• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

5.3 Saran

Dari proses penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan. Untuk para akademisi disarankan menggunakan metode lain seperti FGD pada konteks penelitian dengan wacana media yang cukup panjang. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan data yang lebih mendalam dan proses penerimaan pesan pada informan dilakukan secara bersamaan. Selain itu, buat panduan wawancara sesuai fokus konsep, hindari pertanyaan yang mengarahkan informan menjawab sesuai apa yang diinginkan peneliti. Lalu ada baiknya mendatangi pembuat film untuk mendapatkan informasi dan makna-makna yang terkandung dalam tayangannya.

Untuk praktisi, isi pesan pada film yang disampaikan akan lebih mudah dicerna ketika tokoh yang membawakannya dapat mendalami karakter. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan bahwa tokoh bertugas sebagai penyampai

Universitas Pertamina - 113 pesan pada sebuah film. Oleh sebab itu, penokohan adalah elemen penting yang perlu diperhatikan, agar tontonan yang disajikan dapat bermanfaat.

Selain itu, disarankan agar masyarakat sebagai khalayak dapat kritis terhadap informasi yang dikonstruk oleh media, salah satunya film. Menjadi khalayak yang aktif dalam menerima dan mengolah pesan yang disampaikan melalui wacana media agar makna yang ada di publik bervariasi dan dapat dijadikan sebuah diskusi bersama.

Universitas Pertamina - 114

DAFTAR PUSTAKA

1. BUKU

Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers

Ardianto, E. & Komala, L. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, A. (2003). Media Pengajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada

Baran, S. (2003). Mass Communication Theory; Foundations, Ferment, and Future. (3rd Ed.). Belmon, CA: Thomson

Baran, S. & Davis, D. (2010). Mass Communicaion Theory: Foundations, Ferment, and Future (6th Ed.). Boston: Cengage Learning

Cangara, H. (2002). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Davis, H. (2004). Understanding Stuart Hall. London: Sage Publication Davis, R. (1999). Complete Guide To Film Scoring. Boston: Berklee Press

Effendy, O. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Prakteknya. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hidayat, D. (2003). Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia

Ibrahim. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Littlejohn, S. & Foss. K. (2009). Encyclopedia of Communication Theory. London: Sage Publications

McQuail, D. (2000). Mass Communicaion Theory (4th Ed.). London: Sage publication

McQuail, D. (2010). McQuail’s Mass Communication Theory. (6th Ed.) London: Sage Publication

Universitas Pertamina - 115 Moleong, L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Morissan, Wardhani, A. & Hamid, F. (2013). Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia

Neuman, W. (2013). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. (7th Ed.). London: Pearson

Nurgiyantoro, B. (2017). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Patton, M. (2006). Metode Evaluasi Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Phillips, M., & Huntley, C. (2001). Dramatica A New Theory of Story. (4th Ed). California: Screenplay Systems.

Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka

Sani, A. (1992). Cara Menilai Sebuah Film. (TheArt of Watching Film). Jakarta: Yayasan Citra

Sobur, A. (2001). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Street, J. (2001). Mass Media, Politics, and Society. New York: Palgrave

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta

Tarkovsky, A. (1986). Sculpting in Time. (K. Hunter-Blair, Terjemahan). Inggris: University of Texas Press

Vera, N. (2014). Semiotika Dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia

2. JURNAL

Fais, F., Sudaryanto, E., & Andayani, S. (2019). Persepsi Remaja Pada Romantisme Film Dilan 1990. Jurnal Representamen Vol. 5 No. 01 April 2019, 24-29

Hadi, I. (2008). Penelitian Khalayak Dalam Perspektif Reception Analysis. Jurnal Ilmiah SCRIPTURA Vol. 2, No. 1, Januari 2008, 1-7

Mukhtar, U., Mukhlis, & Subhayni. (2016). Analisis Tokoh dan Penokohan Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI Vol. 1 No. 4; Oktober 2016, 144-153

Universitas Pertamina - 116 Gaikwad, K. (2016). Protagonist: A Prime Mover of The Plot of a Literary Work. Pune Research Scholar An International Multidisciplinary Journal ISSN 2455-314X Vol. 2 Issue 6

Mukhtar, U., Mukhlis, & Subhayni. (2016). Analisis Tokoh dan Penokohan Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSO Vol. 1 No. 4; Oktober 2016, 144-153

Toni, A. & Fajariko, D. (2018). Studi Resepsi Mahasiswa Brodcasting Universitas Mercu Buana pada Film Journalism Kill the Messeger. Jurnal Komunikasi Vol. 9, No. 2, Desember 2017, 151-163

3. ARTIKEL ONLINE

________. Synopsis Joker Movie. Diakses pada 12 November 2019 09:15, dari http://www.jokermovie.net/?synopsis

Andaridefia, L. Riset: Meski Ada Netflix, Milenial Paling Doyan Nonton Bioskop.

Diakses pada 6 November 2019 19:34 dari

https://kumparan.com/millennial/riset-meski-ada-netflix-milenial-paling-doyan-nonton-bioskop-1rfv1FvETph

Hidayah, A. Buat Ngopi Habiskan Sejuta, Ini Potret Gaya Hidup Milenial

Jakarta. Diakses pada 6 November 2019 20:22, dari

https://www.moneysmart.id/konsumtif-dan-boros-jadi-gaya-hidup-milenial-jakarta/

Kumparan. Mengenal Penyakit 'Tertawa' yang Diderita Arthur Fleck di Film

'Joker'. Diakses pada 14 November 2019 10:44, dari

https://kumparan.com/amp/kumparansains/mengenal-penyakit-tertawa-yang-diderita-arthur-fleck-di-film-joker-1s3S6Qy360M

Mandelson, S. Box Office: ‘Joker’ Becomes The Most Profitable Comic Book Movie Ever. Diakses pada 12 November 2019 09:33, dari https://www.forbes.com/sites/scottmendelson/2019/11/08/box-office-dc-films- joker-tops-955-million-to-become-more-profitable-than-deadpool-venom-and-batman/

Nugraha, R. Demi Sempurna Jadi Joker, Joaquin Phoenix Nonton Video Ketawa Penderita Gangguan Syaraf. Diakses pada 13 November 2019 19:05, dari

https://www.hai.grid.id/amp/071873470/demi-sempurna-jadi-joker-joaquin-phoenix-nonton-video-ketawa-penderita-gangguan-syaraf

Rizal, T. Joker Kalahkan Gundala, Tapi Masih Keok dari Dilan. Diakses pada 14

Universitas Pertamina - 117 https://republika.co.id/berita/senggang/film/19/10/07/pz028q169170463419000 -joker-kalahkan-gundala-tapi-masih-keok-dari-dilan

Scoopsquare24. Russian Teen Commits Suicide on Live broadcast After Watching

‘Joker’. Diakses pada 12 November 2019 10:45, dari

https://scoopsquare24.com/russian-teen-commits-suicide-on-live-broadcast-after-watching-joker/

4. SKRIPSI

Aldi, C. (2018). Interpretasi Khalayak Dalam Tayangan Pembukan Asian Para Games 2018 Segmen Bulan Karunia (Studi Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Penyandan Disabilitas Dalam Tayangan Pembukan Asian Para Games 2018 Di Youtube) (Skripsi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, 2018)

Alexandre, I., & Paiva, A. (2008). Heroes, Villains, Magicians, …: Believable Characters in a Story Creation Environment. Diakses dari https://www.researchgate.net/

Dhaneswara, H. (2017). The Aspects of Heroism Reflected in Spider-Man 2 Movie. (Skripsi, Universitas Diponegoro, 2017). Diakses dari https://eprints.undip.ac.id

Ewald, J. (2017). The Joker: A Character Study of Modern Madman. (Skripsi, The University of Texas, 2017). Diakses dari https://rc.library.uta.edu/

Fikar, M. (2018). Analisa Resepsi Komunitas Harsha Pratala Pada Kesesuaian Karakter Dan Plot Cerita Di Film "Everest". (Skripsi, Universitas Mercu Buana Jakarta, 2018). Diakses dari https://repository.mercubuana.ac.id

Fitri, A. (2015). Pemaknaan Masyarakat Non-Muslim Di Banda Aceh Terhadap Pemberitaan Qanun Jinayat (Hukum Pidana Islam) di Harian Serambi Indonesia. (Tesis, Universitas Diponegoro, 2015). Diakses dari https://eprints.undip.ac.id

Krissandy, D. (2014). Semiotika Kepemimpinan Muhammad Fatih Dalam Film Battle of Empire Fetih 1453 (Skripsi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014). Diakses dari https://repository.uinjkt.ac.id

Lestari, D. (2017). Penerapan dan Analisis Color Grading Terhadpa Tingkat Emosi Penonton Pada Film Pendek “Mahasiswa Malam (Sumpit Versi 2)”. (Skripsi, Politeknik Negeri Batam, 2017). Diakses dari https://repository.polibatam.ac.id

Universitas Pertamina - 118 Noventa, M. (2016). Analisis Citra Perempuan Dalam Film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita. (Skripsi, Universitas Lampung, 201). Diakses dari https://digilib.unila.ac.id/

Sangianglili, R. (2012). Dekonstruksi dan Rekonstruksi Konsep Hero dalam Film Megamind. (Skripsi, Universitas Indonesia. 2012)

5. BUKU ONLINE

Bayu, W., & Winastawan, G. (2007). Bikin Film Indie Itu Mudah. Yogyakarta: Penerbit Andi

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan. Publik dan Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Putra Grafika. Tersedia di books.google

Minderop, A. (2005). Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Tersedia di books.google

Nasrullah, R. (2014). Teori dan Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta: Prenada Media Group. Tersedia di books.google

Rachma, I. (2014). Studi Media dan Kajian Budaya: Metode Penelitian (1th Ed). Jakarta: Prenada Media Group. Tersedia di books.google

Set, S. & Sidartha, S. (2003). Menjadi Penulis Skenario Profesional. Jakarta: Grasindo. Tersedia di books.google

6. ANOTHER

JOKER melalui Google Play Movies & TV

https://kbbi.web.id/media KBBI Online ini dikembangkan oleh Ebta Setiawan © 2012-2019 versi 2.8. Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Pusat Bahasa)

https://filmindonesia.or.id/theater per tanggal 14 November 2019 pukul 20:45 https://www.bioskoptoday.com/film/joker

Universitas Pertamina - 119 LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA PROFIL NARASUMBER 1. Nama 2. Umur 3. Status 4. Domisili 5. Kesibukan 6. Hobi 7. Jenis Kelamin 8. Jurusan RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana resepsi khalayak terhadap fungsi penampilan tokoh Arthur Fleck dalam film Joker?

2. Bagaimana resepsi khalayak terhadap karakterisasi Arthur Fleck dalam film Joker?

Panduan Wawancara/Daftar Pertanyaan FUNGSI PENAMPILAN TOKOH

-ciri protagonis -ciri antagonis -ciri khas tokoh

KARAKTERISASI -metode telling -metode showing

YANG LAINNYA -definisi protagonis dan antagonis

-daya tarik film

-baik/buruk bertransformasi -hal yang membekas 1. Siapa tokoh utama di film

Joker? kenapa?

2. Siapa tokoh pendukung film di film Joker? kenapa? 3. Siapa tokoh protagonis di film Joker? kenapa? 4. Siapa tokoh antagonis di film Joker? kenapa? 5. Siapa tokoh yang mendorong jalannya cerita dalam film Joker? kenapa? 6. Siapa tokoh yang melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah dalam film Joker? kenapa?

7. Siapa tokoh yang dikagumi

1. Bagaimana watak Arthur Fleck? Jelaskan!

2. Ada gak dialog yang menunjukkan watak Arthur Fleck? Jelaskan! 3. Ada gak penjelasan dari tokoh lain mengenai watak Arthur Fleck? Jelaskan! 4. Ada gak penggambaran kualitas mental Arthur Fleck yang menjelaskan watak dia? Jelaskan! 5. Ada gak nada suara, penekanan, dialek atau kosa kata yang digunakan Arthur Fleck yang

1. Definisi protagonis dan antagonis menurutmu seperti apa?

2. Apakah dari awal hingga akhir Arthur Fleck itu seorang tokoh (protagonis/antagonis? 3. Menurut kamu, baik/buruk pilihan Arthur Fleck menjadi seorang Joker?

4. Apa yang membuat film ini menarik?

5. Apa hal yang membekas setelah kamu menonton film Joker?

dengan sifat yang dimilikinya dalam film Joker? kenapa? 8. Siapa tokoh yang

mengalami perubahan cerita? kenapa?

9. Siapa tokoh yang mengambil rasa simpati, empati atau emosimu dalam film Joker? kenapa? 10. Siapa tokoh yang melambangkan dominasi sosial seperti kekayaan, kekuasaan dan lain-lain dalam film Joker? kenapa? 11. Siapa tokoh yang terlihat egois, tidak stabil secara emosi dan tidak disiplin dalam film Joker? kenapa?

12. Siapa tokoh yang berperan mengembangkan cerita dalam film Joker? kenapa?

13. Siapa tokoh yang menyebabkan terjadinya konflik dalam film Joker? kenapa?

14. Siapa tokoh yang menentang tujuan protagonis dalam film? kenapa? 15. Apa ciri khas tokoh Arthur Fleck?

menjelaskan wataknya? Jelaskan!

6. Ada gak perilaku atau tindakan yang

menjelaskan watak Arthur Fleck? Jelaskan!

7. Ada gak kebiasaan yang menjelaskan watak Arthur Fleck?

8. Ada gak gambaran fisik atau penampilan Arthur Fleck yang menjelaskan wataknya? Jelaskan! 9. Nama ‘Joker’ menggambarkan watak Arthur Fleck saat bertransformasi menjadi Joker gak?

OPEN CODING

Nama: ND Umur: 19 tahun

Jenis Kelamin: Perempuan

Domisili: Palmerah Barat, Jakarta Selatan

Status: Mahasiswa Manajemen Universitas Budi Luhur Hobi: Tidur

Kesibukan: Kuliah

Jumlah nonton film Joker: 2x Tanggal Wawancara: 3 Januari 2020

Universitas Pertamina - 120 Keterangan: P: Peneliti N: Informan ND Catatan Lapangan

Kode Transkrip Data Wawancara Informan 1

1

P: “Halo langsung aja ya” N: ”iya dah gak sabar”

P: ”ahahahha dari cerita yang ditunjukin, menurut lo Arthur Fleck merupakan tokoh protagonis atau antagonis?”

N: ”tengah-tengah gak ada apa?” P: ”gak ada”

N: ”antagonis”

P: ”sebelumnya, menurut lo definisi tokoh protagonis dan antagonis tuh apa sih?”

N: ”protagonis baik, antagonis jahat udah”

P: ”oke, terus apa yang bikin lo bilang Arthur Fleck itu tokoh antagonis, ada scene, dialog atau apa gitu?”

N: ”pas dia ngebunuh orang mungkin.. tapi dia bunuh kan gara-gara ngebela diri ya”

P: ”ahahahahaha”

N: ”tapi dia kan ngebunuh orang, iya ngebunuh orang. Oh enggak, karena dia ngebunuh orang karena dendam! Iya jawaban gue itu”

P: ”menurut lo siapa tokoh utama dan tokoh pendukung film Joker?”

N: ”pendukungnya Arthur Fleck, utamanya orang-orang yang bikin dia benci”

P: ”lanjut siapa tokoh yang egois, tidak stabil secara emosi?” N: ”Arthur Fleck, eh nyokapnya sama Murray juga sih karena

ketiganya gak stabil aja dari awal sampe akhir cerita” P: ”menurut lo, siapa tokoh yang menyebabkan konflik?”

N: ”Murray karena dia dengan sengaja mengajak Joker ke shownya dia untuk ditertawakan dan muter video Joker berulang kali sampe akhirnya Joker benci sama dia”

P: ”ooh.. terus siapa tokoh yang bikin emosi lo terketuk?” N: ”mamahnya dan Joker, karena gue gak nyangka aja nyokapnya

ternyata sakit jiwa”

P: ”menurut lo gimana watak Arthur Fleck?”

N: ”dia orangnya terlalu pendendam, terus dia orangnya pengen masalahnya cepet selesai, tergesa-gesa sama apa yaa pengkhayal yang hebat mungkin”

P: ”okeoke, penampilan Arthur Fleck melambangkan wataknya gak si?”

N: ”ohiya, dia selalu happy, kan badut diharuskan untuk selalu

happy terus dia nunjukkin wajah happy padahal disitu dia jahat”

P: ”lanjut, ada gak sih dialog yang nunjukin wataknya Arthur Fleck?”

N: ”ada, aduh tapi gue lupa”

P: ”ahahahahaha yaudah, lanjut, ada gak penjelasan dari tokoh lain kalo Arthur Fleck tuh sifatnya kaya gini gini...?”

N: ”ada sih, tapi dijelaskan secara gak langsung menurut gue, karena sering dipukul ibunya, si Arthur Fleck jadi kaya gitu wataknya (punya sifat pendendam)”

P: ”ooh, terus tindakan apa yang dilakuin Arthur Fleck yang menunjukkan wataknya?”

N: ”Oh waktu dia tergesa-gesa pas baca surat ibunya buat Wayne, dia langsung samperin Wayne tanpa cari tahu lebih dalam gitu, padahal kan akhirnya ibunya yang sakit. Pengennya cepet ajaa P: ”oke, kalo kualitas mental nunjukin watak Arthur Fleck ada juga

gak?”

N: ”maksutnya gimana tuh?”

P: ”kaya mentalnya dia nunjukin wataknya ga?”

N: ”ohh iya.. dia kan sakit ya, jadi terlalu ekspresif terhadap sesuatu gitu, kaya pas selesai ngebunuh, dia kan langsung joget-joget tuh”

P: ”oke, next, ada gak gaya bicara, kosa kata, penekanan yang dia ucapin yang melambangkan wataknya?”

N: ”yang gue inget, dia tuh menggunakan kata-kata abstrak, kaya life is comedy itu tuh nunjukin kalo dia suka berkhayal... Gak expect aja gue sama ni orang”

P: ”perubahan Arthur Fleck menjadi Joker yang lo ingat dari segi apa?”

N: ”dari segi penampilan berubah banget, pas dia jadi Joker dia jadi pake baju badut terus”

P: “oke, next, Arthur Fleck atau Joker punya ciri khas gak si?” N: “senyumnya lebar, badannya kurus dan badut!”

P: “nama ‘Joker’ itu sendiri ada artinya gak si menurut lo, atau melambangkan apa gitu?”

N: “ada kaya sebagai lambang badut gitu deh..”

P: “lo terbawa suasana gak ketika liat tokoh Arthur Fleck?” N: “iya.. apalagi pas video dia ditayangin Murray, ‘anjir anjir’

ternyata jahat banget ni orang”

P: “menurut lo baik/buruk pilihan Arthur Fleck menjadi seorang Joker?”

N: “baik karena dia mau apa yaa mau nunjukin ‘gue bisa ngelawan lho jangan lo mentang-mentang giniin (perlakuan orang-orang) gue terus bisa seenaknya’”

P: “ahahahahah menurut lo apa yang membekas dari tokoh Arthur Fleck?”

Universitas Pertamina - 121

N: “yang membekas mm.. dia jahat tapi mau ngelawan” P: “menurut lo apa yang menarik dari film ini?”

N: “perjalanan hidup tokoh Arthur Fleck.. terus sama bullying-bullying di hidupnya”

P: “oh temanya maksud lo?” N: “iya”

Nama: FM Umur: 20 tahun

Jenis Kelamin: Perempuan

Domisili: Pasar Minggu Jakarta Selatan

Status: Mahasiswa Komunikasi Universitas Pertamina Hobi: Main bersama kucing, menggambar

Kesibukan: Menyelesaikan skripsi Jumlah nonton film Joker: 1x Tanggal Wawancara: 4 Januari 2020 Keterangan:

P: Peneliti Y: Informan FM

Catatan Lapangan

Kode Transkrip Data Wawancara

Informan 2 P: “oke yang pertama, siapa tokoh utama film Joker dan kenapa? Siapa tokoh pendukung film Joker dan kenapa?”

Y: “tokoh utama film Joker yaaa Joker sendiri, terus tokoh pendukungnya ibunya, temen-temennya dipekerjaannya, sama.. sama itu yang jadi bapak tirinya pokoknya yang diexcuse bapak tirinya”

P: “oke lanjut, siapa tokoh protagonis difilm Joker?” Y: “protagonis tuh apa sih, itu yang baik yaa..” P: “mungkin..”

Y: “oh gitu.. aduh gue takut nih.. ahahahaha tokoh protagonis di Joker si Joker”

P: “kenapa tuh?”

Y: “karena dia jahat ada alasannya, tidak yang selalu jahat itu antagonis”

P: “jadi siapa tokoh antagonisnya?”

Y: “tokoh antagonis si bapaknya itu yang pemerintah itu sama.. tunggu-tunggu... udah itu aja deh”

P: “kenapa bapaknya antagonis?”

Y: “aduh kenapa yaa.. ya karena dia yang mendorong Joker melakukan tindakan jahat”

P: “kalo tokoh yang mendorong jalannya cerita siapa Ra?” Y: “Joker, karena dia tokoh utama”

P: “oke, lanjut siapa tokoh yang berupaya menyelesaikan masalah dalam film Joker?”

Y: “Joker kayanya ahahahaha”

P: “menurut lo Ra, watak tokoh Arthur Fleck tuh kaya gimana?” Y: “dia sebenernya apa yaa.. penyabar ahahahaha cuma

orang-orang di sekitarnya terus menekan dia, jadi dia gak sabar lagi untuk membunuh”

P: “kenapa lo bilang kaya gitu? Apa ada unsur yang mendukung hal tersebut?”

Y: “ya karena waktu itu dia digebukin di kereta, terus yang waktu papan dia diambil anak-anak terus dipukulin dan lain-lain” P: “ada gak dialog yang menunjukkan watak Arthur Fleck dalam

film tersebut?” Y: “yah gak inget Nay”

P: “lanjut, ada gak penjelasan dari tokoh lain mengenai watak Arthur Fleck?”

Y: “maksudnya tokoh lain jelasin wataknya dia?” P: “iya”

Y: “seinget gue enggak”

P: “dari segi penampilan, ada gak yang menunjukkan watak Arthur Fleck?”

Y: “hmm.. penampilannya..”

P: “Arthur Fleck dan Joker adalah orang yang sama kan?”

Y: “iya.. hmm ada pas diakhir sih Nay yang dia senyum pake darah itu kaya menurut gue dia pengen nunjukin kalo ‘udahlah gue gak mau (jadi orang yang) baik-baik lagi’”

P: “ooh.. lanjut, ada gak tindakan yang menjelaskan watak Arthur Fleck?”

Y: “adaaa, itu yang waktu dia digebukin di kereta, kaya yaudah pasrah gitu kan, tapi lama-lama dia kaya kesel gitu terus akhirnya dia ngebunuh”

P: “menurut lo nama ‘Joker’ melambangkan sosok Joker itu sendiri gak? Atau nama Joker punya arti gak?”

Y: “Joker tuh menurut gue kaya kan dia punya penyakit ketawa itu kan, kesannya dia becanda mulu, jadi kaya joke, Joker orang-orang yang suka becanda”

P: “oh jadi ada ya Ra.. lanjut, ada gak penggambaran kualitas mental yang menjelaskan watak Arthur Fleck?”

F; “oh ada kaya bipolar itu kan kaya penyakit dia bisa seneng atau sedih banget, mungkin yang seneng banget bisa ngaruh ke ketawanya.. terus kalo yang sedih itu mungkin pas dia diisengin sama temen-temennya jadi dia kaya suka marah-marah”

Universitas Pertamina - 122

Y: “gue ngerasa empati sih kaya kasian banget sih jadi dia.. gue jadi merasakan jadi dia.. kaya hee kaya apa yaa kaya gue tau pasti itu sedih banget digituin sama orang-orang jadi kaya gitu deh kasian”

P: “menurut lo ada gak perubahan sifat Arthur Fleck dari awal sampai akhir cerita?”

Y: “ada, kalo diawal cerita dia hmm masih peduli sama sekitar, pas akhir cerita dia udah gak peduli lagi”

P: “menurut lo, siapa tokoh yang menyebabkan konflik dalam film ini?”

Y: “menurut gue, eeh yang tiga cowo yang di kereta itu karena itu pertama kali dia bunuh orang jadi itu konflik banget buat dia gitu kan, terus yang kedua itu ibunya karena dia itu jadi terpukul banget pas dia tahu kalo ternyata itu bukan ibunya dia

P: “menurut lu apa sih yang membuat film ini jadi menarik?” Y: “menurut gue film ini jadi menarik adalah tanggapan-tanggapan

orang sebelum gue menonton film ini, karena tanggapannya itu kaya heboh banget gitu lho.. kaya ada yang sampe nangis sampe sesek napas jadi gue tertarik buat nonton”

P: “menurut lo, Arthur Fleck atau Joker ini punya ciri khas gak?” Y: “menurut gue ciri khas Arthur Fleck ini dia baik sabar sama apa

yaaa penyabar, terus kalo Joker dia udah gak peduli lagi sama sekitarnya”

P: “menurut lo, penampilan dia kaya bajunya, wajahnya, gaya bicaranya melambangkan sifat dia gak sih?”

Y: “ahahhaha menurut gue, bajunya wajahnya sama gaya bicaranya hmm mungkin gaya bicaranya sih kaya tadi gue bilang, kalo udah jadi Joker dia udah gak peduli lagi, jadi gaya bicaranya juga ikut-ikut gak peduli, kaya dia ngomong yang di tv itu suka-suka dia mau ngomong apa”

P: “next, menurut lo baik/buruk pilihan Arthur Fleck saat memilih untuk menjadi seorang Joker?”

Y: “menurut gue sih enggak, karena yaa membunuh itu tidak baik ya kawan-kawan, tapi, itu kalo misalkan yang terjadi di sekitar gue, cuma karena ini difilm jadi mungkin audiens suka” P: “pertanyaan terakhir disesi pertama, apa hal yang membekas

setelah kamu menonton Joker?”

Y: “hal yang membekas ya kaya kasian aja ya kaya ‘anjir kok ada si orang sejahat itu padahal dia gak berbuat apa-apa’ gitu aja sih”

Nama: FD Umur: 21 tahun Jenis Kelamin: Laki-Laki

Domisili: Swadarma, Jakarta Selatan

Status: Mahasiswa Arsitektur Universitas Sriwijaya Kesibukan: Freelance jasa maket dan kuliah

Hobi: Main basket, bikin sketsa ruangan suasana, nonton film Jumlah nonton film Joker: 1 1/2x

Tanggal Wawancara: 5 Januari 2020 Keterangan:

P: Peneliti A: Informan FD

Catatan Lapangan

Kode Transkrip Data Wawancara Informan 3 P: “menurut lo siapa tokoh utama di film Joker?”

A: “tokoh utama si Arthur Flecknya karena apa ya semua konflik difilm nunjuk ke dia”

Dalam dokumen PENOKOHAN FILM JOKER KARYA TODD PHILLIPS (Halaman 126-149)

Dokumen terkait