• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA INTERAKTIF DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TANAH JAWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MEDIA INTERAKTIF DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TANAH JAWA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS

MEDIA INTERAKTIF DAN KREATIVITAS TERHADAP

HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN

KOMUNIKASI (TIK) SISWA KELAS XI

SMA NEGERI 1 TANAH JAWA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

IMELDAWATY GULTOM NIM: 8136121013

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Imeldawaty Gultom, NIM. 8136121013. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan. 2015.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik memperoleh hasil belajar TIK lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif tutorial, (2) untuk Mengetahui hasil belajar TIK siswa kelas XI SMA yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah (3) untuk mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran berbasis media interaktif dan kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMANegeri 1 Tanah Jawa semester IV tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 151 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 77 siswa yang terdiri dari 37 siswa kelas XI IPS 1 yang

dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis media intearktif latihan dan praktik dan 40 siswa kelas XI IPS 3 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis media interaktif tutorial. Instrumen penelitian ini untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 36 soal dengan koefisien reliabilitas 0,889 sedangkan untuk mendapatkan data tentang kreativitas siswa digunakan instrumen yang dalam hal ini keseluruhannya dilakukan oleh psikolog. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik X = 22,35

lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif X = 20,62 dengan Fhitung = 69,11 > Ftabel

= 3,98 (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan kreataivitas tinggi X = 22,4 lebih

tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan kreativitas rendah X = 20 dengan

Fhitung = 11,13 > Ftabel = 3,98 (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran

dan kreativitas terhadap hasil belajar TIK kelas XI SMA dengan Fhitung = 31,23 >

Ftabel = 3,98

Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi adalah strategi pembelajaran berbasis media interaktif sedangkan siswa dengan kreativitas rendah, strategi yang tepat digunakan adalah strategi berbasis media interaktif tutorial. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru TIK yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa khususnya karakteristik kreativitas.

(6)

ii

ABSTRACT

Imeldawaty Gultom, Reg 8136121013. The Effect of Computer Base Interactive Instructional Media Creativity to student’s Achievement on Information and Comunication technology (ICT) in SMA Negeri 1 Tanah Jawa . Thesis, Medan: Educational Technology Program, Post-Graduate Program, State University of Medan. 2015.

The objectives of this research are: (1) to know The Student achievement of information and comunication technology taught by interactive instructional media using tutorial with the one using drill and practice was higher than The Students achievement of information and comunication technology taught by interactive instructional media using tutorial, (2) to know the students achievement of information and comunication technology having the ability of high creativity was higher than the ability of low creativity, and (3) to know the interaction between interactive instructional media and the ability of creativity on the student achievement in information and comunication technology.

The population of this research were the students of XI class SMA Negeri 1 Tanah Jawa semester IV of studying Year 2014/2015 which consist four classes which have 151 students. The sample was done in a cluster random sampling with 77 students comprising of 37 students XI IPS 1 for instructional media using drill and practice 40 students XI IPS 3 for interactive instructional media using tutorial. The experiment instruments used by evaluation of instructional. The experiment instruments used by evaluation of instructional in form of multiple choice test consist of 36 items with 5 answer options and coefisien reliability 0.889 while getting data of the ability of creativity by psikolog. The data analysis technique was Analysis of Variance (ANOVA) two – ways at the level of significance α = 0.05 followed by Scheffe test.

The result of the study showed : (1) The average of the students achievement taught by instructional media using drill and practice was X= 22.35

was higher than the average of students achievement taught with instructional media using tutorial X = 20.62, with Fcount = 69.11 > Ftabel = 3.98 (2) The average

of the ability of high creativity was X = 22. 4 was higher than the average of the

ability of low creativity was X = 20 with Fcount = 11.13 > Ftabel = 3.98, (3) Be

found interaction between instructional strategy and the ability of creativity on the students achievement of information and comunication technology with Fhitung =

31.23 > Ftabel = 3.98.

Based on the data analysis, it can be concluded that the students having the ability high creativity should use instructional media using drill and practice, while the students having the ability low creativity should use instructional media tutorial strategy. The implication of this research is for the information and comunication technology teacher who plan to implement the right instructional strategy based on the characteristic of the student especially on their ability of creativity.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya

begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanah Jawa” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan

di Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu demi

ketuntasan tesis ini.

Ungkapan terima kasih ini disampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr.

Abdul Muin, M.Pd, sebagai pembimbing I yang penuh kesabaran dan

ketulusannya memberikan masukan dan arahan yang begitu berarti bagi penulis,

dan kepada Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, sebagai pembimbing II yang telah

banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti. Kepada ketiga

Narasumber yang terhormat Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Prof. Dr. Sahat

Siagian, M.Pd dan Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd yang telah memberikan masukan

dan koreksi serta arahan-arahan untuk perbaikan tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program

Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program

Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah memberikan

kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti

perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Teknologi Pendidikan di

Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang

bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.

3. Kepala SMA Negeri 1 Tanah Jawa yang telah memberi izin atas penelitian

yang peneliti laksanakan di sekolah.

4. Guru bidang study TIK di SMA Negeri Tanah Jawa yang telah banyak

(8)

5. Keluarga tercinta, Ayahanda Maringan Gultom (alm) dan Ibunda Rosma

Br. Manurung dan saudara-saudara penulis, Abang Lantik Harapan

Gultom, Kakak Bernike Gultom dan Nora Sartika Gultom, SE yang telah

memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama

mengikuti pendidikan hingga menyelesaikan Program Magister di PPs

Unimed sehingga terwujudnya tesis ini.

6. Rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Program

Teknologi pendidikan khususnya Angkatan XXIII Reguler A-2 yang telah

bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi semua pihak

yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu di sini. Semoga Tuhan yang

Mahakuasa membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis

berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah Ilmu Pengetahuan

bagi dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2015

Penulis,

(9)

v

BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Teoretis... 14

2.1.1 Hakikat Belajar dan Hasil Belajar TIK... 14

2.1.2 Hakikat Strategi Pembelajaran ... 20

a. Hakikat Media Interaktif ... 24

b. Hakikat Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan dan Praktik ... 32

c. Hakikat Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 39

2.1.3 Hakikat Kreativitas ... 45

2.2. Hasil Penelitian yang Relevan ... 48

2.3. Kerangka Berpikir ... 49

2.3.1 Perbedaan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelompok Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif latihan dan praktik dengan Media Pembelajaran interaktif tutorial ... 49

2.3.2 Perbedaan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa yang Memiliki Kreativtas tinggi dengna siswa yang memiliki Kreativitas rendah ... 52

2.3.3 Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Dengan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa ... 54

(10)

vi BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitan ... 58

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 58

3.3 Metode Penelitian ... 59

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 60

3.5. Prosedur Pelaksanaan Perlakuan ... 62

a. Prosedur Perlakuan Kelompok Eksperimen yang Memperoleh Pembelajaran dengan Menggunakan Media Interaktif Latihan dan Praktik ... 62

b. Prosedur Perlakuan kelompok kontrol Yang Memperoleh Pembelajaran dengan menggunakan Media Interaktif tutorial ... 63

3.6 Pengontrolan Perlakuan ... 62

a. Validitas Internal ... 62

b. Validitas Eksternal ... 65

3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 65

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ... 65

3.7.2 Instrumen Penilaian ... 66

a. Tes Hasil Belajar Paket Pemrograman ... 66

b. Instrumen Tes Kreativitas ... 68

c. Uji Coba Instrumen ... 70

3.8 Teknik Analisis Data ... 75

BAB IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data ... 77

1. Hasil belajar TIK siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik ... 77

2. Hasil belajar TIK Siswa yang Diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 79 Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 84

6. Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik dan Memiliki Kreativitas Rendah ... 86

7. Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 88

(11)

vii

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 92

1. Uji Normalitas ... 92

2. Uji Homogenitas ... 95

4.3 Pengujian Hipotesis ... 97

4.4 Diskusi Hasil Penelitian ... 104

1. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan dan Praktik Dan Strategi Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 104

2. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah ... 107

3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran Dengan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa ... 108

4.5 Keterbatasan Penelitian ... 108

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 111

5.2 Implikasi ... 112

5.3 Saran ... 115

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester TIK ... 6

Tabel 2.1 Perbedaan media pembelajaran interaktif latihan & praktik dan tutorial ... 44

Tabel 3.1 Desain Penelitian Faktorial 2  2 ... 59

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar TIK ... 67

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kreativitas Figural ... 70

Tabel 4.1. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik ... 77

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 79

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi TIK Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi ... 81

Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah ... 82

Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 84

Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 86

Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 95

Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial dan Memiliki Kreativitas Rendah ... 90

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 92

Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan dan Praktik Dan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 95

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah ... 96

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Dan Kreativitas ... 97

Tabel 4.13 Data Hasil Belajar TIK Siswa ... 98

Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 × 2 ... 98

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar TIK siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran berbasis media interaktif latihan

dan praktik ... 78 Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Tutorial ... 80 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas

Tinggi ... 81 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Memiliki

Kreativitas Rendah ... 83 Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa yang diajar dengan

strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan

& praktik dan memiliki kreativitas tinggi ... 85 Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan dan

Praktik Dengan Kreativitas Rendah ... 87 Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial

Dengan Kreativitas Tinggi ... 89 Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan

Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial

(14)
(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Silabus ... 120 Lampiran 2 RPP Strategi Pembelajaran Latihan dan Praktik dan RPP

Strategi Pembelajaran Tutorial ... 128 Lampiran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar TIK ... 144 Lampiran 4 Instrumen Tes Kreativitas ... 149 Lampiran 5 Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda

Tes Belajar TIK ... 157 Lampiran 6 Data Hasil Belajar TIK ... 152 Lampiran 7 Pengujian Normalitas Data Hasil Belajar TIK ... 176 Lampiran 8 Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar TIK

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sampai kapanpun,

manusia tanpa pendidikan mustahil dapat hidup berkembang sejalan dengan

perkembangan jaman. Untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi manusia

dituntut untuk menempuh pendidikan karena pendidikan merupakan sarana dalam

mencapai cita-cita tersebut.

Faktor pendidikan juga menentukan kualitas suatu bangsa, karena

pendidikan merupakan peran untuk menciptakan kehidupan yang damai,

demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan

masyarakat, bangsa dan Negara.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 pemerintah menetapkan Standar

Nasional Pendidikan (SNP) sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di

seluruh wilayah hukum NKRI (Negera Kesatuan Republik Indonesia) yang

meliputi, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses,

Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,

(17)

2

Pendidikan. Dalam PP No.19 tahun 2005 diterangkan tentang harapan dan upaya

pemerintah mengenai tujuan pendidikan di Indonesia yang telah ditetapkan dalam

Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang merupakan dasar dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional

yang bermutu. Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah, menetapkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi di SMA cakupannya agar siswa memperoleh kompetensi lanjut ilmu

pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,

kreatif dan mandiri kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk

kompetensi kecakapan, dan kemandirian kerja. selanjutnya Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 Tahun 2006 telah menetapkan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Mata pelajaran untuk tingkat

Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam

menentukan kelulusan peserta didik. Melalui Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), Standar Nasional Pendidikan (SNP) tahun 2006 dengan jelas

menyatakan tujuan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu : (1)

Memamahi fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan

komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Kekayaan

Intelektual, (2) Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat

grafis dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram

(18)

3

menggunakannya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar

informasi.

Tercapainya tujuan pendidikan nasional merupakan keberhasilan bangsa

Indonesia dalam menghasilkan SDM yang berkualitas. Untuk menuju

kemakmuran bangsa Indonesia maka perlu untuk meningkatkan Sumber Daya

Manusia (SDM), tetapi sumber daya manusia sering sekali masih belum sejalan

dengan kenyataannya. Sumber Daya Manusia menjadi unsur utama dalam setiap

aktivitas yang dilakukan. Untuk mengoperasikan peralatan modern dan canggih

maka memerlukan Sumber Daya Manusia yang handal.

Peningkatan mutu merupakan hal yang sangat strategis dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang berorientasi pada peningkatan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, kemampuan professional dan produktivitas kerja

sesuai dengan kebutuhan pembangunan bangsa serta menghasilkan

lulusan-lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam era globalisasi.

Dalam proses pembelajaran komponen yang paling utama adalah guru dan

peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan berhasil,

guru harus membimbing peserta didik sedemikian rupa sehingga mereka dapat

mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan struktur pengetahuan bidang

yang dipelajarinya. Untuk mencapai keberhasilan tersebut guru disamping harus

memahami sepenuhnya materi yang diajarkan, guru dituntut mengetahui secara

(19)

4

pelajaran tersebut. Selanjutnya berdasarkan strategi yang dipilihnya guru

diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan secara efektif.

Untuk mewujudkan proses dan hasil belajar siswa yang berkualitas sesuai

dengan harapan masyarakat serta tuntutan kurikulum, maka peranan guru sangat

penting. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.

Mendidik juga berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.

Mengajar pun berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Adapun melatih, berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan

pada siswa. Semua tugas tersebut dilaksanakan dalam upaya membantu

membelajarkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan, kemahiran, dan

keterampilan, serta nilai dan sikap tertentu. Selain itu, guru juga perlu memahami

strategi, metode pembelajaran atau pendekatan-pendekatan pembelajaran serta

memilih media pembelajaran yang lebih kreatif guna mengembangkan

kemampuan berpikir kritis siswa.

Dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa

dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan

(Roestiyah 2008:41). Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan keberhasilan

proses belajar mengajar yang hasilnya akan menentukan prestasi yang akan

dicapai siswa. Guru sebagai pengajar, pendidik, dan melatih diharapkan mampu

memanfaatkan dan melibatkan kemajuan teknologi media dan informasi dalam

proses pembelajaran, baik dalam mendesain pembelajaran, rencana pembelajaran,

media pembelajaran bahkan strategi pembelajaran siswa juga diharapkan dapat

(20)

5

tuntutan dunia kerja. Reigeluth (1983) mengemukakan ada tiga perihal

pembelajaran yakni variabel kondisi pembelajaran, variabel strategi pembelajaran

dan variabel hasil pembelajaran. Dari ketiga variabel ini hanya strategi

pembelajaran yang berpeluang besar untuk dapat dilaksanakan. Strategi

pembelajaran yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kondisi belajar, sehingga

siswa dapat memperoleh pengalaman belajar untuk mengembangkan

kemampuannya seperti : mental, emosional dan sosial serta keterampilan atau

kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan demikian pemilihan strategi

pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan mendorong timbulnya

aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap

pelajaran tertentu.

Oleh karena itu pelajaran TIK harus mampu menghasilkan siswa yang

terampil dalam TIK dan berhasil dalam menumbuhkan kemampuan berfikir logis,

kreatif, inisiatif dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat sesuai

dengan KKM yang harus dicapai oleh siwa untuk mata pelajaran TIK 75,00.

Namun pada kenyataannya berdasarkan pengamatan hasil belajar selama

tiga tahun terakhir pada mata pelajaran TIK materi “Microsoft Excel” belum

memuaskan, dari 40 siswa hanya 25% siswa yang mencapai KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal). Adapun data perolehan nilai siswa SMA Negeri 1 Tanah

(21)

6

Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester TIK Tahun pelajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata

2011/2012 90,00 65,00 65,00

2012/2013 95,00 68,00 65,00

2013/2014 95,00 65,00 65,00

Sumber data: Guru TIK SMA Negeri 1 Tanah Jawa

Dari data Tabel 1.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata masih kurang

memuaskan karena nilai yang diperoleh masih berkisar nilai starndar ketuntasan

belajar yang telah ditentukan yakni 75,00. Berdasarkan data ini perlu adanya

perhatian untuk mencari proses pembelajaran yang lebih baik, agar mencapai nilai

diatas standar ketuntasan belajar, hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran

yang dilakukan oleh guru masih terpusat kepada guru, sehingga siswa tidak

dididik menjadi seorang individu berbudaya dalam belajar dan menjadi

pembelajar dalam kelompoknya.

Berdasarkan fenomena sebagaimana yang telah diuraikan di atas,

dibutuhkan peran aktif dan perubahan yang serius terutama oleh guru dan

pihak-pihak yang terkait untuk dapat meningkatkan hasil belajar TIK. Untuk itu dalam

meningkatkan hasil belajar TIK tersebut penulis berpendapat bahwa penelitian

media pembelajaran video interaktif perlu diterapkan agar sesuai dengan

kompetensi yang diharapkan berdasarkan kurikulum.

Rendahnya hasil belajar TIK dipengaruhi banyak faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar

Program Pengolah Angka adalah minat belajar Program Pengolah Angka yang

masih rendah, perbedaan intelegensi, keterbatasan daya indera, hambatan jarak

(22)

7

Selain faktor internal, faktor eksternal juga mempengaruhi hasil belajar

TIK. Adapaun faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar TIK adalah

metode pembelajaran dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu metode

pembelajaran tentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai

untuk digunakan. Selama ini guru kurang memperhatikan faktor internal yang

mempengaruhi hasil belajar TIK dalam memilih media yang digunakan dalam

pembelajaran TIK.

Dalam pembelajaran TIK, pemikiran pendidik tidak dapat dipindahkan

langsung kepada siswa, melainkan mereka sendiri yang harus aktif untuk mencari

masalah tersebut. Pendidik harus mampu mencipta kebermaknaan proses

pembelajaran yang memungkinkan keterlibatan aktif siswa dengan segala

aktivitas kreatifnya untuk menemukan suatu pengetahuan tentang berbagai

kreatifnya untuk menemukan suatu pengetahuan tentang menyelesaikan pekerjaan

pada lembar kerja (worksheet).

Pembelajaran TIK seharusnya lebih pada kegiatan interaktif, sehingga

peran pendidik sebatas mengelola pembelajaran dan memfasilitasi terjadinya

interaksi aktif siswa dengan aneka sumber belajar serta lebih menekankan pada

efektivitas belajar mandiri dan kelompok. Dengan sistem pembelajaran interaktif,

pendidik harus mampu menggunakan berbagai cara dan sumber yang dapat

merangsang daya pikir dan kreativitas siswa untuk menyelesaikan berbagai

kesulitan dan permasalahan belajar secara bersama-sama.

Kreativitas merupakan suatu potensi yang dimiliki oleh masing-masing

(23)

8

belajar. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan

yang baru. Hasil karya atau ide-ide baru sebelumnya tidak dikenal oleh

pembuatannya maupun orang lain. Dengan kreativitas yang dimiliki oleh siswa,

mereka dapat meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Siswa yang kreatif dapat

menunjukkan hasil belajar yang sama bahkan lebih baik dari siswa yang memiliki

kecerdasan intelektual.

Pada umumnya, siswa yang memiliki kreativitas tinggi memiliki

ketertarikan terhadap pelajaran komputer. Pelajaran Komputer pada sebagian

siswa dianggap sulit, terutama bagi siswa yang belum memiliki sarananya. Tetapi

bagi siswa kreatif dapat menyelesaikan masalah tersebut dan bagi mereka justru

mengasyikan karena menantang pemikiran dan keingintahuan mereka. Mereka

dengan antusias terlibat aktif dalam upaya mencari tahu tentang perkembangan

teknologi informasi secara sistematis yang bukan hanya kumpulan pengetahuan,

tetapi juga suatu proses penemuan. Mereka tertantang melakukan berbagai

percobaan sesuai dengan materi yang disajikan bahkan mereka mencoba

bereksperimen mengikuti imajinasi berpikirnya.

Tetapi karena selama ini pembelajaran TIK hanya sebatas penyampaian

informasi dengan menggunakan papan tulis, spidol dan infokus yang sangat

monoton membuat mereka kurang memahami dan menyerah dengan

ketidaktahuan mereka. Mereka terkesan keluar dari batasan, tidak disiplin, acuh

tak acuh, malas, bahkan mengganggu teman-temannya selama pembelajaran. Hal

(24)

9

terjadi gangguan seperti listrik padam atau beberapa komputer mengalami

kerusakan.

Rendahnya kemampuan pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran

dan mengelola kebermaknaan proses pembelajaran, mencakup kemampuan untuk

memilih dan memanfaatkan media pembelajaran menyebabkan proses

pembelajaran yang berlangsung lebih sering dilakukan dengan menulis dan

menggambarkan dipapan tulis yang terkesan monoton dan kurang jelas. Dalam

memanfaatkan media pembelajaran, pendidik cenderung memilih dan

menggunakan media yang dikuasainya dan umumnya masih sangat konvensional.

Penggunaan media masih sebatas alat bantu pendidik untuk menyampaikan materi

pembelajaran dan belum mempertimbangkan kesesuaiannya dengan karakteristik

siswa.

Keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran TIK selama ini menjadi

kendala kurang optimalnya proses pembelajaran. Ketersediaan sarana dan

prasarana, seperti modul, buku pelajaran, alat peraga, media pembelajaran dan

sumber-sumber belajar yang ada seharusnya dapat dimanfaatkan seoptimal

mungkin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar.

Berbagai macam instruksi atau perintah yang tersusun dalam pelajaran

TIK umumnya berupa materi atau gambar-gambar diupayakan untuk dapat

disajikan dengan lebih kongkrit. Penyampaian materi TIK yang mungkin tidak

efektif atau tidak mampu dilakukan sendiri oleh pendidik diupayakan dengan

(25)

10

Dengan memanfaatkan media, siswa dihadapkan pada obyek yang lebih

nyata dan memberikan rangsangan pada aktivitas daya indera secara bervariasi

sehingga memungkinkan materi yang disajikan lebih mudah dipahami,

dipraktekkan dan dipertahankan dalam ingatan pemanfaatan media dapat

memberikan berbagai pengalaman yang memungkinkan keterlibatan aktif siswa

selama pembelajaran. Pemanfaatan media yang sesuai dengan karakteristik siswa

dapat menumbuhkembangkan daya pikir dan kreativitas siswa serta

memungkinkan terjadinya belajar sendiri. Pada akhirnya, pemanfaatan

memungkinkan tercapainya efektivitas pembelajaran mandiri dan peningkatan

hasil belajar TIK.

Berbagai permasalahan di atas perlu dicari pemecahannya yang lebih

dititikberatkan pada perbaikan kualitas proses pembelajaran dalam upaya

meningkatkan pencapaian hasil belajar TIK siswa SMA Negeri 1 Tanah Jawa,

yaitu coba diupayakan dengan strategi pembelajaran yang sesuai dengan

perbedaan tingkat kreativitas yang dimiliki siswa, yaitu strategi pembelajaran (a)

berbasis media interaktif latihan dan praktik dan (b) berbasis media interaktif

tutorial.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan, yakni (1) Apakah hasil belajar di SMA

Negeri 1 Tanah Jawa sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum Sekolah Menengah

(26)

11

Jawa? (3) Apakah strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan

praktik dengan media interaktif tutorial dengan pembelajaran konvensional dapat

memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar TIK? (4) Apakah strategi

pembelajaran yang berbeda akan memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil

belajar program pengolah angka? (5) Apakah ketersediaan fasilitas belajar dapat

mempengaruhi hasil belajar program pengolah angka? (6) Apakah guru

mempertimbangkan tingkat pengetahuan siswa dalam proses pembelajarannya?

(7) Apakah dalam pembelajaran program pengolah angka guru memperhatikan

kreativitas siswa? (8) Apakah terdapat interaksi antara penggunaan strategi

pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar program pengolah angka?

1.3Pembatasan Masalah

Untuk dapat memberi ruang lingkup yang jelas dan memperdalam

pembahasan, maka masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi. Berdasarkan

identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dalam penelitian ini yakni:

1. Hasil belajar yang akan diteliti adalah pada ranah kognitif.

2. Strategi pembelajaran yang dipilih adalah strategi pembelajaran berbasis

media interaktif latihan dan praktik

3. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi

pembelajaran berbasis media interaktif berupa DVD Interaktif dan DVD

Tutorial.

4. Kreativitas siswa dibatasi pada kreativitas siswa yang dibedakan atas tingkat

(27)

12

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis

media interaktif latihan dan praktik memperoleh hasil belajar TIK lebih tinggi

dibanding kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis

media interaktif tutorial?

2. Apakah hasil belajar TIK siswa kelas XI SMA yang memiliki kreativitas

yang tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran berbasis media

interaktif latihan dan praktik dengan kreativitas siswa terhadap hasil belajar

TIK siswa?

1.5Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran

berbasis media interaktif latihan dan praktik memperoleh hasil belajar TIK

lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran berbasis media interaktif tutorial.

2. Mengetahui hasil belajar TIK siswa kelas XI SMA yang memiliki kreativitas

(28)

13

3. Mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran berbasis media

interaktif dan kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran TIK.

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Manfaat teoretis

a. Menambah khasanah pengetahuan tentang penggunaan strategi

pembelajaran berbasis media interaktif, kreativitas terhadap hasil belajar.

b. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian mengenai penggunaan strategi

pembelajaran berbasis media interaktif dan kreativitas.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan

strategi pembelajaran berbasis media interaktif, kreativitas.

b. Bagi guru, sebagai bahan informasi dan masukan bahwa penggunaan

strategi pembelajaran berbasis media interaktif, kreativitas dapat

meningkatkan hasil belajar.

c. Bagi pengambil kebijakan memperhatikan kebutuhan guru dalam

teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yaitu dengan

mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif latihan & praktik

(29)

111

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian

yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi

pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik lebih tinggi dari

hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi

pembelajaran berbasis media interaktif tutorial.

2. Hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi daripada

hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas rendah.

3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran berbasis media

interaktif dan kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar TIK siswa. Siswa

yang memiliki kreativitas tinggi memperoleh hasil belajar TIK lebih tinggi

jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif

latihan dan praktik daripada strategi pembelajaran berbasis media interaktif

tutorial, sedangkan siswa yang memiliki kreativitas rendah lebih tinggi hasil

belajarnya jika dibelajarkan dengan media interaktif tutorial daripada media

(30)

112

5.2 Implikasi

Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran

berbasis media interaktif latihan dan praktik lebih tinggi daripada hasil belajar

TIK siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media

interaktif tutorial, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi guru-guru mata

pelajaran TIK untuk menggunakan media interaktif latihan dan praktik khususnya

tingkat TIK. Oleh karena itu temuan penelitian ini perlu dipertimbangkan dan

disosialisasikan kepada sekolah maupun para guru yang mengajar dalam mata

pelajaran TIK.

Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media interaktif latihan dan

praktik siswa sebelum dilatih dahulu diberikan materi pelajaran kemudian setelah

itu siswa akan melakukan latihan-latihan. Pembelajaran ini menanamkan

kebiasaan, kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu, serta

dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan latihan yang telah

disajikan, juga dapat menambah kecepatan. Pada latihan dan praktikini, latihan

yang diberikan guru dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam

menggunakan komputer terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan.

Melalaui latihan dan praktik siswa diberikan kesempatan untuk

mengulang materi yang telah diberikan oleh guru dalam bentuk program dan

kemudian mempraktikkannya. Dalam mempersiapkan media pembelajaran

(31)

113

faktor-faktor: (1) menjelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi, (2)

menentukan dan menjelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu dan

sebagainya yang akan dilatihkan sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa

yang harus mereka kerjakan, (3) memusatkan perhatian siswa terhadap bahan

yang akan atau sedang dilatihankan, (4) adanya selingan latihan, (5)

memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis

kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dan (6) latihan tidak boleh terlalu

lama atau terlalu cepat.

Berdasarkan petunjuk yang telah disiapkan oleh guru, maka siswa akan

lebih mudah memahami program pembelajaran ini dan mengikuti prosedur yang

sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada media pembelajaran interaktif latihan

dan praktik yang telah terprogram. Dengan cara ini siswa akan terbimbing dalam

melakukan latihan-latihan dan praktik sesuai dengan materi yang diajarkan. Pada

penelitian ini juga telah membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

media interaktif latihan dan praktik maupun media interaktif tutorial mampu

meningkatkan motivasi belajar siwa, hal ini dapat dilihat dengan adanya

kemampuan siswa mengikuti prosedur yang ada.

Hasil penelitian ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi guru untuk

memilih media pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran siswa

menggunakan media. Peran aktif guru dalam pemilihan media tentunya sangat

dibutuhkan, karena dengan kecermatan dan kesesuaian karakteristik mata

pelajaran dan karakteristik siswa dalam belajar menjadi salah satu faktor dalam

(32)

114

Hasil simpulan berikutnya menunjukkan bahwa siswa yang memiliki

kreativitas tinggi memperoleh hasil belajar TIK yang lebih tinggi apabila

dibelajarkan dengan menggunakan media interaktif latihan dan praktik. Demikian

juga hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas rendah akan lebih tinggi

apabila dibelajarkan dengan menggunakan media interaktif tutorial. Penggunaan

media interaktif yang sesuai dngan karakteristik siswa maka kegiatan

pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran akan lebih efektif,

efesien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada satu

media pembelajaran yang paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun

karakteristik pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi

guru mata pelajran TIK untuk memilih media pembelajaran interaktif yang sesuai

dalam menyajikan materi pelajaran.

Penemuan ini juga dapat diterapkan apabila kerja sama yang baik antara

orang-orang yang berkecimpung dalam aspek pendidikan dan aspek teknologi

informasi dan komunikasi beserta ahli-ahli media terjadi ketersediaan sarana dan

prasarana yang memadai sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Disamping itu juga penerapan temuan ini menuntut kegigihan seorang guru mata

pelajaran TIK untuk meng-upgrade dan meng-update ilmu pengetahuan yang

dimiliki mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga dapat

mengaplikasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam merancang media yang

tepat untuk setiap karakteristik siswa diperlukan penataan dan perancangan yang

(33)

115

dan suasana pembelajaran yang kondusif yang akan menunjang tercapainya

tujuan pembelajaran.

Penerapan penggunaan media pembelajaran interaktif harus dibarengi

penentuan tingkat kreativitas siswa, hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan

pelatihan terlebih dahulu tentang cara mengidentifikasi dan mengukur kreativitas

siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan

kreativitas siswa. Di sisi lain kepada pihak pengambil kebijakan di lingkungan

SMA Negeri 1 Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara membuat media

interaktif & praktik dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran

TIK.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan

maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar TIK, maka guru yang mengasuh mata

pelajaran TIK disarankan agar menggunakan media pembelajaran interaktif

yang tepat dalam menyajikan konsep-konsep, kemampuan dalam

menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada.

2. Dalam meningkatkan hasil belajar TIK, apabila kreativitas siswa tidak

diketahui maka disarankan kepada guru untuk menggunakan media

pembelajaran interaktif latihan & praktik dalam pembelajaran, hal ini

(34)

116

tinggi dibandingkan dengan media interaktif tutorial apabila kreativitas tidak

diketahui.

3. Disarankan kepada guru agar memperhatikan tingkat kreativitas yang dimiliki

siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat kreativitasnya, yakni

kreativitas tinggi dan kreativitas rendah.

4. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan di lingkungan SMA Negeri 1

Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara mengidentifikasi dan

mengukur tingkat kreativitas siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki

keterampilan mengelompokkan tingkat kreativitas siswa.

5. Disarankan kepada pihak-pihak kebijakan di lingkungan SMA Negeri 1

Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif

latihan & praktik dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran

TIK.

6. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan media interaktif di samping

guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan terlebih dahulu

kepada siswa bagaimana prosedur penggunaan media pembelajaran interaktif

sehingga penggunaan waktu bisa efisien mungkin serta efektifitas

pembelajaran dapat tercapai.

7. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang media pembelajaran interaktif

disarankan untuk menggunakan media yang memiliki kualitas sama antara

(35)

117

DAFTAR PUSTAKA

AECT. (1997). The Definition of Educational Technology. Washington, D.C: Association for Educational Communications and Technology.

Ahmadi, I., dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Agustin, Rena. (2014) Pengaruh Media Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI SMA Swasta Persiapan Stabat. Tesis : Medan PPs Unimed.

Anderson, Ronald H. (1994) Pemilihan Dan PengembanganMedia Untuk

Pembelajaran, terjemahan Yusufhadi Miarso, dkk., Jakarta: Raia

Grafirdo Perkasa.

Arifin. Zainal. (2012) Pengembangan Media Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: Skripta.

Arikunto, Suharsimi. (2000) Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad Azhar. (2009). Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ayong. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kreativitas Terhadap Kemampuan Menulis Huruf Peserta Didik Taman Kanak-Kanak Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan. Tesis : Medan PPs Unimed.

Binanto, Iwan. (2010). Multimedia Digital Dasar Teori . Yogyakarta: Penerbit Andi.

Campbell,D. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

Daraini, Rini. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Negeri Lubuk Pakam. Tesis : Medan PPs Unimed.

Degeng, I. N. S. (1991). Karakteristik Belajar Mahasiswa Berbagai Perguruan

Tinggi di Indonesia. Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan

Pusat Fasilitas Bersama antar Universitas (IUC).

Dick, W & Carey, L. (2001). The Systematic Design of Instructional. New York : Logman.

Djaali, H. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Gagne, R. M. (1997). Conditions of Learning. New York: Holt Rinehard and Winston.

(36)

118

Hackbarth, S. (1996). The Educational Technolgy Hand Book. New Jersey: Educational Technology Publications, Inc.

Hamalik, O. (1993). Mengajar Azas, Metode dan Teknik. Bandung: Pustaka Martiana.

Hamdani. (2011). Strategi BelajarMengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Heinich R., M. Molenda, dan J. D. Russel, (1996). Instructional Media. New York: MacMilan Publishing Company.

Jainab, (2004). Pengaruh Strategi Pembelajaran Audio Visual dan Kreativitas Terhadap Kemampuan Menulis Angka Anak Taman Kanak-Kanak. Tesis : Medan PPs Unimed.

Kemp, Jerold E. (1995). The Instructional Design Process. New York: Harper & Row Publishers.

Kemp, J. E. dan D. K, Dayton. (1985). Planning and Production Instructional

Media. New York: Harper & Row, Publishers.

Leshin, C. B., J. Pollock, dan C. M. Reigeluth. (1992) Instructional Design

Strategies And Tactics Englewood Cliffs, New Jersey: Educational

Technology Publisher.

Mayer, R.E. (2001). Multi Media Learning, New York: Camridge University Press,.

Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media.

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.

Munandar; Utami S. C. (2009). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah; Petunjuk Bagi Para Guru dan Orangtua, Jakarta: Gramedia.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Rasyad, Aminuddin. (2003). Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.

Reigeluth, C,M. (1983). Instructional Design Theories and Models, An Overview

of Their Current Status, London: Lawrence Erlbaurn Associates,

Publishers,.

Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Romizowsky, A.Z. (1981). Designing Instructional : Decision Making in Course Planning and Curriculum Design, London : Kogan Page,.

(37)

119

Rusman, (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Sadiman, Arief., dkk. (2003). Media Pendidikan- Pengertian, Pengembangan,

Dan Pemanfaatannya. Jakarta . Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Cetakan ke-9, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Tut Sayogya. (2008). Creative Mind, Kekuatan Visualisasi. Jakarta: Kelompok Gramedia,

Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. (1990). Instructional Technology. The Definition And Domains Of The Field. Washington, DC: AECT, 1994. Seels, Barbara B. dan Z Glasgow, Exercises In Instructional Design. Colombus: Merril Publishing Company.

Semiawan, Conny. (1997). Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Grasindo.

Smaldino, S.E., Lowther, D.L, dan Russel, J.D. (2001). Instructional Technology

& Media Learning, Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Sujana, Nana; Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Maju,

Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran, Pedagogia.

Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Wena. Made. 2011. Strategi Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=103, diakses 12 Januari 2015

Gambar

Gambar 4.1    Histogram Hasil Belajar TIK siswa yang diajar dengan  Strategi Pembelajaran berbasis media interaktif latihan
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester TIK

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari ketiga variabel bebas berupa tinggi dukungan rendah pengarahan, partisipasi bawahan, dan kepemimpinan dilakukan dengan

optimize dengan tujuan untuk mendapatkan kualitas layanan internet yang baik. Dari

Photovoltaic systems can be used as an alternative emergency energy supply. in

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni. © Sugeng Widodo

function varargout = pengujian_OutputFcn(hObject, eventdata, handles) varargout{1} = handles.output;. function beranda_Callback(hObject, eventdata, handles)

kegiatan ekstrakurikuler olahraga terhadap prestasi akademik siswa SMP Santa Maria2. Bandung adalah sebagai

KEUANGAN NOMOR 1 6/PMK.03/2 013 TENTANG RINCIAN JENIS DATA DAN INFORMASI SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN DATA DAN INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PERPAJAKAN2.

Pada hasil penelitian dari ketiga subjek tersebut menyatakan bahwa pada subjek I, II, III pola asuh orang tua subjek merasa orang tuanya overprotektif sejak