• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

1. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, Capo Record Yogyakarta diharapkan untuk meng-update hardware dan software aplikasi rekaman dengan versi terbaru, agar dapat melakukan proses recording lebih efektif dan efisien serta dapat menghasilkan kualitas rekaman yang lebih baik sesuai dengan keinginan pengguna jasa

2. Aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, pengguna musik sebaiknya lebih cermat dalam memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya

3. Bagi Peneliti lanjutan perlu mengkaji lebih mendalam tidak hanya komparasi fitur-fitur yang dimiliki aplikasi rekaman, namun lebih menekankan pada tahap-tahap proses recording karena karakter setiap sound engineer memiliki peranan penting pada kualitas hasil recording.

75   

Diunduh pada tanggal 4 Oktober 2015.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arisasangka, Inung K. 2006. Sonar Home Recording. Jakarta: Restu Agung Basuki, Sulistyo. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.

Buntarto. 2014. Teknik Audio Video Mobil. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Darmanto, dkk. 2006. Hand out Training Produksi Program Video Klip & Instruksional. Yogyakarta: Studio Audio Visual.

Husein, M.F. 2002. Aplikasi Komputer untuk Perkantoran. Jakarta: Salemba Infotek.

Hutchinson, S.E.and S.C. Sawyer. 1996. Computers and Information Systems Fifth Edition. Chicago: Irwin.

Irawan, Resa Agus. 2009. Proses Digital Audio Recording Band di Studio Amakusa Yogyakarta. Skripsi S1. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Seni Musik, FBS UNY.

Jogiyanto, Hartono. 1999. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: ANDI.

KBBI, Daring. 2015. Teknik, http://kbbi.web.id/. Diunduh pada tanggal 20 September 2015.

Mansionpro. 2015. Jenis-jenis Microphone untuk Recording live Performance. www.mansionpro.com/jenis-jenis-microphone-untuk- recording-live-performance .html. Diunduh pada tanggal 6 Oktober 2015.

Margono, S. 1997. Metodologi Penelitian pendidikan. Jakarta: RINEKA CIPTA. Musfiya, Arslan. 2011. Home Recording. Bekasi: Niaga Swadaya.

Musiktek. 2015. Home Recording. http://rumahrekam.com. Diunduh pada tanggal 2 Oktober 2015.

Nazir, M. 2005. Metode penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Prasetyo, Robertus Erwin. 2002. Peranan Software musik komputer Cakewalk Pro Audio 9.0 dalam proses digital audio recording. Skripsi S1. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Seni Musik, FBS UNY.

Prastowo, Andi. 2011. Metode penelitian kualitatif dalam perspektif rancangan penelitian. Yogyakarta: AR – RUZZ Media.

Purwacandra,P.P. 2007. Home Recording dengan Adobe Audition. Yogyakarta: ANDI

Sigit, A.S., dkk. 2011. Kreatif membuat musik dengan Studio Digital sendiri Edisi 1. Yogyakarta: ANDI; Semarang: WAHANA KOMPUTER.

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama. Sos. 2015. Steinberg Nuendo4. www.soundonsound.com . Diunduh pada tanggal 4

Oktober 2015.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara. Taufiq, R. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

   

A. Tujuan Observasi

Tujuan dari Observasi ini adalah untuk mengetahui penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses digital audio

recording di Capo record Yogyakarta.

B. Pembatasan Observasi Aspek-aspek yang diamati

1. Perangkat yang digunakan dalam proses rekaman audio digitaldi Capo record Yogyakarta

2. Proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 terhadap band Aqrapana Ska.

A. Tujuan Wawancara

Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengumpulkan data-data tentang penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta.

B. Kisi-kisi Wawancara

No Aspek yang diamati Pertanyaan 1 Perangkat yang digunakan

dalam proses rekaman audio digital

a. Apa saja perangkat hardware yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta?

b. Sebutkan perangkat input dan

output yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta?

2 Proses rekaman audio digital dengan

menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe

a. Apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan proses rekaman audio digital?

proses rekaman audio digital? d. Berapa pembatasan sample rate

minimal yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta?

e. Bagaimanakah proses terakhir dalam rekaman audio digital?

3 Keunggulan serta kelemahan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version

4.0 dalam proses rekaman audio digital

a. Apa saja keunggulan serta

kelemahan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital?

b. Sebutkan effect-effect yang digunakan dalam proses rekaman audio digital?

c. Apa saja aplikasi plugin atau VST (virtual Studio) yang digunakan dalam proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS

menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version

4.0

rekaman menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.?

b. Apa saja format audio yang dapat dihasilkan pada proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.?

C. Jawaban Kisi-kisi Wawancara

1. Perangkat yang digunakan dalam proses rekaman audio digital

a. Apa saja perangkat hardware yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta?

Perangkat hardware yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo Record antara lain :

1) Komputer dengan spesifikasi menggunakan sistem operasi Windows XP, prosesor Intel Pentium 4 CPU single core 2,80 GHz, RAM 1 GB,

Harddisk 320 GB, DVD-ROM drive, dan USB port.

2) Soundcard Audio analog to digital converter POD Line 6 UX2 dan Yamaha N12

5) Headphone Behringer HPS 3000 dan headphone AKG K44 6) Amplifier VOX Pathfinder 15R

7) Instrumen yang digunakan PDP Drums set, Bass elektrik Samick Corsair Greg Bennett 4 strings, Gitar elektrik Parker P-40 dan gitar

Custom model Stratocaster 6 strings, Efek Gitar Roland GR 20, VOX ToneLab EX, dan Equalizer Behringer EQ700, dan Keyboard Korg i3 b. Sebutkan perangkat input dan output yang dugunakan dalam proses

rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta?

1) Perangkat Input terdiri dari Mikrofon Samson CO1, CO 3, Mikrofon Drums set Yoga FX 516, FX 588, FX 500 dan beberapa Instrumen/alat musik seperti gitar, Bass, Keyboard dan lain-lain.

2) Perangkat Output terdiri dari Speaker Yamaha HS 50, Headphone

Behringer HPS 3000, headphone AKG K44, dan Amplifier VOX Pathfinder 15 R.

2. Proses rekaman audio digital dengan menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0

a. Apa saja kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan proses rekaman audio digital?

1) Mempersiapkan alat untuk take guide

2) Tahap Editing/Mixing

3) Tahap Mixdown dan Mastering

4) Tahap Converted audio format wav file

c. Bagaimana teknik memperkecil suara noise yang berlebihan pada proses rekaman audio digital?

Teknik memperkecil suara noise menggunakan aplikasi Nuendo 4 yaitu dengan menambahkan fitur DeNoiser, dan apabila menggunakan aplikasi Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 yaitu dengan menambahkan fitur Noise Reduction. Suara noise yang berlebihan sudah diperkecil dengan penggunaan soundcard eksternal POD Line 6 UX2 dan Yamaha N12 yang memiliki kualitas baik dalam proses digital audiorecording. d. Berapakah pembatasan sample rate minimal yang digunakan dalam proses

rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta?

Capo Record Yogyakarta menggunakan sample rate 48000 Hz dan

Bit Depth sebesar 24 bit. Penggunaan sample rate 48000 Hz 24 bit dapat menghasilkan audio yang halus, bersih, dan detail untuk melalui proses

Mixing.

3. Keunggulan serta kelemahan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital

a. Apa saja keunggulan serta kelemahan dari penggunaan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0 dalam proses rekaman audio digital?

1) Aplikasi Nuendo 4 memiliki keunggulan yaitu tersedia banyak aplikasi

plugin (aplikasi tambahan) atau VST yang memiliki berbagai fitur, fitur-fitur tersebut dapat berfungsi untuk memaksimalkan audio yang akan dihasilkan. Kelemahan Nuendo 4 yaitu tidak cocok menggunakan

Soundcard onboard, penggunaan soundcard onboard menyebabkan proses recording menjadi tidak stabil.

2) Aplikasi Adobe Audition CS5.5 V4.0 memiliki keunggulan yaitu Adobe Audition support dengan berbagai macam hardware. Support

terhadap penggunaan soundcard onboard (stabil), apabila terdapat

noise yang berlebihan dapat diperkecil dengan fitur Noise Reduction.

Kelemahan Adobe Audition CS5.5 V4.0 yaitu Adobe Audition memiliki keterbatasan dalam penggunaan VST, Adobe Audition hanya dapat mendeteksi aplikasi plugin atau VST dari produk Adobe System.

b. Sebutkan effect-effect yang digunakan dalam proses rekaman audio digital?

proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.?

Aplikasi plugin atau VST yang digunakan yaitu Dynamic, Compressor, Gate, Limiter dan Equalizers.

4. Audio yang dihasilkan dari proses rekaman yang menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0

a. Bagaimanakah kualitas audio yang dihasilkan dari proses rekaman menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 version 4.0.?

Kualitas audio Input sudah bagus didukung dengan penggunaan Soundcard Eksternal POD Line 6 UX2 dan Yamaha N12. Kualitas audio yang dihasilkan sudah halus, bersih dan sudah cukup detail, karena menggunakan sample rate 48000 Hz dan Bit depth 24 bit (wawancara pada tanggal 24 Desember 2015).

b. Apa saja format audio yang dapat dihasilkan pada proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5

version 4.0.?

Format audio yang dapat dihasilkan pada proses rekaman audio digital menggunakan aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5

version 4.0 yaitu wav, wave64, MP3, wma, AIFF (audio interchange file format) dan lain-lain.

P : Peneliti N : Narasumber

Hasil wawancara dengan Rakhmat Wahyudi selaku Pemilik, sound engineer, dan Operator rekam Capo Record pada tanggal 24 Desember 2015

P : Apa saja perangkat hardware yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta?

N : Hardwarenya… Semua hardware ya berarti?. Mulai dari Komputer Pentium

4, RAM 1 Giga trus instrumen yang lainnya soundcardnya audio analog to digital converter POD UX 2, speakernya Yamaha HS 50. Instrumen musiknya drum. Ooo iya soundcardnya UX2 sama Yamaha N12.

P : Itu perangkat minimalnya ya? N : Perangkat minimalnya…. Iya. P : Untuk Mikrofonnya pakai apa mas?

N : Mikrofonnya pakai Samson CO 1 sama CO 3. P : Untuk yang drum, mikrofon drum?

N : Mikrofon drumnya pakai Yoga, Yoga mikrofon satu set.

P : Sebutkan perangkat input dan output yang digunakan dalam proses rekaman audio digital?

N : Perangkat input dari mikrofon, trus yang dari instrumen kan ada alat musiknya to. Inputnya jadi ada kayak keyboard, gitar, bass segala macam itu selain dari mikrofon. Trus inputnya ada juga pakai midi input.

P : Trus perangkat outputnya mas? N : Perangkat outputnya Speaker aja.

N : Tahapan yang pertama kan record. Ketika lagu udah ada, udah jadi. Trus untuk awal mula sebelum proses recording dicari dulu metronomenya seberapa, trus membuat guide, take drum, trus take instrumen yang lain. Proses take selesai dilanjut ke proses mixing. Proses mixing selesai dilanjut proses mastering. Trus hasil dari proses mastering di-converted jadi wav. P : Kalau tahapan editing itu masuknya dibagian mana mas?

N : Tahapan editing biasanya di bagian mixing.

P : Dalam proses tersebut, mas yudi melakukan edit apa aja?

N : Eee… tuning vokal, slip tempo dibenerin. Trus membersihkan noise

P : Berapakah pembatasan sample rate minimal yang digunakan dalam proses rekaman audio digital di Capo record Yogyakarta?

N : Minimal pakai yang 48000 Hz 24 bit

P : Alasan menggunakan sample rate segitu gimana mas? N : Lebih aman, lebih bersih daripada yang 44100 Hz

P : Kalau standar bawaan dari aplikasi biasanya berapa mas?

N : Biasanya bisa di-setting dari mulai paling kecil. 44100 sampai 96000 Hz. Tinggal dipilih kita mau pakai yang mana tapi kalau standar di Capo record pakai yang 48000 Hz.

P : Keunggulannya pakai yang itu?

N : 48000 Hz data sudah cukup bersih, sudah cukup detail untuk di-mixing tapi enggak berat di komputer dan enggak besar datanya. Enggak terlalu besar. P : Bagaimanakah proses terakhir dalam rekaman audio digital?

N : Setelah proses mixing, mastering di-converted ke dalam bentuk file yang dibutuhkan. Misalkan kita bikin ke CD, atau MP3 buat upload dan sebagainya.

untuk dikompres lagi. Trus hasil recordingnya padat, ada penambahan reverb

dan equalizers.

P : Lalu pada saat proses itu kan mas yudi menggunakan dua aplikasi yaitu aplikasi Nuendo 4 dan Adobe Audition CS 5.5 V4.0, dari kedua aplikasi tersebut apakah ada keunggulan dari masing-masing aplikasi?

N : Ada…kalau kita menggunakan Adobe itu support dengan semua hardware

biasanya. Support untuk semua hardware soundcard bawaan laptop atau PC, walaupun kalau soundcardnya noise tapi kalau pakai Adobe itu tetep stabil untuk recording dalam durasi 5 menit, lebih dari 5 menit juga stabil. Sedangkan untuk Nuendo, kelebihannya banyak tersedia plugin yang support

untuk Nuendo, dari VST.

P : VSTi itu apa mas? saya pernah dengar virtual instrumen apakah itu benar? N : VSTi instrumen. Virtual instrumen ya…

P : Kan ada keunggulan dari masing-masing aplikasi, dan dari masing-masing itu apakah ada juga kelemahannya?

N : Ooo ada…kalau di adobe itu enggak support Virtual instrumen, Cuma support plugin yang dari produknya Adobe. Misalnya kita install Adobe Audition tapi kita install yang buat edit Video itu detect, karena sama-sama produknya Adobe. Tapi untuk plugin yang virtual instrumen Addictive drum, EFD, trus yang lainnya enggak support di Adobe, jadi supportnya untuk produk-produk

plugin yang bawaan. Kalau kelemahannya Nuendo itu enggak bisa pakai

soundcard bawaan PC atau laptop itu tidak stabil. P : Yang dimaksud tidak stabil itu bagaimana mas?

N : Jadi misalnya record untuk setiap 20 detik itu nanti ada suaranya theg….theg kalau pas posisi record.

P : Trus dalam proses recording tersebut apakah mas yudi menggunakan effect-effect?

N : Reverb, Delay, Compressor, Limiter, Gate, Equalizers semuanya dari plugin bawaan.

P : Fungsinya Reverb?

N : Fungsinya reverb kan memberikan nuansa gaung. P : Trus Compressor itu fungsinya apa mas?

N : Untuk memadatkan sinyal. Compressor itu fungsinya ketika ada gain kecil yang masuk, dia gainnya diangkat atau dinaikin, tapi ketika gainnya terlalu besar dia menurunkan.

P : Kalau fungsinya Limiter?

N : Limiter itu membatasi, jadi berapapun input yang masuk misal input yang masuk 2 desibel tapi di Limiter di-setting -1 desibel ya otomatis sinyal itu menjadi -1 desibel.

P : Dari kedua aplikasi tersebut, aplikasi plugin apa saja yang digunakan? N : Yang digunakan semua?

P : Untuk keduanya…

N : Plugin tambahan, kalau di Adobe tidak bisa menggunakan plugin tambahan. Kalau dari Nuendo banyak plugin tambahannya mulai dar Wave9, Native, Abbeyroad, EG plugin

P : Yang VST bawaan apa aja mas? N : Yang di Nuendo?

P : Iya…

N : VST bawaannya semuanya ada tapi enggak semuanya dipakai. mulai dari

Distorsi, dynamic, Compressor, Limiter, Equalizers, Reverb pun ada tapi enggak semua dipakai. Misal kalau udah pakai Compressor yang dari Wave9

P : Sama juga? N : Sama…

P : Pakai Reverb gitu? N : Iya Sama…pakai Reverb.

P : Kan gini mas. Masih kebingungan soal VSTi atau aplikasi plugin dengan effect

apakah itu sama?

N : Beda. Jadi kalau Virtual instrumen itu bentuknya dia bisa berfungsi sebagai drum, perkusi, bisa berfungsi sebagai keyboard yang berasal dari software virtual instrumen. Tapi kalau Cuma plugin effect berarti dia adalah plugin processing bisa equalizers, Reverb, bisa delay, dan sebagainya.

P : Kalau dilihat dari audio yang dihasilkan. Bagaimanakah kualitas audio yang dihasilkan dari proses rekaman menggunakan aplikasi Nuendo dan Adobe Audition?

N : Kalau masalah input sama, soalnya bagus enggaknya input bergantung dari

soundcard (analog to digital converter), tapi kalau hasil akhirnya lebih maksimal kalau pakai Nuendo.

P : Alasannya mas?

N : Karena bisa dimaksimalkan mixingnya dengan plugin-plugin tambahan, nuansa-nuansa musiknya bisa ditambah bermacam-macam VSTi Instrumen juga. Jadi otomatis hasilnya bisa bisa lebih maksimal daripada yang di Adobe yang hanya bisa menggunakan plugin bawaan dari Adobe.

P : Format audio apa saja mas yang dihasilkan dari proses rekaman?

N : Banyak mulai dari WAV, MP3 sama ada lainnya. Kalau dari Nuendo itu

wave64 file, windows media audio, wma. Kalau di Adobe lebih banyak lagi P : Apakah hampir sama mas format-formatnya kalau di Adobe?

lebih harmonis menyatunya dari beberapa instrumen…dari instrumen-instrumen lebih menyatu. Kalau di Adobe masih kelihatan enggak stabil, enggak terlalu menyatu antara beberapa instrumen yang ditake. Tapi sebenarnya kan disediakan beberapa program recording, kita sebagai pemusik, pengguna recording kan dipersilahkan untuk memilih. Tapi untuk saya lebih cocok pakai Nuendo.

P : Dari proses komparasi ini menurut tanggapannya mas yudi, kesimpulannya dari keduanya itu bagaimana mas? Apakah penggunaan aplikasi itu berpengaruh sekali atau sama saja?

N : Ya berpengaruh sekali. Dengan Nuendo kita lebih leluasa membuat musik apa saja bisa tapi kalau di Adobe kan terbatas. Terbatas kita enggak bisa pakai

MIDI berarti semua instrumen kan harus take beneran, tapi kalau di Nuendo kan bisa pakai virtual instrumen. Sehingga nek pakai Nuendo bisa lebih leluasa membuat musiknya.

P : Trus penggunaan virtual instrumen itu bagaimana mas?

N : Bisa digambar manual atau ditake pakai midi controller, bisa take pakai keyboard, gitar synthesizer. Nah yang jelas VSTi instrumen itu secara penggunaannya pakai input midi atau digambar manual

P : Apakah pernah mas yudi menggunakan midi? N : Sering…

P : Perangkatnya apa aja mas?

N : Perangkatnya dulu pernah pakai M-Audio midi controller. Kalau sekarang pakai ini. Roland GR 20 gitar synthesizer.

P : Mungkin cukup pertanyaan yang saya sampaikan ke mas yudi atas bantuannya.

P : Peneliti N : Narasumber

Hasil wawancara dengan Andi Ridwan Pradana selaku personil Band Aqrapana Ska pada tanggal 29 Desember 2015

P : Selamat malam mas, ini saya mau tanya soal kemarin proses recording band Aqrapana yang sudah dilakukan. Mas posisi di Band sebagai apa ya?

N : Sebelumnya selamat malam, saya Andi Ridwan sebagai Bassist di Aqrapana. P : Lalu yang saya tanyakan pada waktu proses itu durasi yang mas laksanakan

berapa?

N : Durasi dalam pelaksanaan take bass di Aqrapana, kemarin sekitar 45 menit. P : Itu sekali take? Untuk instrumen bass?

N : Iya sekali take.

P : Terus kegiatan yang dilakukan sebelum proses record?

N : Sebelum proses record. Kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan alat, yaitu diantaranya bass dan kabel. Serta operator sudah menyiapkan peralatan recordingnya sendiri.

P : Bass yang digunakan?

N : Bass yang saya gunakan, saya menggunakan Samick 4 strings atau 4 senar aktif.

P : Apakah memakai Speaker atau ampli?

N : Kebetulan pada waktu proses recording kemarin langsung direct.

P : Dengan direct itu apakah mas mendapatkan karakter suara bass yang pas? N : Untuk penyesuaian karakter disesuaikan menggunakan semacam ampli

simulator di Komputer. Itu di-setting oleh operatornya. P : Apakah karakter suara bass nya sudah cocok?

hambatan?

N : Permasalahan yang besar tidak ada, tapi mungkin hanya permasalahan-permasalahan yang manusiawi seperti satu atau dua kali slip tempo atau tune

bass kurang sedikit kemudian harus di tune ulang seperti itu. P : Kalau slip tempo itu bisa diperbaiki dimana?

N : Ada dua pilihan. Mau diulang dari awal atau istilahnya kita tambal sulam di bagian yang salah tersebut.

P : Terus dilihat dari hasilnya. Kan kemarin dalam penelitian ada komparasi hasil audio yang dari Nuendo sama yang dari Adobe Audition. Menurut mas enak yang mana sama alasannya apa?

N : Kalau menurut saya enak yang Nuendo, karena banyak suara instrumen yang terdengar sempurna daripada yang dari Adobe Audition seperti itu menurut saya.

P : Ooo…gitu. Mungkin ini saja. Cuma beberapa pertanyaan yang ingin saya tau. Terima kasih buat waktunya.

P : Peneliti N : Narasumber

Hasil wawancara dengan Dian Wijayanto selaku personil Band Aqrapana Ska pada tanggal 30 Desember 2015

P : Selamat sore mas, bisa berkenalan.

N : Saya Dian dari Aqrapana Ska sebagai Drummer.

P : Begini mas, kan kemarin saya sudah melakukan penelitian tentang proses

recording yang mas lakukan dengan Band. Terus ada beberapa pertanyaan yang akan saya tanyakan, untuk yang pertama yaitu kegiatan apa yang dilakukan sebelum melakukan proses record Drum?

N : Sebelum record drum sebetulnya kita sudah latihan di Studio, sudah latihan bareng-bareng. Untuk Aku sendiri persiapan juga udah aku siapin. Feel in-feel in nya di sebelum Reff pertama, kedua ini juga udah beda udah aku siapin sebelum take udah latihan seperti itu.

P : Itu berarti sebelumnya latihan? N : Sebelumnya latihan.

P : Ada proses pemanasan gitu enggak?

N : Ooo…mau recording itu? sebelum recording itu pemanasan ya ada tapi cuma ngedrum-ngedrum asal aja, sambil setting sambil main-main aja.

P : Terus durasi dari latihan sampai take selesai berapa kira-kira?

N : Dari proses recording “Bersama dia dan mereka”, Eee…ngulang berapa kali ya? Sekitar tiga kali apa ya.

P : Berapa menit kisarannya? N : Ya kurang lebih 30 menit lah. P : Itu udah selesai?

P : Hardware

N : Hardware Drumnya dari studio tersebut, tapi kalau untuk snare drum aku bawa sendiri.

P : Bawanya merk apa? N : TAMA…

P : Kalau Serinya tau enggak? N : Kalau serinya kebetulan lupa.

P : Kalau permasalahan atau hambatan dalam proses itu ada enggak?

N : Hambatan…Apa ya? ada tapi ya harus aku jalanin. Untuk di guidenya sendiri itu agak enggak sinkron sama metronomenya. Isian gitar atau guide gitar itu

Dokumen terkait