Dari Data pemeluk agama di berbagai kabupaten/kota tersebut, fakta yang terkandung ialah Agama Islam merupakan agam mayoritas
PERKEMBANGAN MAJELIS TAFSIR ALQURAN DI JAWA TIMUR A. Keadaan Majelis Tafsir Alquran di Jawa Timur
3. Buku dan Bulletin
101
perwakilan MTA Pacitan49. Sedangkan radio MTA Surabaya merupakan radio MTA milik MTA perwakilan MTA Surabaya. Radio ini terletak di MTA cabang Sambikerep50. Kedua radio ini memancarkan siaran-siaran yang mengiblat dari siaran radio pusat, seperti siaran ulangan pengajian ahad pagi, ataupun siaran yang lain. Tapi meskipun begitu juga ada siaran independen yang dilakukan oleh radio masing-masing. Seperti siaran pengajian pagi selama bulan ramadhan yang dipandu oleh para pimpinan MTA yang ada di masing-masing perwakilan.
3. Buku dan Bulletin
Buku dan Bulletin merupakan salah satu produk MTA di Jawa Timur, tetapi produk ini tidak dihasil oleh para perwakilan, cabang, dan binaan MTA di Jawa Timur. Dua produk ini merupakan produk yang dihasilkan oleh MTA pusat dan kemudian didistribusikan ke MTA di tingkat perwakilan, cabang, maupun binaan. Bulletin yang diterbitkan oleh MTA diberi nama Bulletin Uswatun Hasanah51 yang terbit setiap satu minggu sekali, sedangkan buku-buku yang diterbitkan MTA banyak sekali salah satunya ialah kumpulan pengajian ahad pagi.
49 Tanda Terima Sementara Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Timur Tangga 12 Mei 2014 mengenai pemberian izin penyiaran radio komunitas gema cahaya fm.
50 Jadwal Pengisi Tausiyah Bulan Ramadhan Radio MTA Surabaya Tahun 2010.
51 Buletin Uswatun Hasanah diterbitkan oleh MTA pusat sebagai bahan pengajian ahad pagi. Bulletin ini dapat pula didapatkan oleh warga MTA melalui website mta.or.id, sebab bulletin ini setiap minggunya akan di upload di web tersebut agar bisa di download oleh warga MTA di seluruh Indonesia bahkan dunia. Sedangkan buku yang diterbitkan MTA tidak jauh dari isi bulletin Uswatun Hasanah, sebab isi Bulletin itu pada setiap tahunnya akan di diterbitkan menjadi buku.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan selama ini, penulis menemukan beberapa data yang berguna untuk mengungkap masalah perkembangan Majelis Tafsir Alquran (MTA) di Jawa Timur. Data-data yang penulis temukan selama proses penelitian mengungkapkan beberapa fakta yang dapat menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah. Atas dasar data yang penulis temukan dalam penelitian, maka penulis dapat mengungkapkan kesimpulan yang menjawab rumusan masalah. Berikut ini merupakan uraian kesimpulan dalam penelitian skripsi ini: 1. Majelis Tafsir Alquran (MTA) pertama kali berdiri di Jawa Timur
pada tahun 1982 di Kabupaten Pacitan. Jangka empat tahun kemudian, berdirilah Perwakilan MTA di Surabaya pada tahun 1986. Kedua perwakilan MTA ini kemudian menjadi jembatan masuk dan berdirinya perwakilan MTA di beberapa kota/kabupaten lain di Jawa Timur. Ini dapat kita lihat pada berdirinya MTA diperwakilan Gresik pada tahun 2004, MTA perwakilan Sidoarjo pada tahun 2010, serta beberapa MTA perwakilan daerah lainnya yang menyusul setelahnya. Hingga saat ini MTA di Jawa Timur telah berada di 19 kabupaten/kota di Jawa Timur dengan total 118 tempat, baik itu perwakilan, cabang, dan kelompok binaan. Dari 118 tempat terperinci menjadi 58
103
merupakan perwakilan dan cabang, serta 60 lainnya merupakan kelompok binaan.
2. Perkembangan Majelis Tafsir Alquran(MTA) di Jawa Timur terus menunjukkan sebuah progres kearah kemajuan. Sekalipun kemajuan yang dicapai MTA di Jawa Timur tidak didapat dengan mudah. Tidak mudah, karena perkembangan MTA di Jawa Timur penuh dengan tantangan dan rintangan. Tantangn dan rintangan yang di hadapi MTA di Jawa Timur berasal dari warga masyarakat Jawa Timur yang mayoritas warga Nahdlatul Ulama. Yang secara corak pemikiran dan pemahaman akan beberapa hal tentang ibadah dan aqidah Islam berbeda dengan MTA. Atas dasar inilah, MTA di Jawa Timur sering berkonflik dengan warga sekitar, terutama warga Nahdlatul Ulama. Tetapi dengan berjalanya waktu MTA di Jawa Timur terus mengalami kemajuan. Kemajuan ini didapat dari kerja keras warga MTA dan didukung oleh strategi pengembangan yang baik. Di antara strategi pengembangan MTA di Jawa Timur ialah:
a. Kegiatan Keagamaan
1. Pengajian rutin satu minggu sekali di kantor perwakilan dan cabang.
2. Pengajian rutin satu minggu atau dua minggu sekali di tempat binaan.
b. Kegiatan Sosial Kemanusiaan.
104
2. Pembagian daging qurban pada idul adha. 3. Pembagian air bersih pada masa kekeringan. 4. Pengobatan gratis.
5. Donor darah.
6. Dukungan penutupan lokalisasi dolly. c. Kegiatan Pendidikan
1. Pembukaan Taman Pendidikan Alquran(TPA) di kantor
perwakilan.
3. MTA merupakan sebuah lembaga dakwah yang tidak hanya focus pada bidang dakwah semata. Tetapi juga ikut focus pada bidang-bidang yang lain seperti ekonomi, pendidikan, ketenagakerjaan, dll. Namun unit-unit seperti itu tidak tersebar merata. Melainkan hanya ada dipusat dan diperwakilan-perwakilan MTA tertentu. Untuk di Jawa Timur MTA hanya memiliki beberapa produk yang dimiliki. Diantara produk-produk MTA yang ada di Jawa Timur diantaranya:
a. Gedung Perwakilan dan Cabang
b. Radio MTA di tingkat perwakilan dan cabang c. Buku dan Bulletin.
B. Saran
MTA merupakan salah satu organisasi yang berupaya untuk melakukan pemurnian ajaran Islam. Upaya yang mereka lakukan dengan cara menentang perilaku-perilaku mendekati unsur bid’ah, khurafat, dan tahayyul. Para warga MTA mayoritas menolak kegiatan-kegiatan seperti
105
tahlilan, selametan, dibaan, yasinan, ziarah kubur, dan lain-lain. Untuk itu, maka seringkali terjadi konflik antara warga MTA dengan warga masyarakat secara umum akibat perbedaan tersebut.
Untuk itu, maka sebagai masyarakat yang demokratis. Janganlah kita mudah menyalahkan orang. Tapi marilah kita saling mengoreksi kesalahan kita masing-masing. Kemudian mari kita sama-sama berusaha untuk saling menghargai sebuah perbedaan. Jadikan sebuah perbedaan itu menjadi sebuah tali pengikat untuk saling menghargai dan bertoleransi, bukan saling menghakimi dan memusuhi. Selajutnya mari selesaikan semua permasalahan itu dengan cara berdialog dan musyawarah. Janganlah saling menyombongkan diri akan kebenaran diri sendiri dan kelompok. Tapi marilah kita duduk bersama menyelesaikan masalah dengan saling mengoreksi diri.
Selanjutnya karya ini masih banyak kekurangan, sebab dalam pengkajiannya skripsi ini hanyalah mengkaji pada sisi sejarahnya, belum sampai pada pengkajian kitab pengkajiannya. Besar harapan penulis suatu saat kelak ada pihak yang mencoba mengkaji pemikiran MTA. Hingga saat ini belum ada yang pernah mengakji study pemikiran MTA dari berbagai macam pendekatan, baik pendekatan bayani, burhani, dan irfani. Pendekatan Bayani adalah pendekatan dengan cara menganilis teks. Maka sumber Pendekatan bayani adalah teks. Pendekatan Burhan adalah pengetahuan yang diperoleh dari indera, percobaan dan hukum -hukum logika. Pendekatan irfani adalah pendekatan pemahaman yang bertumpu
106
pada instrumen pengalam batin, dhawq, qalb, wijdan, basirah dan intuisi. Oleh sebab itu besar harapan penulis dan peneliti agar penelitian ini dapat dilanjutkan agar bisa mendapatkan hasil lebih mendalam dan lebih baik. Dan mudah-mudahan penelitian ini selanjutnya bisa menjadi inspirasi bagi penelitian-penelitian lain di masa depan.