BAB V KESIMPULAN
B. Saran
1. Bagi Mabigus Ekstrakurikuler Pramuka di SMKN 1 Kota Cimahi
Berdasarkan hasil penelitian, usaha yang dilakukan oleh Mabigus Pramuka yang tidak lain adalah Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Cimahi selalu ada peningkatan tahun ketahun tdalam upaya memberikan sarana dan prasarana untuk kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka tetapi masih kurang memadai. Mabigus Pramuka SMKN 1 Kota Cimahi diharapkan terjun langsung dalam mengawasi jalannya kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka serta mengoptimalkan sarana dan prasarananya. Salama ini Kepala Sekolah SMKN 1 Kota Cimahi lebih jauh memfokuskan terhadap kepentingan intrakurikuler dibandingkan ekstrakurikuler, karena di dalam ekstrakurikuler khususnya di dalam kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka memberikan pendidikan karakter dan mengembangkan sikap kedisiplinan yang pada akhirnya akan mendukung kesuksesan siswa di dalam program intrakurikuler.
2. Bagi Pembina Ekstrakurikuler Pramuka di SMKN 1 Kota Cimahi
Upaya yang dilakukan oleh kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMKN 1 Kota Cimahi dibawah bimbingan dari Pembina Pramuka dalam mengembangkan sikap disiplin siswa melalui banyak materi yang diajarka, terutama materi Syarat kecakapan Umum (SKU) dan PBB, harus terus dilakukan melalui kegiatan tambahan yang berupa kegiatan yang menyenangkan seperti naik gunung, berkemah, dan jalan sehat Pramuka, sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan kegiatan ini selain
mengembangkan sikap disiplin siswa bisa merasakan rekreasi yang menyenangkan. Pada akhirnya sikap siswa benar-benar terlatih, karena tidak hanya sekedar disiplin semu melainkan menjadi sikap disiplin yang mempribadi “ self discipline”.
Kedua adalah saran untuk Pembina Pramuka baru di SMKN 1 Kota Cimahi yang merupakan guru olahraga yang semula sebagai wakasek kesiswaan supaya lebih mendalami materi-materi kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka agar lebih mudah memberikan pembelajaran mengenai materi-materi Pramuka dalam mengembangkan sikap disiplin siswa.
3. Bagi Siswa Sebagai Anggota Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di SMKN 1 Kota Cimahi
Sebagai siswa SMKN 1 Kota Cimahi yang merupakan anggota kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka hendaknya sikap disiplin dalam mematuhi peraturan yang berlaku, lebih ditingkatkan lagi dan terhindar dari kemungkinan penurunan, berdasarkan hasil penelitian kecenderungan menurunnya sikap disiplin karena terpengaruh oleh temen dekatnya. Oleh sebab itu siswa harus bisa mengendalikan diri dari pengaruh-pengaruh yang tidak baik yang datang dari lingkungan dan teman- teman yang lebih menyukai kehidupan yang bebas dengan cara meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menyadari pentingnya bersikap disiplin untuk masa depan kehidupannya, serta siswa yang merupakan anggota Ekstrakurikuler Pramuka di SMKN 1 Kota Cimahi hendaknya selalu mengembangkan sikap disiplin yang diperoleh dari semua pembelajaran yang ada di dalam kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka untuk diterapkan dalam kehidupan sehari- hari, baik di dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara.
117
DAFTAR PUSTAKA A.Sumber dari Buku
Ahmad, A. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta: Rhineka Cipta
Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi (1996). Dasar-dasar Metedologi Penelitian. Jakarta: Gelar Pustaka Mandiri.
Bogdan Robert, C. (1982). Qualitative Research For Education; An Introduction to Theory and Method. Boston London.
Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk
Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.
Budimansyah, D. (2011). Pembinaan Karakter Generasi Muda Bandung: CV Dua Usaha Muda.
Budimansyah, D. dan Karim S. (2008). Pkn dan Masyarakat Multikultural.
Bandung: Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Budiyono, K. (2007). Nilai-nilai Kepribadian dan Kejuangan Bangsa Indonesia
Bandung: Afabeta
Danial, Endang. (2009). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Lab. Pendidikan Kewarganegaraan UPI.
Gerungan, W. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama
Komalasari, Kokom (2007). Pendidikan Pancasila. Surabaya: Lentera Cendekia Komalasari. (2010). Pembelajaran Kontekstual, Konsep, dan Aplikasi. Bandung:
Refika Aditama.
Kosasih Djahiri, A. (1985). Strategi Pengajaran Afektif-Nilai-Moral VCT dan
Maftuh, B dan Sapriya. (2005). “ Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pemetaan Konsep”. Jurnal Civicus: Implementasi KBK.
Moleong Lexy, J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong Lexy, J. (2010). Metedologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: UI-Pers. Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyono, MA. (2009). Management Administrasi dan Organisasi Pendidikan
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nasution. S. (1988). Metode Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nasution. S. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito. Nazir. M. ( 1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia .
Nurmalina, K dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tingkat Daerah. (2010). Materi Kursus
Pembinaan Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Bandung: Pusdiklatda.
Rivai, Veithzal & Deddy Mulyadi (2003). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi ( Edisi Ketiga ). Jakarta: Rajawali
Sanapiah, Faisal. (1990). Penelitian Kualitatif, Dasar-dasar, dan Aflikasi. Malang. Sanapiah, Faisal. (1992). Format-format Penelitian Sosial (Dasar-dasar dan
Aflikasi). Jakarta: Rajawali Pers.
Sangadji, Mamang. E. (2010). Metedologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Spadley, James. (1980). Participant Observation.
Soekanto, Soerjono. (1983). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta: Rineka Cipta.
Sopiatin, Popi. (2010). Managemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif-Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta cv.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif-Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2004). Metedologi Penelitian Pendidikan . Jakarta: Bumi Aksara
Supriatana, Mamat. (2010). Pendidikan Karakter Melalui Ekstrakurikuler. Makalah Jurusan PBB UPI.
Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Rineka Cipta
Sutisna, O. (1989). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.
Tu’u, Tulus. (2004). Peranan Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grafindo.
Wahab, A.A. dan Sapriya (2011). Teori & Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung: Alfabeta.
Wasriah, N & Danial, E. (2007). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pkn-FPIPS UPI
Widiyatun, Tri Rusmi. (1999). Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto Widiyatun, Tri Rusmi. (2009). Ilmu Perilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto Winardi. (2004). Managemen Perilaku Organisasi. Jakarta: Prenada Media.
Winataputra, U. dan Budimansyah, Dasim (2007). Civic Education. Bandung Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI.
Winataputra, U. dan Budimansyah, D. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan dalam Persfektif Internasional. Bandung: Widya Aksara Press.
B.Sumber di Luar Jurnal dan Buku
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Kesiswaan. Ciamis: Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Standar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas. Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No 20 Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas.
Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Jawa Barat. (2011). Himpunan Petunjuk Penyelenggara Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bandung: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka Kwartir Jawa Barat. (2011). Administrasi Organisasi Satuan. Bandung: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Ciamis. (2004). Panduan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Ciamis: Lemdikacab Kab Ciamis.
Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Ciamis. (1985) Lemdikacab Kab Ciamis.
Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Kerangka Awan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010. Jakarta: Kemendiknas.
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional. PermendiknasNo 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 1954.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
C.Sumber Internet
Direktorat Pendidikan Tinggi. (2009). Desain Induk Pendidikan Karakter. [Online]. Tersedia: http://pendikar.dikti.go.id/gdp?page 44 [14 April 2011]. Hermawan. (2009). Ekstrakurikuler, Mengembangkan Potensi Siswa. [Online]
Tersedia: http://citizennews.suaramerdeka.com.
Ridwan. (2010). Revitalisasi Gerakan Pramuka. [Online]. Tersedia: http:// gudep sekawan.com/ berita-4-revitalisasi-gerakan-pramuka.html[14 April 2011]. Iskandar, Yoni. (2010). SBY Ingatkan Kepala Daerah Perhatikan Pramuka.
[Online]. Tersedia: http://www.tribunnews.com/2010/08/14sby-ingatkan-
kepala-daerah-perhatikan-pramuka [28 Juni 2011].
Putra, Ridwan (2011). Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan. [Online] Tersedia: http:// makasar. Trbunnews.com/2011/11/11/pendidikan-karakter- melalui-kepramukaan [14 April 2011].