• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Adapun saran dari penelitian ini adalah :

a. Poktan Cibo Agro, khususnya para pengambil keputusan dapat menerapkan hasil-hasil alternatif strategi prioritas yang telah diperoleh melalui matriks SWOT dan AHP. Strategi tersebut kemudian dapat diterapkan dengan baik dengan cara menyusun program kerja ke depannya sesuai strategi prioritas yang telah ditentukan. Strategi pengembangan usaha sayuran organik ini dapat berjalan dengan optimal, jika semua anggota petani dan ICS Cibo Agro ikut serta dalam penerapannya, sehingga diharapkan alternatif-alternatif starategi tersebut dapat disosialisasikan dan dikomunikasikan dengan baik ke seluruh anggota petani dan ICS Cibo Agro.

b. Dinas Pertanian Garut dalam hal ini adalah Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Garut sebagai pemangku kepentingan dalam majunya perkembangan pertanian organik di Kabupaten Garut diharapkan dapat

merealisasikan dan memberikan perhatian sepenuhnya pada Program Go Organik 2010 dan Poktan Cibo Agro sebagai Poktan perintis pertanian organik di Kabupaten Garut. Realiasi ini awalnya harus dapat mensinergikan antara petani, penyuluh, pelaku usaha dan pelaku pasar agar kedepannya perkembangan pertanian organik, khususnya di Kabupaten Garut menjadi semakin maju dan berdaya saing tinggi.

c. Untuk lebih mendukung dan mendorong pengembangan usaha sayuran organik di Poktan Cibo Agro, maka pada penelitian selanjutnya dapat dilakukan analisis nilai tambah untuk setiap rantai dengan menggunakan Metode Hayami, analisis kinerja rantai pasok, serta melakukan analisis kelayakan finansial. Pada penenlitian ini banyak keterbatasan dalam menggunakan alat analisis, salah satunya adalah keterbatasan dalam menggunakan alat analisis untuk tahap pengambilan keputusan strategi prioritas. Untuk penelitian selanjutnya selain menggunakan AHP, dapat digunakan metode Analytical Network Process (ANP). ANP merupakan alat analisis yang mampu merepresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan mempertimbangkan hubungan ketergantungan, outerdependencies dan umpan balik antara unsur-unsur keputusan (baik antar kriteria ataupun sub kriteria) dalam struktur hirarki ataupun non hirarki. Tidak semua masalah dapat disusun secara hirarki karena masalah-masalah tersebut melibatkan interaksi dan ketergantungan elemen tingkat tinggi dalam hirarki pada elemen tingkat yang lebih rendah, sehingga menggunakan metode ANP dapat memberikan pendekatan yang lebih akurat karena mampu menangani masalah yang kompleks yang berkaitan dengan ketergantungan dan hubungan timbal balik antara tingkat keputusan dan atribut. 

         

DAFTAR PUSTAKA

Agustina L dan Syekhfani. 2002. Hasil Rumusan Lokakarya Nasional Pertanian Organik. Prosiding Lokakarya Nasional Pertanian Organik; 7 – 9 Oktober 2002; Malang, Indonesia. Malang (ID): Universitas Brawijaya Malang. _________. 2006. Peran Pendidikan Tinggi di Dalam Pengembangan Pertanian

Organik di Indonesia. Menghantarkan Indonesia Menjadi Produsen Organik Terkemuka. Jakarta (ID): Maporina. hlm:130-139.

Alamsyah I. 2010. Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Sayuran Organik di Giant Taman Yasmin Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Anatan L, Ellitan L. 2008. Supply Chain Management : Teori dan Aplikasi. Bandung (ID): Alfabeta.

[AOI] Aliansi Organis Indonesia. 2011. Statistik Pertanian Organik Indonesia-2011. Bogor (ID): Aliansi Organis Indonesia.

Assauri S. 2002. Manajemen Pemasaran : Dasar, Konsep dan Strategi. Jakarta (ID): Rajawali Pr.

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2010. Sistem Pangan Organik SNI 01-6729-2010. Jakarta (ID): BSN.

BioCert. 2009. Pangan Olahan Organik. [Internet]. [diunduh 2012 Des 10]. Tersedia pada: http://www.biocert.or.id/infoguide-info.php?id=194.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I. Berita Resmi Statistik [Internet]. [diunduh 2012 Des 19]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_07mei12.pdf.

[BP3K] Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Selaawi. 2012. Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Garut (ID): BP3K Kecamatan Selaawi.

Brojonegoro B. 1992. Analytic Hierarchi Process. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Antar Universitas-Studi Ekonomi. Jakarta (ID): UI Pr. David FR. 2010. Manajemen Strategis Konsep. Sunardi D, penerjemah; Wuriarti

P, editor. Jakarta (ID): Salemba Empat. Terjemahan dari: Strategic Management. Ed ke-12.

Fatahilah YH. 2010. Analisis Kinerja Rantai Pasok Agribisnis Sapi Potong (Studi Kasus pada PT. Kariyana Gita Utama, Jakarta) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Hadiguna RA, Marimin. 2007. Alokasi Pasokan Berdasarkan Produk Unggulan Untuk Rantai Pasok Sayuran Segar. Jurnal Teknik Industri. 9(2):85-102. Info Binis UKM. 2009. Budidaya Sayuran Organik. [Internet]. [diunduh 2012 Sep

12]. Tersedia pada: http://infobisnisukm. wordpress.com/2009/05/22/budidaya-sayuran-organik/.

Indrajit RE, Djokopranoto R. 2002. Konsep Manajemen Supply Chain Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Jakarta (ID): Grasindo.

Jaffee S, Siegel P, Andrews C. 2008. Rapid Agricultural Supply Chain Risk Assessment: A Conceptual Framework. Agriculture and Rural Development Discussion Paper 47. Washington DC (US): The World Bank.

Jauch LR, Glueck WF. 1989. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta (ID): Erlangga.

Kafle B. 2011. Diffusion of Uncertified Organic Vegetable Farming Among Small Farmers In Chitwan District, Nepal: A Case of Phoolbari Vilage. International Journal of Agriculture: Research dan Review. 1(4): 157-163. ISSN 2228-7973.

Kim SW, Narasimhan R. 2002. Information System Utilization In Supply Chain Integration Efforts. International Journal Of Production Research. 40(2): 4585-4609.

Lummus RR, Vokurka RJ. 1999. Defining Supply Chain Management : A Historical Perspective and Practical Guidelines. Journal of Industrial Management and Data Systems. 99(1): 11-17. ISSN 0263-5577.

Madura J. 2001. Pengantar Bisnis. Jilid Dua. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Manuhutu M. 2005. Bertanam Sayuran Organik Bersama Melly Manuhutu. Jakarta (ID): AgroMedia Pustaka.

[MAPORINA] Masyarakat Pertanian Organik Indonesia. 2006. Menghantarkan Indonesia Menjadi Produsen Organik Terkemuka. Jakarta (ID): Maporina. Marimin, Maghfiroh N. 2010. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan dalam

Manajemen Rantai Pasok. Bogor (ID): IPB Pr.

_______, Feifi D, Martini S, Astuti R, Suharjito, Hidayat S. 2010. Added Value and Performance Analyses of Edamame Soybean Supply Chain: A Case Study. Journal Operations dan Supply Chain Management. 3(3): 148-163. Mentzer JT, DeWitt W, Keebler JS, Min S, Nix NW, Smith CD, Zacharia ZG.

2002. Defining Supply Chain Management. Journal of Business Logistics. 22(2): 1-25.

[OKPO] Otoritas Kompeten Pangan Organik. 2008. Penerapan Jaminan Mutu Budidaya Tanaman dan Produk Tanaman Organik. Jakarat (ID): OKPO Departemen Pertanian.

Palupi W. 2010. Strategi Pemasaran Pangan Organik pada Poktan Mega Surya Organik, Megamendung, Bogor [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Pearce JA, Robinson RB. 1997. Manajemen Stratejik: Formulasi, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta (ID): Bina Rupa Aksara.

Pemerintah Kabupaten Garut. 2011. Letak Geografis. [Internet]. [diunduh 2012 Sep 5]. Terdapat pada: http://www.garutkab.go. id/pub/staticmenu/detail/sekilasgeografi.

Permadi B. 1992. AHP. Pusat Antar Universitas-Studi Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta (ID): PAU UI.

Ponisa T. 2011. Panduan Sistem Kendali Internal. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Garut. Garut (ID).

Pracaya. 2010. Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot dan Polibag. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Prasetya A. 2010. Strategi Peningkatan Kinerja Rantai Pasok Agroindustri Pada PT Momenta Agrikultura [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rohanah. 2010. Peningkatan Produksi Sayural Melalui KHPI. Dinas Tanaman

Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Garut. [Internet]. [diunduh 2012 Jun 1]. Terdapat pada: http://hortikultura-garut.blogspot.com/2010/04/buletin4.html.  

Saragih SE. 2008. Pertanian Organik, Solusi Hidup Harmoni dan Berkelanjutan. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Setiadharma N, Chrisantine F. 2006. How To Expand Organics Market. Menghantarkan Indonesia Menjadi Produsen Organik Terkemuka. Jakarta (ID): Maporina. hlm: 49-54.

Setiawan A. 2009. Studi Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi Terpilih di Jawa Barat [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Setyowati TE. 2008. ICS: Membangun Organisasi Penjaminan Mutu Produk Organik. Aliansi Organis Indonesia. [Internet]. [diunduh 2012 Okt 29]. Terdapat pada: http://www.organicindonesia.Org/05infodata-news.php? id=124.

Sulaeman D. 2009. Participatory Organic Guarantee System: Cara Lain Pemberian Jaminan Produk Pangan Organik. Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian. Jakarta (ID): Direktorat PPHP.

Sutanto R. 2002a. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta (ID): Kanisius. ________. 2002b. Pertanian Organik. Yogyakarta (ID): Kanisius.

Suwantoro AA. 2008. Analisis Pengembangan Pertanian Organik Di Kabupaten Magelang, Studi Kasus di Kecamatan Sawangan [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Tang CS. (2006). Perspective in Supply Chain Risk Management. International Journal of Production Economics. 103:451-458.

[TPH] Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Garut. 2010. Rencana Strategi Tahun 2010-2014. Garut (ID): Dinas TPH Garut.

Wheelen TL, Hunger DJ. 2010. Strategic Management and Business Policy (Twelfth Edition). New Jersey (US): Prentice Hall.

Winarno FG, Seta AK, Surono. 2002. Pertanian dan Pangan Organik : Sistem dan Sertifikasi. Bogor (ID): M-BRIO Pr.

LAMPIRAN

 

                     

Lampiran 1 Kuesioner Identitas Anggota Poktan

KUESIONER KEGIATAN PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYURAN ORGANIK PADA POKTAN CIBOLERANG AGRO KECAMATAN

SELAAWI - KABUPATEN GARUT

IDENTITAS ANGGOTA POKTAN

Oleh : Mita Febtyanisa

Gambaran Ringkas

Survei ini merupakan program penelitian Tesis pada Program Magister Ilmu Manajemen, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Survei ini bertujuan untuk menyelesaikan tesis, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains. Informasi yang didapatkan dari survei ini akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan akademik. Analisis dan tabulasi akan dilakukan secara gabungan, sehingga informasi setiap responden tidak akan diketahui. Atas kerjasamanya, Saya ucapkan terimakasih.

Lanjutan Lampiran 1

IDENTITAS ANGGOTA POKTAN

1. Nama : ………..

2. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan

3. Alamat : ………..

……….

4. Nama Poktan : ………..

5. Tahun berdiri : ………..

6. Jabatan dalam Kelompok : ……… 7. Status Pernikahan : [ ] Belum Nikah [ ] Menikah.

8. Latar belakang pendidikan : a. Formal

[ ] Tidak Sekolah [ ] SMU/Aliah

[ ] Tidak Tamat SD [ ] D-3, sebutkan ………. [ ] Tamat SD/Ibtidaiyah [ ] Sarjana, sebutkan ……….. [ ] SLTP/Tsanawiyah

b. Non Formal : [ ] Pernah [ ] Tidak Pernah

Jika pernah, sebutkan ………. 9. Usia : [ ] < 24 tahun.

[ ] 25 – 44 tahun. [ ] 45 – 59 tahun. [ ] > 60 tahun

10. Jumlah tanggungan dalam keluarga : ... ………(orang) 11. Rataan pendapatan per bulan :

[ ] < Rp2.000.000 [ ] Rp7.500.000 – Rp9.999.999 [ ] Rp2.000.000 – Rp4.999.999 [ ] Rp. 10.000.000 – Rp15.000.000. [ ] Rp5.000.000 – Rp7.499.999 [ ] > Rp15.000.000

12. Luas lahan yang digarap : ... Ha 13. Status Lahan yang Digarap :

a. Milik sendiri c. Garapan

b. Sewa d. Lainnya, sebutkan ... 14. Jenis produk pertanian organik yag dihasilkan :

a. Sayuran, sebutkan ... b. Pangan, sebutkan ... c. Buah, sebutkan ... d. Lainnya, sebutkan ... 15. Harga jual produk

a. Murah, sebutkan ... b. Sedang, sebutkan ...

Lanjutan Lampiran 1

c. Mahal, sebutkan ... 16. Cara pemasaran :

a. Langsung

b. Tidak langsung, sebutkan ... 17. Produk pertanian organik yang dikenalkan ke pembeli melalui cara :

a. WOM (Words Of Mouth) b. Gelar produk/pameran c. Temu wicara

d. Lainnya, sebutkan ... 18. Target penjualan :

a. Pasar lokal c. Pasar swalayan b. Pengepul d. Pasar induk 19. Sasaran pemasaran produk pertanian organik :

a. Daerah setempat c. Ekspor

Lampiran 2 Kuesioner Identifikasi Aspek Usaha Tani

KUESIONER KEGIATAN PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYURAN ORGANIK PADA POKTAN CIBOLERANG AGRO KECAMATAN

SELAAWI - KABUPATEN GARUT

UNTUK PETANI SAYURAN ORGANIK

Oleh : Mita Febtyanisa

Gambaran Ringkas

Survei ini merupakan program penelitian Tesis Program Magister Ilmu Manajemen, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Survei ini bertujuan untuk menyelesaikan tesis, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains. Informasi yang didapatkan dari survei ini akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan akademik. Analisis dan tabulasi akan dilakukan secara gabungan, sehingga informasi setiap responden tidak akan diketahui. Atas kerjasamanya, Saya ucapkan terimakasih.

Lanjutan Lampiran 2

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden : ……….

2. Alamat : ……….

3. Usia : ………..

4. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan 5. Latar Belakang Pendidikan

a. Formal

[ ] Tidak Sekolah [ ] SMU/Aliah

[ ] Tidak Tamat SD [ ] D-3, sebutkan ………. [ ] Tamat SD/Ibtidaiyah [ ] Sarjana, sebutkan ……….. [ ] SLTP/Tsanawiyah

b. Non Formal : [ ] Pernah [ ] Tidak Pernah

Jika pernah, sebutkan ………. II. IDENTITAS USAHA

1. Apakah Saudara tergabung dalam poktan ?

a. YA (Jika Ya, lanjutkan ke nomor 2 dan seterusnya)

b. TIDAK (Jika Tidak, lanjutkan ke nomor 7 dan seterusnya) 2. Nama Poktan ………. 3. Alamat Poktan ... 4. Bentuk Organisasi : [ ] Koperasi [ ] Tidak berbadan hukum [ ] Lainnya, sebutkan ………. 5. Jumlah Anggota Poktan : ………….. orang

6. Tanggal terbentuk : ……….

7. Sejak kapankah usaha sayuran organik ini dimulai di daerah Saudara (tahun/bulan) : ………... 8. Sejak kapan Saudara menjalani usaha ini (tahun/bulan) : ………. 9. Sayuran organik apakah yang Saudara budidayakan, sebutkan

……….………... 10. Luas budidaya sayuran organik yang dimiliki saati ini : …………Ha 11. Bagaimana status kepemilikan lahan Saudara tersebut :

[ ] Milik sendiri [ ] Sewa

[ ] Milik Pemda [ ] Lainnya, sebutkan ………... 12. Jika sewa berapa biaya sewa per Ha per tahun : Rp ……… 13. Jumlah tenaga kerja……(orang) :…..(dalam keluarga),…….(luar

keluarga)

14. Sistem upah : [ ] Bulanan ………. (Rp/bulan) [ ] Bagi hasil ………... (%)

Lanjutan Lampiran 2

III. ASPEK PRODUKSI

1. Pola budidaya yang paling banyak dilakukan adalah : a. Monokultur b. Polikultur/Tumpangsari

2. Jenis sayuran organik yang paling banyak diusahakan : ……… 3. Bagaimana tahapan budidaya sayuran organik mulai dari penyiapan

lahan sampai hasilnya siap dipasarkan ?

……… ……… ……… ……… 4. Sebutkan persyaratan tumbuh dan agroklimat tanaman sayuran organik

yang Saudara budidayakan :

a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : ……….. m dpl

b. Suhu Rataan : ………..0C

c. Tingkat kelembaban : ……….. %

d. Curah hujan rataan : ……….. mm/bln e. Jenis tanah yang cocok : ………. 5. Umur tanaman sayuran organik mulai menghasilkan :………….... bulan 6. Dalam 1 tahun, tanaman sayuran organik dapat dipanen : …………. Kali 7. Produktivitas usaha tani sayuran yang Saudara hasilkan : ……….Kg/Ha 8. Berapa banyak bibit/benih yang saudara gunakan : ……….. Kg 9. Darimana Saudara mendapatkan bibit tanaman sayuran organik tersebut :

a. Pemerintah pusat, yaitu Kementrian Pertanian

b. Pemerintah daerah, yaitu Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura c. Melakukan pembibitan sendiri, caranya ………. d. Lainnya, ……… 10. Berapa biaya yang digunakan untuk mendapatkan bibit/benih tersebut

……… 11. Bagaimana sistem pemesanan bibit/benih dilakukan :

a. Sistem kontrak b. Dipesan langsung c. Lainnya, ………. 12. Bagaimana sistem pembayaran yang dilakukan untuk bibit :

a. Dibayar langsung b. Dibayar diakhir c. Dibayar diawal

d. Lainnya, ………. 13. Permasalahan yang sering dihadapi dalam penyediaan bibit/benih:

a. Ketersediaan bibit yang tidak konsisten b. Mutu bibit yang tidak sesuai harapan

Lanjutan Lampiran 2

14. Jenis hama penyakit apakah yang sering menyerang tanaman sayuran organik: ………. 15. Apakah Saudara melakukan pemberantasan hama dan penyakit tanaman

sayuran ?

a. Ya, caranya ………. Jenis pestisida : ……… b. Tidak

16. Bagaimana pengawasan mutu pertanian Saudara : ………. 17. Apakah Saudara melakukan proses sorting dan grading dari produk

sayuran yang Saudara hasilkan : ……….……… 18. Apakah Saudara melakukan pengemasan dan pelabelan pada produk

sayuran yang dihasilkan : ………...………. 19. Apakah produk sayuran organik yang Saudara hasilkan sudah sesuai dan

memenuhi permintaan pasar : ………...……….. 20. Berapa persen tingkat kerusakan produk sayuran organik yang Saudara

hasilkan: ……….………. 21. Apakah ada pelatihan atau pembinaan dari pemerintah pusat, atau

pemerintah daerah, Koperasi, atau instansi lainnya untuk meningkatkan mutu produksi saudara : …..……… Sebutkan : ………..……….. 22. Bagaimana transportasi hasil panen dari kebun ke konsumen :

………. 23. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk proses transportasi tersebut :

………. 24. Permasalahan apakah yang sering dihadapi dalam budidaya tanaman

sayuran selama ini ?

……….… ……….… ………. 25. Bagaimana mengatasi permasalahan tersebut ?

……….… ……….… ………. IV. ASPEK PEMASARAN

1. Penjualan produk sayuran organik saat ini dilakukan oleh : a. Sendiri c. Melalui koperas

b. Melalui kelompok usaha tani d. Lainnya, ……… 2. Siapakah yang membeli produk sayuran Saudara selama ini dan berapa

persentasenya ? (jawaban boleh lebih dari satu)

Lanjutan Lampiran 2

b. Industri d. Pedagang pengumpul

3. Bagaimana Saudara berhubungan dengan pembeli tersebut : a. Pembeli datang sendiri ke tempat Saudara

b. Saudara yang menawarkan produk sayuran ke mereka c. Dikumpulkan ke koperasi

d. Lainnya, ………. 4. Biaya pemasaran terdiri dari :

a. Promosi : Rp. ………/……… b. Pengangkutan : Rp ………./………

c. Komisi : Rp ………./………

d. Pungutan liar : Rp ………./……… e. Lainnya : Rp ………./……… 5. Daerah penjualan produk sayuran organik yang Saudara lakukan :

Daerah Penjualan* (*sebutkan daerah penjualannya)

Persentase (%) Dalam satu Kecamatan : ………...

……….. Dalam satu Kabupaten : …….………. ……….. Dalam satu Propinsi : ……….………. ……….. Antar Propinsi : ……….……….. ……….. Ekspor, negara tujuan : …….……….. ………..

6. Apakah Saudara mengalami kesulitan dalam memasarkan produk sayuran organik tersebut :

a. Ya , jelaskan ……… ………. b. Tidak,jelaskan ……… ………. 7. Bagaimana mengatasi hal tersebut : ………

………... ... V. ASPEK KEUANGAN

1. Modal Saudara selama ini diperoleh dari manakah ? a. Modal sendiri

b. Dibantu oleh saudara c. Perbankan

d. Lainnya, ………. 2. Sarana produksi apakah yang Saudara gunakan ?………..

Lanjutan Lampiran 2

3. Berapa biaya bibit yang Saudara keluarkan selama satu musim : Rp ….. 4. Berapa biaya yang Saudara keluarkan untuk pemenuhan sarana produksi

selama satu musim panen : Rp. ……….. Jenis Alat Jumlah Harga Lokal Umur

Ekonomis

Lokasi Pembelian

5. Berapakah input bahan baku (bibit dan sarana produksi) untuk sekali periode : ……..………. 6. Apakah Saudara mengetahui harga sayuran organik, atau tidak ?

a. Ya b. Tidak

Jelaskan ….………... ………. 7. Harga sayuran organik : Rp ………/ Kg

8. Apakah Saudara pernah mengalami kerugian :……….. 9. Menurut Saudara, faktor apakah yang menyebabkan Saudara mengalami

kerugian, sebutkan : ……… ………...… ……….. VI. KEMITRAAN

1. Apakah Saudara melakukan kemitraan dengan usaha lain :

a. Ya, sebutkan perusahaan mitranya ……….. b. Tidak

2. Jenis kemitraan yang dilakukan, pilih salah satu : a. Inti plasma b. Dagang umum c. Sub kontrak d. Waralaba e. Keagenan f. Contract farming g. Bentuk lain, ……….. 3. Jenis kemitraan yang dilakukan terutama dalam hal

[ ] Pembelian bahan baku [ ] Pemasaran bersama

[ ] Modal bersama [ ] Penggunaan mesin bersama [ ] Pelatihan bersama [ ] lainnya, ……….. 4. Apakah dengan bekerja sama tersebut Saudara memperoleh manfaat ?

a. Ya b. Tidak

Lanjutan Lampiran 2

5. Apakah Saudara mendapatkan pembinaan ? [ ] Ya [ ] Tidak

Jika Ya, dari ………... Bentuk pembinaan yang dilakukan :

a. Budidaya tanaman sayuran [ ] Ya [ ] Tidak b. Manajemen usaha [ ] Ya [ ] Tidak c. Administrasi keuangan [ ] Ya [ ] Tidak d. Penyusunan rencana bisnis [ ] Ya [ ] Tidak e. Lainnya, sebutkan .……… 6. Apakah kebijakan pemerintah daerah, maupun pusat cukup mendukung

dalam budidaya tanaman sayuran organik ? [ ] Ya [ ] Tidak

Jelaskan ……….. ………..

Lampiran 3 Kuesioner Identifikasi Pemasaran Produk

KUESIONER KEGIATAN PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYURAN ORGANIK PADA POKTAN CIBOLERANG AGRO KECAMATAN

SELAAWI - KABUPATEN GARUT

UNTUK PEMASOK

Oleh : Mita Febtyanisa

Gambaran Ringkas

Survei ini merupakan program penelitian Tesis Program Magister Ilmu Manajemen, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Survei ini bertujuan untuk menyelesaikan tesis, sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains. Informasi yang didapatkan dari survei ini akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk keperluan akademik. Analisis dan tabulasi akan dilakukan secara gabungan, sehingga informasi setiap responden tidak akan diketahui. Atas kerjasamanya, Saya ucapkan terimakasih.

Lanjutan Lampiran 3

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden : ……….

2. Alamat : ……….

3. Usia : ………..

4. Jenis Kelamin : [ ] Laki-Laki [ ] Perempuan

5. Pengalaman melakukan kegiatan pedagang pengumpul sayuran organik : ……… 6. Kegiatan pedagang pengumpul sebagai pekerjaan utama :

a. Ya

b. Tidak, sebutkan pekerjaan lainnya………. 7. Apakah pernah mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan pedagang

pengumpul sayuran organik :

a. Ya, sebutkan pelatihan yang diikuti ……….. b. Tidak

II. ASPEK PRODUKSI

1. Dalam menjalankan usaha, dibantu oleh………orang, dengan…….orang di bayar Rp…………./bulan dan ………orang di bayar Rp………./bulan. 2. Jenis produk sayuran yang dibeli : ………

dengan rataan harga pada bulan ini : Rp………../ Kg 3. Jumlah pembeliaan rataan dalam sebulan :

a. Jenis ………..Kg b. Jenis ………..Kg c. Jenis ………..Kg

4. Penentuan harga beli sayuran organik yang paling dominan, ditentukan oleh :

………... 5. Sayuran organik yang dibeli dari petani, selanjutnya dibawa ke

:………... dengan ongkos angkut : Rp ………../ Kg

6. Sayuran organik dijual ke :

a. Konsumen rumah tangga ………….% b. Swalayan ………...%

c. Ekspor ………...%, negara tujuan……… 7. Apakah mutu produk sayuran organik sudah sesuai dengan permintaan

pasar : a. Ya

b. Tidak, mengapa ……… 8. Faktor apakah yang menghambat dalam pembelian sayuran organik dan

faktor yang memengaruhi mutu produk sayuran, sebutkan ………...

Lanjutan Lampiran 3

………...……. ……… III. ASPEK PEMASARAN

1. Kendala apakah yang dihadapi Saudara selama melakukan pemasaran produk sayuran organik : ………... ………... 2. Berapa kerugian yang Saudara tanggung akibat kendala tersebut :

Rp ……….. 3. Apakah Saudara melakukan pegemasan pada produk sayuran organik yang

Saudara beli dari petani ……… 4. Berapakah biaya yang diperlukan untuk pengiriman sayuran ke pelanggan

: Rp ……….……….. 5. Daerah penjualan produk sayuran organik yang Saudara lakukan :

Daerah Penjualan*

(*sebutkan daerah penjualannya) Persentase (%) Dalam satu Kecamatan : ………...

……….. Dalam satu Kabupaten : ……..………. ……….……….. Dalam satu Propinsi : ……..………. ……….……….. Antar Propinsi : ……..……….. ……….……….. Ekspor, negara tujuan : ………..………….. ……….………..

6. Apakah produk sayuran organik yang Saudara jual sudah sesuai dengan permintaan pasar : ……… 7. Jelaskan bagaiman sistem tata niaga produk sayuran organik yang Saudara

pasarkan : ……… ……… ………    

Lampiran 4 Kuesioner Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategik Internal dan Eksternal Poktan Cibo Agro

KUESIONER KEGIATAN PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SAYURAN ORGANIK PADA POKTAN CIBOLERANG AGRO

KECAMATAN SELAAWI - KABUPATEN GARUT

Oleh : Mita Febtyanisa

 

Petunjuk khusus :

1. Pembobotan dengan metode paired comparison yaitu penilaian bobot (weight) dengan membandingkan setiap faktor strategi internal dan eksternal organisasi, dimana setiap bobot peubah menggunakan skala 1, 2 dan 3, dengan keterangan:

NILAI 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal.

NILAI 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal. NILAI 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal. 2. Penentuan bobot merupakan pandangan masing-masing responden terhadap

setiap faktor strategi internal dan eksternal poktan

--- I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : __________________________________________ Jabatan : __________________________________________ Tanggal Pengisian : __________________________________________ Alamat dan Tlp :__________________________________________

II. Pertanyaan untuk mendapatkan bobot faktor strategik internal poktan Cibolerang Agro

Faktor Internal A B C D E F G H I J K Total

A. Keberagaman produk sayuran organik B. Memiliki kemasan dan label sendiri C. Lahan bersertifikasi

D. Harga terjangkau

E. Kurangnya kegiatan promosi

F. Komitmen anggota poktan masih rendah

G. Pengetahuan SDM masih rendah

H. Belum adanya sistem kontrak dengan pemasok

I. Keterbatasan modal

J. Teknologi produksi masih sederhana

K. Belum adanya arsip pembukuan keuangan yang baik

Total Contoh Pengisian :

- “Keberagaman produk sayuran organik” (A) pada baris/horizontal lebih penting dari “Memiliki kemasan dan label sendiri” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 3.

- “Keberagaman produk sayuran organik” (A) pada baris/horizontal sama penting dari “Memiliki kemasan dan label sendiri” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 2.

- “Keberagaman produk sayuran organik” (A) pada baris/horizontal kurang penting dari “Memiliki kemasan dan label sendiri” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 1.

III. Pertanyaan untuk mendapatkan bobot faktor strategik eksternal poktan Cibolerang Agro

Faktor Eksternal A B C D E F G H Total

A. Perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat

B. Program pelatihan dan pembinaan dari Dinas Pertanian setempat C. Terbentuknya asosiasi pertanian organik

D. Pasar sayuran organik dalam negeri masih terbuka lebar E. Loyalitas Pelanggan

F. Serangan hama dan penyakit tanaman G. Tingkat persaingan dengan usaha sejenis H. Iklim dan cuaca tidak menentu

Total

Contoh Pengisian :

- “Perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat” (A) pada baris/horizontal lebih penting dari “Dukungan pemerintah” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 3.

- “Perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat” (A) pada baris/horizontal sama penting dari “Dukungan pemerintah” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 2.

- “Perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat” (A) pada baris/horizontal kurang penting dari “Dukungan pemerintah” (B) pada kolom/vertikal, maka nilainya 1.

Lanjutan Lampiran 4

IV. Pemberian nilai peringkat/rating terhadap faktor-faktor strategik internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Petunjuk pengisian :

Tentukan nilai peringkat/rating dari masing-masing faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman), berikut ini dengan memberi tanda check list (9) pada pilihan Bapak/Ibu. Pilihan rating pada isian berikut terdiri dari :

Nilai 4, jika faktor strategi tersebut dinilai menjadi kekuatan utama. Nilai 3, jika faktor strategi tersebut dinilai menjadi kekuatan kecil. Nilai 2, jika faktor strategi tersebut dinilai menjadi kelemahan kecil. Nilai 1, jika faktor strategi tersebut dinilai menjadi kelemahan utama.

Faktor Internal

Kekuatan 4 3

Keberagaman produk sayuran organik Memiliki kemasan dan label sendiri Lahan bersertifikasi

Harga terjangkau

Kelemahan 2 1

Kurangnya kegiatan promosi

Komitmen anggota poktan masih rendah Pengetahuan SDM masih rendah

Belum adanya sistem kontrak dengan supplier Keterbatasan modal

Teknologi produksi masih sederhana

Belum adanya arsip pembukuan keuangan yang baik  

Lanjutan Lampiran 4

V. Pemberian nilai peringkat/rating terhadap faktor-faktor strategik eksternal (Peluang dan Ancaman)

Petunjuk pengisian :

• Pemberian nilai peringkat atau rating didasarkan pada kemampuan poktan dalam meraih peluang yang ada. Pemberian nilai peringkat didasarkan pada keterangan berikut :

Nilai 4= jika poktan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam meraih peluang tersebut

Nilai 3= jika poktan mempunyai kemampuan yang baik dalam meraih peluang tersebut

• Pengisian kolom penilaian peringkat/rating menggunakan tanda check list (9)

Faktor Eksternal

Peluang 4 3

Perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat Program Go Organik 2010

Program pelatihan dan pembinaan dari Dinas Pertanian setempat

Terbentuknya asosiasi pertanian organik

Dokumen terkait