• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

C. Saran

Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini, peneliti merumuskan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Media pembelajaran adalah sarana untuk belajar, maka manfaatkan media pembelajaran yang tersedia terutama media pembelajaran lembar kerja siswa (LKS) ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pemahaman materi dan prestasi belajar.

2. Bagi Guru

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Guru sebaiknya tidak boleh kehilangan ide-ide yang brilian agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegitan belajar di kelas.

3. Bagi sekolah

Sekolah hendaknya pintar dalam memanfaatkan media pembelajaran yang telah tersedia di sekolah.

39

Mengingat rancangan media pembelajaran lembar kerja siswa (LKS) ini hanya terdiri dari satu materi saja, maka alangkah baiknya untuk media pembelajaran dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) selanjutnya dapat memuat lebih banyak materi pelajaran dan menggunakan gambar-gambar yang lebih menarik agar produk yang dihasilkan menjadi lebih baik.

40

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Sukirman, M.Pd. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.

Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah, B. 2002. Belajar dengan Pendekatan Aktif, Inovatif, Lingkungan,

Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: CV Rajawali.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Erhan dan Yusuf Junaedi. 2000. Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi

Indonesia Perusahaan Jasa dan Dagang. Jakarta: Ercontara Rajawali.

Anggawirya, Erhans, WIT. 2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.

Fathoni, Nur Huda. 2010. Tugas PBA Lembar Akuntansi Siswa Kelas 1 SMK

Mengelola Buku Jurnal. Malang.

Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 1A. Semarang: Erlangga.

Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 1B. Semarang: Erlangga.

Haryono, Al. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Edisi 1 Jilid ke-6. Yogyakarta: Liberty.

Lestari, Endah Budi. 2010. Akuntansi 1A untuk SMK. Yogyakarta: LP2IP.

Soemantri, Hendi. 2005. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: Armico.

41

Tim Akuntansi SMK. 2007. Mengelola Bukti Akuntansi. Jakarta: Galaxy Puspa Mega.

Widayati, Elis. 2010. Mudah Memahami Akuntansi untuk SMA Sederajat. Yogyakarta: Flashbooks. www.google.com www.belajar-muganet.com/smk www.e-dukasi.net Http://daruiulum.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.HTML//

42

5

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan penyajian laporan mengei transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan serta penafsiran atau hasil – hasilnya. Transaksi keuangan merupakan tindakan atau peristiwa – perstiwa yang terjadi dalam suatu perusahaan yang dapat dinilai/diukur dengan satuan uang.

Objek akuntansi adalah transaksi yang bersifat finansial/keuangan atau transaksi yang akibatnya dapat diukur dengan satuan uang.

2. Tujuan Akuntansi

Tunjuan akuntansi antara lain meliputi hal-hal berikut.

a. Memberikan informasi keuangan dari suatu unit ekonomi. b. Mengetahui akibat transaksi terhadap harta, utang, dan modal.

c. Mengetahui susunan dan nilai harta-harta, uang, serta modal setiap saat diperlukan.

d. Mengetahui laba/rugi (hasil kegiatan operasi) selama periode tertentu.

3. Fungsi-Fungsi Akuntansi

Akuntansi berfungsi sebagai alat untuk hal-hal sebagai berikut. a. Mencatat dan menganalisis transaksi keuangan perusahaan. b. Meringkas catatan-catatan mengenai transaksi keuangan menjadi

6

c. Mengadakan interpretasi atas hasil-hasil transaksi keuangan sebagai pedoman melalui laporan keuangan.

4. Pengguna dan Keuangan Informasi Akuntansi

Adapun pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi antara lain sebagai berukut.

a. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan (Manajer)

Bagi manajer perusahaan, informasi akuntansi digunakan untuk melindungi harta perusahaan, menyusun rencana kegiatan perusahaan yang akan dating, mengukur laba perusahaan dalam periode tertentu, dan mengawasi kegiatan perusahaan.

b. Pihak Ekstern Perusahaan

Selain pihak intern perusahaan, masih terdapat pihak-pihak lain di luar perusahaan yang memerlukan informasi akuntansi. Pihak-pihak tersebut di antaranya sebagai berikut.

1) Investor atau calon investor, para investor melakukan penanaman modal dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan bagian laba. Investor atau calon investor memerlukan informasi akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli atau menjual investasi tersebut.

2) Karyawan, karyawan dan kelompok yang mewakili mereka

membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi tersebut jjuga diperlukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa (gaji), manfaat pension, dan pembukaan lapangan pekerjaan atau kebutuhan tenaga kerja.

3) Pemberi pinjaman (bank), pemberi pinjaman hanya bersedia memberikan kreditnya kepada suatu perusahaan yang dipandang mampu mengembalikan atau mengangsur pinjaman beserta bunganya pada saat jatuh tempo atau tepat pada waktunya. 4) Pemasok/kreditur lainnya, pemasok atau kreditur lainnya tertarik

dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi

pinjaman, kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5) Pelanggan, pelanggan membutuhkan informasi akuntansi untuk kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.

6) Pemerintah, pemerintah menggunakan informasi akuntansi untuk pembayaran pajak, ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan penetapan kebijakan tertentu.

7

7) Masyarakat, perusahaan mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara, di antaranya perusahaan dapat memberikan

kontribusi yang berarti pada perkonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic.

5. Bidang Spesialisasi Akuntansi

Mengingat penggunaan akuntansi sudah demikian luas dalam kehidupan dan pengelolaan usaha mengakibatkan munculnya berbagai macam spesialisasi di bidang akuntansi. Berdasarkan tujuannya, spesialisasi di bidang akuntansi dapat dibedakan menjadi berikut.

a. Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah akuntansi yang tujuan utamanya mengolah data keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan. b. Akuntansi biaya (cost accounting) adalah akuntansi yang tujuan

utamanya adalah mengolah informasi biaya untuk menghasilkan laporan harga pokok dan informasi biaya operasional maupun biaya

nonoperasional sebagai dasar untuk menetapkan harga jual,

menetapkan nilai persediaan, serta pengawasan dan pengendalian biaya terutama untuk kepentingan pihak intern perusahaan.

c. Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang tujuannya menyediakan dan mengolah informasi keuangan untuk kebutuhan manajemen perusahaan sebagai dasar utnuk menyusun perencanaan, pengawasan, dan kebijakan lainnya yang segera harus diambil dalam operasional unit usaha/perusahaan.

d. Akuntansi pemerikasaan (auditing) adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk melakukan verivikasi kembali terhadap keabsahan dokumen dan prosedur serta proses akuntansi yang telah dilaksanakan oleh pihak manajemen/pengelola perusahaan, sehingga laporan keuangan/informasi akuntansi yang disajikan oleh pihak manajemen sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, objektif, dan dapat dipercaya.

e. Akuntansi perpajakan (tax acounting) adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan laporan keuangan untuk keperluan fiscal/perpajakan dan pengisian SPT.

f. Akuntansi anggaran (budgeting) adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyusun rencana kerja untuk masa yang akan datang yang dilengkapi dengan rincian taksiran biaya operasional dengan titik tolak data akuntansi masa lalu.

g. Akuntansi pemerintahan (government accounting) adalah bidang

akuntansi yang dilaksanakan untuk mengelola anggaran pendapatan dan belanja Negara yaitu aplikasi konsep-konsep dan standar-standar

8

h. System akuntansi (accounting system) adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk penetapan prosedur dan pengendalian data akuntansi, sehingga proses akuntansi dapat berjalan lancer, cepat, tepat, efektif, dan efisien.

6. Tugas-Tugas Jabatan/Profesi dalam Bidang Akuntansi

Jabatan/profesi dalam bidang akuntansi disebut akuntan. Akuntan adalah orang yang mempunyai keahlian/spesialisasi dan kemahiran di bidang akuntansi. Gelar akuntan akan diberikan kepada:

a. Mereka yang mempunyai ijazah jurusan akuntansi (program akuntan) dan universitas atau badan perguruan tinggi sejenis yang telah diakui atau ditunjuk oleh pemerintah.

b. Mereka yang mempunyai sertifikat Ujian Negara Akuntansi (UNA) atau program profesi akuntansi, serta

c. Mereka yang telah memiliki gelar srjana jurusan akuntansi yang telah menempuh pendidik profesi akuntan.

Profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Akuntan public (public accountan) adalah orang yang ahli di bidang akuntansi dan secara resmi memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk menjual jasa bidang akuntansi kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Jasa yang dapat diberikan atau dijual oleh seseorang akuntan publik adalah jasa pemeriksaan (auditing), jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen (management advisory service). b. Akuntan intern (private accountan) adalah ahli akuntansi yang

bekerja untuk dan atas nama suatu perusahaan. Untuk menjadi seorang akuntan intern tidak perlu mendapat izin resmi dari Menteri Keuangan. Akuntan intern adalah seorang karyawan dan menerima gaji dari perusahaan tempatnya bekerja. Tugas seorang akuntan intern antara lain menyusun system akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun budget/anggaran, menangani masalah perpajakan, dan melakukan pemeriksaan intern.

c. Akuntan pemerintah (government accountan) adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti BPK, BPKP, BUMN, BUMD, inspektorat Jendral, dan Inspektorat Wilayah Provinsi. d. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja dan bertugas dalam

bidang pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengembangan ilmu akuntansi misalnya di lembaga-lembaga penelitian akuntansi sekolah dan universitas.

7. Jenis-Jenis Perusahaan

Terdapat tiga jenis perusahaan yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai berikut.

9

a. Perusahaan manufaktur, perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur seperti pabrik rokok, pabrik sabun, dan sebagainya.

b. Perusahaan dagang, perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya.

c. Perusahaan jasa, perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat mata. Contoh perusahaan jasa adalah hotel, biro perjalanan, dan sebagainya.

1. Mengidentifikasi Transaksi Keuangan

Sebagai suatu system informasi keuangan, akuntansi merupakan proses dari tiga kegiatan yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan

pengkominukasian transaksi keuangan dalam suatu organisasi, baik perusahaan maupun bukan perusahaan kepada pihak-pihakyang menggunakan informasi keuangan tersebut.

Bagian pertama dalam proses ini adalah pengidentifikasian transaksi-transaksi keuangan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memilih dan menyeleksi peristiwa-periistiwa (transaksi keuangan) yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam perusahaan serta dapat mengukur dengan satuan uang.

Transaksi-transaksi keuangan tersebut harus diidentifikasi dan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa peristiwa yang diwujudkan dalam suatu kegiatan, misalnya sebagai berikut.

a. Investasi (penanaman) modal oleh pemilik dalam perusahaan. b. Pembelian barang-barang oleh perusahaan.

c. Pembelian perlengkapan oleh perusahaan. d. Pembelian peralatan oleh perusahaan.

e. Penjualan barang atau jasa kepada langganan.

f. Pembayaran beban-beban/biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

g. Pembayaran utang kepada kreditur.

h. Penerimaan piutang dari langganan (debitur). i. Pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik. j. Pemakaian perlengkapan.

Setelah transaksi keuangan daoat teridentifikasi dan diukur dengan satuan uang, kegiatan yang kedua adalah proses pencatatan

10

kronologis). Di dalam proses pencatatan, transaksi keuangan tersebut juga diklarifikasikan dan dilakukan peringkasan.

Kemudian kegiatan yang ketiga adalah proses mengominikasikan transaksi keuangan tersebut ke dalam bentuk laporan/informasi keuangan yang disajikan untuk kepentingan pihak-pihak pengguna informasi keuangan tersebut. Pengguna atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi dapat menganalisis dan

menginterpretasikan/menafsirkan informasi keuangan tersebut sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan untuk

menentukan langkah-langkah berikutnya.

2. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan dasar akuntansi adalah hubungan antara unsur-unsur harta, utang, dan modal dalam satu posisi keuangan perusahaan. Persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan dimana aktiva (harta) sama denga pasiva (utang dan modal).

Dalam praktiknya system akuntansi yang digunakan adalah system berpasangan (doble entry). Dengan system ini setiap pencatatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan selalu mempengaruhi dua bagian atau lebih, sehingga akan menghasilkan keseimbangan yang merupakan ciri dari akuntansi berpasangan. Bentuk keseimbangan ini disajikan alam

pe sa aa dasa aku ta si .

3. Bentuk-Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Apabila pemilik menyetorkan uang tunai pada perusahaan, maka perusahaan akan memperoleh uang tunai. Uang tunai itub disebut kekayaan atau harta. Namun, harta atau kekayaan perusahaan itu sebenarnya bukan hanya berupa uang tunai. Tanah, gedung, peralatan, dan aktiva lancer merupakan harta atau kekayaan perusahaan. Hak kekayaan pemilik itu disebut modal. Persamaan antara kekayaan dan modal dinyatakan dalam persamaan akuntansi yaitu sebagai berikut.

Harta (aktiva) = Hak Kekayaan

Atau

Harta - Modal

Harta perusahaan yan digunakan sebagai sumber pembelanjaan dalam kegiatan usaha dapat diperoleh melalui dua sumber yaitu dari pemilik dan kreditur. Dari pemilik disebut modal, sedangkan dari kreditur disebut utang. Apabila harta perusahaan diperoleh dari dua

11

sumber tersebut, maka persamaan akuntansinya menjadi seperti berikut.

Harta = Utang + Modal

Utang ditulis terlebih dahulu sebelum modal dimaksudkan dalam hak kreditur atas kekayaan harus didahulukan dalam menerima kembali pembayarannya sebelum perusahaan itu dibubarkan.

Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendapatan dan beban. Pendapatan merupakan kenaikan harta yang diperoleh dari operasi dari operasi usahanya. Adapun beban merupakan penurunan harta karena merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mengurangi modal. Pendapatan dan beban akan berpengaruh pada modal. Dalam pengembangan persamaan akuntansi pencatatan dan beban dapat dipisahkan dari modal. Bentuk persamaannya dinyatakan sebagai berikut.

Harta = Utang + Modal + Pendapatan - Beban

4. Pengertian Harta, Utang, dan Modal

Selanjutnya, marilah kita lihat secara lebih jelas kategori dan unsur-unsur dalam persamaan dasar akuntansi!

a. Harta atau Aktiva (Asset)

Harta atau aktiva adalah kekayaan yang dimiliki ileh perusahaan dan diharapkan dapat memberi manfaat untk masa akan datang.

Aktiva antara lain terdiri dari kas (cash), piutang wesel/wesel tagih (notes receivable), piutang usaha (account receivable), piutang penghasilan (accured revenues), perlengkapan (supplies), persekot biaya (prepaid expenses), perabot (equipment), dan lain-lain.

b. Utang/Kewajiban (Liabilities)

Utang/kewajiban adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi atau dibayar kepada pihak ketiga (kreditur/orang yang meminjami) dengan uang atau jasa pada waktu yang telah ditentukan, atau dapat dikatakan bahwa utang merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan, misalnya utang usaha (account payable), utang wesel (notes payable), dan lain-lain.

c. Modal Pemilik Ow e ’s E uity/Capital

Modal pemilik adalah investasi dari pemilik atas kekayaan bersih perusahaan yang bersangkutan. Modal dapat diperoleh dari kekayaan

12

yang dimiliki oleh perusahaan (harta) dikurangi dengan utang (kewajiban).

Dalam persamaan dasar akuntansi modal akan bertambah apabila ada investasi atau penanaman modal dan

pendapatan/penghasilan (revenues)dari hasil operasi perusahaan, sedangkan modal akan berkurang apabila ada pengambilan untuk keperluan pribadi (prive/drawing) dan beban/biaya (expenses) yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan.

Hubungan-hubungan tersebut dapat ditunjukan dalam ilustrasi sebagai berikut.

Bertambah (Increase) Berkurang (Decrease) Investasi modal Prive

Pendapatan pemilik Beban/Biaya

5. Harta, Utang, dan Modal dalam Hubungannya dengan Transaksi

Transaksi keuangan yang terjadi mengubah besarnya komponen (harta, utang, dan modal) dalam persamaan akuntansi. Perubahan yang disebabkan oleh transaksi keuangan menyangkut sedikitnya dua komponen dalam persamaan. Perubahan dalam harta dan utang karena kegiatan operasi disebut pendapatan dan beban.

a. Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Harta 1) Pembelian barang habis pakai (perlengkapan), peralatan, gedung,

dan lain-lain secara tunai.

Contoh: Perusahaan membeli peralatan senilai Rp. 1.000.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa peralatan bertambah. Adapun harta berupa kas berkurang masing-masing senilai Rp. 1.000.000,00.

2) Penerimaan piutang usaha

Contoh: Diterima pelunasan piutang senilai Rp. 500.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, sedangkan harta berupa piutang usaha berkurang masing-masing senilai Rp. 500.000,00.

3) Penjualan aktiva secara tunai

Contoh: Dijual tunai mesin operasi senilai Rp. 5.000.000,00.

Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, dan harta berupa mesin berkurang masing-masing senilai Rp. 5.000.000,00. b. Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dan Utang

13

Contoh: Dibeli peralatan senilai Rp. 1.000.000,00 secara kredit. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa peralatan bertambah, utang juga bertambah masing-masing senilai Rp. 1.000.000,00. 2) Menerima pinjaman dari kreditur

Contoh: Perusahaan menerima pinjaman dari bank senialai Rp. 5.000.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, utang juga bertambah masing-masing senilai Rp. 5.000.000,00.

3) Pembayaran utang.

Contoh: Perusahaan membayar utang pada bank senilai Rp. 500.000,00. Perubahan yang terjadi adalah harta berupa kas berkurang, utang juga berkurang masing-masing senilai Rp. 500.000,00.

c. Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Modal 1) Investasi oleh pemilik

Contoh: Hanifan memulai usahanya dengan menyetorkan modal senilai Rp. 1.000.000,00 secara tunai. Perubahan yang terjadi adalah harta berupa kas bertambah, modal juga bertambah masing-masing senilai Rp. 1.000.000,00.

2) Penerimaan pendapatan

Contoh: Perusahaan mendapat pendapatan seniali Rp. 750.000,00. Perubahan yang terjadi adalah harta berupa kas bertambah, modal juga bertambah masing-masing senilai Rp. 750.000,00.

3) Pembayaran beban

Contoh: Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 700.000,00, maka akan terjadi perubahan yaitu harta berupa kas berkurang dan modal juga berkurang masing-masing senilai Rp. 700.000,00.

4) Penarikan modal oleh pemilik

Contoh: Diambil untuk keperluan pribadi uang senilai Rp.

100.000,00. Maka harta berupa kas berkurang dan modal berkurang masing-masing senilai Rp. 100.000,00.

6. Pencatatan Transaksi ke dalam Persamaan Dasar Akuntansi

Contoh pencatatan transaksi ke dalam persamaan dasar akuntansi: Tuan Aditya Suseno mendirikan sebuah usaha reparasi elektronik yang diberi nama Usaha Reparasi Sukses. Transaksi yang terjadi selama bulan November 2013 adalah sebagai berikut.

a. Transaksi A (Penyetoran Modal oleh Pemilik)

Pada tanggal 1 November 2013, Tuan Aditya menyetor uang pribadinya sebesar Rp. 50.000.000,00 sebagai modal mendirikan usaha.

14

Dalam persamaan akuntansi, setoran tersebut berarti menambah harta perusahaan dalam bentuk kas, sebesar Rp. 50.000.000,00. Adapun sebagai bukti bahwa Tuan Aditya telah menyetorkan uangnya dan memiliki ha katas kekayaan perusahaan dinyatakan oleh perusahaan perubahan pda jumlah modal yang bertambah Rp. 50.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal

Aktiva

=

Passiva

Keterangan

Kas Modal Tuan Aditya

01-Nop 50.000.000 50.000.000 Modal awal

b. Transaksi B (Sewa Toko)

Untuk menunjang kegiatan usahanya, maka pada tanggal 2 November 2013 Tuan Aditya menyewa satu ruang took. Untuk itu, dibayar sewa took selama nsatu tahun sebesar Rp.12.000.000,00.

Analisis Transaksi B

Transaksi tersebut menyebabkan harta perusahaan berupa kas berkurang sebesar Rp12.000.000,00. Dilain pihak, sewa took tersebut menyebabkan modal berkurang dalam jumlah yang sama. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut. Tanggal Aktiva = Passiva Keterangan

Kas Modal Tuan Aditya

01-Nop 50.000.000 50.000.000 Modal awal

02-Nop (12.000.000) (12.000.000) Beban sewa 38.000.000 38.000.000

c. Transaksi C (Pembelian Perlengkapan Toko secara Tunai)

Pada tanggal 3 November 2013 Usaha Reparasi Sukses membeli perlengkapan reparasi secara tunai senilai Rp1.000.000,00. Analisis Transaksi C

Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (perlengkapan) dan aktiva (kas). Adanya pembelian perlengkapan secara tunai

menyebabkan perlengkapan bertambah sebesar Rp1.000.000,00 dan kas berkurang dalam jumlah yang sama yaitu sebesar Rp1.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

15 Tanggal Aktiva Passiva Keterangan Kas Perlengkapan Reparasi Modal Tuan Aditya 03-Nop 38.000.000 38.000.000 (1.000.000) 1.000.000 37.000.000 1.000.000 38.000.000

d. Tansaksi D (Pembelian Peralatan Reparasi secara Tunai dan Kredit)

Untuk menunjang usahanya, pada tanggal 5 November 2013 Tuan Aditya membeli peralatan reparasi seharga Rp20.000.000,00. Untuk pembelian ini baru dibayar tunai sebesar Rp10.000.000,00, sisanya dibayar kemudian.

Analisis Transaksi D

Dalam transaksi ini, pembelian peralatan menyebabkan harta berupa peralatan reparasi bertambah sebesar Rp20.000.000,00. Dilain pihak, karena pembayaran dilakukan secara tunai dan kredit, maka kas berkurang sebesar Rp10.000.000,00 dan utang bertambah sebesar Rp10.000.000,00.Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal Aktiva = Pasiva Keterangan Kas Perlengkapan Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya 37.000.000 1.000.000 - - 38.000.000 05-Nop (10.000.000) 20.000.000 10.000.000 - 27.000.000 1.000.000 20.000.000 10.000.000 38.000.000

e. Transaksi E (Pembelian Perlengkapan Reparasi secara Tunai)

Untuk menambah kelancaran usaha, pada tanggal 8 November 2013 Usaha Reparasi Sukses membeli perlengkapan reparasi secara tunai senilai Rp3.000.000,00.

Analisis Transaksi E

Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva (perlengkapan) dan aktiva (kas). Adanya pembelian perlengkapan secra tunai menyebabkan perlengkapan bertambah sebesar Rp3.000.000,00 dan kas berkurang dalam jumlah yang sama yaitu sebesar Rp3.000.000,00.Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut. Tanggal Aktiva = Pasiva Keterangan Kas Perlengkapan Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya 27.000.000 1.000.000 20.000.000 10.000.000 38.000.000

16

08-Nop (3.000.000) 3.000.000 - - -

24.000.000 4.000.000 20.000.000 10.000.000 38.000.000

f. Transaksi F (Penerimaan Pendapatan Usaha)

Pada tanggal 10 November 2013, diterima secara tunai pembayarab untuk jasa perbaikan beberapa barang elektronik senilai

Rp3.000.000,00. Analisis Transaksi F

Transaksi tersebut menyebabkan harta perusahaan berupa kas bertambah sebesar Rp3.000.000,00. Dilain pihak, modal perusahaan juga bertambah sebesar Rp3.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal Aktiva = Pasiva Keterangan Kas Perlengkapan Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya 24.000.000 4.000.000 20.000.000 10.000.000 38.000.000 Pendapatan usaha 10-Nop 3.000.000 - - - 3.000.000 27.000.000 4.000.000 20.000.000 10.000.000 41.000.000

g. Transaksi G (Pembayaran Sebagian Utang)

Pada tanggal 12 November 2013, dibayar sebagian utang ats pembelian peralatan took pada tanggal 5 November sebesar Rp5.000.000,00. Analisis transaksi G

Transaksi tersebut mempengaruhi kelompok aktiva (las) dan kewajiban (utang usaha). Adanya pembayaran utang menyebabkan kas dan utang usaha berkurang Rp5.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

Tanggal Aktiva = Pasiva Keterangan Kas Perlengkapan Reparasi Peralatan Reparasi Utang Usaha Modal Tn Aditya 27.000.000 4.000.000 20.000.000 10.000.000 41.000.000 12-Nop (5.000.000) - - (5.000.000) - 22.000.000 4.000.000 20.000.000 5.000.000 41.000.000

h. Transaksi H (Pembayaran Gaji Pegawai)

Pada tanggal 15 november 2013, dibayar gaji karyawan dua minggu pertama sebesar Rp3.000.000,00.

Analisis Transaksi H

Transaksi tersebut memengaruhi kelompok aktiva dan modal (modal Tuan Aditya). Adanya pembayaran gaji pegawai menyebabkan kas dan modal berkurang sebesar Rp3.000.000,00. Dengan demikian, persamaan dasar akuntansi Usaha Reparasi Sukses adalah sebagai berikut.

17 Tanggal Aktiva

Dokumen terkait