• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya maka didapat beberapa saran yang dianjurkan yakni:

1. Dalam memainkan Grand Solo Op.14 sebaiknya teliti dalam mengolah jari tangan kanan dalam memetik senar terutama pada bagian-bagian Arpeggio yang digunakan untuk bermain melodi, karena pada bagian tersebut sangat rawan terjadi cross yang dapat menghambat peermainan ketika dimainkan dalam tempo cepat.

2. Sangat disarankan untuk melatih teknik Slur dalam berbagai variasi, karena pada Grand Solo Op.14 banyak digunakan teknik Slurdengan bermacam variasi.

3. Grand Solo termasuk kedalam jenis lagu yang berdurasi cukup panjang maka dari itu pemain gitar disaranan untuk selalu melakukan pemanasan sebelum memainkan karya ini agar tida terjadi cedera ketika sedang bermain gitar.

4. Untuk peneliti yang akan datang yang hendak menganalisis teknik permainan dalam sebuah lagu, disarankan untuk mencari lagu yang memiliki teknik permainan lebih banyak dan tingkat kesulitan lebih tinggi dari Grand Solo Op.14 untuk dianalisis, karena akan lebih memperbanyak pembahasan yang dapat peneliti uraiankan terutama dalam bab IV.

76

Daftar Pustaka

Afifuddin dan Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung :Pustaka Setia.

Archuleta, Michael. 2003. Mariachi Method For Guitar: Beginning Level (Second Edition). New York : MIXTA Book & Music Publication.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Bonoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius.

Bungin, Burhan. 2012. Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman FilosofisDan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

Chaplin, C.P. 2000. Kamus Lengkap Psikologi. PT Raja Grafindo Persada.

Creswell, John.W. 2013. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,Dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jeffery, Brian. 1994. Fernando Sor Composer and Guitarist (Second Edition).U.K : Tecla.

Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Flores : Nusa Indah.

Komaruddin. 2001. Ensiklopedia Manajemen (edisi ke-5). Jakarta : Bumi Aksara. ___________ 2005. Ensiklopedia Manajemen. Bandung : C.V Alfabeta.

Kristianto, J. 2007. Guitarpedia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Kusuma, A. 1987. Bahasa Indonesia:Buku Kerja. Jakarta : Jakarta Yasaguna. Meguro, S. 2009. Yamaha, Classical Guitar Course 3. Japan : YAMAHAMUSIC

FONDATION.

Moleong, J. L. 2007. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung : P.TRemaja Rosdakarya.

Oakes, David. 2000. Classical & Fingerstyle Guitar Tecnique. U.S.A : HalLeonard Corporation.

77

Parkening, Christopher. 1997. The Christopher Parkening Guitar Method Vol.2:The Art and Tecnique of Classical Guitar In Collaboration with DavidBrandon. U.S.A : Hal Leonard Corporation.

Permana, Gilang Yoga. 2009. Analisis Teknik Memainkan Concerto Op.30 In AMajor Untuk Gitar Karya Mauro Giuliani. Tugas Akhir Skripsi S1. Yogyakarta : Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa san Seni.Universitas Negeri Yogyakarta.

Prier, SJ. 2011. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta : Pusat MusikLiturgi. _________ 2011. Kamus Musik. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi.

Rianda, Mindiarti. 2012. Analisis Teknik Permainan Gitar Dalam Rondo In AMinor Karya Dionisio Aguado. Tugas Akhir Skripsi S1. Yogyakarta :Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni. UniversitasNegeri Yogyakarta.

Raporot, Anatol. 2002. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset.

Santana, S.K. 2007. Menulis Ilmiah Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta :Yayasan Obor Indonesia.

Shearer, A. 1990. Learning The Classical Guitar Part One. U.S.A : MelbayPublications.

_________ 1991. Learning The Classical Guitar Part Three. U.S.A : MelbayPublications.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : C.V Alfabeta. ________ 2006. Teknik Penelitian. Yogyakarta : Pines.

________ 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :C.V Alfabeta.

________ 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : C.V Alfabeta.

_________ 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Sulistyo, Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta : Wedatama Widya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia.

Tennant, Scott. 1995. Pumping Nylon: The Classical Guitaris’t TecniqueHandbook. U.S.A : Alfred Publishing Corporation.

Utama, Danar Gayuh. 2013. Analisis Teknik Permainan Gitar Klasik Dalam“Chaconne” Karya J.S Bach. Tugas Akhir Skripsi S1. Yogyakarta :Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni. UniversitasNegeri Yogyakarta.

Vai, Steve. 1990. Freak Show Excess: Steve Vai’s 30 Hours Path to Virtuoso orDestroy Your Pop Career in One Easy Lesson. U.S.A : Guitar World. Wiradi, Gunawan. 2009. Metodologi Studi Agraria: Karya Terpilih Gunawan

Wiradi. Bogor : Sajogyo Institute dan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

LAMPIRAN

Transkip Wawancara

Wawancara dilakukan dengan Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn, L.Mus.A selaku informan dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan di rumah beliau pada tanggal 13 April 2015 untuk melengkapi data penelitian.

B : Assalammu’alaikum.

RR : Walaikumsalam, mari-mari silahkan masuk.

RR : Owalah kamu toh, silahkan duduk dulu, gimana-gimana apa yang bisa saya bantu?

B : Begini pak, maksud kedatangan saya kemari saya mau minta tolong ke Bapak untuk jadi expert dalam penelitian saya tentang analisis teknik permainan Grand Solo Op.14 karya Fernando Sor, apa bapak bersedia? RR : Oke, biasanya kalo wawancara itu pake alat buat ngrekam gitu.. hmm ini

udah direkam? B : Udah pak.. RR : Oh udah..

B : Baik pak bisa kita mulai wawancaranya? RR : Oh boleh-boleh..

B : Pertanyaannya seputar teknik, latihan, sama interpretasi yang digunakan pada lagu Grand Solo Op.14 karya Fernando Sor. Pertanya pertama mengenai teknik permainan. Teknik permainan apa aja sih pak yang digunakan dalam lagu ini?

RR : Hmm teknik apa saja yang digunakan,. Kalo misal ditanya teknik apa saja yang digunakan di lagu itu, kalo menurut saya kamu juga tahu kan?

B : Iya pak, kurang lebih.. hehehehe RR : Hehehehe, coba teknik apa aja?

B : Slur, tremolo, apoyando, tirando, barre. RR : Arpeggio.

B : Kurang lebih seperti itu pak..

RR : Hmmm sebetulnya tanpa kamu tanya saya kamu bisa identifikasikan, oh ini teknik yang digunakan tekniknya ini, bisakan? Mungkin lebih tepatnya kalau misalkan gini, teknik apa saja yang sulit di dalam lagu ini, oh ternyata terdapat teknik-teknik ini dan bagaimana cara melatihnya? Kalo menurut aku gitu ya, mungkin. Kalau saya ditanya teknik apa saja yang digunakan disitu ya seperti yang kamu bilang, yang jelas ya kalau tangan kanan ya ada permainan arpeggio, arpeggio macam-macam ada yang model tremolo, ada yang yang model interval, ada yang model scales ya sedikit. Terus kalau tangan kiri ada barre, terus ada damper juga, hmm kurang lebih begitu. Tekniknya macem-macem ya, tapi pada dasarnya itu. Berarti saya sudah selesai ya jawab pertanyaannya, hehehehe. Terus peratanyaan nomor 2 ada gak?

B : Hehehehehe, pertanyaan nomor 2 bagian mana saja yang sulit dimainkan pada lagu ini pak?

RR : Bagian mana yang sulit, hmm ah oke kalau misalkan bagian yang sulit ini sebetulnya yang lebih tepat kalau yang menemukan itu kamu, bagian mana

yang sulit. Karena kalau menurut saya, ini juga bisa jadi bahan pertimbangan kamu juga. Namanya sulit itu tiap gitaris tuh beda-beda, bagi si A sulitnya disini, bagi si B sulitnya disini, terus si C sulitnya disini, itu beda-beda. Jadi kalau saya mengatakan bagian sulit ada disini, itu belum tentu bagi kamu, mungkin bagi kamu itu bisa kamu mainkan lancar dan mungkin bagi orang lain juga lancar tapi bagi kamu maupun orang lain saya sulitnya disini.

B : Relatif ya pak?

RR : Iya jadi sebetulnya relatif kalau ditanya bagian mana yang sulit ya, hmmm saya bisa bilang semuanya sulit, karena sulit itu ini gambaran secara umum ya, sebuah karya dikatakan sulit itu bukan dilihat dari satu hal teknis saja tapi cara memainkannya juga. Cara dia memainkan dan membawakannya juga, interpretasilah bahasanya gitu, yang memang harus didukung dengan teknik. Ngerti maksudnya?

B : Ngerti pak.

RR : Sama seperti bagian pembukannya, itu dimainkan dalam tempo lambat ya, kord pertama aja gampang gak kalau secara teknik? D minorkan? Gampang gak? Gampangkan.

B : Gampang pak.

RR : Nah itu, tetapi bagaimana membawakan itu ah apa istilahnya, hmm dengan karakter, itu yang sulit dari hal interpretasinya cara membawakan tapi nanti itu juga berhubungan dengan teknik. Misalkan gini (memainkan bagian pembuka Grand Solo Op.14), gitu ya? Iya kan. Secara teknik

gampangkan? (informan memainkan bagian pembuka Grand Solo Op.14) kan gitu misalnya begitu. Andaikan semua mahasiswa gitar yang entah dimana gitu pasti semua bisa memainkan bagian ini (informan memainkan bagian pembuka Grand Solo Op.14), secara teknik gak ada kendala, oke udah bisa nih, udah bisa mencet udah bisa bunyi. Tapi kalau memainkannya misal dengan ekspresi (informan memainkan bagian pembuka Grand Solo Op.14), nah misalkan gitu, itu jadi sulit. Ngerti? B : Ngerti pak.

RR : Nah sentuhan pertama aja (informan memainkan bagian pembuka Grand Solo Op.14). Nah misalkan yang ini, karena ini kan bagian pembuka dari bagian yang baru, dimainkannya beda dari bagian sebelumnya salah satu caranya ya misal tone colournya dibuat beda misal lebih ke ponti cello biar megah juga. Jadi hal yang kelihatannya mudah itu bisa jadi sulit. Jadi kalo ditanya bagian mana yang sulit, semuanya sulit. Kalo ditanya bagian mana yang gampang bisa jadi semuanya gampang, nah tergantung dari sudut pandang mana, maksudnya kalo bagaimana dengan cara memainkannya dengan baik dan benar nah itu. Meskipun ada bagian yang secara teknis mungkin, tapi menurut saya misalnya dibagian (informain memainkan salah satu bagian sulit dalam Grand Solo Op.14), nah bagi saya itu sulit. B : Tiap pemain beda-beda ya pak?

RR : iya beda-beda, nah itu yang sulit dalam konteks mungkin bisa dikatakan ini sifatnya masih detektif ya, nah paling bagus kalau menurut aku itu yang sulit bagi kamu atau kebanyakan orang juga bisa. Misalkan kamu

tanya teman-temanmu yang pernah main Grand Solo, bagian-bagian sulitnya nih ada dimana saja kemudian kamu data, oh disini-disini dan disini kalo saya disini-disini dan disini, oh ternyata ada kesamaan sulitnya disini-disini dan disini. Kemudian dari situ kamu bisa bertanya ke ahlinya, lagu ini sulit bagi teman-teman gitar di UNY bagian sulitnya itu ada dibagian ini-ini dan ini. Kemudian apa penyebabnya? Bagaimana cara mengatasinya? Nah itu. Tapi gak apa, wawancaranya gak harus selesai sekarangkan?

B : Iya pak, hehehe.

RR : Gak apa nanti diperbaharui lagi, ini bisa jadi data juga nanti kamu bisa kesini lagi. Kalau ditanya bagian mana yang sulit semuanya sulit, karena teknik itu dipakai supaya interpretasinya menarik, dan itu sulit tapi kalau sejalan dengan teknik gampang jadinya. Mungkin kelihatannya gampang kalo cuma memainkan nada, tapi kalo kita ingin mainkan bagus kita butuh teknik tapi itu jadi, hmm semuanya jadi sulit. Makanya itu lagunya berat, bukan hanya dalam hal teknik tapi bagaimana cara membawakannya dengan baik.

B : Memberi roh gitu ya pak? RR : Ya ya kayak gitu. Apa lagi?

B : Latihan teknik seperti apa yang digunakan untuk menunjang teknik permainan dalam memainkan karya ini pak?

RR : Latihan teknik ya, hmm kalo latihan teknik yang menunjang sebetulnya beragam tergantung dari apa yang kamu butuhkan dari lagu itu, apa yang

dibutuhkan. Misalkan dinamik, misalnya dibagian (informan memainkan salah satu bagian Grand Solo op.14), itu main dinamik. Misal ada orang kesulitan main dinamik piano, forte atau kebalikannya gitu ya berarti dia perlu latihan dinamika. Apakah dengan lagu itu? Bisa. Apakah dengan etude yang lain? Bisa. Apakah bisa dengan buat cara sendiri? bisa, yang penting kenali dulu kesulitannya apa.

B : Yang penting tujuan dari yang dilatihnya ya pak? RR : Hmm iya, maunya latihan yang mana.

B : Sama target dari latihannya ya mungkin pak?

RR : Iya, karena ada beberapa hmmm mungkin dari teman-teman kamu juga pernah nanya untuk main lagu ini etudenya apa? Saya jawab ga ada. Apa ada etude for Grand Solo? Ga ada, etude for Grand Overture? Ga ada. Pertama itu, yang kedua etudenya semua etude karena itu untuk mempelajari sesuatu bukan dalam hal teknik tapi dalam hal musikalitas juga bisa, latihan bagaimana membawakan sebuah lagu juga bisa, atau bagaimana kamu menganalisis juga bisa. Ngertikan maksudnya?

B : Berarti etude bisa dikatakan fleksibel?

RR : Hmmmm enggak, bukan berarti fleksibel tapi menurut saya semua etude yang pernah kamu pelajari itu bakal berguna buat itu. Tidak secara langsung autentik, tapi dalam konteks misalnya bagaimana kamu untuk menganalisisnya, bagaimana kamu menyanyikannya, kaya gitu contohnya. B : Terus berapa lama latihan teknik yang sebaiknya dilakukan pak?

RR : Kalau berapa lamanya itu juga relatif. Ada yang bilang harus delapan jam, harus dengan waktu yang banyak, kuantitas yang banyak. Ada yang mengatakan kalau latihan itu gak perlu lama tapi yang penting kualitasnya maksudnya kualitas dalam arti latihannya mungkin singkat dalam arti setengah jam atau satu jam tapi kamu tahu yang kamu latih tuh apa, target kamu apa. Terkadang, misal kamu latihan delapan jam tapi gak tahu yang kamu mainin itu apa. Misalkan tangga nada, delapan jam kamu latihan tangga nada terus ngapain gitu.

B : Capek ya pak, hehehe.

RR : Cuma capek aja misalkan gitu. Nah yang menurut saya paling tepat adalah ya lama dan tujuannya. Tujuannya apa sih main ini dan perlu lama gak sih main ini? Kalo perlu ya silahkan. Lama itu juga ya relatif juga. Bagi pemain profesional ya mungkin gak perlu latihan terlalu lama dibandingkan dengan yang masih berusaha untuk mainin bagus misal gitu, atau bisa juga oh lagunya cukup sederhana jadi gak perlu terlalu lama tapi ini lagunya sulit jadi butuh waktu lama jadi gitu.

B : Tadi menurut bapakkan lamanya latihan belum tentu jaminan, maksudnya yang penting ada tujuannya. Itu kalo diaplikasikan ke lagu menjamin kualitas mainnya bagus gitu pak?

RR : Hmm dalam konteks latihannya jamnya banyak gitu? B : iya pak.

RR : Kalo dilihat dari sisi kualitasnya ya belum tentu. Ya yang seperti saya jawab itu, delapan jam kalo tahu apa yang dilatih ya bagus, yang empat

jam tapi tahu apa yang mau dilatih, targetnya ini-ini dan ini ya bagus kecuali kalo kamu latihan delapan jam tapi ga tahu mau latihan apa ini, kan latihan delapan jam mungkin biar mainnya lancar cuma mainin nada gitu, tapi ga perhatiin musiknya gitu. Kecuali kalo latihan delapan jam tapi mikirin musiknya, nada ini sebaiknya diperlakukan gimana nah gitu. Kalo enggak ya enggak, dia cuma main lancar. Mungkin secara lancar, lancar hanya rangkaian nada aja tapi gak ada pembawaannya penjiwaannya. B : Di lagu Grand Solo itu ada bagian Introduction dan Allegro, apakah ada

perbedaan interpretasi antara kedua bagian tersebut pak? RR : Ya kalo dilihat dari bagian itu jelas beda.

B : Maksudnya pak?

RR : Namanya itu bagian introduksi dan itu sudah terlihat dari temponya, berikutnya Allegro dari kecepatannya udah beda, pasti akan berbeda gitu. Belum lagi dari tangga nadanya, yang pertamakan D minor terus berikutnya D mayor, beda lagi. Ya jelas ada.

B : Apakah tingkat kesulitan pada bagian-bagian tertentu pada Grand Solo itu mempengaruhi interpretasi secara keseluruhan?

RR : Hmmm bisa iya bisa enggak. Kalo misal ada kesulitan, wah ini sulit misal kesulitan secara teknik tapi dia gak memperbaiki. Misalnya bagian ini udah cepet karena kesulitan terus dia akhirnya menurunkan tempo, kan akhirnya mempengaruhi interpretasi. Ada pengaruhnya juga. Ya bisa juga, sebenernya bukan mempengaruhi interpretasi tapi gaya permainan tapi secara umum, ya engga cuma agak sedikit ada perbedaan aja.

B : Berarti sah-sah aja gitu pak?

RR : Ya bisa aja. Intinya ya misal tidak sampai merubah tempo terlalu ekstrim, atau secara teknik dapat juga mempengaruhi artikulasi.

B : Hmm iya pak.

RR : Gimana ada yang mau ditanyakan lagi?

B : Hmm mungkin cukup pak, berhubung waktu udah malam juga pak, hehehe.

RR : Wah ga kerasa ya, hehehe.

B : Kira-kira bapak ada waktu senggang lagi kapan untuk bisa saya wawancarai lagi?

RR : Hmmm jum’at depan ya tapi sore gitu, nanti kontek-kontek aja.

B : Baik pak, sebelumnya makasih ya pak kalau begitu saya pamit dulu Assalammu’alaikum.

Transkip Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan Rahmat Raharjo, S.Sn., M.Sn, L.Mus.A selaku informan dalam penelitian ini. Wawancara dilakukan di rumah beliau pada tanggal 17 April 2015 untuk melengkapi data penelitian.

B : Assalammu’alaikum pak.

RR : Walaikumsalam, silahkan masuk. RR : Monggo duduk dulu, piye-piye?

B : Saya sudah tanya ke teman-teman gitar di UNY yang pernah mainin lagu Grand Solo dan ini hasilnya pak.

RR : Hmm oke-oke, nah kalau gini kan jadi lebih jelas saya njelasinnya ke kamu. Nah yang mau bahas yang mana dulu nih?

B : Hmm birama 32 dan 33 pak.

RR : Oke-oke, nah sekarang itu perlu diidentifikasi lagi sulitnya itu dalam hal apa dulu?

B : Slurnya pak.

RR : Kalo slur berarti itu diperjelas lagi berarti hanya di ketukkan 1 dan 2 berarti di ketukan 3, 4 tidak sulit atau gimana maksudnya? Atau semua slur?

B : Semua slur di birama 32.

RR : Hmmm coba diperinci lagi, yang di ketukan pertama, kedua, ketiga, atau keempat?

RR : Ketukkan tiga dan empat. Nah sulitnya sekarang sebenarnya apanya? Hanya slurnya atau misalnya sudah dikaitkan dengan tempo? coba kalau kamu mainkan ini dengan tempo lambat, sulit gak?

B : Enggak pak.

RR : Nah kalau tempo cepat?

B : Sulit, diartikulasinya terutama pak.

RR : Nah berarti itu, bukan teknik slurnya berarti aplikasinya yang berhubungan dengan tempo, ngerti gak maksudnya? Hmm kamu kok langsung keringetan hehehe, kamu kenapa gak copot aja jaketnya.

B : Hehehehe, baik pak.

RR : Apa pake ini (kipas angin) biar gak gerah, disana ada AC tapi ruangannya lagi dipake.

B : Makasih pak, oh iya disini saja pak hehehe. RR : Ngerti ya tadi maksudnya?

B : Ngerti pak.

RR : Kalo tadi kan kecepatan, apakah hanya kecepatan? Apakah posisinya mungkin yang bagi kamu kurang nyaman? Atau fingeringnya? Hmm karena disini (partitur Grand Solo) tidak ada fingeringnya jadi kamu harus mengolah sendiri. Nah sekarang fingering yang memungkinkan untuk disini itu gimana? Ada banyak cara. Hmm sebentar (informan mengambil gitar), kamu tuh mau membahas tekniknya ya?

RR : Oke, teknik itu bisa dengan cara kamu mengoperasikan jari kamu, cara kamu mengatur penjarian itu juga bagian dari teknik. Oke misalkan gini (informan memainkan salah satu bagian sulit dalam Grand Solo), apakah harus gitu? Karena ini cepat membutuhkan ketepatan ya artikulasi juga. Mungkin gak kalo gini?

B : Mungkin tapi menghilangkan salah satu slurnya ya pak?

RR : Ya ga masalah. Atau begini (informan memainkan salah satu bagian sulit dalam Grand Solo). Nah jadi banyak kemungkinan. Menurutmu praktis yang mana?

B : Praktis yang kedua pak.

RR : Nah kalo gitu tinggal kamu analisis tekniknya, ini praktis tapi praktis dalam konteks slurnya dimainkan dalam satu senar tapi resikonya adalah perpindahan dari sini kesini (informan memainkna salah satu bagian sulit dalam Grand Solo). Jadi gitu, udah cukup jelaskan?

B : Sudah pak. RR : Nah berikutnya.

B : Berikutnya ini (birama 74-75) pak, lebih ke artikulasinya pak. RR : Apanya yang sulit? Ditangan kanan atau tangan kirinya? B : Tangan kanan pak.

RR : Apanya?

B : Menjaga karakter, kadang ada bunyi not yang lebih kencang dari sebelumnya.

B : Enggak pak.

RR : Oke, kalau kamu lihat secara visual ini ada perbedaan perlakuan tangan kanan, cara pengoperasian tangan kanan yang pertama yang ini kedua yang ini (informan menunjukkan bagian-bagian tersebut), kan beda kan? Ini sama ini pengoperasiannya beda, penggunaan jarinya beda enggak sama karena tampilannya udah beda gitu. Ngerti gak? Yang ini kan (informan memainkan bagian tersebut), nah kalo yang ini kan (informan memainkna bagian tersebut). Artikulasi itu bisa berhubungan dengan volume dan bisa juga dengan ketukan, artinya ketukannya sulit dikontrol. Apalagi?

B : Birama 95 pak. RR : Permasalahan apa? B : Perpindahannya.

RR : Hmm kalo ini kamu harus lihat rangkaian sebelumnya, nah itu akan menentukan ini nanti gimana. Cara menaikkan speednya gimana? Ya kamu mulai dari lambat latihan pake metronom, pelan-pelan sampai kamu bisa cepet. Pertama itu, yang kedua gini kamu perhatikan kalimat musiknya, kamu bisa ngerti gak nada A ini sebenarnya dia ikut kalimat yang kesana atau yang sebelumnya?

B : Ikut kalimat sebelumnya pak.

RR : Ikut sebelumnya, nah yang Cis ini itu melodi atau iringan? B : Cis yang pertama pak?

B : Iringan pak.

RR : Nah, oke berarti udah selesai. Berarti kalimat berikutnya itu mulai dari nada Cis yang kedua. Nah kalau kalimat begini berarti kamu bisa ambil trik kamu buat accel misal gini (informan memberi contoh memainkan bagian tersebut). Piye apa lagi?

B : Menurut bapak untuk menjaga ketahanan tubuh dan menghindari terjadinya cedera dalam bermain gitar itu apa saja pak?

RR : Gak cuma kalau mau olahraga aja sih, mau main gitar juga perlu

Dokumen terkait