• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarka kesimpulan yang diperoleh di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Siswa seharusnya lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran IPS. Utntuk siswa yang belum mendapat nilai maksimal harus leboh giat dan rajin belajar.

2. Bagi guru

a. Tidak takut untuk mencoba menerapkan beberapa model pembelajaran dan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.

b. Guru lebih cermat dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran atau media yang cocok untuk menyampaikan materi pelajaran.

c. Model pembelajaran ynag digunakan selalu mengacu kepada cara belajar siswa yang aktif dengan mengoptimalkan kemampuan siswa.

d. Guru hendaknya melakukan pendekatan atau pelayanan bagi siswa yang belum tunas yang sifatnya khusus secara intensif dengan memberikan waktu belajar di luar jam pelajaran agar siswa tersebut tuntas.

3. Bagi pihak sekolah

Kepala sekolah dan komite sekolah seharusnya mampu memberikan dukungan kepada guru untuk menciptakan peraga dalam pembelajaran, sehingga dapat mempermudah pembentukan dan pemahaman konsep materi pada diri siswa. Dengan melengkapi sarana dan prasarana sekolah yang mendukung pembelajaran seperti melalui pengadaan dan penggunaan peraga di dalam kelas, akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Acep. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Telas. Yogyakarta:Familia

Mulyana, Deddy 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja rosdakarya offset

Wriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Sardiman .2014 .Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta :Raja Grafindo Persada

Suyadi .2010 .Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta :Diva Press

Mulyasa, E. 20015. Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: PT. Grasindo.

Nurhadi, 2010. Menciptakan pembelajaran IPS efektif dan menyenangkan, (Jakarta :Multi kreasi satudelapan), hal 4

Sudjana, Nana.1996. Pembinaan dan pengembangan kurikulum disekolah, Bandung: sinar Baru Algensindo offset.

UU. SISDIKNAS No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional. 2009. Jakarta: Sinar grafika

Trianto. 2007. Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktifistik: Konsep Landasan Teoritis, Praktis dan Implementasinya, Jakarta: Tim Prestasi Pustaka.

Sumaatmadja, Nursyid.1980. Metadologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Bandung: Alumni

Solihatin, Etin & Raharjo. 2007.Cooperative Learning :Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara

Indrastuti dkk.2007. Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V SD, Bogor: Yudhistira anggota IKAPI

Agus,Suprijono.2012.Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi paikem,

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno,2009. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Retika Aditama

Huda, Miftahul.2015. Penelitian Tindakan Kelas:Teori dan Praktik,Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Prasiklus

SATUAN PENDIDIKAN : MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 SALATIGA

KELAS : V B

SEMESTER : I (SATU) /GANJIL

MATA PELAJARAN :ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

B. Standar kompetensi :

1. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam.

C. Kompetensi Dasar :

1.1Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dan masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.

D. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Siswa dapat membuat daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu, Budha di Indonesia.

2. Siswa dapat menceritakan sejarah yang bercorak Hindu, Budha yang ada di Indonesia.

3. Melestarikan peninggalan sejarah bercorak Hindu, Budha yang ada di Indonesia.

1. Siswa dapat menjelaskan peninggalan sejarah masa Hindu, Budha di Indonesia

2. Siswa dapat menyebutkan peninggalan sejarah masa Hindu, Budha di Indonesia

F. Materi Ajar

1. Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu di Indonesia

a. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini berdiri pada tahun 400 masehi. Raja pertamanya adalah Kundungga, kemudian digantikan Aswawarman. Raja terkenal Kutai adalah Mulawarman. Mulawarman memuja Dewa Siwa, maka ia beragama Hindu. Peninggalan Kerajaan Kutai adalah Prasasti Kutai yang berpahat pada tiang batu yang disebut yupa yang ditemukan di aliran sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Prasasti tersebut ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sankserkerta. Peninggalan sejarah dari Kutai ynag lain adalah arca-arca yang terbuat dari perunggu dan emas.

b. Kerajaan Tarumanagara

Kerajaan Tarumanagara adalah kerajaan Hindu tertua di Jawa. Letaknya di Bogor Jawa Barat. Berdiri pada tahun 450 Masehi. Rajanya yang terkenal adalah Purnawarman. Punawarman memuja Dewa Wisnu, maka ia menganut agama Hindu. Prasasti yang ditemukan :

8) Prasasti kebon kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), dite

9) mukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Cimpea, Bogor.

10)Prasasti Tugu, ditemukan di kampung Batutumbu, desa Tugu, kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya menerangkan penggalian Sungai candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12 km oleh Punawarman pada tahun ke-22 masa pemerintahannya. 11)Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Munjul, ditemukan di

aliran sungai Cidanghiyang yang mengalir di desa Lebak, kecamatan Munjul, kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian kepada Raja Purnawarman.

12)Prasasti Ciaruteun, Cimpea, Bogor. 13)Prasasti Muara Cianten, Cimpea, Bogor. c. Kerajaan Mataram

Kerajaan Mataram terletak di daerah Yogyakarta, rajanya yang pertama adalah Raja sanna, kemudian diganti oleh Raja sanjaya. Kerajaan ini dikenal dari sebuah prasasti di desa canggal, barat Magelang. Prasasti ini ditulis tahun 732 Masehi. Ditulis dengan huruf Pallawa dan dalam bahasa Sanksekerta.

KerajaanKediri terletak di tepi sungai Brantas, Jawa Timur. Raja yang memerintah kerajaan Kediri adalah Bameswara, Jayabaya, Sarweswara, Ayyeswara, Gandra, Kameswara dan Kertajaya karya sastra Zaman Kediri seni sastra mendapat banyak perhatian pada zaman Kerajaan Panjalu-Kadiri. Pada tahun 1157 Kakawin Bharatayudha ditulis oleh Mpu Sedah dan diselesaikan Mpu panuluh. Kitab ini bersumber dari Mahabharata yang berisi kemenangan Pandawa atas Korawa, sebagai kiasan kemenangan Sri jayabaya atas Janggala. Selain itu, peninggalan kerajaan sejarah kediri antara lain Prasasti Pandeglang, prasasti panumbangan, prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Kahyunan, Prasasti Weleri, Prasasti angin dan Prasasti samending. Raja Kediri yang terakhir adalah Kertajaya yang memerintah sampai tahun 1222 Masehi. Kertajaya dikalahkan oleh Ken Arok, yang menandai berakhirnya kerajaan Kediri.

e. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari terletak di Tumapel, Malang, Jawa Timur, didirikan Ken Arok tahun 1222 Masehi. Ken Arok dinobatkan Brahmana sebagai penjelma Dewa Wisnu yang menunjukan Singasari adalah kerajaan Hindu. Singasari mencapai puncak kejayaan pada masa Kertanegara.

f. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit terletakdi Selatan Sungai Brantas yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Didirikan oleh Raden Wijaya tahun

1294 yang bergelar Kertajasa Jayawardhana. Kertajasa wafat pada tahun 1309 Masehi, kemudian diganti oleh Jayanegara. Pada tahun 1328 Jayanegara wafat dan diganti oleh adiknya yaitu Bhre Kahuripan yang dikenal dengan Tribhuana Tunggaldewi Jayawisnuwardhani. Pada tahun 1350, beliau turun tahta dan diganti oleh putranya yaitu Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Cita- cita Gajah Mada ingin mempersatukan wilayah nusantara yang diucapkan oleh sumpah Amukti Palapa. Karya Sastra zaman Majapahit :

2) Hasil sastra zaman Majapahit akhir ditulis dalam bahasa Jawa Tengah, diantaranya ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung) dan yang ditulis dalam bentuk gancaran (prosa). Hasil sastra terpenting antara lain:

h) Kitab Prapanca, isinya menceritakan raja-raja Singasari dan Majapahit.

i) Kitab Sundayana, isinya tentang peristiwa Bubat j) Kitab Sarandaka, isinya tentang pemberontakan sora

k) Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe. l) Panjiwijayakrama, isinya menguraikan riwayat Raden Wijaya

sampai menjadi raja

m)Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar, pemindahan Keraton Majapahit ke Gelgel dan penumpasan raja raksasa bernama Maya Denawa.

1. Kerajaan Kaling

Kerjaan Kaling atau Holing terletak di daerah Jawa Tengah. Hal ini berdasarkan berita dari Cina, yaitu Dinasti tang (618-906). Dari sumber tersebut, pada tahun 647 M, kerajaan ini di perintah oleh Ratu Simo (Sima) dan rakyat hidup makmur. Pada tahun 664 M, seorang pendeta Budha dari Cina yang bernama Hwining datang ke Kaling. Selama tiga tahun di Kaling, ia menerjemahkan kitab Budha Hinayana. Peninggalan sejarah berupa prasasti terdapat di desa Tukmas di kaki gunung merbabu. Prasasti tersebut bertuliskan tahun 650 M dan ditulis menggunakan huruf pallawa dalam bahasa sanskerta.

2. Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 dengan raja pertama Sri Jayanegara dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan (Muara Sungai Musi). Sriwijaya mengalami zaman keemasan pada saat diperintah oleh Raja Balaputradewa, putra dari Samaratungga dari Jawa pada abad ke-9. Wilayah Sriwijaya meliputi hampir seluruh Sumatra, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Semenanjung Melayu. Oleh karena itu, Sriwijaya disebut Kerajaan Nusantara pertama. Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim, pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha, dan sebagai pusat perdagangan.

a. Samuderai Pasai

Samudera Pasai terletak di Lhoksumawe, Aceh. Berdiri pada abad ke-13 dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia dengan nama raja pertama Marah Silu yang bergelar Sultan Malik Al-Soleh. Masa kejayaan Samudera Pasai adalah pada saat diperintah oleh Sultan At-Tahir II dengan bukti, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Agama Islam. Peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai adalah maat uang emas dan makam Raja Malik Al-Saleh di Gedong Aceh utara. Pada tahun 1510-1530, Portugis datang dan menguasai Samudera Pasai. Para pedagang Islam mencari pelabuhan baru yaitu Aceh.

b. Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh terletak di tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda Aceh berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Karena Sultan Ali Mughayat Syah wafat diganti putranya Salahudin (1530-1537). Karena Salahudin tidak cakap, kemudian digantikan adiknya yaitu Alaudi Riayat Syah yang digantikan adiknya yaitu Alaudin Syah yang bergelar Al Qohhar. Sultan Alaudin pernah bekerja sama dengan Turki di Istambul. Sekitar 40 perwira Turki melatih tentara dan mengajarkan cara membuat meriam di Aceh. Ia memerintah tahun 1537-1568 M. Setelah wafat, digantikan putranya Husain.

Husain tewas dalam perang saudara sehingga digantikan oleh Ali Riayat syah. Raja terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman keemasan adalah Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Ia berhasil menaklukan Johor, Pahang dan Kedah. Sepeninggal Sultan Iskandar Muda, digantikan Sultan Iskandar Thani. Pujangga terkenal dari Aceh antara lain Hamzah Fausuri, Syamsudin Samatrani, Nurudin ar Raniri dan Abdurouf Singkel.

c. kerajaan Demak

kerajaan Demak terletak di muara Sungai Bintoro, Demak, Jawa Tengah. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Raden Patah (Panembahan Jimbun atau Pate Radim). Setelah wafat, kemudian digantikan putranya yaitu Adipati Unus (pangeran Sabrang Lor) yang memerintah dari tahun 1518-1521. Setelah wafat, kemudian digantikan Sultan Trenggono. Demak mengalami kejayaan pada masa Sultan Trenggono. Sepeninggal Sultan Trenggono, kerajaan Demak kacau karena adanya perebutan kekuasaan. Akhirnya, menantu Sultan Trenggono yaitu Adiwijaya (Jaka Tingkir) berkuasa di Demak. Sejak itu pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang. Pada tahun 1568 peninggalan sejarah Kerajaan Demak, antara lain Masjid Agung Demak yang didirikan tahun 1478 oleh Walisongo, saka tatal( Tiang masjid), bedug dan kentongan, pintu bledeg atau petir buatan Ki Ageng Selo, dampar

kencana (tempat duduk raja) dan piring Campa 61 buah, pemberian Ibu Raden Patah yaitu Puteri Campa.

Penyebaran agama Islam di Jawa dibantu oleh para wali. Karena Jumlah wali tersebut ada sembilan orang, maka disebut Walisongo. Sembilan wali tersebut adalah sebagai berikut:

d. Sunan Giri (Raden Paku atau Raden Ainul Yakin) e. Sunan Ampel (Raden Rahmat)

f. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim) g. Sunan Drajat (Raden Kosim Syaifudin)

h. Sunan Muria (Raden Umar Syaid) i. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)

j. Sunan Gresik (Raden Maulana Malik Ibrahim) k. Sunan Kudus (Raden Jakfar Sadiq)

l. Sunan Gunung Jati (Fatahillah atau Raden Syarief Hidayatullah) d. Kerajaan Banten dan Cirebon

kerajaan Banten dan Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, panglima Kesultanan Demak. Tahun 1526, Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis dan tanggal 22 Juni 1527 diubah namanya menjadi Jayakarta (Jakarta). Tahun 1552, Banten diserahkan kepada putranya pangeran Hassanudun dan Cirebon diberikan ke pangeran Pasarean.

Banten mengalami kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1680) yang gugur melawan Belanda. Peninggalan

sejarah kerajaan Banten dan Cirebon antara lain Masjid Agung Banten.

e. Kerajaan Terate dan Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku Utara. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Raja terkanal Ternate adalah Sultan Hairun dan Sultan Baabullah yang gigih melawan dan mengusir Portugis dari Maluku (1536-1583). Hasil utama Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkih dan pala. Tidore didirikan oleh Sultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.

G. Alokasi Waktu 2 x 35 menit H. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Penugasan I. Kegiatan Pembelajaran 2. Pendahuluan

Apersepsi dan Motivasi :

a. Guru memberikan salam dialnjutkan memimpin do’a untuk memulai pembelajaran.

b. Guru mengabsen kehadiran siswa

c. Guru memberikan motivasi dengan cara tanya jawab yang berhubungan dengan pelajaran.

d. Guru menyiapkan model dan alat peraga pembelajaran. e. Mengulang materi pertemuan sebelumnya dan

membacakan indikator. 3. Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

3) Menjelaskan peninggalan sejarah masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia

4) Menyebutkan peninggalan sejarah masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.

 Elaborasi

Dalam kegiatan Elaborasi, guru :

3) Bagaimana peninggalan sejarah masa Hindu, Budha di Indonesia.

4) Belajar bersama mengetahui peninggalan sejarah masa Hindu, Budha di Indonesia.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru :

3) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui.

4) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan dan menyimpulkan.

4. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan penutup, guru :

e. Memberikan kesempatan kepada satu orang siswa secara bergilir untuk mengungkapkan kembali tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. f. Berkemas-kemas

g. Guru memberikan nasehat sebelum pulang.

h. Guru memimpin do’a untuk mengakhiri pembelajaran dan memberikan salam.

( 5 menit )

J. Evaluasi

Jenis alat evaluasi : tes tertulis Bentuk alat evaluasi : 10 soal uraian Soal Evaluasi Siklus I

1. Siapa Raja pertama pada kerajaan Kutai ... 2. Di kota mana kerajaan Tarumanagara terletak ... 3. Siapakah Raja pertama pada kerajaan Mataram ... 4. Siapakah yang mendirikan kerajaan Singasari ... 5. Siapa yang mendirikan kerajaan Majapahit ... 6. Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah ... 7. Sebutkan prasasti di kerajaan Tarumanagara ... 8. Pendiri kerajaan Majapahit adalah ...

9. Raja yang terkenal dengan ramalan Joyoboyo adalah ... 10.Prasasti dari Kerajaan sriwijaya diantaranya adalah...

Kunci Jawaban

1. Kundungga 2. Bogor, Jawa barat 3. Raja Sanna 4. Ken Arok 5. Raden Wijaya 6. Kutai 7. Yupa 8. Hayam Wuruk 9. Jayabhaya

10.Prasasti Kedukan Bukit.

Untuk setiap soal skor nilainya 10, apabila soal tidak dijawab atau salah menjawab maka nilainya 0.

K. Sumber Belajar

1. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI kelas V semester ganjil. 2. Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial 5 untuk SD/MI kelas 5.

Salatiga 24, Juli 2017

Guru Pengampu Pengamatan

Martono M.Pdi Sumarsih

NIP : 197107052002121002 NIM : 115-13-033 Mengetahui, Kepala Madrasah MI Ma’arif Kumpulrejo 02 Istiqah R.N, S.Pd NIP :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Siklus I

SATUAN PENDIDIKAN : MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 SALATIGA

KELAS : V B

SEMESTER : I (SATU) /GANJIL

MATA PELAJARAN :ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

L. Standar kompetensi :

2. Menghargai berbagai peninggalan dan sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam.

M. Kompetensi Dasar :

2.1Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional dan masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.

N. Indikator Pencapaian Kompetensi

4. Siswa dapat membuat daftar peninggalan sejarah yang bercorak Hindu, Budha di Indonesia.

5. Siswa dapat menceritakan sejarah yang bercorak Hindu, Budha yang ada di Indonesia.

6. Melestarikan peninggalan sejarah bercorak Hindu, Budha yang ada di Indonesia.

O. Tujuan Pembelajaran :

3. Siswa dapat menjelaskan peninggalan sejarah masa Hindu, Budha di Indonesia

4. Siswa dapat menyebutkan peninggalan sejarah masa Hindu, Budha di Indonesia

P. Materi Ajar

4. Peninggalan Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia

a. Samuderai Pasai

Samudera Pasai terletak di Lhoksumawe, Aceh. Berdiri pada abad ke-13 dan merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia dengan nama raja pertama Marah Silu yang bergelar Sultan Malik Al-Soleh. Masa kejayaan Samudera Pasai adalah pada saat diperintah oleh Sultan At-Tahir II dengan bukti, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Agama Islam. Peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai adalah maat uang emas dan makam Raja Malik Al-Saleh di Gedong Aceh utara. Pada tahun 1510-1530, Portugis datang dan menguasai Samudera Pasai. Para pedagang Islam mencari pelabuhan baru yaitu Aceh.

b. Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh terletak di tepi Selat Malaka yang berpusat di Kutaraja, Banda Aceh berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama

Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528). Karena Sultan Ali Mughayat Syah wafat diganti putranya Salahudin (1530-1537). Karena Salahudin tidak cakap, kemudian digantikan adiknya yaitu Alaudi Riayat Syah yang digantikan adiknya yaitu Alaudin Syah yang bergelar Al Qohhar. Sultan Alaudin pernah bekerja sama dengan Turki di Istambul. Sekitar 40 perwira Turki melatih tentara dan mengajarkan cara membuat meriam di Aceh. Ia memerintah tahun 1537-1568 M. Setelah wafat, digantikan putranya Husain. Husain tewas dalam perang saudara sehingga digantikan oleh Ali Riayat syah. Raja terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman keemasan adalah Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Ia berhasil menaklukan Johor, Pahang dan Kedah. Sepeninggal Sultan Iskandar Muda, digantikan Sultan Iskandar Thani. Pujangga terkenal dari Aceh antara lain Hamzah Fausuri, Syamsudin Samatrani, Nurudin ar Raniri dan Abdurouf Singkel.

c. kerajaan Demak

kerajaan Demak terletak di muara Sungai Bintoro, Demak, Jawa Tengah. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Raden Patah (Panembahan Jimbun atau Pate Radim). Setelah wafat, kemudian digantikan putranya yaitu Adipati Unus (pangeran Sabrang Lor) yang memerintah dari tahun 1518-1521. Setelah wafat, kemudian digantikan Sultan Trenggono. Demak mengalami kejayaan pada masa Sultan Trenggono. Sepeninggal Sultan

Trenggono, kerajaan Demak kacau karena adanya perebutan kekuasaan. Akhirnya, menantu Sultan Trenggono yaitu Adiwijaya (Jaka Tingkir) berkuasa di Demak. Sejak itu pusat pemerintahan dipindahkan ke Pajang. Pada tahun 1568 peninggalan sejarah Kerajaan Demak, antara lain Masjid Agung Demak yang didirikan tahun 1478 oleh Walisongo, saka tatal( Tiang masjid), bedug dan kentongan, pintu bledeg atau petir buatan Ki Ageng Selo, dampar kencana (tempat duduk raja) dan piring Campa 61 buah, pemberian Ibu Raden Patah yaitu Puteri Campa.

Penyebaran agama Islam di Jawa dibantu oleh para wali. Karena Jumlah wali tersebut ada sembilan orang, maka disebut Walisongo. Sembilan wali tersebut adalah sebagai berikut:

d. Sunan Giri (Raden Paku atau Raden Ainul Yakin) e. Sunan Ampel (Raden Rahmat)

f. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim) g. Sunan Drajat (Raden Kosim Syaifudin)

h. Sunan Muria (Raden Umar Syaid) i. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)

j. Sunan Gresik (Raden Maulana Malik Ibrahim) k. Sunan Kudus (Raden Jakfar Sadiq)

l. Sunan Gunung Jati (Fatahillah atau Raden Syarief Hidayatullah) f. Kerajaan Banten dan Cirebon

kerajaan Banten dan Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati, panglima Kesultanan Demak. Tahun 1526, Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis dan tanggal 22 Juni 1527 diubah namanya menjadi Jayakarta (Jakarta). Tahun 1552, Banten diserahkan kepada putranya pangeran Hassanudun dan Cirebon diberikan ke pangeran Pasarean.

Banten mengalami kejayaan pada masa Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1680) yang gugur melawan Belanda. Peninggalan sejarah kerajaan Banten dan Cirebon antara lain Masjid Agung Banten.

g. Kerajaan Terate dan Tidore

Kerajaan Ternate dan Tidore terletak di Sampalu, Ternate dan Pulau Tidore di Maluku Utara. Berdiri pada abad ke-16 dengan raja pertama Sultan Zainal Abidin (1486-1500). Raja terkanal Ternate adalah Sultan Hairun dan Sultan Baabullah yang gigih melawan dan mengusir Portugis dari Maluku (1536-1583). Hasil utama Kerajaan Ternate dan Tidore adalah cengkih dan pala. Tidore didirikan oleh Sultan Mansur. Raja Tidore yang terkenal adalah Sultan Nuku.

Q. Alokasi Waktu 2 x 35 menit

R. Metode Pembelajaran

1. Ceramah 2. Diskusi

3. Tanya jawab 4. Permainan

5. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

S. Kegiatan Pembelajaran

5. Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi :

a. Guru memberikan salam dialnjutkan memimpin do’a untuk memulai pembelajaran.

b. Guru mengabsen kehadiran siswa

c. Guru memberikan motivasi dengan cara tanya jawab yang berhubungan dengan pelajaran.

d. Guru menyiapkan model dan alat peraga pembelajaran. e. Mengulang materi pertemuan sebelumnya dan

membacakan indikator.

( 5 menit )

6. Kegiatan Inti

 Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

5) Menjelaskan peninggalan sejarah masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia

6) Menyebutkan peninggalan sejarah masa Hindu, Budha dan Islam di Indonesia.

 Elaborasi

Dalam kegiatan Elaborasi, guru :

5) Bagaimana peninggalan sejarah masa Hindu, Budha di Indonesia.

6) Belajar bersama mengetahui peninggalan sejarah masa Hindu, Budha di Indonesia.

 Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru :

5) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui.

6) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, memberikan penguatan dan menyimpulkan.

7. Kegiatan penutup Dalam kegiatan penutup, guru :

i. Memberikan kesempatan kepada satu orang siswa secara bergilir untuk mengungkapkan kembali tentang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. j. Berkemas-kemas

k. Guru memberikan nasehat sebelum pulang.

l. Guru memimpin do’a untuk mengakhiri pembelajaran dan memberikan salam.

T. Evaluasi

Jenis alat evaluasi : tes tertulis Bentuk alat evaluasi : 10 soal uraian

Soal Evaluasi Siklus I

11.Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah ... 12.Siapakah nama raja pertama pada kerajaan Aceh...

13.Penyebaran Agama Islam di Jawa dibantu oleh para wali, sebutkan salah satu dari sembilan wali tersebut...

14.Banten mengalami kejayaan pada masa... 15.Tidore didirikan oleh...

16.Sebutkan peninggalan sejarah kerajaan Samudera Pasai ... 17.Siapa nama raja terkenal dari Aceh yang membawa ke zaman

keemasan ...

18.Kerajaan Banten dan Cirebon didirikan oleh ...

19.Pada tanggal berapa Fatahillah berhasil merebut Sunda Kelapa dari Portugis ...

20.Sebutkan peninggalan sejarah Kerajaan Banten dan Cirebon...

Dokumen terkait