• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan prevalensi hipertensi yang cukup tinggi di Dukuh Jragung, maka disarankan bagi masyarakat Dukuh Jragung untuk lebih meningkatkan pengetahuan tentang upaya pencegahan terjadinya penyakit hipertensi, agar masyarakat dapat mengendalikan penyakit hipertensi.

2. Bagi instansi kesehatan terkait, perlu upaya dalam peningkatan pengetahuan masyarakat terkait penyakit hipertensi dengan pemberian informasi atau materi edukasi khususnya tentang pencegahan dan penanganan penyakit hipertensi di Padukuhan Jragung, Kabupaten Sleman.

3. Bagi peneliti selanjutnya, perlu dilakukan penelitian sejenis pada tingkat desa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk dapat mengevaluasi perbedaan antara faktor sosio-ekonomi yang meliputi pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association, 2008, Hypertension, http://hyper.ahajournals.org/cgi, diakses tanggal 20 Oktober 2014.

Azwar dan Saifuddin, 2000, Reliabilitas dan Validitas. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal. 45-46.

Baradero, M., Dayrit, M.W., Siswadi, Y., 2008, Klien Gangguan Kardiovaskuler, EGC, Jakarta, hal. 52.

Baughman, D.C dan Hackley, J.C, 2000, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth, EGC, Jakarta, hal. 217-219.

Bell, C.A., Adair, L.S., and Popkin, B.M., 2004, Understanding the role of mediating risk factors and proxy effects in the association between socio- economic status and untreated hypertension, Elsevier, 59:280-282.

Black, H.R., and Izzo, J.L., 2003, Hypertension primer: the essentials of high blood pressure, Third Edition, Lippincot Williams and Wilkins, United States of America, pp. 235.

Dalimartha, S., Purnama, B.T., Sutarina, N., Mahendra, B., dan Darmawan, R., 2008, Care Your Self Hipertensi, Penebar Plus, Bogor, hal.41-45.

Depkes, RI, 2012, Masalah Hipertensi di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1909 diakes pada tanggal 20 febuari 2014.

Depertemen Kesehatan RI, 2007, Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan, Depkes RI, Jakarta, hal.2-4.

Depertemen Kesehatan RI, 2007, Riset Kesehatan Dasar Laporan Nasional, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, hal. 110-112.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M., 2008, Pharmacotherapy: A pathophysiologic approach, seventh edition, Mc Graw Hill, USA, pp. 148.

Djarwanto dan Subagyo, P. 1998. Statistik Induktif Edisi Keempat. BPFE, Yogyakarta.

Grotto, I., Huerta, M., and Sharabi, 2008, Hypertension and socioeconomic status, Curr Opin Cardiol. 23(4):335-339.

Handayani, Y.,N., 2013, Hipertensi pada Pekerja Perusahaan Migas X di Kalimantan Timur, Indonesia , Indonesia Makara Seri Kesehatan In Press, 28-30.

Harinaldi, 2005, Prinsip Prinsip Statistik Untuk Teknik Dan Sains, Erlangga, Jakarta, hal.119.

Hooker, R.C., Cowab,N., and Freeman,G.K., Better by half : hypertension in the elderly and the ‘ the of halves’: a primary care audit of the clinical computer record as a springboard to improving care, Oxford University Press, www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10381016, diakses tanggal 20 Februari 2014.

Indriantoro, N., 2002, Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Cetakan 2, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, hal.152

James, P.A., Oparil, S., Carter, B.L., Cushman, W.C., and Himmelfarb, C.D., 2013, 2014 evidence-based guideline for the management of high blood pressure in adults report from the panel members appointed to the eighth joint national committee (jnc 8), JAMA, 5-8.

Kabo, P., 2010, Bagaimana menggunakan obat-obat kardiovaskuler secara rasional, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,

Kemenkes, 2013, Riset Kesehatan Dasar, Bakti Husada, Jakarta.

Kumar, V., Abbas,A.K., and Fausto N., 2005, Hypertensive Vascular Disease. Dalam: Robn and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th ed., Elsevier, Philadelpia, pp.528-529.

Mabey, D., Gill, G., Parry, E., Weber, W., Whitty, M., 2013, Principles of Medicine in Africa, Fourth Edition, Cambridge University Press, United States of America, pp. 521.

Mancia, G., Backer, G.D., Dominiczak, A., Cifkova, R., Fagard, R., et al., 2007, TheTask Force for the management ofarterial hypertension of theEuropean Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC), journal, ESH/ESC Guidelines for the management of arterial hypertension, eurheartj, 28:1464-1465.

Muhammadun, 2010, Hidup Bersama Hipertensi, In Books, Yogyakarta, hal 11- 13, 15, 23-24, 46, 57.

Massie, M.D., 2004, Systemic Hypertension, in Tierney, L.M., Mc Phee, S.J., Papodakis, M.A. (eds), Current Medical Diagnosis And Treatment (CMDT 2004), 43rd Edition, 515, Lange Medical Books, McGraw-Hill.

Nursalam, 2003, Konsep dan Keperawatan Metode Penelitian, Salemba Medika, Jakarta.

Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013, Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013, http://www.depkes.go.id, diakses tanggal 21 Februari 2014.

Setiati,S., Sutrisna, B., 2005, Prevalence of Hypertension without Anti- hypertensive Medications and Its Association with SocialDemographic Characteristics Among 40 Yearsand Above Adult Population in Indonesia, Department of Internal Medicine, Faculty of Medicine, University of Indonesia, pp. 20-21.

Shklovski, Irina, Kraut, Robert, and Rainie, 2004, The Internet and Social Participation: Contrasting Cross-Sectional and Longitudinal Analysis, Journal of Computer-Mediated Communication.Vol.10, No.1.

Suparto, 2010, Faktor Risiko yang Paling Berperan terhadap Hipertensi pada Masyarakat di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar Tahun 2010, Tesis, 29-30, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tan, H., Raharja, 2002, Obat-Obat Penting: khasiat Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Kelima, Cetakan Kedua, PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.

Wahana Komputer, 2009, Solusi Mudah dan Cepat Menguasai SPSS 17.0, PT. Elex Media Computindo, hal.88-89, 144.

SOP Pengukuran Tekanan Darah dengan Sphygmomanometer Digital

1. Sebelum melakukan pengukuran tekanan darah, responden sebaiknya menghindari kegiatan aktivitas fisik seperti olah raga, merokok, dan makan, minimal 30 menit sebelum pengukuran. Dan juga duduk beristirahat setidaknya 5-15 menit sebelum pengukuran.

2. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres. Pengukuran sebaiknya dilakukan dalam ruangan yang tenang dan dalam kondisi tenang dan posisi duduk.

3. Pastikan responden duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kanan responden di atas meja sehinga mancet yang sudah terpasang sejajar dengan jantung responden. 4. Singsingkan lengan baju pada lengan bagian kanan responden dan

memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara pada saat pengukuran. Apabila responden menggunakan baju berlengan panjang, singsingkan lengan baju ke atas tetapi pastikan lipatan baju tidak terlalu ketat sehingga tidak menghambat aliran darah di lengan.

5. Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa manset.

6. Persiapkan manset. Perlu diperhatikan bahwa manset hendaknya diambil dari kotaknya secara benar dengan mengangkat secara keseluruhan (tidak ditarik salah satu bagiannya).

7. Pasang manset pada lengan kanan responden dengan posisi kain halus/ lembut ada di bagian dalam dan D-ring (besi) tidak menyentuh lengan, masukkan ujung mancet melalui D-ring dengan posisi kain perekat di bagian luar. Ujung bawah mancet terletak kira-kira 1–2 cm di atas siku. Posisi pipa mancet harus terletak sejajar dengan lengan kanan responden dalam posisi lurus dan relaks. 8. Tarik mancet dan kencangkan melingkari lengan kanan responden. Tekan kain

perekat secara benar pada kain bagian luar mancet. Pastikan mancet terpasang secara nyaman pada lengan kanan responden.

9. Tekan tombol ’start’, pada layar akan muncul angka 888 dan semua simbol.

10. Selanjutnya semua simbol gambar hati “♥” akan berkedip-kedip. sampai denyut tidak terdeteksi dan tekanan udara dalam mancet berkurang, angka sistolik, diastolik dan penyut nadi akan muncul.

11. Catat angka sistolik, diastolik dan denyut nadi hasil pengukuran tersebut pada formulir hasil pengukuran dan pemeriksaan.

12. Pengukuran dilakukan dua kali, jarak antara dua pengukuran sebaiknya antara 2 menit dengan melepaskan mancet pada lengan.

13. Apabila hasil pengukuran satu dan kedua terdapat selisih > 10 mmHg, ulangi pengukuran ketiga setelah istirahat selama 10 menit dengan melepaskan mancet pada lengan.

14. Apabila responden tidak bisa duduk, pengukuran dapat dilakukan dengan posisi berbaring, dan catat kondisi tersebut di lembar catatan

Lembar Pertanyaan Responden 1. Nama responden

2. Alamat (apabila peneliti berada di rumah responden catat alamat RT dan RW)

3. Umur responden

4. Peneliti menanyakan pendidikan terakhir responden 5. Peneliti menanyakan jenis pekerjaan responden

6. Peneliti menanyakan jumlah penghasilan responden apabila responden tidak menjawab peneliti menanyakan apakah diatas atau dibawah UMR (Rp.1.127.000,-)

7. Peneliti mengukur tekanan darah responden (pengukuran pertama)

8. Apabila hasil tekanan darah tinggi, peneliti menanyakan apakah responden sadar menderita hipertensi?

9. Apabila responden sadar menderita hipertensi, peneliti menanyakan apakah melakukan terapi obat antihipertensi

Informed Consent Penelitian Di Dukuh Jragung

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari tim peneliti yang diketuai oleh Yovica Sagina. Dari Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul “Prevalensi

Kesadaran dan Terapi Hipertensi dengan Kajian Faktor Resiko Kesehatan dan Sosio-Ekonomi di Sleman”. Penelitian ini bertujuan untuk

1. Melakukan evaluasi kesadaran pasien terkait hipertensi

2. Melakukan evaluasi terapi hipertensi yang digunakan oleh pasien

3. Melakukan identifikasi faktor resiko kesehatan dan sosio-ekonomi hipertensi Tim peneliti mengajak Dr. Rita Suhadi, MSi., Apt untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Penelitian ini membutuhkan sekitar 200 atau 300 subyek penelitian, dengan jangka waktu keikutsertaan masing-masing subyek sekitar 1 bulan .

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila Anda sudah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk mengundurkan diri/ berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

B. Informasi Tambahan

Bapak/ ibu/ saudara diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu terjadi efek samping atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat menghubungi Yovica Sagina pada 085743337760.

Bapak/ ibu/ saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. 9017225 dari lingkungan UGM) atau 0274-7134955 dari luar, atau email:

PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan penjelasan,

saya dapat menanyakan kepada Yovica Sagina

Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini

Tandatangan pasien/subyek: Tanggal:

(Nama jelas :...)

Tanda Tangan saksi :

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami dari tim peneliti yang diketuai oleh Yovica Sagina dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian yang berjudul

“Prevalensi Kesadaran dan Terapi Hipertensi dengan Kajian Faktor Resiko

Kesehatan dan Sosio-Ekonomi di Sleman”. Penelitian ini bertujuan untuk

4. Mengevaluasi kesadaran pasien terkait hipertensi

5. Mengevaluasi terapi hipertensi yang digunakan oleh pasien

6. Mengevaluasi faktor resiko kesehatan hipertensi dan sosio-ekonomi

Tim peneliti mengajak bapak/ibu/saudara untuk ikut serta dalam penelitian ini. Penelitian ini membutuhkan sekitar 200 atau 300 subyek penelitian, dengan jangka waktu keikutsertaan masing-masing subyek sekitar 1 bulan. Sebelum peneliti menemui bapak/ibu/saudara, peneliti ingin menanyakan:

1. Apakah bapak/ibu/saudara bersedia bertemu secara langsung (tatap muka) dengan peneliti?

a. ya b. tidak

2. Jika tidak setuju, apakah bapak/ibu/saudara mau memberikan informasi melalui media komunikasi (telepon, HP)

a. ya b. Tidak

Bila semua dijawab dengan tidak, maka peneliti tidak berhak menghubungi calon

BIOGRAFI PENULIS

Lusia Shinta Dewi, lahir di Rembang pada tanggal 18 Juli 1993. Putri bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Yohanes Berman Tugiman dan Tri Endang Wahyuningsih. Penulis telah menyelesaikan jenjang pendidikan di TK Bhayangkari Rembang pada tahun 1998-1999, SD Katolik Santa Maria pada tahun 1999-2005, SMP Negeri 2 Rembang pada tahun 2005-2008, SMA Negeri 1 Rembang pada tahun 2008-2011. Sejak tahun 2011 hingga saat ini penulis sedang menempuh jenjang S1 di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada lingkup Universitas, penulis pernah tergabung dalam organisasi Jalinan Kasih Mahasiswa Katolik sebagai Divisi Dana Usaha Organisasi. Penulis juga terlibat dalam pelaksanaan Kampanye Informasi Obat sebagai volunteer pada tahun 2012 dan sebagai koordinator seksi publikasi, dekorasi dan dokumentasi pada tahun 2013. Pada Perayaan Ekaristi Pekan Suci yang diselenggarakan oleh Campus Ministry Universitas Sanata Dharma sebagai seksi konsumsi pada tahun 2012. Pada Komisi Pemilihan Umum Gubernur BEMF dan Ketua DPMF Farmasi pada tahun 2012 sebagai seksi kampanye.Sebagai panitia pada DIES NATALIS XIX Fakultas Farmasi USD pada tahun 2014.Beberapa Seminar dan pelatihan yang pernah penulis ikuti adalah PPKM I dan PPKM II, Latihan Dasar Kepemimpinan II

USD, Seminar Hari AIDS Sedunia “Kubangun Regional dan Kujaga Generasiku Bebas HIV AIDS”, Seminar Nasional “Menjawab Permasalahan di Indonesia dengan Kurikulum Baru”, Seminar Membongkar Kekerasan Cinta.

Dokumen terkait