• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Setelah penulis mengetahui dan melakukan observasi, yang kaitannya dengan kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga menurut penulis masih ada hambatan dan kendala yang sekiranya perlu dibenahi atau diperbaiki. Karena dengan adanya saran dari penulis ini, bertujuan demi mewujudkan suatu pondok pesantren yang kuat dan solid (kompak). Oleh karenanya penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada Pengurus

a. Menjalin keharmonisan pengurus dengan pengurus, pengurus dengan santri, santri dengan santri.

b. Harus mempunyai komitmen dan bisa mengajak santri untuk mengikuti setiap kegiatan yang sudah terjadwalkan.

c. Pengurus lebih meningkatkan tata tertib santri agar selalu mengikuti aktifitas 2. Kepada Santri

a. Dengan adanya penelitian ini, penulis berharap semua santri semakin

meningkatkan aktifitasnya dalam mengikuti pendidikan pesantren

b. Bisa lebih istiqomah dan ikhlas dalam mengikuti kegiatan dalam pondok

c. Diniatkan dalam mengikuti kegiatan pondok semata-mata untuk mencari

3. Kepada Masyarakat

a. Senantiasa memberikan kenyamanan di lingkungan pondok pesantren b. Senantiasa mendukung kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan

c. Ikut serta mensosialisasikan program dan kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan

DAFTAR PUSTAKA

A‟la‟ Abd. 2006. Pembaharuan Pessantren. Yogyakarta: Pustaka Pesantren. Arifin, Muhammad. 2017. Pola Kepemimpinan Kiai terhadap Ranah Afektif

Santri di Pondok Pesantren Al-Hasan Salatiga Tahun 2017. Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

Azzet, Akhmad Muhaimin. 2014. Mengembangkan Kecerdasan Sosial Bagi Anak.

Yogyakarta: Kata Hati.

Burhanudin, Tamyiz. 2001. Akhlaq Pesantren Pandangan KH. Hasyim Asy‟ari. Yogyakarta: ITTAQA Press.

Conyers, Diana. 1991. Perencanaa Sosial di Dunia Ketiga. Terjemahan oleh Susetiawan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Departemen Agama RI. 2013. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Jakarta: PT. Insan Media Pustaka.

Dhofier, Zamakhsyari. 1983. Tradisi Pesantren. Jakarta: LP3S. Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: PT. Delta Pamungkas.

Galba, Sindu. 2004. Pesantren sebagai Wadah Komunikasi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Goleman, Daniel. 2006. Social Intelligence. Amerika: United States. Diakses tanggal 23 November 2017.

Jannah, Lailatul. 2017. Peran Majelis Dzikir al Khidmah dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual (Studi pada Jamaah Majelis Dzikir Mahasiswa al Khidmah Kota Salatiga 2016). Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

JR, Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: PT. Gramedian Widiasrama Indonesia.

Lestyasari, S. I. 2013. Antropologi. Kartasura: PT. Wangsari Jatra Lestari.

Madjid, Nurcholish. 1997. Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina.

Moleong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet.XXVI.

Mulkhan, Abdul Munir, dkk. 1998. Religiusitas Iptek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nazir. 1985. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ratna, Wulan. 2011. Mengasah Kecerdasan pada Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar. Jakarta: Indeks.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif da R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Susanto, Astrid S. 1979. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. Bandung: Rinekacipta.

Tim Progresif, Istikomah D.N, dkk. 2017. Erlangga X-press UN 2018 untuk SMA/MA Sosiologi Program IPS. Jakarta: Erlangga.

Wahid, Abdurrahman. 2007. Menggerakkan Tradisi. Yogyakarta: LkiS. Yasmadi. 2005. Modernisasi Pesantren. Ciputat: PT. Ciputat Press.

Yusuf L N, Syamsu. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga

A. Identitas Informan 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Hari/tanggal wawancara : 5. Waktu : B. Sasaran Wawancara

1. Peran Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga dalam mengembangkan kecerdasan sosial santri.

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan kecerdasan sosial santri Pondok Pesantren Al-Hasan dan cara penanganannya.

C. Butir-butir pertanyaan

1. Bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-Hasan? 2. Apa visi dan misi Pondok Pesantren Al-Hasan?

3. Bagaimana keterkaitan/peran Pondok Pesantren Al-Hasan dengan pembentukan kecerdasan sosial santri?

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk pengurus Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga

A. Identitas Informan 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Hari/tanggal wawancara : 5. Waktu : 6. Jabatan : B. Sasaran Wawancara

1. Peran Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga dalam mengembangkan kecerdasan sosial.

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan kecerdasan sosial santri Pondok Pesantren Al-Hasan dan cara penanganannya.

C. Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren Al-Hasan?

2. Siapa saja yang menjadi santri? Berapa jumlah santri dan berasal dari mana santri tersebut?

3. Apa jenis-jenis kegiatannya?

4. Kegiatan apa yang dapat diambil dalam rangka mencerdaskan kecerdasan sosial?

5. Apa saja hambatan dalam mengembangkan kecerdasan sosial santri? Bagaimana cara mengatasinya?

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam mengembangkan kecerdasan sosial santri? Mengapa?

PEDOMAN WAWANCARA

Untuk santri Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga

A. Identitas Informan 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Hari/tanggal wawancara : 5. Waktu : B. Sasaran Wawancara

1. Peran Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga dalam mengembangkan kecerdasan sosial.

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam mengembangkan kecerdasan sosial santri Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga dan cara penanganannya.

C. Butir-butir pertanyaan

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren Al-Hasan? 2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti? Mengapa?

3. Apa saja yang bisa anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi anda untuk mengikuti kegiatan tersebut?

5. Perubahan penting apakah yang bisa anda rasakan setelah mengikuti kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga? Sebutkan contohnya!

6. Apa saja halangan dalam mengikuti kegiatan ini?

7. Apa harapan kedepan anda dalam kegiatan di pondok ini? 8. Apakah pondok ini berkontribusi dalam kegiatan sosial?

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Kyai Ma‟arif

2. Usia : 40 tahun

3. Pekerjaan : Wiraswasta

4. Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 16 Desember 2017

5. Waktu : 08.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Bagaimana sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-Hasan?

Pondok pesantren Al-Hasan merupakan lembaga pendidikan yang berdiri sekitar tahun 1955. Pondok ini didirikan oleh KH. Isom yang berada di Bancaan, Salatiga. Beliau memiliki seorang istri bernama Nyai Zuhrotun..

2. Apa visi dan misi Pondok Pesantren Al-Hasan?

Ingin menjadikan anak-anak yang sholih dan sholihah baik dalam ilmu umum dan agama. Anak pondok tidak hanya bisa mengaji saja. Juga santri diharapan berakhlak karimah.

3. Bagaimana keterkaitan/peran Pondok Pesantren Al-Hasan dengan pembentukan kecerdasan sosial santri?

Adanya hubungan yang berkesinambungan antara oarang tua santri dengan Kyai yang sudah mantap anaknya supaya tholabul ilmi di pondok. Dalam rangka mencerdaskan, harus mencerdaskan secara dhohir dan secara batin.

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Dani Hasanah

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga 4. Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 16 Desember 2017

5. Waktu : 06.50 WIB

6. jabatan : Ketua Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren al-Hasan

Mulai masuk di pondok sejak masuk kuliah di IAIN Salatiga, yaitu tahun 2015. Menjadi pengurus tahun 2016.

2. Siapa saja yang menjadi santri? Berapa jumlah santri dan berasal dari mana santri tersebut?

Kebanyakan santri nyambi dengan sekolah di sekolah umum, mulai dari jenjang Mts/SMP, MA/SMA, Mahasiswa. Jumlah santri putra dan putri kurang lebih 100. Daerah asal santri dari dari Jepara, Demak, Sragen, juga dari daerah sekitar Salatiga dll, 3. Apa saja jenis-jenis

kegiatannya?

Kegiatan rutin yaitu meliputi kegiatan harian, mungguan, bulanan dan tahunan. Kegiatan harian ada ngaji al-Qur‟an, mengaji kitab dan belajar bersama. Kegiatan mingguan yasinan mujahadah khitobah dll.

4. Kegiatan apa yang dapat diambil dalam rangka mengembangkan kecerdasan sosial?

Semua kegiatan di pondok dapat mengembangkan kecerdasan sosial. Karna setiap kegiatan itu berhubungan dengan banyak individu atau santri. Contoh kegiatan harian yaitu mengaji kitab, misalkan ada teman yang belum mengabsahi kitab kemudian membantu teman tersebut. Itu dapat menimbulkan interaksi yang baik. Kegiatan lainnnya yaitu waktu khitobah yang dilakukan dua minggu sekali. Disitu santri dilatih menjadi dai, bisa qira tahlil sebagai bekal keedepannya. 5. Apa saja hambatan dalam

kegiatan tersebut? Bagaimana cara mengatasinya?

Disini terdapat banyak orang, tidak hanya satu dua orang saja, terdapat berbagai macam karakteristik. Hambatan berasal dari

banyak tugas dari sekolah, kemudian di pondok juga banyak kegiatan, dan pada menegeluh. Sarana prasarana, waktu khitobbah mic kurang/rusak. Cara mengatasi untuk megecek dahulu sebelum digunakan.

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut? Mengapa?

Kesadaran dari diri santri yang memiliki semangat yang tinggi. Ada motivasi dari ustadz.

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Amri Widianto

2. Usia : 21 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga 4. Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 16 Desember 2017

5. Waktu : 08.40 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren al-Hasan?

Mulai nyantri akhir bulan Agustus tahun 2016

2. Siapa saja yang menjadi santri? Berapa jumlah santri dan berasal dari mana santri tersebut?

Santri secara keseluruhan yaitu pelajar atau nyambi sekolah. Jumlah santri putra 38. Santri berasal dari jawa, paling jauh dari kulon progo.

3. Apa saja jenis-jenis kegiatannya?

Kegiatan rutinan, mulai ba‟da subuh ngaji al-Qur‟an. Kemudia berlanjut sekolah. Setelah asyar ngaji pulul lima mengaji ta‟lim muta‟alim. Setelah maghrib ngaji berjamaah membaca al-Qur‟an. Ada khitobah. Ba‟da isya mengaji diniyah. Kegiatan mingguan ziarah ke makam pendiri di samping pondok setiap kamis sore. Ada lagi kegiatan ro‟an. Qur‟anan

wafatnya pengasuh pondok.

Tahunan ziarah, tahun ini diberlakukan 2 tahun sekaali, khotmil qur‟an.

4. Kegiatan apa yang dapat diambil dalam rangka mengembangkan kecerdasan sosial?

Ada banyak, kegiatan rutinan, ngaji dan berjamaah, dilatik untuk kompak dan bekerjasama saling mengingatkan

Kegatan khitobah melatih mental agar kuat dalam bebicara di depan umum.

Kegiatan ro‟an sifatnya menjaga kebersihan lingkungan kita.

5. Apa saja hambatan dalam kegiatan tersebut? Bagaimana cara mengatasinya?

Dari santri ketika menjalankan kegiatan tersebut sering malas. Kareana berbagai hal, lelah pulang sekolah

Kendala lain kurangnya komunikasi sesama pengurus dalam menjalankan kegiatan. Ada salah satu santri yang menjadi prokator untuk memalas-malasan.

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut? Mengapa?

Mendapat dukungan dari pihak ndalem. Dari masyarakat juga mendukung kegiatan kita. Santri juga antusias dalam mengikuti kegiatan. Sarana dan prasarana mencukupi.

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Agus Andri Zuliyansah

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga 4. Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu, 16 Desember 2017

5. Waktu : 07. 30 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren al-Hasan?

Saya nyantri sudah setahun lebih yaitu sejak semester 2.

2. Siapa saja yang menjadi santri? Berapa jumlah santri dan berasal dari mana santri tersebut?

Mayoritas nyambi dengan sekolah, kebanyakan sekolah di Man Salatiga. Ada juga SMP. Jumlah santri putra sekitar 40an.

3. Apa saja jenis-jenis kegiatannya?

Kegiatan mengaji al-Qur‟an ba‟da subuh dengan bapak Ma‟arif. Malam mengaji dari jam 8-9.

Kegiatan mingguan seperti mujahadah khitobah gentian puta-putri, dua minggu sekali.

4. Kegiatan apa yang dapat diambil dalam rangka mengembangkan kecerdasan sosial?

Khitobah, untuk melatih kecerdasan saaat mencari materi, menambah pengalaman ketika terjun di masyarakat. Misalnya di minta tolong mimpin tahlil dan doa.

Mengaji malam, kitabnya beda-beda, nasehat para ustad bisa diambil.

5. Apa saja hambatan dalam kegiatan tersebut? Bagaimana cara mengatasinya?

Dari diri santri sudah banyak kegiatan di sekolah. Cara mengatasi, di nasehati agak susah karena tingkat emosi usia anak sekolah masih tinggi.

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut? Mengapa?

Dari pengurus memberi contoh yang tertib, dari individu sendiri, untuk mengikuti kegiatan untuk menambah pengalaman. Faktor lingkungan baik, keadaan tenang tidak rame. Dekat kota tapi bisa dibilang masih tenang.

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Nurul Istiadah

2. Usia : 20 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga 4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 17 Desember 2017

5. Waktu : 15.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren

Hasan?

2. Siapa saja yang menjadi santri? Berapa jumlah santri dan berasal dari mana santri tersebut?

Mahasiswa. Ma/sma ada juga yang mts, Santri tidak hanya focus ngaji, tapi jua kegiatan belajar diluar, pagi sampai sore. Jumlah santri putra putrid 90an.

Dari berbagai daerah, ada yang dari luar Jawa namun sudah alumni.

3. Apa saja jenis-jenis kegiatannya?

Ada kegiatan harian, bulanan dan tahunan. Mengaji harian dari jam lima sampai mau mahrib, habis maghrib ngaji al-Qur‟an. Mingguan sholat dhuha berjamaah, khitobah, dziba‟, mujahadah.

Tahunan khotmil qur‟an. 4. Kegiatan apa yang dapat

diambil dalam rangka mengembangkan kecerdasan sosial?

Semua kegiatan berperan, santri berproses dengan baik, contohnya santri ketika disuruh khitobah. Contohnya.santri ketika disuruh khitobah, dia akan belajar berbicara di depan umum.

5. Apa saja hambatan dalam kegiatan tersebut? Bagaimana cara mengatasinya?

Hambatan mesti ada, salah satunya, santri malas, tugas pengurus untuk mengontrol sebelum kegiatan. Tentu terjadi komunikasi, itu akan menumbuhkan rasa kasih saying.

6. Faktor apa saja yang mendukung dalam kegiatan tersebut? Mengapa?

Tanggapan masyarakat itu baik. Contohnya ketika warga punya hajatan 3 hari, 7 hari melibatkan santri.

Letak pondok yang strategis, memudahkan para santri untuk berkomunikasi dengan pondok lain.

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Safira Azmi Rifzika

2. Usia : 17 Tahun

3. Pekerjaan : Pelajar

4. Hari/Tanggal Wawancara : Jum‟at, 15 Desember 2017

No Pertanyaan Hasil wawancara 1. Sejak kapan anda menjadi

santri di Pondok Pesantren al-Hasan?

Saat masuk MAN tahun 2015. Sudah 2, 5 tahun.

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti? Mengapa?

Ngaji, madin kalo malam. Ngaji dengan bp ma‟arif. Ngaji dengan umik

3. Apa saja yang bisa anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?

Mendapat ilmu, pengalaman. Mencari barokah dan mencoba melakukannnya. Walau belum sempurna

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi anda untuk mengikuti kegiatan tersebut?

Saya seorang awan yang ingin mencari ilmu.

5. Perubahan penting apakah yang bisa anda rasakan setelah mengikuti kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga? Sebutkan contohnya!

Pola piker saya berubah. Social saya berubah dengan adanya kegiatan di pondok pesantren.

Saya lebih bisa memanusiakan manusia.

6. Apa saja halangan dalam mengikuti kegiatan ini?

Bentrok dengan kegiatan sekoalh

7. Apa harapan kedepan anda dalam kegiatan di pondok ini?

Kegiatannya di tambah diskusi

8. Apakah pondok ini berkontribusi dalam kegiatan sosial?

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Mala Khoirul Maghfiroh

2. Usia : 17 Tahun

3. Pekerjaan : Pelajar

4. Hari/Tanggal Wawancara : 15 Desember 2017

5. Waktu : 09.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren al-Hasan?

Mulai masuk man tahun 2015, tepatnya tanggal 17 Juni 2015. Sudah 2,5 tahun

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti? Mengapa?

Kegiatan harian ngaji sore dan ngaji diniyah setiap malam senin selasa rabu kamis.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?

Mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan, wawasan menjadi lebih luas.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi anda untuk mengikuti kegiatan tersebut?

Motivasi mondok tholabul ilmi atau menambah ilmu. Dari orang tua diniati ibadah

5. Perubahan penting apakah yang bisa anda rasakan setelah mengikuti kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga? Sebutkan contohnya!

Perubahan penting dapat lebih mengenal lingkungan dengan baik, juga dapat bersosialisasi dengan teman, waktu ngaji bisa beerjasama dengan teman atau salling membantu

6. Apa saja halangan dalam mengikuti kegiatan ini?

Hambatanya karena jadwal mengaji sore bertabrakan dengan jadwal sekolah.

7. Apa harapan kedepan anda dalam kegiatan di pondok ini?

Harapan kegiatan bisa ditertibkan lagi. Kegiatan lebih bervariasi, misalkan khitobah di bikin yang variatif agar tidak bosan 8. Apakah pondok ini

berkontribusi dalam kegiatan sosial?

Iya, setiap tanggal 10 Muharam diadakan santunan, cabut gigi gratis.

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Siti Muzaro‟ah

2. Usia : 16 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga 4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 17 Desember 2017

5. Waktu : 19.45 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren al-Hasan?

Awal saya masuk pondok sekitar tahun 2015, tepatnya diakhir bulan Agustus, yaitu bersamaan dengan masuk ke sekolah MAN Salatiga.

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti? Mengapa?

Kegiatan harian yang sering saya ikuti yaitu mengaji sore bersama bapak kyai Ma‟arif. Setelah itu mengaji al-Qur‟an dengan pengasuh pondok, umik setelah maghrib. Keudian pukul 20.00 mengaji diniyah sesuai kelas masing-masing.

Sedangkan kegiatan mingguan yaitu sholat dhuha berjamaah, ro‟an/ bersih-bersih pondok dan lingkungan, dziba‟, khitobah, mengaji kitab marah sholihah.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?

Menjadikan etos belajar saya, melatih kedisiplinan, melatih keberanian didepan orang banyak.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi anda untuk mengikuti kegiatan tersebut?

Motivasinya karena kegiatan di pondok bersifat wajib. Lainnya dari diri saya sendiri, ingen memperluas engetahuan saya. Motivasi dari orang lain yaitu saya iri terhadap teman-teman yanga lebih giat

daripada saya. 5. Perubahan penting apakah

yang bisa anda rasakan setelah mengikuti kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga? Sebutkan contohnya!

Lebih bisa memanage waktu, kemudian tingkat kedisiplinan kita bertambah. Melatih kesabaran.

6. Apa saja halangan dalam mengikuti kegiatan ini?

Halangannya saya juga bersekolah, juga mengikuti kegiatan organisasi di sekolah. Halangannya yaitu waktu.

7. Apa harapan kedepan anda dalam kegiatan di pondok ini?

Harapan saya dalam kegiatan pondok, sebagai santri berharap adanya kesejajaran diantara santri, tidak ada kesenjangan. Adanya komunikasi antara santri dan pengurus. Harus bekerjasama dengan baik. 8. Apakah pondok ini

berkontribusi dalam kegiatan sosial?

Ada, contohnya anak pondok dilibatkan dalam kegiatan di masyarakat. Kalau di pemerintahan juga ada, waktu itu di undang dalam kegiatan expo memperingati mauled Nabi SAW. Itu dapat menambanh pengalaman dan pengajaran tentanag bagaimana berwirausaha.

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : M. Anwar

2. Usia : 18 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga 4. Hari/Tanggal Wawancara : minggu, 17 Desember 2017

5. Waktu : 21.00 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren al-Hasan?

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti? Mengapa?

Kegiatan yang saya ikuti banyak, setiap pagi mengaji dengan pak yai. Sore mengaji kitab, kalau malam mengaji diniyah.

Kegiatan mingguan khitoobah kadang mujahadah.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?

Yang saya peroleh sangat banyak, salah satunya, saya semakin mengetahui cara mengaji yang benar, juga dapat menghafal jus 30.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi anda untuk mengikuti kegiatan tersebut?

Yang memotivasi dari diri saya sendiri, karena saya merasa belum dapat mengaji dengan benar, maka saya menyemangati diri sendiri supaya rajin mengaji.

5. Perubahan penting apakah yang bisa anda rasakan setelah mengikuti kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga? Sebutkan contohnya!

Perubahan pada diri saya banyak, contohnya saya dapat menghafal jus 30.

6. Apa saja halangan dalam mengikuti kegiatan ini?

Halangannya rasa malas, karena banyaknya kegiatan di kampus. Setelah pulang ke pondok sudah merasa lelah.

7. Apa harapan kedepan anda dalam kegiatan di pondok ini?

Harapannya dapat mengikuti kegiatan di pondok, dan kalu ada yang tidak mengikuti atau melanggar diadakan ta‟ziran/hukuman. 8. Apakah pondok ini

berkontribusi dalam kegiatan sosial?

Pondok berkontribusi dalam kegiatan social, contohnya yaitu ketika hari raya Idul Adha, santri ikut membantu dalam proses memotong-motong daging kurban.

VERBATIM WAWANCARA Identitas Informan :

1 Nama : Farid Maulana

2. Usia : 19 Tahun

3. Pekerjaan : Mahasiswa IAIN Salatiga 4. Hari/Tanggal Wawancara : Minggu, 17 Desember 2017

5. Waktu : 20.45 WIB

No Pertanyaan Hasil wawancara

1. Sejak kapan anda menjadi santri di Pondok Pesantren al-Hasan?

Sejak satu tahun yang lalu, yaitu waktu tahun ajaran baru tepatnya bulan Agustus tahun 2017.

2. Kegiatan apa yang sering anda ikuti? Mengapa?

Mengaji pagi dengan bapak kyai Ma‟arif. Setelaah itu mengaji setelah maghrib, dan menagaji madin setelah isya.

Kegiatan mingguan yaitu ziarah ke makam setiap kamis sore, khitobahan.

3. Apa saja yang bisa anda peroleh setelah mengikuti kegiatan ini?

Setelah mengikuti ngaji makhorijul huruf saya semakin bagus, sebelumnya belum baik.

4. Hal-hal apa saja yang memotivasi anda untuk mengikuti kegiatan tersebut?

Motivasinya untuk melancarkan mengaji. Motivasi dari oaring tua supaya anaknya pintar mengenai agama.

5. Perubahan penting apakah yang bisa anda rasakan setelah mengikuti kegiatan Pondok Pesantren Al-Hasan Kota Salatiga? Sebutkan contohnya!

Perubahan yang menonjol yaitu tambah berani atau tambah percaya diri. Karena sebelumnya saya sangat pemalu.

6. Apa saja halangan dalam mengikuti kegiatan ini?

Jadwal kegiatan mengaji di pondok bentrok dengan jadwal kuliah.

7. Apa harapan kedepan anda dalam kegiatan di pondok ini?

Harapannya semua santri lebih taat dalam melaksanakan kegiatan.

Kegiatan juga bisa ditambah, misalkan privat bahasa Inggris/bahasa Arab.

8. Apakah pondok ini berkontribusi dalam kegiatan

Dokumen terkait