• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.1Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik lebih tinggi dari hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis media interaktif tutorial.

2. Hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas rendah.

3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran berbasis media interaktif dan kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar TIK siswa. Siswa yang memiliki kreativitas tinggi memperoleh hasil belajar TIK lebih tinggi jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik daripada strategi pembelajaran berbasis media interaktif tutorial, sedangkan siswa yang memiliki kreativitas rendah lebih tinggi hasil belajarnya jika dibelajarkan dengan media interaktif tutorial daripada media interaktif latihan dan praktik.

112

5.2 Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan bahwa hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik lebih tinggi daripada hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif tutorial, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi guru-guru mata pelajaran TIK untuk menggunakan media interaktif latihan dan praktik khususnya tingkat TIK. Oleh karena itu temuan penelitian ini perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan kepada sekolah maupun para guru yang mengajar dalam mata pelajaran TIK.

Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media interaktif latihan dan praktik siswa sebelum dilatih dahulu diberikan materi pelajaran kemudian setelah itu siswa akan melakukan latihan-latihan. Pembelajaran ini menanamkan kebiasaan, kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu, serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan latihan yang telah disajikan, juga dapat menambah kecepatan. Pada latihan dan praktikini, latihan yang diberikan guru dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam menggunakan komputer terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

Melalaui latihan dan praktik siswa diberikan kesempatan untuk mengulang materi yang telah diberikan oleh guru dalam bentuk program dan kemudian mempraktikkannya. Dalam mempersiapkan media pembelajaran interaktif guru terlebih dahulu harus memperhatikan jalannya pembelajaran serta

113

faktor-faktor: (1) menjelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi, (2) menentukan dan menjelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu dan sebagainya yang akan dilatihkan sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan, (3) memusatkan perhatian siswa terhadap bahan yang akan atau sedang dilatihankan, (4) adanya selingan latihan, (5) memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dan (6) latihan tidak boleh terlalu lama atau terlalu cepat.

Berdasarkan petunjuk yang telah disiapkan oleh guru, maka siswa akan lebih mudah memahami program pembelajaran ini dan mengikuti prosedur yang sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada media pembelajaran interaktif latihan dan praktik yang telah terprogram. Dengan cara ini siswa akan terbimbing dalam melakukan latihan-latihan dan praktik sesuai dengan materi yang diajarkan. Pada penelitian ini juga telah membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media interaktif latihan dan praktik maupun media interaktif tutorial mampu meningkatkan motivasi belajar siwa, hal ini dapat dilihat dengan adanya kemampuan siswa mengikuti prosedur yang ada.

Hasil penelitian ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi guru untuk memilih media pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran siswa menggunakan media. Peran aktif guru dalam pemilihan media tentunya sangat dibutuhkan, karena dengan kecermatan dan kesesuaian karakteristik mata pelajaran dan karakteristik siswa dalam belajar menjadi salah satu faktor dalam melakukan pemilihan media pembelajaran.

114

Hasil simpulan berikutnya menunjukkan bahwa siswa yang memiliki kreativitas tinggi memperoleh hasil belajar TIK yang lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan media interaktif latihan dan praktik. Demikian juga hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas rendah akan lebih tinggi apabila dibelajarkan dengan menggunakan media interaktif tutorial. Penggunaan media interaktif yang sesuai dngan karakteristik siswa maka kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran akan lebih efektif, efesien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada satu media pembelajaran yang paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun karakteristik pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi guru mata pelajran TIK untuk memilih media pembelajaran interaktif yang sesuai dalam menyajikan materi pelajaran.

Penemuan ini juga dapat diterapkan apabila kerja sama yang baik antara orang-orang yang berkecimpung dalam aspek pendidikan dan aspek teknologi informasi dan komunikasi beserta ahli-ahli media terjadi ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu juga penerapan temuan ini menuntut kegigihan seorang guru mata pelajaran TIK untuk meng-upgrade dan meng-update ilmu pengetahuan yang dimiliki mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam merancang media yang tepat untuk setiap karakteristik siswa diperlukan penataan dan perancangan yang tepat terkoordinasi agar terjadi interaksi yang efektif sehingga siswa terlibat aktif

115

dan suasana pembelajaran yang kondusif yang akan menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.

Penerapan penggunaan media pembelajaran interaktif harus dibarengi penentuan tingkat kreativitas siswa, hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan terlebih dahulu tentang cara mengidentifikasi dan mengukur kreativitas siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan kreativitas siswa. Di sisi lain kepada pihak pengambil kebijakan di lingkungan SMA Negeri 1 Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif & praktik dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran TIK.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar TIK, maka guru yang mengasuh mata

pelajaran TIK disarankan agar menggunakan media pembelajaran interaktif yang tepat dalam menyajikan konsep-konsep, kemampuan dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada.

2. Dalam meningkatkan hasil belajar TIK, apabila kreativitas siswa tidak diketahui maka disarankan kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran interaktif latihan & praktik dalam pembelajaran, hal ini disebabkan pengaruh penggunaan media interaktif latihan dan praktik lebih

116

tinggi dibandingkan dengan media interaktif tutorial apabila kreativitas tidak diketahui.

3. Disarankan kepada guru agar memperhatikan tingkat kreativitas yang dimiliki siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat kreativitasnya, yakni kreativitas tinggi dan kreativitas rendah.

4. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan di lingkungan SMA Negeri 1

Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara mengidentifikasi dan mengukur tingkat kreativitas siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan tingkat kreativitas siswa.

5. Disarankan kepada pihak-pihak kebijakan di lingkungan SMA Negeri 1 Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif latihan & praktik dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran TIK.

6. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan media interaktif di samping guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan terlebih dahulu kepada siswa bagaimana prosedur penggunaan media pembelajaran interaktif sehingga penggunaan waktu bisa efisien mungkin serta efektifitas pembelajaran dapat tercapai.

7. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang media pembelajaran interaktif disarankan untuk menggunakan media yang memiliki kualitas sama antara dua media yang dibandingkan sehingga hasil penelitian lebih akurat.

117

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1997). The Definition of Educational Technology. Washington, D.C: Association for Educational Communications and Technology.

Ahmadi, I., dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Agustin, Rena. (2014) Pengaruh Media Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI SMA Swasta Persiapan Stabat. Tesis : Medan PPs Unimed.

Anderson, Ronald H. (1994) Pemilihan Dan PengembanganMedia Untuk

Pembelajaran, terjemahan Yusufhadi Miarso, dkk., Jakarta: Raia

Grafirdo Perkasa.

Arifin. Zainal. (2012) Pengembangan Media Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: Skripta.

Arikunto, Suharsimi. (2000) Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad Azhar. (2009). Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ayong. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kreativitas Terhadap

Kemampuan Menulis Huruf Peserta Didik Taman Kanak-Kanak Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan. Tesis : Medan PPs Unimed.

Binanto, Iwan. (2010). Multimedia Digital Dasar Teori . Yogyakarta: Penerbit Andi.

Campbell,D. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Daraini, Rini. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Negeri Lubuk Pakam. Tesis : Medan PPs Unimed.

Degeng, I. N. S. (1991). Karakteristik Belajar Mahasiswa Berbagai Perguruan

Tinggi di Indonesia. Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan

Pusat Fasilitas Bersama antar Universitas (IUC).

Dick, W & Carey, L. (2001). The Systematic Design of Instructional. New York : Logman.

Djaali, H. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Gagne, R. M. (1997). Conditions of Learning. New York: Holt Rinehard and Winston.

Gagne, R., M. dan L. J. Briggs. (1974). Principles of Instructional Design. New York: Holt, Rinehai t, and Watson.

118

Hackbarth, S. (1996). The Educational Technolgy Hand Book. New Jersey: Educational Technology Publications, Inc.

Hamalik, O. (1993). Mengajar Azas, Metode dan Teknik. Bandung: Pustaka Martiana.

Hamdani. (2011). Strategi BelajarMengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Heinich R., M. Molenda, dan J. D. Russel, (1996). Instructional Media. New York: MacMilan Publishing Company.

Jainab, (2004). Pengaruh Strategi Pembelajaran Audio Visual dan Kreativitas Terhadap Kemampuan Menulis Angka Anak Taman Kanak-Kanak. Tesis : Medan PPs Unimed.

Kemp, Jerold E. (1995). The Instructional Design Process. New York: Harper & Row Publishers.

Kemp, J. E. dan D. K, Dayton. (1985). Planning and Production Instructional

Media. New York: Harper & Row, Publishers.

Leshin, C. B., J. Pollock, dan C. M. Reigeluth. (1992) Instructional Design

Strategies And Tactics Englewood Cliffs, New Jersey: Educational

Technology Publisher.

Mayer, R.E. (2001). Multi Media Learning, New York: Camridge University Press,.

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media.

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Munandar; Utami S. C. (2009). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah; Petunjuk Bagi Para Guru dan Orangtua, Jakarta: Gramedia.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Rasyad, Aminuddin. (2003). Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.

Reigeluth, C,M. (1983). Instructional Design Theories and Models, An Overview

of Their Current Status, London: Lawrence Erlbaurn Associates,

Publishers,.

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Romizowsky, A.Z. (1981). Designing Instructional : Decision Making in Course Planning and Curriculum Design, London : Kogan Page,.

119

Rusman, (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Sadiman, Arief., dkk. (2003). Media Pendidikan- Pengertian, Pengembangan,

Dan Pemanfaatannya. Jakarta . Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Cetakan ke-9, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tut Sayogya. (2008). Creative Mind, Kekuatan Visualisasi. Jakarta: Kelompok Gramedia,

Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. (1990). Instructional Technology. The Definition And Domains Of The Field. Washington, DC: AECT, 1994. Seels, Barbara B. dan Z Glasgow, Exercises In Instructional Design. Colombus: Merril Publishing Company.

Semiawan, Conny. (1997). Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Grasindo.

Smaldino, S.E., Lowther, D.L, dan Russel, J.D. (2001). Instructional Technology

& Media Learning, Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sujana, Nana; Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Maju,

Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran, Pedagogia.

Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wena. Made. 2011. Strategi Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=103, diakses 12 Januari 2015

Dokumen terkait