BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
B. Saran
2. Saran Praktis
a. Pihak sekolah diharapkan ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kemandirian siswa, terutama yang masih berada pada kategori sedang dengan lebih mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pengembangan diri atau ekstrakurikuler.
b. Kematangan karir siswa dapat ditingkatkan dengan lebih mengaktifkan peran Bimbingan dan Konseling yang ada di sekolah, terutama dalam program- program bimbingan karir untuk siswa..
c. Bagi siswa diharapkan dapat lebih mengenal diri sendiri, baik dari sisi kelebihan dan kekurangan diri, dan lebih memperluas wawasan yang berkaitan dengan pilihan-pilihan jurusan di Perguruan Tinggi, lapangan pekerjaannya, serta kualifikasi yang dibutuhkan di pekerjaan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, siswa diharapkan dapat membuat keputusan yang tepat dan sesuai dengan potensi diri
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Asrori, M. 2004. Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Alvarez, G. M. 2008. Career maturity: A priority for secondary education. Journal Of Research in Educational Psychology. Vol. 6 (3) No. 16.
Azwar, S.. 2010. Penyusunan skala psikologis. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset.
_______. 2012. Reliabilitas dan validitas (Edisi ke 3). Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
Brown, D. 2002. Career choice and development. USA: A Wiley Imprint
Creed, P.A., & Patton, W. 2003. Predicting two components of career maturity in school based adolescents. Journal of Career Development, Vol 29 No. 4.
Crites, John. O. 1973. Career maturity. NCME Measurement in Education, Vol 4 No.2
Dhillon, U., & Kaur, R. 2005. Career maturity of school children. Journal Of The Indian Academy Of Applied Psychology, 31(1-2), 71-76.
Gibson, W. 2006. The career maturity, autonomous behaviors, and social interactions of college athletes. Dissertation. Georgia: The University of Georgia
Hadi, S. 2000. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Andi.
Hurlock, E. B. 1980. Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Edisi Keempat). Jakarta: Erlangga.
Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Available Ftp: http://www.menkokesra.go.id/node/337 (On- line) Tanggal akses: 1 Juni 2013
Levinson, E. M; Ohler, D. L; Caswell, S; & Kiewra, K. 2001. Six approaches to the assessment of career maturity. Journal of Counseling & Development volume 76.
Mappiare, A. 1982. Psikologi remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Masniari, R. 2012. Gambaran kemandirian remaja dengan pola asuh permisif.
Masrun, dkk. 1986. Studi mengenai kemandirian pada penduduk di tiga suku bangsa (Jawa, Batak, Bugis). Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM. (tidak diterbitkan).
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., & Haditono, S.R. 1998. Psikologi perkembangan: Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Mu’tadin, Z. 2002. Kemandirian sebagai kebutuhan psikologis pada remaja. [On- line] Ftp: http://www.e-psikologi.com/remaja/250602.htm
Nasution, A.L., Amelia.S., & Agustyo, E. 2013. Pilihan untuk masa depan. Available Ftp:http://koran-sindo.com/node/309707 [On-line] Tanggal akses: 2 Mei 2013
Newman, B.M. & Newman, P.R. 1991. Development through life: a psychology social approach (5th ed). California: Brooks/Cole Publishing Company. Nursalim, Moch., & Khoiriyah, Y.M. 2013. Meningkatkan pemahaman karier
siswa dengan pemberian layanan informasi karier di kelas XI IS-4 SMA Negeri 13 Surabaya (Suatu penelitian tindakan dalam bimbingan dan konseling). Jurnal Mahasiswa Bimbingan Konseling. Vol, 01 No. 01
Osipow, S.H. & Fitzgerald, L.F. 1996. Theories of career development. (4th ed.). Boston : Allyn & Bacon.
Papalia, Diane E., Olds, Sally Wendkos., & Feldman, Ruth Duskin. 2007. Human Develompent. (10th ed). New York: Mc Graw Hill Companies.
Patton, W., & Lokan, J. 2001. “Perspectives on Donald Super‟s construct of career maturity”. International Journal for Educational and Vocational Guidance, Vol 1, 31-48.
Pinasti,W. 2011. Pengaruh self efficacy,locus of control, dan faktor demografis terhadap kematangan karir mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi. Tanggal akses: 31 maret 2013
Prideaux,L., & Creed, P.A. 2001. Career maturity, career decision making, self efficacy and career indecision: A review of the accrued evidence.
Australian Journal of Career Development. Vol 10, 7-12
Purwandari, A. 2009. Kematangan vokasional pada siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Klaten ditinjau dari keyakinan diri akademik dan jenis kelas. Skripsi. Universitas Diponegoro. Tanggal akses: 8 april 2013
Rachmawati,E.Y. 2012. Hubungan self efficacy dengan kematangan karir pada mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir di Universitas Surabaya. Jurnal ilmiah mahasiswa universitas surabaya. Vol.1 No.1 (2012)
Rowland, D. K. 2004. Career decision-making skills of high school students in the bahamas. Journal of Career Development, Vol 31, No. 1.
Royhan, R. 2013. Jurusan Masa Depan. Available Ftp : http://kampus.okezone.com/read/2013/02/16/367/762803/jurusan-masa- depan [On-line] Tanggal akses : 2 Mei 2013
Salami, S. O. 2008. Gender, identity status and career maturity of adolescents in South Nigeria. Journal of Social Sciences, 16, 35-49.
Santrock, J. W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga Savickas, L, M. 2001. A Developmental perspective on vocational behavior:
Career patterns, salience and themes. Netherlands: Kluwer Academic Publishers. Journal for Educational and Vocational Guidance.
Steinberg, L. 2002. Adolescence (6th ed). New York: McGraw Hill Companies Sukadji,S. 2000. Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga
Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi
Syahrul. 2011. Analisis model struktural kematangan vokasional mahasiswa program D-3 teknik elektro Fakultas Teknik UNM. Jurnal MEDTEK, Vol 3 No. 2.
Taganing, K. N. M., Muluk, H., Retnaningsih., Zuklaida, A., Rifameutia. (2007).
Pengaruh locus of control dan efikasi diri terhadap kematangan karir siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek &Sipil).
Tekke,M., & Ghani, A.F. 2013. Examining the level of career maturity among asian foreign students in a public university: Gender and academic achievement. Hope Journal Of Research, Vol1No.1.
Winkel, W. S., Hastuti, S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan
LAMPIRAN I
SKALA KEMATANGAN KARIR
No : RAHASIA
SKALA PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
Lembar Identitas
Nama/Inisial
: ………..
Usia
: ………..
Jenis Kelamin
: P / L
Kelas
: ………..
Tentang Inventori Ini
Inventori Kematangan Karir ini disusun untuk melihat sikap dan
tingkat kemampuan Anda dalam membuat keputusan yang
berkaitan dengan karir.
Inventori ini terdiri dari Skala Sikap dan Skala Kompetensi.
Skala Sikap terdiri dari pernyataan-pernyataan tentang sikap
dan perasaan Anda terhadap karir dan hal-hal yang berkaitan
dengan dunia kerja, sedangkan skala kompetensi berkaitan
dengan pengetahuan mengenai pekerjaan dan pemilihan karir.
Informasi yang Anda peroleh dari inventori ini akan membantu
dalam merencanakan dan memilih karir yang lebih sesuai dengan
diri Anda, serta akan meningkatkan kematangan karir Anda.
Kerjakanlah inventori ini dengan teliti sampai selesai, jangan ada
yang terlewati
SKALA SIKAP
Pada Skala Sikap ini, Anda akan menemui pernyataan-pernyataan. Bacalah pernyataan-pernyataan tersebut dengan seksama.
Jika Anda setuju dengan pernyataan tersebut, berilah tanda silang pada kotak
Setuju (S).
Jika Anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut, berilah tanda silang pada kotak
Tidak Setuju (TS).
Contoh:
Hal yang penting dalam pekerjaan adalah siapa yang kita kenal dalam pekerjaan tersebut
Setuju Tidak Setuju
Jika Anda memberi tanda silang pada kotak Setuju berarti Anda setuju bahwa hal yang penting dalam pekerjaan adalah siapa yang kita kenal dalam pekerjaan tersebut dan bukan hal yang lain.
Sebaliknya, bila Anda menjawab Tidak Setuju, berarti menurut Anda ada hal lain yang penting dalam pekerjaan selain siapa yang kita kenal.
Kerjakanlah soal-soal berikut!
1. Saya mencari informasi tentang apa saja yang akan saya kerjakan dalam pekerjaan saya kelak
2. Saya berusaha mengetahui persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk melamar suatu pekerjaan
SKALA KOMPETENSI Bagian 1
Bagian 1 terdiri dari soal-soal yang mendeskripsikan minat, kemampuan, dan aktivitas seseorang dalam suatu pekerjaan.
Tugas Anda adalah menilai ketepatan bidang pekerjaan dari setiap deskripsi yang dijabarkan.
Jika menurut Anda bidang pekerjaan tersebut tepat atau cenderung tepat, berilah tanda silang pada kotak Setuju (S). Jika menurut Anda bidang pekerjaan tersebut tidak tepat atau cenderung tidak tepat, berilah tanda silang pada kotak Tidak Setuju (TS). Jika Anda tidak mengetahui jawaban yang tepat, berilah tanda silang pada kotak Tidak Tahu (TT).
Contoh:
1. Lia sangat menyukai pekerjaannya sebagai tenaga relawan di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat. Ia sering menolong orang yang sedang berada dalam kesusahan seperti menolong korban di suatu daerah bencana alam. Ia lebih berminat bekerja dengan orang daripada dengan benda.
Jawaban yang benar dari contoh 1 adalah:
Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu
Karena pekerjaan sebagai tenaga relawan Lembaga Swadaya Masyarakat dan menolong orang yang kesusahan menggambarkan bidang pekerjaan yang berhubungan dengan orang dan bukan dengan benda.
Kerjakanlah soal-soal berikut ini!
1. Freddy menyukai pekerjaannya sebagai pembuat perkakas pertukangan dan menghabiskan sebagian besar waktunya di bengkel kerja pribadi di rumahnya. Ia lebih berminat bekerja dengan ide daripada dengan benda. 2. Julian adalah seorang makelar tanah sebelum bekerja di bank sebagai manajer
bagian kredit. Namun sekarang ia ingin kembali ke pekerjaannya semula sebagai makelar tanah. Ia lebih berminat bekerja dengan orang lain daripada dengan data.
LAMPIRAN II
SKALA KEMANDIRIAN
No :
RAHASIA
SKALA PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dengan hormat,
Dalam
rangka
memenuhi
persyaratan
untuk
menyelesaikan
pendidikan sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara,
saya bermaksud mengadakan penelitian di bidang psikologi
pendidikan. Untuk itu saya membutuhkan sejumlah data yang hanya
akan dapat saya peroleh dengan adanya kerja sama dari anda dalam
mengisi skala ini.
Dalam pengisian skala ini, tidak ada jawaban yang salah. Pilihlah
pilihan yang paling mendekati pendapat atau keadaan anda yang
sesungguhnya.
Oleh
karena
itu,
isilah
sejujurnya
tanpa
mendiskusikannya dengan orang lain. Semua data yang anda berikan
akan dijaga kerahasiaanya dan hanya digunakan untuk keperluan
penelitian ini saja.
Bantuan anda dalam mengisi skala ini merupakan bantuan yang amat
besar dan berarti bagi keberhasilan penelitian ini. Atas kerja
partisipasi anda saya mengucapkan terima kasih.
Maret, 2014
Hormat Saya,
Lembar Identitas
Nama/Inisial
: ………..
Usia
: ………..
Jenis Kelamin
: P / L
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ada sejumlah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan yang tersedia disebelah kanan pernyataan berdasarkan keadaan diri anda yang sesungguhnya. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan anda. Alternative jawaban yang tersedia terdiri dari 5 pilihan, yaitu:
STS : bila anda merasa Sangat Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut.
TS : bila anda merasa Tidak Sesuai dengan pernyataan tersebut.
N : bila anda merasa Ragu-ragu dengan pernyataan tersebut.
S : bila anda merasa Sesuai dengan pernyataan tersebut.
SS : bila anda merasa Sangat Sesuai dengan pernyataan tersebut.
Berikan tanda X (silang) pada kolom jawaban yang Anda anggap paling sesuai.
Contoh Pengisian Skala:
NO PERNYATAAN Sangat
Sesuai
Sesuai Netral Tidak Sesuai
Sangat Tidak Sesuai 1 Saya lebih dekat dengan
teman-teman saya dibandingkan dengan orangtua saya.
SS S N TS STS
Jika anda ingin mengganti jawaban anda, berikan tanda = pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.
Contoh Koreksi Jawaban:
NO PERNYATAAN Sangat
Sesuai
Sesuai Netral Tidak Sesuai
Sangat Tidak Sesuai 1 Saya lebih dekat dengan
teman-teman saya dibandingkan dengan orangtua saya.
SS S N TS STS
No. Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya tidak berani menanggung resiko
atas keputusan yang telah saya buat. SS S N TS STS
2.
Ketika saya mempunyai permasalahan, saya tidak langsung menceritakannya kepada orangtua saya.
SS S N TS STS
3.
Saya menganggap meskipun orangtua saya lebih berpengalaman, namun mereka belum tentu mengetahui segalanya.
SS S N TS STS
4.
Ketika hasil kerja kelompok kami di kelas mendapatkan nilai yang tidak memuaskan, maka saya akan menyalahkan teman-teman saya.
SS S N TS STS
5.
Ketika saya ada masalah, hanya orangtua yang dapat memberikan saya solusi.
SS S N TS STS
6. Orangtua saya terkadang membuat
7.
Saya bertanggung jawab terhadap akibat dari perbuatan yang saya lakukan.
SS S N TS STS
8.
Saya lebih sering bertanya mengenai sesuatu kepada orangtua saya dibandingkan kepada teman saya.
SS S N TS STS
9. Ketika saya melakukan kesalahan, saya
akan bertanggung jawab SS S N TS STS
10.
Saya lebih sering mendapatkan informasi dari orangtua saya dibandingkan dari teman saya.
SS S N TS STS
11. Apapun masalah yang saya miliki,
orangtua pasti mengetahuinya. SS S N TS STS
12.
Saya mampu merencanakan masa depan saya sendiri tanpa banyak arahan dari orangtua.
SS S N TS STS
13. Orangtua saya jarang melakukan
kesalahan dalam menilai sesuatu. SS S N TS STS 14. Ketika saya melanggar aturan sekolah,
saya bersedia menerima hukumannya. SS S N TS STS
15.
Dalam menghadapi masalah, saya jarang meminta bantuan dari orangtua saya.
SS S N TS STS
16. Ada beberapa hal dalam kegiatan saya
yang tidak diketahui oleh orangtua saya SS S N TS STS 17. Saya sering menyalahkan orang lain
atas kesalahan yang telah saya buat. SS S N TS STS
18.
Saya lebih sering bertanya mengenai sesuatu kepada orangtua saya dibandingkan kepada teman saya.
19. Ketika saya sedih, saya menunjukkan
kesedihan saya kepada orangtua saya. SS S N TS STS
20.
Saat saya mendapatkan giliran piket di kelas, saya berusaha untuk hadir meskipun saya sedang sakit.
SS S N TS STS
21. Saya jarang menceritakan masalah saya
kepada orangtua saya. SS S N TS STS
22.
Ketika mengerjakan soal, saya akan mengganti jawaban saya jika jawaban saya berbeda dengan teman saya.
SS S N TS STS
23.
Sebelum membuat suatu keputusan, saya sudah memikirkan dampak positif dan negatifnya.
SS S N TS STS
24.
Saya akan mengikuti ajakan teman- teman saya, meskipun saya tidak menyukainya.
SS S N TS STS
25. Saya sulit membuat keputusan tanpa
bantuan dari orang lain. SS S N TS STS
26. Saya sering ragu dengan kemampuan
yang saya miliki. SS S N TS STS
27. Pendapat orang lain lebih penting
dibandingkan pendapat saya sendiri SS S N TS STS
28.
Saya sudah menetapkan suatu keputusan terlebih dahulu meskipun saya meminta pendapat teman-teman saya.
SS S N TS STS
29.
Saya tidak mudah terpengaruh oleh orang lain dalam membuat suatu keputusan.
SS S N TS STS
mengungkapkan pendapat saya.
31.
Saya mengikuti suatu organisasi atau tidak mengikuti organisasi, itu karena kemauan saya sendiri.
SS S N TS STS
32.
Ketika akan membuat suatu keputusan saya sering ragu sehingga saya mengikuti pendapat teman saya.
SS S N TS STS
33.
Teman-teman saya memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan diri saya, sehingga saya menjadi kurang percaya diri.
SS S N TS STS
34.
Saya tidak langsung mempercayai pendapat orang lain sebelum mengecek kebenarannya.
SS S N TS STS
35.
Saya sering ditunjuk menjadi ketua dalam suatu kelompok karena saya dapat mengambil keputusan dengan bijak
SS S N TS STS
36. Saya percaya akan kemampuan saya
sendiri. SS S N TS STS
37.
Ketika akan membuat suatu keputusan, saya akan tetap meminta pendapat orang-orang terdekat saya dan memilih mana yang terbaik untuk saya.
SS S N TS STS
38.
Saya tidak dapat membuat suatu keputusan sendiri karena takut akan resikonya.
SS S N TS STS
39. Saya mengikuti OSIS karena teman-
teman saya ikut OSIS juga. SS S N TS STS 40. Saya lebih percaya kepada diri saya SS S N TS STS
sendiri dibandingkan pada orang lain. 41. Saya masih mudah dipengaruhi teman-
teman dalam melakukan sesuatu. SS S N TS STS
42.
Saya lebih banyak mengandalkan kemampuan teman dalam melakukan sesuatu.
SS S N TS STS
43. Saya sering mengikuti pendapat teman
saya. SS S N TS STS
44. Saya sering menghindari hal-hal yang
menurut penilaian saya salah. SS S N TS STS
45.
Saya hanya mengikuti nilai-nilai yang diajarkan oleh orangtua saya tanpa pernah mencari tahu alasannya.
SS S N TS STS
46.
Saya sering menghabiskan uang saya hanya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
SS S N TS STS
47. Saya tidak melakukan tindakan yang
tidak sesuai dengan prinsip saya. SS S N TS STS 48. Saya yakin dengan prinsip-prinsip yang
saya pegang. SS S N TS STS
49. Saya sering tidak dapat membedakan
perilaku yang benar dan yang salah. SS S N TS STS
50.
Saya berjanji kepada diri saya sendiri untuk tidak melakukan hal-hal negatif yang dapat merusak diri saya sendiri.
SS S N TS STS
51. Saya hanya akan menyetujui pendapat
yang sesuai dengan prinsip saya. SS S N TS STS
52.
Saya sering membandingkan pendapat orangtua saya dengan teman-teman saya dan memikirkan kembali mana
yang saya yakini.
53. Saya tidak memiliki prinsip yang kuat. SS S N TS STS
54.
Saya lebih memilih untuk mengerjakan tugas di rumah daripada mengikuti ajakan teman-teman saya untuk jalan- jalan.
SS S N TS STS
55.
Saya sering menyetujui pendapat teman saya meskipun saya tidak memahami maksud dan tujuannya.
SS S N TS STS
56.
Saya mempercayai apa yang diajarkan oleh orang-orang yang saya anggap lebih pintar tanpa bertanya mengenai alasannya.
SS S N TS STS
57.
Saya sering tidak mengumpulkan tugas karena saya lebih banyak bermain bersama teman-teman saya.
SS S N TS STS
58.
Saya akan menolak pendapat teman saya yang tidak sesuai dengan prinsip saya
SS S N TS STS
59. Saya sering mengevaluasi kembali hal-
hal yang selama ini saya yakini. SS S N TS STS 60. Saya tidak akan melakukan hal yang