• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran-Saran

1. Untuk para guru, sebaiknya tidak mengharapkan reward dalam

melaksanakan tugas mengajar. Namun lakukanlah apa yang lebih meningkatkan kualitas mengajar, dengan meningkatkan kualitas kerja segala sesuatu dapat diraih selaras dan sesuai dengan hasil kerja.

2. Untuk sekolah, selain pembinanaan yang dilakukan, alangkah baiknya mengadakan studi komparatif ke sekolah-sekolah lain yang lebih maju, agar dapat membandingkan, mengetahui, serta melaksanakan apa saja yang belum diadakan di SMP Al-Shighor, khususnya perihal administrasi yang dinilai masih belum maksimal.

3. Untuk kepala sekolah, dalam hal peningkatan kinerja guru dalam hal administrasi, alangkah lebih baiknya pihak sekolah mendatangkan dan dapat melibatkan tenaga ahli.

Hasibuan, JJ. & Moedjiono. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, Cet. VII, 1999.

Hikmat. Manajemen Pendidikan. Bandung : CV.Pustaka Setia, Cet I, 2009. Imron, Ali. Pembinaan Guru Di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya, 1995.

Kuncoro, Mudrajad. Strategi Bagaimana Meriah Keunggulan Kompetitif?. tt.p.: Erlangga, 2006.

Ladjid, H. Hafni. Pengembangan Kuruikulum (Menuju Kurikulum Berbasis

Kompetensi). Ciputat: PT Ciputat Press Group,2005.

Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet.IV, 2002.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, Cet.XVII, 2002.

Mulyasa, E. Implementasi KTSP Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah.

Jakarta:Bumi Aksara, Cet. III, 2009.

Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, dan

Implementasi. Bandung: PT Rosdakarya, Cet. 4, 2004.

Nasution, S. Kurikulum dan pengajaran. Jakarta: PT.Bumi Aksara, Cet V, 2009. Purwanto, M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung, PT

Remaja Rosda Karya, Cet.XIII, 2004.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Cet VI, 2006.

Subroto, B. Surya Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: Bina Aksara, 1984.

Suhertian, Piet A. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet.1, 2000.

TU, Tulus. U. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta; PT.Grasindo, 2004.

Undang, Gunawan, Cucu Komara, Deden Suhendar. Peningkatan Mutu Proses

Belajar Mengajar Sekolah Dasar. Bandung: CV. Siregar tengah, Cet 1,1996.

Usman, Moh.Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Cet.IX, 1995.

Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007. Zuhairini. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, Cet.I, 1992.

... Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Cet.IV, 2007.

………. Undang- Undang RI No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Jakarta : DPR RI, 2005.

………. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang SISDIKNAS. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Bagian Proyek Penilaian Hasil Belajar Tahap Akhir Nasional, 2003.

1. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerjanya

2. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri)

3. Kenyamanan lingkungan di SMP Al-Shighor

4. Minat guru sebagai tenaga pendidik

5. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar, mengelola program belajar-mengajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar-mengajar.

6. Penggunaan metode pembelajaran

7. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrator)

8. Peran guru sebagai pengajar (demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator)

9. Tugas guru sebagai pendidik (profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan)

10.Tanggung jawab pendidik (membimbing, membentuk kepribadian,

menggali potensi anak didik)

11.Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah 12.Strategi peningkatan kinerja guru

13.Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode

mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenagan dan kenyamanan belajar).

14.Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas,

15.Peningkatkan standar perilaku (kewibawaan, kematangan, dan

kedewasaan).

16.Penerapan disiplin dan Sanksi Pelanggaran kedisiplinan

17.Pengendalian dan Pengawasan Kinerja Guru (mengadakan diskusi

kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)

18.Pemeriksaan daftar hadir guru.

19.Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas

20.Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan, kenaikan

pangkat / jabatan.

21.Membangun komitmen (Peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja.

Pedoman wawancara kepala sekolah:

1. Pengetahuan dan persepsi kepala sekolah terhadap kinerja guru 2. Latar belakang pedirian sekolah

3. Visi misi sekolah 4. Struktur organisasi

5. Pembuatan dan perencanaan kebijakan sekolah

6. Strategi peningkatan kinerja guru

7. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri)

8. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar, mengelola program belajar-mengajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar-mengajar.

9. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrator)

10.Peran guru sebagai pendidik ( demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator)

11.Tugas guru sebagai pendidik (profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan)

12.Tanggung jawab pendidik (membimbing, membentuk kepribadian,

menggali potensi anak didik)

13.Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode

mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenagan dan kenyamanan belajar).

14.Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas, standar perilaku (kewibawaan, kematangan, berakhlak mulia dan kedewasaan).

15.Penerapan disiplin dan Sanksi Pelanggaran kedisiplinan

16.Pengendalian dan Pengawasan Kinerja Guru (mengadakan diskusi

kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)

17.Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas

18.Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan, kenaikan

pangkat / jabatan.

19.Membangun komitmen (Peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja.

Pedoman wawancara ketua yayasan:

1. Pengetahuan dan persepsi ketua yayasan terhadap kinerja guru 2. Latar belakang pendirian yayasan (Ma’had) dan sekolah

3. Visi misi pendirian Ma’had dan sekolah 4. Kemitraan/ kerjasama ma’had

5. Pembuatan dan perencanaan kebijakan sekolah

6. Keterkaitan dengan peningkatan kinerja

7. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri)

8. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar, mengelola program belajar-mengajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar-mengajar.

9. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrator)

10.Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode

mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenagan dan kenyamanan belajar).

11.Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas.

12.Peningkatkan standar perilaku (kewibawaan, kematangan,berakhlak mulia

dan kedewasaan).

13.Penerapan disiplin dan Sanksi Pelanggaran kedisiplinan.

14.Pengendalian dan Pengawasan Kinerja Guru (mengadakan diskusi

kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran).

15.Memberikan motivasi (apersepsi, piagam, motif ) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas.

16.Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan, kenaikan

pangkat / jabatan.

17.Membangun komitmen (Peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja.

Pedoman wawancara komite sekolah:

1. Pengetahuan dan persepsi komite sekolah terhadap Perannya dalam

peningkatan mutu (pertimbangan, arahan, dukungan tenaga, sarana prasarana, dan pengawasan terhadap lembaga pendidikan)

2. Pembentukan komite pendidikan

3. Keterkaitan dengan peningkatan kinerja

4. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri)

5. Pengetahuan dan persepsi komite sekolah terhadap kinerja guru

6. Pengetahuan dan persepsi komite sekolah tentang kinerja kepala sekolah 7. Strategi peningkatan kinerja guru

8. Pembinaan kinerja guru ( menyusun RPP, media/alat pembelajaran,

metode mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenagan dan kenyamanan belajar).

9. Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas,

10. Penerapan disiplin dan Sanksi Pelanggaran kedisiplinan

11. Pengendalian dan Pengawasan Kinerja Guru (mengadakan diskusi

kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)

12. Pemeriksaan daftar hadir guru.

13. Memberikan motivasi ( apersepsi, piagam, motif ) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas

14. Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan, kenaikan

pangkat / jabatan.

15. Pembangunan komitmen (Peran, tugas, kewajiban, dedikasi) terhadap

Peningkatkan kinerja guru

Pedoman wawancara wali murid:

1. Pengetahuan dan persepsi terhadap perannya sebagai wali murid dan pengguna hasil pendidikan

2. Kemajuan peningkatan belajar

3. Laporan kemajuan

4. Partisipasi orang tua dalam penginformasian tentang kemajuan anak 5. Pengetahuan dan persepsi tentang kinerja kepala sekolah.

Hasil wawancara guru

Nama : Naili Hanani. SH.I

Guru mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI) 1. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerjanya

Jawaban : Menurut saya, guru itu selain mengajar, guru juga bertugas mendidik, ada perbedaan yang sangat mendasar mengenai makna mengajar dan mendidik. Terutama saya sebagai guru agama, peran dan tugas saya yang harus menjadi prioritas bagi saya adalah mendidik dibanding mengajar yang hanya mengedapankan aspek kognitif dibanding afektif dan psikomotorik. Banyak hal yang bisa dijelaskan dan tercakup dalam mendidik, seperti menjadi suri tauladan, membina, membimbing, dan termasuk mengajar itu sendiri adalah merupakan bagian dari mendidik.

2. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri)

Jawaban : Atas kinerja yang saya lakukan, saya mendabat imbalan yang sesuai dengan beban pekerjaan saya, lumayan cukuplah untuk makan dan memenuhi kebetuhan saya sehari-hari. Kalau dikatakan aman dan nyaman, dalam kebersamaan kita sesama guru saling memotivasi dan bertukar curhat satu sama lain, seperti yang anda lihat sendiri bagaimana kehidupan di pesantren.

3. Kenyamanan lingkungan di SMP Al-Shighor

Jawaban : Alhamdulillah, sampai saat ini saya masih merasa nyaman mengajar disini, semua pihak disini mengedepankan rasa kekeluargaan. 4. Minat guru sebagai tenaga pendidik

Jawaban : Bisa dikatakan mengajar atau menjadi seorang pendidik itu adalah salah satu pekerjaan yang sulit, kalau tidak ada minat dalam diri kita tujuan mengajar dalam sebuah pendidikan tidak akan terlaksana dengan baik. Maksud saya kalau pun tidak ada minat dalam diri saya, mungkin saya tidak akan mengajar. Saya termotivasi untuk mengajar, terutama pelajaran agama karena saya bisa banyak belajar dengan mengajar, terus terang mengajar bagi saya dapat meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan bagi diri saya secara pribadi.

5. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar, mengelola program belajar-mengajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar-mengajar.

Jawaban : Dalam menyiapkan materi ajar sebelum saya mengajar, dengan

mempertimbangkan kemapuan masing-masing dari siswa, saya

siswa, agar siswa dapat memahami dan mengerti apa yang saya sampaikan dan saya jelaskan.

6. Penggunaan metode pembelajaran

Jawaban : Karena saya mengajar pelajaran agama, maka saya lebih banyak menggunakan metode ceramah, praktek dan demonstrasi, agar siswa dapat memahami dan memperaktekkan ibadah dengan baik. Terkadang saya juga menyisipkan tanya jawab mengenai apa yang sudah saya jelaskan dan dipraktekkan.

7. Kompetensi guru sebagai tenaga kependidikan (administrator)

Jawaban : Saya tidak begitu banyak dan tidak secara langsung terlibat dalam tugas-tugas administratif sekolah.

8. Peran guru sebagai pengajar (demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator)

Jawaban : Sebagai pengajar agama, sudah tentu materi yang saya ajarkan saya demonstrasikan, karena saya sebagai guru berperan sebagai demonstrator. Saya juga dituntut untuk bisa mengelola kelas, menjadi mediator dan fasilitator bagi anak didik.

9. Tugas guru sebagai pendidik ( profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan)

Jawaban : Mengajar, mendidik, dan mencerdaskan siswa merupakan tugas saya yang berprofesi sebagai seorang guru. Nilai-nilai ketauladanan pun saya sampaikan kapada siswa, agar para siswa dapat berprilaku dan berakhlak mulia, dan hubungannya dengan masyarakat secara luas, kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembentukan peradaban masyarakat yang luhur, tentunya dengan mengedepankan aspek budaya-budaya luhur dalam bermasyarakat, salah satunya aspek budaya ke-Islam-an dan ke-Indonesiaan.

10.Tanggung jawab pendidik (membimbing, membentuk kepribadian,

menggali potensi anak didik)

Jawaban : Sebagai guru agama, saya kepada selalu membimbing siswa, tugas saya dalam membimbing mereka agar membentuk mereka berkepribadian Islami, agar kelak mereka dapat menjalani kehidupan mereka dengan mengedepankan nilai-nilai Islami sebagai jalan hidup mereka.

11.Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah

Jawaban : Kepala sekolah sebagai pimpinan dalam organisasi sekolah, memiliki beberapa tugas dan peran utama terutama dalam hal kebijakan, yakni sebagai penentu kebijakan beberapa rumusan yang berkaitan dengan manajemen, kegiatan belajar mengajar, kurikulum, Dsb. Beberapa tugas dan peran juga seperti halnya tugas dan peran guru. Kepala sekolah sebagai pimpinan tidak harus duduk diam di kantor dan hanya mengawasi kinerja-kinerja bawahannya. Namun, kepala sekolah juga harus terlibat dalam kegigatan belajar mengajar.

12.Strategi peningkatan kinerja guru

Jawaban : Upaya-upaya peningkatan kinerja sudah banyak dilakukan, baik itu pembinaan, penerapan disiplin kerja, serta beberapa pengharhaan yang diberikan oleh kepala sekolah. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

pihak yayasan dalam menunjang proses belajar mengajar pun telah diberikan, seperti kendaraan operasional, laptop, Dsb.

13.Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode

mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenangan dan kenyamanan belajar).

Jawaban : Dalam menyiapkan perangkat-perangkat mengajar, beberapa kali kepala sekolah mengecek dan mengarahkan aspek-aspek yang perlu dilaksanakan dalam penyusunan RPP, penyediaan alat-alat pembelajaran, serta beberapa kali mengarahkan para guru mengenai metode dan pendekatan dalam pembelajaran, baik itu dalam situasi formal maupun non formal atau secara persuasif.

14.Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas.

Jawaban : Diasramakannya guru-guru bersama-sama dengan siswa juga adalah salah satu upaya pembinaan disiplin oleh yayasan dan kepala sekolah, dengan demikian kepala sekolah dapat secara langsung menjangkau dan mengontrol bagaimana kinerja para guru.

15.Peningkatkan standar perilaku (kewibawaan, kematangan, dan

kedewasaan).

Jawaban : Terutama saya sebagai guru agama adalah yang paling selalu diajak bicara mengenai hal ini, karena ini merupakan faktor penting dalam meningkatkan sikap-sikap keberagamaan siswa, mengingat siswa/i

diasramakan di ma’had.

16.Penerapan disiplin dan Sanksi Pelanggaran kedisiplinan.

Jawaban : Disiplin memang diterapkan, namun dalam penerapan sanksi saya tidak menemui hal tersebut.

17.Pengendalian dan Pengawasan Kinerja Guru (mengadakan diskusi

kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)

Jawaban : Yang saya katakana tadi, dengan diasramakannya para guru bersama para siswa, ini mempermudah jangkauan untuk pengendalian dan pengawasan kinerja guru, apalagi yang tadi anda sebutkan seperti diskusi kelompok, pembicaraan individual atau yang tadi saya istilahkan dengan persuasif, serta simulasi belajar dalam bentuk micro teaching.

18.Pemeriksaan daftar hadir guru.

Jawaban : Ya, tentu itu juga dilakukan oleh kepala sekolah, dan dibantu oleh guru piket setiap harinya untuk mengontrol guru.

19.Memberikan motivasi (apersepsi, piagam, motif) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas

Jawaban : kepala sekolah tidak sega- segan memberikan pujian kepada guru yang melaksanakan tugas dengan baik, kepala sekolah juga sering memotivasi lewat pembicaraan dalam rapat maupun non formal.

20.Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan, kenaikan

pangkat / jabatan.

Jawaban : Biasanya guru-guru ketika ada libur panjang, beberapa guru berprestasi diberikan studi gratis short course bahasa Inggris di Pare, saya

pun demikian. Beasiswa bagi beberapa guru yang belum menyelesaikan studi S1 pun diberikan.

21.Membangun komitmen (Peran, tugas, kewajiban, dedikasi) guru untuk meningkatkan kinerja.

Jawaban : Komitmen, adalah satu kata yang selalu dipertegas oleh ketua yayasan, kepada beberapa pihak terkait dalam kepengurusan yayasan dan sekolah, beliau menyebutkan bahwa visi dan misi tidak akan dapat dijangkau dengan baik tanpa adanya komitmen satu sama lain, yaitu dengan merangkainya dalam 7 komitmen Al-Shigor

Hasil wawancara guru

Nama : M. Asroruddin

Guru mata pelajaran : IPS

1. Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerjanya

Jawaban : Saya sebagai guru harus memenuhi beberapa tugas guru yaitu : mendidik siswa dengan baik, menjadi suritauladan untuk anak didik, motivator, dan membimbing. Guru juga harus memenuhi kinerja yang berkaitan dengan administrasi, karena saya juga pernah terlibat dalam beberapa pembuatan proposal, panitia penerimaan siswa baru, dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan administrasi sekolah.

2. Faktor-faktor peningkatan kinerja (fisiologis, rasa aman, kasih sayang, kebutuhan akan rasa dihargai, dan aktualisasi diri)

Jawaban : Mengenai kebetuhan Alhamdulillah walaupun tidak seseberapa banyak saya masih merasa terpenuhi. Walaupun saya tinggal di asrama dengan segala kesedarhanaan, tapi justru saya labih banyak menemukan kenyamanan dibanding tinggal di luar asrama, karena untuk saya secara pribadi dapat lebih banyak belajar, apalagi belajar mengenai kebersamaan. Kepala sekolah masih banyak memberikan kepercayaan yang tinggi kepada saya, seperti event-event yang dilaksanakan disekolah, saya selalu dilibatkan dalam posisi yang strategis dalam kepanitiaan, ini adalah satu bentuk penghargaan yang menurut saya tidak bisa dinilai dengan penghargaan uang.

3. Kenyamanan lingkungan di SMP Al-Shighor

Jawaban : yah yang saya rasakan sejauh ini, saya sudah nyaman berada dilingkungan sekolah dan pesantren ini.

4. Minat guru sebagai tenaga pendidik

Jawaban : Menjadi guru adalah sudah menjadi cita-cita saya dari dulu, sehingga profesi ini adalah benar-benar sudah menjadi minat saya. Walaupun latar belakang pendidikan saya bukan dari pendidikan, apa pun pekerjaan saya nanti, saya harus tetap mengajar, karena mengajar merupakan bagian dari jalan hidup saya untuk mengaktualisasikan diri saya.

5. Kompetensi mengajar guru (penguasaan bahan ajar, mengelola program belajar-mengajar, mengelola kelas, penggunaan media, mengelola interaksi belajar-mengajar.

Jawaban : saya pasti menguasai bahan ajar yang akan dipresentasikan, nengelola kelas supaya proses belajar mengajar berjalan dengan lancer, dan saya juga berusaha untuk menyajikan media sebagai alat bantu mengajar.

6. Penggunaan metode pembelajaran

Jawaban : Dalam mengajar, saya menggunakan metode dan pendekatan mengajar yang beragam, seperti tanya jawab, demonstrasi, diskusi, ceramah, games, terkadang saya juga mengajar di luar kelas dengan

outbound.

Jawaban : Saya termasuk yang selalu terlibat dalam tugas-tugas administrasi pendidikan, diantaranya mencatat nilai-nilai ke dalam buku besar.

8. Peran guru sebagai pengajar (demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator)

Jawaban : Saya harus bisa mendemonstrasikan materi yang dipresentasikan, dan harus mengelola kelas dengan baik yah itu tadi agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar.

9. Tugas guru sebagai pendidik ( profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan)

Jawaban : Menurut saya guru bukan sebuah profesi, namun guru (baca: mengajar) adalah sebuah kewajiban bagi setiap manusia yaitu untuk membentuk kehidupan masyarakat yang berwawasan dan meningkatkan intelektualitas masyarakat. Dengan pernyataan saya tadi, secara otomatis ketika ada masalah-masalah seperti masalah dalam daya nalar siswa, putus sekolah, dan masyarakat yang berpendidikan rendah, serta masalah-masalah lain, saya hampir selalu terlibat dalam mengatasi hal-hal tersebut.

10.Tanggung jawab pendidik (membimbing, membentuk kepribadian,

menggali potensi anak didik)

Jawaban : yah jelas saya sebagai pendidik harus bisa membimbing, membentuk kepribadian dan menggali peotensi anak didik karena itu semua merupakan bagian dari tujuan pendidikan

11.Pengetahuan dan persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah

Jawaban : Kepala sekolah menurut saya adalah seperti seorang direktur atau manajer dalam sebuah perusahaan, dimana ia harus mengetahui bagaimana keadaan sekolah, kesejahteraan guru-guru, keadaan murid, isu-isu tentang kependidikan dengan selalu memonitor seluruh KBM dalam sekolah.

12.Strategi peningkatan kinerja guru

Jawaban : menurrut saya kepala sekolah sudah memberikan atau melaksanakan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja para gurunya contohnya saja memotivasi, memberi penghargaan, dan pembinaan-pembinaan juga sudah dilakukan.

13.Pembinaan kinerja guru (menyusun RPP, media/alat pembelajaran, metode

mengajar, kemampuan dalam menilai anak didik, memperbaiki situasi belajar (ketenagan dan kenyamanan belajar).

Jawaban : Saya dalam menyusun RPP secara keseluruhan masih belum begitu menguasai, walaupun arahan-arahan untuk menyusunnya sudah banyak diberikan. Dalam menyiapkan materi ajar, saya tidak selalu mengacu pada RPP, saya langsung mengacu pada buku ajar yang dalam

buku tersebut dijelaskan SK dan KD’nya. Saya juga selalu mendapat

arahan-arahan mengenai metode mengajar, menilai kemampuan anak didik, dan bagaimana meningkatkan kondisi dan situasi belajar.

14.Pembinaan disiplin tenaga kependidikan mencakup pendisiplinan waktu mengajar, disiplin menyelesaikan tugas,

Jawaban : Saya selalu tepat waktu dalam mengajar, karena saya sendiri tinggal dilingkungan sekolah, sehingga saya mendapat pengawasan dan

pembinanan secara langsung mengenai kedisiplinan dari pihak-pihak sekolah di atas saya.

15.Peningkatkan standar perilaku (kewibawaan, kematangan, dan

kedewasaan).

Jawaban : Mengenai perilaku dalam mengajar, baik itu performa atau kewibawaan, saya dan guru-guru lain selalu diberi masukan-masukan mengenai bagaimana perilaku dalam mengajar dengan baik.

16.Penerapan disiplin dan Sanksi Pelanggaran kedisiplinan

Jawaban : Bicara tentang kedisiplinan, kita selalu bersama-sama menerapkan kedisiplinan, kalau pun ada kesalahan atau ketidakdisiplinan diantara kita, tidak ada sangsi, akan tetapi hanya bentuk teguran saja.

17.Pengendalian dan Pengawasan Kinerja Guru (mengadakan diskusi

kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran)

Jawaban : Kira-kira tiga kali dalam satu bulan, guru-guru selalu dikumpulkan dan duduk bersama membicarakan perihal sekolah dan sistem belajar mengajar. Mengenai kunjungan ke kelas, setiap pagi kepala sekolah selalu keliling mengontrol kegiatan belajar mengajar. Dalam menanyakan akan tugas dan pekerjaan guru, pembicaraan secara langsung

face to face pun dilakukan oleh kepala sekolah. Simulasi pembelajaran dalam bentuk program micro teaching yang diadakan satu kali dalam dua minggu.

18.Pemeriksaan daftar hadir guru.

Jawaban : Yang saya tahu kepala sekolah memeriksa daftar hadir guru kira-kira satu kali dalam satu minggu.

19.Memberikan motivasi (apresiasi, piagam, motif) terhadap tenaga pengajar dalam melakukan tugas

Jawaban : kepala sekolah selalu memberikan motivasi – motivasi dalam bekerja, memberikan pujian pada guru yang kinerjanya dapat dikatakan memuaskan.

20.Penghargaan mencakup pemberian reward, beasiswa pendidikan, kenaikan

Dokumen terkait