• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Sarana promosi di bagi menjadi beberapa bentuk, antara lain: bentuk tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan dan bentuk elektronik.

1) Sarana promosi dalam bentuk tercetak a) Brosur, Poster, dan Leaflets

Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh konsumen atau pengguna. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang cukup besar. Selain itu pembuatanya cukup mudah. Banyak sekali

informasi yang ada di perpustakaan yang perlu disampaikan kepada pengguna. Brosur bisa lebih banyak memberikan informasi mengenai kegiatan perpustakaan dan fasilitas yang dimiliki. Bahkan dengan brosur kita bisa menyebarluaskan informasi yang bersifat teknis.44

Sedangkan poster adalah salah satu media promosi yang biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2 yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang suatu hal yang disajikan secara menarik. Dasar ide pembuatan poster adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna secara efektif, mudah dan murah. Poster yang paling efektif adalah poster yang di rancang untuk sekilas segera menarik perhatian atau mencuri pandangan orang yang lewat di depan poster tersebut, sekaligus memberi pesan atau informasi secara ringkas.45

Untuk selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas berukuran kecil yang mengandung pesan untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.46

44

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h. 72

45

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h. 80

46

Onung Uchjana Effendy, ”Kamus Komunikasi,” artikel ini diakses pada 4 November 2010 darihttp://derianggraini.wordpress.com/2009/12/11/leaflet/

Sarana promosi seperti brosur, leaflet dan poster adalah sarana promosi dalam media tercetak yang sering digunakan perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi. Sarana promosi brosur hampir sama dengan leaflet karena terbuat dari lembaran kertas yang mengandung pesan dan dibagikan kepada pengguna perpustakaan. Sedangkan untuk poster ukurannya lebih besar dibandingkan brosur dan leaflet dan poster dirancang untuk sekilas menarik perhatian, karena poster biasanya ditempatkan pada tempat umum dimana orang sering melawati tempat tersebut. Poster juga berisi pesan atau informasi secara singkat dan padat. Diantara ketiga jenis media tercetak ini yang paling efektif adalah brosur.

b) Flyer

Flyer merupakan bahan promosi yang terdiri dari satu lembar yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa layanan dan hasil kreatif lain dari suatu perpustakaan. Oleh karena itu, sarana ini sangat sesuai dalam membantu pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi.47

c) Map Khusus Perpustakaan

Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map ini dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa. Di

47

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 178.

dalam map ini dapat dimasukkan paket-paket promosi yang telah dibuat, misalnya beberapa brosur, pembatas buku, dan sebagainya. Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas menjadi satu paket dan diberikan kepada orang-orang tertentu.48

d) Newsletter

News-letter adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk memberi informasi khusus kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita-berita atau artikel-artikel singkat yang ditulis dengan gaya tidak formal. News-letter sering disebut ’majalah internal’ atau home journal. Biasanaya news-letter ini hanya diperuntukan kepada pembaca internal. Namun dewasa ini banyak pula terbitan yang tergolong news-letter dan memang diberi judul seperti itu tetapi disebarkan secara luas kepada umum. Semua jenis terbitan ringkas yang berisi informasi atau berita mengenai suatu lembaga dan produk atau layanannya dengan gaya penulisan dan penerbitan tidak terlalu formal untuk disebarkan kepada kalangan tertentu. Penampilan news-latter dan tulisan di dalamnya sangat mempengaruhi tercapainya tujuan. News-letter perlu ringkas dan informasinya harus dirasakan bermanfaat bagi orang-orang yang akan membacanya.49

48

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006),h. 80

49

e) Laporan Tahunan

Laporan tahunan merupakan suatu dokumentasi yang menjabarkan secara ringkas tentang hasil kegiatan dan status keuangan suatu organisasi atau lembaga selama setahun berlalu dan memberikan kerangka rencana untuk masa yang akan datang.50

f) Pembatas Buku (Bookmark)

Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku. Pembatas buku atau yang dikenal sebagai bookmark dapat digunakan sebagai media promosi di perpustakaan. Pembuatan

pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat

mempengaruhi citra dan sosok perpustakaan di hati pengguna kepada pengunjung potensial maka akan meningkatkan ingatan pengguna kepada perpustakaan yang akan mendorong mereka berkunjung ke perpustakaan. 51

g) Buku Panduan Perpustakaan

Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala sesuatu yang mengenai perpustakaan. Mulai dari sejarah dan latar belakang pendirian perpustakaan, misi dan tujuan, organisasi, lembaga induk, koleksi, dan layanan, fasilitas, lokasi, dan cabang-cabangnya, staf pengelola dan struktur

50

Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 178, 179

51

organisasinya, peraturan dan sanksi-sanksi, nama dan alamat resmi, serta informasi lain yang dianggap perlu untuk pengguna.52

Dari beberapa cara promosi dalam bentuk media tercetak yang cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna adalah poster, biasanya poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan yang ada di perpustakaan tersebut

dan dapat menyampaikan pesan kepada pengguna

perpustakaan. Selain itu brosur merupakan sarana promosi perpustakaan yang cukup efektif karena dapat memuat informasi yang cukup banyak dan tidak memerlukan biaya yang cukup besar.

2) Promosi dalam Bentuk Kegiatan Perpustakaan

Salah satu cara efektif untuk menembus pembatas dan penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunanya adalah dengan jalan mengadakan kegiatan perpustakaan yang melibatkan staf perpustakaan dan pengguna. Prinsip dan ide dasar dari bentuk kegiatan apapun yang diadakan perpustakaan adalah bagaimana agar pengguna dan calon pengguna dapat dirangsang dan ditingkatkan minatnya untuk datang ke perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang ada. Kegiatan dapat bersifat formal

52

dan tidak formal.53 Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Pameran Perpustakaan, Ceramah dan Seminar

Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang banyak. Pameran juga merupakan cara yang paling jitu untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna dan calon pengguna. Kegiatan pameran perpustakaan dimaksudkan untuk menampilkan apa yang dimiliki perpustakaan dan apa yang dilayankan perpustakaan. Pada prinsipnya pameran tidak saja menginformasikan secara tertulis melainkan juga menyajikan apa yang dimiliki dan dilayankan perpustakaan langsung kepada pengguna.54

Pameran memiliki dua tujuan, yaitu

1) Untuk menarik perhatian pengguna atau calon pengguna;

2) Untuk menunjukan layanan atau apapun yang dimiliki perpustakaan menarik untuk mereka.55

Penyelenggaraan pameran seperti pameran buku

merupakan salah satu langkah awal bagi penerbit atau perpustakaan untuk memotivasi halayak atau publik tentang produk atau koleksi yang diterbitkannya atau yang

53

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 109

54

Ibid, h. 178.

55

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006),h. 110

dimilikinya. Perpustakaan dapat memperkenalkan atau mempromosikan sebagian koleksi terbarunya atau produk-produknya yang dihasilkan selama dalam jangka waktu tertentu. Selain itu aktivitas dan jasa-jasa yang telah, sedang dan yang akan dilakukannya dapat diketahui masyarakat.56

Sedangkan ceramah adalah suatu kegiatan yang terdiri beberapa orang yang berbicara di depan dan sejumlah peserta pada suatu waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik atau tema tertentu. Biasanya pembicaranya bersifat formal. Lain halnya dengan seminar, seminar adalah suatu forum atau kegiatan yang dilakuakan untuk mengkaji suatu topik pada suatu waktu dan tempat tertentu dimana ada satu atau lebih orang berceramah dan sejumlah orang lain sebagai peserta. Pada umumnya suatu seminar berlangsung proses yang diatur secara rapih dengan aturan-aturan tertentu. Biasanya terjadi diskusi antara peserta dengan penceramah setelah materi ceramah disampaikan. Kegiatan ceramah ini diadakan dengan

tujuan untuk mempromosikan layanan perpustakaan.

Disamping itu, perpustakaan dapat melakukan apa yang disebut sebagai proses pendidikan pemakai. Dengan demikian perpustakaan dapat membimbing pengguna atau calon

56

Mulkan Ahmad, ”Penyelenggaraan Pameran Sebagai Upaya Promosi Perpustakaan,” JKDMM, XV, no. 1-2, 1999: h. 2

pengguna bagaimana menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan layanan yang ada.57

b) Bazar

Bazar adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dan digunakan untuk tujuan promosi perpustakaan. Bazar adalah suatu kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu tempat tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat yang biasanya dilakukan proses jual-beli. Tujuan utama diadakan bazar, diharapkan semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan dan berkunjung ke perpustakaan untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.58

c) Kalender Perpustakaan

Penerbitan kalender khusus merupakan upaya yang sangat menarik sebagai salah satu media promosi perpustakaan. Perpustakaan tentunya dapat menggunakan cara ini untuk promosi perpustakaan secara umum. Kalender merupakan suatu sarana mempromosikan keberadaan perpustakaan secara umum. Jadi bukan mempromosikan layanan atau kegiatan tertentu.59

d) Wisata Perpustakaan (Library Tour)

Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat sudut di

57

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 116, 117

58

Ibid., h. 126

59

perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada, cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka. Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pengguna dapat mengetahui secara langsung apa yang dimiliki perpustakaan yang bermanfaat bagi mereka dan bagaimana menggunakanya. Wisata perpustakaan tidak hanya dilakukan dengan berkeliling perpustakaan jika ada tamu atau rombongan tamu perpustakaan, tetapi memang merupakan program yang dirancang secara khusus oleh perpustakaan. Biasanya pesertanya adalah perpustakaan sekolah. Jadi kegiatan ini diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta anak-anak pada perpustakaan. Kegiatan wisata perpustakaan ini akan memberi dampak positif kepada anak-anak. Dalam jangka panjang hal ini akan berpengaruh pada pola prilaku mencari informasi di perpustakaan. 60

e) Temu Penulis

Temu penulis juga dapat dijadikan salah satu kegiatan promosi perpustakaan, dengan diadakannya kegiatan temu penulis masyarakat mengetahui fasilitas dan koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut.

60

f) Launching Buku

Kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu sarana untuk promosi perpustakaan. Biasanya sebelum diadakannya kegiatan ini dilakukan promosi agar masyarakat mengetahui

tempat diadakannya kegiatan tersebut. Dan dengan

diadakannya kegiatan tersebut membuat masyarakat tahu akan keberadaan perpustakaan tersebut berada.

g) Diskusi

Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah. Biasanya dalam diskusi para peserta mencari penyelesaian suatu masalah, minimal mereka mengajukan usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan masalah yang mereka diskusikan.61

Sedangkan pengertian lainnya diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.62

61

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990), h. 334

62

Dari beberapa bentuk kegiatan promosi perpustakaan diatas salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian orang akan keberadaan perpustakaan adalah pameran perpustakaan. Pameran dapat menjadi cara yang cukup efektif untuk mempublikasikan keberadaan perpustakaan diantara pengguna dan calon pengguna perpustakaan.

3) Promosi dalam Bentuk Media Elektronik a) Media Elektronik

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara termasuk melalui media, seperti televisi (talk show), radio dan ulasan-ulasan tentang perpustakaan di suatu kolom di surat kabar.63

b) Internet

Kegiatan mencari informasi melalui internet akan menjadi lebih cepat dan lebih baik, karena adanya konektifitas ke informasi yang berhubungan (hyperlink). Dalam hitungan detik dapat mencapai informasi di tempat lain yang berjarak ribuan kilometer. Bahkan surat kabar, majalah dan buku tersedia di internet dalam bentuk elektronik.64 Perpustakaan dapat memanfaatkan internet tersebut untuk media promosi

63

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 184.

64

Karmidi Martoatmodjo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 5. 28

perpustakaan dengan menyediakan koleksi perpustakaan dalam bentuk elektronik, agar dapat diakses masyarakat tanpa harus datang ke perpustakaan tersebut.

c) Website

Website adalah kumpulan halaman-halaman yang

digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks, gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi (gambar gerak, tulisan gerak), suara, dan gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian yang saling terkait antara satu page dan page yang lain, yang sering disebut sebagai hyperlink.65

Website dapat dijadikan salah satu sarana dalam melakukan kegiatan promosi di perpustakaan, dengan mendesain website perpustakaan memungkinkan pustakawan menempatkan pesan promosi perpustakaan, jasa dan layanan, koleksi atau informasi penting lainnya yang diadakan untuk dapat dinikmati oleh siapa saja, dimana saja di internet. Keefektifannya dalam menyebarkan informasi tidak diragukan lagi.66

Pusat-pusat informasi yang digunakan dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan, yaitu: blog, RSS feeds (seperti

65

http://www.balinter.net/news_108_Pengertian_Website,_Bahasa_Pemrograman_ Websitehtml, 22/09/10

66

untuk buku-buku baru), mindmap, sharepoint, dan jaringan sosial (seperti linkendln, facebook).67

Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain.68

Facebook dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk melakukan kegiatan promosi perpustakaan dalam bentuk media elektronik. Biasanya facebook tidak dibuat secara resmi oleh suatu lembaga perpustakaan untuk melakukan kegiatan promosi, tetapi dibuat oleh para pustakawan dan staf. Dalam hal ini dapat disimpulkan promosi dapat dilakukan dengan sarana apapun dan semua pustakawan atau staf dapat membantu melakukan kegiatan promosi perpustakaan.

d) E-mail

E-mail adalah surat melalui media elektronik.Sebenarnya e-mail merupakan singkatan dari “Electronic mail”. Melalui email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu alamat email ke alamat lain di jaringan internet.69

67 http://www. Allbusiness.com/marketing-advertising/marketing-techniques/11586322-1.html, 22/09/10 68 http://www.indodesign.net/jasa-web-design-murah-semarang-indonesia/tips-dan-artikel- jasa-pembuatancms-joomla-murah-blog-facebook-web-design-murah/35-komputer-dan-internet/113-face-book-adalah-definisi-facebook, 22/09/10 69 http://elbertasia.wordpress.com/2008/11/11/pengertian-e-mail/, 31/07/10

Pengertian lainnya e-mail adalah sebuah sarana untuk menyampaikan pesan (seperti halnya surat, pengumuman, atau laporan) yang ditransfer atau dikirim oleh seseorang kepada orang lain melalui jaringan komputer. Promosi dengan sarana ini relatif lebih murah dan cepat dan memungkinkan terciptanya komunikasi yang lebih efektif dan efesien dibanding surat biasa maupun telepon atau faksimile.70

e) Memutar Film atau Video

Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan termasuk cara yang cukup tepat dan menarik untuk mempromosikan perpustakaan. Dewasa ini banyak beragam judul video tentang penggunaan perpustakaan. Promosi perpustakaan dengan pemutaran video perpustakaan selain unik juga menyenangkan bagi yang menonton. Video seperti ini dapat disajikan pada rombongan tamu yang berkunjung ke perpustakaan.71

Berbagai sarana yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak, seperti brosur, poster, flayer, map khusus perpustakaan, news latter, laporan tahunan, pembatas buku, dan buku panduan perpustakaan, dari berbagai sarana tercetak cara yang dianggap paling murah dan praktis untuk melakukan promosi adalah dengan cara mencetak dan menyebarkan brosur perpustakaan.

70

Akhmad Syaikhu, “Layanan Informasi Berbasis E-mail,” Jurnal Perpustakaan Pertanian, vol 11, no. 1, 2002, h. 15

71

Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang besar, pembuatannya pun cukup mudah, dan bahannya mudah ditemukan.

Selain brosur ada media lain yang juga cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna perpustakaan adalah poster. Poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan baru atau suatu kegiatan, menekankan dan menonjolakan layanan lama. Poster yang efektif adalah poster yang dirancang untuk sekilas segera menarik perhatian, sekaligus memberi pesan atau informasi secara ringkas.

Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan seperti, pameran, ceramah, seminar, bazar, kalender perpustakaan, wisata perpustakaan, temu penulis, launching buku, dan diskusi, dari berbagai promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan yang cukup efektif adalah pameran karena mempublikasikan keberadaan perpustakaan di antara pengguna dan calon pengguna. Penyelenggarakan pameran dimaksudkan untuk menampilkan secara fisik dan visual yang dimiliki dan dilayankan perpustakaan.

Sedangkan sarana promosi perpustakaan dalam media elektronik seperti, media, website, email dan memutar film atau video. Dalam bentuk elektronik ini yang paling efektif adalah dengan cara memutar film atau video, karena cara ini cukup tepat dan menarik. Selain untuk memperkenalkan layanan dan

fasilitas yang ada di perpustakaan dan juga menjadi pelatihan untuk pendidikan pemakai perpustakaan.

D. Kendala yang dihadapi dalam melakukan promosi perpustakaan

Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil dalam kegiatan pemasaran dan promosi layanan mendapat kendala yang berasal dari dalam dan luar perpustakaan.

1) Kendala dari dalam Perpustakaan

Ada beberapa kendala yang sebenarnya berasal dalam

perpustakaan. Baik itu berasal dari dalam perpustakaan maupun dari pustakawan sendiri. Oleh karena kendala ini berasal dari dalam perpustakaan, maka peluang besar kendala itu dapat ditanggulangi sendiri oleh perpustakaan atau pustakawan. Kendala-kendala itu antara lain adalah:

a) Lemahnya pengetahuan pustakawan terhadap ilmu dan teknik pemasaran;

b) Pandangan tradisional bahwa perpustakaan hanyalah sebuah gudang buku;

c) Kurang memadainya gedung perpustakaan;

d) Kurangnya dana yang memadai untuk membeli bahan pustaka dan membuka layanan baru;

e) Lemahnya apresiasi para pustakawan tentang kenyataan pengguna perpustakaan dewasa ini yang lebih menuntut banyak jasa di perpustakaan.

2) Kendala dari Luar Perpustakaan

Kendala ini berasal dari luar, karena itu pustakawan harus dapat bekerja keras dan meningkatkan profesionalisme untuk dapat menanggulangi kendala yang ada. Kendala tersebut adalah sebagai berikut:

a) Masih kurangnya komitmen dari pimpinan dalam dukungan perpustakaan;

b) Lemahnya manajemen organisasi;

c) Faktor sosial, yaitu sudah menjadi budaya pengguna yang jarang ke perpustakaan.72

Dalam literatur lainya pelaksanaan kegiatan promosi, seringkali perpustakaan dihadapkan dengan berbagai kendala, diantaranya :

1) Perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan.

Keterbatasan sumberdaya yang ada di perpustakaan

menyebabkan perpustakaan kurang mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan. Padahal kuantitas dan kualitas layanan merupakan "produk" andalan dalam promosi perpustakaan. Keterbatasan sumberdaya umumnya disebabkan minimnya anggaran pengembangan perpustakaan. Disamping itu keterbatasan keterampilan dan pengetahuan dari staf perpustakaan yang ada kurang mendukung terciptanya profesionalisme dalam

72

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h. 58

melaksanakan tugas-tugas kepustakawanan, sehingga berakibat layanan perpustakaan tidak bisa dilaksanakan secara optimal.

2) Lokasi kurang strategis dan gedung kurang representatif

Salah satu unsur yang menunjang keberhasilan perpustakaan adalah fasilitas gedung, baik ditinjau dari segi luas, tata ruang, lokasi dan sebagainya.

3) Masyarakat akademis belum memandang secara benar terhadap tugas, fungsi dan peranan perpustakaan.

Hambatan dalam promosi perpustakaan bukan hanya dari pihak penyelenggara perpustakaan saja tetapi sebaliknya juga dari pihak pemakai. Meskipun untuk mendapatkan jasa layanan informasi tidak diperlukan banyak biaya bahkan ada yang tidak sama sekali, tetapi minat masyarakat untuk menggunakan fasilitas dan layanan perpustakaan masih kurang.73

Dalam pemaparan diatas mengenai kendala yang dihadapi

dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan dapat

disimpulkan, kendala yang dihadapi dapat berasal dari dalam dan luar perpustakaan. Kendala dari dalam seperti terbatasnya sumberdaya manusia di perpustakaan tersebut dan untuk kendala dari luar seperti lokasi yang kurang strategis dls.

73

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

A. Sejarah Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Perpustakaan khusus merupakan salah satu jenis perpustakaan yang di bentuk oleh lembaga (swasta atau pemerintahan) yang mempunyai misi bidang tertentu dengan memenuhi kebutuhan dilingkungannya.74

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional merupakan salah satu perpustakaan khusus. Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

Dokumen terkait