• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. pH Silase

5.2. Saran

30 V. PENUTUP

31 DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R. Z. 2009. Cemaran Kapang Pada Pakan dan Pengendaliannya. Jurnal Litbang Pertanian. 28(1): 15-22.

Allaily, N., Ramli, dan R. Ridwan. 2011. Kualitas Silase Ransum Komplit Berbahan Baku Pakan Lokal. Jurnal Agripet, 11(2): 35-40.

Alvianto, A., Muhtarudin dan Erwanto. 2015. Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Sumber Karbohidrat pada Silase Limbah Sayuran Terhadap Kualitas Fisik dan Tingkat Palabilitas Silase. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu.

3(4): 196-200.

Anjalani, R., L. Silitonga dan M.H. Astuti. 2017. Kualitas Silase Rumput Gajah yang Diberi Tepung Umbi Talas Sebagai Aditif Silase. Jurnal Ilmu Hewani Tropika. 6(1): 29-33.

Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Tebu Indonesia. No: 05100.2109. BPS – Statistics Indonesia. Jakarta. 86 Hal.

Banu, M., H. Supratman dan Y. H. Astuti. 2019. Pengaruh Berbagai Bahan Aditif Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Silase Jerami Jagung (Zea mays.L).

Jurnal Ilmu Ternak. 19(2): 90-96.

Barokah, Y., A, Ali, dan E, Erwan. 2017. Nutrisi Silase Pelepah Kelapa Sawit yang Ditambah Biomassa Indigofera (Indigofera zollingeriana). Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 20(2): 59-68.

Christiyanto, M. dan A. Subrata. 2005. Perlakuan Fisik dan Biologis pada Limbah Industri Pertanian terhadap Komposisi Serat. Laporan Kegiatan. Pusat Studi Agribisnis dan Agroindustri. Universitas Diponegoro. Semarang.

Daud, M., M.A. Yaman, dan Zulfan. 2014. Kualitas Fisik dan Kimia Pakan Berbahan Dasar Kangkung (Ipomoea aquatica) Fermentasi Probiotik dalam Ransum Itik Pedaging. Prosiding. Seminar Nasional Bioresource untuk Pembangunan Ekonomi Hijau, IPB International Convention Center, Bogor: 87-97.

Dhalika, T., A. Budiman dan A. R. Tarmidi. 2021. Pengaruh Penambahan Molases pada Proses Ensilase Terhadap Kualitas Silase Jerami Ubi Jalar (Ipomoea batatas). Jurnal Ilmu Ternak. 21(1):33-39

Despal, I.G. Permanam S.N. Safarina dan A.J. Tatra. 2011. Penggunaan Berbagai Sumber Karbohidrat Terlarut Air untuk Meningkatkan Kualitas Silase Daun Rami. Media Peternakan. 34(1): 67-79.

Direktorat Pakan Ternak. 2011. Pedoman Umum Pengembangan Lumbung Pakan Ruminansia. Direktorat Jendral Peternakan dan esehatan Hewan. Jakarta.

Hal 32.

32 Eko, D. 2012. Pengaruh Penambahan Urea Terhadap Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Padatan Lumpur Organik Unit Gas Bio. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.

Halim A. 2018. Pengaruh Lama Pemeraman Terhadap Kandungan Nutrisi Silase Jerami Jagung yang Ditambah Daun Lantoro (Leucena leocephala), Tetes (Molases) dan Lactobacillus. Publikasi Ilmiah. Program Studi Peternakan Universitas Mataram. Mataram.

Harmayani, R., N. A. Fajri, dan N. M. A. Kartika. 2021. Komposisi Kimia Limbah Ampas Tebu Sebagai Pakan Ruminansia. Jurnal Agribisnis dan Peternakan. 1(2): 35-40.

Harahap, A. E. 2017. Kualitas Bakteri Asam Laktat Isolasi Jerami Padi dengan penambahan berbagai Level Molases. Jurnal Peternakan. 14(1): 25-30.

Hassen, A., N. F. N. G. Rethman, W. A. Van Niekerk and T. J. Tjelele. 2007.

Influence of Season/year and Species on Chemical Composition and In-vitro Digestibility of Five Indigofera Accessions. Journal Animal Feed Science Technology. 136(3-4): 312-322.

Haustein, S. 2003. Evaluating Silase Quality. http://wwwl.agic.gov.ab.ca. Diakses pada 1 April 2022 Pukul 15:13 Wib.

Herdiawan, I. dan R. Krisnan. 2014. Produktivitas dan pemanfaatan tanaman leguminosa pohon Indigofera zollingeriana pada lahan kering. Wartazoa.

24(2): 75-82.

Herlinae. 2015. Karakteristik Fisik Silase Campuran Daun Ubi Kayu dan Rumput Kumpai. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 4(2): 80-83.

Herlinae, Yasmima, Rumiasih. 2015. Pengaruh aditif EM4 dan gula merah terhadap karakteristik silase rumput gajah (Pennisetum purpureum). Jurnal Ilmu Hewani Tropika. 4(1): 27-30.

Hidayati, A.S., D. S. Nur., S. Kurniawan., N. W. Restu., dan B. Ismuyanto. 2016.

Potensi Ampas Tebu sebagai Alternatif Bahan Baku Pembuatan Karbon Aktif. Jurnal Natural B. 3(4): 312-217.

Indah, A.S. 2016. Kandungan Protein kasar dan Serat Kasar Silase Pakan Lengkap Berbahan Utama Batang Pisang (Musa paradisiaca) dengan Lama Inkubasi yang Berbeda. Skripsi. Program Ilmu Peternakan Universitas Hasanuddin. Makasar.

Indraningsih dan Sumiarsih. 1992. Pembudidayaan Tebu Didalam Sawah dan Tegalan. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 112.

Jayusmar. 2000. Pengaruh Suhu dan Tekanan Pengempaan terhadap Sifatb Fisik Wafer Ransum Komplit dari Limbah Pertanian Sumber Serat dan Leguminosa untuk Ternak Ruminansia. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

33 Jayusmar, E. Trisyulianti dan J. Jachja. 2001. Pengaruh suhu dan tekanan pengempaan terhadap sifat fisik wafer ransum dari limbah pertanian sumber serat dan leguminosa untuk ternak ruminansia. Media Peternakan.24(3): 76-80.

Kamil, K., A.D. Latifuddin dan A. Budiman. 2004. Pertambahan Bobot Badan, Konsumsi Bahan Kering dan Efisiensi Penggunaan Pakan pada Domba yang Diberi Pakan Pellet Komposisi Ampas. Jurnal Ilmu Ternak. 4(2): 62-68.

Khan, I.A., and A. Khatri. 2006. Plant Regeneration Via Organogenesis or Somatic Embryogenesis in Sugarcane: Histological Studies. Pak. J. Bot.

38: 631-636.

Kartadisastra, H. R. 1997. Penyediaan dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia. Cetakan kesatu. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Hal 74-75.

Kojo, RM., Rustandi, Y.R.L. Tulung, dan S.S. Malalantang. 2015. Pengaruh Penambahan Dedak Padi dan Tepung Jagung terhadap Kualitas Fisik Silase Rumput Gajah (Pennisentrum purpureum cv). Jurnal zootec.35(1):21-29.

Korison. 2009. Pengaruh Tingkat Penggunaan Ampas Tebu (Bagasse) Fermentasi dalam Ransum Domba Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian.

Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Kung, L. And R. Shaver. 2001. Interpretation and Use of Silage Fermentation Analysis Reports. J. Focus on Forage. 13(3): 18-21.

Kurniawan. W, Teguh Wahyono, Natsir Sandiah, Hamdan Has, La Ode Nafiu, Astriana Napirah. 2019. Evaluasi Kualitas dan Karakteristik Fermentasi Silase Kombinasi Sorgum Stay green (Sorgum bicolor L. Moench) – Indigofera zolingeriana dengan Perbedaan Komposisi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 6(1): 62-69.

Kushartono, B. dan Iriani, N. 2005. Silase Tanaman Jagung sebagai Pengembangan Sumber Pakan Ternak. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian. Balai Penelitian Ternak. Bogor: Hal. 3-5.

Kusmiati, R, Tamat, Swasono, J. Eddy dan I. Ria. 2007. Produksi Glukan dari dua Galur Agrobacterium sp. Pada Media Mengandung Kombinasi Molases dan Urasil. Biodiversitas. 8(1): 123-129.

Kusuma, K.J. 2009. Pengaruh Penggunaan Ampas Tebu (Bagasse) Fermentasi dalam Ransum terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik pada Domba Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Macaulay, A. 2004. Evaluating Silage Quality.

http://www1.agric.gou.ab.ac/d.hmtl. Diakses pada tanggal 31 Maret 2022 Pukul 15:05 Wib.

34

Macaulay, A. 2004. Evaluating Silage Quality.

http:www1.agric.gou.ab.ac/deparment/deptdoc.nsf/all/for4009.html.

Diakses pada tanggal 1 April 2022 Pukul 23:32 Wib.

Manyamu, G.J.S. I. Sibanda. C. Chakoma. C. Mutisi. And P. Ndiweni, 2003. The Intake and Palability of Four Different Types of Napier Grass (Pennisetum purpureum) Silage Fed to Sheep. Asian Australasian Journal of Animal Sciences.16(6): 823-829.

McDonald, P., A. R. Henderson, and S. J. E. Heron. 1991. The Biochemistry of Silase. Second Edition, Marlow: Chalcombe. Pp 340.

McDonald, P., A. R. Henderson, and S. J. E. Heron. 1999. The Biochemistry of Silage. Britain : Chalcombe Publication. Pp 340.

McDonald, P., Edward, R. A. and Greenhalg, J. F. D. 2002. Animal Nutrition 6th Ed. Prentice Hall. Gospost. Landon. Pp 42-154.

Mucra, D.A dan A.E. Harahap. 2017. Pengetahuan Bahan Pakan dan Formulasi Ransum. Aswaja Pressindo. Yogyakarta. Hal 132.

Mugiawati, R.E. 2013. Kadar Air dan pH Silase Rumput Gajah pada Hari ke-21 dengan Penambahan Jenis Aditif dan Bakteri Asam Laktat. Jurnal Ternak Ilmiah. 1(1): 201-207.

Murni, R., S. Akmal, dan B. L. Ginting. 2008. Buku ajar teknologi pemanfaatan limbah untuk pakan. Universitas Jambi, Jambi.

Muwakhid, B., Soebarinoto., O, Sofjan, A, Am. 2007. Pengaruh Penggunaan Inokulum Bakteri Asam Laktat terhadap Kualitas Silase Limbah Sayuran Pasar Sebagai Bahan Pakan. Jurnal Indonesia Trop Anim Agric. 32: 159-166.

Noviagama, V. R. 2002. Penggunaan tepung geblek sebagai bahan perekat alternatif dalam pembuatan wafer ransum komplit. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nurul, A., M, Junus dan M. Nasich. 2012. Pengaruh Penambahan Molases Terhadap Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar Padatan Lumpur Organik Unit Gas Bio. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Malang.

Okano, K., y. Iida, M. Samsuri, B. Prasetya, T. Usagawa, and T. Watanabe, 2006.

Comparisson of In Vitro Digestibility and Achemical Composition among Sugarcane Baggase Treated by Four White Rot Funi. Animal Science Journal. 77(1): 308-3013.

Ondho, Y. S. 2020. Manfaat Indigofera sp dibidang Reproduksi Ternak. UNDIP Press. Semarang. 62 hal.

35 Pangestu, E. 2003. Evaluasi Potensi Nutrisi Fraksi Pucuk Tebu pada Ternak

Ruminansia. Media Peternakan. 5: 65-70.

Perez, R. 1983. Molasses. Tropical Feeds and Feeding Systems. Pp 1-7.

Prayitno, A. H., D. Pantaya., dan B. Prasetyo. 2020. Penerapan Teknologi Silase di Masa Pandemi Covid-19 dan Musim Kemarau di Kelompok Ternak Limusin Jagir Jember. Pengabdian Masyarakat: Polije Proceedings Series, Hal 10-15.

Putra, A.H., P. Anwar., dan Jiyanto. 2021. Kualitas Fisik Silase Daun Kelapa Sawit dengan Penambahan Bahan Aditif Ektrak Cairan Asam Laktat.

Jurnal Green Swarnadwipa. 10(3): 351-362.

Ratnakomala, S., Ridwan, R., Kartina, G., dan Widyastuti, Y. 2006. Pengaruh Inokulum Lactobacillus plantarum 1A-2 dan 1B-L terhadap kualitas Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpureum). Jurnal Biodiversitas.7.(2):131-134.

Regan, C.S. 1997. Forage Concervation in The/Wet Dry Tropics for Small Landholder Farmer. Thesis. Faculty of Science, Nothern Territory University. Autralia. Pp 1-131.

Ridla, M., R. Nahrowi, L. Abdullah dan T. Toharmat. 2007. Milk yield quality and safety of dairy cattle fed silage composed of organic components of garbage. J. Ferment. Bioeng. 77: 572-574.

Sadahiro, O. O. Masaharu, P. Pimpaporn, N. Sunee, K. Damrussiri and H.

Supanit. 2004. Effect of a Commercial in Oculant the Fermentation Quality of ABP Silage in Thailand. Japan Agricultural Research Quarterly. 38(2):125-128.

Sandi, S., E.B. Laconi., A. Sudarman., K.G. Wiryawan dan D. Mangundjaja.

2010. Kualitas Nutrisi Silase Berbahan Baku Singkong yang diberi Enzim Cairan Rumen Sapi dan Leuconotoc mesenteroides. Media Peternakan.

3(1): 25-30.

Saun, R. J. V., and A. J. Heinrich. 2008. Trouble Shooting silage problem. In Proceedings of the Mid-Atlantic Conference: Pensylvania, 26 May 2008.

Penn State Collage. Pp 2-10.

Schroeder JW. 2004. Silage Fermentation and Preservation. Extension Dairy Specialist. AS-1254. www.ext.nodak.edu/extpubs/ansci/dairy/as1254.htm.

Diakses pada tanggal 28 Maret 2022 Pukul 23:32 Wib.

Simanihuruk, K., J. Sianipar., L.P. Batubara., A. Tarigan., R. Hutasoit., M.

Hutauruk., Supriyatna., M. Situmorang dan Taryono. 2007. Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit sebagai Pakan Basal Kambing Kacang Fase Pertumbuhan. Laporan Akhir Kegiatan Penelitian. Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih. Sumatera Utara.

36 Siregar, M. E. 1996. Pengawetan Pakan Ternak. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal

48.

Soekanto, L., P., Subur. M., Soegoro. U., Riastianto. Muridan, Soedjadi, R., Soewondo. M., Toha. Soediyo, S., Purwo. Musringan, M., Sahar. dan Astuti, 1980. Laporan Proyek Konservasi Hijauan Makanan Ternak Jawa Tengah. Direktorat Bina Produksi, Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian dan Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Solihin., Muhtarudin., Sutrisna. 2015. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Air Kualitas Fisik dan Sebaran Jamur Wafer Limbah Sayuran dan Umbi-Umbian. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(2): 48-54.

Sudarmadji, S. 1997. Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan Pertanian.

Liberty. Yogyakarta. Hal 160.

Sumarsih, S., C. I. Sutrisno., B. Sulistiyanto. 2009. Kajian Penambahan Tetes sebagai Aditif terhadap Kualitas Organoleptik dan Nutrisi Silase Kulit Pisang. Seminat Nasional Kebangkitan Peternakan. Semarang.

Suwitary, N. K. E.. L. Suariani., dan N. M. Yusiastari. 2018. Kualitas Silase Komplit Berbasis Limbah Kulit Jagung Manis dengan Berbagai Tingkat Penggunaan Starbio. Jurnal. Lingkungan dan Pembangunan,Universitas Sumatera Utara. Medan. 2(1): 1-7.

Tarigan, A., S dan P. Ginting. 2011. Pengaruh Taraf Pemberian Indigofera Sp.

Terhadap Konsumsi dan Kecernaan Pakan serta Pertambahan Bobot Hidup Kambing yang Diberi Rumput Brachiaria ruziziensis. Jurnal Ilmu Ternak Veteriner. 16(1): 25-32.

Thalib, A., J. Bestari, Y. Widiawati, H. Hamid dan D. Suherman. 2000. Pengaruh Perlakuan Silase Jerami Padi dengan Mikroba Rumen Kerbau terhadap Daya Cerna dan Ekosistem Rumen Sapi. Journal Indonesia Tropical and Veteriner. 5: 276-281.

Umiyasih, U. dan E. Wina. 2008. Pengolahan dan Nilai Nutrisi Limbah Tanaman Jagung sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. 18(3): 127-136.

Utomo, R. 1999. Teknologi Pakan Hijauan. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal 95.

Utomo, R. 2015. Konservasi Hijauan Pakan dan Peningkatan Kualitas Bahan Pakan Berserat Tinggi. Cetakan ke-1. Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

Winarno, F.G. 1995. Enzim Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 116.

37 Wirihadinata., 2010. Pengaruh Penggunaan Fermented Mother Liquor dalam Urea Molases Blok terhadap Kecernaan Nutrien Ransum Sapi Peternakan Friesian Holstein Dara. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Yudith, T. A., 2010. Pemanfaatan Pelepah Sawit dan Hasil Ikutan Industri Kelapa Sawit terhadap Pertumbuhan Sapi Peranakan Simental Fase Pertumbuhan.

Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Yuliani, F. dan F. Nugraheni. 2009. Pembuatan Pupuk Organik (Kompos) dari Arang Ampas Tebu dan Limbah Ternak. Tesis. Universitas Muria. Kudus.

Zakariah, M. A., R. Utomo., dan Z. Bacruddin. 2015. Pengaruh Inokulum Campuran Lactobacillus plantarum dan Saccharomyces cerevisiae terhadap Kualitas Organoleptik, Fisik, dan Kimia Silase Kulit Buah Kakao. Buletin Peternakan. 39(1): 1-8.

38 LAMPIRAN

Lampiran 1. Persentase Penambahan Air dan Molases 1. Persentase penambahan air

Bahan Kering sampel 42,35%

Berarti dalam 1 kg silase = 423,5 gr BK Sampel 100%

Kadar air = jumlah sampel – kadar bahan kering

= 100% - Kadar bahan kering

= 100% - 42,35%

= 57,65%

Kadar Air yang diinginkan dalam fermentasi = 70%

Persentase air yang ditambahkan adalah 70% - 57,65% =12,35%

Jadi 423,5 x 57,65% = 52,3 ml + 10% = 57,53 ml

Jadi jumlah air yang dibutuhkan adalah 57,53 ml untuk 1 kg bahan

2. Molases

Perlakuan B0 Molases 5% BK = 5% x 423,5 gr = 21,175 gr Perlakuan B1 Molases 10% BK = 10% x 423,5 gr = 42,35 gr

39 Lampiran 2. Data dan Analisis Aroma Silase Ransum Komplit Berbasis Ampas

tebu, Indigofera dan Molases dengan Komposisi yang Berbeda.

Deskripsi Data Penelitian

Faktor A Ulangan Faktor B Jumlah Rataan STDEV

B0 B1

1 3,27 3,35

A1 2 3,23 3,28

3 3,17 3,31

Total 9,67 9,94 19,61

Rataan 3,22 3,31 3,27

STDEV 0,04 0,03 0,00621

1 3,4 3,35

A2 2 3,92 3,35

3 3,09 3,23

Total 10,41 9,93 20,34

Rataan 3,47 3,31 3,39

STDEV 0,34 0,06 0,14294

1 2,97 3,07

A3 2 2,98 2,95

3 2,94 2,93

Total 8,89 8,95 17,84

Rataan 2,96 2,98 2,97

STDEV 0,02 0,06 0,02241

Total 28,97 28,82 57,79

Rataan 3,22 3,20 3,21

STDEV 0,15 0,01

FK = = 3339,6841 = 185,538006 18

JKT = - FK = (3,272 + 3,352 + ...+ 2,932) - 185,538006

= 186,5213 - 185,538006 = 0,98329444

JKP = =

-

185,538006

= 0,60202778

JKA = =

-

185,538006

40

= 0,55087778

JKB = =

-

185,538006 = 0,00125 JKAB = 0,60202778 – 0,55087778 – 0,00125 = 0,0499

JKG = 0,98329444 – 0,60202778 = 0,381267 KTA = 0,55087778 = 0,275439

2

KTB = 0,00125 = 0,00125 1

KTAB = 0,0499 = 0,02495 2

KTG = 0,381267 = 0,03177222 12

KTP = 0,60202778 = 0,10033796 6

F hit A = 0,275439 = 8,669172 0,03177222

F hit B = 0,00125 = 0,039342 0,03177222

F hit AB = 0,02495 = 0,785277 0,03177222 Tabel Analisis Ragam

SK Db JK KT F Hitung F 5% F 1% Notasi

A 2 0,5509 0,2754 8,669172 3,88 6,93 **

B 1 0,0013 0,0013 0,039342 4,75 9,33 Ns

AB 2 0,0499 0,0250 0,785277 3,88 6,93 Ns

Galat 12 0,3813 0,0318 - - -

Total 17 0,9833 - - - -

Keterangan : * = berbeda nyata; ** = berbeda sangat nyata; ns = nonsignifikan

Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) Standar Error

SE A = √KT r

=

,

= 0,07

41 Jarak Nyata Terkecil

P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%

2 3,08 0,22 4,32 0,31

3 3,23 0,24 4,55 0,33

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar A

Perlakuan A3 A1 A2

Rataan 2,97 3,27 3,39

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

A3-A1 0,3 0,22 0,31 *

A3-A2 0,42 0,24 0,33 **

A1-A2 0,12 0,22 0,31 Ns

Superskrip

A3 A1 A2

2,97a 3,27b 3,39b

42 Lampiran 3. Data dan Analisis Warna Silase Ransum Komplit Berbasis Ampas

tebu, Indigofera dan Molases dengan Komposisi yang Berbeda.

Faktor A Ulangan Faktor B Jumlah Rataan STDEV

B0 B1

1 3,52 3,39

A1 2 3,44 3,54

3 3,42 3,55

Total 10,38 10,48 20,86

Rataan 3,46 3,49 3,48

STDEV 0,04 0,07 0,01499

1 3,32 2,97

A2 2 3,34 2,88

3 3,1 2,81

Total 9,76 8,66 18,42

Rataan 3,25 2,89 3,07

STDEV 0,11 0,07 0,02162

1 3,07 2,78

A3 2 3,04 2,73

3 2,99 2,72

Total 9,1 8,23 17,33

Rataan 3,03 2,74 2,89

STDEV 0,03 0,03 0,00338

Total 29,24 27,37 56,61

Rataan 3,25 3,04 3,15

STDEV 0,03 0,02

FK = = 3204,69 = 178,038 18

JKT = - FK = (3,522 + 3,392 + ...+ 2,722) – 178,038

= 179,532 – 178,038 = 1,49385

JKP = =

-

178,038

= 1,418852 JKA =

=

178,038

43

= 1,08903

JKB = =

178,038 = 0,19427 JKAB = JKP – JKA - JKB

=1,418852 - 1,08903 - 0,19427 = 0,13521 JKG = JKT - JKP

= 1,49385 - 1,418852 = 0,07533 KTA = JKA

db A

= 1,08903 = 0,54452 2

KTB = JKB db B

= 0,19427 = 0,19427 1

KTAB = JKAB dbAB

= 0,13521 = 0,06761 2

KTG = JKG db G

= 0,07533 = 0,00628 12

KTP = JKP a.b

= 1,41852= 0,23642 6

F hit A = KTA KTG

= 0,54452 = 86,7372 0,00628

F hit B = KTB KTG

= 0,19427 = 30,946 0,00628

F hit AB = KTAB KTG

= 0,06761 = 10,769 0,00628

44 Tabel Analisis Sidik Ragam Warna

SK Db JK KT F

Hitung F 5% F 1% Notasi

A 2 1,08903 0,54452 86,7372 3,88 6,93 **

B 1 0,19427 0,19427 30,946 4,75 9,33 **

AB 2 0,13521 0,06761 10,769 3,88 6,93 **

Galat 12 0,07533 0,00628 - - -

Total 17 1,49385 - - - -

Keterangan : * = berbeda nyata; ** = berbeda sangat nyata; ns = nonsignifikan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)

Standar Error

SE A = √KT r

=

,

= 0,032 Jarak Nyata Terkecil

P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%

2 3,08 0,09 4,32 0,13

3 3,23 0,10 4,55 0,14

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar A

Perlakuan A3 A2 A1

Rataan 2,89 3,07 3,48

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

A3-A2 0,18 0,09 0,13 **

A3-A1 0,59 0,10 0,14 **

A2-A1 0,41 0,09 0,13 **

Superskrip

A3 A1 A2

2,89a 3,07b 3,48c

45 SE B = √KT r

=

,

= 0,026 Jarak Nyata Terkecil

P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%

2 3,08 0,08 4,32 0,11

3 3,23 0,09 4,55 0,12

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar

Perlakuan B1 B0

Rataan 3,04 3,25

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

B1-B0 0,21 0,08 0,11 **

Superskrip

B1 B0

3,04a 3,25b

SE AB = √KT

r

=

,

= 0,045 Jarak Nyata Terkecil

P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%

2 3,08 0,14 4,32 0,20

3 3,23 0,15 4,55 0,21

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar A1

Perlakuan A1B0 A1B1

Rataan 3,46 3,49

46 Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

A1B0-A1B1 0,03 0,14 0,20 Ns

Superskrip

A1B0 A1B1

3,46a 3,49a

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar A2

Perlakuan A2B1 A2B0

Rataan 2,89 3,25

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

A2B1-A2B0 0,36 0,14 0,20 **

Superskrip

A2B1 A2B0

2,89a 3,25b

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar A3

Perlakuan A3B1 A3B0

Rataan 2,74 3,03

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

A3B1-A3B0 0,29 0,14 0,20 **

Superskrip

A3B1 A3B0

2,74a 3,03b

47 Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar B0

Perlakuan B0A3 B0A2 B0A1

Rataan 3,03 3,25 3,46

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

B0A3-B0A2 0,22 0,14 0,20 *

B0A3-B0A1 0,43 0,15 0,21 **

B0A2-B0A1 0,21 0,14 0,20 *

Superskrip

B0A3 B0A2 B0A1

3,03a 3,25b 3,46c

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar

Perlakuan B1A3 B1A2 B1A1

Rataan 2,74 2,89 3,49

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

B1A3-B1A2 0,15 0,14 0,20 *

B1A3-B1A1 0,75 0,15 0,21 **

B1A2-B1A1 0,6 0,14 0,20 Ns

Superskrip

B1A3 B1A2 B1A1

2,74a 2,89b 3,49b

48 Lampiran 4. Data dan Analisis Tekstur Silase Ransum Komplit Berbasis Ampas

tebu, Indigofera dan Molases dengan Komposisi yang Berbeda.

Faktor A Ulangan Faktor B Jumlah Rataan STDEV

B0 B1

1 3,69 3,59

A1 2 3,54 3,45

3 3,45 3,6

Total 10,68 10,64 21,32

Rataan 3,56 3,55 3,55

STDEV 0,10 0,07 0,01526

1 3,53 3,36

A2 2 3,58 3,37

3 3,62 3,31

Total 10,73 10,04 20,77

Rataan 3,58 3,35 3,46

STDEV 0,04 0,03 0,00529

1 3,37 3,27

A3 2 3,44 3,24

3 3,41 3,32

Total 10,22 9,83 20,05

Rataan 3,41 3,28 3,34

STDEV 0,03 0,03 0,00216

Total 31,63 30,51 62,14

Rataan 3,51 3,39 3,45

STDEV 0,03 0,02

FK = = 3861,38 = 214,521 18

JKT = - FK = (3,692 + 3,592 + ...+ 3,322) – 214,521

= 214,817 – 214,521 = 0,29551

JKP = =

214,521

= 0,24018

JKA = =

214,521

49

= 0,13521

JKB = =

214,521 = 0,06969 JKAB = JKP – JKA - JKB

=0,24018 – 0,13521 - 0,06969 = 0,03528 JKG = JKT - JKP

= 0,29551 - 0,24018 = 0,05533 KTA = JKA

db A

= 0,13521 = 0,06761 2

KTB = JKB db B

= 0,06969 = 0,06969 1

KTAB = JKAB dbAB

= 0,05533 = 0,0176389 2

KTG = JKG db G

= 0,05533 = 0,0046111 12

KTP = JKP a.b

= 0,24018 = 0,0400296 6

F hit A = KTA KTG

= 0,06761 = 14,6614 0,0046111

F hit B = KTB KTG

= 0,06969 = 15,1133 0,0046111

F hit AB = KTAB KTG

= 0,0176389 = 3,8253

50 0,0046111

Tabel Analisis Sidik Ragam Tekstur

SK Db JK KT F Hitung F 5% F

1% Notasi

A 2 0,13521 0,06761 14,6614 3,88 6,93 **

B 1 0,06969 0,06969 15,1133 4,75 9,33 **

AB 2 0,03528 0,01764 3,8253 3,88 6,93 ns

Galat 12 0,05533 0,00461 - - -

Total 17 0,29551 - - - -

Keterangan : * = berbeda nyata; ** = berbeda sangat nyata; ns = nonsignifikan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)

Standar Error

SE A = √KT r

=

,

= 0,0277

Jarak Nyata Terkecil

P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%

2 3,08 0,09 4,32 0,12

3 3,23 0,09 4,55 0,13

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar A

Perlakuan A3 A2 A1

Rataan 3,34 3,46 3,55

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

A3-A2 0,12 0,09 0,12 *

A3-A1 0,21 0,09 0,13 **

A2-A1 0,09 0,09 0,12 *

Superskrip

51

A3 A2 A1

3,34a 3,46b 3,55c

SE B = √KT r

=

,

= 0,2263

Jarak Nyata Terkecil

P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%

2 3,08 0,07 4,32 0,10

3 3,23 0,07 4,55 0,10

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar B

Perlakuan B1 B0

Rataan 3,39 3,51

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

B1-B0 0,12 0,07 0,10 *

Superskrip

B1 B0

3,39a 3,51b

52 Lampiran 5. Data dan Analisis Keberadaan Jamur Silase Ransum Komplit Berbasis Ampas tebu, Indigofera dan Molases dengan Komposisi yang Berbeda.

Faktor A Ulangan Faktor B Jumlah Rataan STDEV

B0 B1

1 3,85 3,85

A1 2 3,82 3,85

3 3,8 3,85

Total 11,47 11,55 23,02

Rataan 3,82 3,85 3,84

STDEV 0,02 0,00 0,01027

1 3,79 3,83

A2 2 3,81 3,84

3 3,85 3,85

Total 11,45 11,52 22,97

Rataan 3,82 3,84 3,83

STDEV 0,02 0,01 0,00839

1 3,85 3,85

A3 2 3,85 3,86

3 3,85 3,85

Total 11,55 11,56 23,11

Rataan 3,85 3,85 3,85

STDEV 0 0,00 0,00236

Total 34,47 34,63 69,1

Rataan 3,83 3,85 3,84

STDEV 0,01 0,00

FK =

= 4774,81 = 265,267 18

JKT = - FK = (3,852 + 3,852 + ...+ 3,852) – 265,267

= 265,274 – 265,267 = 0,00698

JKP = =

265,267

= 0,00358

JKA = =

265,267

53

= 0,00168

JKB = =

265,267 = 0,00142 JKAB = JKP – JKA - JKB

= 0,00358 – 0,00168 – 0,00142 = 0,00048 JKG = JKT - JKP

= 0,00698 - 0,00358 = 0,0034 KTA = JKA

db A

= 0,00168 = 0,00084 2

KTB = JKB db B

= 0,00142 = 0,00142 1

KTAB = JKAB dbAB

= 0,00048 = 0,0002389 2

KTG = JKG db G

= 0,0034 = 0,0002833 12

KTP = JKP a.b

= 0,00358 = 0,0005963 6

F hit A = KTA KTG

= 0,00084 = 2,96078 0,0002833

F hit B = KTB KTG

= 0,00142 = 5,01961 0,0002833

F hit AB = KTAB KTG

= 0,0002389 = 0,84314 0,0002833

54 Tabel Analisis Sidik Ragam Keberadaan Jamur

SK Db JK KT F Hitung F 5% F 1% Notasi

A 2 0,00168 0,00084 2,96078 3,88 6,93 ns

B 1 0,00142 0,00142 5,01961 4,75 9,33 *

AB 2 0,00048 0,00024 0,84314 3,88 6,93 ns

Galat 12 0,0034 0,00028 - - -

Total 17 0,00698 - - - -

Keterangan : * = berbeda nyata; ** = berbeda sangat nyata; ns = nonsignifikan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)

Standar Error SE B = √KT

=

,

= 0,005

Jarak Nyata Terkecil

P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%

2 3,08 0,02 4,32 0,02

3 3,23 0,02 4,55 0,03

Urutan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar B

Perlakuan B0 B1

Rataan 3,83 3,85

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

B0-B1 0,02 0,02 0,02 *

Superskrip

B0 B1

3,83a 3,85b

55 Lampiran 6. Data dan Analisis pH Silase Ransum Komplit Berbasis Ampas tebu,

Indigofera dan Molases dengan Komposisi yang Berbeda.

Faktor A Ulangan Faktor B Jumlah Rataan STDEV

B0 B1

1 3,71 3,63

A1 2 3,87 3,62

3 3,48 3,74

Total 11,06 10,99 22,05

Rataan 3,69 3,66 3,68

STDEV 0,16 0,05 0,05285

1 5,42 5,68

A2 2 4,63 5,73

3 5,88 5,77

Total 15,93 17,18 33,11

Rataan 5,31 5,73 5,52

STDEV 0,52 0,04 0,23969

1 6,12 6,31

A3 2 6,26 6,02

3 6,11 6,21

Total 18,49 18,54 37,03

Rataan 6,16 6,18 6,17

STDEV 0,07 0,12 0,0259

Total 45,48 46,71 92,19

Rataan 5,05 5,19 5,12

STDEV 0,19 0,04

FK = = 8499 = 472,166 18

JKT = - FK = (3,712 + 3,632 + ...+ 6,212) – 472,166

= 493,491 – 472,166 = 21,3245

JKP = =

472,166

= 20,3778

JKA = =

472,166

56

= 20,1161

JKB = =

472,166 = 0,08405 JKAB = JKP – JKA - JKB

= 20,3778 – 20,1161 – 0,08405 = 0,1776 JKG = JKT - JKP

= 21,3245 – 20,3778 = 0,94667 KTA = JKA

db A

= 20,1161 = 10,0581 2

KTB = JKB db B

= 0,08405 = 0,08405 1

KTAB = JKAB dbAB

= 0,1776 = 0,0888 2

KTG = JKG db G

= 0,94667 = 0,07889 12

KTP = JKP a.b

= 20,3778 = 3,3963 6

F hit A = KTA KTG

= 10,0581 = 127,497 0,07889

F hit B = KTB KTG

= 0,08405 = 1,06542 0,07889

F hit AB = KTAB KTG

= 0,0888 = 1,12563 0,07889

57 Tabel Analisis Sidik Ragam pH

SK Db JK KT F Hitung F 5% F 1% Notasi

A 2 20,1161 10,0581 127,497 3,88 6,93 **

B 1 0,08405 0,08405 1,06542 4,75 9,33 ns

AB 2 0,1776 0,0888 1,12563 3,88 6,93 ns

Galat 12 0,94667 0,07889 - - -

Total 17 21,3245 - - - -

Keterangan : * = berbeda nyata; ** = berbeda sangat nyata; ns = nonsignifikan Uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)

Standar Error

SE A = √KT r

=

,

= 0,1146

Jarak Nyata Terkecil

P SSR 5% LSR 5% SSR 1% LSR 1%

2 3,08 0,35 4,32 0,50

3 3,23 0,37 4,55 0,52

Urutkan Rataan dan Perlakuan yang Terkecil ke yang Terbesar A

Perlakuan A1 A2 A3

Rataan 3,68 5,52 6,17

Pengujian Nilai Tengah

Perlakuan Selisih LSR 5% LSR 1% Keterangan

A1-A2 1,84 0,35 0,50 **

A1-A3 2,49 0,37 0,52 **

A2-A3 0,65 0,35 0,50 **

Superskrip

A1 A2 A3

3,68a 5,52b 6,17c

58 Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

Pengumpulan Ampas Tebu Pengumpulan Indigofera

Pemilihan Daun Indigofera

Penjemuran Indigofera Pengeringan Indigofera

59

Proses Penggilingan Indigofera Proses Pencacahan Ampas Tebu

Hasil Pencacahan Ampas Tebu Penjemuran Ampas Tebu

Penimbangan Ampas Tebu Penimbangan Indigofera

60

Pengukuran Air Penimbangan Molases

Penambahan Molases Pengadukan Bahan

Proses Memasukkan Bahan ke Silo Proses Fermentasi

Dokumen terkait