• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI DAN UMROH MELALUI PENERAPAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL ISLAM KECAMATAN MUSUK DAN MTs N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI DAN UMROH MELALUI PENERAPAN METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL ISLAM KECAMATAN MUSUK DAN MTs N 3 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI HAJI

DAN UMROH MELALUI PENERAPAN METODE TALKING

STICK PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL ISLAM

KECAMATAN MUSUK DAN MTs N 3 BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

S K R I P S I

Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :

CHOIRIN NASIKHAH

NIM. 111 13 007

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO

شلاَك ُتْقَوْلَا

ْعَطْقَ ت ْمَل نِإ ِفْي

ُه

)ملسم هاور( َكَعَطَق

“Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan untuk

(7)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang mempunyai peranan penting dalam hidupnya.

1. Kepada kedua orang tuaku (Bapak Lamto (Alm) dan Ibu Aris Yullaifah) terimakasih telah menjadi orang tua yang baik dalam mendidikku, merawatku dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran yang tak ternilai harganya. 2. Terimaksih untuk saudara-saudaraku yang selama ini telah mendukung dan

memberi semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

3. Institut Agama Islam Negeri Salatiga, di mana tempat yang telah penulis pilih untuk menuntut ilmu. Semoga ilmu yang diperoleh penulis dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

4. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag yang telah bersedia memberikan pengarahan bimbingan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Untuk sahabat-sahabatku sian‟s hostel, teman-teman KKN Pager 3 dan

rekan-rekan guru MI Baitul Huda Sumur yang selalu memberi semangat dalam pembuatan skripsi ini.

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahi robbil „alamin. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta

alam. Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan pertolongan kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya nanti di yaumul akhir nanti.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dan terwujud karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam. 4. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag., selaku dosen Pembimbing Akademik. 5. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan dan meluangkan waktu untuk penulis sehingga skripsi dapat terselesaikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

(9)
(10)

ABSTRAK

Choirin Nasikhah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh Melalui Penerapan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan Musuk dan MTs N 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

Kata Kunci: Metode Talking Stick, Hasil Belajar Fiqih, Haji dan Umroh.

Penelitian ini merupakan sebuah upaya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode pembelajaran Talking Stick dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih pada materi haji dan umroh siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan Musuk dan MTs N 3 Boyolali. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali?. 2) Apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Negeri 3 Boyolali?. 3) Bagaimana perbandingan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Islam Musuk dan MTs N 3 Boyolali?. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. 2) Untuk mengetahui efektivitas metode talking stick dalam peningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs N 3 Boyolali. 3) Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh dengan menggunakan metode talking stick pada kedua MTs.

Metode penelitian adalah PTK dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui perkembangan siswa setelah mendapatkan pembelajaran. Observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, kreativitas guru dan keaktifan siswa.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 6

G. Metode Penelitian ... 8

1. Rancangan Penelitian ... 8

(12)

3. Langkah-langkah Penelitian ... 10

H. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II. LANDASAN TEORI ... 14

A. Hakikat Belajar ... 14

1. Pengertian Belajar... 14

2. Faktor-faktor Belajar ... 15

3. Prinsip-prinsip Belajar ... 19

4. Hasil Belajar ... 23

B. Mata Pelajaran Fiqih ... 23

1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih... 23

2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fiqih ... 23

C. Haji dan Umroh ... 24

D. Metode Talking Stick ... 25

E. Penelitian yang Relevan ... 27

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 31

A. Gambaran Umum MTs Nurul Islam dan MTs N 3 Boyolali ... 31

B. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian ... 41

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Analisis Hasil Penelitian ... 62

1. MTs Nurul Islam Musuk ... 62

(13)

b. Analisis Data Siklus I ... 63

c. Analisis Data Siklus II ... 67

2. MTs N 3 Boyolali ... 71

a. Analisis Data Pra Siklus ... 71

b. Analisis Data Siklus I ... 72

c. Analisis Data Siklus II ... 77

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

1. MTs Nurul Islam Musuk ... 81

a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 81

b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 82

c. Hasil Tes Siswa ... 84

2. MTs N 3 Boyolali ... 85

a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran ... 85

b. Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 87

c. Hasil Tes Siswa ... 88

C. Perbandingan Hasil Penelitian antara Kedua MTs ... 90

BAB V PENUTUP ... 91

A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Profil MTs Nurul Islam Musuk ... 33

Tabel 3.2 Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam Musuk ... 35

Tabel 3.3 Daftar Guru MTs Nurul Islam Musuk ... 35

Tabel 3.4 Keadaan Siswa MTs Nurul Islam Musuk ... 36

Tabel 3.5 Sarana dan Prasarana MTs N 3 Boyolali ... 39

Tabel 3.6 Keadaan Siswa MTs N 3 Boyolali ... 41

Tabel 3.7 Daftar Siswa Kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk ... 42

Tabel 3.8 Daftar Siswa Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali ... 44

Tabel 3.9 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII A MTs Nurul Islam Musuk ... 47

Tabel 3.10 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali ... 54

Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Siklus ... 62

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ... 63

Tabel 4.3 hasil Tes Siklus I ... 67

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ... 68

Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus II ... 71

Tabel 4.6 Hasil Tes Pra Siklus ... 72

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus I ... 73

Tabel 4.8 Hasil Tes Siklus I ... 76

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Terhadap Guru Siklus II ... 77

Tabel 4.10 Hasil Tes Siklus II ... 80

Tabel 4.11 Kinerja Guru MTs Nurul Islam Musuk... 82

(15)

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar MTs Nurul Islam Musuk ... 84

Tabel 4.14 Kinerja Guru MTs N 3 Boyolali ... 87

Tabel 4.15 Keaktifan Siswa MTs N 3 Boyolali ... 88

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar MTs N 3 Boyolali ... 89

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih membuat persaingan yang hebat dalam dunia pendidikan, sehingga peserta didik harus memerlukan pembekalan-pembekalan yang optimal pada jenjang sekolah menengah pertama. Sekarang ini banyak guru menggunakan pembelajaran yang kurang efektif, sehingga hasil yang dicapai peserta didik kurang memuaskan. Agar peserta didik mendapatkan hasil yang maksimal, guru harus meningkatkan pengetahuannya menggunakan metode-metode yang spesifik dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran fiqih.

(18)

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Fiqih harus diajarkan pada peserta didik sebab pelajaran tersebut mempengaruhi pembentukan iman, mental, sikap, dan perilaku, sehingga dapat membentuk manusia seutuhnya.

Aktualisasi tujuan pendidikan nasional di atas diharapkan terimplementasi dalam berbagai model dan bentuk pendidikan di Indonesia, salah satu bentuk yang harus dan tetap dipertahankan dan dilaksanakan adalah pendidikan agama yang di dalamnya terdapat mata pelajaran Fiqih. Hal ini disebabkan pendidikan agama merupakan usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keagamaan dan sumber daya insani agar mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam.

Allah berfirman dalam QS. Al-„Alaq : 1-5 :

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

(19)

manusia (dari segumpal darah), selanjutnya untuk memperkokoh keyakinannya dan memeliharanya agar tidak luntur hendaklah melaksanakan pendidikan dan pengajaran.

Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Musuk Boyolali merupakan salah satu lembaga pendidikan menengah pertama yang mengajarkan ilmu umum dan lebih mengedepankan ilmu agama Islam dalam pelaksanaannya, salah satunya adalah pendidikan fiqih.

Melalui survei yang dilakukan pada bulan Desember 2017 dan Januari 2018 dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan pembelajaran fiqih belum efektif, karena saat guru menyajikan pembelajaran siswa cenderung pasif. Hal ini dapat dilihat dari perilaku siswa yang kurang bersemangat ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, rendahnya perhatian dan respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru.

Pencapaian hasil belajar masih merupakan kendala yang cukup sulit. Hal ini disebabkan karena penggunaan model pembelajaran yang kurang inovatif sehingga anak cenderung bosan dalam pembelajaran. Selama ini proses pembelajaaran masih menganut pembelajaran konvensional, yaitu proses pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher center) dan selama ini pula kemampuan siswa unruk aktif dalam proses pembelajaran dan kemandirian dalam belajar tidak akan tampak. Diperoleh hasil ulangan fiqih sebelumnya masih ada yang di bawah KKM yaitu 75.

(20)

yang diharapkan. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar fiqih, khususnya untuk siswa kelas VIII A MTs Nurul Islam Ringin Larik kecamatan Musuk dan kelas VIII J MTs N 3 Boyolali tahun pelajaran 2017/2018, peneliti akan bekerjasama dengan guru mata pelajaran fiqih akan menerapkan metode Talking Stick.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk meneliti pembelajaran Fiqih di Madrasah tersebut. Maka penulis memilih judul : Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Haji dan Umroh Melalui Penerapan Metode Talking Stick pada Siswa Kelas VIII MTs Nurul Islam Kecamatan Musuk dan MTs N 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali?

2. Apakah penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Negeri 3 Boyolali?

(21)

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali

2. Untuk mengetahui efektifitas metode talking stick dalam peningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs N 3 Boyolali.

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar fiqih materi haji dan umroh dengan menggunakan metode talking stick pada kedua MTs?

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Menurut Mulyasa (2012: 63), hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dipilih untuk diteliti melalui PTK. Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini adalah Penerapan metode talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Nurul Islam Ringinlarik kecamatan Musuk kabupaten Boyolali dan MTs N 3 Boyolali.

(22)

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Teoretis

Menambah pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya penggunaan metode talking stick dalam proses belajar fiqih serta memperkaya bahan informasi ilmiah bagi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan bagi siswa.

2. Praktis

a. Untuk guru, dapat digunakan sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas dan profesionalismenya dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran fiqih.

b. Untuk siswa, dapat meningkatkan antusiasme dan hasil belajar fiqih. c. Untuk sekolah, sebagai perbaikan proses pembelajaran dan

peningkatan mutu sekolah

F. Definisi Operasional

1. Metode talking stick

(23)

maka yang memegang tongkat akan mendapat pertanyaan dari guru (Suprijono, 2011: 109)

2. Mata pelajaran fiqih

Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyampaikan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan menggunakan pengalaman dan pembiasaan. (Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2005: 46)

Menurut Djazuli (2006: 6) fiqih adalah salah satu sistem hukum yang sangat erat kaitannya dengan agama Islam. Fiqih juga mengetahui hukum-hukum syara‟ yang amaliyah (mengenai perbuatan dan perilaku) dengan melalui dalil-dalilnya yang terperinci.

3. Materi Haji

Haji adalah kewajiban yang ditetapkan Allah terhadap setiap Muslim dan Muslimah yang mampu berangkat yang mampu berangkat ke sana. (Al-Jazair, 2006: 328). Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang terakhir, maka seseorang harus melaksanakannya apabila ia merasa mampu. Wajibnya haji adalah satu kali, setelahnya itu adalah sunnah.

4. Materi Umroh

(24)

Thawaf, Sa‟i, dan Tahallul (bercukur) demi mengharap ridho Allah Ta‟ala. (Dimjati, 2011: 3)

5. Hasil belajar

Hasil adalah suatu pendapatan atau perolehan dari sesuatu yang telah dikerjakan. Menurut Nasution (1988:39) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Jadi, dalam hal ini belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang.

Thobroni (2016: 22) menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Maka hasil pembelajaran yang dikategorisasikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana disebutkan di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, tetapi secara komprehensif.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(25)

dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan.

Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2012:18).

Kusumah (2012: 9) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Jadi secara garis besarnya, penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus-menerus.

Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas karena melalui penelitian ini seorang peneliti terjun langsung dan ikut berperan langsung dalam proses penelitian.

2. Lokasi dan Subjek penelitian

(26)

Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran dalam memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan perbaikan.

3. Langkah-langkah penelitian

Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

]]]]]]]\\\\\\\\

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK

Tahapan-tahapan dalam setiap siklus pembelajaran sesuai dengan skema diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Apabila masalah belum terselesaikan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi Pelaksanaan

(27)

tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari penerapan isi rancangan.

c. Refleksi, yakkni peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

d. Rancangan atau rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamat, membuat rencana yang direvisi untuk melaksanakan siklus berikutnya.

e. Pembelajaran pada siklus I terdiri empat tahap, yaitu planning (rencana), action (tindakan), observing (pengamatan) dan reflecting (refleksi) dengan menggunakan metode talking stik.

f. Pembelajaran siklus II dilaksanakan berdasarkan refleksi siklus I atas kinerja yang dilaksanakan pada proses pembelajaran, yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 4. Instrumen penilaian

Instrumen penilaian yang digunakan dalam penelitian adalah soal uraian dan lembar observasi.

5. Metode pengumpulan data

(28)

Dalam metode ini, penulis menggunakan dua metode yaitu: a. Tes

Mengadakan tes atau evaluasi terhadap peserta didik melalui pre tes dan post tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami pelajaran fiqih.

b. Observasi

Menurut Acep Yonny (2012:127) observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah dicapai. Observasi ini dilakukan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode talking stick.

6. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian ysng digunakan maka analisis data yang dilakukan dengan menganalisis dan merefleksi setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus.

Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah 80% atau lebih dari jumlah siswa kelas VIII. Sehingga dapat menggunakan rumus :

P =

(29)

H. Sistematika Penulisan

BAB I. Berisi Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II. Berisi Kajian pustaka, meliputi: Hakikat Belajar, Faktor-faktor Belajar, Prinsip-prinsip Belajar, Hasil Belajar, Mata Pelajaran Fiqih, Haji dan Umrah, Metode Talking Stick dan Penelitian yang Relevan.

BAB III. Berisi Paparan hasil penelitian, meliputi: Profil Sekolah, Deskripsi Per Siklus.

BAB IV. Berisi Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi: Analisis Hasil Penelitian, Pembahasan Hasil Penelitian dan Perbandingan Hasil Penelitian antara Kedua MTs.

(30)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu perbuatan yang disengaja oleh seseorang untuk mengubah kemampuan dan perilaku (pengetahuan, sikap-kepribadian, dan kecakapan-keterampilan) dirinya melalui berbagai pengalaman dan latihan (Amirin, 2003: 1).

Nasution (1988:39) menyebutkan belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu mencakup jumlah pengetahuan dan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang.

Seseorang yang telah belajar akan mengalami perubahan jika dibandingkan dengan sebelum belajar. Orang tersebut akan lebih tahan menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan keadaan. Ia tidak hanya menambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula menerapkannya secara fungsional dalam situasi hidupnya.

(31)

membedakan antara keadaan sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan aktivitas belajar, dan perubahan itu dilakukan lewat kegiatan atau usaha atau praktik secara disengaja dan diperkuat.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang meliputi pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai sikap (afektif). Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya yang permanen, tahan lama dan menetap. Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah hasil suatu proses perubahan ke arah perubahan perilaku dan perubahan sikap meliputi pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun sikap (afektif), yang bersifat permanen dan tahan lama dan terbentuk sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya.

2. Faktor-faktor Belajar

Aunurrahman (2009: 176) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut garis besarnya ada dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor Internal Belajar

(32)

belajar, rasa percaya diri dan kebiasaan belajar (Aunurrahman, 2009:178).

1) Ciri Khas Siswa

Masalah-masalah belajar yang berkenaan dengan dimensi siswa sebelum belajar pada umumnya berkenaan dengan minat, kecakapan dan pengalaman-pengalaman. Bila siswa memiliki minat tinggi, maka ia akan berupaya mempersiapakan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajari secara lebih baik. Siswa yang memiliki latar belakang pengalaman yang baik yang mendukung materi pelajaran yang akan dipelajari, tidak memiliki banyak masalah sebelum belajar dan dalam proses belajar selanjutnya.

2) Sikap terhadap Belajar

Siswa memiliki sikap menerima untuk belajar ketika akan memulai kegiatan belajar, sehingga ia akan cenderung untuk berusaha terlibat dalam kegiatan belajar dengan baik. Akan tetapi jika sikap menolak sebelum belajar lebih dominan, maka siswa cenderung kurang memperhatikan kegiatan belajar.

3) Motivasi Belajar

(33)

4) Konsentrasi Belajar

Kesulitan berkonsentrasi dalam belajar merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapakan. 5) Mengolah Bahan Belajar

Bilamana dalam proses belajar, siswa mengalami kesulitan dalam mengolah pesan, maka berarti ada kendala pembelajaran yang dihadapi siswa yang membutuhkan bantuan guru.

6) Menggali Hasil Belajar

Suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan yang telah tersimpan dinamakan menggali hasil belajar. Kesulitan di dalam menggali hasil belajar merupakan kendala di dalam proses pembelajaran karena siswa akan mengalami kesulitan untuk mengolah pesan-pesan baru yang memiliki keterkaitan dengan pesan-pesan yang telah diterima sebelumnya.

7) Rasa Percaya Diri

(34)

8) Kebiasaan Belajar

Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktifitas belajar yang dilakukannya.

b. Faktor Eksternal Belajar

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Menurut Aunurrahman (2009: 188) faktor-faktor eksternal belajar, meliputi faktor guru, lingkungan sosial, kurikulum sekolah, sarana dan prasarana.

1) Faktor Guru

Bilamana dalam proses pembelajaran, guru mampu mengaktualisasikan tugas-tugas dengan baik, mampu memfasilitasi kegiatan belajar siswa, mampu memotivasi, membimbing dan memberi kesempatan secara luas untuk memperoleh pengalaman maka siswa akan mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan.

2) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat pula memberikan pengaruh negatif terhadap siswa.

3) Kurikulum Sekolah

(35)

pada sisi lain juga menimbulkan masalah, antara lain: (a) Tujuan yang akan dicapai mungkin berubah, (b) Isi pendidikan berubah, dan (c) Kegiatan belajar mengajar berubah dan evaluasi juga berubah.

4) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata dengan baik, ruang perpustakaan yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, buku-buku pelajaran, media belajar merupakan komponen-komponen penting yang dapat mendukung terwujudnya kegiatan-kegiatan belajar siswa.

3. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Dimyati (2006: 42) terdapat prinsip yang berlaku relatif berlaku umum yang dapat kita pakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa yang perlu meningkatkan upaya belajarnya mauoun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motovasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.

a. Perhatian dan Motivasi

(36)

bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu tujuan dalam mengajar.

Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap suatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut.

b. Keaktifan

(37)

c. Keterlibatan Langsung/Berpengalaman

Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekadar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggungjawab terhadap hasilnya.

Ketrlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatkan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan.

d. Pengulangan

Pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar yang pertama pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa sedangkan yang kedua dan ketiga pengulangan untuk membentuk respons yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.

e. Tantangan

(38)

f. Balikan dan Penguatan

Siswa akan lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil, apalagi hasil yang baik, akkan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu menurut B.F. Skinner tidak saja oleh penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan. Atau dengan kata lain penguatan positif maupun penguatan negatif dapat memperkuat belajar.

Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik merupakan penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena taut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat, inilah yang disebut penguatan negatif.

g. Perbedaan Individual

Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.

(39)

lain penggunaan metode atau strategi belajar-mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan-perbedaan kemampuan siswa dapat terlayani. 4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Dimyati, 2006:3). Jadi, hasil belajar adalah hasil dari kegiatan belajar mengajar siswa dan guru tentang meningkat atau tidaknya pengetahuan yang diperoleh siswa dari interaksi belajar.

B. Mata Pelajaran Fiqih

1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih

Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyampaikan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan menggunakan pengalaman dan pembiasaan. (Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2005: 46)

Jadi mata pelajaran fiqih termasuk salah satu mata pelajaran agama yang wajib dipelajari di madrasah. Sehingga siswa di sekolah bukan hanya mencari ilmu dunia tetapi juga ilmu akhirat.

2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Fikih

Pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali siswa agar dapat:

(40)

b. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlak mulia berdasarkan cermatan atas hukum yang ada.

c. Membekali siswa untuk membentuk kepribadian berdasarkan pengalaman ibadah sehari-hari sehingga terbentuk kepribadian yang luhur.

Mata Pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah berfungsi untuk: a. Fungsi Edukatif

Fikih menegaskan kepada siswa tentang keharusan menegakkan hukum, nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami dalam kehidupan sehari-hari.

b. Fungsi Keilmuan

Melalui fikih siswa memperoleh pengetahuan yang memadai tentang Islam.

C. Haji dan Umrah

Menurut syariat Islam, haji adalah sengaja mengunjungi mekah (Ka‟bah) untuk mengerjakan ibadah yang terdiri atas thawaf, sa‟i, wukuf, dan

amalan-amalan lainnya pada masa tertentu demi memenuhi panggilan Allah swt dan mengaharapkan keridhaan-Nya (Ibrahim, 2008: 70).

Allah Berfirman dalam QS. Ali „Imran : 97 sebagai berikut:

َعبَطَتْصا ِيَه ِتَْ٘بْلا ُّجِح ِسبٌَّلا َٔلَع ِ َّ ِلِلََّ

ًلِ٘بَص ََِْ٘لِإ

Artinya: “… dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu

(41)

Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Haji diwajibkan oleh Allah swt atas setiap muslim yang mampu untuk mengerjakannya sekali dalam hidupnya.

Sedangkan pengertian umrah Ibrahim (2008: 83) menyebutkan bahwa umrah ialah ibadah yang dilakukan di Tanah Suci Mekah, yang menyerupai ibadah haji dengan beberapa perbedaan tertentu. Hukum melaksanakan ibadah umrah adalah fardhu ain sekali seumur hidup bagi setiap muslim yang memenuhi persyaratannya.

َِّ ِلِلَ َةَزْو عْلاَّ َّجَحْلا اُّْوِتَأَّ

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan `umrah karena Allah” (Al -Baqarah: 196)

D. Metode Talking Stick

1. Pengertian Metode Talking Stick

(42)

2. Langkah-langkah Pelaksanaan

Menurut Huda (2014: 225) langkah-langkah pelaksanaan metode talking stick adalah:

a. Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya ± 20 cm.

b. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran.

c. Siswa berdiskusi membahas masalah yang terdapat di dalam wacana. d. Setelah siswa selesai membaca materi pelajaran dan mempelajari

isinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup isi bacaan.

e. Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siawa, setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.

f. Guru memberi kesimpulan.

g. Guru melakukan evaluasi/penilaian. h. Guru menutup pembelajaran.

(43)

b. Melatih keterampilan siswa dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat

c. Mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apa pun.

Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah kurang sesuai bagi siswa-siswa yang secara emosional belum terlatih untuk berbicara di hadapan guru.

E. Penelitian Yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Maftukhah (2016) yang berjudul

“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Benda dan Sifatnya dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Tahun Pelajaran 2016/2017.

Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam dua siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis, lembar observasi, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan dengan membandingkan pencapaian nilai tiap siklus dengan ditandai adanya peningkatan kriteria ketuntasan klasikal.

(44)

menggunakan metode cooperative learning tipe talking stick hanya 42 % atau 10 siswa yang tuntas dan 58 % atau 14 siswa tidak tuntas. Setelah menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe talking stick dalam pembelajaran IPA siklus I diperoleh data 75% atau 18 siswa tuntas dan 25% atau 6 siswa tidak tuntas, jika dilihat peningkatannya sebesar 33% . setelah dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II sebesar 100% atau 24 siswa tuntas. Terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 25% dibandingkan siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi benda dan sifatnya mata pelajaran IPA pada kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ramlan (2012) yang berjudul: “Penerapan Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar PAI pada Siswa Kelas VI SDS 007 Pasir Panjang Meral Karimun”.

Penelitian ini dilakukan di kelas VI SD Swasta 007 Pasir Panjang Meral Karimun, dilihat dari penguasaan “materi zakat” dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Islam tergolong rendah yaitu 17,7%, ini berdasarkan hasil observasi sebelum dilaksanakan tindakan.

(45)

dengan rata-rata 76,7%, dan siklus III dengan rata-rata 87,8%. Dari hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), siklus pertama, kedua dan ketiga, dapat disimpulkan bahwa metode Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar dan penguasaan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, terutama pada materi zakat di kelas VI SD Swasta 007 Pasir Panjang Meral Karimun.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Febrina Wulandari (2106) yang berjudul: “Metode Talking Stick untuk Meningkatkan Keaktifan dan

Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Boga Dasar di SMK N 3 Magelang”.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif menggunakan model spiral Kemmis dan Mc. Taggart dengan tahapan sebagai berikut: perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Uji coba untuk butir soal dilakuakan ke siswa kelas X jasa boga 2 dengan 32 siswa dan hasil koefisien korelasi 0,87 sehingga soal dikatakan baik. Penelitian dilaksanakan di SMK N 3 Magelang dengan subjek penelitian siswa kelas X Tata Boga 3 yang berjumlah 36 siswa. Pengumpulan data menggunakan observasi, tes kognitif, dokumentasi, dan catatan lapangan. Uji validitas instrumen menggunakan validitas isi dan konstruk. Uji reliabilitas menggunakan antar rater. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif.

(46)
(47)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs Nurul Islam Musuk dan MTs Negeri 3 Boyolali

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Profil Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali berdiri pada tahun 1978. Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik tersebut bermula dari adanya ide para alumnus Pendidikan Guru Agama (PAI) Boyolali yang berdomisili di wilayah Kecamatan Musuk untuk mendirikan sebuah lembaga akademik yang bernafaskan Islam. Dengan mendapat dukungan dari pada tokoh masyarakat di wilayah kecamatan Musuk pada umumnya dan Desa Ringinlarik pada khususnya, maka berdirilah sebuah sekolah Madrasah Tsanawiyah.

(48)

Sejak berdirinya sekolah tersebut pada tahun 1978 sampai tahun 1987 masih menempati sebuah gedung milik Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang beralokasi di Dukuh Kebonluwak Desa Ringinlarik.Kemudian setelah tahun 1987, Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik menempati gedung yang baru, yang dibangun secara sadaya masyarakat Desa Ringinlarik di atas tanah Kas Desa seluas 1.500 M². Madrasah Tsanawiyah tersebut diresmikan oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Boyolali Bapak M. Hasbi yang menambahkan nama Madrasah tersebut menjadi Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam.

Selanjutnya oleh Pengurus Yayasan Madrasah Tsanawiyah ditunjuklah pimpinan madrasah yang sampai saat ini telah mengalami pergantian kepala madrasah. Untuk pertama kali sejak berdirinya Madarasah Tsanawiyah tersebut, kepala madrasah dijabat Bapak Abdul Wahab dari Departemen Agama Boyolali yang berdomisili di Ringinlarik. Beliau menjabat kepala madrasah selama 5 tahun. Kemudian dipindah tugasnya dari Depertemen Agama tidak lama kemudian setelah Bapak Soerpadi memasuki masa pensiun, maka kepala madrasah dijabat oleh Bapak Drs. Aminoto dari Boyolali.

(49)

Suparno, S.Pd., Kemudian diganti oleh Bapak Imron Hartomo, S.Ag hingga saat ini.

Selanjutnya pengelolaan Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik tersebut bekerja sama antara Pimpinan Madrasah dibantu para stafnya dengan Pengurus Yayasan Madrasah Tsanawiyah. Sedangkan untuk ketua yayasan saat ini dipegang oleh Bapak H. Maksum S.Ag.

Identitas Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali adalah seperti yang tertera pada tabel:

Tabel 3.1 Profil MTs Nurul Islam Musuk

1 Nama Sekolah

4 Status Akreditasi

Terakreditasi B

5 Piagam

Madrasah

6 Nomor Data Sekolah (NDS) 2R/3:0-280/877MT5/1980 7

Nomor Statistik Sekolah (NSS)

121233090004

8 Berdiri Tahun 1978

9 Tempat Belajar Ruang Kelas

(50)

b. Visi dan Misi

Visi Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Ringinlarik adalah “Menghasilkan Lulusan yang Berakhlaqul Karimah, Berprestasi, Terampil dan Mampu Bersaing”.

Sedangkan Misi MTs Nurul Islam Musuk adalah: a. Pembiasaan pelaksanaan ibadah wajib dan sunnah.

b. Peningkatan kemampuan baca tulis Al Quran peserta didik.

c. Pembentukan karakter peserta didik yang Islami dan mampu mengaktualisasikan diri di lingkungan masyarakat.

d. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dalam bidang akademik.

e. Peningkatan prestasi di bidang olah raga, seni dan budaya.

f. Peningkatan pengetahuan dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

g. Pembiasaan sikap kompetitif dan sportifitas dalam pencapaian prestasi.

h. Penyelenggaraan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

c. Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam

(51)

Table 3.2 Struktur Organisasi Yayasan Pendidikan MTs Nurul Islam

No Jabatan Nama

I Penasehat 1. Mulyadi

2. Tarnu Suyatno

II Ketua 1. H. Maksum, S.Ag

2. Sugeng Widodo, S.Pd.I

III Sekretaris Imron Hartomo, S. Ag

IV Bendahara Drs. Umar Ma‟ruf

V Anggota 1. Sujilam, S.Pd

2. Jumadi 3. Sukisno 4. M. Basho‟ir 5. Amri, S,Ag

d. Daftar Guru MTs Nurul Islam Musuk

Daftar guru yang mengajar di MTs Nurul Islam dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.3 Daftar Guru MTs Nurul Islam

No Nama Jabatan

1 Imron Hartomo, S.Ag Kepala

2 Sumardi Waka Kesiswaan

3 Jiyana Waka Sarpras

4 Sriyono, S.Pd Waka Kurikulum

5 Slamet Aminah, S.Pd.I Guru

6 Sumarni, BA Guru

7 Anita Rahman, S.Pd Guru

8 Wagimin, S.Pd.I Guru

(52)

10 Drs. Mulyono Guru

11 Jumali Staf TU

12 Alip Maryati Guru Ka.Tu

13 Marno Miskam Penjaga

e. Keadaan Siswa MTs Nurul Islam

Keadaan Siswa MTs Nurul Islam Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Keadaan Siswa MTs Nurul Islam

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1 VII 23 30 53

2 VIII 35 23 58

3 IX 27 24 51

Jumlah 85 76 162

f. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki dalam konteks ini adalah segala yang tersedia sebagai perlengkapan aktifitas pendidikan di MTs Nurul Islam. Adapun sebagai perincian dari sarana dan prasarana MTs Nurul Islam adalah sebagai berikut :

1) Tanah

Adapun tanah terdiri dari : 1500 M²

(53)

2) Gedung

a) Ruang belajar : Gedung belajar

b) Kantor : 2 Ruangan

c) Perpustakaan : 1 Ruangan

d) Lap Komputer : 1 Ruangan

e) Ruang UKS : 1 Ruangan

f) Kantin : 1 Ruang

3) Peralatan

a) Meja siswa : 180 buah

b) Kursi siswa : 200 buah

c) Meja kepala sekolah : 1 buah d) Kursi kepala sekolah : 1 buah

e) Meja tamu : 1 buah

f) Kursi tamu : 3 buah

g) Meja guru dan karyawan : 16 buah h) Kursi guru dan karyawan : 16 buah

i) Papan tulis : 6 buah

2. MTs Negeri 3 Boyolali

a. Profil Madrasah

MTs Negeri 3 Boyolali adalah salah satu MTs Negeri di Kabupaten Boyolali yang beralamat di Jl. Kemuning 32, Banaran, Boyolali. Adapun profil lengkap MTs Negeri 3 Boyolali sebagai berikut:

(54)

a) Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Negeri Boyolali b) Alamat Madrasah :

Jalan : Kemuning 32

Kalurahan : Banaran Kecamatan : Boyolali Kabupaten : Boyolali

Kode Pos : 57313

c) Status Madrasah : Negeri d) Didirikan : Tahun 1978 e) Ijin Operasional : Tahun 1980 f) Waktu Belajar : Pagi

g) NSM : 211330905001

h) Status Akreditasi : A i) Jumlah Jam Pelajaran/minggu

Kelas VII : 46 Jam Kelas VIII : 46 Jam

Kelas IX : 46 Jam

j) Kepala Madrasah

Nama : H. Sukidi, S.Ag, S.Pd, M.Pd.I

NIP : 196910101994031004

Alamat Rumah : Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo k) Kepala Tata Usaha

(55)

NIP : 196107061985031005

Alamat Rumah : Jl. Garuda, Banaran, Boyolali 2) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di MTs N 3 Boyolali dapat dilihat pada tabel berikut:

(56)

b. Visi dan Misi 1) Visi

Visi MTs N 3 Boyolali adalah “Mencetak Siswa yang Terdidik,

Terampil, Cerdas dan Berbudaya, Unggul dalam Mutu, Berpijak pada Iman dan Taqwa”

2) Misi

a) Menumbuhkan pengahayatan terhadap ajaran agama Islam dan berbudaya bangsa sehigga menjadi sumber kearifan dalam berkreasi dan bertindak.

b) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien, sehingga setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal.

c) Menumbuhkan semangat belajar kepada segenap warga Madrasah.

d) Mendorong dan membantu kepada peserta didik untuk mengenal bakat dan potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal

e) Menerapkan managemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga Madrasah dan Komite Madrasah

f) Mengusahakan dan mengembangkan sarana prasarana dan tenaga skill sebagai pendukung dan penunjang pelajaran ketrampilan

(57)

Keadaan siswa di MTs N 3 Boyolali adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Keadaan Siswa MTs N 3 Boyolali

No Kelas Detail Jumlah Total Rombel

B. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas VIII A MTs Nurul Islam Tahun Pelajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 23 siswi.

Tabel 3.7 Daftar Siswa Kelas VIII A MTs Nurul Islam

No Nama Jenis Kelamin

L P

1 Annisa Susilowati √

2 Aryfatin Wulandari √

3 Astrit Iswanti √

(58)

5 Devi Muryani √

6 Endang Nova Yanti √

7 Feni Kristalin Andriyanti √

8 Ika Dewi Sri √

9 Imas Dwi Alfitri √

10 Isnaini √

11 Jusrina Rifqi Azizah √

12 Mita Vitria Wahyuningsih √

13 Nukmatul Khasanah √

14 Nur‟aini Tawar Hartatik √

15 Qusnul √

16 Renita Ariyani √

17 Rina May Novita √

18 Seneng Rahayu √

19 Sofia Arina Manasikana √

20 Winarni √

21 Zulfa Amelia √

22 Siti Nurabel Aquari √

23 Reza Rindiani √

b. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul Islam Ringinlarik Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali pada siswa kelas VIII A semester 2 Tahun pelajaran 2017/2018.

c. Waktu Penelitian

(59)

menggunakan metode pembelajaran talking stick yang dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan di kelas VIII A MTs Nurul Islam sesuai jadwal mata pelajaran fiqih.

Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan Desember 2017.

2) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 08 Februari 2018. 3) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2018. 2. MTs N 3 Boyolali

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah siswa kelas VIII J MTs N 3 Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Data responden ini berjumlah 36 Siswa.

Tebel 3.8 Daftar Siswa Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali

No Nama

Jenis Kelamin

L P

1 Afiva Aulia Wardhani √

2 Ahya Bazlin Sabila √

3 Aisha Galuh Nurul Aini √

(60)

5 Aprizal Reza Wardani √

6 Arvin Nazala Azhar √

7 A‟yunina Valentina Zulfa √

8 Dewi Umayah √

9 Dian Rahmawati Agustina √

10 Fadhil Nayaka √

11 Fajar Ayu Syahfitri √

12 Fatimah Az Zahro √

13 Fitriyani Nur Khasanah √

14 Hammam Fathu Rozaq √

15 Latifa Nur Sabrina √

16 Lina Cahyantika √

17 Luthfan Wahyu Afriyan √

18 Meilani Anggita Putri √

19 Miftakhul Jannah Nur Kholifah √

20 Muhammad Dzaky Ramzy √

21 Muhammad Fajar Priyanto √

22 Muhammad Farhan Ashidiq √

(61)

24 Muhammad Nur Wahid √

25 Muhammad Rifki Aziz √

26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz √

27 Nada Naqiyyah √

28 Nur Mustofa √

29 Rafi Kalima Gunaryanto √

30 Rafly Hidayat √

31 Rojab Dwi Astanto √

32 Silpha Seti Ramadhani √

33 Taufiq Khabib Arkhani √

34 Umar Syaifullah √

35 Unggul Jati Wasesa √

36 Yofrilan Muhammad Anrizak √

b. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 3 Boyolali pada siswa kelas VIII J semester 2 Tahun pelajaran 2017/2018.

c. Waktu Penelitian

(62)

dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan selama dua kali pertemuan di kelas VIII J MTs N 3 Boyolali sesuai jadwal mata pelajaran fiqih.

Waktu pelaksanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan pra siklus untuk observasi dilaksanakan pada bulan Januari 2018.

2) Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2018. 3) Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2018. C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Kondisi Pra Siklus (Awal)

Tahap pra siklus atau tahap awal adalah tahap pengumpulan data yang dilakukan pada saat sebelum dilakukan penelitian. Data yang diperoleh dalam tahap ini akan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap siklus I.

Tabel 3.9 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII A MTs Nurul Islam

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Annisa Susilowati 75 70 Tidak Tuntas

2 Aryfatin Wulandari 75 85 Tuntas

(63)

4 Cindy Apriliani 75 75 Tuntas

5 Devi Muryani 75 75 Tuntas

6 Endang Nova Yanti 75 70 Tidak Tuntas

7 Feni Kristalin Andriyanti 75 50 Tidak Tuntas

8 Ika Dewi Sri 75 60 Tidak Tuntas

9 Imas Dwi Alfitri 75 70 Tidak Tuntas

10 Isnaini 75 75 Tuntas

11 Jusrina Rifqi Azizah 75 70 Tidak Tuntas

12 Mita Vitria Wahyuningsih 75 60 Tidak Tuntas

13 Nukmatul Khasanah 75 70 Tidak Tuntas

14 Nur‟aini Tawar Hartatik 75 85 Tuntas

15 Qusnul 75 70 Tidak Tuntas

16 Renita Ariyani 75 70 Tidak Tuntas

17 Rina May Novita 75 80 Tuntas

18 Seneng Rahayu 75 75 Tuntas

(64)

20 Winarni 75 75 Tuntas

21 Zulfa Amelia 75 50 Tidak Tuntas

22 Siti Nurabel Aquari 75 75 Tuntas

23 Reza Rindiani 75 75 Tuntas

Jumlah 1640 Lulus 11 Siswa

Rata-rata

71,30 Tidak Lulus 12 Siswa

Berdasarkan hasil pre test diperoleh data siswa yang tuntas berjumlah 11 siswa dari 23 siswa atau 47,8% sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 12 siswa atau 52,2% .

b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Februari 2018 Jam pelajaran ke 5-6 selama 80 menit. Materi dalam pembelajaran dalam siklus I ini adalah ketentuan haji dan umroh. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dipaparkan sebagai berikut:

1) Perencanaan

(65)

antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.

2) Tindakan

Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus I meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Bapak Drs. Mulyono selaku guru Fiqih memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti yang akan bertindak sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai dengan membaca basmalah dan membaca doa. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan menfaat dari materi yang akan dipelajari. b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru menggunakan metode Talking Stick.

(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Guru menjelaskan materi pengertian, dan ketentuan tentang haji dan umroh.

(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk berdiskusi mempelajari isi materi.

(66)

yang memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan dari guru.

(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.

c) Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi evaluasi.

3) Observasi

Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus I. adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:

a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran. b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung. c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. 4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru Fiqih setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus I. adapun kegiatan refleksi ini diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Guru kurang bersemangat dalam memberi motivasi kepada siswa.

(67)

c) Kesiapan siswa menjelang pembelajaran dimulai terlihat masih kurang.

d) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi pembelajaran terlihat masih kurang.

e) Beberapa siswa berbicara sendiri atau mengganggu teman. f) Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan guru hanya

sedikit.

c. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Februari 2018 jam pelajaran ke 5-6 selama 80 menit. Materi pembelajaran dalam siklus II ini adalah larangan-larangan dalam haji dan umrah dan macam-macam haji. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dipaparkan sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus II, peneliti bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.

2) Tindakan

Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus II meliputi hal-hal sebagai berikut:

(68)

Guru memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai pembelajaran dengan membaca basmalah dan membaca doa. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran minggu lalu. Guru juga memberi motivasi kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru menggunakan metode Talking Stick.

(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Guru menjelaskan materi larangan-larangan dalam ibadah haji dan umrah, dan macam-macam haji.

(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk berdiskusi mempelajari isi materi.

(4) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran, guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa yang memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan dari guru.

(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian siswa memperoleh pertanyaan dari guru.

(69)

Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi evaluasi.

3) Observasi

Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus II. adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:

a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran. b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung. c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. 4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru Fiqih setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus II. Adapun kegiatan refleksi diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. b) Guru sudah baik dalam penelolaan waktu.

c) Siswa menjadi tambah aktif dalam mengikuti pembelajaran. d) Siswa telah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

baik. 2. MTs N 3 Boyolali

a. Kondisi Pra Siklus (Awal)

(70)

yang diperoleh dalam tahap ini akan dijadikan sebagai acuan dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap siklus I.

Tabel 3.10 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII J MTs N 3 Boyolali

No Nama KKM Nilai Keterangan

1 Afiva Aulia Wardhani 75 70 Tidak Tuntas

2 Ahya Bazlin Sabila 75 70 Tidak Tuntas

3 Aisha Galuh Nurul Aini 75 80 Tuntas

4 Amanda Putri Vebya 75 75 Tuntas

5 Aprizal Reza Wardani 75 70 Tidak Tuntas

6 Arvin Nazala Azhar 75 80 Tuntas

7 A‟yunina Valentina Zulfa 75 85 Tuntas

8 Dewi Umayah 75 80 Tuntas

9 Dian Rahmawati Agustina 75 60 Tidak Tuntas

10 Fadhil Nayaka 75 70 Tidak Tuntas

11 Fajar Ayu Syahfitri 75 80 Tuntas

12 Fatimah Az Zahro 75 75 Tuntas

(71)

14 Hammam Fathu Rozaq 75 65 Tidak Tuntas

15 Latifa Nur Sabrina 75 70 Tidak Tuntas

16 Lina Cahyantika 75 80 Tuntas

17 Luthfan Wahyu Afriyan 75 70 Tidak Tuntas

18 Meilani Anggita Putri 75 85 Tuntas

19

Miftakhul Jannah Nur Kholifah

75 80

Tuntas

20 Muhammad Dzaky Ramzy 75 75 Tuntas

21 Muhammad Fajar Priyanto 75 70 Tidak Tuntas

22 Muhammad Farhan Ashidiq 75 70 Tidak Tuntas

23 Muhammad Nofal Fahriza 75 65 Tidak Tuntas

24 Muhammad Nur Wahid 75 75 Tuntas

25 Muhammad Rifki Aziz 75 70 Tidak Tuntas

26 Mu‟iz Zahron Nur Faiz 75 80 Tuntas

27 Nada Naqiyyah 75 80 Tuntas

(72)

29 Rafi Kalima Gunaryanto 75 60 Tidak Tuntas

30 Rafly Hidayat 75 85 Tuntas

31 Rojab Dwi Astanto 75 70 Tidak Tuntas

32 Silpha Seti Ramadhani 75 80 Tuntas

33 Taufiq Khabib Arkhani 75 80 Tuntas

34 Umar Syaifullah 75 70 Tidak Tuntas

35 Unggul Jati Wasesa 75 75 Tuntas

36 Yofrilan Muhammad Anrizak 75 80 Tuntas

Jumlah 2670

Lulus 19 Siswa

Rata-rata 74,1

Tidak Lulus 17 Siswa

b. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Februari 2018 Jam pelajaran ke 1-2 selama 80 menit. Materi dalam pembelajaran dalam siklus I ini adalah ketentuan haji dan umroh. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dipaparkan sebagai berikut:

(73)

Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus I, peneliti bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.

2) Tindakan

Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus I meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Bapak Muh. Anshori, S.Ag selaku guru Fiqih memasuki ruang kelas bersama dengan peneliti yang akan bertindak sebagai observer (pengamat). Guru memberi salam kepada siswa kemudian memulai dengan membaca basmalah dan membaca doa. Guru memberi motivasi kepada siswa dengan menyampaikan menfaat dari materi yang akan dipelajari. b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru menggunakan metode Talking Stick.

(6) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

(7) Guru menjelaskan materi pengertian, dan ketentuan tentang haji dan umroh.

(74)

(9) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran, guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa yang memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan dari guru.

(10) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.

c) Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi evaluasi.

3) Observasi

Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus I. adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:

a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran. b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung. c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. 4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru Fiqih setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus I. adapun kegiatan refleksi ini diperoleh hasil sebagai berikut:

(75)

c) Perhatian siswa saat guru menjelaskan mengenai materi pembelajaran terlihat masih kurang.

d) Beberapa siswa berbicara sendiri atau mengganggu teman.

e) Siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan guru hanya sedikit. c. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Februari 2018 jam pelajaran ke 1-2 selama 80 menit. Materi pembelajaran dalam siklus II ini adalah larangan-larangan dalam haji dan umrah dan macam-macam haji. Pelaksanaan pembelajaran siklus II dipaparkan sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam pembelajaran siklus II, peneliti bersama guru Fiqih melaksanakan beberapa kegiatan, antara lain: Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), butir-butir soal, lembar observasi, dan lembar angket.

2) Tindakan

Tahap tindakan dalam pembelajaran siklus II meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

(76)

apersepsi dengan mengingatkan kembali pelajaran minggu lalu. Guru juga memberi motivasi kepada siswa.

b) Kegiatan Inti

Kegiatan inti dalam pembelajaran ini guru menggunakan metode Talking Stick.

(1) Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

(2) Guru menjelaskan materi larangan-larangan dalam ibadah haji dan umrah, dan macam-macam haji.

(3) Guru memberi waktu untuk siswa 10-15 menit untuk berdiskusi mempelajari isi materi.

(4) Setelah siswa selesai mempelajari isi materi pelajaran, guru membawa stik dan diputar kepada siswa siapa yang memegang stik berarti harus menjawab pertanyaan dari guru.

(5) Guru memutar stik lagi dan seterusnya sampai sebagian besar siswa memperoleh pertanyaan dari guru.

c) Kegiatan Penutup

Guru mengajak siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan memberi evaluasi.

(77)

Pada tahap observasi, peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan terhadap jalannya kegiatan pembelajaran siklus II. adapun hal-hal penting yang diamati antara lain:

a) Memperhatikan respon siswa pada saat pembelajaran. b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran berlangsung. c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaran. 4) Refleksi

Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh peneliti bersama guru Fiqih setelah selesainya kegiatan pembelajaran siklus II. Adapun kegiatan refleksi diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. b) Guru sudah baik dalam pengelolaan waktu.

c) Siswa menjadi tambah aktif dalam mengikuti pembelajaran. d) Siswa telah dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan

(78)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Hasil Penelitian

1. MTs Nurul Islam Musuk

a. Analisis Data Pra Siklus

Sebelum pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dan II telah dilaksanakan penilaian berupa tes tertulis terhadap siswa pada pokok bahasan sebelum kompetensi dasar haji dan umrah. Hasil tes disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan awal siswa agar dapat diketahui ada dan tidaknya kemajuan yang dicapai dalam pembelajaran siklus I dan II. Adapun hasil tes pada pra siklus pembelajaran tersebut ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Hasil Tes Pra Siklus Jumlah Siswa 23 Siswa

Rata-rata 71,3

KKM 75

Tuntas 11 Siswa (47,8%)

Tidak Tuntas 12 Siswa (52,2%)

Hasil tes pada Tabel 4.1 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Gambar

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan pelaksanaan PTK
Tabel 3.1 Profil MTs Nurul Islam Musuk
Tabel 3.3 Daftar Guru MTs Nurul Islam
Tabel 3.4 Keadaan Siswa MTs Nurul Islam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kualitas pelayanan kesehatan poliklinik adalah tingkat baik buruknya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas rumah

Puji Tuhan P enulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Kekuatan Pembuktian Tindak Pidana E-commerce Berbasis Nilai Keadilan ” dengan lancar.. Skripsi ini

[r]

Universitas Negeri

Kombinasi adalah banyaknya cara susunan unrus - unsur berbeda tanpa memperhatikan urutan.. Ruang sampel adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning di Kelas II MI NU Margokaton Seyegan Sleman, Skripsi Thesis, UIN

Didalam kenyataan masing-masing wilayah sungai DPS mempunyai potensi air dan lahan yang berbeda-beda, sebagai contoh pulau Jawa : dibagian barat potensi air cukup

ƒ Disebabkan karena sinyal pada frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama, sehingga menghasilkan sinyal pada suatu frekuensi yang merupakan penjumlahan atau