PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
MEDIA INTERAKTIF DAN KREATIVITAS TERHADAP
HASIL BELAJAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK) SISWA KELAS XI
SMA NEGERI 1 TANAH JAWA
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh:
IMELDAWATY GULTOM NIM: 8136121013
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Imeldawaty Gultom, NIM. 8136121013. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan. 2015.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik memperoleh hasil belajar TIK lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif tutorial, (2) untuk Mengetahui hasil belajar TIK siswa kelas XI SMA yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah (3) untuk mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran berbasis media interaktif dan kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMANegeri 1 Tanah Jawa semester IV tahun ajaran 2014/2015 yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 151 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling berjumlah 77 siswa yang terdiri dari 37 siswa kelas XI IPS 1 yang
dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis media intearktif latihan dan praktik dan 40 siswa kelas XI IPS 3 yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis media interaktif tutorial. Instrumen penelitian ini untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban dengan jumlah soal sebanyak 36 soal dengan koefisien reliabilitas 0,889 sedangkan untuk mendapatkan data tentang kreativitas siswa digunakan instrumen yang dalam hal ini keseluruhannya dilakukan oleh psikolog. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur pada taraf signifikansi α = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik X = 22,35
lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif X = 20,62 dengan Fhitung = 69,11 > Ftabel
= 3,98 (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan kreataivitas tinggi X = 22,4 lebih
tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan kreativitas rendah X = 20 dengan
Fhitung = 11,13 > Ftabel = 3,98 (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran
dan kreativitas terhadap hasil belajar TIK kelas XI SMA dengan Fhitung = 31,23 >
Ftabel = 3,98
Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi adalah strategi pembelajaran berbasis media interaktif sedangkan siswa dengan kreativitas rendah, strategi yang tepat digunakan adalah strategi berbasis media interaktif tutorial. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru TIK yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa khususnya karakteristik kreativitas.
ii
ABSTRACT
Imeldawaty Gultom, Reg 8136121013. The Effect of Computer Base Interactive Instructional Media Creativity to student’s Achievement on Information and Comunication technology (ICT) in SMA Negeri 1 Tanah Jawa . Thesis, Medan: Educational Technology Program, Post-Graduate Program, State University of Medan. 2015.
The objectives of this research are: (1) to know The Student achievement of information and comunication technology taught by interactive instructional media using tutorial with the one using drill and practice was higher than The Students achievement of information and comunication technology taught by interactive instructional media using tutorial, (2) to know the students achievement of information and comunication technology having the ability of high creativity was higher than the ability of low creativity, and (3) to know the interaction between interactive instructional media and the ability of creativity on the student achievement in information and comunication technology.
The population of this research were the students of XI class SMA Negeri 1 Tanah Jawa semester IV of studying Year 2014/2015 which consist four classes which have 151 students. The sample was done in a cluster random sampling with 77 students comprising of 37 students XI IPS 1 for instructional media using drill and practice 40 students XI IPS 3 for interactive instructional media using tutorial. The experiment instruments used by evaluation of instructional. The experiment instruments used by evaluation of instructional in form of multiple choice test consist of 36 items with 5 answer options and coefisien reliability 0.889 while getting data of the ability of creativity by psikolog. The data analysis technique was Analysis of Variance (ANOVA) two – ways at the level of significance α = 0.05 followed by Scheffe test.
The result of the study showed : (1) The average of the students achievement taught by instructional media using drill and practice was X= 22.35
was higher than the average of students achievement taught with instructional media using tutorial X = 20.62, with Fcount = 69.11 > Ftabel = 3.98 (2) The average
of the ability of high creativity was X = 22. 4 was higher than the average of the
ability of low creativity was X = 20 with Fcount = 11.13 > Ftabel = 3.98, (3) Be
found interaction between instructional strategy and the ability of creativity on the students achievement of information and comunication technology with Fhitung =
31.23 > Ftabel = 3.98.
Based on the data analysis, it can be concluded that the students having the ability high creativity should use instructional media using drill and practice, while the students having the ability low creativity should use instructional media tutorial strategy. The implication of this research is for the information and comunication technology teacher who plan to implement the right instructional strategy based on the characteristic of the student especially on their ability of creativity.
KATA PENGANTAR
Puji syukur disampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Tanah Jawa” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program Studi Teknologi Pendidikan
di Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak menerima dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengungkapkan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu demi
ketuntasan tesis ini.
Ungkapan terima kasih ini disampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr.
Abdul Muin, M.Pd, sebagai pembimbing I yang penuh kesabaran dan
ketulusannya memberikan masukan dan arahan yang begitu berarti bagi penulis,
dan kepada Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd, sebagai pembimbing II yang telah
banyak memberikan petunjuk serta dorongan yang begitu berarti. Kepada ketiga
Narasumber yang terhormat Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, Prof. Dr. Sahat
Siagian, M.Pd dan Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd yang telah memberikan masukan
dan koreksi serta arahan-arahan untuk perbaikan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program
Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program
Studi Teknologi Pendidikan beserta staf yang telah memberikan
kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama mengikuti
perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
2. Bapak dan Ibu dosen pengajar Program Studi Teknologi Pendidikan di
Pascasarjana UNIMED yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan.
3. Kepala SMA Negeri 1 Tanah Jawa yang telah memberi izin atas penelitian
yang peneliti laksanakan di sekolah.
4. Guru bidang study TIK di SMA Negeri Tanah Jawa yang telah banyak
5. Keluarga tercinta, Ayahanda Maringan Gultom (alm) dan Ibunda Rosma
Br. Manurung dan saudara-saudara penulis, Abang Lantik Harapan
Gultom, Kakak Bernike Gultom dan Nora Sartika Gultom, SE yang telah
memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis selama
mengikuti pendidikan hingga menyelesaikan Program Magister di PPs
Unimed sehingga terwujudnya tesis ini.
6. Rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan Program
Teknologi pendidikan khususnya Angkatan XXIII Reguler A-2 yang telah
bersama-sama berbagi suka dan duka selama perkuliahan.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi semua pihak
yang tidak dapat dituliskan namanya satu persatu di sini. Semoga Tuhan yang
Mahakuasa membalas segala bentuk kebaikan dengan berlipat ganda. Penulis
berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dalam menambah Ilmu Pengetahuan
bagi dunia pendidikan.
Medan, Agustus 2015
Penulis,
v
BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Kajian Teoretis... 14
2.1.1 Hakikat Belajar dan Hasil Belajar TIK... 14
2.1.2 Hakikat Strategi Pembelajaran ... 20
a. Hakikat Media Interaktif ... 24
b. Hakikat Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan dan Praktik ... 32
c. Hakikat Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 39
2.1.3 Hakikat Kreativitas ... 45
2.2. Hasil Penelitian yang Relevan ... 48
2.3. Kerangka Berpikir ... 49
2.3.1 Perbedaan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelompok Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif latihan dan praktik dengan Media Pembelajaran interaktif tutorial ... 49
2.3.2 Perbedaan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa yang Memiliki Kreativtas tinggi dengna siswa yang memiliki Kreativitas rendah ... 52
2.3.3 Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Dengan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Siswa ... 54
vi BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitan ... 58
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 58
3.3 Metode Penelitian ... 59
3.4. Definisi Operasional Variabel ... 60
3.5. Prosedur Pelaksanaan Perlakuan ... 62
a. Prosedur Perlakuan Kelompok Eksperimen yang Memperoleh Pembelajaran dengan Menggunakan Media Interaktif Latihan dan Praktik ... 62
b. Prosedur Perlakuan kelompok kontrol Yang Memperoleh Pembelajaran dengan menggunakan Media Interaktif tutorial ... 63
3.6 Pengontrolan Perlakuan ... 62
a. Validitas Internal ... 62
b. Validitas Eksternal ... 65
3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 65
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ... 65
3.7.2 Instrumen Penilaian ... 66
a. Tes Hasil Belajar Paket Pemrograman ... 66
b. Instrumen Tes Kreativitas ... 68
c. Uji Coba Instrumen ... 70
3.8 Teknik Analisis Data ... 75
BAB IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data ... 77
1. Hasil belajar TIK siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik ... 77
2. Hasil belajar TIK Siswa yang Diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 79 Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 84
6. Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik dan Memiliki Kreativitas Rendah ... 86
7. Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 88
vii
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 92
1. Uji Normalitas ... 92
2. Uji Homogenitas ... 95
4.3 Pengujian Hipotesis ... 97
4.4 Diskusi Hasil Penelitian ... 104
1. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan dan Praktik Dan Strategi Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 104
2. Hasil Belajar TIK Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah ... 107
3. Interaksi antara Strategi Pembelajaran Dengan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa ... 108
4.5 Keterbatasan Penelitian ... 108
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 111
5.2 Implikasi ... 112
5.3 Saran ... 115
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester TIK ... 6
Tabel 2.1 Perbedaan media pembelajaran interaktif latihan & praktik dan tutorial ... 44
Tabel 3.1 Desain Penelitian Faktorial 2 2 ... 59
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar TIK ... 67
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kreativitas Figural ... 70
Tabel 4.1. Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik ... 77
Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 79
Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi TIK Siswa yang Memiliki Kreativitas Tinggi ... 81
Tabel 4.4 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Memiliki Kreativitas Rendah ... 82
Tabel 4.5 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 84
Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan & Praktik dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 86
Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial dan Memiliki Kreativitas Tinggi ... 95
Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi Hasil Belajar TIK Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial dan Memiliki Kreativitas Rendah ... 90
Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 92
Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan dan Praktik Dan Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial ... 95
Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Kreativitas Tinggi dan Kreativitas Rendah ... 96
Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Strategi Pembelajaran Dan Kreativitas ... 97
Tabel 4.13 Data Hasil Belajar TIK Siswa ... 98
Tabel 4.14 Rangkuman Anava Faktorial 2 × 2 ... 98
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar TIK siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran berbasis media interaktif latihan
dan praktik ... 78 Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran Tutorial ... 80 Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Dengan Kreativitas
Tinggi ... 81 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Memiliki
Kreativitas Rendah ... 83 Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa yang diajar dengan
strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan
& praktik dan memiliki kreativitas tinggi ... 85 Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Latihan dan
Praktik Dengan Kreativitas Rendah ... 87 Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial
Dengan Kreativitas Tinggi ... 89 Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar TIK Siswa Yang Diajar Dengan
Strategi Pembelajaran Berbasis Media Interaktif Tutorial
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Silabus ... 120 Lampiran 2 RPP Strategi Pembelajaran Latihan dan Praktik dan RPP
Strategi Pembelajaran Tutorial ... 128 Lampiran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar TIK ... 144 Lampiran 4 Instrumen Tes Kreativitas ... 149 Lampiran 5 Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda
Tes Belajar TIK ... 157 Lampiran 6 Data Hasil Belajar TIK ... 152 Lampiran 7 Pengujian Normalitas Data Hasil Belajar TIK ... 176 Lampiran 8 Pengujian Homogenitas Data Hasil Belajar TIK
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sampai kapanpun,
manusia tanpa pendidikan mustahil dapat hidup berkembang sejalan dengan
perkembangan jaman. Untuk mencapai cita-cita yang lebih tinggi manusia
dituntut untuk menempuh pendidikan karena pendidikan merupakan sarana dalam
mencapai cita-cita tersebut.
Faktor pendidikan juga menentukan kualitas suatu bangsa, karena
pendidikan merupakan peran untuk menciptakan kehidupan yang damai,
demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat, bangsa dan Negara.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 pemerintah menetapkan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) sebagai kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum NKRI (Negera Kesatuan Republik Indonesia) yang
meliputi, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses,
Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,
2
Pendidikan. Dalam PP No.19 tahun 2005 diterangkan tentang harapan dan upaya
pemerintah mengenai tujuan pendidikan di Indonesia yang telah ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang merupakan dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu. Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah, menetapkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi di SMA cakupannya agar siswa memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk
kompetensi kecakapan, dan kemandirian kerja. selanjutnya Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 23 Tahun 2006 telah menetapkan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Satuan Mata pelajaran untuk tingkat
Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam
menentukan kelulusan peserta didik. Melalui Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Standar Nasional Pendidikan (SNP) tahun 2006 dengan jelas
menyatakan tujuan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu : (1)
Memamahi fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan
komunikasi yang ditopang oleh sikap cermat dan menghargai Kekayaan
Intelektual, (2) Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat
grafis dan pembuat presentasi dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram
3
menggunakannya untuk memperoleh informasi, berkomunikasi dan bertukar
informasi.
Tercapainya tujuan pendidikan nasional merupakan keberhasilan bangsa
Indonesia dalam menghasilkan SDM yang berkualitas. Untuk menuju
kemakmuran bangsa Indonesia maka perlu untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM), tetapi sumber daya manusia sering sekali masih belum sejalan
dengan kenyataannya. Sumber Daya Manusia menjadi unsur utama dalam setiap
aktivitas yang dilakukan. Untuk mengoperasikan peralatan modern dan canggih
maka memerlukan Sumber Daya Manusia yang handal.
Peningkatan mutu merupakan hal yang sangat strategis dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang berorientasi pada peningkatan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kemampuan professional dan produktivitas kerja
sesuai dengan kebutuhan pembangunan bangsa serta menghasilkan
lulusan-lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam era globalisasi.
Dalam proses pembelajaran komponen yang paling utama adalah guru dan
peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan berhasil,
guru harus membimbing peserta didik sedemikian rupa sehingga mereka dapat
mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan struktur pengetahuan bidang
yang dipelajarinya. Untuk mencapai keberhasilan tersebut guru disamping harus
memahami sepenuhnya materi yang diajarkan, guru dituntut mengetahui secara
4
pelajaran tersebut. Selanjutnya berdasarkan strategi yang dipilihnya guru
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan secara efektif.
Untuk mewujudkan proses dan hasil belajar siswa yang berkualitas sesuai
dengan harapan masyarakat serta tuntutan kurikulum, maka peranan guru sangat
penting. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik juga berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup.
Mengajar pun berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Adapun melatih, berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan
pada siswa. Semua tugas tersebut dilaksanakan dalam upaya membantu
membelajarkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan, kemahiran, dan
keterampilan, serta nilai dan sikap tertentu. Selain itu, guru juga perlu memahami
strategi, metode pembelajaran atau pendekatan-pendekatan pembelajaran serta
memilih media pembelajaran yang lebih kreatif guna mengembangkan
kemampuan berpikir kritis siswa.
Dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa
dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan
(Roestiyah 2008:41). Strategi pembelajaran ini berkaitan dengan keberhasilan
proses belajar mengajar yang hasilnya akan menentukan prestasi yang akan
dicapai siswa. Guru sebagai pengajar, pendidik, dan melatih diharapkan mampu
memanfaatkan dan melibatkan kemajuan teknologi media dan informasi dalam
proses pembelajaran, baik dalam mendesain pembelajaran, rencana pembelajaran,
media pembelajaran bahkan strategi pembelajaran siswa juga diharapkan dapat
5
tuntutan dunia kerja. Reigeluth (1983) mengemukakan ada tiga perihal
pembelajaran yakni variabel kondisi pembelajaran, variabel strategi pembelajaran
dan variabel hasil pembelajaran. Dari ketiga variabel ini hanya strategi
pembelajaran yang berpeluang besar untuk dapat dilaksanakan. Strategi
pembelajaran yang dipilih sebaiknya sesuai dengan kondisi belajar, sehingga
siswa dapat memperoleh pengalaman belajar untuk mengembangkan
kemampuannya seperti : mental, emosional dan sosial serta keterampilan atau
kognitif, afektif dan psikomotor. Dengan demikian pemilihan strategi
pembelajaran yang sesuai dapat membangkitkan dan mendorong timbulnya
aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa terhadap
pelajaran tertentu.
Oleh karena itu pelajaran TIK harus mampu menghasilkan siswa yang
terampil dalam TIK dan berhasil dalam menumbuhkan kemampuan berfikir logis,
kreatif, inisiatif dan adaptif terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat sesuai
dengan KKM yang harus dicapai oleh siwa untuk mata pelajaran TIK 75,00.
Namun pada kenyataannya berdasarkan pengamatan hasil belajar selama
tiga tahun terakhir pada mata pelajaran TIK materi “Microsoft Excel” belum
memuaskan, dari 40 siswa hanya 25% siswa yang mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Adapun data perolehan nilai siswa SMA Negeri 1 Tanah
6
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ujian Akhir Semester TIK Tahun pelajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-rata
2011/2012 90,00 65,00 65,00
2012/2013 95,00 68,00 65,00
2013/2014 95,00 65,00 65,00
Sumber data: Guru TIK SMA Negeri 1 Tanah Jawa
Dari data Tabel 1.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata masih kurang
memuaskan karena nilai yang diperoleh masih berkisar nilai starndar ketuntasan
belajar yang telah ditentukan yakni 75,00. Berdasarkan data ini perlu adanya
perhatian untuk mencari proses pembelajaran yang lebih baik, agar mencapai nilai
diatas standar ketuntasan belajar, hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru masih terpusat kepada guru, sehingga siswa tidak
dididik menjadi seorang individu berbudaya dalam belajar dan menjadi
pembelajar dalam kelompoknya.
Berdasarkan fenomena sebagaimana yang telah diuraikan di atas,
dibutuhkan peran aktif dan perubahan yang serius terutama oleh guru dan
pihak-pihak yang terkait untuk dapat meningkatkan hasil belajar TIK. Untuk itu dalam
meningkatkan hasil belajar TIK tersebut penulis berpendapat bahwa penelitian
media pembelajaran video interaktif perlu diterapkan agar sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan berdasarkan kurikulum.
Rendahnya hasil belajar TIK dipengaruhi banyak faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar
Program Pengolah Angka adalah minat belajar Program Pengolah Angka yang
masih rendah, perbedaan intelegensi, keterbatasan daya indera, hambatan jarak
7
Selain faktor internal, faktor eksternal juga mempengaruhi hasil belajar
TIK. Adapaun faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar TIK adalah
metode pembelajaran dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu metode
pembelajaran tentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai
untuk digunakan. Selama ini guru kurang memperhatikan faktor internal yang
mempengaruhi hasil belajar TIK dalam memilih media yang digunakan dalam
pembelajaran TIK.
Dalam pembelajaran TIK, pemikiran pendidik tidak dapat dipindahkan
langsung kepada siswa, melainkan mereka sendiri yang harus aktif untuk mencari
masalah tersebut. Pendidik harus mampu mencipta kebermaknaan proses
pembelajaran yang memungkinkan keterlibatan aktif siswa dengan segala
aktivitas kreatifnya untuk menemukan suatu pengetahuan tentang berbagai
kreatifnya untuk menemukan suatu pengetahuan tentang menyelesaikan pekerjaan
pada lembar kerja (worksheet).
Pembelajaran TIK seharusnya lebih pada kegiatan interaktif, sehingga
peran pendidik sebatas mengelola pembelajaran dan memfasilitasi terjadinya
interaksi aktif siswa dengan aneka sumber belajar serta lebih menekankan pada
efektivitas belajar mandiri dan kelompok. Dengan sistem pembelajaran interaktif,
pendidik harus mampu menggunakan berbagai cara dan sumber yang dapat
merangsang daya pikir dan kreativitas siswa untuk menyelesaikan berbagai
kesulitan dan permasalahan belajar secara bersama-sama.
Kreativitas merupakan suatu potensi yang dimiliki oleh masing-masing
8
belajar. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan
yang baru. Hasil karya atau ide-ide baru sebelumnya tidak dikenal oleh
pembuatannya maupun orang lain. Dengan kreativitas yang dimiliki oleh siswa,
mereka dapat meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Siswa yang kreatif dapat
menunjukkan hasil belajar yang sama bahkan lebih baik dari siswa yang memiliki
kecerdasan intelektual.
Pada umumnya, siswa yang memiliki kreativitas tinggi memiliki
ketertarikan terhadap pelajaran komputer. Pelajaran Komputer pada sebagian
siswa dianggap sulit, terutama bagi siswa yang belum memiliki sarananya. Tetapi
bagi siswa kreatif dapat menyelesaikan masalah tersebut dan bagi mereka justru
mengasyikan karena menantang pemikiran dan keingintahuan mereka. Mereka
dengan antusias terlibat aktif dalam upaya mencari tahu tentang perkembangan
teknologi informasi secara sistematis yang bukan hanya kumpulan pengetahuan,
tetapi juga suatu proses penemuan. Mereka tertantang melakukan berbagai
percobaan sesuai dengan materi yang disajikan bahkan mereka mencoba
bereksperimen mengikuti imajinasi berpikirnya.
Tetapi karena selama ini pembelajaran TIK hanya sebatas penyampaian
informasi dengan menggunakan papan tulis, spidol dan infokus yang sangat
monoton membuat mereka kurang memahami dan menyerah dengan
ketidaktahuan mereka. Mereka terkesan keluar dari batasan, tidak disiplin, acuh
tak acuh, malas, bahkan mengganggu teman-temannya selama pembelajaran. Hal
9
terjadi gangguan seperti listrik padam atau beberapa komputer mengalami
kerusakan.
Rendahnya kemampuan pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran
dan mengelola kebermaknaan proses pembelajaran, mencakup kemampuan untuk
memilih dan memanfaatkan media pembelajaran menyebabkan proses
pembelajaran yang berlangsung lebih sering dilakukan dengan menulis dan
menggambarkan dipapan tulis yang terkesan monoton dan kurang jelas. Dalam
memanfaatkan media pembelajaran, pendidik cenderung memilih dan
menggunakan media yang dikuasainya dan umumnya masih sangat konvensional.
Penggunaan media masih sebatas alat bantu pendidik untuk menyampaikan materi
pembelajaran dan belum mempertimbangkan kesesuaiannya dengan karakteristik
siswa.
Keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran TIK selama ini menjadi
kendala kurang optimalnya proses pembelajaran. Ketersediaan sarana dan
prasarana, seperti modul, buku pelajaran, alat peraga, media pembelajaran dan
sumber-sumber belajar yang ada seharusnya dapat dimanfaatkan seoptimal
mungkin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar.
Berbagai macam instruksi atau perintah yang tersusun dalam pelajaran
TIK umumnya berupa materi atau gambar-gambar diupayakan untuk dapat
disajikan dengan lebih kongkrit. Penyampaian materi TIK yang mungkin tidak
efektif atau tidak mampu dilakukan sendiri oleh pendidik diupayakan dengan
10
Dengan memanfaatkan media, siswa dihadapkan pada obyek yang lebih
nyata dan memberikan rangsangan pada aktivitas daya indera secara bervariasi
sehingga memungkinkan materi yang disajikan lebih mudah dipahami,
dipraktekkan dan dipertahankan dalam ingatan pemanfaatan media dapat
memberikan berbagai pengalaman yang memungkinkan keterlibatan aktif siswa
selama pembelajaran. Pemanfaatan media yang sesuai dengan karakteristik siswa
dapat menumbuhkembangkan daya pikir dan kreativitas siswa serta
memungkinkan terjadinya belajar sendiri. Pada akhirnya, pemanfaatan
memungkinkan tercapainya efektivitas pembelajaran mandiri dan peningkatan
hasil belajar TIK.
Berbagai permasalahan di atas perlu dicari pemecahannya yang lebih
dititikberatkan pada perbaikan kualitas proses pembelajaran dalam upaya
meningkatkan pencapaian hasil belajar TIK siswa SMA Negeri 1 Tanah Jawa,
yaitu coba diupayakan dengan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
perbedaan tingkat kreativitas yang dimiliki siswa, yaitu strategi pembelajaran (a)
berbasis media interaktif latihan dan praktik dan (b) berbasis media interaktif
tutorial.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, dapat
diidentifikasi beberapa permasalahan, yakni (1) Apakah hasil belajar di SMA
Negeri 1 Tanah Jawa sudah sesuai dengan tuntutan kurikulum Sekolah Menengah
11
Jawa? (3) Apakah strategi pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan
praktik dengan media interaktif tutorial dengan pembelajaran konvensional dapat
memberi pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar TIK? (4) Apakah strategi
pembelajaran yang berbeda akan memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil
belajar program pengolah angka? (5) Apakah ketersediaan fasilitas belajar dapat
mempengaruhi hasil belajar program pengolah angka? (6) Apakah guru
mempertimbangkan tingkat pengetahuan siswa dalam proses pembelajarannya?
(7) Apakah dalam pembelajaran program pengolah angka guru memperhatikan
kreativitas siswa? (8) Apakah terdapat interaksi antara penggunaan strategi
pembelajaran dan kreativitas terhadap hasil belajar program pengolah angka?
1.3Pembatasan Masalah
Untuk dapat memberi ruang lingkup yang jelas dan memperdalam
pembahasan, maka masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi. Berdasarkan
identifikasi masalah tersebut, maka batasan masalah dalam penelitian ini yakni:
1. Hasil belajar yang akan diteliti adalah pada ranah kognitif.
2. Strategi pembelajaran yang dipilih adalah strategi pembelajaran berbasis
media interaktif latihan dan praktik
3. Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi
pembelajaran berbasis media interaktif berupa DVD Interaktif dan DVD
Tutorial.
4. Kreativitas siswa dibatasi pada kreativitas siswa yang dibedakan atas tingkat
12
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis
media interaktif latihan dan praktik memperoleh hasil belajar TIK lebih tinggi
dibanding kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis
media interaktif tutorial?
2. Apakah hasil belajar TIK siswa kelas XI SMA yang memiliki kreativitas
yang tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran berbasis media
interaktif latihan dan praktik dengan kreativitas siswa terhadap hasil belajar
TIK siswa?
1.5Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
berbasis media interaktif latihan dan praktik memperoleh hasil belajar TIK
lebih tinggi dibanding kelompok siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran berbasis media interaktif tutorial.
2. Mengetahui hasil belajar TIK siswa kelas XI SMA yang memiliki kreativitas
13
3. Mengetahui adanya interaksi antara strategi pembelajaran berbasis media
interaktif dan kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran TIK.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoretis
a. Menambah khasanah pengetahuan tentang penggunaan strategi
pembelajaran berbasis media interaktif, kreativitas terhadap hasil belajar.
b. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian mengenai penggunaan strategi
pembelajaran berbasis media interaktif dan kreativitas.
2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan
strategi pembelajaran berbasis media interaktif, kreativitas.
b. Bagi guru, sebagai bahan informasi dan masukan bahwa penggunaan
strategi pembelajaran berbasis media interaktif, kreativitas dapat
meningkatkan hasil belajar.
c. Bagi pengambil kebijakan memperhatikan kebutuhan guru dalam
teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yaitu dengan
mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif latihan & praktik
111
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1Simpulan
Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan terhadap hasil penelitian
yang dikemukakan sebelumnya maka dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran berbasis media interaktif latihan dan praktik lebih tinggi dari
hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran berbasis media interaktif tutorial.
2. Hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih tinggi daripada
hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas rendah.
3. Terdapat interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran berbasis media
interaktif dan kreativitas dalam mempengaruhi hasil belajar TIK siswa. Siswa
yang memiliki kreativitas tinggi memperoleh hasil belajar TIK lebih tinggi
jika dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media interaktif
latihan dan praktik daripada strategi pembelajaran berbasis media interaktif
tutorial, sedangkan siswa yang memiliki kreativitas rendah lebih tinggi hasil
belajarnya jika dibelajarkan dengan media interaktif tutorial daripada media
112
5.2 Implikasi
Berdasarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan
bahwa hasil belajar TIK siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran
berbasis media interaktif latihan dan praktik lebih tinggi daripada hasil belajar
TIK siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis media
interaktif tutorial, hasil temuan ini dijadikan pertimbangan bagi guru-guru mata
pelajaran TIK untuk menggunakan media interaktif latihan dan praktik khususnya
tingkat TIK. Oleh karena itu temuan penelitian ini perlu dipertimbangkan dan
disosialisasikan kepada sekolah maupun para guru yang mengajar dalam mata
pelajaran TIK.
Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media interaktif latihan dan
praktik siswa sebelum dilatih dahulu diberikan materi pelajaran kemudian setelah
itu siswa akan melakukan latihan-latihan. Pembelajaran ini menanamkan
kebiasaan, kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan sesuatu, serta
dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan latihan yang telah
disajikan, juga dapat menambah kecepatan. Pada latihan dan praktikini, latihan
yang diberikan guru dimaksudkan untuk melatih keterampilan siswa dalam
menggunakan komputer terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan.
Melalaui latihan dan praktik siswa diberikan kesempatan untuk
mengulang materi yang telah diberikan oleh guru dalam bentuk program dan
kemudian mempraktikkannya. Dalam mempersiapkan media pembelajaran
113
faktor-faktor: (1) menjelaskan terlebih dahulu tujuan atau kompetensi, (2)
menentukan dan menjelaskan kebiasaan, ucapan, kecekatan, gerak tertentu dan
sebagainya yang akan dilatihkan sehingga siswa mengetahui dengan jelas apa
yang harus mereka kerjakan, (3) memusatkan perhatian siswa terhadap bahan
yang akan atau sedang dilatihankan, (4) adanya selingan latihan, (5)
memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, serta mendiagnosis
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dan (6) latihan tidak boleh terlalu
lama atau terlalu cepat.
Berdasarkan petunjuk yang telah disiapkan oleh guru, maka siswa akan
lebih mudah memahami program pembelajaran ini dan mengikuti prosedur yang
sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada media pembelajaran interaktif latihan
dan praktik yang telah terprogram. Dengan cara ini siswa akan terbimbing dalam
melakukan latihan-latihan dan praktik sesuai dengan materi yang diajarkan. Pada
penelitian ini juga telah membuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
media interaktif latihan dan praktik maupun media interaktif tutorial mampu
meningkatkan motivasi belajar siwa, hal ini dapat dilihat dengan adanya
kemampuan siswa mengikuti prosedur yang ada.
Hasil penelitian ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi guru untuk
memilih media pembelajaran yang efektif digunakan dalam pembelajaran siswa
menggunakan media. Peran aktif guru dalam pemilihan media tentunya sangat
dibutuhkan, karena dengan kecermatan dan kesesuaian karakteristik mata
pelajaran dan karakteristik siswa dalam belajar menjadi salah satu faktor dalam
114
Hasil simpulan berikutnya menunjukkan bahwa siswa yang memiliki
kreativitas tinggi memperoleh hasil belajar TIK yang lebih tinggi apabila
dibelajarkan dengan menggunakan media interaktif latihan dan praktik. Demikian
juga hasil belajar TIK siswa yang memiliki kreativitas rendah akan lebih tinggi
apabila dibelajarkan dengan menggunakan media interaktif tutorial. Penggunaan
media interaktif yang sesuai dngan karakteristik siswa maka kegiatan
pembelajaran akan lebih bermakna, sehingga pembelajaran akan lebih efektif,
efesien dan memiliki daya tarik. Namun perlu disadari bahwa tidak ada satu
media pembelajaran yang paling sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun
karakteristik pembelajaran. Tetapi hasil penelitian ini bisa menjadi masukan bagi
guru mata pelajran TIK untuk memilih media pembelajaran interaktif yang sesuai
dalam menyajikan materi pelajaran.
Penemuan ini juga dapat diterapkan apabila kerja sama yang baik antara
orang-orang yang berkecimpung dalam aspek pendidikan dan aspek teknologi
informasi dan komunikasi beserta ahli-ahli media terjadi ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Disamping itu juga penerapan temuan ini menuntut kegigihan seorang guru mata
pelajaran TIK untuk meng-upgrade dan meng-update ilmu pengetahuan yang
dimiliki mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga dapat
mengaplikasikan dalam pembelajaran di kelas. Dalam merancang media yang
tepat untuk setiap karakteristik siswa diperlukan penataan dan perancangan yang
115
dan suasana pembelajaran yang kondusif yang akan menunjang tercapainya
tujuan pembelajaran.
Penerapan penggunaan media pembelajaran interaktif harus dibarengi
penentuan tingkat kreativitas siswa, hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan
pelatihan terlebih dahulu tentang cara mengidentifikasi dan mengukur kreativitas
siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki keterampilan mengelompokkan
kreativitas siswa. Di sisi lain kepada pihak pengambil kebijakan di lingkungan
SMA Negeri 1 Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara membuat media
interaktif & praktik dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran
TIK.
5.3 Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi seperti yang telah dikemukakan
maka disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam upaya peningkatan hasil belajar TIK, maka guru yang mengasuh mata
pelajaran TIK disarankan agar menggunakan media pembelajaran interaktif
yang tepat dalam menyajikan konsep-konsep, kemampuan dalam
menggunakan dan memanfaatkan teknologi yang ada.
2. Dalam meningkatkan hasil belajar TIK, apabila kreativitas siswa tidak
diketahui maka disarankan kepada guru untuk menggunakan media
pembelajaran interaktif latihan & praktik dalam pembelajaran, hal ini
116
tinggi dibandingkan dengan media interaktif tutorial apabila kreativitas tidak
diketahui.
3. Disarankan kepada guru agar memperhatikan tingkat kreativitas yang dimiliki
siswa dan mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat kreativitasnya, yakni
kreativitas tinggi dan kreativitas rendah.
4. Disarankan kepada pihak pengambil kebijakan di lingkungan SMA Negeri 1
Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara mengidentifikasi dan
mengukur tingkat kreativitas siswa bagi guru-guru agar guru-guru memiliki
keterampilan mengelompokkan tingkat kreativitas siswa.
5. Disarankan kepada pihak-pihak kebijakan di lingkungan SMA Negeri 1
Tanah Jawa untuk mengadakan pelatihan cara membuat media interaktif
latihan & praktik dan media interaktif tutorial yang tepat untuk pembelajaran
TIK.
6. Guna penelitian lebih lanjut pada penggunaan media interaktif di samping
guru yang menjadi mitra peneliti, perlu untuk disosialisasikan terlebih dahulu
kepada siswa bagaimana prosedur penggunaan media pembelajaran interaktif
sehingga penggunaan waktu bisa efisien mungkin serta efektifitas
pembelajaran dapat tercapai.
7. Untuk peneliti lain yang meneliti tentang media pembelajaran interaktif
disarankan untuk menggunakan media yang memiliki kualitas sama antara
117
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1997). The Definition of Educational Technology. Washington, D.C: Association for Educational Communications and Technology.
Ahmadi, I., dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Agustin, Rena. (2014) Pengaruh Media Pembelajaran Dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi Kelas XI SMA Swasta Persiapan Stabat. Tesis : Medan PPs Unimed.
Anderson, Ronald H. (1994) Pemilihan Dan PengembanganMedia Untuk
Pembelajaran, terjemahan Yusufhadi Miarso, dkk., Jakarta: Raia
Grafirdo Perkasa.
Arifin. Zainal. (2012) Pengembangan Media Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: Skripta.
Arikunto, Suharsimi. (2000) Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad Azhar. (2009). Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ayong. (2014). Pengaruh Media Pembelajaran Dan Kreativitas Terhadap Kemampuan Menulis Huruf Peserta Didik Taman Kanak-Kanak Dr. Wahidin Sudirohusodo Medan. Tesis : Medan PPs Unimed.
Binanto, Iwan. (2010). Multimedia Digital Dasar Teori . Yogyakarta: Penerbit Andi.
Campbell,D. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Daraini, Rini. (2012). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Multimedia dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP Negeri Lubuk Pakam. Tesis : Medan PPs Unimed.
Degeng, I. N. S. (1991). Karakteristik Belajar Mahasiswa Berbagai Perguruan
Tinggi di Indonesia. Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan
Pusat Fasilitas Bersama antar Universitas (IUC).
Dick, W & Carey, L. (2001). The Systematic Design of Instructional. New York : Logman.
Djaali, H. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Gagne, R. M. (1997). Conditions of Learning. New York: Holt Rinehard and Winston.
118
Hackbarth, S. (1996). The Educational Technolgy Hand Book. New Jersey: Educational Technology Publications, Inc.
Hamalik, O. (1993). Mengajar Azas, Metode dan Teknik. Bandung: Pustaka Martiana.
Hamdani. (2011). Strategi BelajarMengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Heinich R., M. Molenda, dan J. D. Russel, (1996). Instructional Media. New York: MacMilan Publishing Company.
Jainab, (2004). Pengaruh Strategi Pembelajaran Audio Visual dan Kreativitas Terhadap Kemampuan Menulis Angka Anak Taman Kanak-Kanak. Tesis : Medan PPs Unimed.
Kemp, Jerold E. (1995). The Instructional Design Process. New York: Harper & Row Publishers.
Kemp, J. E. dan D. K, Dayton. (1985). Planning and Production Instructional
Media. New York: Harper & Row, Publishers.
Leshin, C. B., J. Pollock, dan C. M. Reigeluth. (1992) Instructional Design
Strategies And Tactics Englewood Cliffs, New Jersey: Educational
Technology Publisher.
Mayer, R.E. (2001). Multi Media Learning, New York: Camridge University Press,.
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada Media.
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Press.
Munandar; Utami S. C. (2009). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
Sekolah; Petunjuk Bagi Para Guru dan Orangtua, Jakarta: Gramedia.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Rasyad, Aminuddin. (2003). Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press.
Reigeluth, C,M. (1983). Instructional Design Theories and Models, An Overview
of Their Current Status, London: Lawrence Erlbaurn Associates,
Publishers,.
Roestiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Romizowsky, A.Z. (1981). Designing Instructional : Decision Making in Course Planning and Curriculum Design, London : Kogan Page,.
119
Rusman, (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sadiman, Arief., dkk. (2003). Media Pendidikan- Pengertian, Pengembangan,
Dan Pemanfaatannya. Jakarta . Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Cetakan ke-9, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tut Sayogya. (2008). Creative Mind, Kekuatan Visualisasi. Jakarta: Kelompok Gramedia,
Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. (1990). Instructional Technology. The Definition And Domains Of The Field. Washington, DC: AECT, 1994. Seels, Barbara B. dan Z Glasgow, Exercises In Instructional Design. Colombus: Merril Publishing Company.
Semiawan, Conny. (1997). Perspektif Pendidikan Anak Berbakat. Jakarta: Grasindo.
Smaldino, S.E., Lowther, D.L, dan Russel, J.D. (2001). Instructional Technology
& Media Learning, Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sujana, Nana; Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Maju,
Sukiman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran, Pedagogia.
Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Wena. Made. 2011. Strategi Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
http://bsnp-indonesia.org/id/?page_id=103, diakses 12 Januari 2015