• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran- Saran

1. Sebaiknya konsep-konsep dakwah atau program-program yang belum dilaksanakan oleh KH. A. Hayatin Kauni S.Ag. agar secepatnya di wujudkan, hal ini demi kemajuan dakwah Islam.

2. Untuk KH. A. Hayatin Kauni S.Ag terus semangat dalam berdakwah, demi syiar agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW, dan membina umat melalui dakwahnya di Majelis Ta’lim Halqoh El-Istighotsah.

3. Kepada praktisi dakwah (da’i), sekiranya harus pandai-pandai dalam memilih

metode dakwah untuk mendapat perhatian mad’unya. Sebab di zaman sekarang

da’iharus menyesuaikan karakteristik madu’nya, dengan siapa ia berdakwah, dan

dimana ia berdakwah. Karena di masa sekarang mad’u yang memilih da’i, kalu cocok di pakai dan kalau tidak cocok diganti.

4. Untuk para jamaah Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah jadilah muslim yang professional, dalam arti harus bisa menjaga identitas sebagai muslim sejati dimanapun anda berada dan jangan berputus asa dari rahmat Allah SWT.

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT, Bina Aksara,1985).

Machfoeld, Ki Moesa, Filsafat Da’wah, Ilmu Da’wah dan Penerapannya, (Jakarta, 1975).

Arifin, M. Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, (Jakarta: PT, Rajawali Persa, 1989)

A.Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1994) Amin Munir Samsul, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009).

Bachtiat Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta Balai Pustaka, 1990)

Effendi Muchsin, Lalu & Faizah, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2006)

Hasanuddin, Hukum Dakwah,(Jakarta: PT. Pedoman Ilmu Jaya, 1996)

Hasanah Uswatun Siti, Berdakwah Dengan Jalan Debat Antara Muslim Dan Non

Muslim,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2007)

Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum Dalam Berdakwah Di Indonesia, (Jakarta: Pedooman Ilmu Jaya, 1996)

Hefni Harjani & Suparta Munzier, Metode Dakwah, (Jakarta: PT. Kencana, 2003)

J. Moleong,, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif,(Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007)

M.Munir, Metode Dakwah,(Jakarta: Pranada Media, 2003)

Masturi Ade & Rubiyanah, Pengantar Ilmu Dakwah,(Lembaga Penelitian Uin Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010)

Muhammmad Tholah Hasan, Prosepek Islam Dalam Menghadapi Tantangan

Zaman(Jakarta, Penerbit Bangun Prakarya, 2005)

Nazir Muhammad, Metode Penelitian, (Jakarta: Gaila Indonesia, 1988)

Omar Yahya Toha, Islam dan Dakwah, (Jakarta: PT. Al Mawardi Prima, 2004)

Persz Umcet Gasd Umcet, Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total, (Jakarta: PT. Gramedia Utama, 1997)

Syukir Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang 1993)

Sholeh Rosyad Abdul, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: PT. Bulan Bintang 1993)

Soetitoe Samuel, Psikologi Pendidikan II, (Jakarta: FEUI, 1928)

Sayogyo Pujiwati dan Sajogoyo, Sosial Pedesaan Kumpulan Bacaan, (Yogyakarta : Ghajah Mada University Press, 1999)

Syihata Abdullah, Da’wah Islamiyah, (Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama atau IAIN di Jakarta Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama 1986)

Taufik Al- Wa’iy, Dakwah Ke Jalan Allah, (Robbani Press,2010)

Shihab M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam

Kehidupan Masyarakat, (Bandung : Mizan, 2001)

1. Pertanyaan: bisa Ceritakan Tentang Biografi Kiayi sejak kecil hingga menjadi sekarang ini?

Jawaban: Saya terlahir di Kp. Gelonggong Cikarang Utara Kabupaten Bekasi pada tanggal 23 februari Tahun 1973 dan saya putra dari pasangan suami istri yaitu bapak saya Onan (Alm) dan nama ibu saya Inni, saya merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Ketika saya di dalam kandungan saya sudah di tinggal wafat oleh orang tua laki. Saya terlahir dari keluarga yang sederhana, namun dengan keadaan keluaraga tidak mematahkan semangat saya kelak dewasa saya ingin menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain dan bagi agama khususnya.

Pada usia 7 tahun, saya masuk Sekolah Dasar (pagi hari) dan Madrasah Ibtidaiyah (sore hari) yaitu SDN Gelonggong dan Madrasah Ibtidaiyahnya (MI) di Kp. Pisang Batu dan jaraknya tidak jauh dari rumah. Sama halnya dengan anak-anak yang lain bermain, mengaji dan lain-lain. Di samping sekolah, saya juga menggembala kambing milik orang lain. Setelah lulus dari pendidikan Dasar saya melanjutkan Pendidikan ke MTS (Madrasah Tsanawiyah) di Pondok Pesantren Al-Barkah Cikarang Utara Bekasi yaitu pesantren yang berorientasikan pada kajian ilmu agama, kajian kitab kuning dan ilmu umum dari tahun 1987-1992.

Semasa anak-anak saya tinggal bersama kakak saya bapak Inin, di samping sekolah, saya sudah mulai mengajar menjadi guru di Madrasah

Al-mengenyam pendidikan juga di Institute Agama Islam Shalahuddin Al- Ayyubi (INISA) pada Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab. Pada tahun 1995 sampai tahun 2010 mengajar di Pondok Pesantren Al-Barkah Cikarang Utara di samping aktif mengajar di sekolahan formal, saya juga mengajar berbagai Majlis Ta’lim antar Mushola dan Masjid yang berada di daerah Cikarang Utara. Pada tahun 2000 saya kemudian membuka pengajian Majlis Dzikir Istighotsah dan Ta’lim yang di adakan setiap malam Jum’at dan malam Ahad sampai sekarang sudah usianya menginjak 13 tahun dan sekarang sedang dalam proses membangun Pondok Pesantren Halqoh El Istghotsah yang saya beri nama mengambil nama dari Majlis Ta’lim Halqoh el Istighotsah.

2. Pertanyaan : bisa kyai ceritakan Riwayat Pendidikan Kyai?

Jawaban : Di Usia 7 tahun saya sudah memasuki pendidikan Formal yakni di SDN Gelonggong dari 1981-1986. Setelah lulus SDN orang tua memasuki saya ke Pondok Pesantren Al-Barkah Cikarang Utara yaitu Sekolahan yang berorientasikan pada kajian ilmu agama, sebab keinginan saya dan orang tua juga, kelak dewasa saya mempunyai ilmu bermanfaat bagi rang lain dan menjadi seorang da’i yang di cintai banyak umat. Setelah lulus Madrsah Tsanawiyah (MTS) Al-barkah Cikarang Utara dari tahun 1987-1989, saya melanjutkan ke Madrasah Aliyah (MA) Albarkah Cikarang Utara yaitu di sekolahan yang sama. Setelah tamat Madrasah Aliyah (MA) Al-Barkah, kemudian saya berkeinginan

Institute of Da’wah & Islamic Studies Al-Hikmah jln. Bangka II, Jakarta Selatan Indonesia dan mengenyam pendidikan juga di Institute Agama Islam Shalahuddin Al- Ayyubi (INISA) pada Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab dari tahun 1993-1996.

3. Pertanyaan: bisa kyai ceritakan bagaimana sejarah dan latar belakang berdirinya Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban: Pengajian Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah berdiri pada tahun 2000,yang berawal jamaahnya hanya 6 orang saja, sebelumnya hanya pengajian kumpul atau reriungan orang yang membicarakan tentang agama. Seiring waktu berjalan dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun semakin banyak orang lain yang mau mengikuti pengajian saya, yang sebelumnya majlis ini di adakan pada malam jum’at dan malam minggu waktunya malam hari dan pengajian ini di dalamnya berupa pembacaan kalimat dzikir tahlil/ dzikir istighotsah, dan di sisipkan dengan Ta’lim. Bertempat dari rumah ke rumah jamaah bergiliran. Kemudian seiring waktu berjalan semakin jamaah bertambah hingga mencapai ratusan yang hadir, di tahun 2008 ada yang mewakafkan tanah dari jamaah Majlis Ta’lim Halqoh El Istighotsah dan dari warga setempat juga yaitu di manfaatkan untuk pembangunan Pondook Pesantren yang sekarang sedang dalam proses pembangunan.

Pengajian Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah ini dilakukan empat kali dalam satu bulan setiap malam jumat, dengan jumlah tiga ratus orang jamaah,

4. Pertanyaan : Apa visi dan misi di dirikannya Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban:

Visi Majlis Ta’lim Halqoh El Istighotsah

1. Sebagai wadah organisasi keagamaan yang berfungsi untuk mengajak dan menyeru kaum muslimin dan muslimat untuk lebih mengenal serta cinta Allah dan Rasul secara mendalam sehingga menjadikan batin yang di hinggapi dengan ketenangan dan kedamaian

2. Mempererat ukhuwah Islamiyah sesama muslim.

3. Sebagai wadah untuk menjalin silaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah sesama muslim.

4. Dengan adanya Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah ini, semoga

menjadi benteng dan obat untuk keluarga dan lingkungan dalam menghadapi tantangan zaman.

Misi Majlis Ta’lim Halqoh El Istighotsah

1. Menjadikan wadah organisasi keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas baik di dunia maupun di akhirat.

2. Menjadi pusat informasi dan dakwah Islam

3. Mendidik generasi muslim yang tanggap terhadap setiap perubahan dan kebutuhan masyarakat terhadap aktivitas dakwah.

5. Pertanyaan : lantas apa tujuan di dirikannya Majlis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban : karena untuk memberikan kesadaran beragama kepada masyarakat dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata.

6. Pertanyaan : Mengapa majlis ini dinamakan dengan Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban: berasal dari kumpulan para jamaah dari sejumlah jamaah, yang berbentuk lingkaran. Kemudian tercetuslah sebuah nama Halqoh El Istighotsah.

7. Pertanyaan : Metode dakwah apa yang di gunakan Kiayi ketika dalam melaksanakan dakwah?

Jawaban: metode dakwah yang saya gunakan yakni dakwah bil lisan dan bil hal, tetapi saya lebih efektif menggunakan dakwah bil hal, karena sikap dan perbuatan, insya Allah seseorang akan bisa lebih meresapi dan mengikuti. 8. Peertanyaan: bagaimana pandangan Kiayi tentang perkembangan Majlis

Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban: seiring dengan waktu perubahan pasti akan terjadi, pada saat ini jamaah yang menghadiri cukup banyak, dan saya bersyukur artinya Majlis ini bermanfaat untuk orang lain.

9. Pertanyaan : Menurut kiayi hambatan apa saja yang di rasakan dalam aktivitas berdakwah khususnya di Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

suatu permasalahan yang besar untuk saya.

10. Pertanyaan: Apa harapan kiayi tentang Majelis Ta’lim Halqoh El

Istighotsah?

Jawaban: dapat menseimbangkan antara jasmaniah dan rohaniah terhadap agama dalam bentuk ‘amal dan menjadi benteng atau wada bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan norma-norma agama.

Inteerviewer Narasumber

1. Pertanyaan: Sejak kapan Ustadz mengenal KH. Atin Hayatin Kauni? Jawaban:

sejak tahun 2009 saya mengenal beliau, ketika acara haul berdirinya Pondok Pesantren Halqoh El Istighotsah dan juga dalam mengisi

pengajian Majlis Ta’lim.

2. Pertanyaan: Bagaimana keadaan Jamaah Majelis Ta’lim Halqoh El

Istighotsah sampai saat sekarang ini? Jawabnan:

perkembangannya semakin pesat, yang berawal jamaahnya hanya bisa di hitung dengan jari, sekarang ratusan bahkan lebih.

3. Pertanyaan: Apa yang dirasakan Ustadz ketika mengikuti aktivitas dakwah beliau dan selalu mendengarkan ceramah atau tabligh beliau? Jawaban:

mendapat pencerahan secara emosional dan spriritual dan rasa semangat dalam beribadah kepada Allah SWT.

4. Pertanyaan: Metode dakwah seperti apa yang dilakukan oleh KH. Attin di Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban: metode secara persuasive artinya mengajak, bukan mengejek, maupun secara tabligh dan tidak kalah pentingnya dakwah secara perbuatan juga.

Interviewer Narasumber

Sejak beliau masih remaja, ketika beliau sedang mengisi pengajian keliling dari rumah kerumah dan menjadi remaja masjid, pada saat itu belum di kenal sebagai kiayi pimpinan Majlis.

2. Pertanyaan: Bagaimana kegiatan keagamaan di Majelis Ta’lim Halqoh El istighotsah?

Jawaban:

Sangat bersyukur dengan adanya Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah, khususnya untuk masyarakat sekitar Kp. Walahir, insya Allah menjadi masyarakat yang agamis.

3. Pertanyaan: Apa Harapan Saudara Tentang Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban:

Sebagai benteng untuk mengatur kehidupan norma-norma agama di dalam menjalani kehidupan.

4. Pertanyaan: Bagaimana Peran KH. Atin Hayatin Kauini di Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban:

Sangat penting sekali, untuk kemajuan dan perkembangnya islam di daerah Cikarang Utara dan sekitarnya.

5. Apa tujuan saudara mengikuti Majelist Ta’lim Halqoh El istighotsah

yang beliau pimpin? Jawaban :

Tujuan untuk lebih mengetahui lebih dalam tentang Islam

Interviewer Narasumber

1. Pertanyaan: Sejak kapan Ustadz mengenal KH. Attin Hayatin Kauni? Jawaban:

Sejak tahun 2000 pada acara Maulid di Masjid Al-Hidayah, beliau sedang ceramah dan mengisi pengajian Majlis Ta’lim.

2. Pertanyaan: Bagaimana keadaan Jamaah Majelis Ta’lim Halqoh El

Istighotsah sampai saat sekarang ini? Jawaban:

Semakin berkembang,yang awalnya hanya beberapa orang dan sekarang jamaahnya ratusan bahkan lebih.

3. Apa yang dirasakan Ustadz ketika mengikuti aktivitas dakwah beliau dan selalu mendengarkan ceramah atau tabligh beliau?

Jawaban : Ceramah beliau mudah di pahami, dan ketika mendengarkan tausiah beliau, hati lebih sejuk dan selalu ingin mendekatkan diri kepada Allah.

4. Pertanyaan: Metode dakwah seperti apa yang di gunakan oleh KH. Attin Hayatin Kauni di Majelis Ta’lim Halqoh El Istighotsah?

Jawaban: Metode Dakwah dengan memberikan pelajaran yang baik,dan menekankan dakwah melalui perbuatan beliau.

Interviewer Narasumber

KH. A. Hayatin Kauni S.Ag, sedang memimpin Majlis Dzikir Istighotsah Pada Pengajian Bulanan di Majlis Ta’lim Halqoh El Istighotsah

Dokumen terkait