BAB V PENUTUP
5.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka ada beberapa saran penelitian ini dan peneliitian sejenis menjadi lebih baik, yaitu:
1. Selain fase-fase yang sudah dilakukan pada penelitian ini, maka pada penelitian selanjutnya perlu melakukan fase-fase ADM (Architechtural Development Method) yang lain seperti: Perencanaan Migrasi, Tata Kelola Investasi, Arsitektur Manajemen Perubahan untuk memelihara dan mengimplementasikan arsitektur perusahaan secara lengkap.
2. Fase-fase dalam TOGAF ADM sendiri merupakan sebuah siklus yang memerlukan pengkajian ulang. jika terdapat perubahan terutama dalam perubahan lingkungan bisnis dan perubahan teknologi. Oleh karena itu artifak - artifak yang sudah dihasilkan dari TOGAF ADM ini perlu dikaji ulang jika terjadi perubahan – perubahan tersebut.
3. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan pada fase peluang dan solusi dalam analisa estimasi biayanya, diharapkan dapat mencakup perhitungan estimasi biaya sampai pada pembangunan aplikasinya kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Andri. 2007. Perencanaan Arsitektur Teknologi Informasi Studi Kasus Pada Suatu Industri Produksi Kulit. Fasilkom UI.
Armour F. 2003. A UML-driven Enterprise Architecture Case Study. Hawaii International Conference on System Sciences. IEEE Computer Society.
Bernard S A. 2005. An Introduction to ENTERPRISE ARCHITECTURE (2nd ed.).United States of America: Author House.
Cameron B. 2007. Learning & Re-Learning the Trade: Professional Development in IT Jobs Through Participation in Technology Discussion Groups.
Journal of Information Sciences and Technology, Volume 4 no 2. Hlm 19-25.
Driwantara. 2005. Mengukur ROI (Return on Investment) Terhadap Efektivitas Suatu Pelatihan Jurnal Sistem Teknik Industri. Volume 6. No 4.
Frisse M. 2009. Health information technology: One step at a time. Health Affairs. 2009. Volume 5 no 2. Hlm 31-39
Gunawan. 2007. Pemodelan Arsitektur Teknologi Informasi Intitusi Perguruan Tinggi Menuju Kampus Digital Studi Kasus Pada STMIK-Mikroskil Medan. Fasilkom UI.
Jacob ME. 2002. State of the Art in Architecture Support. Telematica Instituut / Archimate Consortium
Kadir A. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.
Laudon, Kenneth C. 2005, Sistem Informasi Manajemen Edisi 8. Yogyakarta:
Andi, hlm 317-326.
Mathiassen L.. 2000. Object Oriented Analysis and Design. 1st Edition. Denmark :Marco Publishing Aps.
Madsen J. 2006. Enterprise Architecture Implementation and Management: A Case Study on Interoperability. Hawaii International Conference on System Sciences.
McGovern J, Ambler S, Stevens M, Linn J, Sharan V, Jo E. 2001. Practical Guide to Enterprise Architecture. Prentice Hall.
Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Jakarta: Graha Ilmu.
Munawir S. 2007, Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
O’Rourke. 2003. Enterprise Architecture Using The Zachman Framework.
Course Technology, Thomson Learning.
Pratama A. 2012. Perancangan Arsitektur Enterprise untuk Koperasi di pasar Tradisional Studi Kasus: Pasar Gedebage. JSITB. Volume 1 No 1, 2012 Porter. 1991. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Terjemahan. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama..
Pura J. 2009. Pengukuran Kemampuan Pengelolaan Arsitektur Teknologi Informasi: Studi Kasus PT. Rajawali Nusantara Indonesia (PT. RNI).
Fasikom UI.
Sartono, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF
Sessions R. 2007. A Comparison of the Top Four Enterprise-Architecture Methodologies [Online], Available: http://msdn.microsoft.com/enus/libra ry/bb466232.aspx diakses 15 Desember 2012.
Sugiono A. 2008. Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan. Jakarta:
Grasindo.
Supriyana I. 2010. Perencanaan Model Arsitektur Bisnis, Arsitektur Sistem Informasi dan Arsitektur Teknologi Dengan Menggunakan TOGAF:
Studi Kasus Bakosurtanal. Jurnal generic. Volume 5, no 1.
Surendro K. 2009. Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi. Bandung :Informatika.
The Open Group. 2009. Togaf Version 9. San Fransico: The Open Group.
Ward J, Peppard J. 2002. Strategic Planning for Information Systems. John Wiley and Sons Ltd., England.
Widodo MS, Rosmansyah Y, Sujono P, Rahmad B. 2005. Arsitektur Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMA Indonesia. Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ITB.
Widodo P. 2010. Perbandingan Enterprise Architecture Framework (eaf) sebagai rekomendasi framework sistem informasi pemerintah. prosiding seminar nasional ilmu komputer universitas diponegoro 2010
Woolf B. 2007. New to Architecture [Online], Available: http://www.ibm.com /developeworks/architecture/newto, diakses 5 November 2012.
Zachman JA. A Framework for Information Systems Architecture. IBM System Journal. Volume 26. No 3, 1987.
LAMPIRAN 1
WAWANCARA
Lampiran 1 Transkrip Wawancara
Transkrip Wawancara untuk Sistem, bisnis dan Teknologi saat ini Nama: Ardhi Prasetyo, ST
Jabatan: Manager Operasional Waktu: Jumat, 15 februari 2013
1. Q: Bagaimana gambaran secara umum mengenai aktifitas bisnis yang dilakukan PT. Satya Karya Utama?
A: Untuk rinciannya itu sudah ada kemarin, pada tugas pokok setiap divisi.
Kalau secara umum yaitu, seperti biasa, kami menerima pesanan dari klien, biasanya promosi dilakukan dari mulut ke mulut saja, atau lewat tender.
cakupan pasar kami lumayan luas, tidak hanya teruntuk kawasan personal saja (individu) tapi mencakup perkantoran, perumahan (cluster), perhotelan, rumah sakit dsb. Kami melakukan analisa kebutuhan klien pastinya, lalu kami membuat design disertai price list yang dibutuhkan untuk setiap project yang dikerjakan. Jika keduabelah pihak (perusahaan dan klien) sudah sama-sama deal, maka persetujuan kontrak pun akan dibuat, project pun dilaksanakan, mulai dari pembuatan produk sampai pengiriman produk ke lokasi tujuan.
2. Q: Lalu untuk pengelolaan Sistem informasinya sendiri bagaimana?
A: Sistem informasi yang ada saat ini bisa dikatakan lemah, penyampaian data yang masih secara manual bisa dikatakan agak menghambat, terutama
dan pemesanan klien yang mengharuskan kami melakukan face to face terhadap klien, jelas ini sangat menyulitkan ketika kami berhadapan dengan klien yang jaraknya sulit dijangkau. Aplikasi penunjangpun hanya sebatas office saja. Mungkin karena tidak adanya departemen khusus yang menangani permasalahan SI/TI, selama ini perusahaan hanya mengandalkan satu staf freelance saja, itupun hanya sebatas menangani permasalahan prihal infrastruktur teknologinya saja, bisa dibilang sampai saat inipun permasalahan seperti itu dianggap tidak menjadi pokok permasalahan utama di perusahaan.
3. Q: Bagaimana mengenai infrastruktur jaringannya? Berapa server yang dimiliki?
A: Saat ini hanya memiliki 4 server, tetapi ada usulan penambahan nantinya, mengingat mungkin dalam waktu dekat adanya penambahan SDM dengan didirikannya departemen TI nantinya.
4. Q: Lalu, harapan seperti apa jika nantinya departemen TI ditambahkan kedalam kestrukturan organisasi?
Tentu saja pengharapan yang utama adalah agar perusahaan bisa lebih terbantu lagi, dalam hal penyampaian informasi, pengelolaan data dan lain sebagainya, ini mungkin akan berpengaruh besar terhadap pendapatan perusahaan. Tentu dengan adanya departemen TI nantinya permasalahan mengenai teknologi informasi di perusahaan diharapkan bisa teratasi.
berkembangnya teknologi saat ini.
Transkrip Wawancara untuk pengembangan bisnis Nama: Nilawati, SE.
Jabatan: Asisten Manager untuk Divisi Keuangan Waktu: Sabtu, 17 februari 2013
1 Q: Apa yang menjadi bisnis utama pada PT. Satya Karya Utama?
Mengingat perusahaan ini juga tidak hanya membuat konsep desain dan fungsi ruang saja?
A: Semuanya tetap satu kesatuan, seperti building constraction, pengelolaan konsep fungsi ruang, ataupun hanya menjadi konsultan arsitektur saja tanpa disertai pengerjaannya. Tetapi memang yang diutamakan disini adalah pembuatan dan pengerjaan terhadap konsep pengelolaan tata ruang beserta pembuatan produk (mebel) sendiri, karena mayoritas dari klien-klien kami biasanya sudah mempunyai lokasi atau tempat (ruang) dan kami disni bertindak sebagai pendesign tata ruang serta pembuat produk yang dibutuhkan untuk ruang tersebut.
2 Q: Bagaimana dengan tipe bisnis yang ada pada PT. Satya Karya Utama?
A: Karena kami tidak hanya menangani atau melayani klien personal saja (individu) tetapi juga mencakup company lainnya, tentu perusahaan kami
Consument).
3 Q: Kemudian, bagaimana strategi perusahaan saat ini dalam menghadapi kompetitor yang ada, atau mungkin Satya Karya Utama sudah memiliki semacam blueprint?
A: Untuk blueprint semacam itu belum ada, sementara ini perusahaan hanya menjalani kegiatan bisnis seperti biasa. Strategi yg dimilikipun tidak banyak, yang pasti tetap mengedepankan kualitas design dan produk. Sesuai dengan motto perusahaan saja. Untuk pengenalan produk dan design kami ke pasaran, selain mengandalkan kemitraan, kami juga sering sekali mengikuti tender-tender kecil maupun besar.