• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Peneliti menyadari bahwa dari hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas masih terdapat banyak kekurangan dan belum sempurna. Penelitian kedepannya diaharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih baik. Berikut beberapa masukan yang disarankan peneliti bagi instansi terkait dan penelitian selanjutnya:

1. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamaddukeleeng diharapkan untuk memenuhi biaya-biaya lingkungan secara optimal serta pengungkapan biaya lingkungan lebih transparan, agar menjadi nilai tambah dan terwujudnya integritas bagi rumah sakit.

2. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis perlakukan biaya lingkungan yang juga poertanggungjawaban RSUD terhadap masyarakat sekitar serta kinerja yang dihalsikan dala kegiatan operasionalnya, sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memfokuskan kepada perlakuan-perlakuan biaya-biaya dan dapat merumuskan sebuah konsep untuk perlakuan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit.

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.W. 2015. Pengaruh Tekanan Stakeholders dan Tanggungjawab Sosial terhadap Penerapan Akuntansi Lingkungan di Kawasan Industri Makassar. Assets, 5(1): 105-114.

Almilia, L.S dan D.Wijayanto 2007. Pengaruh Environmentl Performance dan Environmental Disclousue terhadap Economic Performance. Paper Accounting Conference Universitas Indonesia tanggal 7-9 Nopember.

Aniela, Y. 2012. Peran Akuntansi Lingkungan Dalam Meningkatkan Kinerja Lingkungan Dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Berkala Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1 (1): 137-149.

Anonim. “Akuntansi Lingkungan”. Google.Search.co.id. (29 November 2013) Astuti, N. 2012. Mengenal Green Accounting. Permana, 4(1): 69-75.

Bebbington, J. 2001. Sustainable development: a review of the international development, business and accounting literature. Accounting Forum, 25(3) Burhany, D.I. 2014. Pengaruh Implementasi Akuntansi Lingkungan terhadap Kinerja

Lingkungan dan pengungkapan Informasi Lingkungan. Proceeding SNEB: 1-8. Burnett, R.D. dan D.R. Hansen (2008). Ecoefficiency: Defining a role for

environmental cost manajement. Accounting, Organizations and Proceeding SNEB, 2014: Hal. 6 Society, Vol. 33, pp. 551_581.

Dewi, S.R. 2016. Pemahaman dan Kepedulian Penerapan Green Accounting. Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis & Call For Paper FEB UMSIDA: 497-511.

Dharmayanti, V. 2011. Lingkungan Etika dan Akuntansi, http://www.scribd. com/ doc 52765804 /LINGKUNGAN-ETIKA-DAN AKUNTANSI-edit ei, S. dan D. Kartika. 2013. Penerapan Akuntansi Lingkungan di RSUD Tarakan Jakarta. Undergraduate Theisis BINUS, 2

Elkington, J. 1997. Accounting For The Triple Bottom Line. Measuring Business Excellence, 2(3(): 18-22.

Hansen, D.R. dan Mowen, M.M. (2007) Managerial Accounting. 8th Edition. South-Western: Thomson.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/blje/article/view/112

IFAC (International Federation og Accountants) (2005) International Guidance Dokument: Environmental Management Accounting.

Ikhsan Arfan. Akuntansi Lingkungan dan pengungkapannya. Yogtakarta: Graha Ilmu. 2008.

59 T

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 340/MENKES/PER/III/2010 tentang Rumah sakit

Kusumaningtias, R. 2013. Green Accounting Mengapa dan Bagaimana? Proceeding seminar nasional dan call for papers sancall 3(5): 137-149

Mulyadi, 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi 3, Jakarta: Salemba Empat. Nath

Pratiwi, W.M. 2013. Akuntansi Lingkungan Sebagai Strategi Pengelolaan dan Pengungkapan Tanggungjawab Lingkungan pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Akuntansi Unesa, 2(1):9

Republik Indonesia. (2014). Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya.

Sari, S.N. Sudjana, dan D.F. Azizah. 2013. Penerapan Akuntansi Lingkungan Untuk Mengoptimalkan Tanggungjawab Industri Gula. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 2(1):154

Stephanus, D. 2015. Triple Bottom Line: Menggagas Bisnis dan Aktivitas Ekonomi Yang Bertanggungjawab Pada Bumi, Manusia dan Entitas Ekonomi. https://daniels-stephanus.blospot.co.id/2015/15/05triplebottom-line

Suartana, I. W. 2010. Akuntansi Lingkungan dan Tripple Bottom Line Accounting: Paradigma Baru Akuntansi Bernilai Tambah. Bumi Lestari Journal Of Environment, 10 (1): 105-112.

Sucipto, 2003. Penilaian Kinerja Keuangan, Jurnal Akuntansi, © 2003 Digitized by USU Digital Library.

Suratno, Ignatius Bondan et all, “Pengaruh Enviromental Performance Terhadap Enviromental Disclosure dan Economic Performance (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2004”, Jurnal Riset Akuntansi Vol.10 No.2, Jakarta, 2007

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Wardah, S dan Y. Astini. 2018. Pemahaman Manajemen Rumah Sakit Tentang Pentingnya Kinerja Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan. Valid Jurnal, 15(2):99-111

Yanti, F dan N. K. Rasmini. 2015. Analisis Pengungkapan Triple Bottom Line Dan Faktor Yang Mempengaruhi: Studi Kasus Di Perusahaan Indonesia Dan Singapura. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 13(2): 499-512.

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 62 L 61 o

63

Lampiran 2

Pertanyaan Wawancara Staf Bagian Perencanaan

1. Apakah keuntungan (profit) menjadi tujuan utama dan terpenting dalam setiap kegiatan rumah sakit?

2. Selain faktor ekonomi, faktor apa yang penting untuk keberlangsungan rumah sakit?

3. Apakah pihak rumah sakit telah menggunakan pendekatan triple bottom line dalam praktek rumah sakit? dan sejak kapan?

4. Keuntungan apa yang didapatkan rumah sakit dalam menggunakan pendekatan triple bottom line?

5. Apakah ada keluhan dari pasien atau masyarakat tentang lingkungan sekitar rumah sakit?

6. Bagaimana bentuk tanggungjawab rumah sakit terhadap lingkungan?

7. Bagaimana sistem pelaporan biaya lingkungannya? Apakah sistem pelaporannya 3 bulan atau 6 bulan sekali?

8. Apa saja upaya yang dilakukan dalam meningkatkan pelayanan rumah?

9. Bagaimana cara pihak rumah sakit menjaga ingkungannya agar tetap bersih dan aman untuk pasien, karyawan, dan rumah sakit sekitar?

Pertanyaan Wawancara Kepala PAB dan Instalasi IPAL

1. Dari proses kegiatan operasional rumah sakit tentunya menghasilkan limbah, limbah apa saja?

2. Bagaimanacara rumah sakit mengelolah limbahnya? 3. Limbah ini berasal dari kegiatan operasional bagian apa?

4. Air limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat potensial, bagaimana tahap-tahap pengolahan limbah sebelum di buang?

5. Apa dalam biaya pemeliharan terdapat komponen biaya lingkungan lainnya? 6. Bagaimana sistem pelaporan biaya lingkungannya? Apakah 3 bulan atau 6 bulan

sekali?

7. Apakah selama ini masyarakat sekitar rumah sakit pernah mengeluh tentang pengelolaan limbah yang kurang baik?

8. Bagaimana strategi pihak rumah sakit dalam meminimalkan masalah?

Pertanyaan Wawancara dengan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit

1. Apakah lingkungan disekitar rumah sakit terjaga?

2. Apakah ada dampak negative dari limbah rumah sakit yang ibu rasakan?

3. Apakah pihak rumah sakit telah berupaya dengan baik untuk menanggulangi pencemaran lingkungan

4. Apakah pihak rumah sakit telah bertanggung jawab penuh terhadap limbah operasionalnnya?

5. Apakah selama ini masyarakat pernah mengeluh kepada pihak rumah sakit tentang pengolahan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan sekitar rumah sakit?

65

Lampiran 3

Daftar Nama Informan

Informan Pertama

Nama : Kartika Amiluddin, S.KM., M.Kes Pekerjaan : Staf Bidang Perencanaan

Informan Kedua

Nama : Andi Firman

Pekerjaan : Kepala PAB dan Instalasi IPAL

Informan Ketiga

Nama : Nasira

Lampiran 4

Transkip Hasil Wawancara

1. Transkip Wawancara Peneliti dengan Staf Bidang Perencanaan

Nama : Kartika Amiluddin, S.KM., M.Kes Jabatan : Staf Bidang Perencanaan Hari/Tanggal : Rabu, 02 September 2020

Pukul : 11.40

Wawancara : Di RSUD Lamaddukelleng

Peneliti Apakah keuntungan (profit) menjadi tujuan utama dan terpenting dalam setiap kegiatan rumah sakit?

Ibu Kartika Tidak, karena pihak rumah sakit juga memperhatikan lingkungan dan masyarakat sekitar, walaupun rumah sakit juga tetap memaksimalkan laba (profit). Rumah sakit tidak seperti perusahaan manufaktur yang memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Peneliti Selain faktor ekonomi, faktor apa yang penting untuk

keberlangsungan rumah sakit?

Ibu Kartika Tentunya kita disini memperhatikan lingkungan dan kenyamanan pasien serta masyarakat sekitar rumah sakit.

Peneliti Apakah pihak rumah sakit telah menggunakan pendekatan triple bottom line dalam praktek rumah sakit? dan sejak kapan?

Ibu Kartika Sebelumnya kami belum pernah mendengar yang namanya konsep triple bottom line, tetapi kita sudah memperhatikan lingkungan dari sejak awal rumah sakit beroperasi. Karena jika hanya fokus pada keuangan saja, maka hal itu tidak akan menjamin rumah sakit dapat tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan rumah sakit akan terjamin jika memperhatikan dimensi yang lainnya, termasuk dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Peneliti Keuntungan apa yang didapatkan rumah sakit dalam menggunakan pendekatan triple bottom line?

Ibu Kartika Selain keuntungan profit, rumah sakit juga mendapat citra yang baik di mata masyarakat karena mengelola limbahnya dengan baik.

67

Peneliti Apakah ada keluhan dari pasien atau masyarakat tentang lingkungan sekitar rumah sakit?

Ibu Kartika Keluhan pasti ada walaupun bukan masalah yang besar, pihak rumah sakit sesegera mungkin menyelesaikan masalahnya

Peneliti Bagaimana bentuk tanggungjawab rumah sakit terhadap lingkungan?

Ibu Kartika Bentuk tanggungjawabnya yaitu dengan mengelola limbahnya, membuang sampah pada tempatnya, dan memperhatikan kenyamanan pasien.

Peneliti Bagaimana sistem pelaporan biaya lingkungannya, apakah sistem pelaporannya 3 bulan atau 6 bulan sekali?

Ibu Kartika Untuk pelaporan biaya-biayanya dilakukan setiap bulan Peneliti Apa saja upaya yang dilakukan dalam meningkatkan

pelayanan rumah sakit?

Ibu Kartika Agar bisa memberikan pelayanan kepada pasien, maka sarana pelayanan harus dapat menggunakan data dan memprediksikan pelayanan untuk masa mendatang. Sarana pelayanan kesehatan perlu mengembangkan kurikulum untuk meningkatkan empaty para profesionalnya dengan itu memberikan kepuasan bagi pasien dan akan menumbuhkan citra yang baik dimata pasien dan masyarakat.

Peneliti Bagaimana cara pihak rumah sakit menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan aman untuk pasien, karyawan, dan rumah sakit sekitar?

Ibu Kartika Tentunya dengan tidak membuang sampah sembarangan, mengelola limbahnya agar lingkungan tidak tercemar, membersihkan setiap ruangan yang ada di rumah sakit dengan petugas kebersihan

2. Transkip Wawancara Peneliti dengan Kepala PAB dan Instalasi IPAL

Nama : Andi Firman

Jabatan : Kepala PAB dan Instalasi IPAL Hari/Tanggal : Rabu, 02 September 2020 Pukul : 10.35

Wawancara : Di RSUD Lamaddukelleng

Peneliti Dari proses kegiatan operasional rumah sakit tentunya menghasilkan limbah, limbah apa saja?

Bapak Andi Firman Ada tiga yaitu: domestik, inveksius dan non-inveksius Peneliti Bagaimana cara rumah sakit mengelolah limbahnya? Bapak Andi Firman Sebelum dibuang limbahnya dipisahkan di TPS, baru

setelah itu diolah di bagian Instalasi IPAL dan gedung yang disamping namanya tempat penyimpanan sementara limbah B3.

Peneliti Limbah ini berasal dari kegiatan operasional bagian apa?

Bapak Andi Firman Limbahnya berasal dari gedung perawatan, poliklinik, laboratorium, koperasi, dapur, dan bansal perawatan Peneliti Limbah rumah sakit merupakan salah satu sumber

pencemaran lingkungan yang sangat potensial, bagaimana tahap-tahap pengolahan limbah sebelum di buang?

Bapak Andi Firman Yang pertama yaitu pemisahan limbah dari sumbernya dengan menggunakan kantung plastik warna yang menunjukkan kemana kantong plastik harus diangkut, yang kedua penyimpanan limbah sesuai dengan jenis limbahnya, ketiga yaitu penanganan limbah sesuai dengan jenis limbahnya, keempat pengangkutan limbah, dan yang terakhir pembuangan limbah.

Peneliti Apakah dalam biaya pemeliharan terdapat komponen biaya lingkungan lainnya?

Bapak Andi Firman Untuk masalah biayanya pihak rumah sakit memang membuat anggarannya atau ada dana tersendirinya, tetapi bukan Instalasi IPAL yang catat anggarannya. dibagian perencanaan itu catat. Masalah lingkungan harus memang dianggarkan setiap tahun, dan anggaran

69

yang diusulkan itu ke bagian perencanaan baru ke pihak manajemen. Kita disini cuma melaporkan kegiatan dibagian IPAL dan diberitahu kalau ada masalah kerusakan seperti air pipa yang bermasalah. Peneliti Bagaimana sistem pelaporan biaya lingkungannya,

Apakah 3 bulan atau 6 bulan sekali?

Bapak Andi Firman Pelaporannya setiap 3 bulan sekali tetapi hanya melaporkan kegiatan tanpa biaya.

Peneliti Apakah selama ini masyarakat sekitar rumah sakit pernah mengeluh tentang pengelolaan limbah yang kurang baik?

Bapak Andi Firman Yang saya ketahui pihak rumah sakit tidak pernah mendapatkan keritikan atau keluhan tentang lingkungan didalam maupun diluar rumah sakit. Kalaupun ada Peneliti Bagaimana strategi pihak rumah sakit dalam

meminimalkan masalah?

Bapak Andi Firman Setiap ada masalah segera mungkin ditangani seperti keluhan-keluhan tentang internal dan eksternal rumah sakit.

3. Transkip Wawancara Peneliti dengan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit

Nama : Nasira

Jabatan : Ibu Rumah Tangga

Hari/Tanggal : Rabu, 02 September 2020 Pukul : 13.20

Wawancara : Di kediaman Ibu Nasira

Peneliti Apakah lingkungan disekitar rumah sakit terjaga?

Ibu Nasira Menurut saya sudah terjaga, dilihat dari rumah sakit yang telah menyiapkan tempat sampah di setiap sudut dan ruangan serta di pintu masuk dan keluar. Dan masyarakat yang disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya.

Peneliti Apakah ada dampak negative dari limbah rumah sakit yang ibu/bapak rasakan?

Ibu Nasira Yang saya tau selama ini rumah sakit menjaga kebersihannya dengan baik, begitu pula dengan limbahnya.

Peneliti Apakah pihak rumah sakit telah berupaya dengan baik untuk menanggulangi pencemaran lingkungan?

Ibu Nasira Jelas karena pihak rumah sakit telah mengikuti prosedur dalam mengelola limbanya agar tidak mecemari lingkungan.

Peneliti Apakah pihak rumah sakit telah bertanggung jawab penuh terhadap limbah operasionalnnya?

Ibu Nasira Menurut saya sudah bertanggungjawab dengan cara mengelolah limbahnya dengan baik, agar tidak mencemari lingkungan dan membuat pasien atau masyarakat merasa nyaman dan aman.

Peneliti Apakah selama ini masyarakat pernah mengeluh kepada pihak rumah sakit tentang pengolahan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan sekitar rumah sakit?

Ibu Nasira Setau saya tidak pernah mengeluh mengenai lingkungan, rata-rata mengeluhnya masalah yang lain seperti pelayanannya yang masih kurang baik.

71

Lampirang 5

Lampiran 6

75

Lampiran 7

77

BIOGRAFI PENULIS

Mandaryani pangillan Manda lahir di Limporiattang pada tanggal 14 Mei 1998 dari pasangan suami istri Bapak Abdul Rahman dan Ibu Nursia. Peneliti adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Desa Tadang Palie, Kecamatan Pammana, Kabupaten Wajo.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri 103 Tadang Palie lulus tahun 2010, SMP Negeri 4 Pammana lulus tahun 2013, SMA Negeri 1 Pammana yang sekarang menjadi SMA Negeri 9 Wajo lulus tahun 2016, dan mulai tahun 2016 mengikuti Program S1 Akuntansi Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

75 T 77

Dokumen terkait