang haji Qiran

D. Materi Pembelajaran Haji dan Umrah

E. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Metode Talking Stick

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran.

2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya dengan waktu yang cukup.

3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.

4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.

5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat pertanyaan.

6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian. Kegiatan akhir (10 menit)

Lampiran Materi Fikih Siklus II

MATERI PEMBELAJARAN

1. Larangan-larangan dalam melaksanakan ibadah haji a. Larangan bagi pria

1) Memakai pakaian berjahit selama dalam ihram. 2) Memakai tutup kepala sewaktu dalam ihram.

3) Memakai sepatu yang menutupi mata kaki sewaktu dalam masa ihram. b. Larangan bagi wanita

1) Memakai tutup muka 2) Memakai sarung tangan c. Larangan bagi pria dan wanita

1) Memotong dan mencabut kuku

2) Memotong atau mencukur rambut kepala, mencabut bulu badan lainnya, menyisir rambut kepala, dsb.

3) Memakai harum-haruman pada badan, pakaian maupun rambut kecuali yang dipakai sebelum ihram.

4) Memburu atau membunuh binatang darat dengan cara apapun ketika dalam ihram.

5) Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain dan menjadi wakil dalam akad nikah.

6) Berrcumbu rayu dengan syahwat atau bersenggama.

7) Mencaci maki, mengumpat, bertengkar, mengucapkan kotor, dll. 8) Memotong/ menebang pohon atau mencabut segala macam yang

tumbuh di tanah suci.

Yang melanggar larangan-larangan tersebut maka akan dikenakan dam (denda).

Larangan-larangan dalam ibadah umrah sama dengan larangan- larangan dalam ibadah haji.

3. Macam-macam haji dan perbedaannya a. Haji Ifrad

Haji ifrad adalah haji yang dikerjakan dengan cara melaksanakan haji terlebih dahulu, kemudian baru melaksanakan ibadah umrah. Jadi, dalam hal ini kita dua kali melakukan ihram, yaitu dari miqat untuk haji dan ihram lagi dari miqat untuk umrah serta melaksankan seluruh pekerjaan umrah. Semua ini dikerjakan setelah menyelesaikan ibadah haji. b. Haji Tammatu‟

Haji Tammatu‟ adalah cara melaksanakan haji dengan mengerjakan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji dan setelah selesai barulah mengerjakan haji. Jadi, pertama-tama kita harus melakukan ihram sampai selesai untuk keperluan umrah, kemudian ihram untuk keperluan haji. Mereka yang mengerjakan haji tammatu‟ wajib membayar dam (denda), yaitu menyembelih seekor kambing atau berpuasa 10 hari (3 hari di tanah suci dan 7 hari ketika tiba di tanah air).

c. Haji Qiran

Haji Qiran adalah melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersama-sama, jadi dalam hal ini melakukan ihram dari miqat dengan niat untuk haji dan sekaligus umrah. Hal seperti ini juga dikenakan dam (denda) sama halnya dengan haji tammatu‟.

LEMBAR PENILAIAN TERTULIS

PEMBELAJARAN SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Nurul Islam Musuk

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII/ 2

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah. 5.2 Menjelaskan macam-macam Haji.

C. Materi Ajar (Materi pokok) Haji dan Umrah

D. Soal

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Sebutkan larangan-larangan bagi pria dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah!

2. Sebutkan larangan-larangan bagi wanita dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah!

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam haji! 4. Sebutkan perbedaan dari macam-macam haji! 5. Sebutkan haji yang harus membayar dam (denda)!

Lampiran 1.3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Negeri 3 Boyolali Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VIII J Waktu : 6 x 40 menit Aspek : Haji dan Umrah

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hukum Islam tentang Haji dan Umrah.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Menjelaskan ketentuan ibadah Haji dan Umrah.

C. Tujuan Pembelajaran

 Siswa dapat menjelaskan pengertian haji dan dalilnya

 Siswa dapat menjelaskan syarat wajib haji

 Siswa dapat menjelaskan rukun, wajib, dan sunnah haji

 Siswa dapat memahami tata urutan pelaksanaan ibadah haji

 Siswa dapat menjelaskan pengertian umrah dan dalilnya

 Siswa dapat menjelaskan syarat sah umrah

D. Materi Pembelajaran

 Haji dan Umrah

E. Metode Pembelajaran

 Ceramah

 Metode Talking stick

F. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 menit)

1. Guru memberi salam kepada siswa dan berdo‟a bersama.

2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian dan kesiapan siswa untuk belajar. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

1. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran.

2. Siswa diminta untuk membaca materi pelajaran dan mempelajari isinya dengan waktu yang cukup.

3. Setelah siswa membaca dan mempelajari materi pelajaran, guru mempersilakan siswa untuk menutup buku atau materi pelajaran.

4. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan seputar materi.

5. Bagi siswa yang memegang tongkat maka harus menjawab pertanyaan dari guru, dan seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat pertanyaan.

6. Guru melakukan evaluasi atau penilaian. Kegiatan akhir (10 menit)

Lampiran materi fikih siklus I

Materi Pembelajaran

A. Pengertian dan hukum haji

Haji menurut bahasa adalah menyengaja. Menurut syari‟at Islam, haji adalah sengaja mengunjungi Mekkah (Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah yang terdiri atas Thawaf, Sai, Wukuf, dan amalan-amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt. dan mengharapkan keridhaan- Nya.

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali dalam hidupnya. Allah swt berfirman dalam QS. Ali „Imran: 97.

ًلِ٘بَص ََِْ٘لِإ َعبَطَتْصا ِيَه ِتَْ٘بْلا ُّجِح ِسبٌَّلا َٔلَع ِ َّ ِلِلََّ

Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana …” (QS. Ali „Imran : 97)

Rasulullah saw bersabda :

ِالله لْْ صَّر اًذَّوَح ه َّىَاَّ الله َّلِْا َََلِا َلْ ْىَا ِةَدبًَِش : شْوَخ َٔلَع م َلْصِ ْلْا ٌَِٖ ب

َىبَضَهَر ِمَْْص َّ ِتَْ٘بْلا ِّجَحَّ ِةبَكَّزلا ِءبَتِْٗاَّ ِة َلَّصلا ِمبَقِاَّ

)نلضه ّ ٓربخبلا ٍاّر(

“Islam ditegakkan atas lima perkara, bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat, mengerjakan haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abdullah : 21)

B. Syarat wajib dan syarat sah haji

Syarat wajib haji adalah hal-hal yang apabila telah terpenuhi menyebabkan orang yang bersangkutan wajib menunaikan ibadah haji.

1. Beragama Islam 2. Baligh/dewasa 3. Berakal sehat 4. Merdeka 5. Mampu

Syarat sah haji adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh orang yang menunaikan ibadah haji. Tidak terpenuhinya salah satu syarat sah haji maka hajinya tidak sah.

Haji dinyatakan sah apabila memenuhi beberapa hal berikut: 1. Dilaksanakan sesuai batas-batas waktunya.

2. Melaksanakan urutan haji tidak dibolak-balik. 3. Dipenuhi syarat-syaratnya.

4. Dilaksanakan di tempat yang telah ditentukan. C. Rukun haji

Rukun haji adalah hal-hal pokok yang harus dilaksanakan dalam ibadah haji. Dan apabila ada rukun yang tertinggal, maka ibadah hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagai berikut:

1. Ihram

Niat mengerjakan haji dengan memakai pakaian ihram dan meninggalkan semua yang dilarang dan diharamkan dalam haji.

2. Wukuf di Padang Arafah

Berhenti di Padang Arafah pada tanggal 9 Zulhijah, yang dimulai tergrlincirnya matahari (tanggal 9 Zulhijah) sampai dengan fajar tanggal 10 Zulhijah.

3. Thawaf

Mengelilingi Ka‟bah sebanyak tujuh kali dengan syarat: a. Suci dari hadas dan najis

c. Ka‟bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf d. Hitungannya dimulai dari rukun Hajar Aswad e. Thawaf dilakukan di dalam Masjidil Haram

Adapun macam-macam thawaf adalah sebagai berikut: a. Thawaf ifadah (thawaf rukun haji)

b. Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru pertama kali datang ke tanah suci dan melihat Ka‟bah.

c. Thawaf sunah, yaitu thawaf yang bisa dilaksanakan kapan saja. d. Thawaf nadzar, yaitu thawaf yang dinadzarkan (dijanjikan).

e. Thawaf wada‟, yaitu thawaf yang dikerjakan ketika hendak meninggalkan tanah suci (saat akan pulang).

4. Sa‟i

Berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali. Syarat-syarat sa‟i adalah:

a. Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah.

b. Dikerjakan setelah thawaf, baik thawaf qudum maupun thawaf ifadah. c. Dikerjakan sebanyak 7 kali.

5. Tahalul

Bercukur atau memotong sebagian rambut kepala. 6. Tertib atau urut

Merupakan pelaksanaan rukun haji tidak boleh diubah urutannya. D. Wajib haji

Wajib haji adalah bagian-bagiandi dalam ibadah haji yang harus dilaksanakan selama menunaikan ibadah haji, dan apabila ada yang tertinggal maka dapat diganti dengan membayar dam (denda).

Wajib haji meliputi beberapa hal, yaitu:

1. Ihram dari miqat, baik miqat zamani maupun miqat makani.

2. Bermalam di Muzdalifah setelah kembali dari Arafah pada malam hari tanggal 10 Zulhijah.

3. Bermalam di Mina.

4. Melempar jumrah, yaitu jumrah ula, wustha, dan aqabah dengan menggunakan batu kerikil sebanyak 7 butir.

5. Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram. 6. Thawaf wada‟ yaitu thawaf perpisahan.

E. Sunnah haji

Sunnah haji adalah perbuatan-perbuatan yang dianjurkan dilaksanakan oleh orang yang beribadah haji. Ada beberapa sunnah haji, yaitu:

1. Mengerjakan haji dengan cara ifrad

2. Membaca talbiyah mulai sejak ihram sampai dengan melempar jumrah aqabah pada tanggal 10 Zulhijah.

3. Membaca do‟a setelah membaca talbiyah. 4. Thawaf qudum.

5. Menunaikan shalat sunah dua rekaat setelah selesai thawaf qudum. 6. Mencium hajar aswad.

F. Dam

Menurut bahasa dam adalah darah. Sedangkan menurut istilah dam adalah mengalirkan darah atau menyembelih hewan ternak sebagai tebusan atas pelanggaran yang dilakukan.

G. Tata urutan pelaksanaan ibadah haji 1. Ihram

2. Wukuf di Arafah 3. Mabit di Muzdalifah 4. Melontar jumrah Aqabah 5. Thawaf ifadah

6. Mengerjakan sa‟i 7. Tahalul

8. Bermalam di Mina 9. Thawaf wada‟

Menurut bahasa umrah berarti ziarah atau berkunjung. Sedangkan menurut istilah umrah adalah melakukan ziarah ke Baitullah (Ka‟bah) di tanah suci dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu.

Firman Allah swt :

َِّ ِلِلَ َةَزْو عْلاَّ َّجَحْلا اُّْوِتَأَّ

Artinya: “Sempurnakanlah olehmu haji dan umrah karena Allah”. (QS. Al- Baqarah/2:196)

Dalam sebuah hadis, diriwayatkan

ْىَاَّ , َلْ َلبَق ؟ِتَبِجاَْْلا ِةَزْو عْلا ِيَع َلِئ ص .م.ص َِّٖبٌَّلا َّىَا ٌََْع الله َِٖضَر زِببَج ْيَع

)ٓذهزتلا ّ ذوحا ٍاّر( لَضْفَا َْ ُ َّ َزَوْعَت

Artinya: “Dari Jabir r.a: Sesungguhnya Nabi saw pernah ditanya tentang

umrah, wajibkah hukumnya? Nabi saw menjawab, “tidak wajib dan hendaklah kamu sekalian melakukan umrah itu lebih utama”. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

I. Syarat, Rukun dan Wajib Umrah 1. Syarat umrah

Syarat umrah ada dua yaitu syarat wajib dan syarat sah. a. Syarat wajib umrah

1) Islam 2) Balig

3) Berakal sehat 4) Merdeka 5) Mampu b. Syarat sah umrah

1) Islam 2) Balig

3) Berakal 4) Merdeka

c. Rukun dan wajib umrah 1) Rukun umrah a) Ihram b) Thawaf c) Sa‟i d) Tahalul e) Tertib d. Wajib umrah

1) Ihram dari miqat

2) Meninggalkan segala larangan umrah sebagaimana larangan haji. J. Tata urutan pelaksanaan umrah

Adapun tata urutan mengerjakan umrah adalah sebagai berikut:

1. Ihram disertai niat umrah di dalam hati, semata-mata mengharapkan ridha

Dokumen terkait