• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, kiranya tidak berlebihan jika penulis mengemukakan saran-saran sebagian berikut:

1. Editing Hostlink dalam episode Games Mata Lelaki di Trans 7 yang tayang pada 23 Mei 2011 ketika itu, termasuk baik dalam video, namun dalam audio terdapat beberapa kali dimana video tidak cocok dengan suara, dalam artian ketika host berbicara namun audio atau suara host tersebut tidak cocok dengan gerakan mulut, seperti gambar lebih cepat daripada suara sedikit, hal tersebut sangat tipis perbedaan video dan audio terlihat dan terdengar, namun menjadi terlihat kurang baik ketika terjadi sedikit kesalahan, walaupun hanya beberapa frame

proses editing agar lebih teliti dan tetap berpaku pada teori yang digunakan.

2. Kepada Trans 7, terkadang jam tayang yang tidak tepat waktu, dalam artian terkadang lebih cepat tayang atau jam tayang yang telat, hal ini sedikit disinggung karena hal tersebut berpengaruh pada audience atau pemirsa Mata Lelaki Trans 7 sendiri.

3. Kepada audience atau penonton Mata Lelaki, bagus ketika menonton tayangan ini dilihatnya dari segi informasi dan edukasi, karena memang terdapat sejarah bahkan edukasi di setiap tayangan Mata Lelaki, lain lagi bagi penonton yang melihat tayangan ini murahan, dilihat dan ditonton pun acara ini memang bersifat informatif jadi kepada penonton yang memandang miring program Mata Lelaki Trans 7, tidaklah seperti itu.

83

Baksin, Askurifai, Jurnalistik Televisi – Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006.

Briggs, Asa dan Peter Burke, Sejarah Sosila Media; Dari Gutenberg Sampai Internet, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006. Cet. Ke-I.

Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Cipta Adi Pusaka. Jilid 16, Cet.ke-1. Ibrahim, Idi Subandi dan Deddy Mulyana, ed., Bercinta Dengan Televisi: Televisi

di Indonesia dan Pengaturannya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997. Cet. Ke-1.

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa (Sebuah Analisis Isi Media Televisi).

Jakarta: Rineka Cipta, 1999. Cet ke-1

Macnamara, Jim, Strategi Jitu Menaklukkan Media. Jakarta: Mitra Media, 1999. Cet. Ke-1.

Mahfuzh, Syekh M. Kamaluddin. Psikologi Anak dan Remaja Muslim. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2001. Cet. Ke-1

McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar,. Jakarta: Erlangga, 2005. Cet. Ke-2.

Moleong Lexy. J, Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009.

Morissan, M. A, Manajemen Media Penyiaran (Strategi Mengelola Radio & Televisi,. Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Mulyana, Dedi. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. Bandung: Rosdakarya, 2004. Cet ke-4.

Panuju, Drs. Redi, Komunikasi Organisasi. Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Cet. Pertama.

Rosyidi, Lathief. Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan: Firma Rimbow, 1989. Cet. ke-2

Soenarto, R. M, Program Tv dari penyusunan sampai Pengaruh siaran.

         

Tubbs, Stewart L dan Sylvia Moss. Humman Communication, Konteks-konteks Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya,2001.

Uchjana, Onong. . Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003.

SITUS :

http://www.facebook.com/topic.php?uid=47484892509&topic=7513. Oleh Komunitas Video Editor Indonesia. Diakses tanggal 23 mei 2011/16.30.

http://id.wikipedia.org/wiki/finalcutpro.Diakses tanggal 23 mei 2011/16.55.

http://id.wikipedia.org/wiki/apple/macintosh.Diakses tanggal 23 mei 2011/17.25.

http://dikiumbara.wordpress.com/category/editing/ Oleh Diki Umbara as editor dan mengajar di School for Broadcasting Media, FISIP UI. Diakses tanggal 23 mei 2011/18.01

http/www/trans7.co.id. Diakses tanggal 15 Mei 2011 / 20.30

PROGRAM YANG DIGUNAKAN DALAM SKRIPSI INI:

Final Cut Pro (Macintosh) Preview (Macintosh)

Mpeg Streamclip (Macintosh) Photoshop CS 4

Premiere Pro CS 3 Photoscape Paint

Tempat : Gedung Trans Tv Lt. 5 Tanggal : 10 Juni 2011

Pukul : 14.00 – 16.30 WIB.

Nama : Mira Khairunnisa Pekerjaan : Associate Producer

1. Bagaimana Sejarah Mata Lelaki?

“Awalnya tayang tanggal 30 Juni 2010 sampe sekarang episode 45 jalan 46 udah mau setaun tayang, sempat ganti jam tayang beberapa kali, baik dari hari ataupun jam, tapi tetep tayang di jam shoulder 2 (Di atas jam 10 malam)”.

2. Seperti apakah konsep program Mata Lelaki?

“Konsepnya tayangan dewasa, tepatnya news feature magazine program, khusus menayangkan beragam informasi seputar hal-hal yang menarik dari sudut pandang Mata Lelaki, segala yang disukai oleh lelaki ada di tayangan ini, jadi konon katanya laki2 tidak bisa lepas dari harta, tahta dan wanita, jadi luas yaa cangkupannya banyak yang bisa di ekplore dar 3 hal tersebut, misalnya wanita ada model, chef, panari penyanyi dll dari situ dari kata wanita saja sudah bisa di dapat ratusan bahkan ribuan ide, demikian juga dengan harta, kan gak hanya soal uang, kan bisa suka mobil mewah, hobi games motor gede ataupun mobil yang cowok kan kalo udah mau sesuatu pasti dikejar gitukan, jadi hobi juga masuk ke tayangan mata lelaki gitu, hobi, lifestyle, jadi berangkatnya dari 3 hal tadi bisa menjadi ide yang banyak dan kreatif sekali untuk tayangan, gitu...

Tayangannya jatuhnya informatif, bukan tayangan yang dirty, corny, jauh dari segi itu, jadi kesannya elegan, ekslusif tapi penyajiannya oke”.

3. Apa kelebihan tayangan Mata Lelaki Trans 7?

“Kelebihan Mata Lelaki, bagaimana kita mempackage, kita menyajikan, meracik sebuah informasi sehingga tayangan tidak terlihat murahan.

memberikan flashback, kenapa itu bisa ada gitu didalam semua episode. Seperti episode highheels, dimana dahulu sejarahnya highheels dipakai oleh lelaki yang memotong daging, supaya dia bersih dan tidak terciprat dari kotoran-kotoran darah dan ring girls yang awalnya itu adalah cowok. Itu justru yang membedakan kita dengan tayangan-tayangan lain, jadi sifatnya edukatif, jadi kita gak cuma informatif, entertaining pastinya tapi kita juga ada unsur edukasinya”.

4. Penamaan program?

“Pertama nama Mata Lelaki sensasional, Mata itukan sesuatu yang eyecatching yaaa, artinya ketika kita kenal seseorang kan yang diliat matanya dulu yaaa dan berangkat dari sudut pandang programnya yang kita mengangkat dari segala sesuatu yang menarik dari sudut pandang lelaki yaa”.

5. Target Audience?

“Target audiencenya itu laki-laki, tapi gak menutup kemungkinan yaaa wanita juga menonton, karena biasanya wanita juga ingin tau.

Kita selalumembuka wacana baru kepada pemirsa kita, memang sampai saat ini adalah relatif dewasa, artinya ada adult, mature yang umurnya bervariasi umurnya di atas 25 sampai 30 tahun, tapi kita juga menggrab orang yang udah 50 sampai 50 tahun itu di profil audience Mata Lelaki.”

6. Visi Mata Lelaki Trans 7?

“Visinya yaa pengen menyajikan sesuatu atau tayangan yang diminati dan bisa diterima di khalayak kita yaa itu udah pasti, itu impian semua orang mengerjakan sebuah program yaaa, artinya tujuannya bukan hanya untuk kita tapi juga untuk audience kita yaaa, disitulah ada kepuasan, suatu keinginan sekaligus tanggung jawab, dimana kewajiban kita adalah menyajikan tayangan yang berguna, satu sisi juga kita mempunyai tanggung jawab yaa.”

karena hanya menyajikan gambar tanpa ada unsur informatif dimana justru itu dagingnya sebuah tayangan..”

8. Seperti apa marketing Mata Lelaki?

“Marketing sih sampe selama ini gak pernah depisit, alhamdulillah sih episode Mata Lelaki sih penghasilannya selali melebihi biaya pengeluaran budget per episode, masih untung, jadi untung iklan di luar body, iklan di body bentuknya hanya sponsoship, artinya paling hanya lokasi tempat shooting, make up. Segala macem iklan sih bisa masuk di tayangan di jam shoulder itu lebih turun yaaa, jauh lebih subur penghasilan, uang marketing. Marketing di shoulder 2 lebih sedikit, makannya selama ini yang masuk itu hanya di body iklan.

Iklan di luar body bagian traffic (AE) dan origramming yang mengurus slot body 24 menit di sisa iklan.”

9. Kalo untuk share Mata Lelaki di Trans 7 bagaimana?

“So far di awal naik turun masih baru kan baru mau setaun yaaa kita tayang, alhamdulillah sih belum setaun udah konstan bisa di double digit artinya itu share, bukan rating, kalo di trans 7 lebih kepada share. Sampai saat ini sih alhamdulillah tinggi, karena awarness dari pemirsanya tinggi, kalo naik turun sih wajar, tapi jangan turun-turun banget.

Alhamdulillah setelah OBB dan presenter kita baru yaitu udah 6 episode tayang, respon masyarakatnya baik, bahkan sangat baik karena dari segi share alahamdulillah 14-15 yang sebelum2nya 10 tuh 12, 12 aja udah sangat baik, apalagi awal2 tuh 10, tapi gak pernah di bawah 7.

Share paling tinggi sexy dancer 15.9 eps 42 Mata Lelaki trans 7, paling jelek eps waria 7. Nah kalo yang sekarang udah semakin mapan, semakin mantap, ada perubahan segmentasi juga, jadi pada saat launching Mata Lelaki brand new dengan logo, OBB, presenter, segmentasinya juga kita rubah pada saat itu, secara konten juga berbeda maksudnya pola rundownnya berbeda.

10. Bagaimana untuk proses LSF?

“Prosesnya editing harus kelar ideal seminggu sebelumnya udah di kasih ke LSF, tapi minimal 5 hari sebelum tayang udah di kirim ke LSF dalam bentuk DVD.

Karena kita punya tanggung jawab yang besar, Trans 7 juga punya intern quality control-QC yang lebih ketat yang lebih teliti dengan melihat editing per frame, tidak hanya menjaga kualitas teknis, tapi juga secara konten dan berpadu pada UU penyiaran, yang kebih konsern pada pasal-pasal yang ada. Jadi pertama di preview editing oleh producer, setelah itu LSF kemudian QC di Trans 7, jadi ada 3 filtering.

Pernah episode lady escort tidak layak tayang, karena screening lewat dari preview produser, akhirnya kena LSF akhirnya di rombak. Tapi hal tersebut tidak menjadi penghalang kita, justru lebih menyemangati kita dengan lebih berkreatifitas dengan teamwork agar tayangan lebih menarik, dan akhirnya dengan kerja keras, kita mampu menyajikan tayangan Mata Lelaki yang lebih menarik alhamdulillah.”

1. Sebenarnya konsep editing program Mata Lelaki itu seperti apa?

“Konsep editingnya pop, masyarakat full beraktifitas sudah lelah, jadi editingnya menjauhkan dari kejenuhan bagi para penonton yang sudah lelah beraktifitas di hari pertama kerja.

Editing tidak hanya mengandalkan efek-efek, tapi keseluruhan bahan-bahan untuk editing harus sudah sesuai requirment penonton Mata Lelaki, jadi lebih fokus, lebih jelas diperuntukan bagi audience.

Pemilihan narasumber juga harus yang enak di pandang, gambarnya pun juga harus cerah/bright. Semua komponen editing harus sesuai keinginan audience, dimana penonton dibuat nyaman, jadi penonton ketika menonton tidak harus mikir, tidak harus cape.

Proses editing yang beda; face. Yang ditonjolkan editing ngepop itu cepat, penonton Mata Lelaki jam malam kan ngantuk yaaa, jadi ngapain juga dikasih editing yang makin bikin ngantuk. Pop artinya cutting cepat dengan hitungan 1 - 2 second, ada interfal, ada insert gambar, juga pemilihan backsound, agar lebih menarik, variatif, tidak monoton itu adalah bagian formula kita agar lebih menarik.”.

2. Skripsi saya kan proses editing hotlinknya Mas Budi, kalo konsep editing hotlinknya sendiri itu bagaimana?

“Pada editing hostlink, hostlink kan editing presenternya kan yaaa, kita sih menurunkan alur, karena kan tayangan-tayangan kontennya itu sudah cepat, jadi kita kita menurunkan di hostlink, itu kan butuhnya grafik naik turun harus ada, kita memainkan mood penonton perlu dan penting, ketika di paket udah cepat, kita culling down lagi di hostlink, agar penonton menikmati kecantikan host, keindahan juga kepintaran host kita dengan relaksasi biar penonton menikmati host yang cantik, sensual.

Hostnya udah seksi, makannya pemberian efek editing tidak terlalu banyak, bahkan tidak ada efek, paling hanya insert agar tidak monoton, jadi slow down sama kasih backsound tipis tambah template CG nama, selesai deh.”

ngedit hostlink setelah ngedit konten-konten yang lainnya, seperti didalam konten itu kan ada soundbite (wawancara dengan narasumber), ada sejarah, backsound dll. Setelah ngedit semua isi konten biasanya saya baru ngedit hostlink, karena yang lebih dikejar oleh produser itu konten, untuk hostlink saya sudah tau bagaimana maunya produser nanti ketika preview, jadi kalo saya belum selesai ngedit satu episode yaa yang saya kasih liat duluan sama produsernya itu kontennya dulu, tapi kalo produser saat preview sudah selesai semua editan saya yaaa semua di preview oleh produsernya.

Saya sih ngedit hostlink biasa yaaa, karena pake final cut pro sih semuanya bisa dibilang mudah, apalagi untuk hostlink ini tidak butuh efek, tinggal kita gabungin gambar yang wide sama yg close up aza host-nya biar gak monoton. Coba kalo hostlinknya yang 20 second itu host-nya ngomong aja dengan posisi yang sama yang wide angle aja, wadduuhh penonton kita bisa pada lari, makannya kita tambahkan gambar yang mediumnya, yang close up-nya, kan keliatan tuh si host tuh cantiknya.

Jadi gini, HL Games 1 yg wide angle itu kita tarik ke timeline dengan audionya, kemudian tarik lagi tapi HL Games1 Insert, yang gambarnya medium, kan beda tuh angle-nya, kita tarik kita taro di atas HL Games 1 yang awal tadi, kita preview sebentar untuk nyocokkin gerakan mulut presenter sama audio-nya, kan audionya yang kita tarik yang pertama aja, audio HL Games 1 Insert itu gak kita tarik, karena kan udah pake audio dari HL 1 yang wide tadi, kalo kita tambahin audio yang sama lagi, nanti suaranya double donk, terus nani dia juga suaranya naik turun, jadi untuk audio kita Cuma ngambil sekali aja, gitu deh seterusnya ampai ngedit hostlink sampe akhir.”

4. Butuh berapa lama Mas Budi untuk ngedit semua hostlink untuk satu episode?

“eehmmm berapa yaaa? Aku sih gak pernah ngitungin gak lama lah gak nyampe sehari kok, itukan satu hostlink itungan second, paling 20 atau satu

tadi aku bilang cuma ngedit backsound tipis, tambah template CG nama sama tambah gambar insert aja udah, makannya saya kalo ngedit ini gak lama dan ngeditnya belakangan, gitu.

5. Pernah gak pas lagi preview gambar yang udah Mas Budi edit produser gak mau, dan minta ganti?

“Waduh itu mah gak usah ditanya neng, itulah gunanya preview, saya sebagai editor tugasnya ngedit dan produser mempreview tayangan yang sudah saya edit, gitu loh, jadi kalo ada gambar yang kurang cocok sama produser yaaa disuruh ganti sama produser, yaaa terus saya ganti maunya gambar seperti apa nih produser saya, nanti dia ngasih tau, saya edit ulang lagi deh, tapi tidak banyak, palingan hanya beberapa gambar yang di segment-segment-nya. Begitu juga pas lagi ngedit hostlink, menurut mata produser saya untuk editran hostlink atau presenter ini kurang apa, kurang apa misalnya, nah langsung saya tambahin pas preview juga kalo hostlink mah, karena tidak terlalu sulit memang, paling hanya menyocokkan gambar dengan mulut saja sih yang sulit untuk editing hostlink, kan kadang gambar atau stockshotnya itu kurang memadai.

6. Teori yang aku pake untuk skripsi aku ini Three match Cut Mas Budi, nah kalo Mas Budi ngedit berdasarkan teorinya dia gak, atau hanya edit-edit aja?

“Wadduuh mana bisa neng asal edit-edit saja, semua ada aturannya, ada metodenya, ada teorinya juga seperti yang kamu bilang. Teori itu mah sebenarnya wajib bagi semua editor untuk tau dan berpedoman sama itu sih sebenernya yaaa kan kalo menurut aku, coba kalo ilang aja salah satu jadinya gak nyambung nanti tayangannya, jelas harus ada yaaa, the look, posisi sama movement itu kan mesti taulah pkoknya mah. Kalo aku ngedit sih memang jelas ngikutin kode etiknya si Edwin itu kan, aku ngikutin nih editing aku, terutama hostlink yaaa kan skripsi kamu ini hostlink, apalagi untuk hostlink jelas harus terpaku dengan teorinya dia ini, coba kalo diliat dari The Positionnya, isi teorinya yang kedua three match cut itu, kalo aku ngedit presenter dia lagu duduk, tau-tau aku tambahin gambar yang dia

yang sempurna, saya juga kalo ngedit gak seratus persen baik, artinya pasti ada cacat-cacatnya mah dikit, tapi gak banyak yaaa,heheee… itulah, saya juga gak memungkiri kadang saya melenceng dari teorinya Edwin itu, itu juga karena terpaksa, saya biasanya begitu karena stockshot yang kurang, bukan artinya saya nyalahin kameramen ngambil gambarnya kurang yaaa, tapi memng terkadang kendalanya disitulah, stockshot gambarnya kurang jadi saya pake gambar yang mirip-mirip tipis dengan gambar yang mau saya edit, tapi gak jauh-jauh yaaa editannya itu, gak kontras kok jumpingnya.”

7. Sekarang kalo mengenai alat-alat editing Mas Budi, computer yang dipake harus apple yaaa Mas Budi?

“Jadi gini neng aku jelasin yaaa, sebenernya kerjaan editor itu tidak hanya tok mengedit saja, tapi juga sebelum masuk ke proses editing, ada hal yang dilakukan oleh editor, setelah ngedit juga ada lagi kerjaannya editor itu. Jadi sebelum ngedit ada kerjaannya namanya proses capture, itu memindahkan isi kaset hasil liputan ke dalam harddisk computer, nah kalo aku sih disini itu biasa dikerjain sama assisten editornya, itu alatnya pake VTR; video tape recorder, sama computer, gak harus apple sih, cuma kalo Mata Lelaki memang pakenya apple yaaa. Nah setelah isi kaset tadi sudah di capture dan sudah pindah ke harddisk, maka baru siap edit, kita gak bisa melewatkan proses capture, karena kan bahan-bahan untuk edit di dalam kaset semua, baru deh saya ngedit, pake Macintosh punyanya Apple ini, pake program Final Cut Pro yang hanya bisa dipake di apple saja Final Cut Pro ini, kenapa gak pake program yang windows, yaaaa karena memang program yang disiapkan dari kantor yaaa ini jadi saya tinggal ngedit. Baru setelah ngedit itu ada proses namanya print, print itu tayangan yang semua sudah saya edit tadi, dipindahan kedalam kaset untuk siap tayang, jadi proses printing itu yaaa pake VTR lagi, untuk ngerekan tayangan yang sudah saya edit tadi. Jadi yaaa alat-alatnya gak jauh2

8. Memang kendala saat proses editing itu apa sih Mas Budi?

“Apa yaaaa, paling deadline sama waktu aja, karena kan kita pake komputernya yang Mac yaa, jadi kalo dari alat sih gak ada begitu banyak kendala, paling itu yaaa hal-hal biasa kaya harddisk penuh yang sudah kebanyakan konten-konten program-program tv aja, sama tangan pegel loh, kan tangan kanan megang mouse yang kirinya keyboard jadi yaaa paling tangan aja pada keriting, tapi saya sih yaaa sudah terbiasa yaaa, kan memang begitu kerjaannya editor, tangan kanan mouse, tangan kiri di keyboard, mata ke layar computer terus kuping pake headset deh, yaaa gitu lah.”

(EDITOR PREVIEW DENGAN PRODUSER)

Dokumen terkait