• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran-Saran

1. Agar Peraturan Walikota Nomor 11 Tahun 2011 tentang pelaksanaan sistem dan prosedur pemungutan BPHTB Kota Tanjung Balai disesuaikan dengan PP 91 Tahun 2009 dan Perda Nomor 2 Tahun 2011 yaitu pemungutan BPHTB dengan

sistem Self Assessment.

2. Agar terdapat kepastian hukum sesuaisystem self assessmenmaka PPAT/Notaris seharusnya dapat menandatangani akta jual beli segera setelah meyakinkan bahwa BPHTB terutang telah dibayar. Bila mana terdapat kurang bayar BPHTB maka pihak DPPKA dapat melakukan penelitian pajak untuk menetapkan besarnya BPHTB yang seharusnya dibayar bagi wajib pajak dan untuk selanjutnya ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar. 3. Mengingat pengelolaan BPHTB sudah dilakukan oleh pemerintah pusat

khususnya Direktorat Jenderal Pajak sangat diperlukan transfer data dari lembaga ini kepada lembaga pelaksanaan baru karena Database merupakan acuan dasar untuk memperbaharui Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) oleh Wajib Pajak, sebaiknya diperbaharui dua tahun sekali, Petugas pajak diharapkan dapat mengurangin tingkat kesulitan dan membantu Wajib pajak dengan ketersediaan sumberdaya manusia daerah yang menanganin perpajakan.Keahlian penilaian

(apraisal) perlu diperkuat pada pegawai DPPKA untuk bisa menjalankan tugasnya sesuai SOP untuk meningkatkan pembaharuan NJOP sebagai Nilai Transaksi.

Agar pemerintah daerah dalam menerapkan NJOPTKP setinggi-tingginya Rp. 60 juta, atau bisa juga dengan menetapkan NPOPTKP per klaster sesuai dengan kesamaan karaktristiknya masing-masing daerah. Pemerintah daerah juga harus melakukan evaluasi terhadap alokasi belanja dalam APBD agar proporsi belanja modal (infrastrukturnya) terus mengalami kenaikan. Dengan harapan bahwa pengembangan infrastruktur akan meningkatkan nilai dan bangunan di daerah Kota Tanjung Balai.

DAFTAR PUSTAKA

Buku-Buku :

Abdulrahman, Soejono H.Metode Penelitian Hukum,Jakarta: Bina Cipta, 2003. Adi, Rianto,Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta: Granit, 1986.

Ali, Chaidir,Hukum Pajak Elementer, Bandung: Eresco, 1993.

Ali, Achmad, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis),

Jakarta: Gunung Agung, 2002

________________,DjohariSantoso,HukumPerjanjianIndonesia

Yogyakarta:Universitas Islam indonesia.

Ansari, Tunggul,Pengantar Hukum Pajak, Malang: Bayu Media Publishing, 2006. Ashofa, Burhan,Metode Penelitian Hukum,Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Brotodiharjo, R. Santoso,Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Bandung: PT. Eresco, 1995. Habib, Adjie, Meneropong Khazana Notaris dan PPAT Indonesia, Bandung: PT.

Citra Aditya, 2009.

_____________, Telaah Ulang: Kewenangan PPAT Untuk Membuat Akta, Bukan Mengisi Blanko Formulir Akta, Renvoi, Jurnal Nomor 3,44, IV, Januari 2007 Hadi, Sutrisno,Metodologi Research, Yogyakarta: Andi Offset, 1989.

Ismawan, Indra, Memahami Reformasi Perpajakan, Jakarta: Media Kompurindo, 2001.

Ida Zuraida, Penagihan Pajak-Pajak Pusat dan Pajak daerah.Bogor: Ghalia Indonesia,2011.

Kelsen, Hans, Teori Hukum Murni (Dasar-Dasar llmu Hukum Normatif, Sebagai llmu Hukum Empirik, Diterjemahkan Oleh Sumardi, Yogyakarta: Rindipress, 1993.

Lubis, M. Solly,Filsafat Ilmu dan Penelitian, Bandung: Mandar Maju, 1994. LumbanTobing, GHS, Peraturan Jabatan Notaris, Jakarta: Erlangga, 1992.

Muhammad, Abdul Kadir,Hukum Perikatan, Alumni, Bandung, 1986.

____________,Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004. Mardiasmo,Perpajakan, Yogyakarta: Andi Offset, 2005.

Melinda, Yogia S.,Capita Selecta Perpajakan di Indonesia, Bandung: Armico, 1982. Meliala, Qiram Syamsuddin,Pokok-Pokok Hukum Perjanjian, Yogyakarta: Penerbit

Liberty, 1985.

Moloeng, Lexy J., Metodologi Penelitian Kwalitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993.

Parangin-Angin, Effendi, Hukum Agraria Indonesia Suatu Telaah Dari Pandangan Praktisi Hukum,Jakarta: Rajawali Press, 1986.

R. Subekti,Aneka Perjanjian, Cet,10, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1995.

_____________,Pokok-Pokok Hukum Perdata, Cet.XXXI, Jakarta: Intermasa, 2003. Remi Syahdeni, Sutan, Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan Yang Seimbang Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia, Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1993.

Ridwan,Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Yogyakarta: Bina Cipta, 2004.

Santoso, Djohari dan AH, Achmad, Hukum Perjanjian Indonesia, Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989.

Sumitro, Ronny Hanitijo, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1990.

Sidharta, B.Arief, Refleksi Tentang Hukum, Pengertian-Pengertian Dasar Tentang Hukum Dalam Teori Hukum, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2011.

Soemitro, Rochmat,Pajak dan Pembangunan, Bandung: Eresco, 1994. _______________,Pengantar Singkat Hukum Pajak, Bandung: Eresco, 1992. Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press, 1982.

_______________, dan Sri Mamuji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995.

Suandi, Erly,Hukum Pajak,Jakarta: Salemba, 2002.

Siahaan, P. Marihot, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2003.

Syafril, Notaris/PPAT Kota Tanjung Balai, Wawancara tanggal 20 Juli 2013 dan tanggal 13 September 2013.

Tjokroamidjojo, Bintoro, Teori dan Strategi Pembangunan Nasional, Jakarta: CV. Haji Mas Agung, 1998.

Waluyo dan Wirawan. B. Ilyas, Perpajakan Indonesia, Buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2002.

Widjaya, Gunawan, Kartini Muljadi,Jual Beli Seri Hukum Perikatan, Ed.I, Cet.2, PT Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

——————————, Lisensi atau Waralaba, Raja Grafindo Persda, Jakarta, 2004.

Wuisman, JJJ.M, Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Azas-azas, Penyunting M.Hisyam, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996.

Yudara, N.G, Kedudukan Akta PPAT Sebagai Alat Bukti Tertulis yang Otentik, Makalah, Jakarta, 8 Juni 2001.

Zuraida, Ida, Penagihan Pajak, Pajak Pusat dan Pajak Daerah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Peraturan-Peraturan :

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pembentukan Peraturan

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan.

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris.

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1994 Tentang Pembayaran Pajak Penghasilan dari Peralihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan.

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1996 Tentang Perubahan atas Peraturan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30 Tahun 2005

Keputusan Menteri Keuangan Tentang Penunjukan Tempat dan Tata Cara Pembayaran Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. Kepmen Keuangan No.517/KMK.04/2000, Pasal 4 ayat (1).

Surat Menteri Keuangan Nomor S-632/MK.07/2010, tanggal 30 November 2010 tentang Percepatan Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517/2000

Internet:

http;//www.Sumaterautara.go.id/index.php/bphtb.html. http;//www.Sumaterautara.go.id/index.php/bphtb.html