• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Penulis menyarankan agar penelitian lain terhadap kumpulan cerpen Tamu dari Paris karya Yanusa Nugroho dapat dilakukan. Akan tetapi, pengkajian terhadap kumpulan cerpen ini diharapkan lebih didekatkan tentang nilai-nilai moral tokoh utama melalui pendekatan sastra. Melalui pendekatan sosio-sastra akan ditemukan bagaimana nilai moral tokoh utama terhadap kehidupan di sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asri budiningsih, C. 2008. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Jogjakarta: Caps. Faruk. 1999. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Harjito. 2007. Melek Sastra. Semarang: IKIP PGRI Semarang Press. Jabrohim. 2002. Metodologi Penelitian Sastra. Jogjakarta: Hanindita Graha

Widya

Nurhayati. 2008. Nilai Moral dalam Novel Sang Guru karya Gerson Poyk: Tinjauan Semiotik. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhammadiyah. Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Pradopo, Rachmad Djoko. 2007. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Santoso, Puji. 1993. Ancangan Semiotik dan Pengkajian Susastra. Bandung: Angkasa.

Subroto. 1992. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raya Grafindo Persada.

Sudjiman, Panuti. 1992. Memahami Cerita Rekaan. Bandung: Dunia Pustaka Jaya.

Suharianto. 1982. Dasar-Dasar Teori Sastra. Surakarta: Widya Duta.

Surachmad. 1990. Dasar dan Teknik Researce: Pengantar Metodologi Ilmiah. Bandung: Sinar Harapan

Suseno, Franz Magnis. 1987. Etika Dasar Masalah-Masalah Pokok Filsafat Moral. Yogyakarta: Kanisius.

Soyomukti, Nurani. 2011. Pengantar Filsafat Umum. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Teeuw. 1989. Sastra Indonesia Modern II. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya Jakarta.

LAMPIRAN

Air Mata Rumput

Seorang lelaki muda, seorang sarjana keuangan, dengan setumpuk persoalan putus asa mencari cara bagaimana mendapatkan uang dengan cepat. Dia pun meminta pertolongan dengan si aku yang merupakannya teman lamanya untuk mendapatkannya. Namun, si aku tidak tahu caranya dan menasehatinya bahwa tidak ada cara mendapatkan uang dengan cepat apalagi melipatgandakannya. Dengan bercanda si aku mengatakan bahwa kalau dulu orang pergi ke pesugihan namun sekarang mana mungkin orang percaya lagi. Mendengar itu si lelaki muda yang telah memiliki istri dan satu anak itu menganggap candaan itu dengan sangat serius. Si aku merasa sangat menyesal telah mengatakan tentang pesugihan itu. Setelah beberapa lama berlalu, lelaki muda itu menelepon si aku dan dari kata-katanya sepertinya dia telah sukses. Namun, rumah tangganya telah hancur. Dia dan istrinya (Terry) telah bercerai. Ketika berada di Toraja, si aku bertemu dengan istri si lelaki muda itu. Dari ceritanya ternyata suaminya memang pergi ke pesugihan. Istrinya mengatakan adanya kalung jimat yang melilit di lehernya dan kalung itu merupakan pemberian dari seseorang. Kalung itu adalah tulang babi bandot hutan. Itu lah yang menyebabkan keretakan rumah tangganya.

Tamu dari Paris

Seorang perempuan dari Paris yang bernama Mbak Ely kembali ke kampung halamannya untuk menemui saudara-saudaranya namun pemberitahuan kepada mereka secara tiba-tiba. Pemberitahuan ini membuat terkejut semua saudara-saudaranya termasuk juga Sabar. Sabar adalah sepupu dari Mbak Ely. Ayah Mbak Ely dan ibu Sabar adalah kakak beradik. Kedatangan tokoh Mbak Ely tidak disukai saudara-saudaranya sendiri karena pakaiannya tidak mencerminkan budaya kampungnya. Mbak Ely sendiri mengetahui ketidaksukaan mereka terhadapnya. Ternyata diam-diam Mbak Ely mnyukai tokoh Sabar dan ingin mengajaknya ke Paris. Namun, tokoh Sabar telah berumah tangga dan tidak mungkin meninggalkan istri dan anak-anaknya. Akhirnya Mbak Ely kembali ke Paris tanpa orang yang dicintainya.

Bulan di Jendela Apartemen

Kisah seorang tokoh yang bernama Ade yang dari kecil memiliki kehidupan keluarga berantakan. Kehidupan keluarga Ade dikatakan dipenuhi dengan perkelahian ayah dan ibunya. Hampir setiap hari selalu terjadi perkelahian antara ayah dan ibunya. Dari masa kelahiran Ade hingga ketika terjadi perkelahian hebat dari sebelumnya yang membuat ibunya akhirnya pergi dari rumah mereka meninggalkan ayah, Ade, dan kedua saudara laki-laki Ade. Kepergian ibu membuat masa-masa kehidupan bertambah sulit bagi keluarga kecil Ade. Rumah kecil mereka yang telah dijual membuat Ade dititipkan di rumah Pakdenya. Ayah Ade yang telah lama di-PHK akhirnya bekerja di kapal yang

sering ke luar negeri namun begitu lama pulang. Hingga suatu hari, tidak terdengar lagi kabar ayahnya. Hari-hari Ade yang kini telah dewasa dan telah bekerja di sebuah perusahaan membuat masa lalu suram keluarganya menjadi pelajaran kehidupannya kini. Ia tidak mau kekalahan keluarganya kembali terjadi pada kehidupannya. Ketika ada seseorang yang merasa seperti ingin menjatuhkan karirnya di kantor, ia dengan cepat membalikkan keadaan hingga orang tersebut dipecat dari kantornya. Ia telah menjadi kepercayaan bos kantornya. Sehingga pada siang hari ia seperti pemangsa dan pada malam hari ia baru menyadari perbuatannya. Pada malam sajalah ia sadar dan hanya bulan yang dapat menemaninya ditemani bayangan orang-orang yang dicintainya.

Danau Kesucian

Tokoh Aku yang tanpa sadar dibawa oleh tokoh Kalis telah berada di desa Bayang melihat keajaiban ketika di danau terdapat beberapa bidadari mandi. Bidadari yang kelihatan sangat menawan dan menggoda membuat tokoh Aku ingin langsung menghampiri mereka. Tanpa disangka muncul dua bidadari mendekati tokoh Aku tanpa memakai pakaian sehelai benang pun. Mereka adalah Sinawang dan Sinanding. Begitu cantik dan begitu menawan hingga membuat tokoh Aku terlena. Tokoh Aku begitu terkejut telah apa yang telah ia perbuat karena kecantikan dua bidadari tersebut. Ia merasa bersalah telah mengkhianati istrinya. Dengan melawan nafsu, ia menolak ajakan kedua bidadari itu. Ia pun melompat dari atas pohon tempat mereka beradu. Setelah sadar, ia telah berada di

rumahnya dan disitu juga istri dan anak-anaknya. Rasa bersalah dan perasaan menyesal terhadap istri berada di benaknya.

Kurban Terbaik

Rizky adalah seorang anak remaja yang ikut mendengarkan saudara-saudara ayahnya membicarakan dan membincangkan bagaimana pengeluaran dan soal harga pada Idul Kurban yang datang hari ini. Menjelang hari Kurban, Rizky selalu mengalami sakit kepala. Seperti ada sesuatu yang ingin dikeluarkan dari kepalanya. Ketika perbincangan-perbincangan dan gelak tawa dari saudara-saudara ayahnya memenuhi ruangan, tiba-tiba Rizky bertanya. Ia menanyakan apakah tidak lebih baik kalau uang yang dikumpulkan untuk membeli sapi dan kambing itu diberikan kepada adik ayah, Om Rus, yang sangat membutuhkan modal. Ia berpendapat uang diberikan itu sama saja dengan berkurban. Uang itu bisa dibuat modal usaha. Mereka tidak akan susah lagi mencari uang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Namun, pendapat Rizky hanya dibalas dengan senyum dari saudara-saudara ayahnya. Mereka mengatakan itu tidak mungkin terjadi karena Om Rus beda agama. Ayah Rizky meminta maaf atas tindakan Rizky. Sikap ayahnya tersebut membuat Rizky tersinggung dan meninggalkan mereka.

Dokumen terkait