• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MAN 4 Jakarta, maka peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah hendaknya sering mengadakan peningkatan terhadap kompetensi profesional guru dan dapat mempertahankan lembaga yang sudah baik menjadi

lebih baik lagi dan lebih berkembang dengan memberikan dukungan dan motivasi serta menyediakan sarana prasarana yang dibutuhkan.

2. Bagi Lembaga Pendidikan

Hendaknya melengkapi sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan keagamaan menambah koleksi buku di perpustakaan agama dan cerita-cerita yang bernuansa islami sehingga dapat menambah minat baca dan pengetahuan mereka. 3. Bagi Guru PAI

Agar pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, guru PAI hendaknya lebih mempererat hubungan dan menjalin relasi yang baik dengan siswanya sebagai upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa-siswanya.

Bagi guru PAI yang belum menggunakan media sebaiknya dapat memanfatkan media yang telah ada karena akan membuat proses belajar mengajar lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dari guru. Dan pelajarannya jelas akan membuat siswa lebih mudah untuk memahami dan lebih tertarik untuk lebih mendalami materi.

97

Berpengaruh. Surabaya: CV Fitrah Mandiri, 2005.

Ahmadi, Iif Khoiru dan Amri, Sofan. Strategi Pembelajaran Sekolah Berstandar Intenasional & Nasional. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002. --- Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2002.

Daradjat, Zakiyah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

--- Metodologi Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: PT

Kumudasmoro Grafindo, 1994.

Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, 2006.

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009.

Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama, 2007.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009. --- Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007.

Kunandar. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2007.

M, Sardiman A. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali, 1998.

MTT, A Malik, dan Anwar Sumarsih. Kompetensi Guru dan Peningkatan

Kualitas Pendidikan”.Penamas, Vol. 3, 2005.

Mukhid, Abd. Nuansa; Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial & Keagamaan. Pusat Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat STAIN Pamekasan, 2009. Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2009.

--- Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Musfah, Jejen. Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana, 2011.

Nashar. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press, 2004.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Nuraida dan Aulia, Rihlah Nur. Character Building Guru PAI. Jakarta: Alia, 2008.

Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional & Implementasi Kurikulum. Jakarta: PT Ciputat Press, 2005.

Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta2013.

Permadi, Dadi dan Arifin, Daeng. Panduan Menjadi Guru Profesional. Bandung: Nuansa Aulia, 2013.

Sabri, M. Alisuf. Pengantar Ilmu Pendidikan. UIN Jakarta Press, 2005. Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana, 2008.

Sastrawijaya, Tresna. Pengembangan Program Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Saudagar, Fachrudin dan Idrus, Ali. Pengembangan Profesionalitas Guru. Jakarta: Gaung Persada Press, 2009.

Shaleh, Abdul Rahman. Pendidikan Agama dan Pembangunan Watak Bangsa. Jakarta: PT rafindo Persada, 2005.

Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana, 2009.

Smit, Abdul Rahman B. Al-Qur’an dan Terjemahannya ed. Revisi Terbaru.

Semarang: CV. Asyifa’, 1999.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Sulhan, Najib. Karakter Guru Masa Depan Sukses & Bermartabat, Surabaya: Jaring Pena, 2011.

Surakhmad, Suharsimi. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: PT Tarsito, 1990. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2008.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994.

Tuna, Jim Ronny. Jurnal Pendidikan No. 3 / Volume13, (Lembaga Penelitian Universitas Manado). Edisi Desember 2009.

http://hiskiamanggopa.wordpress.com, Dikutip 11, Okt 2012.

Uno, Hamzah B. Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Usman, M Basyiruddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press, 2002.

--- Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008.

UU RI No. 14 Tahun 2005. Undang-undang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Yamin, Martinis. Sertifikasi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press, 2006.

--- Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press, 2009.

DI MAN 4 JAKARTA

Hari/tanggal : Jum’at, 07 Februari 2014 Responden : Dra. Hj. Isnadiar Dekok, M.M. Jabatan : Kepala Sekolah

Waktu : 08.50-09.22 Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana menurut Ibu mengenai kompetensi profesional guru di MAN 4 Jakarta khususnya guru PAI?

2. Untuk membina kompetensi guru, program apa saja yang telah dilaksanakan di sekolah ini?

3. Upaya apa yang Ibu lakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun program pembelajaran?

4. Upaya apakah yang Ibu lakukan untuk mempertahankan motivasi guru di MAN 4 Jakarta?

5. Bagaimana keefektifan pelaksanaan pembinaan kompetensi profesional guru di MAN 4 Jakarta, khususnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran?

6. Faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan kompetensi profesional guru?

7. Pernakah Ibu mengikutsertakan guru-guru dalam pendidikan dan pelatihan (diklat) untuk para guru bidang studi?

guru, ada 4 kompetensi: pedagogik, sosial, pribadi dan profesional. Harus memenuhi standar keempat kompetensi tersebut.

2. Workshop untuk meningkatkan kompetensi guru, dan pelatihan-pelatihan lainnya. 3. Melalui workshop pembuatan perangkat, lalu dimonitoring melalui supervisi. 4. Memberikan reward-reward kepada guru yang bisa mendongkrak nilai-nilai siswa. 5. Melalui supervisi sebaya, riset studi, lesson studi. Dengan merekam video guru ketika

mengajar dan dikoreksi oleh guru-guru lain serta diberi masukan.

6. Faktor pendukung: tersedianya sarana prasana yang dapat mendukung setiap aktivitas yang dilakukan guru.

Faktor penghambat: masih ada beberapa guru yang tingkat SDM nya yang masih kurang, tetapi akan diusahakan untuk diminimalisir agar para guru dapat terus meningkatkan keprofesionalannya.

7. Iya, selalu mengikutsertakan guru-guru jika ada kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasannya di luar atau di dalam sekolah.

8. Iya, melalui supervisi sebaya, guru senior, dan lesson studi.

Jakarta, 07 Februari 2014

Interviewee, Interviewer,

DI MAN 4 JAKARTA

Informan: Guru PAI (Qur’an Hadits) MAN 4 Jakarta

Responden : Dra. Hj. Kholiyah Thahir, M.A Hari/tanggal : Kamis, 09 Januari 2014

Tempat Wawancara : Ruang Agama Waktu : 09.33 - 11.10

Daftar Pertanyaan:

1. Menurut bapak/ibu apa makna profesional?

2. Apakah bapak/ibu dalam melaksanakan pembelajaran PAI menggunakan metode? Metode apa yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran?

3. Apa yang bapak/ibu lakukan jika anda tidak hadir di kelas?

4. Apa upaya bapak/ibu untuk meningkatkan kualitas penguasaan materi? 5. Apakah bapak/ibu selalu membuat RPP?

6. Bagaimana cara bapak/ibu memastikan bahwa metode atau strategi yang anda gunakan sudah tepat?

7. Apakah ada kesulitan dalam penggunaan metode yang anda gunakan? 8. Bagaimana usaha bapak/ibu dalam meningkatkan kualitas diri? 9. Menurut bapak/ibu apakah makna motivasi belajar siswa? 10.Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa bapak/ibu?

11.Usaha apa yang bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?

12.Menurut bapak/ibu apakah profesionalisme seorang guru dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa? Alasannya?

Daftar Jawaban

1. Suatu profesi yang didalami oleh seorang guru terhadap suatu materi. Sesuai dengan bidangnya.

2. Ceramah, tanya jawab, diskusi, reading guide dll.

3. Menelfon ketua program, memberikan tugas kepada ketua program untuk memberikan kepada siswa, dan menyerahkan foto copy RPP.

4. Harus mengikuti perkembangan, tidak hanya dari buku, mencari dari internet, dan saya melakukan kunjungan ke negara-negara lain untuk menambah wawasan, dan saya suka melakukan test timony diakhir pembelajaran.

8. Banyak membaca, dan saya memperdalamnya dengan menulis, Alhamdulillah saya sudah membuahkan karya tulis saya, itu salah satu cara yang saya lakukan untuk meningkatkan kualitas diri.

9. Mendorong anak untuk belajar. karena pada dasarnya anak-anak merasa minder sekolah di Madrasah, dan saya selalu memotivasi mereka karena pada dasarnya sekolah darimana pun latar belakangnya itu sama saja. Dan saya mencontohkan keadaan yang sesuai fakta karena banyak orang-orang hebat yang terlahir dari Madrasah.

10.Pada umumnya setiap anak butuh motivasi, karena tingkat motivasinya bertahap. Ketika selalu diberikan motivasi maka tingkat motivasinya akan bertambah.

11.Sebelum memulai pelajaran pasti saya salalu memotivasi mereka dengan kata-kata mutiara, quote orang-orang hebat untuk dapat menambah tingkat motivasi mereka.

12.Tentu sangat mempengaruhi, karena guru yang profesional akan disenangi dan disegani oleh siswa. Siswa jadi lebih antusias dalam menerima pelajaran. dan apabila seorang guru tidak profesional dalam bidangnya, maka materi yang disampaikan akan mengambang, siswa pun menjadi jenuh, bosen, dan mengantuk.

Jakarta, 09 Januari 2014

Interviewee, Interviewer,

DI MAN 4 JAKARTA

Informan: Guru PAI (Fiqih) MAN 4 Jakarta Responden : Khairunnisa, S.Ag

Hari/tanggal : Selasa, 07 Januari 2014 Tempat Wawancara : Ruang Tamu

Waktu : 08.15 - 08.30

Daftar Pertanyaan:

1. Menurut bapak/ibu apa makna profesional?

2. Apakah bapak/ibu dalam melaksanakan pembelajaran PAI menggunakan metode? Metode apa yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran?

3. Apa yang bapak/ibu lakukan jika anda tidak hadir di kelas?

4. Apa upaya bapak/ibu untuk meningkatkan kualitas penguasaan materi? 5. Apakah bapak/ibu selalu membuat RPP?

6. Bagaimana cara bapak/ibu memastikan bahwa metode atau strategi yang anda gunakan sudah tepat?

7. Apakah ada kesulitan dalam penggunaan metode yang anda gunakan? 8. Bagaimana usaha bapak/ibu dalam meningkatkan kualitas diri? 9. Menurut bapak/ibu apakah makna motivasi belajar siswa? 10.Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa bapak/ibu?

11.Usaha apa yang bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?

12.Menurut bapak/ibu apakah profesionalisme seorang guru dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa? Alasannya?

Daftar Jawaban:

1. Profesional itu adalah untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikan di Indonesia. Dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik.

2. Iya, metode yang saya gunakan seperti metode diskusi, jigsaw, tanya jawab dan ceramah. 3. Memberikan amanat tugas kepada guru piket agar tugas tersebut dikerjakan oleh siswa. 4. Saya lebih banyak membaca, mencari tahu dari referensi lain, menghubungkan fenomena

yang ada ke materi yang akan diajarkan. 5. Iya.

8. Saya sedang mengambil pendidikan S2 agar tidak stak ilmu yang saya dapat, karena ilmu itu selalu berkembang.

9. Memberikan dorongan, memberikan semangat kepada siswa agar lebih semangat belajaranya, jangan men judge tapi harus kita berikan reward agar selalu semangat. 10.Dilihat dulu bagaimana tingkat belajarnya apakah menurun, jika menurun maka diberikan

pembinaan.

11.Memberikan pembinaan, memberikan tugas tambahan, dan memberikan perhatian agar lebih semangat dalam belajarnya.

12.Iya, jika guru itu profesional maka siswa akan bergairah dalam menangkap pelajaran, tapi jika kurang profesional maka siswa akan mengantuk, jenuh, dan bosan. Dan harus didukung oleh strategi yang tepat.

Jakarta, 07 Januari 2014

Interviewee, Interviewer,

DI MAN 4 JAKARTA

Informan: Guru PAI (Sejarah) MAN 4 Jakarta Responden : Dra. Rosmaniar

Hari/tanggal : Jum’at, 17 Januari 2014 Tempat Wawancara : Ruang Guru

Waktu : 08.55 – 09.15

Daftar Pertanyaan:

1. Menurut bapak/ibu apa makna profesional?

2. Apakah bapak/ibu dalam melaksanakan pembelajaran PAI menggunakan metode? Metode apa yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran?

3. Apa yang bapak/ibu lakukan jika anda tidak hadir di kelas?

4. Apa upaya bapak/ibu untuk meningkatkan kualitas penguasaan materi? 5. Apakah bapak/ibu selalu membuat RPP?

6. Bagaimana cara bapak/ibu memastikan bahwa metode atau strategi yang anda gunakan sudah tepat?

7. Apakah ada kesulitan dalam penggunaan metode atau strategi yang anda gunakan? 8. Bagaimana usaha bapak/ibu dalam meningkatkan kualitas diri?

9. Menurut bapak/ibu apakah makna motivasi belajar siswa? 10.Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa bapak/ibu?

11.Usaha apa yang bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?

12.Menurut bapak/ibu apakah profesionalisme seorang guru dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa? Alasannya?

Daftar Jawaban

1. Bekerja sesuai dengan bidangnya. 2. Iya. Seperti diskusi, dan tanya jawab.

3. Memberikan tugas sesuai dengan materi saat itu.

4. Banyak membaca, menggali informasi dari sumber lain, serta dari fakta-fakta yang ada. 5. Iya, harus.

6. Melihat dari hasil kerja siswa, baik dari ulangan harian atau ujian akhir. 7. Tidak ada.

11.Terus memberikan bimbingan, dan nasihat-nasihat yang baik.

12.Iya, jelas. karena profesional itu kan bekerja sesuai dengan bidangnya, jadi pekerjaan apapun itu apalagi seorang guru haruslah bekerja dengan profesional agar dapat membawa siswanya ke arah yang lebih baik.

Jakarta, 17 Januari 2014

Interviewee, Interviewer,

DI MAN 4 JAKARTA

Informan: Guru PAI (Akidah Akhlak) MAN 4 Jakarta Responden : Drs. H. Muhammad Elang Charta, AS

Hari/tanggal : Selasa, 28 Januari 2014 Tempat Wawancara : Ruang MGMP

Waktu : 08.57 – 09.20

Daftar Pertanyaan:

1. Menurut bapak/ibu apa makna profesional?

2. Apakah bapak/ibu dalam melaksanakan pembelajaran PAI menggunakan metode? Metode apa yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran?

3. Apa yang bapak/ibu lakukan jika anda tidak hadir di kelas?

4. Apa upaya bapak/ibu untuk meningkatkan kualitas penguasaan materi? 5. Apakah bapak/ibu selalu membuat RPP?

6. Bagaimana cara bapak/ibu memastikan bahwa metode atau strategi yang anda gunakan sudah tepat?

7. Apakah ada kesulitan dalam penggunaan metode atau strategi yang anda gunakan? 8. Bagaimana usaha bapak/ibu dalam meningkatkan kualitas diri?

9. Menurut bapak/ibu apakah makna motivasi belajar siswa? 10.Bagaimana tingkat motivasi belajar siswa bapak/ibu?

11.Usaha apa yang bapak/ibu lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?

12.Menurut bapak/ibu apakah profesionalisme seorang guru dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa? Alasannya?

Daftar Jawaban

1. Sesuai yang diharapkan oleh pemerintah, bahwa profesional itu benar-benar sesuai profesi sehingga bisa mendapatkan sertifikasi

2. Iya, metode ceramah, tanya jawab dan metode lainnya yang saya sesuaikan dengan keadaan anak itu sendiri

3. Alhamdulillah selama ini saya selalu mengutamakan tugas daripada yang lain-lain. Untuk menjadi tekad sebagai pejuang dibidang pendidikan

4. Banyak membaca, dan menguasai berbagai macam metode sehingga materi yang akan disampaikan kepada siswa akan lebih mudah dipahami

tergantung bagaimana siswanya

8. Banyak membaca dan mendengar, banyak mengikuti pelatihan dan pendidikan khusus 9. Anak itu benar-benar diberikan motivasi agar pelajaran itu dikuasai dan diamalkan

sehingga akan menjadikan masa depannya lebih baik 10.Tingkat motivasinya ada yang sedang, ada yang lebih 11.Diberikan penambahan materi

12.Jelas, karena guru itu sebagai uswah dan teladan bagi anak-anak murid itu sendiri sehingga predikat guru yang profesional bisa melekat jika guru yang mengajar itu memenuhi kriteria guru profesional.

Jakarta, 28 Januari 2014

Interviewee, Interviewer,

Nama Guru : Dra. Hj. Kholiyah Thahir, M.A Mata Pelajaran : Qur’an Hadits

Berilah tanda ( ) di bawah kolom (TIDAK) bila tidak melakukan, (YA) bila dilakukan dari masing-masing pernyataan di bawah ini!

No Aspek yang Diamati YA TIDAK

1. Mengatur tempat duduk masing-masing siswa sebelum melakukan proses pembelajaran

2. Pengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran

3. Mengajukan pertanyaan yang lalu sebelum masuk pelajaran baru

4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai

5. Memberikan penjelasan materi pelajaran

6. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 7. Memfasilitasi adanya interaksi antar siswa

8. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan guru 9. Melaksanakan pembelajaran aktif

10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 11. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 12. Memotivasi siswa untuk bertanya

13. Kemampuan menggunakan media pembelajaran 14. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

16. Penggunaan sumber belajar selain buku ajar dan LKS 17. Memberikan tugas dan latihan

18. Melakukan penilaian prestasi hasil pembelajaran peserta didik

19. Ketepatan penggunaan bahasa yang sesuai dengan perkembangan peserta didik

20. Melakukan konfirmasi memberikan kesimpulan dan tindak lanjut

21. Guru agama memberikan hadiah kepada siswa (berupa pujian, angka yang baik, dll)

mengembalikannnya setelah dikoreksi 25. Membantu kesulitan belajar siswa

26. Langsung memberikan nilai kepada siswa yang telah selesai mengerjakan tugas

27. Memberikan hasil ulangan tepat waktu

28. Nilai yang diberikan berupa angka bukan sekedar tanda tangan

29. Mengadakan remedial untuk nilai yang belum mencapai standar

Jakarta, 09 Januari 2014 Observer

Nama Guru : Drs. H. Elang Charta, AS Mata Pelajaran : Akidah akhlak

Berilah tanda ( ) di bawah kolom (TIDAK) bila tidak melakukan, (YA) bila dilakukan dari masing-masing pernyataan di bawah ini!

No Aspek yang Diamati YA TIDAK

1. Mengatur tempat duduk masing-masing siswa sebelum melakukan proses pembelajaran

2. Pengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran

3. Mengajukan pertanyaan yang lalu sebelum masuk pelajaran baru

4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai

5. Memberikan penjelasan materi pelajaran

6. Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi 7. Memfasilitasi adanya interaksi antar siswa

8. Memfasilitasi interaksi antar siswa dan guru 9. Melaksanakan pembelajaran aktif

10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 11. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 12. Memotivasi siswa untuk bertanya

13. Kemampuan menggunakan media pembelajaran 14. Kesesuaian media dengan materi dan strategi 15. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

16. Penggunaan sumber belajar selain buku ajar dan LKS 17. Memberikan tugas dan latihan

18. Melakukan penilaian prestasi hasil pembelajaran peserta didik

19. Ketepatan penggunaan bahasa yang sesuai dengan perkembangan peserta didik

20. Melakukan konfirmasi memberikan kesimpulan dan tindak lanjut

21. Guru agama memberikan hadiah kepada siswa (berupa pujian, angka yang baik, dll)

mengembalikannnya setelah dikoreksi 25. Membantu kesulitan belajar siswa

26. Langsung memberikan nilai kepada siswa yang telah selesai mengerjakan tugas

27. Memberikan hasil ulangan tepat waktu

28. Nilai yang diberikan berupa angka bukan sekedar tanda tangan

29. Mengadakan remedial untuk nilai yang belum mencapai standar

Jakarta, 27 Januari 2014 Observer

2. Petunjuk Pengisian

a. Angket ini bertujuan untuk penelitian tentang peran kompetensi profesional guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

b. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban (A, B, C, D) yang anda anggap sesuai dengan keadaan dan apa yang dialami selama proses belajar mengajar berlangsung

c. Jawablah pertanyaan ini sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sebenarnya

d. Jawaban yang anda berikan tidak akan berpengaruh terhadap nilai raport dan prestasimu karena angket ini untuk penelitian ilmiah

Penguasaan materi pelajaran

1. Penjelasan guru agama sesuai dengan tema yang sedang dibahas. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 2. Guru agama menjawab pertanyaan yang dilontarkan siswa dengan tepat.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 3. Guru agama menguasai setiap pokok bahasan yang diajarkan.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Mengelola program belajar-mengajar

4. Sebelum pelajaran dimulai guru agama menyampaikan tujuan pembelajaran. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

5. Sebelum pelajaran dimulai guru agama menjelaskan materi yang akan dipelajari. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

6. Di awal pelajaran, guru agama bertanya tentang materi yang lalu. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 7. Guru agama mengadakan tanya jawab tentang materi yang akan dipelajari.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Mengelola kelas

8. Guru agama mampu menciptakan suasana komunikatif antar siswa. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

9. Guru agama menciptakan suasana yang menyenangkan pada saat proses pembelajaran. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Menggunakan media/sumber

10.Guru agama menggunakan alat peraga sesuai dengan materi yang dibahas. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

11.Selain buku agama, guru agama memerintahkan siswa untuk memiliki buku LKS. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

13.Guru agama melibatkan suluruh siswa dalam proses pembelajaran. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 14.Guru agama memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15.Guru agama memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan temannya.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Menggunakan metode

16.Guru agama menggunakan metode bervariasi dalam mengajar. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 17.Metode yang digunakan guru agama sesuai dengan materi pembahasan.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Menilai prestasi siswa

18.Guru agama mengadakan ulangan terhadap materi yang telah dibahas. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 19.Guru agama memeriksa dan mengembalikan hasil ulangan.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 20.Guru agama memberi pujian kepada siswa yang aktif.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 21.Soal-soal yang diberikan guru agama sesuai dengan materi yang diajarkan.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Pemberian pujian

22.Guru agama memberikan pujian kepada anak yang dapat mengerjakan tugas dengan baik.

Dokumen terkait