• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi yang dilakukan di perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Promosi yang dilakukan di perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional RI"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

ii

PROMOSI YANG DILAKUKAN DI PERPUSTAKAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL RI

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar sarjana ilmu perpustakaan

Oleh

Diajukan oleh:

Nama : Sonia Mustinda

NIM : 106025001062

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

iii

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

yang bertujuan untuk mengetahui cara dan sarana promosi yang dilakukan

perpustakaan serta kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan promosi

perpustakaan tersebut. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

kuantitatif. Sample dan respondennya adalah pengguna Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional, pengambilan sampel dilakukan secara

Accidental Sampling

(sampel kebetulan). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa cara promosi

perpustakaan yang memiliki prosentese tertinggi adalah kontak perorangan dan

bimbingan pengguna, sebanyak 43%, sarana promosi memiliki prosentase tertinggi

adalah brosur, sebanyak 61%. Kendala yang dihadapi perpustakaan adalah kendala

dari dalam perpustakaan salah satunya kebijakan yang ada sering menghambat

pelaksanaan kegiatan promosi perpustakaan.

Jakarta, 30 Desember 2010

(3)

iv

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1.

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 30 Desember 2010

(4)

v

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang

Maha Rahman dan Rahim, yang telah mencurahkan rahmat serta hidayah-Nya selama

penyelesaian skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada

Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai pemimpin umat, beserta keluarga, para

sahabat dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dan memenuhi syarat

yang telah ditetapkan dalam menempuh Ujian Sarjana Program Strata Satu ( S1 ) dan

merupakan syarat bagi kelulusan kesarjanaan Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan

Ilmu Perpustakaan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk maksud tersebut diatas, maka penulis menyususn skripsi ini dengan

judul

“Promosi yang Dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Kementerian Nasional RI”. Selanjutnya penulis menyadari bahwa selesainya

skrispsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik moral maupun material yang

sangat berharga bagi penulis, maka dalam kesempatan ini penulis haturkan

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1.

Bapak Dr. Wahid Hasyim, MA selaku dekan Fakultasa Adab dan Humaniora;

2.

Bapak Rosa Widyawan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membimbing saya dalam pembuatan skripsi ini hingga selesai;

(5)

vi

banyak memberikan ilmu yang berharga kepada penulis;

6.

Pimpinan para staf dan pustakawan Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional RI, yang telah meberikan banyak bantuan kepada penulis dalam

mengadakan penelitian;

7.

Orang tuaku yang tersayang, Ayahanda yang selalu membantu dan

mendukung penulis menyelesaikan skripsi ini dan Ibunda tercinta yang telah

memberikan bimbingan, kasih sayang, motivasi dan do’a yang tak henti-henti

dipanjatkan untuk kelancaran skripsi ini.

8.

Adikku Lusiana Mustinda, Nuraini Karina Mustinda dan Wildan Sholeh

Mustinda yang telah membantu dan menggantikan penulis dalam melakukan

kegiatan di rumah yang tidak dapat diselesaikan selama penulis

menyelesaikan skripsi;

9.

Teman-teman Ilmu Perpustakaan angkatan 2006 yang telah banyak membantu

kelancaran dan memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini, diantaranya Fha, Winda, Ana, Eva, Aqi, Adit, Qwil, Achy, sylvi.

10.

Terimakasih banyak untuk Bagus Suharto yang telah bersedia meluangkan

waktunya menemani, memotivasi dan menjadi pendengar semua keluh kesah

penulis selama ini.

(6)

vii

Jakarta, 30 Desember 2010

(7)

viii

Halaman

ABSTRAK ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

LEMBR PENGESAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C.

Tujuan Penelitian ... 6

D.

Manfaat Penelitian ... 7

E.

Metode Penelitian

1.

Metode Penelitian ... 7

2.

Teknik Pengumpulan Data ... 8

3.

Populasi dan Sampel ... 10

4.

Pengolahan Data ... 11

(8)

ix

B.

Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ... 17

C.

Promosi ... 20

1.

Pentingnya Promosi bagi Perpustakaan Khusus ... 21

2.

Pendidikan Pemakai Perpustakaan ... 22

3.

Promosi Perpustakaan ... 24

a.

Cara-cara Promosi Perpustakaan ... 24

b.

Sarana Promosi Perpustakaan ... 28

c.

Kendala dalam Melaksanakan Promosi ... 44

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN

PENDIDIKAN NASIONAL RI

A.

Sejarah Perpustakaan ... 47

B.

Visi dan Misi Perpustakaan ... 48

C.

Tugas dan Fungsi Perpustakaan ... 50

D.

Struktur Organisasi Perpustakaan ... 50

E.

Jenis Layanan Perpustakaan ... 52

F.

Sistem Pelayanan Perpustakaan ... 54

1.

Sofeware Senayan ... 55

2.

Katalog Online ... 56

G.

Pengembangan Perpustakaan ... 57

(9)

x

K.

Pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ....62

L.

Tata Tertib Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ..63

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A.

Promosi dan Pemasyarakatan Perpustakaan ... 70

B.

Analisa dan Interpretasi (penafsiran) Data ... 75

1.

Data Responden ... 77

2.

Pertanyaan Kuesioner ... 78

3.

Rekapitulasi ... 94

BAB V

PENUTUP

A.

Kesimpulan ... 97

B.

Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100

(10)

xi

Tabel 01 Jenis Kelamin Responden ... 79

Tabel 02 Pekerjaan Responden ... 79

Tabel 03 Mendapatkan Informasi Keberadaan Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional ... 80

Tabel 04 Pentingnya Perpustakaan Melakukan Kegiata Promosi ... 80

Tabel 05 Promosi Perpustakaan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional ... 81

Tabel 06 Kegiatan Promosi dengan Cara Memberi

User Education

kepada

Pengguna Perpustakaan ... 82

Tabel 07 Cara Pustakawan dalam Memberikan

User Education

kepada

Pengguna Perpustakaan ……….. 83

Tabel 08 Promosi Bentuk Souvenir atau Hadiah ... 84

Tabel 09 Bentuk Promosi yang Paling Efektif ... 86

Tabel 10 Promosi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional melalui

Media Cetak ... 87

Tabel 11 Perpustakaan Menyebar Brosur kepada Responden ... 88

Tabel 12 Sarana Promosi Perpustakaan yang Menarik dan Pernah Diikuti ... 89

Tabel 13 Memanfaatkan Sarana Promosi Bentuk Media Elektronik, seperti

(11)

xii

Tabel 17 Lokasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ... 94

Tabel 18 Cara Promosi Perpustakaan ... 96

Tabel 19 Sarana Promosi Perpustakaan ... 97

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01

Struktur Organisasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan

[image:11.612.114.530.133.544.2]
(12)
(13)
(14)

1

A. Latar Belakang

Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung,

ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan

terbitan lainnya yang biasanya di simpan menurut tata susunan tertentu

untuk digunakan pembaca.1 Perpustakaan terbagi atas beberapa jenis, salah

satunya perpustakaan khusus. Perpustakaan khusus adalah suatu jenis

perpustakaan yang paling unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain.

Perpustakaan khusus berada di bawah suatu departemen atau di bawah

suatu biro, di bawah suatu bagian, atau bahkan di bawah bidang

pemasaran, dsb. Karena itu sebuah perpustakaan khusus dapat bersifat

nasional dengan di pimpin oleh pejabat eselon dua atau dapat pula di

pimpin oleh eselon lima, karena letak dan struktur perpustakaan di dalam

suatu organisasi dapat bervariasi.2 Istilah khusus tidak hanya menunjukan

kekhususan organisasi dimana perpustakaan merupakan bagian dari

lembaga atau perusahaan bersangkutan, melainkan lebih berkaitan erat

dengan subyek atau disiplin ilmu pengetahuan yang harus ditangani seperti

kesehatan, lingkungan hidup, pertanian, industri, pendidikan dan lain-lain.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan akan

perpustakaan khusus sekarang ini sudah dirasakan baik untuk kebutuhan

1

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991),h. 3

2

(15)

apa saja, lebih khususnya lagi untuk membantu tugas badan induk tempat

perpustakaan bernaung.

Perpustakaan khusus memiliki ciri utama, sebagai berikut:

1. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin

ilmu saja;

2. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang

ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau badan induk tempat

perpustakaan bernaung;

3. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan

untuk anggotanya;

4. Tekanan koleksi bukan pada buku melainkan pada majalah,

pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena

literatur dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang

lebih mutakhir dibandingkan dengan buku;

5. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota

perorangan.

Promosi adalah forum pertukaran informasi antara organisasi

dengan konsumen dan memiliki tujuan utama memberi informasi tentang

produk atau jasa yang disediakan oleh organisasi, sekaligus membujuk

konsumen untuk beraksi terhadap produk atau jasa itu. Sedangkan didalam

dunia perdagangan promosi adalah usaha untuk memajukan dan

meningkatkan popularitas barang yang akan di jual.3

3

(16)

Kegiatan promosi layanan perpustakaan sangat perlu dilakukan,

karena di Indonesia apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih

sangat rendah, termasuk rendahnya pemanfaatan layanan perpustakaan.

Promosi sendiri memiliki pengertian sebagai berikut setiap kegiatan

komunikasi yang bertujuan memperkenalkan produk pelayanan atau ide

dengan saluran distribusi. Kegiatan promosi mempunyai sedikitnya empat

tujuan yaitu:

1. Untuk menarik perhatian;

2. Untuk menciptakan kesan;

3. Untuk membangkitkan minat;

4. Untuk memperoleh tanggapan.4

Dalam melakukan promosi pihak perpustakaan harus mengetahui

sasaran untuk melakukan promosi atau pengguna perpustakaan yang akan

dikenalkan layanan, fasilitas dan jasa yang diberikan perpustakaan untuk

pengguna perpustakaan. Sasaran promosi perpustakaan khusus adalah

masyarakat yang dilayani khusus, biasanya terbatas pada orang-orang

dalam lembaga atau instansi sebagai badan induk perpustakaan tersebut.

Tujuan promosi perpustakaan adalah memperkenalan

perpustakaan, koleksi, jenis layanan dan manfaat yang dapat diperoleh

oleh pengguna perpustakaan.5

4

Ibid, h. 20

5

(17)

Dalam melakukan kegiatan promosi perpustakaan memerlukan

sarana promosi. Sarana promosi di bagi menjadi beberapa bentuk, antara

lain: bentuk tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan dan bentuk elektronik.

1. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak, adalah brosur,

poster, leaflets, flayer, map khusus perpustakaan, newslatter,

laporan tahunan, pembatas buku (bookmark), dan buku panduan

perpustakaan.

2. Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan perpustakaan

adalah pameran perpustakaan, ceramah, seminar, bazar, kalender

perpustakaan, wisata perpustakaan (library tour), temu penulis,

launching buku, dan diskusi.

3. Selain sarana promosi dalam bentuk tercetak dan dalam bentuk

kegiatan perpustakaan, sarana perpustakaan dalam bentuk

elektronik juga dilakukan dalam melakukan kegiatan promosi

perpustakaan seperti media elektronik (televisi dan radio), internet

(website, dan email), dan memutar film dan video.

Selain sarana promosi dalam melakukan kegiatan promosi juga

menggunakan beberapa cara promosi yang dilakukan di perpustakaan,

yaitu:

1. Publikasi dan iklan;

2. Kontak perorangan;

(18)

Penyebab promosi penting bagi perpustakaan karena kini semakin

banyak pusat informasi komersial bermunculan. Kemunculan

lembaga-lembaga tersebut dapat menjadi saingan perpustakaan. Selain itu media

seperti televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya semakin ramai.

Semuanya itu dapat mempengaruhi masyarakat untuk tidak menggunakan

perpustakaan. Dengan adanya promosi perpustakaan, diharapkan

masyarakat akan mengenal perpustakaan dan pada akhirnya mereka

menjadi pengguna perpustakaan yang giat.6

Dengan adanya promosi diharapkan masyarakat mengetahui

pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan sehingga membuat mereka

tertarik untuk mengunjungi dan memanfaatkan koleksi serta layanan

perpustakaan. Oleh karena itu, penulis tertarik mengambil judul ”Promosi

yang Dilakukan di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional

RI”. Apakah dengan dilakukannya promosi di perpustakaan ini dapat

menumbuhkan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan

tersebut.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan yang

penulis ambil, maka dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti

seputar promosi yang dilakukan oleh Perpustakaan Khusus

Kementerian Pendidikan Nasional RI.

6

(19)

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas,

maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Cara-cara promosi seperti apa yang diterapkan oleh

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI?

b. Sarana apa saja yang digunakan untuk promosi di

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI?

c. Kendala apa saja yang dihadapi perpustakaan ini dalam

melakukan promosi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan promosi yang

dilakukan oleh Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI dapat

menumbuhkan keinginan masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan

tersebut.

1. Mengetahui cara-cara promosi yang diterapkan pada Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional RI ini.

2. Mengetahui sarana yang digunakan dalam melakukan kegiatan

promosi di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI.

3. Mengetahui kendala atau hambatan yang di hadapi perpustakaan

(20)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dilakukan penulis tentang promosi

diperpustakaan khusus adalah:

1. Sebagai masukan informasi terhadap mahasiswa yang tengah

mengadakan perkuliahan, yang dapat dijadikan sumber informasi

dalam menyelesaikan tugas-tugas dosen mengenai perpustakaan

khusus.

2. Sebagai pengalaman penulis, ketika nanti harus terjun langsung ke

lapangan, yang selama ini hanya mempelajari teori dari dunia

perkuliahan.

3. Memberikan sumbangsih, buah pikiran dan masukan kepada

Perpustakaan Kementerian Perpustakaan Nasional RI dalam hal

mempromosikan perpustakaan, jika hal tersebut diperlukan.

E. Metode Penelitian

Penulis menggunakan penelitian yang didasarkan pada

pengumpulan data menggunakan beberapa teknik diantaranya:

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulisan menggunakan metode

deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang ada atau

keadaan gejala apa adanya pada saat penelitian dilakukan.7 Pada

penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu

7

(21)

penelitian yang bermaksud untuk melakukan pengukuran terhadap

gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan

data-data sebagai berikut:

a. Kuesioner

Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah untuk

memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan, dan

memperoleh informasi dengan reliabilitas dan validitas

setinggi mungkin8. Kuesioner berbentuk pertanyaan

berstruktur, yaitu pertanyaan yang dibatasi dalam

memberikan jawaban terhadap beberapa alternatif jawaban

dan kuesioner ini di berikan kepada pengguna perpustakaan

khusus yaitu Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional RI.

b. Studi pustaka

Kajian pustaka menggunakan buku-buku, artikel yang

online dan tercetak. Kajian pustaka dilakukan untuk

mencapai pemahaman yang lebih mendalam tentang

konsep-konsep yang akan dikaji. Dan sebagai landasan

teori untuk memperkuat analisa data dalam penelitian.

Informasi dari buku dan sebagainya tersebut adalah

8

(22)

membahas tentang promosi yang dilakukan perpustakaan

khusus.

c. Observasi

Sebelum melakukan penelitian, penulis mengadakan

observasi langsung ke lokasi penelitian. Observasi

dilakukan untuk memudahkan pengumpulan kuesioner

yang akan dibagikan kepada para responden dan untuk

mendapatkan data-data yang sesuai dengan pembahasan

dalam skripsi ini.

d. Wawancara

Wawancara merupakan teknik utama dalam

pengumpulan data di penelitian ini, yang dilakukan kepada

pengguna perpustakaan untuk mendapatkan informasi

tentang promosi seperti apa yang mereka lihat sehingga

mereka mengunjungi Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional RI. Dan wawancara juga dilakukan

kepada beberapa staf di lembaga tersebut untuk meminta

pendapat mereka tentang promosi yang dibuat pihak

perpustakaan.

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terbuka

dan menggunakan draft pertanyaan, namun dalam suasana

yang santai. Penulis membiarkan informan menjawab

(23)

3. Populasi dan Sampel

a. Populasi menurut kamus Bahasa Indonesia adalah

sekelompok orang, benda, atau binatang yang menjadi

pengambilan sampel.9 Populasi untuk penelitian ini adalah

anggota yang masih aktif, yang datang untuk memanfaatkan

pelayanan dan informasi Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional RI yang berjumlah 160 orang.

b. Sampel merupakan beberapa bagian kecil atau cuplikan yang

ditarik dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah

pengguna Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI,

yang telah menjadi anggota di Perpustakaan Kementerian

Pendidikan Nasional dan masih aktif hingga kini, dan secara

kebetulan penulis temui ketika penelitian berlangsung.

Keanggotaan pada Perpustakaan Kementerian Pendidikan

Nasional memililki jenis keanggotaan, yaitu basic, regular,

dan premier. Sampel diambil dengan menggunakan teknik

Accidental Sampling (sampel kebetulan). Penarikan sampel

didasarkan kepada pendapat Suharsimi Ari Kunto yang

menyatakan ”jika populasi lebih dari 100 orang, maka dapat

di ambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau sesuai dengan

kemampuan peneliti”.10 Maka peneliti mengambil jumlah

9

Em Zul Fahri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia ( [s.l]: Difa Publisher, [s.a] ), h. 665

10

(24)

sampel dalam penulisan skripsi ini adalah 10% dari setiap

jenis keanggotaan. Perhitungannya sebagai berikut:

a. Basic : 10% X 1257 = 125.7

b. Reguler : 10% X 242 = 24. 2

c. Premium : 10% X 154 = 15.4

Jumlah keseluruhannya adalah 165.3 dibulatkan menjadi

160 sampel.

4. Pengolahan Data

Dalam tahap ini bertujuan untuk menyederhanakan dan

membuat tabulasi data dalam arti data yang di kumpulkan di

sederhanakan formatnya atau strukturnya.

Pengolahan data ini menggunakan rumus:

f

P = —— X 100%

n

Keterangan

P : Presentase

f : Frekuensi

n : Jumlah sampel11

11

(25)

F. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika ini akan dijelaskan satu persatu bab-bab yang terdapat

pada tulisan ini, yaitu:

BAB I PEDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi tentang pengertian perpustakaan khusus, fungsi dan

tujuan perpustakaan khusus, pentingnya promosi perpustakaan,

pendidikan pengguna perpustakaan, literasi informasi, sarana

promosi perpustakaan, cara-cara promosi perpustakaan dan kendala

yang dihadapi dalam melakukan promosi Perpustakaan

Kementerian Pendidikan Nasional RI.

BAB III TINJAUAN UMUM PERPUSTAKAAN KHUSUS

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran perpustakaan khusus di

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI, sejarah singkat

perpustakaan, visi, misi dan moto perpustakaan, tugas dan fungsi

perpustakan, struktur organisasi perpustakaan, jenis layanan

perpustakaan, sistem pelayanan perpustakaan, koleksi dan fasilitas

(26)

Daya Manusia), pengguna perpustakaan dan tata tertib

Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional RI.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Berisi penjelasan dan pemaparan tentang promosi perpustakaan

khusus dan pengaruh promosi terhadap kunjungan pengguna di

Perpustakaan Kementrian Pendidikan Nasional RI. Dan hasil-hasil

promosi yang telah dilakukan terhadap kunjungan pemustaka di

perpustakaan tersebut, serta analisis data yang telah dilakukan

penulis.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan skripsi dan

penulisan mencoba memberikan saran-saran yang merupakan

(27)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus adalah suatu jenis perpustakaan yang paling

unik jika dibandingkan oleh perpustakaan lain. Perpustakaan khusus berada

di bawah suatu departemen atau di bawah suatu biro, di bawah suatu bagian,

atau bahkan di bawah bidang pemasaran, dsb. Karena itu sebuah

perpustakaan khusus dapat bersifat nasional dengan di pimpin oleh pejabat

eselon dua atau dapat pula di pimpin oleh eselon lima, karena letak dan

struktur perpustakaan di dalam suatu organisasi dapat bervariasi.12 Istilah

khusus tidak hanya menunjukan kekhususan organisasi dimana perpustakaan

merupakan bagian dari lembaga atau perusahaan bersangkutan, melainkan

lebih berkaitan erat dengan subyek atau disiplin ilmu pengetahuan yang

harus ditangani seperti kesehatan, lingkungan hidup, pertanian, industri,

pendidikan dan lain-lain.

Mulyadi Achmad Nurhadi memberikan definisi perpustakaan khusus

sebagai berikut:

”Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggerakan oleh suatu lembaga khusus di luar lembaga, tujuan penyelenggaraannya bukanlah diarahkan untuk konsumsi umum, tetapi hanya diperuntukan bagi para karyawan lembaga yang bersangkutan dalam rangka menunjang penyelesaian program lembaga yang bersangkutan.”13

12

Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h 2.3.

13

Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h 2.3.

(28)

Dalam ulasan Karmidi Martoatmojo mensitir definisi bahwa

perpustakaan khusus menyimpan koleksi khusus.14

Pengertian lainnya perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang

berada pada suatu instansi atau lembaga tertentu, baik pemerintahan atau

swasta, dan sekaligus sebagai pengelola dan penanggung jawabnya.15

Perpustakaan khusus sering disebut perpustakaan kedinasan, karena

adanya pada lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta. Perpustakaan

tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang

berkaitan, baik langsung maupun tidak, dengan instansi induknya. 16

Perpustakaan khusus mempunyai tugas melayani suatu kelompok

masyarakat khusus yang memiliki kesamaam dalam kebutuhan dan minat

terhadap bahan pustaka dan informasi. Dan menunjang lembaga yang

dinaunginya.17

Dalam buku lainnya pengertian perpustakaan khusus adalah sebagai

berikut:

Perpustakaan khusus adalah salah satu jenis perpustakaan yang di bentuk oleh lembaga (pemerinta/swasta) atau perusahaan yang menangani atau mempunyai misi bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan di lingkungannya, istilah khusus tidak hanya menunjukan pada kekhususan subjek/disiplin ilmu pengetahuan yang ditangani.18

14

Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Khusus, h.

15

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 39

16

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 39

17

Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 35

18

(29)

Perpustakaan khusus ialah perpustakaan yang menekankan koleksi

pada suatu bidang khusus atau bidang-bidang yang berkaitan satu dengan

yang lainnya.19

Pengertian lainnya, perpustakaan khusus adalah

perpustakaan-perpustakaan yang berada di lingkungan instansi atau departemen, badan

atau yayasan, perkumpulan keahlian atau organisasi profesi, pusat

dokumentasi dan informasi.20

Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang menekankan

koleksinya pada suatu bidang khusus atau bidang-bidang yang berhubungan.

Perpustakaan ini dapat digolongkan khusus karena bentuk bentuk koleksi

yang disimpan berupa peta, surat kabar dll. Lazimnya perpustakaan khusus

merupakan bagian pada suatu lembaga penelitian. Juga masyarakat yang

dilayaninya tergolong khusus yaitu terutama kepada mereka yang bekerja

dilingkungan badan tempat perpustakaan bernaung.21

Berbagai pengertian tentang perpustakaan khusus telah di paparkan

di atas dan dapat disimpulan sebagai berikut:

Pengertian perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada di bawah

naungan suatu lembaga atau instansi tertentu, dan memiliki tugas untuk

memenuhi kebutuhan informasi lembaga yang dinaunginya, istilah khusus

tidak hanya menunjukan pada kekhususan organisasi tersebut tetapi juga

lebih berkaitan erat dengan subjek/disiplin ilmu yang di tangani oleh

19

Luwarsih Pringgoadisurjo, Perpustakaan Chusus : Pengantar ke Organisasi dan Administrasi (Jakarta: Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), h.1

20

Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 1.18

21

(30)

perpustakaan tersebut, serta objek/sasaran pelayanan perpustakaan

diperuntukan pada pengguna internal dan masyarakat yang peduli terhadap

bidang-bidang tersebut.

B. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

1. Tujuan Perpustakaan Khusus

Tujuan perpustakaan khusus lazimnya sama yaitu membantu

tugas badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung.

Perpustakaan khusus juga memiliki tujuan umum yaitu

perpustakaan khusus bertujuan untuk memberikan informasi dan

kelengkapan rujukan yang berupa bahan-bahan tercetak dan terekam

untuk memperlancar pelaksanaan tugas sehari-hari pada instansi yang

bersangkutan.

Selain itu perpustakaan khusus juga memiliki tujuan khusus yaitu

mengembangkan keterampilan karyawan untuk belajar mandiri;

memupuk minat dan bakat pada umumnya dan minat baca karyawan

pada khususnya; memotivasi karyawan untuk dapat memelihara dan

memanfaatkan bahan pustaka secara efektif dan efisien; dan

mengembangkan kemampuan karyawan untuk mencari, menemukan,

mengolah dan memanfaatkan informasi yang tersedia di perpustakaan

khusus.22

Tujuan yang telah di dapat dari berbagai literatur, dapat

disimpulkan bahwa tujuan secara umum adalah menyediakan

22

(31)

informasi yang dapat membantu pengguna perpustakaan dalam

memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan

tujuan khususnya adalah membantu tugas badan induk tempat

perpustakaan tersebut bernaung.

2. Fungsi Perpustakaan Khusus, yaitu:

Fungsi utama perpustakaan khusus adalah menyediakan informasi

guna membantu tujuan badan induknya.23

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor

0103/O/1981, tanggal 11 Maret 1981, perpustakaan khusus

mempunyai fungsi, antara lain menjadi pusat referensi bagi para

karyawan maupun anggota dari instansi atau lembaga yang

bersangkutan; menjadi pusat penelitian bagi petugas dari instansi atau

lembaga yang bersangkutan; dan menjadi sarana untuk memperlancar

pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan.24

Sementara itu pendapat lainnya mengenai fungsi perpustakaan

khusus antara lain mengumpulkan terbitan yang ada di dalam

organisasi; selalu mengikuti perkembangan minat dan kebutuhan

terhadap terbitan; mengaulas terbitan baru, memilih, dan memesan

terbitan penting; dan memesan langsung ke penerbit.

Fungsi perpustakaan khusus tingkat menengah adalah mengetahui

perkembangan kebutuhan informasi organisasi dan menyeleksi bahan

untuk mengatisipasi permintaan yang benar-benar diperlukan;

23

J. W Nainggolan, Kebijakan Sistem Pembinaan Perpustakaan Khusus di Jajaran Departemen dalam Negeri, (Jakarta : Biro Hubungan Masyarakat Departemen dalam Negeri, 1992) h.1

24

(32)

memesan terbitan pada agen buku, majalah, dan terbitan pemerintah;

[image:32.612.113.510.186.506.2]

mengadakan koleksi khusus seperti paten, laporan internal, peta, dan

gambar. Membuat dan memelihara file order lengkap dengan prosedur

tindak lanjut dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia; mengulas

koleksi perpustakaan; dan menyiapkan sistem reguler untuk

mengevaluasi publikasi dengan orang yang berwewenang dalam

organisasi.

Fungsi maksimal perpustakaan khusus, yaitu secara berkala

mengadakan riset formal tentang kebutuhan pemustaka; membuat

kontak dengan ara ahli dan agen publikasi luar biasa yang tidak

dipulikasikan, asing; menambahkan koleksi khusus misalnya katalog

perkembangan eksekutif, cetak komputer, dan arsip organisasi.

mengevaluasi dan memilih pangkalan data komputer sesuai dengan

kepentingan organisasi.25

Selain itu ada yang menerangkan fungsi dari perpustakaan khusus

adalah sebagai berikut:

Fungsi perpustakaan khusus adalah mendukung badan induknya.

Dengan demikian sebagian besar perpustakaan khusus hanya terbuka

atau digunakan para pemakai yang berasal atau bekerja di instansi atau

badan yang bersangkutan. Di samping itu koleksi bahan pustaka dan

informasi perpustakaan khusus adalah berkaitan dengan bidang

cakupan instansi tersebut.26

25

Janet L. Ahrensfeld, Special Libraries a guide for management, (New York : Special Library Association, 1981) h. 8, 9.

26

(33)

Fungsi perpustakaan khusus dalam buku lainnya adalah sebagai

berikut, perpustakaan khusus berfungsi untuk menyimpan,

menemukan, memberikan dan menyebarkan informasi secara cepat.27

Dari beberapa fungsi yang telah dipaparkan diatas dapat

disimpulkan fungsi perpustakaan, yaitu untuk mendukung badan

induknya dan fungsi lainnya untuk menyimpan, menyediakan dan

menyebarkan informasi secara cepat kepada pengguna perpustakaan.

C. Promosi

Promosi adalah hal penting yang perlu dilakukan dalam sebuah

perpustakaan khusus. Promosi bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi

antara perpustakaan dan calon pengguna. Karena salah satu keberhasilan

sebuah perpustakaan adalah dapat di lihat dari tingkat kunjungan pengguna

dan pemanfaatan informasi (koleksi) oleh pengguna. Hal yang penting yang

harus dipikirkan adalah dukungan dari manajemen, karena promosi

mestinya termasuk dalam anggaran perpustakaan dan terintegrasi ke dalam

proses perencanaan perpustakaan.28

Promosi perpustakaan adalah serangkaian kegiatan perpustakaan

yang dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan

melalui koleksi, fasilitas, dan produk / layanan yang disediakan.29

27http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/materidepag07/rencana/Manajemen_Perpus

takaan_Khusus.pdf, 31/07/10

28

http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/manjemen-perpustakaan-khusus?start=1, 30/07/10

29

(34)

Pengertian promosi perpustakaan yang lainnya adalah kegiatan

pengenalan sosialisasi mengenai seluk beluk dunia perpustakaan.30

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian

promosi perpustakaan adalah usaha memperkenalkan dan membujuk

pengguna perpustakaan, agar masyarakat dapat memanfaatkan perpustakaan

semaksimal mungkin.

1. Pentingnya Promosi bagi Perpustakaan Khusus

Dewasa ini perpustakaan sesungguhnya dapat dikatakan dalam

keadaan yang sama dengan organisasi atau lembaga lain yang tujuan

utamanya adalah mencari laba. Perpustakaan saat ini agar dapat

meningkatkan layanannya dituntut untuk memasarkan jasa-jasa atau

produk yang mereka hasilkan. Kini semakin banyak pusat informasi

komersial bermunculan. Kemunculan lembaga-lembaga itu dapat menjadi

saingan bagi perpustakaan. Selain itu industri rekreasi semakin bertambah.

Media lain seperti televisi, majalah, surat kabar, dan sebagainya semakin

ramai. Semuanya itu dapat mempengaruhi masyarakat untuk tidak

memakai perpustakaan.

Dengan adanya promosi, diharapkan masyarakat akan mengenal

perpustakaan dan akhirnya mereka menjadi pemakai yang giat.

Pada artikel Blaise Cronin berkata bahwa dengan adanya pemasaran

dan promosi yang baik perpustakaan akan meraih setidaknya tiga hal yaitu

30

(35)

menambah kepuasan pemakai, meperkuat atau memperlancar

bertambahnya dana, dan meningkatkan kepuasan pustakawan.31

2. Pendidikan Pemakai Perpustakaan

Promosi perpustakaan salah satu kegiatan promosi perpustakaan

adalah pendidikan pemakai. Pendidikan pemakai merupakan salah satu

jasa pemanduan dari perpustakaan untuk membantu pemakai perpustakaan

untuk dalam meningkatkan keterampilan pemakai menemukan informasi

yang dibutuhkan pemakai secara cepat dan tepat.32

a. Kegiatan Pendidikan Pemakai

Pendidikan pemakai adalah kegiatan membimbing atau

memberikan petunjuk kepada pemakai dan calon pemakai agar

mampu memanfaatkan sumberdaya yang ada di perpustakaan.

Tujuan pendidikan pemakai adalah :

a) Meningkatkan keterampilan pemakai agar mampu memanfaatkan

kemudahan dan sumberdaya perpustakaan secara mandiri;

b) Membekali pemakai dengan teknik yang memadai dan sesuai

untuk menemukan informasi dalam subyek tertentu;

c) Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya dan layanan

perpustakaan;

d) Mempromosikan layanan perpustakaan;

31

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h. 23, 24

32

(36)

e) Menyiapkan pemakai agar dapat mengantisipasi perkembangan

IPTEK.33

b. Literasi Informasi

Pengertian literasi informasi dari American Library Association (ALA) : ”Information literacyis a set of abilities requiring individuals to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effective needed information”.

Artinya literasi informasi diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkannya, mengakses dan menemukan informasi, mengevaluasi informasi dan menggunakan informasi secara efektif dan etis.34

Pengertian lainnya mengenai literasi informasi adalah

kemampuan untuk mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan,

memahami bagaimana informasi diorganisasikan, mengidentifikasi

sumber-sumber informasi terbaik untuk kebutuhan tertentu, mencari

sumber-sumber, mengevaluasi sumber-sumber kritis, dan berbagai

informasi.35

Promosi perpustakaan selain layanan dan fasilitas yang dimiliki

perpustakaan. Promosi perpustakaan juga dapat memberikan

pendidikan pemakai dan literasi informasi agar para pengguna

perpustakaan dapat memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki

perpustakaan dan pengguna perpustakaan mudah dalam mencari

informasi yang mereka butuhkan.

33

http://library.um.ac.id/images/gbjps/art03has.pdf, 28/07/10

34

http://hanakristina.wordpress.com/2010/04/09/information-literacy-and-information-iiteracy-skills/, 28/07/10

35

(37)

3. Promosi Perpustakaan

Dewasa ini berbagai jenis perpustakaan di Indonesia semakin

berkembang, baik di tingkat pusat maupun daerah. Namun masih ada

segolongan masyarakat yang belum mengenal perpustakaan sehingga

mereka belum dapat memanfaatkan jasa layanan perpustakaan. Oleh

karena itu, pembinaan promosi atau pemasyarakatan perpustakaan harus

ditingkatkan, sebagai bagian integral dari pembinaan perpustakaan secara

keseluruhan. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai publikasi 36, antara

lain:

a. Cara-cara promosi perpustakaan

Pengguna perpustakaan terdiri dari berbagai individu yang

berbeda. Bentuk promosi juga harus disesuaikan karena adanya

perbedaan latar belakang budaya dan pendidikan. Hal tersebut akan

mempengaruhi penerimaan dan reaksi dari promosi yang disampaikan.

Edinger mengemukakan tiga pendekatan untuk memasarkan dan

mempromosikan informasi yaitu:

1) Melalui iklan;

2) Melalui kontak pribadi;

3) Melalui penciptaan suasana (atmospheric)37

Secara umum cara-cara promosi yang selama ini dilakukan di

perpustakaan, yaitu:

a) Mempublikasikan brosur, poster dan terbitan lainnya;

36

Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 42

37

(38)

b) Memamerkan bahan bacaan atau koleksi yang menarik;

c) Memperdengarkan lagu-lagu;

d) Memutar film dan bahan pandang dengar;

1) Bercerita mengenai kejadian, mengenai isi buku, mengenai

bahan pandang dengar yang disajikan dan sebagainya;

2) Memberi pengarahan dan penjelasan tentang cara

menggunakan perpustakaan, fasilitas, dan alat peraga yang

ada;

3) Memberi penerangan dan pengumuman tentang koleksi yang

terdapat dalam perpustakaan;

4) Menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan.

Promosi jasa layanan perpustakaan dengan kontak pribadi biasanya

lebih berhasil di perpustakaan khusus. Suatu penelitian yang dilakukan

oleh Hall di Inggris menunjukan bahwa promosi yang paling efektif

adalah promosi melalui pesan dari mulut ke mulut. Ternyata hasil yang

sama juga terjadi setelah dilakukan penelitian di Amerika Serikat. Pada

penelitian yang terakhir ini menggunakan pesawat telepon merupakan

media yang paling efektif, dalam mempromosikan layanan promosi.38

Beberapa bentuk atau media promosi yang biasa digunakan oleh

organisasi antara lain adalah:

a) Publikasi dan Iklan

Publikasi adalah perangsangan non-personal agar ada

permintaan terhadap produk atau jasa melalui berita mengenai

38

(39)

hal di media penerbitan atau melalui penyajian yang menarik di

radio, televisi dan sebagainya.39

Sedangkan iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian

mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar. Iklan dapat

dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Dapat melalui media cetak

atau elektronik. 40

Perbedaan antara iklan dan publikasi, promosi melalui iklan

memang menggunakan biaya, tetapi pemasang iklan biasa bisa

mengendalikan apa yang dikatakan, bagaimana menyampaikannya,

kepada siapa iklan itu akan ditempatkan, baik dalam penerbitan

cetak maupun noncetak, dan frekuensi pemasangan iklan juga

dapat dikendalikan oleh pemasang iklan. Sedangkan publikasi

sebaliknya tidak memungkinkan pengendalian hal-hal yang

dicakup oleh iklan. Biasanya, publikasi akan ditinjau oleh

penyunting berita, dan yang bersangkutan dapat memutuskan

apakah seluruh berita akan digunakan, atau hanya sebagian saja,

ataupun tidak dipilih sama sekali sebagai berita. Meskipun

demikian, publikasi mempunyai beberapa keunggulan sehingga

merupakan investasi yang baik. Publikasi ditempatkan sebagai

berita dan bukan di ruang iklan. Penempatan ini memberikan kesan

bahwa informasi dalam berita mengenai produk dan jasa itu lebih

39

Ibid., h. 29

40

(40)

objektif dibandingkan dengan iklan yang dianggap

mempromosikan diri sendiri. 41

b) Kontak Perorangan

Promosi secara kontak perorang dilakukan melalui pertemuan

langsung. Promosi dengan kontak perorangan ternyata merupakan

sarana yang lebih ampuh daripada sarana atau promosi lainnya

seperti iklan dan publikasi. Bellardo dan Waldhart melaporkan

bahwa penelitian mengenai efektivitas teknik-teknik promosi dan

komunikasi di bidang perpustakaan dan informasi telah

membuktikan bahwa kontak perorangan dari mulut ke mulut

merupakan cara yang paling efektif untuk menyebarluaskan

informasi mengenai produk dan jasa perpustakaan dan dalam

menarik minat pengguna perpustakaan.42

Menurut Kotler fungsi kontak perorangan dapat diuraikan

seperti berikut:

1) Menjual. Artinya organisasi berusaha meningkatkan jumlah

konsumen dengan langsung mencari konsumen baru;

2) Memberi layanan. Dengan kontak perorangan, organisasi

mencoba memberi pelayanan langsung kepada konsumen;

3) Meneliti. Mengawasi perkembangan yang terjadi di antara

konsumen dan juga antara pesaing-pesaing organisasi.43

41

Ibid, h. 29

42

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h. 30

43

(41)

c) Souvenir atau Hadiah

Souvenir atau hadiah sering disebut dengan cenderamata dan

biasanya souvenir ini diberikan kepada pengguna perpustakaan

yang datang berkunjung ke perpustakaan tersebut, dengan maksud

untuk mendorong perubahan sikap konsumen terhadap penawaran

tersebut. Dan biasanya souvenir ini tertuliskan nama lembaga

tersebut dengan maksud dapat menjadi salah satu sarana promosi

perpustakaan.

Dari pemaparan cara-cara promosi diatas dapat disimpulkan,

cara-cara promosi yang lebih efektif adalah kontak perorangan.

Cara ini lebih ampuh dalam menyebarluaskan informasi karena

langsung bertatapan dengan pengguna perpustakaan.

b. Sarana Promosi Perpustakaan

Sarana promosi di bagi menjadi beberapa bentuk, antara lain: bentuk

tercetak, bentuk kegiatan perpustakaan dan bentuk elektronik.

1) Sarana promosi dalam bentuk tercetak

a) Brosur, Poster, dan Leaflets

Brosur adalah salah satu bentuk media promosi, biasanya

berupa kertas cetakan yang mengandung informasi tentang

suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan oleh konsumen

atau pengguna. Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di

perpustakaan dianggap tidak memerlukan biaya yang cukup

(42)

informasi yang ada di perpustakaan yang perlu disampaikan

kepada pengguna. Brosur bisa lebih banyak memberikan

informasi mengenai kegiatan perpustakaan dan fasilitas yang

dimiliki. Bahkan dengan brosur kita bisa menyebarluaskan

informasi yang bersifat teknis.44

Sedangkan poster adalah salah satu media promosi yang

biasanya berupa kertas besar berukuran A3 atau ukuran A2

yang berisi tulisan atau gambar informasi untuk umum tentang

suatu hal yang disajikan secara menarik. Dasar ide pembuatan

poster adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat

pengguna secara efektif, mudah dan murah. Poster yang paling

efektif adalah poster yang di rancang untuk sekilas segera

menarik perhatian atau mencuri pandangan orang yang lewat di

depan poster tersebut, sekaligus memberi pesan atau informasi

secara ringkas.45

Untuk selebaran atau leaflet adalah lembaran kertas

berukuran kecil yang mengandung pesan untuk disebarkan

kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau

peristiwa. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain

secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan

bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami.46

44

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h. 72

45

Badollahi Mustafa, Promosi Jasa Perpustakaan (Jakarta: Universias Terbuka, 1996), h. 80

46

(43)

Sarana promosi seperti brosur, leaflet dan poster adalah

sarana promosi dalam media tercetak yang sering digunakan

perpustakaan dalam melakukan kegiatan promosi. Sarana

promosi brosur hampir sama dengan leaflet karena terbuat dari

lembaran kertas yang mengandung pesan dan dibagikan kepada

pengguna perpustakaan. Sedangkan untuk poster ukurannya

lebih besar dibandingkan brosur dan leaflet dan poster

dirancang untuk sekilas menarik perhatian, karena poster

biasanya ditempatkan pada tempat umum dimana orang sering

melawati tempat tersebut. Poster juga berisi pesan atau

informasi secara singkat dan padat. Diantara ketiga jenis media

tercetak ini yang paling efektif adalah brosur.

b) Flyer

Flyer merupakan bahan promosi yang terdiri dari satu

lembar yang mengandung informasi dari dua sisi depan dan

belakang. Informasi yang dimuat dalam flyer ini berupa

layanan dan hasil kreatif lain dari suatu perpustakaan. Oleh

karena itu, sarana ini sangat sesuai dalam membantu

pustakawan dalam melakukan kegiatan promosi.47

c) Map Khusus Perpustakaan

Paket promosi lain yang dapat dibuat adalah sebuah map

dengan cetakan khusus berlogo perpustakaan. Map ini

dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dari map biasa. Di

47

(44)

dalam map ini dapat dimasukkan paket-paket promosi yang

telah dibuat, misalnya beberapa brosur, pembatas buku, dan

sebagainya. Kumpulan sarana promosi ini dapat dikemas

menjadi satu paket dan diberikan kepada orang-orang

tertentu.48

d) Newsletter

News-letter adalah salah satu media yang dapat digunakan

untuk memberi informasi khusus kepada sejumlah orang secara

teratur berupa berita-berita atau artikel-artikel singkat yang

ditulis dengan gaya tidak formal. News-letter sering disebut

’majalah internal’ atau home journal. Biasanaya news-letter ini

hanya diperuntukan kepada pembaca internal. Namun dewasa

ini banyak pula terbitan yang tergolong news-letter dan

memang diberi judul seperti itu tetapi disebarkan secara luas

kepada umum. Semua jenis terbitan ringkas yang berisi

informasi atau berita mengenai suatu lembaga dan produk atau

layanannya dengan gaya penulisan dan penerbitan tidak terlalu

formal untuk disebarkan kepada kalangan tertentu. Penampilan

news-latter dan tulisan di dalamnya sangat mempengaruhi

tercapainya tujuan. News-letter perlu ringkas dan informasinya

harus dirasakan bermanfaat bagi orang-orang yang akan

membacanya.49

48

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006),h. 80

49

(45)

e) Laporan Tahunan

Laporan tahunan merupakan suatu dokumentasi yang

menjabarkan secara ringkas tentang hasil kegiatan dan status

keuangan suatu organisasi atau lembaga selama setahun berlalu

dan memberikan kerangka rencana untuk masa yang akan

datang.50

f) Pembatas Buku (Bookmark)

Pembatas buku adalah suatu benda yang digunakan untuk

memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku.

Pembatas buku atau yang dikenal sebagai bookmark dapat

digunakan sebagai media promosi di perpustakaan. Pembuatan

pembatas buku berlogo perpustakaan akan sangat

mempengaruhi citra dan sosok perpustakaan di hati pengguna

kepada pengunjung potensial maka akan meningkatkan ingatan

pengguna kepada perpustakaan yang akan mendorong mereka

berkunjung ke perpustakaan. 51

g) Buku Panduan Perpustakaan

Buku panduan perpustakaan adalah sebuah buku kecil yang

diterbitkan oleh perpustakaan yang memuat informasi segala

sesuatu yang mengenai perpustakaan. Mulai dari sejarah dan

latar belakang pendirian perpustakaan, misi dan tujuan,

organisasi, lembaga induk, koleksi, dan layanan, fasilitas,

lokasi, dan cabang-cabangnya, staf pengelola dan struktur

50

Rizal Saiful Haq, et al., Pengantar Manajemen, h. 178, 179

51

(46)

organisasinya, peraturan dan sanksi-sanksi, nama dan alamat

resmi, serta informasi lain yang dianggap perlu untuk

pengguna.52

Dari beberapa cara promosi dalam bentuk media tercetak

yang cukup efektif untuk melakukan kontak dengan pengguna

adalah poster, biasanya poster dapat digunakan untuk

memperkenalkan layanan yang ada di perpustakaan tersebut

dan dapat menyampaikan pesan kepada pengguna

perpustakaan. Selain itu brosur merupakan sarana promosi

perpustakaan yang cukup efektif karena dapat memuat

informasi yang cukup banyak dan tidak memerlukan biaya

yang cukup besar.

2) Promosi dalam Bentuk Kegiatan Perpustakaan

Salah satu cara efektif untuk menembus pembatas dan

penghalang komunikasi antara perpustakaan dan penggunanya

adalah dengan jalan mengadakan kegiatan perpustakaan yang

melibatkan staf perpustakaan dan pengguna. Prinsip dan ide dasar

dari bentuk kegiatan apapun yang diadakan perpustakaan adalah

bagaimana agar pengguna dan calon pengguna dapat dirangsang

dan ditingkatkan minatnya untuk datang ke perpustakaan dan

memanfaatkan layanan yang ada. Kegiatan dapat bersifat formal

52

(47)

dan tidak formal.53 Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai

berikut:

a) Pameran Perpustakaan, Ceramah dan Seminar

Pameran adalah salah satu bentuk kegiatan yang dapat

dilakukan perpustakaan untuk menarik perhatian orang

banyak. Pameran juga merupakan cara yang paling jitu untuk

mempublikasikan keberadaan perpustakaan kepada pengguna

dan calon pengguna. Kegiatan pameran perpustakaan

dimaksudkan untuk menampilkan apa yang dimiliki

perpustakaan dan apa yang dilayankan perpustakaan. Pada

prinsipnya pameran tidak saja menginformasikan secara

tertulis melainkan juga menyajikan apa yang dimiliki dan

dilayankan perpustakaan langsung kepada pengguna.54

Pameran memiliki dua tujuan, yaitu

1) Untuk menarik perhatian pengguna atau calon

pengguna;

2) Untuk menunjukan layanan atau apapun yang dimiliki

perpustakaan menarik untuk mereka.55

Penyelenggaraan pameran seperti pameran buku

merupakan salah satu langkah awal bagi penerbit atau

perpustakaan untuk memotivasi halayak atau publik tentang

produk atau koleksi yang diterbitkannya atau yang

53

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 109

54

Ibid, h. 178.

55

(48)

dimilikinya. Perpustakaan dapat memperkenalkan atau

mempromosikan sebagian koleksi terbarunya atau

produk-produknya yang dihasilkan selama dalam jangka waktu

tertentu. Selain itu aktivitas dan jasa-jasa yang telah, sedang

dan yang akan dilakukannya dapat diketahui masyarakat.56

Sedangkan ceramah adalah suatu kegiatan yang terdiri

beberapa orang yang berbicara di depan dan sejumlah peserta

pada suatu waktu dan tempat tertentu mengenai suatu topik

atau tema tertentu. Biasanya pembicaranya bersifat formal.

Lain halnya dengan seminar, seminar adalah suatu forum atau

kegiatan yang dilakuakan untuk mengkaji suatu topik pada

suatu waktu dan tempat tertentu dimana ada satu atau lebih

orang berceramah dan sejumlah orang lain sebagai peserta.

Pada umumnya suatu seminar berlangsung proses yang diatur

secara rapih dengan aturan-aturan tertentu. Biasanya terjadi

diskusi antara peserta dengan penceramah setelah materi

ceramah disampaikan. Kegiatan ceramah ini diadakan dengan

tujuan untuk mempromosikan layanan perpustakaan.

Disamping itu, perpustakaan dapat melakukan apa yang

disebut sebagai proses pendidikan pemakai. Dengan demikian

perpustakaan dapat membimbing pengguna atau calon

56

(49)

pengguna bagaimana menggunakan perpustakaan dan

memanfaatkan layanan yang ada.57

b) Bazar

Bazar adalah salah satu kegiatan yang dapat dilakukan dan

digunakan untuk tujuan promosi perpustakaan. Bazar adalah

suatu kegiatan jual-beli barang yang dilakukan pada suatu

tempat tertentu dan waktu tertentu dan bukan pada tempat

yang biasanya dilakukan proses jual-beli. Tujuan utama

diadakan bazar, diharapkan semakin banyak orang yang

mengetahui keberadaan dan berkunjung ke perpustakaan

untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan.58

c) Kalender Perpustakaan

Penerbitan kalender khusus merupakan upaya yang sangat

menarik sebagai salah satu media promosi perpustakaan.

Perpustakaan tentunya dapat menggunakan cara ini untuk

promosi perpustakaan secara umum. Kalender merupakan

suatu sarana mempromosikan keberadaan perpustakaan secara

umum. Jadi bukan mempromosikan layanan atau kegiatan

tertentu.59

d) Wisata Perpustakaan (Library Tour)

Bentuk kegiatan jenis ini yaitu mengajak serombongan

orang untuk berkeliling perpustakaan guna melihat sudut di

57

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 116, 117

58

Ibid., h. 126

59

(50)

perpustakaan bahwa di sana ada petugas perpustakaan yang

memberi penjelasan mengenai koleksi, fasilitas yang ada,

cara-cara menggunakan fasilitas itu serta bagaimana

menemukan informasi dan apa manfaatnya bagi mereka.

Melalui kegiatan wisata perpustakaan diharapkan pengguna

dapat mengetahui secara langsung apa yang dimiliki

perpustakaan yang bermanfaat bagi mereka dan bagaimana

menggunakanya. Wisata perpustakaan tidak hanya dilakukan

dengan berkeliling perpustakaan jika ada tamu atau

rombongan tamu perpustakaan, tetapi memang merupakan

program yang dirancang secara khusus oleh perpustakaan.

Biasanya pesertanya adalah perpustakaan sekolah. Jadi

kegiatan ini diadakan khusus untuk menumbuhkan rasa cinta

anak-anak pada perpustakaan. Kegiatan wisata perpustakaan

ini akan memberi dampak positif kepada anak-anak. Dalam

jangka panjang hal ini akan berpengaruh pada pola prilaku

mencari informasi di perpustakaan. 60

e) Temu Penulis

Temu penulis juga dapat dijadikan salah satu kegiatan

promosi perpustakaan, dengan diadakannya kegiatan temu

penulis masyarakat mengetahui fasilitas dan koleksi yang

dimiliki perpustakaan tersebut.

60

(51)

f) Launching Buku

Kegiatan ini juga dapat menjadi salah satu sarana untuk

promosi perpustakaan. Biasanya sebelum diadakannya

kegiatan ini dilakukan promosi agar masyarakat mengetahui

tempat diadakannya kegiatan tersebut. Dan dengan

diadakannya kegiatan tersebut membuat masyarakat tahu akan

keberadaan perpustakaan tersebut berada.

g) Diskusi

Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran

mengenai suatu masalah. Biasanya dalam diskusi para peserta

mencari penyelesaian suatu masalah, minimal mereka

mengajukan usul atau ide yang mungkin bisa menyelesaikan

masalah yang mereka diskusikan.61

Sedangkan pengertian lainnya diskusi adalah sebuah

interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok

tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan yang

akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan

benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya

disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan

diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu

pemahaman dari topik tersebut.62

61

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990), h. 334

62

(52)

Dari beberapa bentuk kegiatan promosi perpustakaan

diatas salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan untuk

menarik perhatian orang akan keberadaan perpustakaan

adalah pameran perpustakaan. Pameran dapat menjadi cara

yang cukup efektif untuk mempublikasikan keberadaan

perpustakaan diantara pengguna dan calon pengguna

perpustakaan.

3) Promosi dalam Bentuk Media Elektronik

a) Media Elektronik

Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan berbagai macam

cara termasuk melalui media, seperti televisi (talk show), radio

dan ulasan-ulasan tentang perpustakaan di suatu kolom di surat

kabar.63

b) Internet

Kegiatan mencari informasi melalui internet akan menjadi

lebih cepat dan lebih baik, karena adanya konektifitas ke

informasi yang berhubungan (hyperlink). Dalam hitungan detik

dapat mencapai informasi di tempat lain yang berjarak ribuan

kilometer. Bahkan surat kabar, majalah dan buku tersedia di

internet dalam bentuk elektronik.64 Perpustakaan dapat

memanfaatkan internet tersebut untuk media promosi

63

Rizal Saiful Haq, et al, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 184.

64

(53)

perpustakaan dengan menyediakan koleksi perpustakaan dalam

bentuk elektronik, agar dapat diakses masyarakat tanpa harus

datang ke perpustakaan tersebut.

c) Website

Website adalah kumpulan halaman-halaman yang

digunakan untuk mempublikasikan informasi berupa teks,

gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi

(gambar gerak, tulisan gerak), suara, dan gabungan dari

semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang

membentuk satu rangkaian yang saling terkait antara satu page

dan page yang lain, yang sering disebut sebagai hyperlink.65

Website dapat dijadikan salah satu sarana dalam melakukan

kegiatan promosi di perpustakaan, dengan mendesain website

perpustakaan memungkinkan pustakawan menempatkan pesan

promosi perpustakaan, jasa dan layanan, koleksi atau informasi

penting lainnya yang diadakan untuk dapat dinikmati oleh siapa

saja, dimana saja di internet. Keefektifannya dalam

menyebarkan informasi tidak diragukan lagi.66

Pusat-pusat informasi yang digunakan dalam melakukan

kegiatan promosi perpustakaan, yaitu: blog, RSS feeds (seperti

65

http://www.balinter.net/news_108_Pengertian_Website,_Bahasa_Pemrograman_ Websitehtml, 22/09/10

66

[image:53.612.113.508.134.547.2]
(54)

untuk buku-buku baru), mindmap, sharepoint, dan jaringan

sosial (seperti linkendln, facebook).67

Facebook adalah website jaringan sosial dimana para

pengguna dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja,

sekolah, dan daerah untuk melakukan koneksi dan berinteraksi

dengan orang lain.68

Facebook dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk

melakukan kegiatan promosi perpustakaan dalam bentuk media

elektronik. Biasanya facebook tidak dibuat secara resmi oleh

suatu lembaga perpustakaan untuk melakukan kegiatan

promosi, tetapi dibuat oleh para pustakawan dan staf. Dalam

hal ini dapat disimpulkan promosi dapat dilakukan dengan

sarana apapun dan semua pustakawan atau staf dapat

membantu melakukan kegiatan promosi perpustakaan.

d) E-mail

E-mail adalah surat melalui media elektronik.Sebenarnya

e-mail merupakan singkatan dari “Electronic mail”. Melalui

email kita dapat mengirim surat elektronik baik berupa teks

maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu

alamat email ke alamat lain di jaringan internet.69

67

http://www. Allbusiness.com/marketing-advertising/marketing-techniques/11586322-1.html, 22/09/10

68

http://www.indodesign.net/jasa-web-design-murah-semarang-indonesia/tips-dan-artikel-

jasa-pembuatancms-joomla-murah-blog-facebook-web-design-murah/35-komputer-dan-internet/113-face-book-adalah-definisi-facebook, 22/09/10

69

(55)

Pengertian lainnya e-mail adalah sebuah sarana untuk

menyampaikan pesan (seperti halnya surat, pengumuman, atau

laporan) yang ditransfer atau dikirim oleh seseorang kepada

orang lain melalui jaringan komputer. Promosi dengan sarana

ini relatif lebih murah dan cepat dan memungkinkan

terciptanya komunikasi yang lebih efektif dan efesien

dibanding surat biasa maupun telepon atau faksimile.70

e) Memutar Film atau Video

Memutar film atau video tentang penggunaan perpustakaan

termasuk cara yang cukup tepat dan menarik untuk

mempromosikan perpustakaan. Dewasa ini banyak beragam

judul video tentang penggunaan perpustakaan. Promosi

perpustakaan dengan pemutaran video perpustakaan selain unik

juga menyenangkan bagi yang menonton. Video seperti ini

dapat disajikan pada rombongan tamu yang berkunjung ke

perpustakaan.71

Berbagai sarana yang digunakan dalam melaksanakan

kegiatan promosi perpustakaan dalam bentuk tercetak, seperti

brosur, poster, flayer, map khusus perpustakaan, news latter,

laporan tahunan, pembatas buku, dan buku panduan

perpustakaan, dari berbagai sarana tercetak cara yang dianggap

paling murah dan praktis untuk melakukan promosi adalah

dengan cara mencetak dan menyebarkan brosur perpustakaan.

70

Akhmad Syaikhu, “Layanan Informasi Berbasis E-mail,” Jurnal Perpustakaan Pertanian, vol 11, no. 1, 2002, h. 15

71

(56)

Pemanfaatan brosur sebagai sarana promosi di perpustakaan

dianggap tidak memerlukan biaya yang besar, pembuatannya

pun cukup mudah, dan bahannya mudah ditemukan.

Selain brosur ada media lain yang juga cukup efektif untuk

melakukan kontak dengan pengguna perpustakaan adalah

poster. Poster dapat digunakan untuk memperkenalkan layanan

baru atau suatu kegiatan, menekankan dan menonjolakan

layanan lama. Poster yang efektif adalah poster yang dirancang

untuk sekilas segera menarik perhatian, sekaligus memberi

pesan atau informasi secara ringkas.

Sarana promosi perpustakaan dalam bentuk kegiatan

seperti, pameran, ceramah, seminar, bazar, kalender

perpustakaan, wisata perpustakaan, temu penulis, launching

buku, dan diskusi, dari berbagai promosi perpustakaan dalam

bentuk kegiatan yang cukup efektif adalah pameran karena

mempublikasikan keberadaan perpustakaan di antara pengguna

dan calon pengguna. Penyelenggarakan pameran dimaksudkan

untuk menampilkan secara fisik dan visual yang dimiliki dan

dilayankan perpustakaan.

Sedangkan sarana promosi perpustakaan dalam media

elektronik seperti, media, website, email dan memutar film atau

video. Dalam bentuk elektronik ini yang paling efektif adalah

dengan cara memutar film atau video, karena cara ini cukup

(57)

fasilitas yang ada di perpustakaan dan juga menjadi pelatihan

untuk pendidikan pemakai perpustakaan.

D. Kendala yang dihadapi dalam melakukan promosi perpustakaan

Pada dasarnya usaha-usaha untuk membuat perpustakaan berhasil

dalam kegiatan pemasaran dan promosi layanan mendapat kendala yang

Gambar

Tabel 17 Lokasi Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional ....................... 94
gambar. Membuat dan memelihara file order lengkap dengan prosedur
gambar, dan program multimedia lainnya berupa animasi
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran proses pelestarian kandungan informasi pada koran langka di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, yaitu

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi promosi di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Purworejo meliputi: 1) bentuk kegiatan promosi; 2) proses

Untuk mengatasi rendahnya minat pemustaka yang datang ke perpustakaan, pihak perpustakaan harus lebih kreatif dalam mengemas promosi perpustakaan, misalnya dengan cara

Dalam melakukan kegiatan promosi salah satunya dengan cara pendidikan pemakai yaitu yang dilaksanakan pada awal orientasi mahasiswa baru, dari pihak Perpustakaan Universitas

Persahabatan antara Perpustakaan Nasional RI dengan sahabat perpustakaan seperti Komunitas Karikatur Indonesia dan komunitas ataupun individu lainnya memberikan dampak positif

Promosi perpustakaan menjadi salah satu cara untuk mempekenalkan koleksi dan layanan yang dimiliki suatu perpustakaan agar masyarakat mengetahui koleksi dan layanan tersebut dan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui profil pemenuhan standar nasional pendidikan dan hasil ujian nasional serta media dan proses belajar di salah satu

Berkaitan dengan kegiatan promosi perpustakaan tersebut, disini penulis akan menjelaskan tentang kegiatan promosi yang ada di perpustakaan, sarana dan prasarana