• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran- Saran

Berdasarkan hasil penelitian skripsi ini, maka penulis dapat memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Kepada praktisi media. Tim produksi diharapkan untuk selalu meninjau apakah program dan materi yang ditayangkan dapat bermanfaat dan menarik perhatian khalayak atau tidak, serta memperhatikan lebih jauh lagi apa yang diinginkan dan diharapkan oleh khalayak umum agar kedepannya stasiun-stasiun televisi dapat menayangkan program-program yang lebih berkualitas lagi.

2. Kepada akademisi. Khususnya kepada mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran, diharapkan untuk lebih mendalami ilmu komunikasi, agar dimasa yang akan datang (bila mendapatkan kesempatan bekerja pada bidang yang sesuai) tidak dipersulit dengan program-program yang akan diciptakan dan ditayangkan televisi yang bertujuan untuk memberikan hiburan yang mendidik dan tayangan yang baik bagi para pemirsanya. 3. Kepada masyarakat luas. Diharapkan untuk dapat lebih selektif lagi dalam

memilih dan memilah program-program acara yang akan dikonsumsi baik bagi diri sendiri maupun keluarga.

Rosdakarya Offset. 2006.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1998. cet. ke-1

__________________________________. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2002.

Effendi, Onong Uchjana. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Alumni. 1981.

____________________. Dinamika Komunikasi.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2004.

____________________. Ilmu Komunikasi ‘Teori dan Praktek’. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006.

Homby, As, AP Cowie. Oxford Andvanced Learner. (Oxford: University Press).

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigm Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya). Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2006. Cet ke-5

Prastowo, Andi. Memahami Metode-Metode Penelitian (Suatu Tinjauan Teoretis Dan Praksis). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

_____________. Divisi Produksi, data gambaran umum program “Mario Teguh Golden Ways”, diakses pada 23 Maret 2011.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Prosedur, Teknik, dan Teori Grounded). Surabaya: PT Bina Ilmu Offset. 2007. cet ke-2

Susanto, Phil. Astrid S. Komunikasi Dalam Teori Dan Praktek. Bandung: PT. Rindang Mukti. 1997. cet. ke-2

Sutisno, P.C.S. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video. Jakarta: PT. Grasindo, 1993, cet. ke-1

Tim Penulis. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: CeQDA. 2007. cet. Ke-7

Tim Penyusun. Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2008-2009. Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2008

Wibowo, Fred. Dasar-Dasar Produksi Program Televisi. (Yogyakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. 1997. Cet. ke-1

Yusup, Pawit M. Komunikasi Pendidikan Dan Komunikasi Instruksional. (Bandung: PT. Remaja Rosada Karya. 1990. Cet. ke-1

Golden Ways). Jakarta, 17 Februari 2011

Wawancara Pribadi dengan Mario Teguh. Jakarta 20 Maret 2011

Sumber Internet

menentukan? J : iya….

T : darimana bapak dapat ide-ide untuk menentukan tema-tema itu?

J : saya memperhatikan eee… kegundahan dari 3,7 juta fans facebook kita, kan mereka, dari komen mereka, dari pertanyaan merekakan jadi saya tau. Ooh yang mereka sedang risaukan minggu ini apa. Jadi, saya tidak membuat judul berdasarkan pendapat saya, bukan. saya membuat judul dan rancangan isi topik berdasarkan yang saya amati yang sedang dibutuhkan oleh publik. Nah, kalau untuk statistic, untuk sampel, atau untuk eee… istilahnya contoh, survey, 3,7 juta fans itu sudah lebih dari cukup, itu kan. Nah saya bisa mengukur dengan tepat sekali karena respon dari setiap status berapa puluh ribu orang yang klik line, beberpa puluh ribu orang yang tulis komen itu orang yang tulis komen itu menunjukan respon. Dan saya berusaha membaca setiap komen, dari sekian puluh ribu yang saya terima setiap minggu itu saya berusaha baca, meskipun di skim ya, baca cepat tapi itu membuat mungkin… eee…pilihan topic, pilihan materi. selama ini bisa melayani dengan baik karena saya mewajibkan diri saya sendiri disiplin mengerti perasaan public yang saya layani.

T: yang terakhir, sejauh mana peran al-quran dan hadist itu memberikan inspirasi buat bapak?

J: bukan sejauh mana, ya memang agama itu kehidupan jadi tidak bisa orang memisahkan antara bisnis dengan agamanya, antara pemerintahan dengan agama,

kehidupan keluarga dengan agama itu tidak bisa dipisahkan. Kalau kita beragama, segala aspek kehidupan kita adalah agama. Sejak kapan kesadaran mengenai tuhan bisa tidak ada? Didalam rentang waktu kita sehari? Kan tidak ada. Semakin kita lekat, kesadaran kita mengenai tuhan semakin kita utuh sebagai seorang yang beragama. Sehingga kalau ditanya seberapa besar peran agama bagi saya, ya bukan besar lagi. keseluruhan kehidupan saya adalah agama, tanpa berupaya menjadi seorang eee penyampai pesan agama atau da’I atau ustadz, sebetulnya setiap orang dari agama apapun harus hidup didalam agamanya. Karena tujuan agama itu adalah pembaikan hidup kan? Nah, jadi pertanyaan mengenai... karena saya muslim, lalu pertanyaannya seberapa banyak qur’an dan hadits berpengaruh? Ya… besar sekali, karena itu tuntunan agama saya, itu loh. Nah tetapi saya berusaha untuk tidak secara …(berdehem)… langsung mentah-mentahan gitu menyampaikan eee… dasar-dasar dari qur’an dan hadist karena satu saya bukan pemuka agama, bukan penceramah agama. Dua program pelayanan saya bukan program agama. Tiga saya tidak ingin menduplikasi eee… peran yang sudah dengan sangat baik dilakukan oleh para pemuka agama, para mubalig, para da’I yang ada sekarang, itu. yang alasan berikutnya adalah saya meyakini bahwa agama itu harusnya universal, dalam artian rahmat bagi alam semesta. Karena tuhan adalah tuhan semua umat, sehingga apabila saya beragama maka saya harus menjadi insane beragama yang hidupnya adalah rahmat nagi sesame, itu. Jadi agama itu urusan pribadi saya dengan tuhan, urusan public saya adalah saya menerapkan kebaikan yang bisa saya wakili sebagai insane beragama untuk kebaikan sesame dan alam. Nah, sesame dan alam ini maksudnya itu yang memajukan kebaikan bagi manusia. Mencegah keburukan bagi manusia. Tapi

jawab memberikan kehidupan keluarga. Jadi orang yang membaikkan kehidupan bagi kebaikkan alam tanpa mencalonkan diri sebagai apapun dia sudah otomatis pemimpin, itu ya……

Hasil wawancara dengan Wily Dharmawan (Produser Mario Teguh

Golden Ways)

T: Apa yang melatarbelakangi munculnya program Mario teguh golden ways? J: Sebenernya sih kan ini eee… ide awalnya memang ingin membuat sebuah acara eee… yang lebih membuka wawasan kepada semua penonton mengenai

eee… bagaimana sih orang untuk bisa berkembang bagaimana sih orang terlepas

dari masalah yang sedang dihadapi.

T: Apa tujuan program Mario teguh golden ways?

J: Sama sih, gak jauh beda, Cuma sekarang dilihat dari eee… tetep aja kan TV walaupun idealis harus ada industrinya maksudnya komersialnya, program ini dilihat dari sisi bisnisnya cukup menjual karena ini kan balance antara eee.. ketika acara ini diminati banyak penonton, itu kan diikuti oleh sisi bisnisnya. Terbukti kok, gitu loh. Dengan eee… banyaknya pengiklan yang ingin masuk diacara tersebut, termasuk iklan lebih kepada………..

T: Megapa diberinama Mario teguh golden ways?

J: kalau ide awalnya ini dari, dari pendiri dulu nih karena harus Golden Ways. Tapi kalau dari sisi…apa yah? Nama, terus packagingnya dapet dong! Mario

teguh memang dari kita menampilkan sosok seorang MarioTeguh. Golden ways… Jalan Mas, artinya semua yang sis Mario sampaikan. Inspirasi itu merupakan Jalan Mas menuju Kebaikkan.

T: Bagaimana format program Mario teguh golden ways?

J: format, format ini lebih ke interaktif education. Ini formatnya macam-macam ya…kita kasih nama edukasi interaktif.

T: Apa tagline (moto) dari program Mario teguh golden ways? J: Mario Teguh Golden Ways aja sih…

T: Termasuk jenis apakah program Mario teguh golden ways?

J: tadi, edukasi interaktif itu. Di edukasi, memeberikan edukasi, tapi interaktif, ada interaktifnya.

T: Apa garis besar program Mario teguh golden ways?

J: garis besarnya sama ama yang tadi, hehehehehe. Sekarang latar belakang, tujuan sama garis besar tipis-tipis aja.

T: Mengapa program Mario teguh golden ways lebih sering disiarkan secara recording?

J: nggak juga, sebenernya gini, kalau itu lebih ke teknis, kenapa eee… lebih banyak tapping daripada live, sebenernya nggak juga kan fifty-fifty. Jadi kita tuh punya jadwal syuting Mario teguh dua minggu satu kali, karena padatnya dia juga kan. Jadi minggu pertama, misalkan minggu pertama ada democrazy, minggu

ini tapping, minggu depannya lagi tapping, berarti pak marionya memang lagi nggak ada di Jakarta. Lagi nggak bisa………..kita siapin tiga episode buat syuting.

T: Apakah ada target penonton dalam acara ini?dan siapa sasarannya?

J: sebenernya targetnya lebih kepada target audience dari metro tv aja. Tapi memang aspek-aspek anak muda atau remaja banyak disentuh juga. Kalau yang nonton-nonton banyak anak muda, karena memang inspirasikan? Inspiring-inspiring. Apa lagi untuk anak muda sebenernya cocok juga, gitu loh. Nah kalo disebut target marketnya, eee… kuliah sampai dewasa lah, sampai umur kuliahan paling. Kalo SMA terlalu ini banget yah, terlalu kebawah. Ya umur-umur produktif. Kalo SMA itu masih bimbingan orang tua.

T: Ada berapa segmen dalam program Mario teguh golden ways?

J: empat segment, gini di metro itu rata-rata program satu jam idealisnya adalah lima segment, lima segment idealnya, idealnya lima segment. Tapi kalo diacara Mario teguh dikarenakan content, alasannya content, jadi kalo dibuat lima segment terlalu pendek-pemdek. Jadi kita bikin empat segment, secara content bisa lebih dapet gitu loh. Karena kalo misalkan apa namanya itu? Program motivasi pasti banyak kepotong, kepotong sama commercial break. Jadi banyak kepotong juga apa yang disampaikan Mario teguhnya. Jadi idealnya jadi empat segment gitu.

T: Bagaimana pelaksanaan pra produksi program Mario teguh golden ways? J: pra produksi. itu dari segi content dulu, pra produksi biasanya kalo content itu sepenuhnya dibuat oleh Mario teguh. Content mulai dari tema, apa yang disampaikan, gitu ya. Nah kadang-kadang kita dicuse-discuse diseputar kimik, kimik-kimik gitu loh. Apa ya cocoknya, misalkan untuk hari cap gomeh kemaren, kita bikin pake merah-merah bajunya, itukan lebih kepada kimik-kimik ya. Eee… terus ada pemusik-pemusiknya pake baju merah, pak Mario juga pake daleman warna merah. Jadi ada nuansa imlek, tapi apa yang disampaikan tema itu semuanya pak Mario yang buat. Itu dari segment conten. Nah sekarang dari sisi teknis, kalo teknis itu sesuai SOP nya metro tv. Kita udah booking kamera, wardrobe, kemudian set, ………….set itu dua minggu sebelumnya. Jadi misalkan tanggal 20, tanggal 6 itu udah kita bikin tuh bookingan. Persiapannya sebelum tapping nih biasanya kalo keburu nih kita breafing dulu dengan kamerament dengan FD eee. Standar sebelum acara mulai. Ketika selesai nih hari ini, misalkan selesai tapping dan live kita da evaluasi juga apa sih yang kurang-kurang secara teknis?, tapi itu teknis aja gitu.

T: Bagaimana pelaksanaan produksinya?

J: tadi udah langsung disampaikan, udah. Ok eee…. Sebelum produksi, sebelup take misalkan kalo secara teknis dengan yang bersifat teknis tadikan udah disampaikan. Kita ada breafing dulu kita. Tapi dengan pak Mario sebelum acara tapping dimulai produser, host sama pak Mario itu breafing. Itu lebih kepada membicarakan content yang akan disampaikan. Jadi biar acara itu hidup, host menguasai apa yang disampaikan bapak Mario gitu loh. Kadang-kadang ad aide-ide ooohhh kita tanyakan mengenai tema, misalkan bimbang not my style. Gimana nih kalo misalkan udah dicoba tapi kok masih bimbang aja, padahal udah dicoba cuek. Tidak dipikirkan kok masih bimbang aja yaaa, Itu misalkan. Itu lebih kepada mengatur alur persegmentnya content gitu.

menggunakan shift editing tiga, shift udah cukup kita potong-potong. Jadi gini, biasanya kalo tapping itu waktunya emang kelebihin yang idealnya empat segment itu misalkan sepuluh menit tiga, kita lebihin tuh sampai duabelas menit, tiga belas menit, empat belas menit, kita potong nanti diediting. Bagian-bagian yang semuanya penting, tapi diambil yang lebih penting yang jadi proses editing seperti itu. Pak Mario udah gak ikut lagi, itu metro.

T: Upaya apa yang dilakukan untuk menarik para pemirsanya?

J: dari metronya sendirikan memang tiap ini ka nada promo yak an. Promo dimetronya sendiri dan di cetak ada itu. Jadi setiap dua minggu ini PR, orang-orang PR, sesama PR nggak hanya program MTGW aja, program yang lainnya itu minta synopsis. Synopsis yang akan tayang itu apa? Itu diekspose untuk promosi, biar orang banyak nonton, itu satu. Kedua, kan Mario teguh ada facebooknya dan twiter. Di facebook aja udah di promosikan gitu. Kalo itu ada yang mengelolanya MTSC (Mario teguh super club).

T: Factor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan apa pula yang menjadi factor penghambat?

J: jarang, jarang kecuali teknis. Kalo teknis udah nggak bisa dihindari dah tuh. Kalo kayak gitu. Tapi kalo kayak konten so far belum pernah ada masalah gitu. T: yang terakhir, jika dilihat dari beberapa episode ada kesamaan warna kostum dari para penenton, siapa yang menentukan kostum bagi para penonton?

J: nggak sih, sebenernya gini untuk penonton. Penonton itu dikelola ada yang namanya MTSC (Mario teguh super club). Jadi ketika kita tanggal 20 akan tapping ya itu orang MTSC udah membagikan undangan vis e-mail, via facebook,

via media-media yang bisa digunakan untuk promosi. Apa kan tanggal 2 misalkan, itu diseluruh Indonesia. Seluruh Indonesia jadi nggak heran kalo misalkan penonton itu ada yang dari papua, ada yang dari Palembang, Kalimantan datang kesini emang untuk nonton. Itu untuk promosinya ya. Sebenernya gini, hasil akhir dari kesemuanya itu ka nada tiga lah. Kalo itu garis besar kan, satu sisi adalah orang terinspirasi orang mendapatkan katakanlah pencerahan ya kan, satu. Kedua adalah kuantitasnya, kuantitasnya itu tujuan akhirnya dalah share dan rating, jumlah penonton ya kan. Yang ketiga adalah sisi bisnisnya, itu aja sih sebenernya yang utama.

Dokumen terkait