• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.2 Saran

Melalui penelitian ini, banyak pengalaman yang diperoleh peneliti mengenai proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan pendekatan multiple intelligences. Berdasarkan pengalaman tersebut, peneliti memberikan beberapa saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini.

a. Bagi guru bahasa Indonesia SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi dasar menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan hendaknya tidak dilaksanakan secara monoton dengan menggunakan metode ceramah. Pembelajaran menggunakan pendekatan multiple intelligences dapat dijadikan sebagai alternatif, apabila guru ingin menerapkan metode dan teknik lain dalam pembelajaran. Penggunaan pendekatan multiple intelligences memberi peluang bagi siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Sebagai guru seharusnya dapat menciptakan pembelajaran yang variatif dan tidak hanya berpusat pada guru. Setiap proses tindakan yang akan dilakukan dalam pembelajaran seharusnya memperhatikan karakteristik siswa dan kondisi sekolah. Pembelajaran menggunakan pendekatan multiple intelligences dapat dijadikan alternatif dalam proses pembelajaran. Selain

91

membuat siswa dapat mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari, pembelajaran dengan pendekatan multiple intelligences terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi.

b. Bagi SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi mengenai kemampuan siswa kelas VIII F dalam pembelajaran menulis puisi. Hasil penelitian ini dapat pula dijadikan sebagai contoh atau model penelitian tindakan kelas bagi guru Bahasa Indonesia atau guru mata pelajaran lain di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi motivasi bagi para guru di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta untuk melakukan penelitian tindakan kelas sehingga mutu pembelajaran dan prestasi siswa dapat terus ditingkatkan.

c. Peneliti lain

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta kelas VIII F semester 2 tahun ajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan dengan penerapan pendekatan multiple intelligences. Oleh sebab itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan penelitian terhadap tiga keterampilan berbahasa lainnya yaitu berbicara, membaca dan menyimak dengan menggunakan metode pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan multiple intelligences.

92

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 1995. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Penerbit Sinar Baru. Aglesindo.

Amstrong, Thomas. 2004. Kamu itu Lebih Cerdas Daripada yang Kamu Duga (You’re Smarter Than You Think). Batam: Interaksara.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Campbell, Linda. 2006. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Depok: Intulis Press.

Depdikbud. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi VI. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewi, Rishe Purnama. 2012. Multiple Intelligence: Penerapannya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Widya Dharma: Jurnal Kependidikan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Nurgiantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra . Yogyakarta: BPFE

Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Teori Pengajaran Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rahmanto, B. 1996. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta : Penerbit Kencana.

Situmorang, B.P. 1974. Puisi dan Metodologi Pengajarannya. Ende: Nusa Indah.

Suparno, Paul .2004. Teori Inteligensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah: Cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Menerapkan Teori Mutiple Intelligences Howard Gardner. Yogyakarta: Kanisius.

Tarigan, Dajgo dan H.G. Tarigan. 1990. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Aksara.

Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Aksara.

Tunik, Chatarina. 2007. “Pengaruh Penerapan Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences) pada Pembelajaran Matematika Dengan Topik Kombinatorik dan Permutasi di Kelas XI IPA 2 SMA Bopkri 2

Yogyakarta”. Yogyakarta: Skripsi.

Utami, Maria Adik Purwita Budi. 2009. “Peningkatan Keterlibatan dan

Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Kemasyarakatan Kalibawang dalam Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Diskusi dan Media Gambar”.Yogyakarta: Skripsi.

Wahana Komputer. 2009. Pengolahan Data statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Salemba Infotek.

Waluyo, Herman J. 1987. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga. Wiriatmadja, Rochiati. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Rosdakarya.

Yaumi, Muhammad. 2012. Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences. Jakarta: Dian Rakyat.

94

LAMPIRAN

95

SILABUS

Nama Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : VIII/2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu Sumber Belajar Jenis Bentuk Instrumen 16. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan dalam puisi bebas 16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan Puisi 1. Siswa mendefinisikan pengertian puisi 2. Siswa menganalisis syair puisi Aku Ingin untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk puisi 3. Siswa mengerjakan soal pilihan ganda tentang pemahaman puisi 4. Siswa membuat puisi berdasarkan tema yang telah ditentukan 1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian puisi 2. Siswa mampu menyebutkan unsur-unsur pembentuk puisi 3. Siswa mampu menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan 1. Tes tertulis 2. Tes kinerj a 1. Uraian terbatas 1. Unjuk kerja 5x40 menit 1.Sumber Belajar a. Nurhadi, Dawud dkk. 2007.bah asa Indonesia untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. 2. Media a. Contoh puisi b. Lampiran materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96 5. Siswa mengapresiasikan puisi hasil karyanya di depan kelas Yogyakarta, April 2013

Guru Bidang Studi Peneliti

JA. Retno Widyasturui, S. Pd. Woro Wiratsih

NIP. 0959739641300022

97

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

(RPP)

Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi : 16. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas

Kompetensi Dasar : 16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan

Indikator : 1) Mampu mendata obyek yang akan dijadikan bahan menulis puisi

2) Mampu mendiskripsikan obyek dalam larik-larik yang bersifat puitis

3) Mampu menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis Alokasi waktu : 4 x 40 menit (2 x Pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran siswa dapat:

1) Mendata obyek yang akan dijasikan bahan menulis puisi 2) Mendiskripsikan obyek dalam larik – larik yang bersifat puitis 3) Menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis

Karakter siswa yang diharapkan: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, tekun

2. Materi Pembelajaran

a. Pengertian puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan batinnya (Waluyo, 1987:25).

b. Ciri-ciri puisi

Ciri-ciri puisi antara lain (Wirjosoedarno dalam Pradopo, 1990:6):

98

1) banyak baris dalam tiap bait (suku karangan), 2) banyak kata dalam tiap baris,

3) banyak suku kata tiap baris, 4) rima, dan

5) irama.

c. Langkah-langkah menulis puisi 1) Tentukan Tema dan Judul.

Pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam membuat puisi agar puisi kita lebih menarik. Tema puisi banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema yang benar-benar menarik. Setelah menentukan tema langkah selanjutnya menentukan judul yang berpacu pada tema. 2)Menentukan Kata Kunci

Setelah menentukan tema, langkah-langkah menulis puisi selanjutnya adalah menentukan kata kunci dan kemudian mengembangkan kata tersebut. Jika anda telah menemukan tema misalnya tentang bencana banjir maka selanjutnya adalah menemukan kata kunci yang berkaitan dengan bencana banjir tersebut misalnya:

menghanyutkan, hancur,

menerjang, musibah,

keluarga hilang, dan sebagainya.

Kata kunci tersebut adalah kata-kata yang erat kaitannya dengan bencana banjir. Apabila kata kunci tersebut sudah dirasa cukup untuk memulai membuat puisi maka anda tinggal mengembangkan dalam sebuah kalimat atau larik puisi. Misalnya satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau bisa saja satu kata kunci kemudian dikembangkan menjadi satu bait.

3) Menggunakan Gaya Bahasa.

Langkah-langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa, salah satunya adalah majas misalnya majas perbandingan dan majas pertentangan.

4) Kembangkan Puisi Seindah Mungkin.

Langkah selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah diatas menjadi puisi yang indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait. Kembangkan menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna. Ingat puisi bukanlah artikel. Tulisan yang kita buat untuk puisi harus ringkas padat sekaligus indah. Pilihlah kata yang sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat. Kita harus mengingat tiga hal tersebut yang berkaitan dengan kata dan larik dalam menulis puisi yaitu:

99

d. Struktur fisik dalam puisi

Struktur fisik adalah struktur yang bisa kita lihat melalui bahasanya yang tampak. Struktur fisik terdiri dari (1) irama; (2) rima; (3) diksi; dan (4) licentia poetica.

1) Irama

Irama atau ritme berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Dalam puisi, irama berupa pengulangan yang teratur suatu baris puisi menimbulkan gelombang yang menciptakan keindahan. Irama dapat juga berarti pergantian keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi.

2) Rima

Rima (persamaan bunyi) adalah pengulangan bunyi berselang, baik dalam larik maupun pada akhir puisi yang berdekatan. Bunyi yang berima itu dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Berguna untuk menambah keindahan suatu puisi. 3) Diksi

Diksi, atau pilihan kata merujuk pada gaya ekspresi oleh penulis. Pengertian dari “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata — seni berbicara yang jelas yang memungkinkan setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini lebih menekankan pada pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya bahasa.

Pengertian diksi yang lebih luas (menurut Gorys Keraf, 2002) : 1. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

2. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

3. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh

penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosakata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.

Sedangkan fungsi diksi ialah :

1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.

2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi,

100

tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. 3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.

4. Menciptakan suasana yang tepat. 5. Mencegah perbedaan penafsiran. 6. Mencegah salah pemahaman.

7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi. 4) Licentia Poetica

Licentia poetica, suatu istilah yang kerap terdengar dari dunia sastra. Yaitu suatu lisensi atau izin tak tertulis yang diberikan kepada penulis karya sastra — termasuk penyair — untuk menerjang kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar demi menimbulkan efek-efek tertentu sesuai keinginannya.

3. Metode Pembelajaran

Tanya jawab Diskusi

Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I Langkah – langkah Pembelajaran Alokasi Waktu Metode Kecerdasan A.Kegiatan Awal : • Apersepsi 1. Guru menanyakan pengalaman siswa dalam menulis puisi

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran saat itu.

10 menit Tanya Jawab Lingusitik B.Kegiatan Inti • Eksplorasi

1. Siswa bergabung dalam kelompok

2. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa

3. Siswa diberi tugas untuk mendaftar topik yang akan

60 menit Diskusi

Penugasan Linguistik

101

diangkat sebagai puisi • Elaborasi

1. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya

2. Guru dan siswa melakukan diskusi tema apa yang akan ditulis

3. Siswa menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya dengan

memperhatikan unsur persajakan

• Konfirmasi

1. Guru memberikan penguatan tentang cara menulis puisi yang baik dan benar

Interpersonal

C.Kegiatan Akhir

1. Siswa dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan ke siswa hambatan yang dihadapi dalam menulis puisi. 2. Siswa menyimpulkan pelajaran. 10 menit Tanya jawab Intrapersonal Pertemuan II

Langkah – langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

Metode Kecerdasan

A.Kegiatan Awal: • Apersepsi

1. Tanya jawab tentang materi

pertemuan pertama

sebelumnya

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaraan saat itu.

10 menit Tanya Jawab Lingusitik B.Kegiatan Inti: • Eksplorasi

1. Guru menanyakan gaya

102

belajar dan hobi masing-masing siswa

2. Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. • Elaborasi

1. Siswa diberi tugas untuk menulis puisi berdasarkan tema yang telah ditentukan. 2. Siswa mendeskripsikan

objek dalam larik-larik yang bersifat puitis.

3. Siswa menulis puisi dengan

memperhatikan unsur

persajakan

4. Siswa menyunting puisi yang ditulis sendiri

5. Siswa membacakan

(musikalisasi puisi) hasil tulisan puisinya untuk ditanggapi kelompok.

• Konfirmasi

1. Guru memberikan umpan balik positif berkaitan dengan hasil puisi karya siswa 60 menit Diskusi Penugasan Linguistik Linguistik Naturalis Interpersonal Interpersonal Interpersonal Musikal C.Kegiatan Akhir

1. Siswa dan guru melakukan refleksi dengan menanyakan ke siswa hambatan yang dihadapi dalam menulis puisi

2. Siswa menyimpulkan

pelajaran.

10 menit

Tanya jawab Intrapersonal

6. Sumber Belajar

Buku Bahasa Indonesia kelas VIII karangan Nurhadi, Dawud & Yuni penerbit Erlangga

103

7. Penilaian

a. Teknik : tes unjuk kerja

b. Bentuk Instrumen : uji petik kerja dan produk c. Kisi – Kisi soal penilaian

1.Soal Penilaian

Buatlah puisi bebas dengan mengamati objek di sekitar sekolah dalam beberapa bait!

2.Pedoman penskoran penilaian

Rubik Penilaian Puisi

No. Unsur yang dinilai

Skala Kriteria Kategori

1. Diksi 5

4

3

2

1

Jika penggunaan diksi sangat tepat.

Jika penggunaan diksi tepat.

Jika penggunaan diksi cukup tepat.

Jika penggunaan diksi kurang tepat.

Jika penggunaan diksi sangat kurang tepat

Sangat Baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang baik 2. Citraan 5 4 3 2 1

Jika penggunaan diksi sangat tepat.

Jika penggunaan diksi tepat. Jika penggunaan diksi cukup tepat.

Jika penggunaan diksi kurang tepat.

Jika penggunaan diksi sangat kurang tepat.

Sangat Baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang

104

baik

No. Unsur yang dinilai

Skala Kriteria Kategori

3. Kata-kata konkret 5 4 3 2 1

Jika penggunaan kata-kata konkret sangat tepat. Jika penggunaan kata-kata konkret tepat.

Jika penggunaan kata-kata konkret cukup tepat. Jika penggunaan kata-kata konkret kurang tepat. Jika penggunaan kata-kata konkret sangat tidak tepat

Sangat Baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang baik 4. Bahasa kiasan 5 4 3 2 1

Jika penggunaan bahasa kias sangat tepat. Jika penggunaan bahasa kias tepat.

Jika penggunaan bahasa kias cukup tepat.

Jika penggunaan bahasa kias kurang tepat. Jika penggunaan bahasa kias sangat kurang tepat

Sangat Baik Baik Cukup baik Kurang baik Sangat kurang baik 5. Rima 5 4 3 2

Jika penggunaan rima sangat teratur.

Jika penggunaan rima teratur.

Jika penggunaan rima cukup teratur.

Jika penggunaan rima kurang teratur. Sangat Baik Baik Cukup baik Kurang baik

105

1 Jika penggunaan rima sangat kurang teratur.

Sangat kurang baik

106

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II

(RPP)

Sekolah : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Standar Kompetensi : 16. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas

Kompetensi Dasar : 16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan

Indikator : 1) Mampu mendata obyek yang akan dijadikan bahan menulis puisi

2) Mampu mendiskripsikan obyek dalam larik – larik yang bersifat

puitis

3) Mampu menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis

Alokasi waktu : 4 x 40 menit (2 x Pertemuan)

1. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran siswa dapat:

1) Mendata obyek yang akan dijasikan bahan menulis puisi 2) Mendiskripsikan obyek dalam larik – larik yang bersifat puitis 3) Menyunting sendiri pilihan kata yang ditulis

Karakter siswa yang diharapkan: dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, tekun

2. Materi Pembelajaran a. Pengertian puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua

107

kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan batinnya (Waluyo, 1987:25).

b. Ciri-ciri puisi

Ciri-ciri puisi antara lain (Wirjosoedarno dalam Pradopo, 1990:6): 1) banyak baris dalam tiap bait (suku karangan),

2) banyak kata dalam tiap baris, 3) banyak suku kata tiap baris, 4) rima, dan

5) irama.

c. Langkah-langkah menulis puisi 1. Tentukan Tema dan Judul.

Pilihlah satu tema yang kita inginkan sebagai acuan dalam membuat puisi agar puisi kita lebih menarik. Tema puisi banyak sekali. Jadi, sebisa mungkin pilihlah tema yang benar-benar menarik. Setelah menentukan tema langkah selanjutnya menentukan judul yang berpacu pada tema.

2. Menentukan Kata Kunci

Setelah menentukan tema, langkah-langkah menulis puisi selanjutnya adalah menentukan kata kunci dan kemudian mengembangkan kata tersebut. Jika anda telah menemukan tema misalnya tentang bencana banjir maka selanjutnya adalah menemukan kata kunci yang berkaitan dengan bencana banjir tersebut misalnya:

menghanyutkan, hancur,

menerjang,

108

musibah,

keluarga hilang, dan sebagainya.

Kata kunci tersebut adalah kata-kata yang erat kaitannya dengan bencana banjir. Apabila kata kunci tersebut sudah dirasa cukup untuk memulai membuat puisi maka anda tinggal mengembangkan dalam sebuah kalimat atau larik puisi. Misalnya satu kata kunci digunakan untuk satu larik. Atau bisa saja satu kata kunci kemudian dikembangkan menjadi satu bait.

3. Menggunakan Gaya Bahasa.

Langkah-langkah menulis puisi selanjutnya adalah dengan menggunakan gaya bahasa, salah satunya adalah majas misalnya majas perbandingan dan majas pertentangan.

4. Kembangkan Puisi Seindah Mungkin.

Langkah selanjutnya adalah mengembangkan semua langkah diatas menjadi puisi yang indah. Susun kata-kata, larik-larik puisi menjadi bait-bait. Kembangkan menjadi satu puisi yang utuh dan bermakna.

Ingat puisi bukanlah artikel. Tulisan yang kita buat untuk puisi harus ringkas padat sekaligus indah. Pilihlah kata yang sesuai yang mewakili unsur keindahan sekaligus makna yang padat.

Mungkin kita harus mengingat tiga hal tersebut yang berkaitan dengan kata dan larik dalam menulis puisi yaitu:

d. Struktur fisik dalam puisi

Struktur fisik adalah struktur yang bisa kita lihat melalui bahasanya yang tampak. Struktur fisik terdiri dari (1) irama; (2) rima; (3) diksi; dan (4) licentia poetica.

109

1) Irama

Irama atau ritme berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Dalam puisi, irama berupa pengulangan yang teratur suatu baris puisi menimbulkan gelombang yang menciptakan keindahan. Irama dapat juga berarti pergantian keras-lembut, tinggi-rendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi.

2) Rima

Rima (persamaan bunyi) adalah pengulangan bunyi berselang, baik dalam larik maupun pada akhir puisi yang berdekatan. Bunyi yang berima itu dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Berguna untuk menambah keindahan suatu puisi.

3) Diksi

Diksi, atau pilihan kata merujuk pada gaya ekspresi oleh penulis. Pengertian dari “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata — seni berbicara yang jelas yang memungkinkan setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini lebih menekankan pada pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya bahasa.

Pengertian diksi yang lebih luas (menurut Gorys Keraf, 2002) : 1. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

110

2. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang

dimiliki kelompok masyarakat pendengar.

3. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosakata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.

Sedangkan fungsi diksi ialah :

1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.

2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar. 4. Menciptakan suasana yang tepat.

5. Mencegah perbedaan penafsiran. 6. Mencegah salah pemahaman.

7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

4) Licentia Poetica

Licentia poetica, suatu istilah yang kerap terdengar dari dunia sastra. Yaitu suatu lisensi atau izin tak tertulis yang diberikan kepada penulis karya sastra — termasuk penyair — untuk menerjang kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar demi menimbulkan efek-efek tertentu sesuai keinginannya.

111

3. Metode Pembelajaran Tanya jawab

Diskusi

Pembelajaran berbasis Multiple Intelligences

4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I Langkah – langkah Pembelajaran Alokasi Waktu Metode Kecerdasan A.Kegiatan Awal : • Apersepsi

1. Guru menanyakan pengalaman siswa dalam menulis puisi

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran saat itu.

10 menit Tanya Jawab Lingusitik B.Kegiatan Inti • Eksplorasi

1. Siswa bergabung dalam kelompok 2. Masing-masing kelompok terdiri dari 4

siswa

3. Siswa diberi tugas untuk mendaftar topik yang akan diangkat sebagai puisi • Elaborasi

1. Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusinya 2. Guru dan siswa melakukan diskusi

tema apa yang akan ditulis

3. Siswa menulis puisi dengan tema yang telah ditentukan sebelumnya dengan memperhatikan unsur persajakan • Konfirmasi

Dokumen terkait