viii
RANCANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SMK KELAS X AKUNTANSI
SEMESTER I
Florentina Stevia Argawati Putri Universitas Sanata Dharma
2016
Tugas akhir ini bertujuan untuk memaparkan Rancangan Pengembangan Media Pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Materi Persamaan Dasar Akuntansi pada Siswa SMK Kelas X Jurusan Akuntansi semester I.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development) yang didesain sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan pengembangan
menurut Sugiyono.
ix
MATERIALS OF BASIC ACCOUNTING THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMK IN THE FIRST SEMESTER
Florentina Stevia Argawati Putri Sanata Dharma
2016
This paper aims to present draft development of Learning Media of Student Worksheet of which topic is Creative Accounting Equation for the tenth grade Students of Accounting expertise in SMK in the first semester.
This paper is a research and development which is designed in accordance with the steps of research and development developed by Sugiyono.
RANCANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK
SMK KELAS X AKUNTANSI SEMESTER I
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
FLORENTINA STEVIA ARGAWATI PUTRI NIM : 101334023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
Persembahan
Dengan sepenuh hati karya ilmiah ini kupersembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orang tuaku yang terkasih yaitu Papa Wulfram
Margono dan Veronica Purwati
Kekasihku Nurcahya Wisnu Pratama
Keluarga PAK A 2010
Sahabat-sahabatku yaitu Sela, Lita, Ema, dan Nina
v
Motto
Where there is a will, there is a way
(dimana ada kemauan pasti ada jalan)
Learn from the mistake in the past, try by using a different way, and always hope for a successful future
(belajarlah dari kesalahan masa lalu, mencoba lagi dengan cara yang berbeda, dan selalu beharap untuk sebuah kesuksesan di masa depan)
Do the best and pray. God will take care of the rest
viii ABSTRAK
RANCANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SMK KELAS X
AKUNTANSI SEMESTER I
Florentina Stevia Argawati Putri Universitas Sanata Dharma
2016
Tugas akhir ini bertujuan untuk memaparkan Rancangan Pengembangan Media Pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Materi Persamaan Dasar Akuntansi pada Siswa SMK Kelas X Jurusan Akuntansi semester I.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and
Development) yang didesain sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan menurut Sugiyono.
ix ABSTRACT
DEVELOPMENT DESIGN OF STUDENT WORKSHEET BASIC ON EQUATION MATERIALS OF BASIC ACCOUNTING THE TENTH
GRADE STUDENTS OF SMK IN THE FIRST SEMESTER
Florentina Stevia Argawati Putri Sanata Dharma
2016
This paper aims to present draft development of Learning Media of Student Worksheet of which topic is Creative Accounting Equation for the tenth grade Students of Accounting expertise in SMK in the first semester.
This paper is a research and development which is designed in accordance with the steps of research and development developed by Sugiyono.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan
judul “Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan
Dasar Akuntansi untuk SMK Kelas X Akuntansi Semester I” dengan baik. Tugas
ini di buat untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di program studi pendidikan akuntansi, fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan tugas akhir ini, kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Indra Darmawan, SE., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Kahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si., selaku dosen pembimbing yang
telah bersedia memberikan saran, kritik, meluangkan waktu, tenaga dan
xi
5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si. selaku dosen penguji I yang
telah meluangkan waktu untuk menguji, memberi kritik dan saran demi
kesempurnaan tugas akhir ini.
6. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto P, S.Pd.,M.Si. selaku dosen penguji II yang
telah meluangkan waktu untuk menguji, memberi kritik dan saran demi
kesempurnaan tugas akhir ini.
7. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji III yang telah
meluangkan waktu untuk menguji, memberi kritik dan saran demi
kesempurnaan tugas akhir ini.
8. Keluarga tercinta, Papa dan Mama yang selalu memberikan semangat dan
dorongan berupa materi dan doanya
9. Kekasih saya Nurcahya Wisnu Pratama, yang selalu mendukung usaha dan
membantu saya.
10. Segenap sahabat-sahabat saya yang memberikan dukungannya agar saya
cepat menyelesaikan tugas akhir ini, yaitu Gisella Ika, Herlita Setiawati,
Emanuela Sarasmia, Chareninna Arysta F.
11. Seluruh teman-teman prodi pendidikan Akuntansi 2010 kelas A, terimakasih
atas saran dan semangat selama ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi
ini. Oleh karna itu, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi perbaiakan dimasa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
xiv
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengembangan Media Pembelajaran ... 6
B. Fungsi Media Pembelajaran ... 8
C. Jenis-jenis Media Pembelajaran... 9
D. Lembar Kerja Siawa ... 10
E. Kelebihan dan Kekurangan LKS ... 11
F. Fungsi Lembar Kerja Siswa ... 12
G. Penelitian dan Pengembangan ... 13
H. Karakterisik Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 20
I. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 20
BAB III PEMBAHASAN A. Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 23
B. Kelayakan Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 26
C. Draft Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 28
D. Pembahasan ... 35
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 37
B. Keterbatasan ... 38
C. Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 40
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses belajar. Hal tersebut menuntut agar guru mampu menggunakan
alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa
alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Seiring
dengan tanggung jawab profesional pengajar dalam proses pembelajaran,
maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru dituntut untuk selalu
menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program
pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien, yaitu tujuan akhir
yang diharapkan dapat dikuasai oleh semua siswa.
Dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran ini, setiap guru
dituntut untuk benar-benar memahami strategi pembelajaran yang akan
diterapkannya. Sehubungan dengan hal tersebut yang menjadi masalah
yaitu, seorang guru perlu memikirkan strategi atau pendekatan yang akan
2
Masalah pembelajaran akuntansi pada siswa SMK kelas X semester I
yang sering muncul yaitu siswa SMK kelas X masih asing dengan mata
pelajaran akuntansi, buku paket atau buku latihan yang kurang menunjang,
dan kurang adanya buku pedoman dari guru. Guru sekurang-kurangnya
dapat menggunakan media yang murah dan efisien yang meskipun
sederhana, tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
Salah satu penyebab masalah diatas adalah kurangnya buku latihan
atau buku paket yang menjunjang, merupakan akibat dari belum optimalnya
media pembelajaran yang telah digunakan sebelumnya. Maka dari itu,
pengembangan media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Melalui analisis kebutuhan siswa diketahui berdasarkan observasi
ketika mahasiswa PPL bahwa siswa memerlukan media pembelajaran untuk
menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Siswa membutuhkan
media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami, dan berkualitas. Oleh
karena itu pengembang atau peneliti membuat langkah terobosan yang
diharapkan dapat mengembalikan motivasi dan semangat belajar siswa
dengan mengembangkan media pembelajaran yang menarik.
Pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan harus
mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: (1) motivasi, (2)
perbedaan individual, (3) tujuan pembelajaran, (4) organisasi isi, (5)
3
penguatan, (10) latihan dan pengulangan, dan (11) penerapan. Dari beberapa
pertimbangan pemilihan media pembelajaran di atas, terdapat kriteria yang
patut diperhatikan dalam memilih media, yaitu sebagai berikut: (a) sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) tepat untuk mendukung isi pelajaran,
(c) praktis, luwes dan bertahan, (d) guru terampil menggunakannya, (e)
pengelompokan sasaran, dan (f) mutu teknis.
Media pembelajaran yang akan dikembangkan adalah berupa lembar
kerja siswa yang dilengkapi dengan instruksi-instruksi yang lengkap dan
kolom-kolom yang sudah disediakan juga sangat lengkap. Selain itu lembar
kerja siswa dinilai sangat baik dipergunakan dalam latihan pengembangan
dan penunjang untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam proses
belajar mengajar untuk mengoptimalkan hasil belajar.
Dalam hal ini materi yang akan dipelajari tentang persamaan dasar
akuntansi pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan kelas X Bidang Keahlian
Akuntansi. Materi persamaan dasar akuntansi adalah refleksi dari kegiatan
sehari-hari siswa. Pemilihan materi dan media dimaksudkan agar siswa
Sekolah Menengah Kejuruan kelas X Bidang Keahlian Akuntansi mampu
mengubah kondisi pembelajaran dari yang biasanya guru berperan
menentukan “apa yang dipelajari” menjadi “bagaimana menyediakan dan
memperkaya pengalaman belajar siswa”. Pengalaman belajar siswa dapat
diperoleh melalui serangkaian kegiatan untuk mengeksplorasi lingkungan
melalui interaksi aktif dengan teman, lingkungan, dan nara sumber lain.
4
adanya partisipasi aktif dari para siswa, karena LKS merupakan bentuk
usaha guru untuk membimbing siswa secara terstruktur, melalui kegiatan
yang mampu memberikan daya tarik kepada siswa untuk mempelajari
akuntansi. Melalui pembelajaran dengan LKS keefektifan proses belajar
mengajar dapat ditingkatkan.
Berdasarkan latar belakang yang telah ada di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah tersebut dengan judul:
“RANCANGAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MATERI PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI UNTUK SISWA SMK
KELAS X AKUNTANSI SEMESTER I”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan berbagai
masalah: Lembar Kerja Siswa (LKS) Persamaan Dasar Akuntansi yang
seperti apa yang layak digunakan siswa SMK Kelas X Akuntansi ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasakan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
mengetahui kualitas media pembelajaran Lembar Kerja Siswa (LKS).
Melalui media pembelajaran lks ini diharapkan siwa dapat dengan mudah
5 D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
Untuk membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa
khusunya pada mata pelajaran akuntansi.
2. Bagi Sekolah
Menambah variasi media pembelajaran yang dapat digunakan
sewaku-waktu baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
3. Bagi Guru
Sebagai alternatif media pembelajaran yang menarik dan
bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi
peneliti berikutnya.
5. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori
yang telah di peroleh selama studi dan didalam meneliti penulis juga
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengembangan Media Pembelajaran
1. Definisi Pengembangan Media Pembelajaran
Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana adalah suatu
proses, cara pembuatan. Menurut Iskandar Wiryokusumo (2011).
Pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal
yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan
bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan,
membimbing, dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang
seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
bakat, keinginan serta kemampuan-kemampuannya, sebagai bekal untuk
selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan dan
mengembangkan dirinya, sesama, maupun lingkungannya ke arah
tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan
pribadi yang mandiri. H.M Arifin (1977). Berpendapat bahwa
pengembangan bila dikaitkan dengan pendidikan berarti suatu proses
7
meluas dan mendalam yang secara menyeluruh dapat tercipta suatu
kesempurnaan atau kematangan.
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan
bahan ajar. Banyak batasan atau pengertian yang dikemukakan para ahli
tentang media, diantaranya adalah: Asosiasi Teknologi dan Komunikasi
Pendidikan (Asosociation of Education and Communication Technology
(AECT).
Dari pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa
substansi dari media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan
untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada
penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media
pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam
lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan media
pembelajaran adalah proses perubahan secara bertahap dalam
menyampaikan materi pembelajaran dengan media yang menyenangkan.
2. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah
sebagai berikut:
8
b. meningkatkan efisiensi proses pembelajaran;
c. menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar;
d. membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di
pahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai
tujuan pengajaran dengan baik.
c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,
pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak
hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga
aktivitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lainya.
B. Fungsi Media Pembelajaran
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
a. menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah;
b. membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya;
9
d. memberi kesamaan persepsi;
e. mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak;
f. menyajikan ulang informasi secara konsisten;
g. memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan
menarik.
C. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Ragam jenis media pembelajaran sangatlah beragam. Ini tentu sangat
menguntungkan kita karena kita bisa memilih media pembelajaran sesuai
dengan topik yang akan kita ajarkan. Ada 6 jenis media pembelajaran:
a. Media Visual
Media visual berfungsi untuk meyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
bentuk-bentuk visual. Selain itu, media visual juga berfungsi untuk
menarik perhatian, memperjelas ide, menggambarkan fakta yang
mungkin mudah untuk dicerna dan diingat jika disajikan dalam bentuk
visual. Jenis-jenis media visual antara lain: gambar, foto, sketsa,
diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta atau globe, papan flanel,
dan papan buletin.
b. Media Audio
Media audio adalah jenis media yang berhubungan dengan indera
lambang-10
lambang auditif. Jenis-jenis media audio antara lain: radio dan alat
perekam atau tape recorder.
c. Media Proyeksi Diam
Jenis-jenis media proyeksi diam antara lain: film bingkai, film rangkai,
OHT, opaque proyektor, dan mikrofis.
d. Media Proyeksi Gerak dan Audio Visual
Jenis-jenis media proyeksi gerak dan audio visual antara lain: film
gerak, film gelang, program TV, dan video.
e. Multimedia
Vaughan (2004) menjelaskan bahwa “Multimedia adalah sembarang
kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi, dan video
yang diterima oleh pengguna melalui komputer”. Sedangkan Heinich
dkk. (2005) mengatakan bahwa “Multimedia merupakan
penggabungan atau pengintegrasian dua atau lebih format media yang
terpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video untuk membentuk
aturan informasi ke dalam sistem komputer”.
f. Benda
Benda-benda yang ada di alam sekitar dapat juga digunakan sebagai
media pembelajaran, baik itu benda asli maupu tiruan.
D. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa merupakan salah satu komponen dari perangkat
11
siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Lembar kerja siswa (LKS) adalah
media belajar yang diberikan oleh guru kepada setiap siswa dalam suatu kelas
untuk melakukan kegiatan belajar mengajar (Lestari, 2007:9).
Bulu Lestari (2007 : 9) memberikan pengertian tentang LKS bahwa LKS
adalah lembar yang berisi informasi perintah atau instruksi dari guru kepada
siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek,
atau dalam bentuk penerapan belajar untuk mencapai tujuan instruksi khusus.
Menurut Ratna (2004 : 2) bahwa LKS adalah salah satu media pembelajaran,
yaitu guru memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa LKS adalah tugas yang diberikan kepada siswa untuk memberikan
kesempatan mendapat pengetahuan yang lebih lus tentang topik-topik dan
konsep-konsep yang telah diajarkan di dalam kelas, dan menyediakan suatu
pola untuk menganalisis materi pelajaran itu.
E. Kelebihan dan Kekurangan LKS
Kelebihan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Menunjukkan siswa lebih aktif karena harus mengerjakan LKS
2. Menuntut siswa lebih untuk mencapai kompetensi dasar yang diinginkan
3. Situasi siswa lebih demokratis, sehingga dapat menimbulkan gairah
belajar siswa
4. Melatih dan mengembangkan cara belajar siswa untuk dapat belajar
12
5. Guru dapat mengetahui sejauh mana pencapaian siswa dalam suatu
pokok/sub pokok bahasan melalui LKS yang diperiksa oleh guru.
Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Membutuhkan waktu yang relatif banyak dalam mempersiapkannya
2. Siswa yang kurang akan tinggal oleh temannya yang lebih giat belajar,
sehingga untuk mengurangi ketertinggalan siswa yang kurang dengan
siswa yang lebih, maka dalam pembagian kelompok kerja diusahakan
adanya pemerataan siswa yang pandai pada setiap kerja.
3. Guru yang kurang kreatif dalam membuat LKS akan mengalami
kesulitan, sehingga untuk menghindari hal demikian, maka guru perlu
membuat pelatihan khusus dari Dinas Pendidikan Nasional sebelum
membuat LKS yang nantinya akan digunakan sekolah (Ratna, 2004).
F. Fungsi Lembar Kerja Siswa
Fungsi LKS disini ditinjau dari dua segi yaitu bagi siswa dan bagi guru.
Penjelasan dengan dua hal yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
a. Sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang praktek ataupun di luar
kelas/ ruang belajar.
b. Sebagai sarana belajar dimana siswa berpeluang besar untuk
mengembangkan kemampuannya, menerapkan pengetahuannya,
melatih keterampilannnya, dan memproses diri sendiri untuk
13
2. Bagi Guru
Melalui LKS, guru dapat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar dengan menggunakan metode “membelajarkan siswa” yang
tinggi. Guru hanya memberikan instruksi bila dibutuhkan, tidak dalam
bentuk jawaban atas pertanyaan tetapi berupa panduan bagi siswa untuk
memecahkan masalah tersebut.
G. Penelitian dan Pengembangan (Research and Depelopment )
Meteode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya
research and depelopment adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Menurut Borg and Gall (1989 : 624), educational research and depelopmant is
a process used to develop and validate educational product, atau dapat
diartikan bahwa penelitian pengembangan pendidikan adalah sebuah proses
yang digunakan untuk mengembangan dan memvalidasi produk pendidikan.
Hasil dari penelitian pengembangan tidak hanya pengembangan produk yang
sudah ada melainkan untuk menemukan pengetahuan dan jawaban atas
permasalahan praktis.
Metode pengembangan dan penelitian juga didefinisikan sebagai suatu
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011 : 297), selanjutnya,
penelitian pengembangan adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang
14
pengembangan juga diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk
mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah
ada yang dapat dipertanggungjawabkan (Sujadi, 2003: 164). Sejalan dengan
hal tersebut, menurut Richey and Klein (2007 : 1), pengembangan adalah
proses penerjamahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik yang berkaitan
dengan desain sistematik, pengembangan dan evaluasi memproses dengan
maksud menetapakan dasar empiris untuk mengkreasikan produk pembelajran
dan non-pembelajaran yang baru atau model peningkatan pengembangan yang
sudah ada.
Model penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2009 : 409),
penelitian dan pengembangan terdiri dari 10 langkah yaitu :
1. Potensi dan masalah.
Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Potensi adalah segala
seuatu yang memiliki nilai tambah pada produk yang diteliti.
Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan
meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti.
Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat
mendayagunakannya. Masalah akan terjadi jika terdapat penyimpangan
antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah ini bisa diatasi
melalui R&D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model,
pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah tersebut.
15
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka
selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang
dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang
diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
3. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and
development bermacam-macam. Sebagai contoh dalam bidang teknologi,
orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia adalah produk berkualias, hemat energi, menarik, harga murah,
bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Desain produk harus
diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai
pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain
untuk memulainnya. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena
efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui
pengujian-pengujian.
4. Validasi desain
Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran rasional bukan
fakta di lapangan, dengan cara menghadirkan para ahli yang sesuai.
Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
5. Revisi desain.
Setelah validasi desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar
16
Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara
memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti
yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Uji coba produk
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung diuji coba dahulu.
Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk
tersebut yang diuji coba. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen
yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi sistem kerja lama dengan
yang baru.
7. Revisi produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa
kinerja sistem kerja baru ternyata lebih baik dari sistem lama. Perbedaan
ini sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dpat
diberlakukan.
8. Uji coba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin revisi yang tidak
terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru
tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Ujicoba
pemakaian produk yang lebih luas dan tetap dinilai kekurangan dan
hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam perbaikan kondisi nyata
17
pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal
ini adalah sistem kerja.
10. Pembuatan produk masal
Setelah beberapa kali pengujian dan dinilai efektif maka dapat dilakukan
produksi secara masal.
Dengan model Borg dan Gell (Sukmadinata, 2010 : 169-170), maka prosedur
yang ditempuh dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dan pengumpulan data
Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan data awal untuk
kajian pustaka, pengamatan kelas, identifikasi permasalahan dan
merangkum permasalahan.
2. Perencanaan
Melakukan perencanaan yaitu identifikasi dan definisi ketrampilan,
perumusan tujuan dan uji ahli atau uji coba pada sekala kecil.
3. Pengembangan draf produk
Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi penyiapan materi
pempelajaran, penyusunan buku petunjuk, dan perangkat evaluasi.
4. Uji coba lapangan awal
Melakukan uji coba lapangan awal tahap awal, dilakukan terhadap 1-3
sekolah menggunakan 6-12 subjek. Pengumpulan informasi/data dengan
menggunakan observasi, wawancara, kuesioner dan dilanjutkan analisis
data.
18
melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan
saran-saran dari hasil uji lapangan awal.
6. Uji coba lapangan
Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 5-15 sekolah,
dengan 30-100 subjek.
7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan
saran-saran hasil uji lapangan utama.
8. Uji pelaksanaan lapangan.
Melakukan uji lapangan oprasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah,
melibatkan 40-200 subjek), data dikumpulkan melalui wawancara,
observasi dan kuesioner.
9. Penyempurnaan produk akhir.
Perbaikan terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba
lapangan.
10.Desiminasi dan implementasi
Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan
menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah,
bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial,
dan memantau distribusi dan kontrol kualitas.
Salah satu model desain pembelajaran adalah model Dick and
Carey (1985). Model ini termasuk ke dalam model prosedural.
19
1. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.
2. Melaksanakan analisi pembelajaran.
3. Mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa.
4. Merumuskan tujuan performansi.
5. Mengembangkan butir–butir tes acuan patokan.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran.
7. Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran.
8. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif.
9. Merevisi bahan pembelajaran.
10. Mendesain dan melaksanakan evaluasi sumatif.
Model Dick and Carey Model Dick and Carey terdiri dari 10 langkah.
Setiap langkah sangat jelas maksud dan tujuannya sehingga bagi perancang
pemula sangat cocok sebagai dasar untuk mempelajari model desain yang lain.
Kesepuluh langkah pada model Dick and Carey menunjukan hubungan yang
sangat jelas, dan tidak terputus antara langkah yang satu dengan yang lainya.
Dengan kata lain, sistem yang terdapat pada Dick and Carey sangat ringkas,
namun isinya padat dan jelas dari satu urutan ke urutan berikutnya. Langkah
awal pada model Dick and Carey adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
Langkah ini sangat sesuai dengan kurikulum perguruan tinggi maupun sekolah
menengah dan sekolah dasar, khususnya dalam mata pelajaran tertentu di mana
tujuan pembelajaran pada kurikulum agar dapat melahirkan suatu rancangan
20
Penggunaan model Dick and Carey dalam pengembangan suatu mata
pelajaran dimaksudkan agar:
Pada awal proses pembelajaran anak didik atau siswa dapat mengetahui
dan mampu melakukan hal–hal yang berkaitan dengan materi pada akhir
pembelajaran.
Adanya pertautan antara tiap komponen khususnya strategi pembelajaran
dan hasil pembelajaran yang dikehendaki.
Menerangkan langkah–langkah yang perlu dilakukan dalam melakukan
perencanaan desain pembelajaran
H. Karakteristik Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegitan
seperti percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
2. Merupakan bahan ajar cetak.
3. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas
pembahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau
dilakukan oleh peserta didik.
4. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan,
daftar isi, dan lain-lain.
I. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Secara umum pengembangan media pembelajaran adalah suatu upaya
21
bidang yang dikembangkan sebagai jalan untuk membantu dalam
pembelajaran seseorang untuk lebih mengenal, mengetahui dan memahami
materi pembelajaran. Ada penelitian yang membahas tentang pengembangan
media untuk membantu dalam kegiatan proses belajar mengajar, yaitu Agung
Nugroho (2013), Pinalis Tiodora (2014), dan Indriana Mei Listiyani (2012).
Dalam penelitiannya, Agung Nugroho memberi judul “Pengembangan
Lembar Kerja Siswa dengan Media Gambar Untuk Membantu Siswa Kelas XI
IPS Memahami Materi Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa”, yang dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Peneliti melakukan penelitian
dengan tujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi
dengan media gambar yang layak digunakan untuk siswa kelas XI IPS dalam
memahami materi Analisis Transaksi Keuangan Perusahaan Jasa, yang
mempunyai kelebihan berupa gambar-gambar pada lembar kerja siswa
sehingga meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Pinalis Tiodora yang berjudul
“Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada
Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi Pada Siswa SMK kelas X”
menemukan media pembelajaran akuntansi berupa komik yang dikembangkan
layak digunakan dalam pelajaran akuntansi khususnya pada kompetensi
penafsiran persamaan akuntansi untuk meningkatkan pemahaman siswa SMK
kelas X.
Demikian juga dari penelitian yang dilakukan oleh Indriana Mei Listiyani
22
Akuntansi pada Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa
SMK Kelas X”menemukan bahwa media pembelajaran berbentuk Komik
Akuntansi yang dikembangkan sangat layak untuk digunakan. Terbukti
dengan skor penilaian oleh ahli materi sebesar 131,11 atau 87,54% yang
termasuk dalam kriteria sangat baik, skor penilaian ahli media sebesar 105,50
atau 92% yang termasuk dalam kriteria sangat baikdan skor penilaian oleh
praktisi pembelajaran sebesar 169 atau 99,39% yang termasuk dalam kriteria
sangat baik. Pada uji coba lapangan, dengan melaksanakan pembelajaran
menggunakan komik akuntansi, berhasil meningkatkan rata-rata nilai tes
siswa dari 51,88 manjadi 92,5. Dengan demikian, media pembelajaran
berbentuk komik ini sangat layak digunakan untuk pembelajaran akuntansi di
23 BAB III PEMBAHASAN
A. Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Menurut Sugiyono (2011:408) langkah-langkah pelaksanaan strategi
penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk
tertentu dan untuk menguji kefektifan produk yang dimaksud.
Langkah-langkah yang sudah dilakukan peneliti terinci sebagai berikut:
11. Potensi dan masalah.
Penelitian harus berangkat dari potensi atau masalah. Masalah yang
ditemui oleh peneliti pada pembelajaran akuntansi yaitu siswa SMK kelas X
masih asing dengan mata pelajaran akuntansi, buku paket atau buku latihan
yang kurang menunjang, dan kurang adanya buku pedoman dari guru.
Salah satu penyebab masalah di atas yang paling menonjol adalah
kurangnya buku latihan atau buku paket yang menjunjang, merupakan
akibat dari belum optimalnya media pembelajaran yang telah digunakan
sebelumnya. Maka dari itu, pengembangan media pembelajaran sangat
dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki nilai tambah pada produk
yang diteliti. Melalui analisis kebutuhan siswa diketahui berdasarkan
observasi ketika mahasiswa PPL bahwa siswa memerlukan media
pembelajaran untuk menunjang kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Siswa membutuhkan media pembelajaran yang menarik, mudah dipahami,
24
terobosan yang diharapkan dapat mengembalikan motivasi dan semangat
belajar siswa dengan mengembangkan media pembelajaran yang menarik.
Pemberdayaan akan berakibat pada peningkatan mutu dan akan
meningkatkan pendapatan atau keuntungan dari produk yang diteliti.
Masalah juga bisa dijadikan sebagai potensi, apabila kita dapat
mendayagunakannya. Masalah ini bisa diatasi melalui research and
development dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model,
pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan
untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan pengembangan lembar kerja
siswa.
12. Pengumpulan data
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka
selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data guna memperoleh
informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan
melakukan rancangan pengembangan lembar kerja siswa yang sesuai yang
diharapkan dapat mengatasi masalah di atas.
13. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian research and
development bermacam-macam. Sebagai contoh dalam bidang teknologi,
orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan
manusia adalah produk berkualias, hemat energi, menarik, harga murah,
bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Desain produk harus
25
pegangan untuk menilai dan membuatnya serta memudahkan fihak lain
untuk memulainnya. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena
efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui
pengujian-pengujian.
14. Validasi desain
Proses penilaian terhadap rancangan berdasarkan pemikiran rasional bukan
fakta di lapangan, dengan cara menghadirkan para ahli yang sesuai.
Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian
berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.
15. Revisi desain.
Setelah validasi desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan ahli
desain, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut
selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.
Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
16. Uji coba produk
Desain produk yang telah dibuat tidak bisa langsung duji coba dahulu.
Tetapi harus dibuat terlebih dahulu, menghasilkan produk, dan produk
tersebut yang diuji coba. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen
yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi sistem kerja lama dengan
yang baru.
26
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan bahwa
kinerja sistem kerja baru ternyata lebih baik dari sistem lama. Perbedaan
ini sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat
diberlakukan.
18. Uji coba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin revisi yang tidak
terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru
tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Ujicoba
pemakaian produk yang lebih luas dan tetap dinilai kekurangan dan
hambatan yang muncul untuk perbaikan lebih lanjut.
19. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam perbaikan kondisi nyata
terdapat kekurangan dan kelebihan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya
pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal
ini adalah sistem kerja.
20. Pembuatan produk masal
Setelah beberapa kali pengujian dan dinilai efektif maka dapat dilakukan
produksi secara masal.
B. Kelayakan Rancangan Lembar Kerja Siswa
Setelah melalukan rancangan untuk mengembangkan lembar kerja siswa
(lks) yang sesuai dengan masalah-masalah yang telah ditemukan di atas,
27
menunjang pengembangan lembar kerja siswa. Ada 3 langkah yang telah
dilakukan peneliti sejauh ini yaitu dengan merumuskan potensi dan
masalah, pengumpulan data dan yang terakhir adalah mendesain produk
yang akan dikembangkan. Desain lembar kerja siswa yang sudah dibuat
oleh peneliti sudah cukup mewakili pengembangan lembar kerja siswa
dari lembar kerja siswa yang sudah ada. Desain lembar kerja siswa yang
sudah dikembangkan oleh peneliti lebih menarik, dilengkapi dengan
instruksi-instruksi yang engkap dan kolom-kolom yang sudah disediakan
juga sangat lengkap. Selain itu, lembar kerja siswa ini dinilai sudah layak
dikembangkan karena dinilai sangat baik digunakan dalam latihan
pengembangan dan penunjang untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa
dlam proses belajar mengajar untuk mengoptimalkan hasil belajar. Desain
lembar kerja siswa ini sudah menjawab permasalahan yang ada dan dapat
digunakan untuk menunjang hasil belajar siswa sehingga desain lembar
28
C. Draft Rancangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
29
30
31
32
35 D. Pembahasan
Langkah-langkah Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah di lakukan yang sesuai dengan model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono, yaitu:
1. Potensi dan masalah
masalah yang ditemukan peneliti pada saat peneliti
melaksanakan program PPL di SMK Putra Tama adalah masih asingnya mata pelajaran Akuntansi pada siswa kelas X, begitu juga dengan buku-buku paket penunjang mata pelajaran Akuntansi yang tersedia di sekolah tersebut masih sangat kurang. Selain itu juga latihan-latihan soal yang ada pada buku paket yang ada tidak begitu banyak sehingga siswa kurang mendapatkan latihan-latihan soal akuntansi yang seharusnya pada mata pelajaran Akuntansi terdapat banyak latihan soal untuk melatih siswa untuk lebih terampil dalam mempelajari Akuntansi. Oleh karena masalah tersebut peneliti membuat Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi materi Persamaan Dasar Akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMK kelas X Jurusan Akuntansi semester I dalam mempelajari Akuntansi.
2. Pengumpulan Data
Setelah menemukan potensi dan masalah seperti di atas, maka peneliti mengumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merancang Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Pada langkah ini peneliti hanya membuat Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Akuntansi materi Persamaan Dasar Akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMK kelas X Jurusan Akuntansi semester I.
36
Produk yang dihasilkan dalam produk penelitian dan pengembangan bermacam-macam. Pada tahap ini peneliti merancang desain produk dengan memperimbangkan beberapa kriteria pemilihan media, yaitu: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) tepat untuk mendukung isi pelajaran, (c) praktis, luwes, dan bertahan, (d) guru terampil menggunakannya, (e) pengelompokan sasaran, dan (f) mutu teknis. Desain sistem ini masih bersifat hipotetik karena efektivitasnya belum terbukti, dan akan dapat diketahui setelah melalui pengujian-pengujian.
37 BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini dibuat untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah pada Bab 1. Beradasarkan peneliti dalam perancagan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Peneliti telah membuat Rancangan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini sesuai dengan kebutuhan siswa dengan memperhatikan pertimbangan beberapa hal sebagai berikut: (1) motivasi, (2) perbedaan individual, (3) tujuan pembelajaran, (4) organisasi isi, (5) persiapan sebelum belajar, (6) emosi, (7) partisipasi, (8) umpan balik, (9) penguatan, (10) latihan dan pengulangan, dan (11) penerapan.
2. Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi
Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini mempertimbangkan beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut: (a) sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, (b) tepat untuk mendukung isi pelajaran, (c) praktis, luwes dan bertahan, (d) guru terampil menggunakannya, (e) pengelompokan sasaran, dan (f) mutu teknis. 3. Langkah-langkah yang telah dilakukan peneliti dalam membuat
38
melakukan 3 langkah, yaitu: (1) menemukan potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, dan (3) desain produk. Menurut peneliti Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi ini sudah layak digunakan oleh siswa SMK kelas X Akuntansi.
B. Keterbatasan
Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini juga memiliki keterbatasan yaitu waktu yang disediakan untuk peneliti untuk meneruskan rancangan pengembangan lembar kerja siswa (LKS). Selain itu, media lembar kerja siswa (LKS) ini belum diujikan sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar siswa.
C. Saran
Rancangan Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Materi Persamaan Dasar Akuntansi untuk Siswa SMK kelas X semester I ini, peneliti merumuskan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Media pembelajaran adalah sarana untuk belajar, maka manfaatkan media pembelajaran yang tersedia terutama media pembelajaran lembar kerja siswa (LKS) ini dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pemahaman materi dan prestasi belajar.
2. Bagi Guru
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Guru sebaiknya tidak boleh kehilangan ide-ide yang brilian agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti kegitan belajar di kelas.
3. Bagi sekolah
Sekolah hendaknya pintar dalam memanfaatkan media pembelajaran yang telah tersedia di sekolah.
39
40
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Sukirman, M.Pd. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Hamalik, Oemar. 2003. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamzah, B. 2002. Belajar dengan Pendekatan Aktif, Inovatif, Lingkungan,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: CV Rajawali.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Erhan dan Yusuf Junaedi. 2000. Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi
Indonesia Perusahaan Jasa dan Dagang. Jakarta: Ercontara Rajawali.
Anggawirya, Erhans, WIT. 2000. Akuntansi 1. Jakarta: Ercontara Rajawali.
Fathoni, Nur Huda. 2010. Tugas PBA Lembar Akuntansi Siswa Kelas 1 SMK
Mengelola Buku Jurnal. Malang.
Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 1A. Semarang: Erlangga.
Harti, Dwi. 2011. Modul Akuntansi 1B. Semarang: Erlangga.
Haryono, Al. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi Edisi 1 Jilid ke-6. Yogyakarta: Liberty.
Lestari, Endah Budi. 2010. Akuntansi 1A untuk SMK. Yogyakarta: LP2IP.
Soemantri, Hendi. 2005. Memahami Akuntansi SMK Seri A. Bandung: Armico.
41
Tim Akuntansi SMK. 2007. Mengelola Bukti Akuntansi. Jakarta: Galaxy Puspa Mega.
Widayati, Elis. 2010. Mudah Memahami Akuntansi untuk SMA Sederajat. Yogyakarta: Flashbooks.
www.google.com
www.belajar-muganet.com/smk www.e-dukasi.net
42
5
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan penyajian laporan mengei transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan serta penafsiran atau hasil – hasilnya. Transaksi keuangan merupakan tindakan atau peristiwa – perstiwa yang terjadi dalam suatu perusahaan yang dapat dinilai/diukur dengan satuan uang.
Objek akuntansi adalah transaksi yang bersifat finansial/keuangan atau transaksi yang akibatnya dapat diukur dengan satuan uang.
2. Tujuan Akuntansi
Tunjuan akuntansi antara lain meliputi hal-hal berikut.
a. Memberikan informasi keuangan dari suatu unit ekonomi. b. Mengetahui akibat transaksi terhadap harta, utang, dan modal.
c. Mengetahui susunan dan nilai harta-harta, uang, serta modal setiap saat diperlukan.
d. Mengetahui laba/rugi (hasil kegiatan operasi) selama periode tertentu.
3. Fungsi-Fungsi Akuntansi
Akuntansi berfungsi sebagai alat untuk hal-hal sebagai berikut. a. Mencatat dan menganalisis transaksi keuangan perusahaan. b. Meringkas catatan-catatan mengenai transaksi keuangan menjadi
6
c. Mengadakan interpretasi atas hasil-hasil transaksi keuangan sebagai pedoman melalui laporan keuangan.
4. Pengguna dan Keuangan Informasi Akuntansi
Adapun pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi antara lain sebagai berukut.
a. Pihak Intern atau Pimpinan Perusahaan (Manajer)
Bagi manajer perusahaan, informasi akuntansi digunakan untuk melindungi harta perusahaan, menyusun rencana kegiatan perusahaan yang akan dating, mengukur laba perusahaan dalam periode tertentu, dan mengawasi kegiatan perusahaan.
b. Pihak Ekstern Perusahaan
Selain pihak intern perusahaan, masih terdapat pihak-pihak lain di luar perusahaan yang memerlukan informasi akuntansi. Pihak-pihak tersebut di antaranya sebagai berikut.
1) Investor atau calon investor, para investor melakukan penanaman modal dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan bagian laba. Investor atau calon investor memerlukan informasi akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli atau menjual investasi tersebut.
2) Karyawan, karyawan dan kelompok yang mewakili mereka
membutuhkan informasi akuntansi untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Selain itu, informasi akuntansi tersebut jjuga diperlukan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa (gaji), manfaat pension, dan pembukaan lapangan pekerjaan atau kebutuhan tenaga kerja.
3) Pemberi pinjaman (bank), pemberi pinjaman hanya bersedia memberikan kreditnya kepada suatu perusahaan yang dipandang mampu mengembalikan atau mengangsur pinjaman beserta bunganya pada saat jatuh tempo atau tepat pada waktunya. 4) Pemasok/kreditur lainnya, pemasok atau kreditur lainnya tertarik
dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi
pinjaman, kecuali jika sebagai pelanggan utama mereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
5) Pelanggan, pelanggan membutuhkan informasi akuntansi untuk kelangsungan hidup perusahaan, terutama jika mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan perusahaan.
7
7) Masyarakat, perusahaan mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara, di antaranya perusahaan dapat memberikan
kontribusi yang berarti pada perkonomian nasional termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic.
5. Bidang Spesialisasi Akuntansi
Mengingat penggunaan akuntansi sudah demikian luas dalam kehidupan dan pengelolaan usaha mengakibatkan munculnya berbagai macam spesialisasi di bidang akuntansi. Berdasarkan tujuannya, spesialisasi di bidang akuntansi dapat dibedakan menjadi berikut.
a. Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah akuntansi yang tujuan utamanya mengolah data keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan terutama untuk kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan. b. Akuntansi biaya (cost accounting) adalah akuntansi yang tujuan
utamanya adalah mengolah informasi biaya untuk menghasilkan laporan harga pokok dan informasi biaya operasional maupun biaya
nonoperasional sebagai dasar untuk menetapkan harga jual,
menetapkan nilai persediaan, serta pengawasan dan pengendalian biaya terutama untuk kepentingan pihak intern perusahaan.
c. Akuntansi manajemen (management accounting) adalah bidang akuntansi yang tujuannya menyediakan dan mengolah informasi keuangan untuk kebutuhan manajemen perusahaan sebagai dasar utnuk menyusun perencanaan, pengawasan, dan kebijakan lainnya yang segera harus diambil dalam operasional unit usaha/perusahaan.
d. Akuntansi pemerikasaan (auditing) adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk melakukan verivikasi kembali terhadap keabsahan dokumen dan prosedur serta proses akuntansi yang telah dilaksanakan oleh pihak manajemen/pengelola perusahaan, sehingga laporan keuangan/informasi akuntansi yang disajikan oleh pihak manajemen sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, objektif, dan dapat dipercaya.
e. Akuntansi perpajakan (tax acounting) adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyiapkan laporan keuangan untuk keperluan fiscal/perpajakan dan pengisian SPT.
f. Akuntansi anggaran (budgeting) adalah bidang akuntansi yang tujuan utamanya menyusun rencana kerja untuk masa yang akan datang yang dilengkapi dengan rincian taksiran biaya operasional dengan titik tolak data akuntansi masa lalu.
g. Akuntansi pemerintahan (government accounting) adalah bidang
akuntansi yang dilaksanakan untuk mengelola anggaran pendapatan dan belanja Negara yaitu aplikasi konsep-konsep dan standar-standar
8
h. System akuntansi (accounting system) adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk penetapan prosedur dan pengendalian data akuntansi, sehingga proses akuntansi dapat berjalan lancer, cepat, tepat, efektif, dan efisien.
6. Tugas-Tugas Jabatan/Profesi dalam Bidang Akuntansi
Jabatan/profesi dalam bidang akuntansi disebut akuntan. Akuntan adalah orang yang mempunyai keahlian/spesialisasi dan kemahiran di bidang akuntansi. Gelar akuntan akan diberikan kepada:
a. Mereka yang mempunyai ijazah jurusan akuntansi (program akuntan) dan universitas atau badan perguruan tinggi sejenis yang telah diakui atau ditunjuk oleh pemerintah.
b. Mereka yang mempunyai sertifikat Ujian Negara Akuntansi (UNA) atau program profesi akuntansi, serta
c. Mereka yang telah memiliki gelar srjana jurusan akuntansi yang telah menempuh pendidik profesi akuntan.
Profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Akuntan public (public accountan) adalah orang yang ahli di bidang akuntansi dan secara resmi memperoleh izin dari Menteri Keuangan untuk menjual jasa bidang akuntansi kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Jasa yang dapat diberikan atau dijual oleh seseorang akuntan publik adalah jasa pemeriksaan (auditing), jasa perpajakan, dan jasa konsultasi manajemen (management advisory service). b. Akuntan intern (private accountan) adalah ahli akuntansi yang
bekerja untuk dan atas nama suatu perusahaan. Untuk menjadi seorang akuntan intern tidak perlu mendapat izin resmi dari Menteri Keuangan. Akuntan intern adalah seorang karyawan dan menerima gaji dari perusahaan tempatnya bekerja. Tugas seorang akuntan intern antara lain menyusun system akuntansi, menyusun laporan keuangan, menyusun budget/anggaran, menangani masalah perpajakan, dan melakukan pemeriksaan intern.
c. Akuntan pemerintah (government accountan) adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti BPK, BPKP, BUMN, BUMD, inspektorat Jendral, dan Inspektorat Wilayah Provinsi. d. Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja dan bertugas dalam
bidang pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengembangan ilmu akuntansi misalnya di lembaga-lembaga penelitian akuntansi sekolah dan universitas.
7. Jenis-Jenis Perusahaan
9
a. Perusahaan manufaktur, perusahaan ini mengubah input dasar menjadi produk jadi yang akan dijual kepada masing-masing pelanggan. Contoh perusahaan yang tergolong dalam perusahaan manufaktur seperti pabrik rokok, pabrik sabun, dan sebagainya.
b. Perusahaan dagang, perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini tidak memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari perusahaan lain barang yang akan dijualnya.
c. Perusahaan jasa, perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat mata. Contoh perusahaan jasa adalah hotel, biro perjalanan, dan sebagainya.
1. Mengidentifikasi Transaksi Keuangan
Sebagai suatu system informasi keuangan, akuntansi merupakan proses dari tiga kegiatan yaitu pengidentifikasian, pencatatan, dan
pengkominukasian transaksi keuangan dalam suatu organisasi, baik perusahaan maupun bukan perusahaan kepada pihak-pihakyang menggunakan informasi keuangan tersebut.
Bagian pertama dalam proses ini adalah pengidentifikasian transaksi-transaksi keuangan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memilih dan menyeleksi peristiwa-periistiwa (transaksi keuangan) yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam perusahaan serta dapat mengukur dengan satuan uang.
Transaksi-transaksi keuangan tersebut harus diidentifikasi dan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa peristiwa yang diwujudkan dalam suatu kegiatan, misalnya sebagai berikut.
a. Investasi (penanaman) modal oleh pemilik dalam perusahaan. b. Pembelian barang-barang oleh perusahaan.
c. Pembelian perlengkapan oleh perusahaan. d. Pembelian peralatan oleh perusahaan.
e. Penjualan barang atau jasa kepada langganan.
f. Pembayaran beban-beban/biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
g. Pembayaran utang kepada kreditur.
h. Penerimaan piutang dari langganan (debitur). i. Pengambilan pribadi (prive) oleh pemilik. j. Pemakaian perlengkapan.
Setelah transaksi keuangan daoat teridentifikasi dan diukur dengan satuan uang, kegiatan yang kedua adalah proses pencatatan
10
kronologis). Di dalam proses pencatatan, transaksi keuangan tersebut juga diklarifikasikan dan dilakukan peringkasan.
Kemudian kegiatan yang ketiga adalah proses mengominikasikan transaksi keuangan tersebut ke dalam bentuk laporan/informasi keuangan yang disajikan untuk kepentingan pihak-pihak pengguna informasi keuangan tersebut. Pengguna atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi dapat menganalisis dan
menginterpretasikan/menafsirkan informasi keuangan tersebut sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan untuk
menentukan langkah-langkah berikutnya.
2. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah hubungan antara unsur-unsur harta, utang, dan modal dalam satu posisi keuangan perusahaan. Persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan dimana aktiva (harta) sama denga pasiva (utang dan modal).
Dalam praktiknya system akuntansi yang digunakan adalah system berpasangan (doble entry). Dengan system ini setiap pencatatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan selalu mempengaruhi dua bagian atau lebih, sehingga akan menghasilkan keseimbangan yang merupakan ciri dari akuntansi berpasangan. Bentuk keseimbangan ini disajikan alam
pe sa aa dasa aku ta si .
3. Bentuk-Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi
Apabila pemilik menyetorkan uang tunai pada perusahaan, maka perusahaan akan memperoleh uang tunai. Uang tunai itub disebut kekayaan atau harta. Namun, harta atau kekayaan perusahaan itu sebenarnya bukan hanya berupa uang tunai. Tanah, gedung, peralatan, dan aktiva lancer merupakan harta atau kekayaan perusahaan. Hak kekayaan pemilik itu disebut modal. Persamaan antara kekayaan dan modal dinyatakan dalam persamaan akuntansi yaitu sebagai berikut.
Harta (aktiva) = Hak Kekayaan
Atau
Harta - Modal
11
sumber tersebut, maka persamaan akuntansinya menjadi seperti berikut.
Harta = Utang + Modal
Utang ditulis terlebih dahulu sebelum modal dimaksudkan dalam hak kreditur atas kekayaan harus didahulukan dalam menerima kembali pembayarannya sebelum perusahaan itu dibubarkan.
Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendapatan dan beban. Pendapatan merupakan kenaikan harta yang diperoleh dari operasi dari operasi usahanya. Adapun beban merupakan penurunan harta karena merupakan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mengurangi modal. Pendapatan dan beban akan berpengaruh pada modal. Dalam pengembangan persamaan akuntansi pencatatan dan beban dapat dipisahkan dari modal. Bentuk persamaannya dinyatakan sebagai berikut.
Harta = Utang + Modal + Pendapatan - Beban
4. Pengertian Harta, Utang, dan Modal
Selanjutnya, marilah kita lihat secara lebih jelas kategori dan unsur-unsur dalam persamaan dasar akuntansi!
a. Harta atau Aktiva (Asset)
Harta atau aktiva adalah kekayaan yang dimiliki ileh perusahaan dan diharapkan dapat memberi manfaat untk masa akan datang.
Aktiva antara lain terdiri dari kas (cash), piutang wesel/wesel tagih (notes receivable), piutang usaha (account receivable), piutang penghasilan (accured revenues), perlengkapan (supplies), persekot biaya (prepaid expenses), perabot (equipment), dan lain-lain.
b. Utang/Kewajiban (Liabilities)
Utang/kewajiban adalah kewajiban perusahaan yang harus dilunasi atau dibayar kepada pihak ketiga (kreditur/orang yang meminjami) dengan uang atau jasa pada waktu yang telah ditentukan, atau dapat dikatakan bahwa utang merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan, misalnya utang usaha (account payable), utang wesel (notes payable), dan lain-lain.
c. Modal Pemilik Ow e ’s E uity/Capital
12
yang dimiliki oleh perusahaan (harta) dikurangi dengan utang (kewajiban).
Dalam persamaan dasar akuntansi modal akan bertambah apabila ada investasi atau penanaman modal dan
pendapatan/penghasilan (revenues)dari hasil operasi perusahaan, sedangkan modal akan berkurang apabila ada pengambilan untuk keperluan pribadi (prive/drawing) dan beban/biaya (expenses) yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan.
Hubungan-hubungan tersebut dapat ditunjukan dalam ilustrasi sebagai berikut.
Bertambah (Increase) Berkurang (Decrease) Investasi modal Prive
Pendapatan pemilik Beban/Biaya
5. Harta, Utang, dan Modal dalam Hubungannya dengan Transaksi
Transaksi keuangan yang terjadi mengubah besarnya komponen (harta, utang, dan modal) dalam persamaan akuntansi. Perubahan yang disebabkan oleh transaksi keuangan menyangkut sedikitnya dua komponen dalam persamaan. Perubahan dalam harta dan utang karena kegiatan operasi disebut pendapatan dan beban.
a. Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dengan Harta 1) Pembelian barang habis pakai (perlengkapan), peralatan, gedung,
dan lain-lain secara tunai.
Contoh: Perusahaan membeli peralatan senilai Rp. 1.000.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa peralatan bertambah. Adapun harta berupa kas berkurang masing-masing senilai Rp. 1.000.000,00.
2) Penerimaan piutang usaha
Contoh: Diterima pelunasan piutang senilai Rp. 500.000,00. Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, sedangkan harta berupa piutang usaha berkurang masing-masing senilai Rp. 500.000,00.
3) Penjualan aktiva secara tunai
Contoh: Dijual tunai mesin operasi senilai Rp. 5.000.000,00.
Transaksi ini mengakibatkan harta berupa kas bertambah, dan harta berupa mesin berkurang masing-masing senilai Rp. 5.000.000,00. b. Transaksi yang Mengakibatkan Perubahan Harta dan Utang