• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN dan SARAN

B. Saran

1. Aspek Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam pembelajaran keperawatan di lahan praktik khususnya di komunitas. Conference meningkatkan pembelajaran pemecahan masalah, kelompok dapat melakukan analisis kritis terhadap masalah dan mencari pendekatan

alternative dan kretif. Metode conference menjadikan peserta didik dapat berbicara saat proses pemecahan masalah dan menerima umpan balik langsung dari rekan sejawat dan pengajar. Dalam conference peserta didik semakin terbuka terhadap berbagai situasi yang ada di lapangan, yang mungkin banyak diantaranya belum pernah dialami.

Bagi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, dapat menjadikan metode ini menjadi salah satu metode pembelajaran dalam praktik lapangan profesi ners khususnya di stase komunitas.

2. Aspek Praktis

a. Disarankan untuk melakukan penelitian dengan sampel yang lebih besar dan menggunakan kelompok kontrol dalam penelitian yang mendatang.

b. Disarankan meneliti komponen sikap yang lain dan atau seluruh komponen dari sikap. Juga bisa dilakukan untuk melihat hasil proses belajar yang lain dari stase komunitas. 3. Pendidikan

Bagi institusi pendidikan keperawatan dapat menggunakan dan mengembangkan metode ini untuk pembelajaran lapangan khususnya di stase komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

Abedini, M., Mortazavi, F., Javadinia, SA., Moonaghi, HK., (2013). A New Teaching Approach in Basic Sciences: Peer Assisted Learning. Social And Behavioral Science 83. Iran: Elsevier. Diakses pada tanggal 24

Februari 2016 dari

http//www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042813010380

Alligood, MR., (2014). Nursing Theorists And Their Work. (ed.8).USA: Elsevier.

Aprilia, N. (2014). Peningkatan Keaktifan Dan Tanggung Jawab Belajar Mahasiswa Melalui Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Kegiatan Lesson Study Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Jurnal FKIP UNS. Diakses Pada Tanggal

3 Maret 2016 dari

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.ai/index.php/prosbio/article/view/ 4953

Arikunto, (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisis Revisi. Jakarta: Bumi Aksara

Arnold, L., Shue, CK., Kritt, B., Ginsburg, S., Stern, DT., (2005) Medical Students View on Peer Assessment of Professionalism. Journal of General Internal Medicen. Diakses tanggal 20 maret 2016 dari

http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1525-1497.2005.0162.x/full

Azwar, S., (2015). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S., (2015). Sikap Manusia Teori Dan Pengukurannya. (ed.2). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, MB. (2014). Metodelogi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi Dan Kebijakan Public Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Creswell, JW., (2014). Research Design: Pendekatan Kualitati, Kuantitatif, Dan Mixed. Judul Asli: Qualitative, Quantitative And Mixed Methods Approaches. alih Bahasa: Fawaid, Ahmad. (ed.3). Jakarta: Pustaka Pelajar.

Darmawan, D., (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Dempsey, PA., Dempsey AD., (2002) Riset Keperawatan: buku ajar dan latihan/ penulisan. Alih Bahasa: Widyastuti, Palupi. Editor: Adiningsih, Dian. Ed.4. Jakarta: EGC.

Erickson, GP., (1987). Peer Evaluation as a Teaching-Learning Strategy in Baccalaureate Education for Community Health Nursing. Journal of Nursing Education. May 1987. Vol.26. Diakses tanggal 24 Februadi 2016 dari http://www.healio.com/nursing/journals/jne/1987-5-26-

5/%7Bdb398ecb-9406-4a1c-9cb7-2e68670cd559%7D/peer- evaluation-as-a-teaching-learning-strategy-in-baccalaureate-education-for-community-health-nursing

FIK UNISSULA, (20015). Panduan Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawtan Universitas Islam Sultan Agung. Semarang: SA press

Fishel, AH., Johnson GA., (1981). The Three Way Conference- Nursing Student, Nursing Supervisor and Nursing Educator. Journal of Nursing Education20.6(jun1981):18-23. Diakses pada tanggal 2 Mei 2016 dari http://remote-lib.ui.ac.id:2073/docview/1026710089/B7F96491671

Flynn, JP., Marcus, TM., Schmadl, JC., (1981) Peer Review: A Successful Teaching Strategy In Baccalaureate Education. Journal Of Education. Diakses pada tanggal 20 Maret 2016 dari http://search.proquest.com/docview/1026698891/fulltext/ 7F16FB8D

Goldsmith, M., Stewart, L., Ferguson, L., (2006). Peer Learning Partnership: An Innovative Strategy to Enhance Skill Acquisition in Nursing Students. Nurse Education Tuday vol.26. Telah diakses pada tanggal 1 Maret 2016 dari http://www.nurseeducationtoday.com/article/S0260-6917(05)00131

Handayani, S., (2010). Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Berbasis Lingkungan Alam (Studi pada Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri Angkatan Bayu Windu dan Srikandi Silva). Jurnal Pendidikan. Diakses pada tanggal 2 Maret 2016 dari http//ejournal.upi.edu/ index.php/pls/article/view/1204

Henning, JM., Weidner, TG., Marty, MC., (2008) Peer Assisted Learning In Clinical Education: Literature Review. Nata Athletic Training Education Journal. Diakses pada tanggal 24 Febuari 2016 dari http://www.natajournals.org/doi/abs/10.4085/1947-380x-3.3.84

Hsu, LL., (2007). Conducting Clinical Post Conference in Clinical Teaching: a Qualitative Study. Journal of Clinical Nursing. Diakses pada tanggal 2 Mei 2016 dari http://onlinelibrary,wiley.com/doi/10.1111/j/1365-2702.2006.01751

Watson, J.. (2008). Nursing: The Philosophy and Science Of Caring, [Ebook] Revised Edition, Boulder, Colorado: The University Press Of Colorado

KEMENKOPMK, (2015). Indonesia Peringkat Ke-57 EDI dari 115 Negara Tahun 2014. Diakses tanggal 20 maret 2016 dari http://www.kemenkopmk.go.id/ artikel/indonesia-peringkat-ke-57-edi-dari-115-negara-tahun-2014

Kensiwi, F., Surarso, B., Suyitno, H., (2013) Pembelajaran Model Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan Humanistic Bermuatan Pendidikan Karakter Materi Bilangan Kompleks. Jurnal Unnes of Mathematics Education Research. http//www.journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ ujmer

Kern, VM, et.al,. (2003). Peer Review in Education: Promoting Collaboration, Written Expression, Critical Thinking, and Professional Responsibility. Kluwer Academic Publishers. Diakses pada tanggal 24 Febuari 2016 dari

http://link.springer.com/article/10.1023/A:1023974224315#/page-1

Kusuma, K. Dharma, (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Pedoman Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.

Masdhuki, et.al., (2014), Pengembangan Kararter dalam Pembelajaran Matematika: Model di Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMS. Journal UMS. Diakses tanggal 3 Maret 2016 dari http://journals.ums.ac.id/index.php/varidika/ article/view/678

Masrukhin, A., (2013). Model Pembelajaran Character Building Dan Implikasinya Terhadap Perilaku Mahasiswa. Humaniora Research. Diakses pada tanggal 24 Februari 2016 dari http//research.dashboard.binus.ac.id

2016 dari http//www.jurnal.uny.ac.id.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. (ed.rev). Jakarta: Rineka Cipta.

Nursa’ban, M. (2013). Peningkatan Sikap Tanggung Jawab Dan Kemandirian

Belajar Mahasiswamelalui Metode Tutorial Di Jurusan Pendidikan Geografi. Cakrawala Pendidikan Jurnal Ilmiah Pendidikan. Diakses

Pada Tanggal 3 Maret 2016 dari

http://www.journal.uny.ac.id/index.php/ep/article/view/1630

Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis (ed.3). Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, Effendi F. (2012). Pendidikan Dalam Keperawata. Jakarta: Salemba Medika.

Rasyidah, UH., Pratiwi, R., Sulur, (2012). Pengembangan Karakter Tanggung Jawab, Kejujuran, Tekun/Gigih dan Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Fisika Matematika II Melalui Perkuliahan Terpadu. Prosiding seminar nasional penelitian, pendidikan dan penerapan MIPA, fakultas MIPA, UNY, 14 Mei 2011. Malang: -2012-file.upi.edu. diakses pada tanggal 24 Febuari 2016 dari https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q= pengembangan+karakter+tanggungjawab%2C+kejujuran%2C+tekun %2Fgigih&btnG=

Raymond, JE., Homer, CSE., Smith, R., Gray, JE., (2013). Learning through Authentic Assessment: An Evaluation Of Anew Development in the Undergraduate Midwifery Curriculum. Nurse Education in Practice. 13(2013)471e476. Australia: Elsevier. Diakses pada tanggal 20 Maret 2016 dari http://www.elsevier.com/nep

Relly, DE., Oerman MH., (2010) Clinical Teaching in Nursing Education. Toronto, Canada: Jones and Bartlett

Reni A., Sopyan, A., Hindarto, N., (2013) Pengembangan Selfassessment Sebagai Alat Evaluasi Pendidikan Karakter Berbasis Konservasi Pada Mahasiswa Pendidikan Fisika FMIPA UNNES. Unnes Physics Education Journal. Diakses pada tanggal 24 Febuari 2016 dari http://www.journal.unnes.ac.id/sju/ index.php/upej

Riwidikdo, H., (2012). Statistik Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisis Data Dalam Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rosenblum, ND., Nagler, J., Lovejoy, FH., Hafler, JP., (1995) The Pedagogic Characteristics of a Clinical Conference for Senior Residents and Faculty. Jama Network. Diakses pada tanggal 2 Mei 2016 dari http://archpedi.jamanetwork.com/article.aspx?articled =517653

Schunk, DH., (2012). Learning Theories: An Educational Perspective. Teori-Teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan. (ed.6). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Slameto., (2013). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. (ed.rev). cet.6. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono., (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono., (2014). Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis Dan Disertasi. Bandung: Alfabeta.

Suhardan, D., (2013). Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, NS., (2012). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunaryo, (2013). Psikologi Untuk Keperawatan. (ed.2). Jakarta:EGC.

Sunaryo., (2013). Psikologi Untuk Keperawtan. Jakarta: EGC

Suparmini., Nursa’ban M., ((2012). Implementasi Nilai-Nilai Kejujuran Dan Tanggung Jawab Dalam Perkuliahan Di Jurusan Pendidikan Geografi UNY. Jurnal Socia. Vol.11. No.1. diakses pada tanggal 3 Maret 2016 dari http://www.journal.uny.ac.id/index.php/sosia/ article/ view/ 3748

Suryani, M,. Melisa M. (2014). Efektivitas Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer Terhadap Sikap Mahasiswa Pada Perkuliahan Geometri Ruang. Jurnal Research Of Education And Development. Diakses pada tanggal 24 Febuari 2016 dari

Http://Ejournal.Stkip-Pgri-Sumbar.Ac.Id/Index.Php/Pelangi/Article/View/303

Topping, K. (1998). Peer Assessment between Students in Colleges and Universities. Review of Education Research fall.

UNDP, (20016) Human Development Reports Diakses tanggal 20 mater 2016 dari http://hdr.undp.org/en/data.

UNESCO. (2016). Education as global public good. The Global Education and Skills Forum. Diakses tanggal 15 Maret 2016 dari

http://www.unesco.org/new/en/education/themes/leading-the- international-agenda/education-for-all/single-view/news/education_as_global_public_good/

UNESCO, (2016). The Education for All Development Index. Diakses tanggal 20 maret 2016 dari http://en.unesco.org/gem-report/education-all-development-index

UNESCO. (2015). Eliminating Gender-based Violence: what is the role of education. UNICEF House, New York: As part of the campaign, UNESCO with UNGEI, UN WOMEN, UNICEF, on the importance of education in addressing Gender-based Violence and present global guidance on addressing SRGBV. Diakses pada tanggal 15 Maret 2016 dari http://www.unesco.org/new/en/education/themes/leading-the-

international-agenda/education-for-all/single-view/news/eliminating_gender_based_violence_what_is_the_role_of_ education/

UNESCO. (2015). MEDIA ADVISORY: APMED2030 to Develop Roadmap for Implementation of Education 2030 in Asia-Pacific. Bangkok: Asia-Pacific Meeting on Education 2030 (APMED2030). Diakses pada

tanggal 15 Maret 2016 dari

http://www.unescobkk.org/news/article/apmed2030-to-develop-roadmap-for-implementation-of-education-2030-in-asia-pacific/

UNESCO. (2016). Monitoring and Coordinating Education Development. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2016 dari http://en.unesco.org/themes/monitoring-and-coordinating-education-development

Vezeau, TM., (2015). In Defence of Clinical Conferences in Clinical Nursing Education. Nursing Education in Practice. USA: Elsevier. Diakses pada tanggal 2 Mei 2016 dari www.elsevier.com/nep

Wawan, A., Dewi M., (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika

Wawan, A., Dewi M., (2011). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Welsh, MM. (2007). Engaging With Peer Assessment in Post-Registration Nurse Education. Nurse Education in Practice. 7.2(mar 2007):75-81. Telah diakses pada tanggal 20 Maret 2016 dari http://www.search.proquest.com/docview/1035002203/C7708E82D9 5B4...

Yuwanto, L., (2012). Pendidikan Karakter Melalui Peer Group. Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Diakses pada tanggal 24 Februari 2016 dari http//L.Yuwanto.2012.publikasiilmiah.ums.ac.id

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ……….

Jenis Kelamin : ……….

Umur : ……….

Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan, manfaat dan resiko dari penelitian yang

berjudul “Pengaruh Metode Conference Terhadap Sikap Tanggung Jawab Mahasiswa

dalam Menjalankan Tugas Profesi pada Stase Komunitas Di Fakultas Ilmu

Keperawatan Unissula”, yang kemudian saya telah mengerti dan memahami penjelasan

tersebut, maka saya menyatakan (Bersedia / Tidak Bersedia)* menjadi responden

dalam penelitian ini.

Demikian persetujuan ini saya buat dengan secara sadar dan sukarela tanpa ada paksaan

dari pihak manapun.

Semarang, ………..2016

Responden

(……….)

Lampiran 2

LEMBAR KARAKTERISTIK RESPONDEN

Pengaruh Metode Conference Terhadap Sikap

Tanggung Jawab Mahasiswa Dalam Menjalankan Tugas Profesi

No. Responden : ( diisi oleh peneliti )

A. DATA UMUM

Petunjuk : Responden dimohon memberi tanda ( √ ) pada jawaban pilihan nomer

6 dan 7.

1. Nama : ……….

2. Umur : ……….

3. Agama : ……….

4. Jenis kelamin : ……….

5. Asal : ……….

6. Dosen Idola di Komunitas

a. IA

b. MA

c. IL

d. NNH

7. Perasaan Kuliah di FIK

a. Menyenangkan

b. Biasa-biasa Saja

LEMBAR ANGKET

Sikap Tanggung Jawab Mahasiswa

Tanggal : ………

Nama Responden : ………

No. Responden : ……… (diisi oleh peneliti)

Mohon bantuan untuk dapat mengisi sesuai dengan yang sebenarnya. Berilah tanda (√) pada

jawaban yang anda anggap tepat!

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Saya memahami tugas saya saat ini di stase komunitas yang

sedang saya jalani

2. Saya jarang terlibat dalam proses kegiatan di komunitas.

3. Saya lebih sering berkunjung ke masyarakat/ keluarga

daripada di posko

4. Saya tidak pernah mengerjakan tugas di posko

5. Saya melaksanakan tugas di komunitas sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepada saya.

6. Selama proses stase komunitas yang telah berjalan saya

sering ikut membantu tugas teman yang belum terselesaikan

7 Apabila ada kesulitan dalam menjalankan tugas komunitas

saya bertanya kepada teman yang lebih tahu

8 Apabila ada kesulitan dalam menjalankan tugas komunitas

saya berkonsultasi kepada pembimbing.

9 Saya menerima warga yang datang untuk memeriksakan

kesehatan di posko walau bukan waktunya

10 Saya senang mengerjakan tugas bersama-sama dengan

teman daripada sendiri.

11 Saya selalu menerima dengan lapang dada tugas yang

diberikan kepada saya, karena ini sudah melauli

kesepakatan musyawarah.

Lampiran 3

12 Saya tidak suka jika ada teman saya yang mempunyai ide

bagus.

13 Saya mendengarkan apabila teman saya berbicara dalam

diskusi.

14 Saya tidak pernah menyela teman yang sedang berbicara.

15 Saya senang menjaankan keputusan yang diambil dalam

musyawarah di dalam kelompok

16 Saya tidak pernah melakukan kesalahan dalam kelompok di

stase komunitas ini

17 Saya selalu meminta maaf atas kesalahan yang saya lakukan

di dalam kelompok

18 Terkadang saya berbuat / berkata yang menyinggung

perasaan teman satu kelompok saya.

19 Saya senang apabila ada teman yang memberikan masukan

kepada saya karena untuk kebaikan saya

20 Saya tidak suka jika ada teman ikut campur dengan tugas

saya di komunitas

21 Berusaha mengerjakan tugas dengan sebaik mungkin dalam

menjalankan stase komunitas adalah kegiatan yang

menyenangkan

22 Saya telah memahami semua tugas yang diberkikan

kelompok kepada saya dalam stase komunitas ini

23 Saya harus mengusai semua tugas yang telah saya kerjakan

dengan baik di stase komunitas.

24 Saya tidak pernah ikut mengerjakan tugas yang dilakukan

bersama-sama dalam kelompok.

25 Saya lebih suka mengerjakan tugas sendidri walaupun itu

merupakan tugas bersama dalam kelompok.

26 Apabila tugas dilakukan bersama-sama saya tidak bisa

memahaminya dan menguasainya dengan baik

27 Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan kepada

saya dalam stase komunitas ini dengan tepat waktu sesuai

waktu yang ditentukan

28 saya terkadang tidak menyelesaikan tugas saya dengan baik

29 Saya sering memmunyai ide yang digunakan dan disepakati

dalam kelompok di stase komunitas

30 Saya dapat mengenal dan menanggapi komunikasi

non-verbal dari teman satu kelompok.

31 Saya sering mengambil inisiatif atau membantu

kelangsungan dinamika dalam kelompok.

32 Saya selalu bertanggungjawab atas keakuratan informasi

yang saya sampaikan.

33 Saya menyadari atas kelemahan dan kekuatan saya yang

berkaitan dengan proses pembelajaran di stase komunitas.

34. Saya menerima kritik dari teman saya tanpa

mempertahankan diri atau menyalahkan oranglain.

35. Saya berkemauan kuat untuk memperbaiki diri atas kritikan

teman dalam konteks pembelajaran

Soal yang tidak valid:

1. Saya selalu belajar terlebih dulu sebelum mengerjakan tugas saya

2. Saya memenuhi undangan warga untuk mendatangi rumahnya melakukan pemeriksaaan

kesehatan pada anggota keluarga.

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

Sikap Tanggung Jawab Mahasiswa Stase Komunitas

Tanggal Observasi : ………..

Nama Responden : ………..

No. Responden : ……….. (diisi oleh peneliti)

Observer : ………..

No. Aspek Penilaian Penilaian

1 2 3 4

1. Keterlibatan mahasiswa sampai saat ini dalam kegiatan

di stase Komunitas

2. Kemauan mahasiswa untuk merespon dan berkreasi

dalam stase Komunitas

3. Mahaiswa menghargai proses diskusi dalam kelompok

dan menghargai keputusan kelompok di stase

Komunitas

4. Kemampuan mahasiswa mengerjakan tugas dan

menyelesaikan tepat waktu pada Stase Komunitas

5. Kemampuan mahasiswa dalam melakukan evaluasi diri

BUKU MODUL

CONFERENCE STASE KOMUNITAS

Oleh:

Nutrisia Nu’im Haiya

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG (UNISSULA)

TAHUN AJARAN 2015/2016

2

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL CONFERENCE STASE KOMUNITAS

Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Sultan Agung

(UNISSULA)

Oleh :

Nutrisia Nu’im Haiya

Semarang, ……… 2016

Mengetahui

Dekan,

3

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat karunia dan hidayah-Nya akhirnya mampu menyelesaikan buku

panduan conference ini sesuai yang diharapkan. Buku panduan conference ini

selanajutnya di singkat buku panduan. Buku panduan ini memuat ketentuan-ketentuan

pelaksanaan conference yang ada di stase komunitas FIK UNISSULA.

Buku panduan ini diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar

terutama di stase komunitas dalam pelaksanaan metode conference guna mencapai

hasil yang optimal. Semoga dengan buku panduan ini proses pelaksanaan conference

dapat dipahami dan berjalan dengan baik sesuai harapan.

Penulis ucapkan banyak terimakasih kepada seluruh pihak yang turut

mendukung proses penyusunan buku panduan ini dan penghargaan yang tinggi atas

bantuan yang telah diberikan dalam menyelesaikan buku panduan ini. Penulis berharap

buku panduan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dalam proses belajar

mengajar di stase komunitas.

Demikian juga penulis mengakui bahwa buku panduaan ini pastilah masih

banyak kekurangan di sana sini, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan

saran untuk perbaikan buku panduan ini selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Penyusun

Nutrisia Nu’im Haiya

4

DAFTAR ISI

JUDUL………...1

LEMBAR PENGESAHAN………...2

KATA PENGANTAR………...…………3

DAFTAR ISI………..4

VISI MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS…..……….5

DISKRIPSI STASE KOMUNITAS………...7

TARGET KOMPETENSI……….8

LAMA PRAKTIK………...…..9

TEKNIS PELAKSANAAN PRAKTIK STASE KOMUNITAS………..9

TAHAPAN PELAKSANAAN CONFERENSI……… ………..…10

PENILAIAN CONFERENCE……….12

EVALUASI HASIL BELAJAR STASE KOMUNITAS……….13

5

VISI MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNISSULA

A. Visi Program Studi S1 Keperawatan dan Ners

Menjadi program studi ners Islam terkemuka, menghasilkan perawat profesional,

kompeten dalam pemenuhan kebutuhan spiritual, mampu berkompetisi di tingkat

internasional sebagai bagian dari generasi khaira ummah dalam kerangka

rahmatan lil alamin pada tahun 2025

B. Misi

Misi Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula

Semarang adalah sebagai berikut.

1. Menyelenggarakan proses pendidikan keperawatan islami dalam rangka

menghasilkan perawat profesional dan kompeten dalam pemenuhan

kebutuhan spiritual dengan standar internasional

2. Mengembangkan budaya penelitian berkelanjutan dalam bidang ilmu dan

teknologi keperawatan islami serta menerapkannya untuk kemaslahatan

umat.

3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat melalui ilmu dan teknologi

keperawatan islami, meningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan,

pelayanan dan organisasi profesi serta selalu memperhatikan kebijakan

pemerintah dibidang kesehatan.

4. Mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana

pendidikan yang mendukung terciptanya suasana akademik islami

6

C. Tujuan

Tujuan Program Studi Ners FIK Unissula Semarang adalah :

1. Terselenggaranya proses pendidikan keperawatan dan proses rekonstruksi

ilmu atas dasar nilai-nilai Islam secara konsisten dan berkelanjutan dalam

rangka membangun peradaban Islam.

2. Menghasilkan lulusan yang profesionalberstandar internasional, berakhlak

mulia dan kompeten dalam pemenuhan kebutuhan spiritual.

3. Terselenggaranya penelitian bidang kesehatan berlandaskan nilai-nilai

Islam dan menerapkannya untuk kemaslahatan umat.

4. Terselenggaranya pengabdian kepada masyarakat melalui asuhan

keperawatan yang dilandasi nilai-nilai islam dalam rangka membangun

masyarakat sehat dan sejahtera yang dirahmati Allah SWT.

5. Terselenggaranya kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara

berkelanjutan didukung oleh sarana prasarana dan tata kelola yang baik

dalam suasana akademik Islami.

6. Terselenggaranya kerjasamadengan institusi pendidikan, pelayanan dan

organisasi profesi di dalam maupun di luar negeri.

7

CONFERENCE STASE KOMUNITAS

A. Diskripsi

Pertemuan atau konferensi lapangan (stase komunitas) merupakan bentuk

diskusi kelompok mengenai beberapa aspek praktik lapangan. Conference

meningkatkan pembelajaran pemecahan masalah yaitu bahwa kelompok akan

melakukan analisis kritis terhadap masalah dan mencari pendekatan alternative

dan kretif. Metode conference menjadikan peserta didik dapat berbicara saat

proses pemecahan masalah dan menerima umpan balik langsung dari rekan

sejawat dan pengajar. Dalam satu conference, kelompok peserta didik semakin

terbuka terhadap berbagai situasi yang ada di lapangan, yang mungkin banyaak

diantaranya belum pernah dialami peserta didik.

B. TARGET KOMPETENSI

1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan komunitas

2. Mahasiswa mampu menganalisis data dan menegakkan diagnose keperawatan

komunitas serta menentukan prioritas masalah keperawatan komunitas yang

ada.

3. Mahasiswa mampu menyusun intervensi keperawatan komunitas

4. Mahasiswa mampu melakukan implementasi keperawatan komunitas dari

intervensi yang telah disusun.

5. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keperawatan komunitas

6. Mahasiswa mampu melakukan brainstorming masalah keperawatan komunitas

7. Mahasiswa mampu menerapkan EBN dalam praktik keperawatan komunitas

8. Mahasiswa mampu menentukan indikator output dan outcome dalam proses

keperawatan komunitas

8

C. LAMA PELAKSANAAN

Peserta didik akan melaksanakan conference selama 120 menit dalam 1 kali

pertemuan per minggu selama stase komunitas yang dilakukan mulai minggu ke 2

sampai minggu terakhir.

D. TAHAPAN PELAKSANAAN

1. Tahap sebelum Conference

Pembukaan dan salam pembuka, kontrak waktu, presensi kehadiran,

kesepakatan materi conference dan kesiapan peserta.

2. Tahap Conference

Merupakan tahap inti dimana sudah berlangsung sebuah diskusi. Diskusi

dilakukan dengan beberapa tahap:

a. Diskusi diawali dengan mahasiswa mempresentasikan materi conference.

b. Kelompok melakukan analisis kritis terhadap masalah serta mencari

pendekatan alternatife dan kreatif.

c. Mendiskusikan isu-isu yang mempengaruhi praktik yang relevan dengan

praktik keperawatan.

d. Pemberian umpan balik dari pembimbing lapangan dan atau dosen

Dokumen terkait